Kendari Pos Edisi 26 April 2011

Page 12

Edukasi

14

Perpustakaan, Sarana Tumbuhkan Minat Baca Kendari, KP Pemasyarakatan perpustakan dan minat baca, sekarang menjadi agenda penting yang terus disosialisasikan. Peningkatan minat baca utamanya digenjot bagi peserta didik sekolah dasar (SD) melalui kepala sekolah atau pengelola perpustakaan. Dalam sosialisasi perpustakaan dan minat baca yang diselenggarakan di salah satu hotel Kendari, (18/4), Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sultra, H. Samudra, M.Si., mengatakan membaca merupakan unsur penting dalam pendidikan. Berkaitan dengan itu, kemampuan membaca yang diperoleh di pendidikan formal harus ditingkatkan. Peningkatan minat baca dapat dilakukan dengan melibatkan peran keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintah maupun kalangan organisasi. Dikatakan, perpustakaan sebagai infrastruktur dan aksesibilitas layanan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki daya akselerasi dalam pembangunan nasional. Dukungan terse-

but merupakan upaya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Pemasyarakatan perpustakaan dan minat baca adalah momen penting. Saya harapkan peran aktif semua pihak terkait agar sehati dan sepikir untuk terlibat langsung maupun tidak, guna peduli terhadap perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar pendidik dan peserta didik,’’ katanya. Senada dikatakan Ketua Komisi IV DPRD, Yaudu SaLam Ajo bahwa kepala sekolah maupun pengelola perpustakaan tak boleh serta merta hanyamengaksesilmupustakawan. Mereka yang telah mendapat arahan dan sosialisasi, harus mampu mengaplikasikan di sekolah. Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan, Sadrak Tanan Payung Tasik S.E.,M.Si., menegaskan, untuk membudayakan kegemaran membaca, minat dan kebiasaan membaca perlu dan dikembangkan. Caranya dengan mendayagunakan semua jenis

perpustakaan. Hal itu telah diatur dalam Undang-Undang nomor 43 tahun 2007, ditetapkan mengenai pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat. Menurut Sadrak, pembudayaan kegemaran membaca difasilitasi pemerintah pusat dan daerah melalui buku murah yang berkualitas. Sementara pembudayaan kegemaran membaca pada satuan pendidikan dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai proses pembelajaran. Sedangkan pembudayaan membaca pada masyarakat dilakukan melalui penyediaan sarana perpustakaan di tempattempat umum yang mudah dijangkau, murah dan bermutu. “Pada dasarnya tujuan pembinaan minat baca untuk memberi arah bagi pengembangan suatu subsistem nasional perpustakaan. Dalam permberdayaan diharap akan terwujudnya masyarakat Indonesia yang gemar membaca dan belajarseumurhidup,”ujarnya.(p1)

Kendari Pos |Selasa, 26 April 2011

SMP Frater Siap Ujian di Lapangan Kendari, KP Di tengahsuasana genting akibatgempa, SMP Frater Kendari tetap melaksanakan ujian dengan tenang. Sekolah binaan FR. Felix NHHK,S.Pd., tersebut tetap melaksanakan ujian sesuai dengan anjuran secara nasional. Felix mengatakan, jika gempa kembali terjadi, ia siap melaksanakan ujian di di lapangan sekolah. Hal itu dilakukan karena meminimalisir terjadinya kebocoran soal ujian. Kare-

na segala macam teknis telah disusun jauh-jauh hari, sehingga disayangkan bila sekolah harus berhenti dan menunda ujian. “Kami rasa jika harus ditunda akan kurang efektif. Tadi ketika gempa terjadi kami berencana untuk melaksanakan ujian di lapangan. Kami siap jika harus melaksanakan ujian di lapangan terbuka. Namun karena suasana sudah kondusif, kami melanjutkan ujian di ruangan sesuai bilik yang sudah diten-

tukan,” ujarnya. Ia merasa bangga karena semua siswa tidak gelisah dan mampu melaksanakan ujian tanpa panik. Selain itu, dari 56 peserta didik yang ikut ujian tak satu pun absen atau berhalangan. “Saat gempa terjadi, mereka masih diberikan pengarahan. Namun setelah itu kami mengajak mereka semua untuk berdoa, dan kami bersyukur, mereka semua tenang. Mudah-mudahan ujian kami lancar,” katanya. (p1)

Ujian MTs Sempat Tertunda Satu Jam Kendari,KP Berbeda dengan sekolah reguler lainnya, tepatnya SMP 1, 4 dan 5 Kendari, MTs se-Kota Kendari tetap melaksanakan ujian nasional (UN) kemarin (25/ 4), meskipun sempat mengalami penundaan selama satu jam. Hal ini seperti dikatakan Kasi Mapenda Kemenag Kota Kendari, Aidir.

“Meskipun sempat mengalami penundaan selama satu jam, tetapi UN lingkup MTs se-Kota Kendari tetap berjalan tertib dan lancar. Sama dengan sekolah lainnya, MTs juga dilanda kepanikan, tetapi para guru dapat meyakinkan para siswa dan orang tuanya untuk tetap melaksanakan UN,” kata Aidir.

Pria yang ramah ini merinci jumlah peserta UN enam MTs se-Kota Kendari, yaitu sebanyak 552 siswa. “Semoga gempa seperti ini tidak kembali terjadi, sehingga UN dapat berjalan lancar. Mengingat kepanikan terparah terjadi di MTs Bungkutoko, pasalnya letaknya di pesisir dan isunya gempa dapat berpotensi gempa,” rincinya. (fas)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.