Kendari Pos Edisi 30 Desember 2011

Page 1

Jumat, 30 Desember 2011

Tahun XVI Edisi 38-Harga Eceran Rp. 3.500,-

http://www.kendarinews.com

Dahlan Iskan Cawapres Favorit Hatta-Dahlan (PAN), Ical-Dahlan (Golkar), Dahlan-Anis Matta (PKS)

Maag Kronis itu Nyaris Membuatnya Menjalani Operasi Ibu satu anak yang biasa dipanggil Fera ini menderita sakit maag yang kronis sejak masih SMP. Dan seta-

Jakarta, KP Munculnya nama Dahlan Iskan di peta pencapresan 2014 terus menjadi pembicaraan politik. Dahlan diingatkan harus ekstra hatihati menyikapi empat partai besar yang terang-terangan naksir tokoh asal Jatim itu untuk dimajukan di pilpres 2014. Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ari Soedjito mengatakan, jika Dahlan gegabah mengambil langkah politik, justru akan terjadi pendangkalan terhadap modal-modal politik yang sudah digenggamnya. "Karena di politik itu justru bisa terjadi pendangkalan reputasi dan capaian-capa-

ian yang sudah diraih. Jika Pak Dahlan terjebak pada pragmatisme, maka terjadi pendangkalan," ujar Ari Soedjito saat dihubungi koran ini, kemarin. Untuk saat ini, lanjutnya, Dahlan diingatkan jangan dulu mengambil sikap merapat ke partai mana. "Belum waktunya. Cukup dengan langkah-langkah gerilya. Politik tak perlu bendera, tapi cukup dengan garam, ada rasa tapi tak terlihat," saran staf pengajar Fisipol UGM itu. Meski diakui Ari, untuk bisa melenggang sebagai capres, seseorang perlu masuk gerbong parpol. Tapi untuk menentukan gerbong, juga tidak boleh gegabah. Jika punya prestasi tapi tak punya gerbong, langkah akan berat. "Sep-

Baca CAWAPRES di Hal. 7

Baca MAAG di Hal. 2

SELEBRITI

Pacar Baru Inisial RD GAGAL menikah dengan Zumi Zola tidak membuat Ayu Dewi terus menerus patah hati. Kini Ayu telah menemukan pria idamannya. "Alhamdulillah, udah punya dong. Sudah ada yang bikin hidup saya lebih berwarna dan semangat," tuturnya. Pria yang sudah meluluhkan hatinya ini bukan dari kalangan artis. "Inisialnya RD. Pokoknya dia pengusaha, pengusaha cinta," ujar Ayu seraya tertawa. Ayu mengaku sudah lama mengenal sosok RD. "Kenalnya sudah lama banget. Tapi mengokohkan persatuan ini baru-baru aja. Belum tujuh bulanan sih, kebetulan belum isi, belum ada y a n g ngawinin," candanya. Meski sempat gagal, t a k m e m buat Dewi merasa kapok memulai hubungan baru lagi. Ia juga merasa nyaman berada di samping sang kekasih. "Sangat amat nyaman, karena keluarganya juga baik sekali dan karakternya sama, suka bercanda. Jadi kalau kita berdua untuk kumpul ramai, bisa seru-seruan. Dia lebih dewasa, ngemong, nyusuin, mopokin," candanya lagi. (tia)

Ayu Dewi

Mantan Ketua KPU Sultra Segera Diperiksa Kendari, KP dekat ini akan memanDugaan keterlibatan ggil Bosman untuk mantan Ketua KPU mengetahui sejauh Sultra, Bosman, pada mana keterlibatannya Pilkada Buton, di Pilkada yang oleh bakal segera ditinMahkamah Konstitudaklanjuti KPU pusi (MK) diperinsat. Bosman bakal tahkan agar melakumenjalani sidang kan Pemungutan kode etik dari desuara Ulang (PSU). Bosman wan kehormatan “Bosman akan (DK) KPU Pusat. KPU pusat Baca MANTAN di Hal. 7 memastikan, dalam waktu

Dahlan Iskan

Nestapa Eriyanto, Il Capitano Terbaik AC Milan Junior Camp Day 2010

Pulang Sekolah, Cari Rumput Dulu Baru Berlatih Eriyanto punya bakat bermain bola yang luar biasa. Sayang, karirnya meredup dan terancam mati karena impitan ekonomi. Bagaimana kisahnya?

DHIMAS GINANJAR, Sukabumi TIDAK banyak pemain sepak bola Indonesia yang merasakan rumput Stadion San Siro, Milan, Italia. Siapa sangka, kesempatan langka itu sudah dirasakan Eriyanto, bocah 15 tahun asal Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). Kenangan manis itu memang sudah setahun berlalu. Namun, Eriyanto tetap tidak bisa menyembunyikan senyumnya kalau mengingat kisah indah tersebut. Yakni, saat dia berhasil membawa tim Indonesia junior

Baca BERLATIH di Hal. 7

DOK/ERIYANTO

Eriyanto menunjukkan medali yang diraihnya (kiri). Skuad Indonesia yang tampil di AC Milan Junior Camp (kanan).


2

Kendari Pos |Jumat, 30 Desember 2011

Gaji Guru tak Bakal Dipangkas Jakarta, KP Ini kabar baik bagi para guru. Pemerintah menjanjikan tidak akan pernah mengurangi gaji guru meskipun sejumlah pihak menilai gaji guru menyedot banyak anggaran di APBN setiap tahunnya. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, gaji yang layak sudah merupakan kewajiban negara yang harus diberikan kepada para guru. “Gaji guru itu jangan dikurangi, karena akan merusak hak guru. Pemerintah tidak apa-apa harus membayar dengan jumlah yang besar, asal diimbangi dengan kinerja yang bagus dari para guru,” ungkap Nuh kepada JPNN di Gedung Kemdikbud, Jakarta, kemarin. Nuh menjelaskan, pemerintah punya cara tersendiri untuk dapat mengoptimalkan gaji guru yang telah disalurkan. Yakni dengan cara membenahi jumlah rasio guru. Disebutkan, saat ini rasio guru dan murid di Indonesia adalah 1 : 14. Sedangkan yang ditargetkan adalah 1 : 24. “Bagaimana caranya” Caranya, para guru harus bisa multi grade teaching. Jadi, satu guru jangan hanya mampu mengajar satu mata pelajaran, tetapi minimal bisa mengajar 2 mata pelajaran. Toh waktu di

S1-nya kan tidak diajarkan satu pelajaran saja toh” Kan ada matematikanya dan lainnya,” jelas Nuh Nuh mengatakan, jika cara optimasi guru itu bisa dilakukan, maka jumlah guru di Indonesia bisa direduksi hingga 50 persen. Maka populasi guru pun juga bisa ditahan. “Begitu bisa ditahan, maka gaji guru di dalam APBN tidak terus membengkak. Sehingga, kenaikan anggaran di APBN 20 persen tidak harus disedot ke gaji guru terus,” tandasnya. Seperti diketahui, APBN 2012 sebesar sekitar Rp 1.436 triuliun, sedangkan anggaran untuk fungsi pendidikan dialokasikan sekitar Rp 289 triliun. Dari anggaran tersebut dirincikan, anggaran pendidikan di pemerintah pusat sekitar Rp 102 triliun, anggaran di pemerintah daerah sebesar Rp 186 triliun, dan dana abadi sebesar Rp 1 triliun. Dari anggaran di pemerintah daerah yang mencapai angka Rp 186 triliun tersebut, pemerintah mengalokasikan untuk gaji guru mencapai Rp 130 triliun, anggaran untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan sebesar Rp 10 triliun , anggaran untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 23 triliun dan sisanya untuk kebutuhan lainnya.(cha)

Pencuri Sendal Diancam 5 Tahun, Marzuki Alie Sedih Jakarta, KP Ketua DPR, Marzuki Alie mengaku sangat sedih mendengar seorang pelajar diancam hukuman 5 tahun penjara gara-gara mencuri sendal milik Briptu Ahmad Rusdi Harahap yang seharga Rp30 ribu. Pelajar itu berinisial ALL, yang masih besekolah di SMKN 3 Palu, di Jalan Tanjung Santigi, Palu Selatan, Sulawesi Tengah. Marzuki Alie meminta aparat penegak hukum seperti hakim, jaksa dan polisi harus bisa menggunakan nuraninya dalam melakukan tindakan hukum. Tegasnya, tidak bisa hanya mengandalkan landasan-landasan hukum formil semata. “Saya sedih. Berkali-kali kita mendengar polisi, hakim dan jak-

sa memutuskan perkara tidak berdasarkan nurani dan otak yang sehat," kata Marzuki, Kamis (29/ 12). Marzuki menyesalkan, mereka hanya melakukan penegakan hukum dengan alasan-alasan formil normative sesuai dengan peraturan yang ada. "Gunakanlah nurani dalam memutuskan perkara. Tidak semua memang seperti itu, tapi banyak,” ungkap Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, itu. Sekadar diketahui, petaka itu bermula pada November 2010 ketika AAL bersama temannya lewat di Jalan Zebra, di depan kost Briptu Ahmad Rusdi. Melihat ada sandal jepit, ia kemudian mengambilnya. Suatu waktu pada Mei

2011, Polisi itu kemudian memanggil AAL dan temannya. Menurut Briptu Ahmad, kawan-kawannya juga kehilangan sandal. AAL dan temannya pun diinterogasi sampai kemudian AAL mengembalikan sandal itu. Selain diinterogasi, AAL juga dipukuli dengan tangan kosong dan benda tumpul. Akibatnya, AAL mengalami lebam di punggung, kaki dan tangan. Kasus ini bergulir ke pengadilan dengan mendudukkan AAL sebagai terdakwa pencurian sandal. Jaksa dalam dakwaannya menyatakan AAL melakukan tindak pidana sebagaimana pasal 362 KUHP tentang Pencurian dan diancam 5 tahun penjara. Marzuki pun meminta para pen-

egak hukum untuk menggunakan otak sepenuhnya, dan jangan menggunakan sebelah otak saja. Karena dalam hukum yang paling penting ditegakkan adalah keadilan itu sendiri. "Gunakanlah otak sepenuhnya, jangan hanya sebelah saja dalam memutuskan satu perkara. Jangan merendahkan logika berpikir masyarakat dengan alasan-alasan hukum, seolah masyarakat bodoh,” imbuhnya. Memang untuk, diakui Marzuki diperlukan keberanian hakim memutuskan demi keadilan dan tidak hanya demi peraturan. Oleh karena itu Marzuki pun meminta agar lembaga-lembaga penegak

Baca PENCURI di Hal. 7

Lagi, Nuh Janji Tak Sungkan Tutup RSBI Jakarta, KP Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh berjanji tidak akan sungkan menutup sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) jika memang terbukti konsep RSBI menyalahi UU. “Jadi kalau saya pelajari, berdirinya RSBI ini harus dilihat dari dua sisi, yakni sisi konsep dan sisi realisasi di lapangan. Kalau konsep sudah salah, pasti akan segera ditutup. Namun ka-

lau dari sisi konsep dibenarkan tapi di lapanagan implementasinya melenceng berarti harus dibenahi saja,” ungkap Nuh kepada wartawan di Gedung Kemdikbud, Jakarta, kemarin. Nuh mengakui, pemerintah selaku pembuat dan penanggung jawab kebijakan sudah cukup menguras waktu dan energi untuk menciptakan sekitar 1100 RSBI di seluruh Indonesia. Pemerintah, lanjut Nuh, selalu mendengarkan usulan dan tuntutan

masyarakat terkait RSBI, termasuk munculnya aspirasi perlunya penghapusan RSBI. “Meskipun ada pandangan yang berbeda ya boleh saja. Maka itu, kami kan tidak ekspan besarbesaran. Pertumbuhan jumlah RSBI saat ini juga kita tahan, karena kami ingin menunggu respon, tanggapan dan pandangan masyarakat,” tukasnya. Hanya saja, lanjut mantan Menkominfo ini, RSBI tidak boleh dihentikan atau ditutup begitu saja

jika tidak menyalahi aturan. Oleh karena itu, terang Nuh, pemerintah saat ini juga sudah menetapkan bahwa di RSBI harus menerima siswa miskin yang tidak mampu yang memiliki prestasi akademik sebanyak minimal 20 persen dari total penerimaan. “Jadi intinya, boleh saja orang punya pandangan ini dan itu, kan hanya sebatas pandangan. Tapi perlu diingat juga bahwa Pemerintah pun punya pandangan sendiri,” katanya.(cha)

Maag ........................

sebulan sekali. Dan selama itu pula ia tak diperkenankan memakan makanan keras. “Nasi biasa saja, bahkan, mesti diganti dengan nasi lembek,” tuturnya. Mungkin akibat terlalu banyak minum obat, setelah rawat jalan itu penyakitnya itu malah makin parah. Tiga tahun sebelum wa-

wancara ini berlangsung, kata wanita yang tinggal di Kampung Wanasari, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, ini, dokter menganjurkannya untuk menjalani operasi. Rasa takut membuatnya getol mencari jalan keluarnya. Maka, atas saran seorang kenalannya, tak lama setelah itu ia mengonsumsi New Mandala 525 secara rutin, dua kali sehari. Baru satu bulan meminum kedelai bubuk itu, penyakit wanita asal Tasikmalaya ini sudah mengalami perbaikan. “Setelah empat bulan meminumnya, lambung saya sudah normal dan saya sudah berani makan dengan normal. Sejak saat itu sampai sekarang saya rutin meminumnya,” ujarnya, saat ditemui 3 Oktober 2010 lalu. Menurut pakar kesehatan, manfaat kedelai tak hanya itu. Koran Seputar Indonesia 10 Oktober 2008 memuat artikel dengan judul Kulit Sehat dengan Kedelai. Mengutip tulisan tersebut, disimpulkan bahwa kedelai telah dikenal di daerah asalnya, Asia, selama lebih dari 5.000 tahun. Tanaman ini dianggap sebagai tanaman utama selain beras dan gandum. Sejak awal abad ke20, penduduk Barat tertarik mengonsumsi

pangan berprotein tinggi ini. Kedelai kaya lemak tak jenuh, serat, dan vitamin, tapi rendah lemak jenuh. Isoflavon juga terkandung dalamnya. Ia merupakan fitoestrogen yang menyerupai hormon estrogen sehingga dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen. Karena itu, produk yang mengandung isoflavon merupakan sumber fitoestrogen yang bagus untuk memperbaiki hormon, terutama wanita. Di tulisan itu penulisnya mengutip pendapat nutrisionis Prof. Deddy Muchtadi, yang mengatakan bahwa kedelai dikategorikan superfood, yang mengandung banyak fitonutrien, seperti antioksidan, antosianin, vitamin C, mangan, serat, dan isoflavon, yang memberi banyak manfaat bagi kesehatan. “Isoflavon terbukti sangat efektif sebagai antioksidan penangkal radikal bebas. Ia juga terbukti mampu mengurangi garis-garis serta kerutan pada wajah,” ujar Deddy di suatu kesempatan. Dalam tulisan itu juga dinyatakan bahwa manfaat kedelai dalam mencerahkan kulit juga dibuktikan seorang ahli kulit bernama Paine, tahun 2000. Soybean trypsin inhibitor (STI) dan browman birkprotease inhibitor (BBI) berfungsi sebagai terapi alami dalam pencerahan kulit yang mengalami hiperpigmentasi. STI dan BBI hanya ditemukan pada biji kedelai. Saat ini sangat banyak kedelai bubuk beredar, namun, sebagai perintis keberadaan kedelai bubuk komersial di Indonesia, New Mandala 525 sangat laku di seluruh wilayah pemasaran karena manfaatnya nyata dan produknya diolah secara higienis. Ini amat ditunjang oleh mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat masa kini untuk beralih ke bahan-bahan nabati dalam memelihara kesehatan. Produk ini bukan obat melainkan minuman kesehatan untuk keluarga. Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut, kunjungi purwati-s@centrin.net.id atau telepon (021) 70288540 dan.Distributor Sulawesi Tenggara 08124135934.(*)

mat SMP, menurut wanita 20 tahun bernama Siti Ratna ini, akibat sakit maag itu buang air besarnya bercampur darah. Untuk mengatasinya, setahun lamanya ia menjalani rawat jalan sambil rutin minum obat dan check up


3

Jumat, 30 Desember 2011

Pegadaian Siap Tambah Lima Outlet

SUWARJONO/DOK

Lahan pertanian Sultra cukup luas, namun pengolahannya belum optimal. Akibatnya komoditas pangan strategis semisal beras, ayam, telur dan sayuran masih dipasok dari daerah lain. Bila pasokan terganggu, dapat mengakibatkan inflasi. Tampak beras asal Vietnam yang didatangkan beberapa waktu lalu di Kendari.

Kontribusi Tinggi, Tapi Perhatian Rendah Sikap Pemerintah Terhadap Petani Kendari,KP Sumbangan sektor pertanian terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB) di tahun 2011 berkisar 31,67 persen. Namun sektor tersebut kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah. Hal itu terlihat dari sejumlah kebutuhan masyarakat dari produk pertanian masih banyak yang disuplai daerah lain. Saat kegiatan focus group discussion (FGD) yang digelar Bank Indonesia (BI) Kendari bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Unhalu, terungkap kemarin. Pemimpin Bank Indonesia (BI) Kendari, Lawang M.Siagian

menjelaskan bila dari sisi pembiayaan perbankan, sektor pertanian juga masih kecil. Selama tahun 2011, dari seluruh kredit yang tersalurkan hanya tiga persen yang digunakan untuk pembiayaan sektor pertanian. Hal itu tentunya terkait sistem kehati-hatian bank (prudential banking) dalam pemberian kredit. “Ini perlu ditelaah dan mendapat perhatian perhatian bersama untuk identifikasi dan mencarikan solusi. Mengingat implikasi sektor pertanian terhadap kualitas pertumbuhan ekonomi daerah cukup signifikan,” terangnya. Menurutnya potensi lahan pertanian di Sultra sebenarnya cukup luas, namun pengolahannya belum optimal. Hal ini tercermin dari hasil penelitian

yang dilakukan Faperta yang menunjukkan sebagian besar komoditas pangan strategis yang diperdagangkan di kota ini masih dipasok dari daerah lain. Misalkan beras, ayam, telur dan sayuran yang dipasok dari Sulawesi Selatan atau daerah lainnya. Kondisi tersebut sangat rentan berpengaruh terhadap pergerakan pembentukan harga di Kendari. Apalagi bila distribusi barang terganggu tentunya berpengaruh pada kelancaran pasokan. Hal tersebut sudah pasti membuat sejumlah komoditi harganya menjadi tinggi, padahal bila semua itu diproduksi di daerah sendiri, tidak akan mengalami dan inflasi terhadap produk pertanian bisa dikendalikan.

Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah instansi dan diantaranya hadir Kepala Dinas Perindag Sultra, Saemu Alwi. Dr Saidiman dari Faperta Unhalu juga memaparkan penelitiannya tentang sektor pertanian di Sultra. Diantara pemaparannya menyebutkan, bila selain sektor pertanian kontribusinya terhadap PDRB besar, pembangunan pertanian juga berpeluang pada penciptaan lapangan kerja, khususnya di wilayah pedesaan. “Untuk mengefektivitaskan program-program ini dibutuhkan informasi detail mengenai kegiatan ekonomi sektor pertanian. Khususnya yang terkait dengan komoditas untggulan dan kontribusinya dalam perekonomian daerah,” pungkasnya. (lis/awl)

Google-Motorola

Siapkan Tablet Android 4.1 GOOGLE dikabarkan tengah menjajaki kerjasama dengan Motorola untuk membuat tablet Android. Sistem operasi yang digunakan bukan Android 4.0 (Ice Cream Sandwich), tetapi Android versi 4.1 yang belum ditentukan namanya. Seperti dikutip DigiTimes, kabar tersebut muncul saat Chairman Google Eric Schmidt memberikan komentar di konferensi pers di pertengahan Desember yang menyatakan Google akan membuat tablet Android di pertengahan tahun 2012. Jika kabar ini benar, tablet Google-Motorola ini akan menggunakan versi Android yang dirancang bekerja baik di perangkat tablet. Sebelumnya, Google telah memiliki Android “murni untuk tablet” di An-

INT

Google tengah menjajaki kerjasama dengan Motorola. Sebelumnya Google sukses menggandeng Samsung merilis sebuah Android versi terbaru yang digunakan pada Samsung Galaxy Tab. droid 3.0 alias Honeycomb. Saat ini, kebanyakan tablet-tablet Android yang ada baru menggunakan Gingerbread (Android 2.3) dan sebagian baru akan diupgrade ke Ice Cream Sandwich

tahun depan. Kabar Google akan membuat tablet sendiri, kemungkinan membuat khawatir para mitra Google, seperti Samsung dan Acer. Namun, kekhawatiran

tersebut tak beralasan karena seperti inilah kebiasaan Google dalam merilis sebuah Android versi terbaru. Contoh terdekat adalah saat merilis Android 4.0, Google merangkul Samsung untuk membuat smartphone Galaxy Nexus. Smartphone inilah yang menjadi perangkat pertama yang menggunakan Android Ice Cream Sandwich tersebut, seperti dilansir Digitimes. Kemungkinan yang mendasari kekhawatiran para mitra Google karena kali ini yang dirangkul Google adalah Motorola yang notabene ada kedekatan khusus dengan Google. Google sebelumnya memang telah mengakuisisi Motorola Mobility Holdings sebesar USD12,5 miliar atau sekitar Rp 112 triliun. (jpnn)

Tonasa Andalkan Dana Internal Rencana Pembangunan Pabrik Baru Makassar, KP Tahun depan, manajemen PT Semen Tonasa optimis dapat meraih peningkatan penjualan dan pendapatan masing-masing 15 tahun depan. Target tersebut seiring dengan hadirnya proyek-proyek infrastruktur program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Semen Tonasa Sattar Taba. Menurut dia, target peningkatan 15 persen akan didukung dengan peningkatan produksi semen hingga sebesar 12 persen yang akan didapat seiring dengan beroperasinya pabrik Tonasa V pada semester II/2012. Dengan meningkatnya volume penjualan dan revenue perusahaan tersebut, maka pihaknya sudah menyiapkan beberapa rencana investasi jangka panjang. “Ada beberapa rencana jangka panjang yang akan kami realisasikan, diantaranya membangun sejumlah packing plant atau gudang pengantongan semen di beberapa wilayah seperti di Mamuju, Sulawesi Barat, Gorontalo, Papua, dan Balikpa-

pan,” tutur Sattar, kemarin. Dia menjelaskan, selain membangun gudang pengantongan semen, pihaknya juga akan membangun long belt conveyor dari pabrik ke Pelabuhan Khusus Biringkassi, yaitu pelabuhan yang dipergunakan anak usaha PT Semen Gresik tersebut untuk keperluan khusus bongkar muat semen. Kedua infrastruktur itu diklaim manajemen Tonasa akan menjamin kelancaran dan efisiensi biaya distribusi ke daerah-daerah pasar utama. Dia menyebutkan, rencana jangka panjang tersebut akan digelar dengan asumsi pertumbuhan permintaan semen secara nasional akan meningkat antara 6—7 persen. Sementara itu, untuk mengantisipasi kelangkaan semen dalam negeri yang diprediksi pada 2015, akan mencapai 59 juta ton dan pada 2018 akan menjadi 72 juta ton. Sementara itu, pada 2015 Semen Tonasa harus membangun pabrik baru yang diperkirakan beroperasi pada 2018. “Seluruh investasi tersebut sudah kami daftarkan, agar bisa berkontribusi untuk investasi dalam MP3EI yang direncanakan pemerintah,” katanya. Sattar menambahkan, dari total investasi yang direncanakan pihaknya, 100 persen akan menggunakan dana internal perusahaan yang berasal dari

laba dan cadangan dana yang ada. Meskipun mendapatkan penawaran pembiayaan dari perbankan, namun pihaknya akan menggunakan 100 persen

dana internal perusahaan. Selain untuk menghindari bunga bank, langkah tersebut juga untuk efisiensi keuangan perusahaan. (jpnn)

Kendari, KP Untuk menambah pelayanan, Perum Pegadaian wilayah VI berencana membuka 20 outlet di Sulawesi, Maluku dan Papua. Dari jumlah tersebut Sultra kebagian lima outlet. Dengan begitu sejumlah produk tambahan dan target penyaluran akan ditingkatkan. Pemimpin Pegadaian Wilayah VI Makassar, Eri Mardiyanto yang hadir kemarin di acara pelatihan pada mitra Pegadaian mengatakan bila saat ini realisasi penyaluran pegadaian di Wilayah VI Makassar mencapai Rp 9, 3 triliun per November 2011 dari target Rp 9,5 triliun. Hingga akhir Desember tahun ini diprediksi bisa Rp 9,8 triliun. Dari jumlah itu kontribusi Sultra sekitar 17 persen. “Tapi pertumbuhan tahun 2011 cukup tinggi, yaitu 38 persen. Di tahun 2012 nanti, kami akan meningkatkan pertumbuhan lebih tinggi lagi,” terangnya. Untuk mencapai peningkatan yang ditargetkan, Pegadaian tentunya meningkatkan berbagai pelayanan serta penambahan fasilitas. Yakni 20 outlet yang akan dibuka tentunya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan. Demikian produkproduk pegadaian terbaru, seperti Amanah (sarana pembiayaan kendaraan dan kredit

Eri Mardiyanto umum) akan eksis pada triwulan ke dua tahun 2012. Dengan segala upaya tersebut diharapkan pegadaian bisa lebih dekat lagi dengan nasabah. Selain penyaluran, pegadaian juga akan meningkatkan pelayanan kredit mikro kepada usaha kecil. Seperti tahun 2011 ini di Kanwil VI menargetkan penyaluran Rp 4 miliar. Dari jumlah tersebut penyaluran di Sultra mencapai 7 persen. Ke depan dengan bertambahnya outlet baik secara keseluruhan di wilayah VI maupun Sultra penyaluran kredit mikro bisa meningkat lagi. “Hal ini mengingat banyaknya sektor usaha kecil, yang membutuhkan tambahan modal dengan sistem yang tidak ribet dan waktu perolehan tidak lama,”

paparnya. Masih kata Eri, bila untuk Sultra prospek pegadaian sangat bagus. Apalagi dengan pertumbuhan perekonomian daerah ini yang berada diatas ratarata nasional yaitu 8,5 persen. Tentunya juga peluang bagi pegadaian untuk membiayai usaha mikro. Bila sejumlah investasi seperti tambang, perikanan, pariwisata maupun sektor lain mendapat simpati investor akan berimbas kepada sektor usaha kecil. “Disinilah peran Pegadaian, bisa turut membantu sektor mikro, baik dari sisi penyaluran jasa gadai maupun kredit mikro,” ujarnya. Sementara itu Charles Samson, ketua panitia kegiatan yang juga Kepala Cabang Pegadaian Kendari menjelaskan bila kegiatan yang menghadirkan sekitar 30 orang nasabah kredit mikro pegadaian itu, sebagai upaya pengembangan usaha mereka agar lebih tangguh. Artinya bila para usaha kecil ini diberikan pemahaman, tentang bagaimana mengelola usaha yang bagus, baik dari sisi managemen maupun keuangannya, tentunya usahanya akan lebih maju. “Kalau usahanya maju, selain pengembalian lancar, tentunya jumlah pinjaman akan bisa lebih tinggi. Hingga pada akhirnya mereka bisa mengakses kredit di perbankan,” katanya. (lis/awl)

Kadin Minta Suku Bunga 8 Persen Jakarta, KP Kamar Dagang dan Industri Indonesia menilai suku bunga di dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan negaranegara lain. Padahal, bank Indonesia sudah menetapkan patokan suku bunga ke tingkat lebih rendah. Oleh karena itu Kadin meminta perbankan nasional berkomitmen untuk menurunkan suku bunga kredit. Ketua Kadin, Suryo Bambang Sulisto mengatakan dunia usaha belum bisa menikmati dana melimpah di pasar keuangan. Terutama sektor usaha kecil dan menengah dimana membutuhkan pinjaman dengan bunga rendah. Selain itu, di negara-negara lain tingkat suku bunga relatif lebih rendah. “Kalau suku bunga sebesar delapan persen atau di bawah itu, masih realistis untuk bisa dicapai. Mudah-mudahan pemerintah bisa mengusahakan ini,” kata dia saat pemaparan Kadin tentang Catatan Akhir Tahun Menyongsong 2012 Rabu (28/12) lalu. Apalagi, Bank Indonesia sudah menurunkan patokan suku bunga. Akan tetapi hal tersebut tidak diikuti dengan penurunan tingkat bunga perbankan komersial. “Demikian menunjukkan indikasi efisiensi yang rendah. Selama ini, kontribusi bank-bank komersial terhadap investasi perusahaan dan kapital kerja masih rendah. Yakni, masing-masing sekitar 25 persen dan 21 persen, sehingga kurang mendorong perkembangan sektor riil,” ucap dia. Langkah penurunan suku bunga tersebut sekaligus sebagai upaya mendorong daya saing dalam negeri. Termasuk mengantisipasi dampak dari gejolak dan pelambatan ekonomi dunia. Sebab, tidak

dapat dipungkiri krisis ekonomi dunia berdampak ke Indonesia. Walaupun bisa dibilang Indonesia beruntung karena kontribusi ekspor terhadap product domestic bruto relatif kecil. “Namun, kalau berharap dari negara emerging market tidak terkena dampak, itu tidak tepat. Sebab, pasti ekspor negara tersebut ke AS juga terkena dampak. Nah bagaimana kita tetap menjaga ekspor, seperti lewat diversifikasi pasar dan agresif melakukan promosi ekspor,” tandas dia. Oleh karena itu, Bambang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 nanti akan mengalami penurunan, yakni berkisar 6,2-6,4 persen. Sebenarnya, tahun depan masih diharapkan bisa tumbuh di atas tingkat moderat. Akan tetapi, selain faktor krisis, ditambah faktor pemerintah dan birokrasi membuat pertumbuhan ekonomi tahun depan sulit melampaui capaian tahun 2011. Ditambahkan Wakil Ketua

Umum Kadin Bidang Infrastruktur, Konstruksi dan Properti Kadin Zulkarnaein Aries, infrastruktur juga bakal menjadi kendala dalam mendukung pelaksanaan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Yang terjadi, kondisi infrastruktur kita masih sangat parah, sehingga program MP3EI tidak berjalan maksimal pada tahun ini,” ucapnya. Dibandingkan dengan negara lain, panjang jalan tol nasional masih rendah atau sepanjang 700 kilometer. Sementara di Tiongkok mencapai 10 ribu kilometer dan Malaysia 4.000 kilometer. “Padahal, kita sudah mulai membangun sejak 1983,” tandas dia. Selain jalan tol, kondisi bandara dan saluran irigasi juga dinilai belum memadai. Menurut dia, kondisi infrastruktur berperan penting terhadap kegiatan investasi. “Mudahmudahan dengan adanya UU Pertanahan bisa cepat terimplementasi,” ucap dia. (jpnn)


7

Kendari Pos |Jumat, 30 Desember 2011

Pemda tak Boleh Tahan Anggaran Pilkada Buton Mantan ..................... diperiksa, itu betul. Dalam waktu dekat, iya! karena kemarin (Rabu) sebelum ke sini, ada instruksi dari pak ketua, sekarang kita persiapan untuk itu,” kata Korwil Pilkada Sultra, Prof Samsul Bahri, yang ditemui di acara launching tahapan Pilwali Kota Kendari, kemarin. Dia mengatakan, patokan KPU dalam bekerja adalah undang-undang, sehingga sudah sangat jelas, apa yang diperintahkan oleh undang-undang, KPU tidak bisa menolak. “Bagaimana pun juga kita bergerak di undang-undang, apa yang diamanahkan undang-undang dan KPU tidak bisa menolak. Rekomendasi (Bawaslu) harus ditindaklanjuti,” ujarnya. Bagaimana dengan pemben-

tukan Dewan Kehormatan (DK) yang dilakukan dua kali, akibat adanya 2 kubu yang bertentangan di KPU provinsi? Menurut Prof Samsul, pembentukan DK tidak boleh dobel karena bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Dia menjelaskan, dasar terbentuknya DK adalah melalui hasil pleno yang diikuti komisioner KPU. Jika pleno pertama sudah sah, maka itu yang harus dijalankan tanpa perlu ada pleno lanjutan atau kedua. Pleno tersebut, kata dia, tentu saja harus ditandatangani. “Sah tidaknya DK yang baru, tergantung dari kasusnya. Jika kasus pertama sudah dibentuk DK, maka itu harus berlanjut. Kalau pleno mengatakan, yang pertama sah, itu yang diikuti. Tapi kalau ada lagi kasus yang menimpa, tentu akan ditindak lagi. Maka dari itu, saya ka-

takan perlu klarifikasi. makanya yang bisa tentukan, ya pleno,” tandasnya. Anggaran Pilkada Buton Masalah anggaran, selalu jadi masalah sentral dalam setiap penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menemukan fakta, penyebab Pemilu kacau karena terlambatnya anggaran. “Ini berbahaya. Sebab, tahapan Pemilu tidak bisa tunggu anggaran cair, karena bisa berakibat hukum. Celakanya, yang jadi masalah selalu anggaran,” kata Ketua Bawaslu RI, Bambang Eka Cahya Widodo, kemarin. Dia mencontohkan yang terjadi di Pilkada Aceh. Antara gubernur dan DPRD tidak sejalan. Gubernur ingin Pilkada jalan, sedangkan DPRD tidak setuju. Yang terjadi, Pilkada diundur lebih dari 2 kali.

“Ujung-ujungnya, Pilkada diundur sampai 3 kali. Ini menyebabkan ketidakpastian dan ini punya kontribusi besar gagalnya Pemilu. Stake holder yang paling penting dalam hal ini adalah Pemda, karena mereka yang siapkan anggaran,” jelasnya. Menurutnya, penyelenggara tidak bisa bekerja, apabila anggaran tidak ada. Padahal, untuk supervisi ke daerah, dibutuhkan anggaran. Karenanya, kata dia, kerjasama semua stake holder, adalah kunci sukses Pilkada. Dia menyebutkan, selain masalah anggaran, yang sering jadi persoalan yakni penyelenggara dan pengawas yang tidak independen dan netral dalam menjalankan tugasnya. Tahun ini, lanjut dia, Bawaslu memberhentikan 12 penyelenggara Pemilu. “Ada 12 penyelenggara yang kita berhentikan terkait integritasnya,” ujarnya. (dri)

Berharap Main di Arema Malang Berlatih ..................... menjadi kampiun AC Milan Junior Camp Day. Indonesia menjadi jawara setelah mengalahkan tuan rumah Italia 1-0 lewat gol semata wayang David Nathan, 14. “Tidak akan pernah terlupakan momen itu,” ujar Eriyanto kepada Jawa Pos (Kendari Pos Group) yang menemuinya di Nagrak, Sukabumi. Masih dengan senyum yang terkembang, dia menceritakan bagaimana bangganya bisa membuat bendera Merah Putih berkibar di San Siro. Selain mengantarkan Indonesia juara, Eriyanto dinobatkan sebagai kapten tim terbaik oleh ofisial AC Milan. Kepemimpinannya sejak awal kompetisi dan mampu membawa Indonesia juara menjadi nilai tambah jika dibandingkan dengan il capitano tim-tim lainnya. Nilai plus lainnya, meski menjadi pemain belakang, dia berhasil mencetak gol saat Merah Putih menang 3-1 atas tim gabungan Venezuela-Brazil. Kisah manis Eriyanto berlanjut saat tiba di tanah air. Tim Indonesia mendapat kesempatan dijamu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Eri “sapaan akrab Eriyanto” yang sempat putus sekolah saat SMP seakan mendapat cahaya terang di hidupnya. Ketika bertemu dengan Presiden SBY dan Menpora Andi Mallarangeng, dia dijanjikan bakal dibiayai sekolahnya. Tapi, janji itu hanya sebatas pemanis mulut belaka. Setidaknya hingga kini. Tidak ada bantuan apa pun yang diterima Eri. Dia juga kembali harus bertarung dengan kemiskinan. “Saya memang dari keluarga tidak mampu. Bapak merawat kambing orang,” katanya. Menyitir cerita film Garuda di Dadaku, Bayu sang pemeran utama harus memilih antara sekolah dan sepak bola. Nah, Eri dihadapkan pilihan serupa oleh orang tuanya. Pilihannya adalah sepak bola atau bekerja. Orang tuanya berharap agar Eri fokus membantu perekonomian keluarga. Titik! Namun, Eri tidak bisa meninggalkan sepak bola. Siswa kelas XI SMA Negeri Nagrak itu tidak kehilangan akal. Agar orang tuanya tidak menghalangi hobinya bermain bola, Eri mencoba membagi waktu. Menggembala kambing tetap dia lakukan, tetapi sambil berlatih sepak bola. “Pulang sekolah, cari rumput dulu baru latihan,” tandas penggemar klub Barcelona itu. Strategi itu berhasil. Setidaknya, orang tuanya tidak lagi memaksa Eri agar meninggalkan sepak bola. Sebaliknya, orang tua Eri kini getol menyemangati sang putra untuk menjadi pemain bola yang andal. Mereka berharap, sang putra yang lahir 12 Maret 1996 itu menjadi striker alias penyerang. Harapan tersebut disampaikan lantaran posisi Eri yang sering bermain di belakang dianggap kurang menguntungkan. Namun, Eri memberikan fakta lain. Meski menjadi pemain belakang, dia tetap bisa produktif mencetak gol. Dia pun berhasil membawa SSB Asmaras menjuarai kompetisi KONI Kabupaten Sukabumi pada akhir pekan lalu. “Meski pemain belakang, saya menjadi top scorer dengan 15 gol,” katan pemain bertinggi 168 sentimeter itu. Eri memang ngotot agar bisa terus bermain sepak bola. Bukan semata karena dia pernah bermain di San Siro dan menja-

di kapten tim terbaik. Lebih dari itu, Eri tak ingin perjuangannya yang begitu panjang berakhir sia-sia karena ekonomi keluarga yang pas-pasan. Eri mengenal sepak bola sejak kecil. Jangan dibayangkan dia menginjakkan kaki di lapangan dengan peralatan lengkap seperti sepatu dan kostum. “Tidak ada itu semua,” tuturnya. Meski kakinya kerap terluka, dia tidak peduli. Kelas III SD adalah kali pertama dia mengikuti kompetisi sepak bola. Sejak saat itu, dia terus dibawa kalau ada turnamen meski sekelas antarkampung dan bermain tanpa sepatu. “Kelas VI SD saya baru mengenal sepatu bola,” kenangnya. Saat masuk SMP, Eri bertemu dengan mantan pemain sepak bola nasional Arif Hidayat yang mendirikan sekolah sepak bola (SSB). Dia diminta untuk fokus berlatih tanpa memikirkan biaya. Ketekunan itu berbuah. Belum setahun ikut SSB, Eri mengikuti AC Milan Junior Camp Day. Kemiskinan sempat membuat Eri minder saat melakukan seleksi untuk regional Jakarta. Penyebabnya tentu saja anakanak kaya yang memiliki peralatan lengkap dibandingkan dengan dia. Beruntung, perasaan minder itu tidak membuatnya gagal menyingkirkan seribu kontestan lain. Dia masuk sepuluh besar dan melanjutkan seleksi di Bali. Posisi asli Eri adalah striker. Namun, situasi memaksanya menjadi pemain belakang. Hal itu terjadi ketika salah seorang rekannya mengalami cedera saat tim sudah berada di Italia. “Dia main di belakang dan kapten yang sebenarnya,” terang Eri. Eri tidak pernah menyangka bahwa cedera tersebut justru berbuah manis. Pelatih Yeyen Tumena mempercayakan ban

kapten kepada Eri meski harus menariknya untuk bermain lebih ke belakang. Sejak itu, penggemar Firman Utina itu lebih senang bermain di belakang ketimbang striker. Sekarang dia mengaku sedang giat berlatih. Sebab, awal Januari nanti sudah menanti sebuah kompetisi lagi. Selain untuk menghadapi kompetisi, latihan itu dimaksudkan untuk “menebus” dosa. Dia merasa sangat bersalah gagal menetap di Milan pasca junior camp. Penyebabnya, tim ofisial AC Milan mengatakan bahwa skill-nya harus diperbaiki. Menurut mereka, kemampuan Eri belum bisa menggeser anak-anak muda di tim junior AC Milan. “Mereka keberatan mengeluarkan satu anak di tim junior untuk saya,” terangnya. Walau begitu, Eri masih bisa tersenyum. Penyebabnya, tid-

ak ada angkatan dia di camp day 2010 yang berhasil masuk tim junior AC Milan. Baik dari Indonesia maupun tim internasional lainnya. Dia yakin, giat berlatih bakal membuat mimpinya menjadi seorang pemain bola profesional menjadi kenyataan. Api semangat itu tetap dia jaga. Mimpinya saat ini adalah bergabung dengan klub Arema Malang. “Arema tim hebat. Mereka bisa bermain cepat. Saya ingin bermain di sana,” harapnya. Meski demikian, Eri tidak akan jual mahal kalau ada tim yang berusaha memberikan pelatihan khusus kepada dirinya saat ini. Bekal pernah merumput di Italia dengan torehan medali emas diyakini mampu menjadi daya tawar tinggi baginya. “Sekarang belum ada klub liga Indonesia yang meberikan penawaran,” katanya.(ca)

Dahlan Iskan Diincar Banyak Partai Cawapres .................. erti Sri Mulyani Indrawati, berprestasi tapi tak punya gerbong parpol, ya meredup," ujarnya. Yang perlu dilakukan Dahlan agar tidak meredup, lanjut matan aktivis 98 itu, tetap mengikuti kultur yang low profile, tapi dengan gerakan-gerakan politik yang high profile. "Dengan terus membangun jaringan ke partai-partai besar dan menengah untuk memompa power," sarannya. Namun, imbuhnya, manuver politik jangan dulu dilakukan secara terbuka. Mengenai munculnya nama Dahlan sendiri, Ari menganal-

isis ada dua pemicunya. Pertama, karena publik sudah jenuh dengan tokoh yang itu-itu saja. "Dahlan Iskan muncul karena ada krisis leadership. Publik butuh figur alternatif," kata Ari. Kedua, Dahlan dianggap sosok yang fenomenal. "Meski hanya sebentar di PLN, tapi gebrakan-gebrakannya dirasakan publik," kata Ari. Seperti diberitakan, pmpat partai besar yakni Demokrat, Golkar, PKS dan PAN berebut meminang Dahlan. Partai Golkar mengintip peluang untuk memasangkan Aburizal Bakrie dengan Dahlan Iskan sebagai pasangan bakal kontestan Pilpres 2014. Kombinasi keduanya dianggap

dahsyat dan saling melengkapi. “Unsur Jawa sebagai penyeimbang, pengalaman di pemerintahan dan juga pengalaman sebagai profesional/swasta. Matang secara emosional. Insya Allah bisa jadi kombinasi dahsyat yang saling melengkapi dengan Pak Ical,” tutur Jubir Golkar, Nurul Arifin, kemarin. PKS pun ingin menyandingkan Dahlan Iskan dengan tiga jagoan pilpresnya yakni Luthfi Hasan Ishaaq, Hidayat Nur Wahid, atau Anis Matta. PAN juga membuka peluang menyandingkan Hatta-Dahlan. Sedang politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, merasa Demokrat lah yang paling dekat dengan Dahlan.(sam)

Pilih Dipenjara di Indonesia Ketimbang Pulang di Myanmar Imigran ..................... hari bahkan tempat tinggal mereka pun sudah tidak ada lagi. Jika mereka harus dipulangkan ke Myanmar, harus ada penjamin yang mau bertanggung jawab terhadap kemananan para imigran ini. “Kalau kita ketahuan keluar

dimalam hari kita bisa ditangkap dan dikenakan denda. Jika memang kita harus dipulangkan ke Myanmar maka siapa yang akan bertanggung jawab akan keselamatan kami disana (Myanmar, red) serta kerugian yang kita alami dari penipuan ini,” jelas Nor Rahman. Nor Rahman beserta imigran lainnya berharap kepada

pemerintah yang menangani permasalahan ini, bahwa mereka siap untuk ditempatkan dimana saja asalkan mereka bisa mendapatkan keamanan dan kenyamanan serta bisa bekerja untuk bertahan hidup. “Kami siap ditempatkan dimanapun asalkan kami bisa aman,” tutur Nor Rahman.(p1/p2/ong)

Marzuki Minta Hakim Memutuskan Perkara dengan Otak Pencuri ...................... hukum membangun nurani aparatur penegak hukum. “Nurani mereka sudah hilang atau rusak dan harus dibangun kembali,” sesalnya. Sesuai aturan hukum yang ada yaitu KUHP seorang hakim menurut Marzuki memang memutuskan kasus-kasus pencurian itu dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara. Namun menurut Marzuki seharusnya demi keadilan hakim tidak bicara hanya berdasarkan aturan tertulis saja. Masyarakat

menurutnya sudah muak dengan alasan-alasan normative yang digunakan hakim dalam memutuskan perkara. Mencuri sandal dikenakan 5 tahun, sementara korupsi miliaran hanya dikenakan 2 tahun. “Saya juga pernah mendapatkan laporan ketika seorang kepala sekolah terdesak menggunakan uang sekolahnya sebesar Rp 4 juta untuk biaya wisuda anaknya. Hakim memutuskan dia bersalah dan dihukum 4 tahun penjara. Harusnya hal-hal seperti ini kan tidak perlu diputus bersalah. Cukup diminta mengemba-

likan uang yang telah digunakannya dan diberi peringatan untuk tidak melakukan hal itu lagi,” jelasnya. Sebelumnya KPAI dalam sebuah pemberitaan media, melansir kasus pencurian sandal oleh pelajar berinisial AAL dimana korbannya adalah seorang anggota polisiBriptu Ahmad Rusdi Harahap. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun membuka "posko sandal untuk Kapolri". KPAI menilai polisi lebih sayang pada sandal miliknya dibanding menyayangi anak-anak Indonesia.(boy)


8

Kendari Pos |Jumat, 30 Desember 2011

Nasib Puluhan Imigran Myanmar Belum Jelas Baubau, KP Nasib 38 imigran asal Myanmar yang beberapa waktu lalu terdampar di Desa Bangun, Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton saat ini masih belum jelas apakah akan dideportasi ke negara asal mereka atau tidak. Saat ini, puluhan imigran ini masih ditampung di salah satu Hotel di Baubau sejak, Rabu (28/12) bersama pihak Imigrasi Sulawesi Tenggara. Alat komunikasi seperti handphone (HP) mereka disita oleh pihak kepolisian dan imigrasi. Kapolsek Sampolawa, AKP Marthen saat ditemui di hotel tempat para imigran ini diinapkan mengungkapkan, pihaknya telah menyerahkan secara resmi para imigran ini kepada imigrasi untuk proses selanjutnya. “Untuk proses selanjutnya seluruh imigran ini telah kami serahkan kepada pihak imigrasi,” kata Marthen. Sementara, pihak imigrasi sejak kemarin hingga saat ini belum bisa ditemui oleh sejumlah wartawan. Salah seorang imigran, Nor Rahman Bin Jamil di salah satu kamar hotel tempat mereka ditampung mengungkapkan, pihak imigrasi telah melakukan pendataan terhadap mereka. Namun tentang kejelasan selanjutnya nasib imigran ini, dari pihak imigrasi belum memastikan apakah mereka akan dipulangkan ke negara asal atau tidak. “Kami sudah

HARIMAN/KP

Nor Rahman (tengah) beserta sejumlah imigran asal Myanmar lainnya saat diwawancarai sejumlah wartawan di kamar salah satu hotel di Baubau. didata dari pihak imigrasi. Mereka bilang kami akan dibawa ke Makassar tetapi belum ada kepastian juga,” katanya. Nor Rahman yang mewakili imigran lainnya meminta agar segera diberikan kepastian secepatnya dari pihak imigrasi terhadap nasib mereka. Jika harus dibawa ke Makassar dan

kemudian dihukum, itu juga mereka siap untuk menerima. Berdasarkan informasi yang mereka terima, sebelumnya ada imigran seperti mereka mendapat hukuman saat dibawa ke Makassar. “Ada tujuh orang imigran seperti kami yang dihukum di Makassar. Tetapi kami siap menerima hukuman itu asalkan kami tid-

ak dipulangkan ke negara kami,” tuturnya. Alasan sampai para imigran ini enggan untuk pulang ke Myanmar adalah karena saat ini kondisi di negara tersebut masih kacau. Warga disana pun tidak diperbolehkan untuk bekerja, keluar dimalam

Baca IMIGRAN di Hal. 7

Kapolri-Wakapolri Pecah Kongsi Jakarta, KP Ketua Fraksi PKB DPR RI, Marwan Ja’far mendesak Presiden SBY memerintahkan Menkopolhukkam Djoko Suyanto untuk mengusut isu perpecahaan Kapolri Jendral Timur Pradopo dan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna. Jika dibiarkan berlarut hal itu akan mengganggu soliditas dan profesionalitas Polri. “Kalau isu perpecahaan ini benar-benar ada maka ini bisa dikatakan sebagai rivalitas yang tidak sehat," kata Marwan di Jakarta, kemarin. "Ini juga berbahaya karena polisi ini menyangkut pasukan dan senjata juga,” lanjut Marwan. Mestinya, kata dia, tidak boleh ada pertentangan antara kapolri dan wakapolri. Wakapolri adalah bawahan Kapolri

yang harus tunduk pada atasannya. Terkait isu adanya ketidakpuasan Nanan karena bukan dirinya yang dijadikan Kapolri oleh presiden, Marwan mengatakan seharusnya bekas Kapolda Sumut itu mengerti bahwa yang mengangkat kapolri itu adalah presiden. “Jadi kalau presiden masih mau mempertahankan Timur, yah tetap dia yang jadi Kapolri. Kecuali presiden punya kehendak lain, kita di DPR hanya bisa menyetujui," katanya. Dia menegaskan, kalau Nanan memang masih berminat mau menjadi Kapolri masih ada waktu. "Saya kira, sampai Timur pensiun pada 2013 nanti,” tegasnya. Anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari mengatakan

mau pecah atau ada persaingan, asal leadership kapolri efektif, maka pecah kongsi tidak akan berdampak pada kinerja kelembagaan. Pemegang kendali Mabes Polri, kata dia, adalah Kapolri bukan Wakapolri. "Penanggungjawab kinerja kelembagaan Polri ada di Kapolri," tegasnya. Masalah individu, lanjutnya, harus bisa diselesaikan oleh Kapolri. "Dia harus tegas. Jangan anak buah polah, kapolri kepradah," katanya. Eva justru memersoalkan Presiden SBY karena tidak menjalankan kontrol atas kinerja kepemimpinan Kapolri. "Kapolri pilihan subyektif presiden, apa dasarnya dulu dalam menunjuk Kapolri? Bagaimana mengontrolnya?,” kata Eva.(boy)


Jumat, 30 Desember 2011

Langganan Dalam Kota Rp. 65.000,-

Refleksi Penyalahgunaan Narkoba, Menggapai Asa 2012

Ciptakan Sultra Bebas Narkoba

Peredaran narkotika dan obat terlarang (narkoba) di Sultra ibarat gunung es. Pengungkapan kasus peredaran narkoba hanyalah sebagian kecil yang tampak di permukaan. Namun, pergerakan bagian bawah belum terungkap. Upaya penindakan melalui penindakan dan proses hukum semakin dioptimalkan, namun pemain baru juga kian berdatangan. Bagaimana kesiapan Direktorat Narkoba Polda Sultra dan jajaran dalam menghadapi peredaran narkoba pada tahun 2012? Arifuddin Mangka PEREDARAN narkoba di Sultra ditinjau dari aspek pengungkapannya, sangatlah tinggi. Dari tahun ke tahun, pengungkapan narkoba kian meningkat. Untuk tahun 2011, pen-

DOKUMENTASI/KP

Baca BEBAS di Hal. 11

Petugas medis Rumah Sakit Bhayangkara ketika mengambil sampel darah terangka sabu-sabu untuk di bawa ke laboratorium forensik, Makassar.

SUWARJONO/KP

Pekerjaan tak mengenal usia. Seperti anak ini terpaksa melawan kerasnya kehidupan, dengan menjajakan terompet tahun baru. Lantas, bagaimana rencana Pemkot yang menggagas Kota Kendari sebagai kota layak anak?

Kendari Digagas Jadi Kota Layak Anak Kendari, KP Anak merupakan aset berharga. Merekalah yang akan melanjutkan cita-cita bangsa dalam bernegara. Berangkat dari pemikiran itu, Pemkot pun menggagas pembentukan Kota Kendari sebagai kota layak anak (KLA). Hal itu ditegaskan Kasubag Humas Pemkot Kendari, Muh. Rusmin ditandai dengan pembentukan gugus tugas KLA tahun 2011. Selain diatur dalam undangundang, juga didukung dalam keputusan

Raperda Izin Penjualan Miras Diprotes

wali kota tahun 2011. Menurut Rusmin, rencana aksi daerah KLA memiliki beberapa indikator pengembangan, diantaranya di bidang kesehatan, pendidikan, bidang perlindungan anak dan bidang partisipasi. Bidang kesehatan kata Rusmin, adanya jaminan kesehatan untuk anak, perwali tentang lingkungan yang sehat bagi anak, penambahan dan peningka-

Baca ANAK di Hal. 10

Muh Ali

Kendari, KP Pembahasan rancangan peraturan daerah (Raperda) izin penjualan minuman beralkohol kemarin diprotes anggota DPRD Kota Kendari. Usulan kenaikan Rp 20 juta dianggap tidak rasional. Penolakan akibat usulan tidak disertai analisa. Wakil Ketua Komisi II Ir Syamsuddin Rahim mengatakan, mestinya ada analisis mengenai peruntukan dari nominal tersebut. Apalagi berkaitan dengan banyak aspek, baik ketertiban sosial maupun sisi agama. “Kita bisa saja menyebut angka sesuai keinginan kita, tapi rasional tidak angka-angka itu. Jangan sampai merugikan pengusaha, atau merugikan pemerintah? Kita ingin duaduanya tidak ada yang dirugikan. Berapapun

644 Liter Arak Diamankan

SUWARJONO/KP

Polisi memeriksa puluhan jerigen miras racikan tradisional yang disita dari berbagai tempat penjualan.

Kendari, KP Hasil operasi cipta kondisi, Polres Kendari kembali mengamankan 644 litar arak. Kesuksesan tersebut berkat kerja sama s komando Kabag Ops Polres Kendari, Kompol Samin dan Kasat Narkoba, AKP Anwar Toro, kemarin malam. Mereka menggerebek 6 TKP penjualan miras tradisional di wilayah Poasia dan berhasil mengamankan 664 liter arak serta beberapa botol miras produk pabrik. “Ada enam tempat yang digerebek. Mulai dari Lorong Mengkudu, Jalan Kancil, Kelurahan Anduonohu berhasil menyita 27 liter arak. Pemiliknya bernama La Bau (33). Kemudian di Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Anduonohu di rumah La Edi (37). Disana berhasil menyita 540 liter arak,” terang Samin, saat ditemui di ruang

kerjanya, kemarin. Gerak cepat tim Narkoba Polres Kendari menuju ke Jalan Durian Kelurahan Anduonohu melakukan penggerebekan di rumah Suri (32) berhasil menyita 57 liter arak. Selain itu, pihaknya juga menyita 9 botol bir bintang, 4 botol anggur cap orang tua, dan 3 botol jenever cap kura bangau. Lokasi selanjutnya di Jalan Kelapa yakni di rumah La Mani (31). “Di rumah La Mani, kami menemukan 10 liter pongasi. Tak hanya pongasi yang diamankan, tapi tim juga menemukan 2 baskom ketan dari ragi yang menjadi bahan baku pembuatan pongasi. Barang bukti 2 baskom ketan juga turut diamankan di Mapolres Kendari,” jelasnya.

Baca ARAK di Hal. 10

kenaikannya, jangan sampai membuat dua pihak ini mengalami kerugian,” tegasnya. Menurut politisi PAN itu, jika mau membandingkan retribusi izin penjualan miras dengan daerah lain, lihat pula kajiannya seperti apa. Jangan hanya menetapkan angka, tapi tidak paham untuk apa peruntukkannya. Sementara itu menurut anggota Komisi I Muh Ali, menyarankan penentuan retribusi untuk pengurusan izin jangan sampai tinggi. Hal itu bisa menyebabkan distributor lari ke daerah lain. Nah, jika terjadi, tentunya daerah akan kehilangan salah satu sumber pendapatan. Berdasarkan usulan Disperindagkop, un-

Baca MIRAS di Hal. 10


Metro

10

Kendari Pos |Jumat, 30 Desember 2011

PNPM Keciprat Rp 8,7 M Kendari, KP Tahun 2012, program PNPM-MP di Kota Kendari bakal berjalan masimal. Pemerintah mengalokasikan dana Rp 8,7 miliar yang dibagi di 64 kelurahan. Kordinator PNPM-MP Saimuddin mengatakan, alokasi dana tahun 2012 meningkat lebih dari 100 persen. Sebelumnya hanya Rp 3,5 miliar. Dari alokasi dana 8,7 miliar itu, DUB berjumlah Rp 8,265

miliar dan DDUB Rp 437 juta. Dana PNPM-MP kata dia, digunakan untuk melakukan kegiatan yang masuk dalam tridaya PNPM, yakni sosial ekonomi, fisik dan sumber daya manusia. Meskipun ada kegiatan fisik, tapi ia meyakini tidak ada program PNPM yang tumpang tindih dengan program pemerintah. “Awalnya memang sempat khawatir jangan sampai ada program

tumpang tindih dengan program pemerintah lainnya. Kami lebih fokus program mikro, berdasarkan hasil Musrenbang. Jadi semua program yang disusun berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat di setiap kelurahan,” terangnya. Untuk desain program, ada beberapa yang menjadi prioritas, diantaranya pembanguan drainase, talud, jalan setapak, terma-

suk perbaikan rumah tinggal. Tapi itu disusun dengan orientasi warga miskin. “Saat tahun 2011, program PNPM Kota Kendari selesai 100 persen. Kami berharap, di tahun mendatang program serupa meraih kesuksesan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperbaiki infrastruktur mikro yang dibutuhkan warga, setahap demi tahap,” katanya. (fya)

Pulonggida Kampung Wisata Kota Kendari, KP Meski tertinggal secara infrastruktur, namun Pulonggida menyimpan sejuta pesona. Karena itu, Wali Kota Kendari Ir Asrun meresmikan lokasi tersebut sebagai kampung wisata dalam Kota Kendari. Launching kampung wisata kemarin dihadiri sejumlah penjabat di Pemkot, termasuk BKM Kelurahan Watulondo dan tim leader PNPM. Mereka inilah motivator hingga terbentuk kampung wisata.

Ini pula menepis anggapan bahwa pembangunan itu ternyata dengan konvesional, tapi melalu ide brilian yang kreatif dan inovatif. “Karena daerah ini tertinggal, saya tau bahwa tingkat pendapatan masyarakat juga rendah. Nah, dengan keberadaan tempat wisata ini, mudah-mudahan bisa menjadi sumber baru bagi warga untuk meningkatkan penghasilan,” ungkp Asrun. Mantan Kasubdin Bina Marga di PU Sultra ini mengimbau, selu-

ruh SKPD yang terkait dengan program kampung wisata itu memberikan dukungan penuh, baik fisik, sosial, ekonomi, maupun pembinaan kepada masyarakat. Misalnya bagaimana teknik memberikan pelayanan wisatawan dan dalam menyajikan kegiatan. Keberadaan lokasi wisata bisa menjadi wahana untuk mengembangkan kembali permainan tradisional yang sudah mulai terlupakan. “Keberadaan kampung wisata ini, bisa juga menjadi wahana bela-

jar bagi masyarakat. Apalagi kalau dijadikan sebagai tempat untuk menyelenggarakan lomba-lomba edukatif, tentu tempat ini sangat mendukung,” kata Asrun. Wakil Ketua Komisi II Ir Syamsuddin Rahim mengatakan, harus ada dukungan PLN untuk penerangan di kampung wisata. Listrik sangat perlu untuk menunjang kegiatan. “Saya harap PLN bisa mengalirkan listrik ke Pulonggida, agar bisa bangkit sebagai kampung wisata yang maju,” harapnya. (fya)

Salah seorang buruh bangunan Pasar Wuawua terus kebut pekerjaannya. Pasar ini direncanakan selesai tahun 2012. SUWARJONO/KP

Izin Miras di Hotel Berbintang Rp 10 Juta Tingkatkan Pengawasan Jelang Tahun Baru Miras .................. tuk tarif izin penjualan miras di hotel berbintang Rp 10 juta, hotel melati, Rp 7,5 juta, restoran Rp 5 juta, kafe/ karaoke Rp 10 juta, rumah bernyanyi

Rp 5 juta, bar Rp 10 juta, klub malam Rp 10 juta dan diskotik Rp 10 juta. Kadisperindagkop Syam Alam mengatakan, rencana kenaikan itu merupakan salah satu upaya Pemkot untuk meningkatkan

PAD. Apalagi saat ini sudah tidak ada pelabelan miras, jadi retribusi yang dibayar hanya untuk izinnya. “Di Kota Kendari, hanya delapan distributor yang dikenakan retribusi izin penjualan termasuk penjual langsung,” katanya. (fya)

Arak .................. Penyisiran peredaran miras ilegal masih terus berlanjut. Tim menuju ke Jalan Manggarai, Kelurahan Kambu, di rumah La Ode Tandi (37). Polisi menemukan 18 liter arak yang sudah dikemas dalam plastik bening. Arak tersebut dikemas layaknya minyak goreng curah yang diecer di pasar. Satu kemasan dibungkus dengan volume 1 liter, lalu ditum-

puk pada dos. Miras tersebut sudah siap diedarkan. TKP terakhir yang menjadi sasaran penyisiran di Jalan Orinunggu. Polisi hanya menemukan 2 liter arak. Arak tersebut milik Wa Ode Lili (25). Total miras yang disita yakni 644 liter, 10 liter pongasi, 2 baskom ketan yang menjadi bahan baku pongasi, 9 botol bir bintang, 4 botol anggur dan 3 botol jenever. Tersangkanya sebanyak 6 orang. “Ini menjadi salah satu langkah

yang dilakukan dalam mengoptimalkan situasi yang kondusif saat menghadapi pergantian tahun. Dengan menekan peredaran minuman keras akan menekan pula potensi timbulnya tindak kriminalitas yang disebabkan oleh minuman keras. Selain itu, berbagai upaya lainnya yang akan dilaksanakan dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban dalam menghadapi perayaan tahun baru 2012 nanti,” jelasnya. (aka)

Butuh Dukungan Semua Pihak Anak .................. tan layanan posyandu, kader kesehatan dan kader posyandu, adanya peningkatan pelayanan bagi BUMIN dan BULIN. Selain itu, peningkatan jumlah bayi dan balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan di posyandu, puskesmas dan rumah sakit, peningkatan fasilitas layanan

di puskesmas dan rumah sakit, termasuk sarana dan obat-obatan. Selain itu ada pula promosi pencegahan HIV/AIDS,NAPZA, kesehatan reproduksi, peningkatan sistem tanggap bencana, profil kesehatan, peningkatan tenaga kesehatan anak, ketersediaan pojok ASI pada fasilitas publik umum, ketersediaan ruang khusus untuk ibu menyusui di tempat umum, penitipan anak yang me-

madai, tersedianya makanan yang sehat bagi anak dan monev terhadap kegiatan kesehatan. Di bidang pendidikan, yang paling fokus, ketersediaan data terpilih anak yang mengikuti pendidikan dasar sampai menengah dan putus sekolah. Selain itu ketersediaan Perda tentang pendidikan gratis bagi anak miskin, anggaran daerah sebesar 20 persen bagi pendidikan anak, ketersediaain PAUD dalam komunitas masyarakat, rute aman dari dan ke sekolah, ketersediaan tempat bermain yang memadai bagi anak. “Di bidang perlindungan anak, indikatornya mencakup mekanisme dan prosedur pembuatan akta kelahiran, disahkannya Perda tentang perlindungan anak, presentase anggaran sosial anak dalam APBD serta ketersediaan tenaga sosial untuk melayani anak dalam lembaga pelayanan,” terangnya. Program bersifat jangka panjang. Untuk mensukseskannya, tentunya butuh dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat. (fya)


Kendari Pos |Jumat, 30 Desember 2011

Bebas ............... gungkapan peredaran narkoba meningkat sekitar 42 persen dari tahun sebelumnya. Polisi berhasil mengungkap 67 kasus dengan jumlah tersangka mencapai 94 orang. Dibanding tahun 2010 yang hanya mengungkap 47 kasus dengan jumlah tersangka 67 orang. Fakta tersebut menunjukkan adanya peningkatan para pelaku penyalahgunaan narkoba yang kini masih bergentayangan di Bumi Anoa. Ironinya, Sultra dinilai sebagai sasaran empuk bagi para pengedar-pengedar dari daerah lain. Pasalnya, perkembangan ekonomi yang sedang melejit di Bumi Anoa menjadi salah satu faktor bermunculannya tindak kejahatan, termasuk peredaran narkoba. “Semakin maju tingkat peradaban dan perekonomian suatu daerah, kejahatan juga semakin maju. Termasuk kejahatan terhadap penyalahgunaan narkoba. Sultra termasuk wilayah yang sedang berkembang dan semakin mengalami kemajuan. Tingkat kerawanan terhadap peredaran narkoba juga semakin meningkat,” ungkap AKBP Yan Sultra Indra, Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra. Kemajuan peradaban tersebut akan membantu pelaku kejahatan dalam melakukan tindak kejahatan. Misalnya, dengan sarana teknologi yang semakin canggih, seorang pengedar narkoba bisa mengendalikan peredaran narkoba dibalik jeruji. Transaksi dan penjualan masih bisa dikendalikan meskipun pelaku telah diproses hukum dan dijebloskan ke penjara. Seperti yang dilakukan oleh Jaya, terpidana narkoba yang kini mendekam di Lapas Raha. Meskipun mendekam dibui, namun komunikasi dengan menggunakan handphone, Jaya

masih bisa mengendalikan sistem penjualan narkoba di luar penjara. Kenyataan itu tak bisa dipungkiri. Sulitnya dikendalikan peredaran narkoba tak lepas dari kemajuan teknologi. Namun, bukan berarti strategi pelaku kejahatan tidak bisa diberantas. Pemberantasan narkoba dapat dilakukan dengan cara melibatkan seluruh elemen untuk bertanggung jawab memberantas barang haram tersebut. Para orang tua harus bisa mengontrol putraputrinya, mengawasi pergaulannya agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Selain itu, Badan Narkoba Nasional Provinsi (BNNP) dan Badan Narkoba Nasional Kota/Kabupaten (BNNK) harus mengotimalkan kinerja baik dalam memberikan penyuluhan maupun upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba. Pihak perhubungan baik laut, darat, dan udara harus mampu mengontrol dan mengawasi gelagat pelaku peredaran narkoba yang berada di daerah masing-masing. Pada proses penindakan, kepolisian harus mengoptimalkan diri dalam mengungkap pelaku-pelaku penyalahgunaan narkoba. Namun, berbicara soal narkoba memang cukup menggiurkan dari beberapa aspek. Tak hanya pengaruhnya sesaat yang bisa mengubah pikiran penggunanya, namun juga cukup menjanjikan dari aspek bisnisnya. Bayangkan saja, narkotika jenis shabu dengan kuantitas 1 gram hanya seharga Rp 1,5 juta - Rp 1,6 juta di daerah Jawa. Sedang masyarakat Sultra mampu mengeluarkan uangnya Rp 2,5 juta - Rp 3 juta hanya untuk 1 gram shabu. Tingginya perbandingan harga antara di Sultra dan di luar Sultra membuat para pengedar berburu ke Sultra untuk menjajakan barang berbahaya tersebut. Masyarakat tak pernah sadar,

Metro penggunaan narkoba akan merusak generasi bangsa. Ditinjau dari aspek kesehatannya, dapat merusak jaringan sel, organ tubuh, termasuk sel otak. Narkoba dapat menjadi ancaman kematian bagi penggunanya. Bisa juga membuat penggunanya cacat seumur hidup. Narkotika sangat berbahaya sehingga patut dijadikan sebagai musuh bersama dalam kehidupan sehari-hari. Realita yang berkembang, peredaran narkoba malah semakin meningkat. Perburuan pelaku penyalahgunaan narkoba tahun 2011 diawali dengan tertangkapnya Syahril dan Rudi Surya Ningrat tanggal 3 Januari 2011 dengan barang bukti 1 paket shabu seberat 0,41 gram. Pada hari yang sama, kepolisian kembali membuktikan kepiawaiannya dalam membekuk pelaku peredaran narkoba dengan berhasil menciduk seorang wanita bernama Sri Wahyu Ars yang juga membawa 1 paket shabu. Sultra kemudian dihebohkan dengan penangkapan terhadap pelaku penyalahgunaan narkoba jenis ganja yang masuk kategori terbesar selama pengungkapan dilakukan. Tersangkanya adalah Dr. Sudirman Zaid, SE, M.Si, mantan pembantu dekan salah satu perguruan tinggi di Kendari. Saat itu, ia dibekuk bersama dua orang lainnya yakni M. Hasyim Nur Dharma Raona, seorang kontraktor dan Rudi Iskandar Ichlas, seorang wartawan, di depan perusahaan jasa pengiriman di Kemaraya, 17 Januari 2011. Barang bukti yang berhasil disita oleh kepolisian yakni 696,3 gram ganja kering. Dalam proses hukumnya, Rudi Iskandar Ichlas dinyatakan tidak terbukti dan lepas dari jerat hukum. Sedang Dr. Sudriman Zaid dan M. Hasyim Nur Dharma Raona divonis 2 tahun penjara di PN Kendari, 6 Juli 2011. Putusan tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksanya yang menuntut 7 tahun penjara.

Tak hanya Dr. Sudirman Zaid yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, mantan Kabid Pertambangan Konsel, Ir. Asep Gatot juga diciduk tanggal 12 Maret lalu. Ia tertangkap mengantongi 1 paket shabu sat ditemukan pada salah satu hotel di Kendari. Sejumlah kontraktor terkenal pun harus duduk dikursi pesakitan akibat tergiur narkoba. Mereka adalah La Ode Subhan yang dibekuk 11 Maret 2011 dan Fahril Muluk yang dibekuk 17 Juli lalu. Uniknya, tak hanya kaum pria, srikandi-srikandi narkoba pun turut terlibat dalam peredaran narkoba. Sepanjang tahun 2011, sebanyak 20 orang wanita yang diciduk karena terlibat kasus narkoba. Ada yang baru berusia 20 tahun, hingga 30-an tahun. Mereka terpaksa mendekam dibalik jeruji besi akibat perbuatannya itu. AKBP Yan Sultra menjelaskan, maraknya peredaran narkoba tak lepas dari kemajuan perekonomian di Sultra. Beberapa daerah yang dianggap rawan terhadap peredaran narkoba ditinjau dari hasil pengungkapannya yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kolaka, Muna, Kolaka Utara dan Bombana. Jika diurut dari jumlah TKP penangkapan terbanyak mulai dari Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Muna, Kabupaten Konawe, Kolaka Utara dan Bombana. “Kota Kendari menjadi Ibukota Provinsi Sultra menjadi daerah transit. Pelabuhan, bandara, jalur darat dan jasa pengiriman menjadi sarana bagi pelaku untuk memasok narkoba ke Sultra. Titik-titik rawan terse-

11 but menjadi prioritas dalam melakukan penindakan hukum terhadap pelaku penyalahgunaan narkoba,” ungkap mantan Kapolres Bombana itu yang rencananya hari ini akan menerima kenaikan pangkatnya dari AKBP menjadi Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol). Lalu apakah daerah lainnya aman? Ia menambahkan, potensi kerawanan terhadap peredaran narkoba pada semua daerah pasti ada. Seperti Kota Bau-bau yang menjadi tempat transit kapal penumpang terbesar di Sultra. Baubau juga sudah ada bandaranya. Begitu pula Kabupaten Wakatobi yang menjadi pusat jalur lalu lintas perdagangan antar pulau di Indonesia bahkan jalur lalu lintas laut internasional. Potensi kerawanan terhadap peredaran narkoba pasti ada. “Hanya belum optimal pengungkapannya. Namun, semua daerah harus menjadi perhatian dalam mengantisipasi peredaran narkoba di Sultra. Kurangnya pengungkapan narkoba di Kota Baubau bukan berarti daerah tersebut aman dari narkoba,” jelasnya. Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam menghadapi peredaran narkoba tahun 2012 ditempuh dengan berbagai aspek. Pertama, langkah yang dilakukan adalah tindakan preemtif atau deteksi dini terhadap peredaran narkoba. Hal tersebut dilakukan dengan melaksanakan penyuluhan hukum tentang narkoba dan bahaya narkoba. Penyuluhan dilakukan baik di THM-THM, sekolah, kampus, Lapas, dan instansi-instansi pemerintah maupun instansi swasta. Langkah itu dilakukan untuk memberikan kesadaran pada

masyarakat agar waspada terhadap penyalahgunaan narkoba. “Langkah preventif atau pencegahan yang dilakukan yakni dengan meluncurkan program Partnership Building. Kami membangun kerjasama dengan beberapa instansi seperti Bandara, Syahbandar Pelabuhan, Lapas, Rutan, BNNP, BNNK, LSM berbasis pencegahan narkoba, dan instansi lainnya. Mereka dapat melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Ketika melihat ada yang mencurigakan, maka akan segera menginformasi kepada kami. Dengan keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat, maka ruang gerak bagi pelaku penyalahgunaan narkoba akan semakin sempit,” ungkap Yan Sultra Indra. Untuk represif atau tindakan hukum yang dilakukan, kata dia, tahun 2012 akan dioptimalkan dalam mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba. Seluruh Satuan Narkoba di Polres-Polres akan dioptimalkan kinerjanya dalam memberantas peredaran narkoba di Sultra. Terutama, optimalisasi penindakan yang dilakukan oleh personil Direktorat Narkoba Poda Sultra. “Berbagai langkah-langkah tersebut ditempuh dengan harapan, kedepan Sulawesi Tenggara dapat terbebas dari narkoba. Harapan tersebut dapat terwujud jika didukung oleh semua pihak, termasuk seluruh masyarakat Sultra dalam memberantas narkoba. Soalnya, narkoba dapat merusak generasi bangsa Indonesia, khususnya generasi Sulawesi Tenggara,” ujar Dir Res Narkoba Polda Sultra. (***)



Kendari Pos |Jumat, 30 Desember 2011

Hiburan

Olla Ngaku Berwajah Mirip Ibu Pacar OLLA Ramlan mengklaim hubungan asmaranya dengan Muhammad Aufar Hutapea sudah selangkah lebih maju. Ia menangkal gosip tak direstui calon mertua dengan pernyataan sudah dekat dengan ibunda Aufar, Ayu Tiara. “Nggak lah. Alhamdulillah kan sudah dekat sama mamanya,” ucap Olla. Janda Alex Tian ini menganggap kabar tak akurnya ia dengan calon mertua hanyalah gosip dari orang-orang yang tak suka dirinya bahagia. “Nggak mungkinlah kan saya dan anak saya sering ketemu sama ibunya. Anak saya juga sering diundang ke rumahnya.

Jelas sekali anakku sudah dekat dengan ibu,” jelas presenter DahSyat itu. Olla pun tak sungkan memuji ibunda Aufar, bos Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). “Ibunya masih muda, cantik. Sama Aufar kayak adik kakak. Kita suka curhatan, terbuka. Beliau kan single parent juga, anaknya empat, soleh semua, baik dan saya kagum sama beliau,” puji Olla. Bahkan Olla mengaku banyak yang menilainya berwajah sangat mirip dengan ibunda Aufar. “Ibunya itu masih muda banget padahal sudah punya empat anak. Banyak yang bilang mirip aku. Mungkin Aufar pilih aku karena mirip sama ibunya kali ya.” Pun begitu, Olla mengaku belum merencanakan pernikahan. Dia masih santai-santai pacaran. “Belum ada omongan soal pernikahan, semua jalanin, belum setahun juga, santai tapi lebih serius,” tegasnya. Sebelumnya, ayah Aufar, Daniel Hutapea dikabarkan enggan punya menantu artis. Apalagi status Olla yang janda. (jpnn/lia)

13 Sinead O’Connor,

Hanya Menikah 16 Hari PENYANYI asal Irlandia, Sinead O”Connor kembali bikin kontroversi. Wanita berkepala pelontos ini mengakhiri pernikahan dengan sang suami, Barry Herridge hanya dalam kurun waktu 16 hari setelah menikah. Pelantun hit Nothing Compares 2 U” di akhir 1980-an ini menyebut, penyebab perpisahan itu tak lain karena tekanan dari pihak keluarga dan teman Herridge yang tidak pernah menyetujui pernikahan itu. Melalui blog-nya, O”Connor yang kini berusia 46 tahun menjelaskan, pernikahan keempatnya itu mulai direcoki masalah, hanya tiga jam setelah upacara pernikahan yang dihelat di Las Vegas, 8 Desember 2011. Mereka berusaha bertahan,

tapi cuma sekuat tujuh hari lalu memutuskan berpisah. “Dalam waktu tiga jam, upacara

pernikahan tersebut dikacaukan oleh perilaku orang-orang tertentu dalam kehidupan suami saya,” ujar O”Connor. Ia menambahkan, keputusannya buru-buru menikah tanpa menyiapkan diri terhadap segala konsekuensi adalah suatu kesalahan. “Pernikahan hanya 16 hari. Kami tinggal bersama selama 7 hari. Hingga malam Natal. Kami tidak pernah saling menyakiti satu sama lain,” katanya. Sebelumnya, O”Connor pernah menikah dengan musisi Steve Cooney pada Juli 2010. Namun, pernikahan mereka berujung perceraian awal 2011. Ada pun dua pernikahan O”Connor sebelumnya juga harus berakhir dengan perceraian. (jpnn/lia)

Arumi Bachsin Ingin Pindah Kuliah PERJALANAN hidup Arumi Bachsin bisa dibilang seperti roller coaster. Dia meraih popularitas di usia belia. Di tengah naiknya popularitas, tiba-tiba dia kabur dari rumah. Tahun lalu dia merayakan tahun baru dalam pelarian. Tahun ini dia akan merayakan bersama keluarga. ”Mau sama keluarga saja. Ngumpul di Jakarta biar lebih dekat sama keluarga,” ujarnya, saat ditemui di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan. Arumi memang belum tahu akan

melakukan apa dengan keluarga. ”Nggak tahu mau ngapain. Sudah ada beberapa rencana, tapi kalau batal semua, paling kami ngumpul di rumah sambil makan rujak,” candanya. Yang lebih penting dari itu, bintang film Best Friend tersebut memilih untuk merenung. Satu tahun belakangan banyak sekali kejadian yang dilalui. ”Yang pasti, banyak sekali pelajaran yang seharusnya bisa membuat kita lebih baik,” ungkapnya. Apa yang dialaminya cukup dramatis. Dia dua kali kabur dari rumah. ”Kalau masalah itu, orang bisa melihat kok. Mereka berhak punya opini masingmasing. Tapi,

yang tahu persis kan cuma aku sendiri. Yang jelas, banyak lah pelajaran yang bisa aku ambil,” katanya. Arumi mengungkapkan, setiap tahun pasti akan menjadi tahun yang berbeda bagi setiap orang. Begitu juga dengannya. ”Kalau dibilang tahun terberat, nggak juga ya. Setiap tahun pasti berat kok dengan segala macam masalah yang dihadapi. Tinggal bagaimana kita menjalaninya kan?” ujarnya balik bertanya. Yang penting, lanjut dia, menyiapkan masa depan lebih baik. Arumi ingin memperbaiki rencana hidup. Tahun depan dia ingin membetulkan masalah pendidikannya yang sempat terganggu. ”Mauku pendidikan harus lebih baik daripada sekarang. Mau lanjut kuliah lagi semester depan, tapi kayaknya mau pindah tempat (kuliah) deh,” ucapnya. Sebelumnya, dia tercatat sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Budi Mulia. (jpnn/lia)


Edukasi

14

Hanya Cari Uang, RSBI Diusulkan Dihapus Jakarta, KP Keberadaan dan pelaksanaan sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dianggap sudah menyimpang dari aturan yang ada. Hal itu ditunjukkan dengan maraknya RSBI yang berorientasi mengutamakan uang dari para siswanya. Padahal, berdirinya RSBI itu adalah wadah bagi anak-anak yang memiliki prestasi akademik. “Keberadaan RSBI saat ini pendekatannya bukan lagi mengutamakan kualitas untuk memfasilitasi keunggulan. Tapi sekarang justru mengutamakan besaran nilai uang dari para siswanya,” ungkap Ketua PB PGRI, Sulistiyo di Jakarta, Kamis (29/12). Idealnya, kata dia, semua sekolah

itu harus bisa dikembangkan menjadi sekolah unggulan. Pemerintah harus bisa menjadikan semua sekolah memenuhi Standar Pendidikan Minimal (SPM) agar seluruh anak-anak di Indonesia bisa sekolah. “Lebih baik meningkatkan kualitas semua sekolah daripada hanya satu atau dua sekolah yang unggul,” tukasnya. Dengan begitu, lanjut Sulistiyo, pihaknya mengusulkan agar sebaiknya RSBI tersebut dihapus. Mengenai usulan ini, tentunya juga harus diikuti dengan revisi UU no. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). “PGRI sedang mengusulkan untuk merevisi UU Sisdiknas. Karena untuk menghapus RSBI itu hanya bisa dilaku-

kan kalau UU Sisdiknas-nya diubah,” ujar Sulistiyo. Lebih jauh Sulistiyo menambahkan, jika pemerintah tetap membiarkan beberapa sekolag RSBI menjadi besar dengan terus diberi subsidi anggaran yang besar, maka pemerintah dinilai sudah tidak bijaksana. Dikhawatirkan, kesenjangan atau gap yang ada akan semakin parah. “RSBI itu mengandung banyak kelemahan. Yakni diskriminatif, melemahkan nasionalisme, menjadi lahan korupsi. Bahkan, sekarang ini sudah tidak jelas kriterianya. Tapi pemerintah tetap masih saja akan meneruskannya dengan alasan tuntutan Undang-Undang,” keluhnya. (jpnn/lia)

UN Dinilai Gagal Tingkatkan Mutu Pendidikan Jakarta, KP Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistiyo mengatakan bahwa pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dinilai tidak memberikan perubahan yang signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Padahal, proyek tahunan ini sudah menyedot anggaran APBN hingga Rp 500 miliar. Menurut Sulistiyo, UN bukan saja gagal dalam meningkatkan mutu, tetapi juga telah menimbulkan dampak buruk dan menanamkan nilai-nilai koruptif pada murid. “Pemerintah seharusnya memperbaiki system evaluasi yang

mampu meningkatkan mutu pendidikan dan mutu lulusan,” terang Sulistiyo kepada JPNN di Jakarta, Kamis (29/12). Meski begitu, Sulistiyo mengungkapkan bahwa sistem evaluasi pendidikan tetap harus ada, walaupun berbentuk UN. Hanya saja, lanjut Sulistiyo, sangat disayangkan ketika pemerintah menggunakan standar kelulusan yang sama dan berlaku di semua daerah. Padahal, kualitas mutu pendidikan di daerah belum tentu sama dengan mutu pendidikan di daerah yang lebih maju. “Oke lah jika UN memang harus ada. Tapi kalau menggunakan stan-

dar yang sama, itu berat dan kasihan dengan sekolah-sekolah yang minim. Apalagi masih banyak guru yang ala kadarnya. Itu tidak mungkin harus bersaing dengan sekolah yang lebih maju,” paparnya. Dengan kondisi demikian, akhirnya mengakibatkan banyak sekolah yang harus menggenjot nilai untuk bisa meluluskan murid-muridnya. “Akhirnya apa? Cara guru dalam memberikan nilai muridnya pasti banyak yang tidak benar. Ini wajar, karena dirasakan tidak adil jika sekolah di daerah yang minim harus mengikuti standar nasional,” tandasnya. (jpnn/lia)

Kendari Pos |Jumat, 30 Desember 2011

STIE 66 Tanam Pohon Dukung Program Penanaman 1 Miliar Pohon Kendari,KP Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, kemarin (29/12) mahasiswa dan pengurus inti BEM STIE 66 Kendari melakukan penanaman pohon di sekitar areal Perkantoran Bumi Praja Anduonohu. Penanaman pohon diawali dengan penyerahan secara simbolis bibit pohon dari Kasi Persemaian-Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Dishut Sultra, Dharma Prayudi, S.Hut., kepada Ketua STIE 66 Kendari, Sudarmanto, SE., M.Si. “Sebagai tahap awal, kami menanam 100 pohon yang merupakan bantuan Dishut Sultra. Diharapkan dengan penanaman pohon ini, selain penghijauan lingkungan terwujud, kesadaran mahasiswa STIE 66 Kendari untuk peduli kerindangan lingkungan terwujud,” kata Ketua Panitia Penanaman Pohon STIE 66 Kendari, Alfiyan. Mengenai upaya pemeliharaan, pihaknya merencanakan menggilir mahasiswa untuk memelihara pohon-pohon yang telah ditanam tersebut. “Tiap minggu kami akan bergiliran melihat kondisi pohon, baik untuk menyiram maupun menyianginya dari rumput penggang-

Ketua STIE 66 Kendari, saat menanam pohon. ULFAH/KP

gu,” ungkap mahasiswa Jurusan Manajemen ini. Sementara itu, Kasi PersemaianRehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Dishut Sultra, Dharma Prayudi SHut menuturkan setiap lembaga yang meminta bantuan pohon ke pihaknya, selalu diarahkan untuk menanam di sekitar areal Perkantoran Bumi Praja Anduonohu. “Kawasan arboretum semacam hutan mini di sekitar areal Perkantoran Bumi Praja Anduonohu sengaja kami buat, yang tadinya hanya ilalang saat ini telah berubah menjadi arboretum. Luas kawasan 13 hektar ini telah penuh ditanami pohon, yang mana STIE 66 Kendari merupakan kampus kedua setelah Unhalu yang berpartisipasi menan-

am pohon,” tuturnya. Ditanya jumlah pohon yang diberikan pihaknya, Dharma Prayudi menuturkan disesuaikan dengan luasan yang akan ditanam, misalnya STIE 66 meminta 100 pohon dan pihaknya menyarankan menambah jumlahnya untuk ditanam di areal kampus. “Program ini include dengan gerakan nasional penanaman 1 miliar pohon, dengan jenis pohon yang ditanam yaitu trambesi, kuku, tanjung dan sengon. Harapan kami supaya yang menanam dapat juga memeliharanya, antara lain melalui monitoring berkala baik mingguan maupun bulanan, jika pohon yang ditanam mati, dapat dimintakan gantinya ke Dishut Sultra,” jawabnya. (fas)

Guru PKn Gelar MGMP Kendari, KP Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP Kota Kendari menghelat musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) bertempat di SMPN 3 Kendari. Kegiatan yang dibuka Kadiknas Kota Kendari, Kasman Arifin tersebut, merupakan pengimplementasian PermenPAN dan RB Nomor 16 tahun 2009, yang bertujuan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Kadiknas Kota Kendari, mengingatkan seiring penghargaan yang diberikan pemerintah, sudah selay-

aknya guru harus berinovasi meningkatkan keprofesionalannya secara berkelanjutan, agar dapat melayani kebutuhan pendidikan. “Guru PKn merupakan aktor dalam mengimplementasikan pendidikan budaya dan karakter bangsa peserta didik di sekolah, dengan begitu diharapkan dapat melahirkan manusia yang berimtak, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur,” tukas Kasman Arifin. Ketua Panitia MGMP PKn SMP Kota Kendari, Aribe, S.Pd., menjelaskan dalam MGMP tersebut diberikan materi empat kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. “Selain itu

pada MGMP tersebut disajikan materi tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan, bertujuan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah dan madrasah, guna peningkatan mutu pendidikan,” jelasnya. Diharapkan, MGMP tersebut dapat memfasilitasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan, sekaligus memutakhirkan kompetensi yang menjadi tuntutan profesi. Selain itu memotivasi guru agar memiliki komitmen melaksanakan Tupoksi, serta mengangkat citra, harkat, martabat, rasa hormat, dan bangga dengan profesi guru. “Apalagi pengembangan diri guru dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya melalui diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru, publikasi ilmiah serta karya inovatif,” pungkas Aribe. (fas)


Kendari Pos |Jumat, 30 Desember 2011

Edukasi

SMPN 2 Ingatkan Bank Mitra

Soal UN Pilihan Ganda Akibatkan Siswa Tak Kreatif

Intensifkan Sosialisasi GSM Kendari, KP Program Gerakan Sekolah Menabung (GSM) bagi siswa yang dilaunching Bank Indonesia pada tahun 2008 lalu, dinilai mulai redup oleh pihak SMPN 2 Kendari. Pasalnya, GSM yang semula gencar disosialisasikan oleh bank mitra (Panin Bank,red), Salawatiah SPd belakangan ini mulai jarang berkunjung ke sekolah. Karenanya, pihak SMPN 2 Kendari mengingatkan bank mitranya untuk kembali intens melakukan sosialisasi di sekolah. “Biasanya, pihak bank satu bulan dua kali datang ke sekolah, baik sekadar melakukan sosialisasi atau pun memberi hadiah kepada kelas-kelas yang memiliki jumlah tabungan terbanyak. Tetapi belakangan ini pihak bank sudah jarang berkunjung ke sekolah,” terang Koordinator GSM Kelas VII SMPN 2 Kendari, Salawatiah. Sosialisasi intens diharapkan pihaknya mengingat setelah dua tahun menamatkan siswa, rata-rata jumlah tabungan 320 siswa per jenjang kelas sebesar Rp 10 juta lebih. “GSM sangat bermanfaat bagi siswa, karena dapat membiasakan siswa bersikap hidup hemat dan hanya membelanjakan uangnya untuk kebutuhan penting. Apalagi dalam GSM, selain siswa tidak perlu lagi ke bank untuk menabung, jumlah yang disetorkan kepada masing-masing kolektor kelas juga tidak ditentukan jumlahnya,” bebernya. (fas)

15

ULFAH/KP

Para pemateri di seminar regional Fekon UMK, beberapa waktu lalu.

Jakarta, KP Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistiyo mengungkapkan, sistem evaluasi pendidikan bagi siswa melalui UN yang menggunakan soal pilihan ganda, dapat mengakibatkan efek buruk bagi siswa itu sendiri. Pasalnya, soal jenis pilihan ganda akan membuat siswa tidak kreatif dalam berpikir. “Sehingga, siswa itu bukan dituntut untuk mencari dan menjelaskan jawabannya. Tetapi justru siswa hanya dituntut untuk memilih. Bahkan kalau dia tidak tahu jawabannya, akhirnya asal memilih dan untung-untungan saja,” ungkap Sulistiyo kepada JPNN di Jakarta, Kamis (29/12). Anggota DPD RI asal Jawa Tengah ini mengatakan, jika anak-anak dibiasakan berpikir

hanya dengan cara memilih, maka cara pemikiran anak-anak dipastikan tidak akan berkembang. Selain itu, model pilihan ganda tidak dapat digunakan untuk mengukur mutu dan kualitas siswa “Harusnya pemerintah membuat soal yang menuntut siswa lebih kreatif. Soal pilihan ganda ini memang tidak mampu membentuk cara berpikir anak-anak,” jelasnya. Ditambahkan, jika soal UN juga menggunakan soal essay terlebih dengan pertanyaan yang ilmiah, maka hal itu dapat menunjukkan kemampuan pola berpikir siswa. “Kalau sekarang kan tidak. Siswa diminta memilih saja. Kasihan nanti ketika para siswa sudah memasuki dunia kerja dan harus berpikir keras. Karena dari awal hanya dibiasakan untuk memilih,” ujar Sulistiyo. (jpnn/lia)

Tunjangan Profesi GTT Terancam Dihentikan IGI Sultra Anggap Diskriminatif Kendari, KP Guru tidak tetap (GTT) dibuat resah akan terbitnya surat edaran dari Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sekjend Kemendikbud) bernomor 088209/A.C5/KP/2011. Surat tersebut berisi pemberitahuan tentang penundaan pemberian tunjangan profesi. Keresahan tersebut tidak hanya dirasakan para GTT di daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, tetapi juga GTT di Sultra, terutama GTT yang telah mengantongi sertifikat pendidik dan menerima tunjangan profesi terancam dihentikan. “Kebijakan itu sangat diskriminatif dan tidak adil,

mengingat GTT itu sampai saat ini nasibnya juga tidak jelas sehingga kalau tunjangan yang telah diberikan akan dihentikan, berarti telah terjadi pengingkaran terhadap andil tenaga dan waktu yang telah dicurahkan oleh para GTT,” terang Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sultra, Jasmin SPd. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa surat edaran yang bernomor 088209/A.C5/KP/2011saya menyimpulkan bahwa guru tidak tetap (GTT) baik di sekolah negeri yang SK pengangkatannya bukan oleh pejabat yang berwenang dan gajinya bukan dari APBD atau APBN, atau GTT di sekolah swasta yang SK pengangkatannya bukan oleh yayasan tidak bisa disertifikasi.

“Saya kira ini merupakan bentuk inkonsistensi pemerintah dalam memberikan perhatian yang sama kepada guru baik guru PNS maupun non PNS, bukankah para GTT juga menjalankan tugas mengajar seperti yang dilakukan guru PNS?. Bahkan kenyataan di beberapa sekolah, GTT lebih konsen mengajar dibandingkan guru PNS, sehingga harusnya pemerintah memberikan ruang yang sama terhadap GTT untuk ikut mengikuti sertifikasi, tanpa mempersyaratkan bahwa SK pengangkatannya harus ditandatangani oleh Gubernur/Walikota/Bupati,” lanjutnya. Bagi guru yang sudah menerima tunjangan profesi tetapi tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, maka sesuai PP 74 tahun 2008 Pasal 63 ayat (5) guru yang terbukti memperoleh sertifikat pendidik dengan cara melawan hukum diberhentikan sebagai guru dan wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional dan penghargaan sebagai guru yang pernah diterima. “Lulusnya GTT dalam proses mendapatkan sertifikat pendidik, berdasarkan yang kami tahu, tidak ada pemalsuan dokumen, sehingga tidak ada alasan untuk mengembalikan tunjangan profesi yang di terima GTT. Karena itu kami menyarankan pemerintah hendaknya jangan diskriminatif dalam proses mengakomodir GTT untuk mengikuti proses sertifikasi,” ungkapnya. Apabila pemerintah tetap bersikukuh menegakkan bahwa yang berhak mengikuti sertifikasi harus mengantongi SK pengangkatan dari Gubernur/walikota/Bupati, ujarnya maka pemerintah daerah punya andil besar untuk menentukan kesertaan GTT dalam proses sertifikasi. “GTT yang telah memperoleh sertifikat pendidik sebelum keluarnya surat edaran ini, seharusnya jangan di korbankan,” ujar Guru SDN 1 Langgea Konsel ini. (fas)


20

Kendari Pos |Jumat, 30 Desember 2011

Nur Alam Sindir KPU Sultra SUWARJONO/KP

Walikota Kendari, Ir Asrun saat menandatangani dokumen daftar wajib pilih Kota Kendari kemarin di acara lounching tahapan Pilwali dan pelantikan PPK/PPS yang disaksikan anggota KPU Pusat, Prof Syamsul Bahri dan Ketua Bawaslu, Bambang Eka Cahyadi.

Bawaslu Anggap Sultra Banyak Masalah Pilkada Kendari, KP Beberapa penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sultra, ternyata dinilai bermasalah oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Karena alasan itulah, Ketua Bawaslu RI, Bambang Eka Cahya Widodo memandang perlu untuk datang langsung ke Kota Kendari. “Sultra dalam catatan Bawaslu, banyak masalah Pilkada, sehingga saya merasa perlu untuk datang di Kendari. Karena ini (Kendari) adalah barometer Sultra di Pilgub. Saya berharap, Kota Kendari tidak mengulangi kesalahan yang terjadi di Pilkada Buton dan Konut,” katanya, saat menghadiri launching tahapan, jadwal, waktu penyelenggaraan sistem informasi berbasis web serta maskotPilwali yang dirangkaikan pelantikan dan Raker PPKPPS se-Kota Kendari, kemarin. Menurut Bambang, ada yang harus dihormati di Pemilu yakni integritas, profesionalitas. Di Bawaslu, diterapkan semboyan SIMP (Soliditas, Integritas, mentalitas dan profesionalitas). Kalau penyelenggara maupun pengawas sudah terpecah berpihak pada calon, maka potensi Pilwali

“Dipecat”, Saharudin Buton Tetap Berkantor Kendari, KP Posisi Saharudin Buton sebagai anggota DPRD Provinsi segera akan digantikan Drs Won Laola. Kendati demikian, Saharudin tetap terlihat aktif masuk kantor menjalankan tugasnya. Saat pembahasan APBD 2012 pun, dia nampak hadir terus. Sayangnya, dia menolak untuk di wawancara terkait PAW dirinya. Sementara itu, juru bicara partai Demokrat, Yusuf Tallama, mengatakan, apa yang dilakukan Saharudin yang tetap menjalankan tugasnya, merupakan bentuk tanggung jawab yang perlu ditiru. Sebab. Meski surat penggantian dirinya sudah sampai di tangan DPR, bahkan sudah diusul ke gubernur, tapi kader Demokrat yang keanggotaannya sudah dicabut itu, tetap menunjukan bentuk kewajibannya sebagai anggota DPR. “Justru itu (masuk kantor) bagus. Sebelum ada pelantikan, kewajiban dia untuk tetap kerja. Dia gabung di komisi dan jadi sekertaris partai, jadi memang masih banyak tugas partai yang mesti jalan,” katanya, pekan lalu. Dia mengatakan, hingga saat ini proses PAW masih berjalan, sampai ada jawaban dari Mendagri, sehingga menjadi kewajiban bagi Saharudin untuk tetap menjalankan tugasnya. Menurut Yusuf, sejak DPP mengeluarkan keputuan PAW untuk Saharudin, saat itu juga keanggotaannya di Demokrat sudah dicabut. Hak-hak dia sebagai anggota partai sudah hilang ketika diberhentikan. Karena itulah, lanjut Yusuf, Saharudin di PAW. Meski demikian, Saharudin tetap menerima haknya dan menjalankan tugasnya sampai ada perintah pelantikan dari Mendagri. Untuk diketahui, Sahiruddin Buton adalah Ketua DPC Demokrat Buton yang barus saja terpilih dalam Muscab yang digelar November lalu. Hanya saja, keterpilihannya dipersoalkan oleh DPD Demokrat Sultra karena keanggotaannya sebagai sudah dicabut oleh partai. (dri)

untuk rusak sangat besar, sehingga pleno saja susah terlaksana. Integritas, kata dia, bagian penting bagi penyelenggara Pemilu. Sebab, problem yang sering terjadi di Pilgub, Pilcaleg, Pilwali/Pilbup, disebabkan integritas yang kurang. Katanya, hampir semua persoalan di Mahkamah Konstitusi (MK) disebabkan integritas hasil di Pilkada, bukan pada prosesnya. Karenanya, perlu untuk mengedepankan integritas dan profesionalitas. Dia mengatakan, dalam undang-undang, tidak ada aturan antara penyelenggara dan pengawas Pemilu harus menandatangani fakta integritas. Tapi itu perlu, arena dengan fakta integritas, menjadi pedoman perilaku bagi penyelenggara dan pengawas. “Kita harap, Pilwali kota dapat jadi barometer pelaksanaan demokrasi di Sultra. Laksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya,” ujarnya. Sebelumnya, Korwil Pilkada Sultra, Prof Samsul Bahri mengatakan, penyelenggara harus membangun komunikasi dengan semua stake holder, karena tidak mungkin penyelenggara bisa kerja sendiri. Sebab, kata dia,

biar bagaimana pun KPU lembaga baru yang bekerja sama dengan instansi lain. Karenanya, perlu membangun komunikasi. Dia menitip pesan pada anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang dilantik, agar jangan sampai ada warga negara yang terdaftar yang sudah jadi wajib pilih, tapi tidak datang di TPS dan jangan sampai mereka datang, namun tidak mencoblos. Dia juga berharap, anggota PPK-PPS yang dilantik dapat mengikuti Bintek dengan baik, jangan sampai terjadi seperti di Provinsi Bengkulu. Katanya, baik penyelenggara maupun saat penghitungan suara, banyak kesalahan. Ternyata itu disebabkan karena yang ikut Bintek hanya 2 orang. Oleh karena itu, Bintek bagi PPK/PPS, sangat penting. Sementara itu, Walikota Kendari, Ir Asrun berharap, bagi PPK dan PPS yang diangkat menjadi bagian dari penyelenggara, harus memperhatikan secara seksama tugas yang akan dilaksanakan nanti. “Kerja hari ini untuk kelangsungan bangsa dan aerah. Bisa dicapai dengan kerja yang ikhlas, cerdas dan tuntas,” tandasnya. (dri)

Kendari, KP Gubernur Sultra, Nur Alam ternyata sudah mencium bibitbibit perpecahan di internal KPU Sultra. Beberapa kali ia menggelar koordinasi dengan para penyelenggara Pemilu dan Pilkada itu, selalu saja tidak pernah hadir lengkap. Kemarin, di acara lounching tahapan Pilwali Kota, Nur Alam sempat menyindir ketidaksolidan anggota KPU. “Teman-teman KPU, jangan ragu ke kantor gubernur untuk urusan fasilitas. Kalau anggota KPU 5 orang, jangan yang datang hanya 3 orang, sehingga membuat persepsi di luar,” katanya disambut riuh dan tepuk tangan ratusan anggota PPK/PPS Kota Kendari yang hadir. Anggota KPU Sultra yakni Abd Syahir dan Eka Suaib hanya terlihat tersenyum mendengar pernyataan itu. Sayangnya, suami Dra Hj Tina Asnawati Hasan itu, tidak menjelaskan apa makna di balik perkataannya itu. Namun, sangat jelas kalau dia tahu, ada 2 kubu di KPU Sultra antara sesama anggota. Sebab, saat pertemuan antara KPU dan Pemprov terkait anggaran Pilgub yang diajukan KPU, dari 5 komisioner KPU, yang hadir hanyalah Mas’udi, Ketua KPU Sultra Nur Alam lebih memilih membahas soal Pilkada Buton. Dia mengatakan, biasanya yang jadi sengketa di suatu Pilkada yakni karena hasil dan proses. Namun di Pilkada Buton, yang jadi sengketa justru pra proses. Padahal, legal standingnya tidak ada. Dia pun mempertanyakan tanggung jawab KPU Buton, akibat kelalaian mereka yang kemudian menyebabkan kerugian negara. Pasangan Saleh Lasata itu sempat menyinggung, soal adan-

ya kecurigaan orang-orang terhadap dia di Pilkada Buton. “Di PSU Buton disinyalir gubernur mengada-ada. Padahal, gubernur hanya memfasilitasi pertemuan dengan berbagai pihak, agar ada kejelasan mengenai pelaksaan PSU di Buton,” jelasnya. Dia mengingatkan, agar dalam menentukan anggaran Pilkada, baik Pemda maupun KPU harus benar-benar menetapkan anggaran dengan perhitungan yang matang, bahkan kalau bisa dianggarkan untuk 2 putaran. Sebab, peraturan perundang-undangan, mewajibkan pemerintah menyiapkan anggaran yang diajukan KPU. “Jangan sampai seperti di Bombana. Incumbent terlalu percaya diri. Ada anggaran

yang sisa, tapi incumbent hanya menjadwalkan untuk tahap pertama. Begitu mau revisi, sudah lewat tahun anggaran, makanya panjanglah waktu Pj,” tandasnya. Friksi di tubuh KPU Sultra memang makin menajam belakangan ini. Pasca mundurnya Bosman sebagai Ketua KPU dan digantikan Mas’udi, bibitbibit ketidaksolidan sudah mulai muncul. Beberapa kali digelar pleno, selau saja tidak quorum. Tidak hanya itu, mereka juga selalu berbeda sikap dalam menyikapi masalah PSU Buton. Masalah pembentukan Dewan Kehormatan (DK) jadi salah satu masalah utamanya. 1 Agustus lalu, Eka Suaib dan Abd Syahir plus Djakri Nappu dari unsur masyarakat, sudah

disepakati bersama untuk menjadi anggota DK. Hanya saja, karena belum sempat di-SKkan oleh Bosman, yang kala itu masih menjabat Ketua KPU, DK ini dianggap tidak sah. Mas’udi lalu menggagas pembentkan DK yang baru. 5 Desember silam, DK yang akan memeriksa dugaan pelanggaran kode etik anggota KPU Buton itu akhirnya terbentuk. Anggotanya berganti yakni Mas’udi, La Ode Ardin dan Djakri Nappu. DK inilah yang diprotes keras pihak KPU Buton karena dianggap lahir melanggar aturan. Tidak hanya itu, Abd Syahir, komisioner KPU Sultra sendiri menyatakan itu illegal dan ia tidak membubuhkan tanda tangannya dalam pembentukan DK itu.(dri)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.