Jember Kita Edisi 6

Page 1

Jember Kita

I

Juni 2013

1


Repro



TABLE OF CONTENT

10

Hot News SISTEM ELEKTRONIK AUDIT UNTUK PENATAAN DAN PENILAIAN ASET Patut disyukuri, karena dalam waktu yang hampir bersamaan, Kabupaten Jember memperoleh dua penghargaan dari pemerintah pusat. Pertama Penghargaan Pakarti Utama I atas pencegahan KDRT 2013 dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Budiono

14

Main Story SPECIAL EVENT, KONSEP WISATA JEMBER Jember tak akan pernah menjadi Bali bahkan Jogjakarta, karena ketiganya memiliki kultur yang berbeda antara satu dengan lainnya. Jember dengan kekhasannya, harus berani dan lebih kreatif untuk menggali serta mengembangkan potensi kepariwisataannya.

Special Event, the Concept of Jember Tourism Jember won’t become Bali, or even Jogjakarta, because the three of the have particular cultured that different from one another. Jember with its peculiarity should be more bold and creative in exploring and developing the tourism potential.

22

Main Story JEMBER “JALAN SUTRA” YANG MANJANJIKAN Jember dipilih Archipelago Internasional Hotels Resot Residences, sebagai kota untuk berdirinya Hotel Aston Jember Hotel & Conference Center. Bukan tidak ada alasan, mengapa Archipelago Internasional memilih Jember, sebagai daerah untuk pengembangan bisnis perhotelannya.

Special Event, the Concept of Jember Tourism Jember is elected by Archipelago International Hotels Resort Residence as the city where they build Jember Aston Hotel & Conference Center. And Jember is chosen as the region to develop the hospitality business for a reason.


TABLE OF CONTENT

56 24

Susu yang beredar di Indonesia masih didominasi oleh susu impor. Sekitar 70 persen dari total susu yang dikonsumsi masyarakat adalah impor dari negara lain. Untuk itulah pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah sapi perah di daerahdaerah yang potensial guna pengembangan sapi perah. Tak terkecuali Kabupaten Jember, yang juga memiliki beberapa wilayah kantong pengembangan sapi perah.

Main Story SIAPKAN GRAND DESIGN WISATA BAHARI Target 8,7 juta wisatawan asing yang masuk ke Indonesia telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Untuk memenuhi target tersebut salah satu sektor yang saat ini tengah gencar dikembangkan adalah wisata bahari.

Preparing the Grand Design of Marine Tourism The target of 8.7 million foreign tourists visit in Indonesia has been enacted by the Creatif Economic and Tourism Ministry. And to fulfill the target, one of the sectors that currently being highly developed is marine tourism.

46

62

PKK JANGAN TERLENA DENGAN PRESTASI YANG DIRAIH Prestasi fenomenal kembali ditorehkan Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu. Lewat Tim Penggerak PKK-nya, desa ini meraih penghargaan tingkat nasional. TP PKK desa ini layak mendapatkan penghargaan tingkat nasional berupa Prestasi Pakarti Utama I Tingkat Nasional, karena dinilai sebagai pelaksana terbaik Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Tahun 2013.

Potention BISNIS SAPI PERAH MAKIN BERGAIRAH

64

Quote Unquote BBJ ITU MAGNIT, MAMPU DATANGKAN RIBUAN ORANG KE JEMBER

SNAP SHOT

49

SPOT LIGHT

Zoom In KEMBALI KE ALAM, BASMI TIKUS DENGAN BURUNG HANTU Sudah seharusnyalah masyarakat sejak sekarang menyadari, betapa berartinya keberadaan binatang atau burung liar, bagi kehidupan umat manusia. Betapa tidak, seekor ular yang selama ini dikenal sangat menakutkan, karena bisa membunuh manusia dengan racunnya (bisa,red), ternyata memiliki manfaat dari sisi lain.

53


6

Jember Kita

I

Juni 2013


EDITORIAL NOTE President Executive MZA DJALAL Chief Executive SANDI SUWARDI HASAN Chief Manager RACHMAT AGUNG PURNAMA Editor In Chief INDRA G. MERTOWIJOYO Managing Editor TAUFAN B. Editorial Board MUHAIMIN ABDUL KADIR SOLIHIN A. ANAM MASJHOEDI Reporters WINARDYASTO ANIK DWI MULYANI FERA APRILIYANTI Address JL. SUDARMAN 1 JEMBER, TELEPON : 0331-428824, http://jemberkab.go.id, Published By HUMAS PEMKAB JEMBER

Cover M. BAYU SETYAWAN DAN REVANDA ZULKARNAIN MENGANGKAT TROPI JUARA GUS DAN NING JEMBER 2013

Foto REZA/HUMAS JEMBER

Buah dari Sebuah Kerja Keras

C

ukup membanggakan, tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Jember mendapatkan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Membanggakan, karena tidak seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, bisa mendapatkan raport seperti itu. Dari 38 kabupaten /kota se Jatim, Jember menjadi salah satu dari 13 kabupaten/kota yang mendapatkan penilaian wajar tanpa pengecualian. Prestasi membanggakan ini buah dari kerja keras yang dilakukan di tahun 2012, dalam pengertian, kerja yang baik, maupun kerja yang benar. Oleh : Sandi Suwardi H. Memang tidak mudah untuk mendapatkan Kabag Humas Pemkab Jember raport opini seperti ini, karena butuh kerjasama dan bekerja yang keras. Namun patut disyukuri, ternyata BPK RI telah memberikan penilaian atas APBD Kabupaten Jember tahun 2012, dengan opini wajar tanpa pengecualian. Oleh karenanya, tidak terlalu berlebihan, kalau kegiatan yang akan dilakukan ke depan, menggunakan pendekatan ketaatan terhadap peraturan. Karena dengan cara ini, apapun yag dilakukan, akan bisa menghasilkan sesuatu yang baik dan benar. Begitupun dengan APBD 2013, yang sudah berjalan sampai bulan Juni, sudah seharusnya tetap menjadikan apa yang sudah dilaksanakan pada 2012, sebagai pelajaran. Sebisa mungkin, sisa waktu enam bulan ke depan, dilakukan perbaikan atas kelemahan yang ada, sekaligus mencari peluang lain yang bisa dijadikan unggulan, sehingga rapot WTP 2013 tidak hanya sekadar sama dengan 2012, tapi lebih baik. Ada yang bisa dilakukan dan ditekuni bersama, untuk kinerja tahun 2013. Sebagaimana disampaikan Bapak Bupati Jember, MZA Djalal, dalam sebuah kesempatan, yaitu melakukan sitem elektronik audit serta penataan dan penilaianan terhadap asset. Memang tidak semua dapartemen atau propinsi maupun kabupaten/kota yang sudah mampu membuat sebuah penilaian asset. Mungkin yang sudah dilakukan, hanya pada penatausahaan asset, sedang dalam penilaian asset, sampai saat ini belum ada yang melalukan. Kalaupun ada, mungkin hanya satu unit dari salah satu departemen atau propinsi maupun kabupaten/kota. Sedang dalam sebuah rumah tangga yang besar, sampai saat ini belum pernah terdengar. Ke depan, sudah seharusnyalah seluruh jajaran unit kerja di lingkungan Pemkab Jember, memberi perhatian khusus, sekaligus menyimak apa yang pernah disampaikan Bupati MZA Djalal. Bahwa pada tahun 2013 ini, Pemkab Jember akan membuat terobosan, berkaitan dengan pengelolaan asset yang ada. Seluruh asset yang dimiki Pemkab Jember, nantinya tidak hanya ditatausahakan dengan baik, tapi juga akan dilakukan penilaian, berapa nilai dari asset yang ada itu. Sehingga dengan demikian, akan diketahui, berapa harga dari barang yang dimiliki itu. Kalau misalnya susut, sampai seberapa besar susutnya dankalau berkembang, nilainya sampai seberapa. Penilaian atas asset yang dimiliki Pemkab Jember ini dipandang perlu untuk dilakukan, karena dengan cara begini, semua upaya dalam rangka peningkatan kualitas kerja, akan mampu dijalani dengan baik dan benar. Sebab kalau penilaian yang sudah dilakukan dengan baik, maka dengan sendirinya penataan terhadap asset-assset yang ada juga akan bagus.(*)

Jember Kita

I

Juni 2013

7


VISION

Menuju Kawasan Wisata Internasional Towards the International Tourism Area

J

ember memang hanya sebuah kota kecil. Namun di kota ini, orang akan merasakan sebuah kenyamanan dan kepuasan, karena di kota ini bisa ditemui berbagai menu masakan yang bisa menggugah selera, terutama masakan seafoodnya. Masyarakat Jember memang hobby dan pintar meramu masakan. Karena itu tak heran kalau banyak masyarakat yang pernah merasakan menu masakan di Jember, ingin datang lagi untuk mengulang kembali kenikmatan masakan Jember yang pernah dirasakan. Banyak jenis masakan yang diolah oleh masyarakat Jember. Berbagai jenis masakan itu, setidaknya menggambarkan betapa Kabupaten Jember sangat kaya dengan potensi kulinernya. Potensi yang seperti ini sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari kita semua, terutama pelakupelaku usaha wisata. Kuliner merupakan sebuah potensi, yang apabila dikembangkan dan bisa dikemas dengan baik, akan menjadi potensi kewisataan yang mampu mendatangkan keuntungan besar, baik bagi Pemerintah Kabupaten Jember, maupun masyarakat. Pengembangan potensi kuliner merupakan sebuah keniscyaan, yang mesti dilakukan oleh orang Jember sendiri, mengingat banyak hal yang akandidapat dari potensi ini. Sebagai sebuah kegiatan padat karya, usaha kuliner setidaknya akan mampu memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat. Itu belum lagi kalau misalnya berkembang menjadi wisata kuliner, yang belakangan, Jember mulai dikenal dengan makanan seafoodnya. Oleh karena itu, melalui Festival Kuliner yang digagas Kantor Pariwisata Kabupaten Jember, diharapkan produk lokal bisa terangkat. Festival seperti ini, setidaknya bisa mengangkat nama daerah dan mendongkrak wisatawan untuk datang di Kabupaten Jember. Lewat beragam menu, Jember tidak hanya bisa menjual pesona alamnya. Tapi lebih dari itu, Kabupaten Jember juga bisa menawarkan wisata kulinernya dengan dan masakan seafood sebagai unggulannya.

8

Jember Kita

I

Juni 2013 Sugeng/ Humas

Jember maybe is a small city. But in this city, people will get comfortable and satisfaction, because in this city, we can try a lot of delightful menu especially the seafood. Jember people are expert in making foods. That’s why many people that have already try a certain food menu in Jember, will be urged to come again, to reenjoy the delicious taste of Jember’s food that once they tasted. Many kind of food are created by Jember people. Those many kinds of food are a picture of how Jember District is reach of its culinary potential. This potential should have our attention, especially for the tourism business owner. Culinary is a potential that can be developed and well packaged, in order to make a high profit tourism potential, for Jember District Government or the people. The development of culinary potential is a must, which should be done by Jember people, considering many benefit can be get from this potential. As labor-intensive activities, culinary should give the opportunity of works to the people. Moreover, if it developed into culinary tourism, and recently, Jember is begin to known with its seafood. That is why, through the Culinary Festival conducted by Jember District Tourism Office, the local product is hoped to be promoted. This festival, at least can bring up the region’s fame and jack up the number of tourists that visit Jember District. Through many menus, Jember not only can sell the natural charm. But more than that, Jember District is also offering the culinary tourism with the seafood as its superior product.


VISION Kabupaten Jember memang dianugerahi berbagai kayam alam yang bisa dimanfaatkan untuk bermacam keperluan, terutama untuk bahan makanan. Daerah tercinta ini menyediakan berbagai kebutuhan bahan baku yang melimpah, seperti singkong maupun ubi jalar. Melalui tangan-tangan dingin peramu masakan, hasil bumi ini diharapkan bisa diolah menjadi produk yang layak jual. Karena itu butuh sentuhan kreatifitas, agar hasil bumi tersebut bisa menjadi makanan olahan yang bergizi dan tampilan menarik serta laku di pasaran. Saya sangat mendukung kegiatan festival kuliner ini. Karena itu saya berharap pelaksanaan festival seperti ini bisa menjadi agenda tahunan dari Kantor Pariwisata Pemkab Jember. Mudahmudahan, ke depan pesertanya bisa lebih banyak dan tidak hanya dari perhotelan, restoran ternama, pengusaha catering saja, tapi juga pemilik warung kecil sekalipun. Tumbuhnya pusat jajanan serba ada (Pujasera) di beberapa tempat di Jember, seperti yang sudah kita ketahui bersama, merupakan pertanda semakin membaiknya wisata kuliner. Ini mengindikasikan masakan hasil olahan masyarakat Jember, sangat diminati masyarakat dari lain daerah. Lebih mengembirakan lagi, sejak festival kuliner ini diadakan pertama kali tahun 2012, peminatnya semakin banyak. Yang perlu mendapat perhatian lagi, bahwa wisata kuliner saat ini ternyata banyak digemari oleh wisatawan, mereka datang jauhjauh ke Jember tidak hanya sekedar ingin melihat Watu Ulo maupun Papuma, tapi juga ingin mencicipi makanannya. Kepada para pengusaha hotel, restoran, catering ataupun lesehan, saya berharap hendaknya tetap menjaga cita rasa makanannya, karena hal itu bisa mempengaruhi ramai tidaknya pengunjung yang datang. Demikian juga dengan soal kebersihan makanan dan tempat, juga harus diperhatikan, jangan sampai terkesan jorok. Hal yang seperti ini terkadang kerap dilupakan oleh pemilik warung, utamanya yang di pingggir jalan. Festival kuliner ini bukan hanya ajang lomba memasak, tapi sekaligus sebuah pembelajaran bagi peserta untuk tidak hanya sekedar menampilkan menu makanan dan minuman yang ditawarkan, karena juri juga akan menilai dari cita rasa dan cara penyajiannya. Saya ingin menantang pengusaha kuliner di Kabupaten Jember untuk mampu mengolah produk makanan olahan, karena tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti, kota dengan tiga juta jiwa penduduk ini menjadi kawasan wisata internasional seperti Bali. Gejala seperti ini sudah dimulai, dengan ditandai, mereka yang datang ke Jember, baik wisatawan domestic maupun mancanegara. tidak hanya bermalam sehari atau dua hari saja. Mereka mau berlama-lama tinggal di Jember, karena kelezatan masakan kulinernya yang dibuat oleh orang Jember sendiri. Sebentar lagi di Jember akan banyak digelar event, saya mengajak pengusaha kuliner untuk berperan aktif menyambut kehadiran wisatawan. Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jember dari tahun ke tahun terus meningkat, ini tidak terlepas dari membaiknya fasilitas infrastruktur, seperti akses jalan dan penerangan. Kita optimis, Kabupaten Jember untuk masa yang akan datang akan menjadi daerah tujuan wisata di Indonesia. Apalagi, saat ini sudah banyak hotel bermunculan di Jember, yang merupakan pertanda semakin membaiknya iklim investasi khususnya di sektor pariwisata. (*)

Jember District is gifted with many natural resources that can be used for many needs, especially for food. This beloved region provide abundant raw material, such as cassava and sweet potato. Through the iron hands that created the foods, these agricultural products are hoped can be processed into a marketable product. That’s why it takes a touch of creativity so that these agricultural products can become a delicious, high in nutrition, have interesting appearance and can be sold in the market. I highly supported this culinary festival. That’s why; I hope that the implementation on this kind of festival can become the annual agenda of Jember District Tourism Office. Hopefully, in the future, the participant can be increased, and not only come from hotels, famous restaurants, and catering business, but also small food stall. The growth of food court in few area of Jember, like we’ve been know, is a sign of improvement in this culinary tourism. This indicates that Jember people foods are highly wanted by people from other regions The more encouraging fact is, since it was held first on 2012, the participant is increasing. And we need to pay more attention to the fact that culinary tourism is being popular among the tourists. They came all the way to Jember not only to enjoy the view on Watu Ulo or Papuma, but also to taste the food. For the business owner of hotels, restaurants, caterings and even small food stalls to maintain the taste of their food, because it have impact on the number of the visitors. Besides that, the food and place hygiene are also one thing that should be concerned, don’t make it looked slouchy The insignificant matters like this are often forgotten by the food stalls owner in the road side. Through this culinary festival, the regent hopes that it not only becomes the cooking contest, but also a learning medium for the participants to not only prioritize on the menu of food and beverages, but the judges will also rate the taste and the presentation I’d like to challenge the culinary business owner in Jember District to be able to manage the foods, because there is a possibility that this city that inhabited by 3 million people will become the international tourism area such as Bali,” he said. These signs are already been started by the fact that the tourists, foreign or domestic, are not only stay in Jember for a night or two. The domestic or foreign tourist can stay a quite long time in Jember, after tasting its culinary delights made by Jember people. In an imminent, there are many events in Jember, and I encourage the culinary business owner to actively participate in welcoming the tourists. the increase of tourists’ visits to Jember District, is also closely related to the improvement of the infrastructure facility, such as the road access and its lighting. The regent also said that he feels quite optimist that Jember District will become the tourist destination area in Indonesia, moreover, the numbers of hotels are emerging in Jember, and its mean improvement of Jember Kita I inJuni 2013sector 9 investment trend especially tourism


HOT NEWS

Sistem Elektronik Audit untuk Penataan dan Penilaian Aset Oleh : Indra G. Mertowijoyo

P

atut disyukuri, karena dalam waktu yang hampir bersamaan, Kabupaten Jember memperoleh dua penghargaan dari pemerintah pusat. Pertama Penghargaan Pakarti Utama I atas pencegahan KDRT 2013 dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Budiono. Kedua penilaian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terhadap pelaksanaan APBD Jember 2012 dengan penilaian Wajar Tanpa pengecualian (WTP). Penilaian dari BPK RI ini menjadi satu bukti bahwa reformasi birokrasi yang dilakukan Pemkab Jember, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Artinya, transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran di Pemkab Jember terus mengalami perbaikan. Diterimakannya penghargaan WTP, pada dasarnya bukan semata-mata sebagai tujuan yang ingin dicapai

Pemkab Jember dalam penggunaan APBD tahun 2012. Namun hal itu merupakan bentuk pertanggungjawaban para pejabat di Pemkab Jember kepada masyarakat, selain juga menjadi kewajiban untuk melaksanakannya dengan baik. Sebab pada dasarnya, semua kalau kegiatan yang dilakukan tetaplah menggunakan pendekatan ketaatan terhadap peraturan. Karena hanya dengan cari itu, apapun yag dilakukan akan bisa menghasilkan sesuatu yang baik dan benar. Sehingga ketika dilakukan pemeriksaan oleh BPK, Jember tidak hanya mendapatkan predikat WTP. Ada yang bisa dilakukan dan ditekuni bersama, yaitu melakukan sitem elektronik audit, ada penataan dan penilaian terhadap asset yang ada. Karena itu untuk APBD 2013, yang sudah berjalan sampai bulan Juni, bupati berharap tetap menjadikan yang sudah dilaksanakan pada 2012, menjadi pelajaran. Sehingga sisa waktu yang tinggal enam bulan ke depan, perlu dilakukan perbaikan atas kelemahan yang ada. Ini sekaligus untuk mencari peluang lain yang bisa menjadi unggulan, sehingga raport WTP 2013 tidak hanya sekedar sama dengan 2012, namun lebih baik. Terlebih sampai saat ini tidak semua dapartemen, atau propinsi, kabupaten/kota mampu melakukan penilaian seperti ini.

Anik/Jember Kita

10

Jember Kita

I

Juni 2013


HOT NEWS “Kalau pada penatausahaan asset, mungkin, tapi dalam penilaian asset belum. Tapi kalau mungkin dari satu unit dari salah satu departemen, atau propinsi atau kabupaten, mungkin. Tapi kalau dalam sebuah rumah tangga yang besar, saya belum pernah mendengar, kalaupun ada, kita perlu study banding ke wilayah tersebut,” ujar Bupati Jember, MZA Djalal, dalam sambutannya pada acara launching Penggunaan Internet Pendidikan dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah di aula Dinas Pendidikan, Kabupaten Jember. Tekad untuk membuat terobosan pada tahun 2013 ini, dikatakan Bupati, akan dilakukan dengan cara semua asset yang ada tidak hanya ditatausahakan dengan baik, tapi juga dilihat sampai seberapa besar nilainya. Sebab dengan cara seperti ini, maka setiap barang yang dimiliki akan diketahui harganya sampai berapa. “Kalau susut, sampai berapa, kalau berkembang, nilainya sampai berapa. Kalau sampai itu terjadi maka jangankan penilaian, kalau kita mampu melakukan penilaian, maka dengan sendirinya penataannya juga bagus,” yakinnya Bupati berharap, hasil penilaian Wajar Tanpa pengecualian (WTP) dalam pelaksanaan APBD Jember tahun 2012 oleh BPK RI dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Daerah. Bahwa uang pajak yang mereka bayarkan sebagai satu bentuk kewajiban, telah dibelanjakan sebagaimana mestinya dan diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jember, tentunya dengan mempertimbangkan skala prioritas. Bentuk kepercayaan dari masyarakat ini memang sangat diharapkan, karena hanya dengan itu masyarakat akan ikut berperan serta dalam mendukung programprogram pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Jember. Hanya dengan dukungan dari masyarakat pula

semua program pembangunan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Kepala Badan Pegelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Jember, Ita Puri Handayan, menambahkan, bahwa penghargaan yang diterima Pemkab Jember berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) merupakan yang kedua setelah pada tahun 2009-2011 juga mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Rapor yang diterima 3 tahun berturut-turut itu, menjadi modal dalam melakukan yang lebih baik lagi. Diakuinya, harapan untuk menuju opini WTP bukan sesuatu yang berlebihan, karena ini merupakan cermin dari transparansi dan akuntabilitas dari pengelolaan APBD Kabupaten Jember sekaligus potret kinerja seluruh SKPD, baik sebagai pengelola anggaran maupun barang. Ada empat opini penilaian yang diberikan oleh BPK, yaitu Wajar tanpa Pengecualian, Anik/Jember Kita Wajar dengan Pengecualian, Tidak Wajar, dan Disclaimer atau tidak memberikan opini apapun. Pemberian opini tersebut berdasarkan penilaian kewajaran atas informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang diperiksa setiap tahun anggaran. Untuk pemberian opini, BPK juga menjadikan kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintah, kecukupan dari pengungkapan sebagai acuan. Artinya dalam melaksanakan anggaran harus didukung bukti pelaksanaan atau pertanggungjawaban anggaran. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban, kepatuhan terhadap perundang-undangan, serta efektifitas dari sistem pengendalian intern yang ada di SKPD. “Selain empat hal tersebut, ada satu catatan lagi yang menjadi hal yang mempengaruhi juga dalam rangka memperoleh opini ini adalah tindak lanjut dari temuan di tahun sebelumnya,” jelasnya. Jember Kita

I

Juni 2013

11


12

Jember Kita

I

Juni 2013

Foto-foto MASYARAKAT JEMBER MENIKMATI CAR FREE DAY OLEH : ANIK & AAM/HUMAS JEMBER


Jember Kita

I

Juni 2013

13


Dok. Humas

Special Event, Konsep Wisata Jember Special Event, the Concept of Jember Tourism Oleh : Indra G. Mertowijoyo

J

ember tak akan pernah menjadi Bali bahkan Jogja karta, karena ketiganya memiliki kultur yang berbeda antara satu dengan lainnya. Jember dengan kekhasannya, harus berani dan lebih kreatif untuk menggali serta mengembangkan potensi kepariwisataannya. Jember memiliki syarat untuk menjadi daerah tujuan wisata. Itu antara lain kekayaan alam yang beragam macamnya, mulai dari pemandian alam, air terjun,pantai, hingga potensi wisata agro. Untuk budaya, meski tidak sekaya Jogjakarta ataupun Bali, namun setidaknya Jember juga memiliki kesenian khas yakni Can Macanan Kadduk, atau kreasi terbaru yang dikemas dalam Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) atau Jember Festival Carnaval (JFC) dan Jember City Carnaval (JCC). “Jember sebenarnya sudah punya, hanya kemasannya jangan sampai bertabrakan dan bertentangan dengan budaya masyarakat. Jember dengan kekayaan alam dan berbagai potensi kewisataan, bisa dikembangkan dalam bentuk special event, seperti BBJ,” ujar Arif Tjahjono, SE Kepala Kantor Pariwisata Pemkab Jember.

14

Jember Kita

I

Juni 2013

Jember won’t become Bali, or even Jogjakarta, because the three of the have particular cultured that different from one another. Jember with its peculiarity should be more bold and creative in exploring and developing the tourism potential. Jember has what it takes to become the tourist destination. Among them are, the varied natural resources ranging from the natural baths, waterfalls, beaches, and also agro tourism potential. For culture, even not as rich as Jogjakarta or Bali, but at least Jember also have distinctive art such as Can Macanan Kadduk, or the latest creation that packed into Visit Jember Month (BBJ for short in Indonesian) or Jember Festival Carnaval (JFC for short in Indonesian) and Jember City Carnaval (JCC for short in Indonesian). “Actually, Jember already has it, but the packaging should not clashes and against the society cultures. Jember with its natural wealth and many tourism potential can be developed in form of special event, such as BBJ,” said Arif Tjahjono, SE the Chief of Jember Districts’s Tourism Office.


Hanya saja, karena konsep wisata adalah mendatangkan orang, sehingga upaya pengembangannya jangan sampai menimbulkan benturan. Ini karena, setiap orang yang datang ke suatu daerah untuk berwisata, membawa budaya dan kebiasaan masing-masing. Oleh karena, kedatangan wisatawan pada suatu daerah, berpotensi memunculkan gesekan dengan masyarakat setempat bahkan juga dari lain daerah, bagaimana sekiranya gesekan itu tidak sampai menimbulkan benturan. “Sama dengan kita makan. Makan itu manfaatnya banyak bagi kita, tapi kan juga ada mudlodorotnya. Ada kolesterolnya, ada racunnya, Nah, bagaimana kolesteroel ternetralisir dengan baik, monggo kita semua menjadi ginjalnya, jadi penyerapnya. Apabila racun itu sangat berbahaya bagi tubuh, baru kita kasih obatnya,” tuturnya. Menurutnya, sama dengan pariwisata, langsung atau tidak, manfaatnya jelas ada dan dampaknya pasti. Pada saat terjadi interaksi masyarakat dalam kegiatan wisata, akan terjadi cross culture (persimpangan budaya). “Monggo, ini bukan hanya tanggung jawab pemda, apalagi kantor pariwisata. Tapi tangung jawab kita semua untuk ngontrol, ngawasi,” serunya.

Percepat Menjadi Daerah Tujuan Wisata Tingginya minat investor untuk membangun hotel di Kabupaten Jember mengindikasikan cerahnya industri pariwisata. Gairah investasi dalam dunia perhotelan di Jember ini, akan membawa dampak positif bagi berkembangnya Jember menuju daerah tujuan wisata. Dari catatan Kantor Pariwisata Pemkab Jember, pertumbuhan hotel di Jember ini setiap tahun ditandai dengan peresmian hotel baru. Jumlah hotel yang ada di Jember, dari yang semula hanya 30 hotel, pada tahun 2013 ini melonjak menjadi 40 hotel termasuk yang terbaru, Aston Jember Hotel & Conference Center.

Dok. Humas

It’s just the concept of tourism is to draw people, so that the developing shouldn’t make any clashes. Because every people come to a certain region will bring their particular culture and habits. That’s why a tourists arrival in a certain region, can bring a clash potential with the native people or even other region, the important thing is how to minimize the clashes and not turn it into a collisions. “The same thing goes when we eat. The food has many benefits for us, but also has a few bad effects, such as cholesterol, poison, and so on. So, how to make the cholesterol being well neutralized let us all become the kidneys, to absorb it. If the poison is too dangerous for the body, we can give the medicine,” he said. According to him, the same goes with the tourism, direct or indirect, the benefit existed and the effect is definite. When an interaction occurs in a tourism activity, there will be cross culture. “Go ahead; it’s not only the responsibility of district government, or even the tourism office. But our responsibility to control, supervise,” he exclaimed.

Accelerating to Become the Tourist Destination Region

Dok. Humas

The high interest of the investor in building hotel in Jember District indicates the potential of tourism industry. The investment passion in the world of hospitality in Jember will bring the positive effect on the development of Jember to become the tourist destination region. From the Jember District Tourism Office, the growth of hotel in Jember is so good, it has a new hotel every years. The number of hotel existed in Jember that only 30 hotel before, in the year of 2013 has become 40 hotels including the latest Aston Jember Hotel & Conference Center. Jember Kita

I

Juni 2013

15


Istimewa

Arif Tjahjono, SE Kepala Kantor Pariwisata Pemkab Jember, mengatakan, ketertarikan investor untuk membangun hotel dikarenakan saat ini Jember telah mengarah menuju kota besar. Dengan laju pertumbuhan penduduknya yang cukup tinggi, mencapai 3 juta jiwa, Kabupaten Jember memiliki kelebihan dibanding kabupaten lain. Tidak hanya kawasan pegunungan saja, Jember ternyata juga memiliki kawasan pantai, yang sangat indah dan eksotik. Namun demikian tidak semua potensi wisata itu bisa digarap menjadi obyek wisata masal, seperti Pantai Bande Alit, karena masuk kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang kalau dikembangkan menjadi daerah wisata harus disesuaikan dengan kondisi alamnya, karena kawasan ini hanya diperuntukan bagi wisata petualangan (adventure). “Semakin banyak investor datang ke sini dan punya keinginan untuk mendirikan hotel. Itu artinya semakin mempercepat Kabupaten Jember menjadi daerah tujuan wisata di Indonesia. Luar biasa sekali Aston Jember Hotel & Conference Center ini mau mengembangkan sayapnya ke Jember,” ujar Arif. Berdirinya hotel baru, baik kelas melati atau berbintang sekalipun, menurut dia akan membuat perolehan PAD Kabupaten Jember dari sektor pariwisata meningkat tajam dari Rp.2,5 milyar, menjadi Rp.8 milyar di tahun 2012. Kontribusi PAD dari sector pariwisata ini juga mengalami peningkatan, karena dalam setiap tahunnya, minimal ada peresmian satu hotel baru

16

Jember Kita

I

Juni 2013

Arif Tjahjono SE, the Chief of the Jember District Tourism Office said that the investor’s interest to build hotel because Jember direction has lead it into a big city. With the population growth rate of 3 million people, Jember District has the advantages compared to other district. Not only has the mountainside, Jember also had exotic and beautiful beaches. But not all of the tourism potential can be managed to become the mass tourist destination such as Bande Alit Beach because it’s inside the Meru Betiri National Parks that need to be adjusted in accordance of its natural condition, because this area only for adventure tourism. “The more investor come to here and has the will to build hotel, its mean the faster Jember District become the tourist destination region in Indonesia. It’s remarkable, how Aston Jember Hotel & Conference Center is willing to expand until Jember,” said Arif. The opening of new hotels, whether it’s starred hotel or not, according to him, will increase the regional revenue of Jember District from tourism, starting from Rp 2.5 billion into Rp 8 billion in the year 2012. The tourism sector contribution for regional revenue is also increase, because every years, at least one new hotel is opened.


Melesatnya industri pariwisata di kota suwar-suwar ini tidak terlepas dari letak geografisnya yang tidak terlalu jauh dari Bali, selain juga obsesi dari Bupati Jember, Ir MZA yang tidak hanya ingin melihat daerahnya sukses di bidang pertanian saja. Bupati Djalal, berharap sukses yang berhasil dicapai dari sector pertanian ini, harus juga diimbangi oleh sektor lainnya, seperti pariwisata. Yang membanggakan lagi, geliat industri pariwisata di Kabupaten Jember ternyata tidak hanya berkutat di perkotaan saja. Di berbagai kecamatan seperti Tanggul, Ambulu, Pakusari dan Silo juga sudah bermunculan hotel baru. Maraknya hotel tersebut tidak hanya memajukan industri pariwisata di Kabupaten Jember, namun juga bisa menyerap tenaga kerja lokal dan mengurangi jumlah pengangguran. “Seperti di Aston Jember Hotel & Conference Center ini, tenaga kerjanya mayoritas orang Jember. Adanya bangunan hotel ini manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat untuk bisa mendapatkan kesempatan kerja. Jadi jangan menilai hotel itu dari sisi negatifnya dan silahkan masyarakat ikut memantau keberadaan hotel apakah digunakan semestinya apa tidak, demi kebaikan industri pariwisata di Kabupaten Jember kedepan, karena itu itu tidak hanya tanggung jawab dari pemerintah saja,”imbuhnya. Dikatakan disadari atau tidak kota Jember ternyata diminati oleh wisatawan. Apalagi pada bulan Agustus 2013 mendatang, masyarakat dari luar daerah akan datang ke Jember untuk melihat dari dekat perhelatan BBJ. “Apakah kita sebagai warga Jember tidak merasa bangga?,”tambahnya. Sementara mengenai soft opening yang dilakukan Hotel Aston berstandart internasional dengan 152 kamar, pada hari Senin, 10 Juni lalu, dinilainya dsngst tepat sekali. Pasalnya hotel berbintang empat tersebut dioperasikan menjelang libur sekolah maupun libur lebaran, juga semakin dekatnya pelaksanaan gebyar multi event bulan Agustus 2013 mendatang.

The dashing tourism industry in the suwar-suwir city is cannot be separated from its geographical location that lays not too far from Bali, and also the obsession of the Jember Regent Ir MZA Djalal that hopes his region is not only succeeded in the farming. The Regent Djalal is hoped that the success reached from the farming sector is also balanced by other sector, such as tourism. The thing that make proud, is the tourism industry in Jember District is not only localized in the urban area. In many sub districts such as Tanggul, Ambulu, Pakusari and Silo, new hotels are also emerges. The large numbers of hotel is not only improving the tourism industry in Jember District, but also absorb the local work force and decrease the number of unemployment. “For example in Aston Jember Hotel & Conference Center, the work force is Jember people in majority. The hotel existence is also has benefits for the people to get working opportunities. So don’t only judge the hotel from its negative side and we let the people to supervise the hotel existences, whether it used properly or not, for the sake of the Jember District Repro tourism industry in the future, because it’s not only responsibilities of the government,” he added. It is said that, realized or not, Jember is fancied by the tourists. More over in the next August 2013, the people from other region will come to Jember to watch the celebration of BBJ. “Aren’t we all as people of Jember feel proud about it?” he added. Meanwhile, for the soft opening of the Aston Hotel that has international standard with 152 rooms, in Monday, last June 10th, is rated as precisely done. It is because the four starred hotel is operated near the vacation, whether it’s school vacation or vacation of Eid, and also the upcoming of Multi Events for short in Indonesian next August 2013. Jember Kita

I

Juni 2013

17


Wisata Buatan, Alternatif Pilihan Untuk Berwisata Artificial Tourism Area, an Alternative for Tourists Oleh : Anik D. Mulyani

B

ak jamur di musim hujan, wisata buatan di Kabu paten Jember, saat ini tumbuh dimana-mana, bahkan sudah merambah hingga kecamatan. Banyaknya wisata buatan yang dikembangkan dan dikelola masyarakat ini, semakin meramaikan khasanah kewisataan di Jember. Wisata buatan yang menjadi alternatif tempat tujuan wisata bagi masyarakat ini, tidak kalah menariknya dibanding wisata alam lain yang lebih dulu ada. Bahkan dari hari ke hari, obyek wisata buatan ini semakin digandrungi masyarakat. Terlebih berbagai fasilitas penunjang yang dibutuhkan pengunjung, juga disediakan oleh pengelolanya, seperti pertokoan, restoran dan taman bermain. Karena itu tak heran jika ketika memasuki hari libur, wisata buatan terlihat ramai melebihi wisata alam, karena jaraknya juga tidak terlalu jauh dari pusat kota. Sejatinya, wisata buatan, menurut Sirajjudin ST.Par Kasi Kebudayaan Kantor Pariwisata Pemkab Jember, tidak hanya kolam renang atau yang berbentuk bangunan fisik saja, tapi juga permainan tradisional maupun kesenian tradisional. Seperti egrang atau tanoker di Kecamatan Ledokombo maupun kesenian Can Macanan Kaduk di Kecamatan Arjasa, juga bisa dikategorikan wisata buatan, karena mampu mengundang perhatian wisatawan untuk menyinggahi tempat tersebut.

Like mushrooms in the rainy season, the artificial tourism areas in Jember are growing everywhere, they even penetrated until sub districts. Many artificial tourism areas are developed and managed by people, and it enlivens the tourism in Jember. The artificial tourism areas that become a destination for people are not less attractive compared to the natural tourism area that existed first. Even from day to day, this artificial tourism area is more popular for the people. Moreover, the supporting facilities needed by the visitors are also provided by the management, such as shopping spots, restaurant, and playgrounds. That’s why when the holiday come, the artificial tourism area is more crowded than the natural tourism area, because the distance also not too far from the center of the city. Philosophically, artificial tourism area, according to Sirajjudin ST. Par, the culture division chief on Jember District Tourism office said, is not only pool or physical building, but also the traditional games and art. Stilts or tanoker in Ledokombo sub district or the art of Can Macanan Kaduk in Arjasa sub districts are also can be categorized as artificial tourism area, because they can draw the tourist’s attention to visit the place.

Dok. Humas

18

Jember Kita

I

Juni 2013


Pengembangan pariwisata tidak bisa dilakukan secara parcial, tapi harus stimulan atau menyatu antara yang satu dengan lainnya. Karena tidak akan mungkin sebah wisata alam bisa berkembang tanpa dukungan wisata budaya maupun wisata buatan. Seperti kesenian yang merupakan produk wisata buatan, harus bisa menjadi sebuah tontonan menarik dan tidak hanya sekedar hiburan. Selain itu, lanjut dia, perlu juga adanya upaya untuk melestarikannya, agar tidak hilang begitu saja. “Kabupaten Jember ini memiliki kekayaan wisata buatan dan masyarakat mulai tertarik untuk melihatnya, Jember Fashion Carnaval (JFC) sebuah contoh dari produk wisata buatan dan namanya sudah mendunia,”terang Sirrajudin. Contoh lain, Taman Botani di Kecamatan Sukorambi, yang memadukan wisata buatan dan alam, kini tidak hanya menjadi jujukan masyarakat untuk sekedar berkunjung, bahkan menjadi wisata edukasi atau pendidikan, karena dilengkapi koleksi flora dan fauna. Pusat perbelanjaan modern seperti Roxi Square, termasuk salah satu wisata buatan, karena di tempat ini orang bisa melakukan aktifitas belanja atau berwisata belanja. Roxi Square ini belakangan menjadi tempat persinggahan untuk membeli oleh-oleh bagi rombongan wisatawan, sebelum melanjutkan perjalanan. “Wisata buatan jauh lebih lengkap fasilitasnya ataupun bentuk wisatanya, mengingat hal itu tidak semuanya dimiliki oleh wisata alam, karena minimalnya sarana prasarana,” jelas Sirajjudin. Dikatakan, agar wisata alam ini popularitasnya lebih terdongkrak, dibutuhkan adanya disertifikasi produk, artinya potensi alam harus bisa dimanfaatkan secara optimal. Seperti di kawasan wisata pantai yakni Watu Ulo dan Papuma, sebisa mungkin wisatawan tidak hanya sekedar jalan-jalan menikmati keindahan pantai saja, namun bagaimana di tempat tersebut dibuat atau disediakan sesuatu yang lebih. “Alangkah baiknya bila di Bande Alit dan Watu Ulo ada pondok ikan bakar yang harganya terjangkau, mengingat wisata pantai memiliki kekayaan laut melimpah seperti ikan,” jelas Sirajjudin. Dijelaskan, Jember yang saat ini sudah menjadi kota life style tidak ubahnya seperti kota besar lainnya di Indonesia, gaya hidup masyarakatnya sudah meningkat seiring membaiknya perekonomian. Kewisataan yang saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat, kini telah dibidik oleh pemilik modal untuk mendirikan wisata buatan.

The development of tourism can’t be done partially, but should be simultaneously between one another. Because it is impossible for a natural tourism area can be developed without the support from cultural or artificial tourism area. Like art that being the product of artificial tourism area should become an interesting show and not only become entertainment. Besides that, there’s should be an effort to preserve it, not to let it gone just like that. “Jember District has treasure in artificial tourism, and the society are starting to interesting to watch it, Jember Fashion Carnival (JFC) an example of an artificial Istimewa tourism product and has already famous worldwide ,” explains Sirrajudin. Another example, Taman Botani in Sukorambi Sub district that combine artificial and natural tourism area, that now become not only a place to visit but also an education tourism because it has collection of flora and fauna. The modern shopping center such as Roxi Square, is categorized as artificial tourism area because in this place, people can shop or doing shopping tour. Roxi Square recently became the stopover spots to buy souvenirs for groups of tourist, before continuing the journey. “The artificial tourism area is more complete in facility or the form of tourism considering not every aspect owned by natural tourism area because the limitation on facilities and infrastructures,” explains Sirajjudin. It is said, to make these natural tourism areas become more popular, takes product certified. It means the natural potential should be optimally used. Like in the coastal tourist area such as Watu Ulo and Papuma, the tourists should not only walking around to enjoy the beauty of the beach, but should be provided something more. “Maybe it would be great if in Bande Alit and Watu Ulo a grilled fish hut is existed, and it has reasonable price, considering the coastal tourism area rich in marine resources such as fishes,” explains Sirajjudin. It is explained that Jember right now become life style city not too much different with other big cities in Indonesia. The city dweller lifestyle is increasing along with the increase of economic rate. The tourism right now become the people’s need, and it’s been aimed by capital owner to make artificial tourism area. Jember Kita

I

Juni 2013

19


Hadi Jatmiko, SST. Par, M.Si, Direktur Akademi Pariwisata Universitas Muhammadiyah Jember menambahkan, potensi wisata Kabupaten Jember Jember yang luar biasa, mulai dari pantainya (laut), pegunungan sampai perkebunan, setidaknya bisa dimanfaatkan secara maksimal dan tidak hanya sekedar dipromosikan saja. Hadi mengaku belum melihat Pemkab Jember sudah sepenuhnya mengembangkan potensi kewisataannya yang dimiliki. Dicontohkan, Pantai Watu Ulo, yang namanya sudah sangat dikenal, tidak hanya regional tapi juga nasional, semestinya dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang yang memadai. Ketenaran pantai kebanggaan masyarakat Jember itu seharusnya diimbangi oleh aktiftas lainnya, sehingga pengunjung di Watu Ulo tidak hanya sekedar jalan-jan menikmati pesona keindahan alam, tapi juga bisa melakukan aktifitas lainnya. “Dibanding kabupaten lain, potensi wisata di Kabupaten Jember ini tidak kalah bagusnya, karena itu perlu dukungan dari investor untuk menjadikan potensi wisata itu lebih punya greget lagi. Tentunya bukan sembarang investor, tapi investor wisata, pemilik modal itu juga harus punya ide atau gagasan untuk membuat potensi wisata lebih menarik lagi,” terangnya. Dikatakan, dahulu sector wisata yang ada di Kota Batu, tidak sehebat sekarang, bahkan beberapa tahun silam orang hanya mengenal Agro Kusuma Wisata saja. Namun sekarang daerah tersebut semakin moncer dan menjadi jujugan orang untuk berwisata karena potensi wisatanya bertambah seperti Jawa Timur Park dan Batu Night Spektakuler (BNS). Oleh karena itu, agar Kabupaten Jember bisa menyamai Batu atau lainnnya, setidaknya Pemkab Jember perlu melakukan kajian terhadap keberadaan potensi wisata. Dari kajian tersebut diharapkan bisa memberikan sentuhan lebih terhadap potensi wisata. Apalagi potensi tersebut didukung oleh potensi lainnya seperti perkebunan. Di Kabupaten Jember dengan hamparan kebun kopi dan kakao serta karet, setidaknya bisa dikemas menjadi paket wisata menarik. Pemkab Jember juga harus jeli melihat peluang tersebut, sehingga bisa memberi tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jember.

20

Jember Kita

I

Juni 2013

Repro

Hadi Jatmiko, SST. Par, M.Si, the Director on Tourism Academic of Jember Muhammadiyah University added that the Jember District tourism potential is remarkable. Starting from its beaches (sea), mountain until farming, at least it can be used maximally, and not only being promoted. Hadi admitted that he has not see the Jember District been fully developed the tourism potential existed. As example, the Watu Ulo Beach, that already has been famous, not only regionally but also nationally. Is should be completed with many adequate supporting facility. The fame of this beach should be balanced by other activities, so that the visitor in Watu Ulo not just walking around to enjoy the beauty of nature, but they can also do other activities. “Compared to other district, the tourism potential of Jember District is not less. That’s why it takes the supports of the investors to make the tourism potential has more passion. And it not just any investor, but tourism investor, the capital owner should also has idea to make the tourism potential become more interesting. It is said that the tourism area in Batu City was not as great as it is right now. Even many years ago, people only know about Agro Kusuma Wisata. But now, the area is become more famous as the destination for tourists because the tourism potential is developed such as Jawa Timur Park and Batu Night Spektakuler (BNS). That’s why, if Jember District want to be as good as Batu or others, at least Jember District Government should conduct a research on the tourism potential existence. From these research hoped an extra touch can be applied on the tourism potential. Moreover, the potential is supported by other potential, such as farming. In Jember District, full with rubber, cocoa and coffee plantation can be presented as interesting tourism package. The Jember District Government should be sharp to see the chances, so it can adds the Jember District regional revenue.


Berebut Simpati di Gebyar Multy Event Oleh : Winardyasto

B

erbagai diskon atau potongan harga kamar hotel terus ditawarkan oleh pemilik hotel di Jember untuk menyambut tamu saat Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ). Pasalnya, saat itu Kabupaten Jember bakal kebanjiran tamu yang ingin menyaksikan ikon kota suwarsuwir tersebut. Semakin dekatnya agenda multi event disikapi oleh hotel untuk menyiapkan kamar hotel bagi wisatawan. Tidak hanya menjaga kerapihan dan kebersihan kamar, tapi juga meningkatkan pelayanan. Karena itu, tak heran kalau pengelola perhotelan menjadikan multi event sebagai momentum untuk menjaring wisatawan, mengingat fasilitas lebih menjadi alasan tersendiri bagi wisatawan untuk memilih tempat untuk bermalam. Pernyataan itu diungkapkan oleh Iman Santoso, General Manajer (GM) Hotel Istana Jl. Diponegoro Jember. Sejak berdiri tahun 2011 lalu, hotel ini memiliki pelanggan tetap, seperti tamu dari instansi pemerintah maupun instansi swasta. Letak hotel yang terletak di kawasan strategis, dekat pusat perbelanjaan, menjadikan hunian kamar di hotel ini stabil, khususnya saat akhir pekan maupun libur sekolah. Itu terbukti banyaknya mobil pribadi asal luar kota di pelataran parkir hotel tersebut. Kendati saat ini banyak kompetitor baru bermunculan di Kabupaten Jember, namun hal itu tidak menyurutkan Hotel Istana untuk bersaing memperebutkan simpati tamu. “Meski Hotel Istana ini masih tergolong baru, namun fasilitasnya tidak kalah bila dibanding hotel lainnya. Hotel ini memiliki tempat pertemuan (meeting room) berkapasitas 100 sampai 150 orang. Kamar di Hotel Istana cukup luas

hingga 80% ketika BBJ dihelat. Terjadinya lonjakan tingkat hunian ini tidak terlepas dari upaya pihak manajemen hotel untuk menggandeng biro perjalanan yang ada di Jember maupun dari berbagai kota besar lainnnya di Indonesia. Hal yang nyaris sama juga dilakukan oleh Hotel Bintang Mulia. Untuk menarik simpati wisatawan, utamanya menjelang perhelatan BBJ 2013, jauh-jauh hari pihak menejemen hotel sudah melakukan persiapan. Menurut Purnomo, GM Hotel Bintang Mulia, minggu kedua Juni 2013 atau dua bulan sebelum BBJ dilangsungkan, 50% dari keseluruhan jumlah kamar yang ada, telah dipesan oleh rombongan tamu dari Jakarta untuk melihat dari dekat Jem ber Fashion Carnaval (JFC) maupun multi event. Tidak hanya itu, bahkan ada juga diantara tamu tersebut sengaja memesan Winardyasto/Jember Kita kamar Hotel Bintang Mulia sejak setahun sebelumnya. Tamudan membuat tamu lebih leluasa, tamu ini sengaja memesan kamar selain itu penataan kamar setara hotel jauh-jauh hari, karena hotel berbintang dan terkesan kekhawatiran tidak kebagian ekslusif,” jelas Imam. kamar saat BBJ dimulai. Tidak hanya itu saja, menurut dia, “Kegiatan Multi event jelas siapapun yang bermalam di hotel ini berdampak pada hunian kamar bisa menikmati hidangan di restauhotel di Kabupaten tidak terkecuali ran jam berapapun, karena memang di Hotel Bintang Mulia, karena itu buka selama 24 jam non stop. Selain hotel ini sengaja memberikan makanan khas Indonesia, ada juga tawaran potongan harga kamar steamboot atau gymsum. 20%, dan diberlakukan sejak awal Ditambahkan, selama dua bulan bulan Juni untuk semua jenis ini, khususnya dalam rangka memkamar. Berbagai ornamen seperti peringati hari ulang tahun kedua umbul-umbul maupun baner Hotel Istana Jember dan menyamnantinya akan dipasang di pintu but BBJ 2013, hotel ini memberikan masuk dan ruang tamu hotel promo internal berupa harga ini,”paparnya. khusus atau special rate. Program Dia berharap hotel ini menjadi ini berlaku untuk semua tamu, tanpa jujugan kembali wisatawan, ketika melihat yang bersankutan terdaftar Multi Event tahun ini berlangsung. sebagai member (anggota ) atau “Kita tetap mengedepankan etika bukan. profesionalisme, dan itu harus Untuk tingkat hunian kamar, pada dipegang teguh oleh semua hari biasa, bisa di atas 40%. Hunian karyawan Hotel Bintang Mulia ini,” kamar ini akan mengalami lonjakan kata Purnomo. Jember Kita

I

Juni 2013

21


Jember “Jalan Sutra” yang Manjanjikan Jember, the Promising “Silky Road” Oleh : Indra G. Mertowijoyo

J

ember dipilih Archipelago Internasional Hotels Resot Residences, sebagai kota untuk berdirinya Hotel Aston Jember Hotel & Conference Center. Bukan tidak ada alasan, mengapa Archipelago Internasional memilih Jember, sebagai daerah untuk pengembangan bisnis perhotelannya. Jember dinilai sebagai sebagai sebuah kota yang memiliki prospek cerah untuk masa yang akan datang. “Aston berdiri di Jember, karena daerah ini merupakan “Jalan Sutra” di Pulau Jawa sebelum nyampai ke Bali. Kita pingin masyarakat tahu tentang Jember. Ada apa sih di Jember, ini yang sudah dimulai oleh JFC. Orang-orang sudah mulai banyak ingin tahu tentang Jember,” ujar Yanuwar Dedy Setyawan, Corporate Sales & Marketing Director, Archipelago Internasional. Prospek menjanjikan bagi Kota Jember ini, menurut Yanuwar, bisa dilihat dari adanya tanggapan beberapa rekan domestic yang ada di Surabaya, Jakarta dan Bali, soal hotel Aston yang ada di Jember. Tanggapan dari berapa rekannya dari kota lain, kata dia, sebagai salah satu bentuk promosi yang sudah dilakukannya atas kota Jember. “Jadi yang kita jual dulu adalah destinasinya, Ada apa sih di sini. Kita punya Pantai Papuma dan Watu Ulo, juga Bromo. Di sini juga ada adventure, bahkan juga surfing. Meski agak ke luar dari Jember, kenapa nggak, mereka nginepnya bisa di Jember, perkara transportation, gampang aja, hal semacam itu gak masalah, bukan hal yang luar biasa,” tandasnya.

Jember is elected by Archipelago International Hotels Resort Residence as the city where they build Jember Aston Hotel & Conference Center. And Jember is chosen as the region to develop the hospitality business for a reason. Jember is considered as a city that has a bright future. “Aston built in Jember, because this city is a “Silky Road” in Java before arriving in Bali. We want the people know about Jember. The things existed in Jember, and it’s already started with JFC. The people are become more aware about Jember,” said Yanuwar Dedy Seyawan, Corporate Sales & Marketing Director, Archipelago International. The promising prospect for Jember City, according to Yanuwar, can be indicated by several domestic partners in Surabaya, Jakarta and Bali, about the Aston Hotel that built in Jember. Many partners’ response according to him is form of promotion that has been conducted on Jember city. “The first thing we want to sell is the destination. What we have here. We have the Papuma Beach and Watu Ulo, also Bromo. We also have adventure, and even surfing. Even if it a strayed a little from Jember area, it’s not a big deal. They can still stay in Jember. About the transportation, we can get it easily, not a big problem,” he said.

Anik/Jember Kita

22

Jember Kita

I

Juni 2013


Bagi dia, yang luar biasa, justru kalau masyarakat domestik atau luar negeri bisa datang ke Jember. Misalnya, masyarakat Australia yang suka surfing, bisa datang ke Jember untuk menikmati pantai dan deburan ombaknya. Keinginan untuk mendatangkan wisawatan asal Australia ini, karena dia mengaku punya jaringan dengan travel agen yang melayani tamu-tamu dari Autralia. Selain juga travel agen besar di Surabaya dengan yang sudah menunggu dan bertanya, kapan hotel Aston Jember dibuka. “Mereka menunggu dan bertanya, ya soal harganya, promosinya seperti apa, kapan hotelnya dibuka. Kita punya program national quick count, perusahaan yang mempuyai komitmen untuk membantu Aston Internasional secara group. Kita sudah dilingk dengan BNI 46 pusat, sehingga kota yang ada hotel astonnya, mereka akan support untuk tamunya. Itu salah satu cara yang kita lakukan,” paparnya. Khusus mengenai surfing, yang banyak digemari wisatawan asal Australia, Yanuwar mengakui, masih perlu dilakukan kajian. Namun begitu, dengan promosi yang memadai, dia yakin, orang Australiayang suka surfing jelas akan datang sendiri ke Jember, untuk melihat langsung seperti apa pantainya. Dikatakan, kalaupun surfing tidak bisa dilakukan di pantai Jember, masih ada potensi lain yang bisa dijual, misalnya adventure, seperti di Meru Betiri. “Why Not, kenapa tidak coba. Atau Bromo, yang selama ini masih belum tergarap dengan sempurna, Aston memiliki salah satu pintunya untuk masuk ke sana. Jadi kita tidak bisa bekerja sendiri, kita bisa bekerjasama dengan pihak ketiga,” paparnya. Dia berharap, bandara Notohadinegoro yang menjadi kebanggaan masyarakat di Jember dan pernah dilakukan uji penerbangan, bisa segera dioperasikan. Harapan ini disampaikan, karena perjalanan dari Surabaya menuju Jember, bisa memakan waktu sekitar 4 jam. “Saya berharap cuma satu, mudah-mudahan bandara bisa secepatnya jadi,”imbuhnya.

For him, the incredible thing is for the domestic or foreign tourist to come to Jember. For example, the people of Australia who love surfing, can come to Jember to enjoy the beach and waves. The desire to bring in the Australian tourists is because he admits to have a network that serves the Australian customers. Besides a big travel agent in Surabaya that already wait and asked about when the Aston Hotel in Jember is opened. “They anticipated and asked, about the price, the promotion, when the hotel will be opened. We have a national quick count program, a company that committed to help Aston International in term of group. We’ve already linked to the central of BNI 46, so that the city that has Istimewa Aston Hotel on it will be supported in term of guests. That is one of the methods we’ve conducted,” he said. For surfing, that being fancied by many Australian tourists, Yanuwar admits that it still needs a few researches. Even though, with proper promotion, he sure that Australian surfing lover will come to Jember to see in person the condition of the beaches. It is said, even if they cannot be surf in Jember’s beaches, there is another potential to be sold, such as adventure, like the one in Meru Betiri. “Why Not, just try it, or Bromo, that has not been perfectly explored, Aston has one of the doors to enter there. So we cannot work alone, we can cooperate with the third party,” he said. He hope that the Notohadinegoro airport, the Jember people pride that already been tested for flight, can be operated soon. This hope is delivered because the trip from Surabaya to Jember can take 4 hours. “I only hope for one thing, hopefully the airport can be operating soon,” he added. Jember Kita

I

Juni 2013

23


Dok. Humas

Siapkan Grand Design Wisata Bahari Preparing the Grand Design of Marine Tourism Oleh : Anik D. Mulyani

T

arget 8,7 juta wisatawan asing yang masuk ke Indonesia telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Untuk memenuhi target tersebut salah satu sektor yang saat ini tengah gencar dikembangkan adalah wisata bahari. Besarnya wilayah perairan laut di Indonesia membuat pemerintah menjadikan pengembangan wisata bahari sebagai sebuah prioritas. Sebagai pemilik garis pantai terpanjang keempat di dunia, tidaklah salah jika Indonesia terus mengembangkan marine tourism sebagai salah satu pemikat wisatawan mancanegara yang ampuh. Kabupaten Jember sangat beruntung, sebab dalam peta wilayahnya, berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, sehingga banyak terdapat pantai cantik menghiasi wilayah selatan kabupaten ini. Wilayah selatan memang sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai wisata bahari terapadu. Apalagi pariwisata Jember memang fokus diarahkan untuk mengembangkan tiga hal, yaitu marine, culture, and carnival (bahari, budaya, dan karnaval, red). Banyak pengunjung yang menyukai berwisata di kawasan pantai Jember. Terbukti, saat hari libur tiba, beberapa pantai di Jember tidak pernah sepi dari kunjungan pelancong. Salah satu penyuka wisata pantai adalah Rafa. Ia mengaku sering mengunjungi pantaipantai di Jember, seperti Watu Ulo, Papuma dan Paseban saat hari libur. Mahasiswa penyuka fotografi ini mengungkapkan bahwa pantai Jember yang sangat eksotis membuatnya tertarik untuk kembali sambil mengabadikan keelokan pantai Jember.

24

Jember Kita

I

Juni 2013

The target of 8.7 million foreign tourists visit in Indonesia has been enacted by the Creatif Economic and Tourism Ministry. And to fulfill the target, one of the sectors that currently being highly developed is marine tourism. The large area of marine in Indonesia makes the government has prioritize the development of marine tourism. As the owner of the fourth longest coastline in the world, no wonder Indonesia is continuing to develop marine tourism as one of the effective foreign tourist magnet. Jember District is very lucky, because in the area map, it adjacent with the Indonesian Ocean, so that many beautiful beaches decorate the southern part of this district. The southern area is highly potential to be developed as integrated marine tourism area. Moreover, Jember tourism is already focused to develop three aspects, which is marine, culture, and carnival. Many tourists enjoy their visit to Jember coastal area. It is proven with the fact that few beaches in Jember are never been out of visitor every time the holyday is arrived. One of the beach lovers is Rafa. He admitted that he often visits the beaches of Jember, such as Watu Ulo, Papuma, and Paseban in holiday. The college student that happen to be a photographic lover said that Jember beach is very exotic and make him interested to come back again and take a picture of the beautiful beach.


Demi menggaet lebih banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, sebuah grand design saat ini tengah dirancang dan disiapkan oleh Kantor Pariwisata Kabupaten Jember untuk mempercantik kawasan pantai Jember. Design tersebut memuat beberapa hal yang menjadikan kawasan pantai sebagai sebuah tempat wisata terpadu, mulai dari wahana bermain, resort, dan tak ketinggalan, wisata kuliner. Kasi Kebudayaan, Sirajuddin, mengatakan bahwa grand design ini dibuat untuk mendukung pengembangan wisata bahari secara nasional, dan memberi pelayanan yang lebih baik kepada wisatawan yang mengunjungi pantai-pantai di Jember. Berkaca pada beberapa tempat di Indonesia dan dunia yang sukses mengembangkan dan menjadikan wisata bahari sebagai salah satu pemasukan yang luar biasa dari daerah tersebut, seperti Bali dan Makasar, pantai di Jember juga akan ditata menjadi lebih baik agar mengundang minat pengunjung. Berbicara tentang wisata bahari, Sirajuddin mengatakan bahwa hal tersebut tidak bisa terlepas dari lima aspek yaitu produk wisata, fasilitas, akses jalan, kelembagaan ataupun institusi serta keramahan masyarakatnya. “Kita bisa buat kolam laut, marine pool namanya. Mereka tidak harus mandi di laut, tapi air laut ditarik ke darat untuk kolam. Ada contoh seperti di Hawaii, ombaknya lebih besar dari pada sini. Mereka sukses kok, dan tidak membahayakan pengunjung tentunya,” ungkapnya. Kolam laut tersebut akan dilengkapi dengan pengaman agar tidak membahayakan pengunjung. Selain pembuatan kolam laut, fasilitas lain yang akan dibangun adalah tempat untuk berwisata kuliner. Sirajuddin mengatakan kuliner khas wisata pantai adalah ikan bakar. Untuk itulah penjual ikan bakar di wilayah pantai akan ditata lebih baik sehingga pengunjung lebih merasa nyaman untuk menikmati wisata kuliner ini. “Inginnya tentu nanti pengunjung tertarik kesini, salah satu faktornya ada ciri khas ikan bakar. Sehingga tak hanya melihat pantai, juga pulang membawa kesan dan cerita kenikmatan berkuliner di Jember,” paparnya. Fasilitas kesehatan dan tim SAR yang terlatih juga tidak lepas dari perhatian. Jaminan keselamatan dengan pendirian pos kesehatan juga diperhitungkan dalam pembuatan kawasan wisata terpadu. Lebih dari itu, peran serta masyarakat sekitar juga menjadi salah satu hal yang tak bisa dipisahkan. Pembangunan kawasan wisata terpadu itu juga untuk peningkatan kualitas perekonomian masyarakat disana. Misalnya saja nelayan sekitar bisa menjadi pemasok ikan segar yang dibutuhkan penjual serta membuka kios cinderamata bisa juga menjadi pemandu wisata lokal. “Dengan demikian masyarakat sekitar pun merasakan adanya perbaikan ekonomi jika ada perbaikan wisata bahari di lingkungannya,” pungkasnya.

To get more tourists, domestic or foreign, a grand design is being built and prepared by the Jember District Tourism Office, to beautify the Jember coastal area. The design contains a few details that will make the coastal area became an integrated tourism area, starting from playground, resort, and not to forget, culinary tourism. The Cultural Head Division, Sirajuddin said that the grand design is made to support the development of national marine tourism, and to give a better service to the tourists that visit the beaches of Jember. Learning from many areas in Indonesia and the world that already successful in developing and making the marine tourism as one of the most remarkable income, such as Bali and Makassar, the beaches in Jember is going to be re-arranged to be better so that it can interest more visitors. Talking about marine tourism, Sirajudding said that it cannot be separated from five aspects, which are tourism product, facility, road access, institution and also the people hospitality. “We can make a sea pool; it will be called a marine pool. They don’t have to necessarily get into the sea but the sea water is drawn into the land for the pool. The existed sample in Hawaii, the waves is bigger than here. But they can manage it, and also not to endanger the visitors,” he expressed. The marine pool will be equipped with the safety procedure not to endanger the visitors. Besides building the marine pool, culinary tourism spot is going to be built. Sirajuddin said that beach tourism area particular culinary is grilled fish. That is why, the grilled fish seller in the coastal area will be re-arranged to be better so that the visitors will feel comfortable to enjoy this culinary tourism. “The hope is to make the tourist more interested to come here, one of the factors is the grilled fish, so that they’re not only enjoy the beaches, but they will get an impression and a story of delicious culinary in Jember,” he said. The medical facility and well trained SAR team is also being considered. The safety assurance by building the medical facility is also calculated in the building of integrated tourism area. Moreover, the role of the surrounding people is also one of inseparable factor. The building of integrated tourism area is also to improve the quality of people economic surrounding the area. For example, the local fishermen can become the supplier of fresh fish that needed by the food seller, and also the owner of souvenir shop can become the native tourist guide. “That way, the people can feel the economic improvement if the marine tourism in their surrounding is being developed,” he ended. Jember Kita

I

Juni 2013

25


Butuh Keseriusan Garap Potensi Wisata Oleh : Winardyasto

P

otensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Jember sebenarnya sangat besar dan tersebar di berbagai titik, baik wisata bahari maupun wisata alam lainnya. Memang, untuk menggarap potensi wisata agar lebih baik, perlu adanya sebuah diskusi membahas potensi wisata yang ada. Dari diskusi ini diharapkan muncul ide segar untuk lebih menghidupkan industri pariwisata di Kabupaten Jember. Hasil dari diskusi itu setidaknya bisa diwujudkan menjadi sebuah program. Bukan hanya sekedar ide saja, tapi harus dilaksanakan, karena jika tidak, pariwisata Kabupaten Jember akan mengalami kemunduran dan tertinggal oleh kabupaten lain.

26

Jember Kita

I

Juni 2013


Demikian pandangan Wakik SH, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jember. Wakik berpendapat, keberadaan Kantor Pariwisata Jember sudah saatnya berubah status menjadi dinas. Mengingat selama ini kantor tersebut tidak bisa berfungsi maksimal karena terbatasnya kewenangan. Kalau Pemkab Jember tidak melakukan perombakan satus dari kantor menjadi dinas, maka pariwisata di kota suwar-suwir ini tidak berkembang atau jalan di tempat. Pengelolaan potensi setidaknya juga menjadi konsentrasi utama dari Kantor Pariwisata Pemkab Jember, apalagi melalui potensi wisata andalan mampu memberi kontribusi tersendiri bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mengembangkan sektor pariwisata menurut dia, dibutuhkan keseriusan dari Pemkab Jember, khususnya kantor pariwisata. Karena kalau itu tidak dijalankan, maka sanga dimungkinkan orang Jember akan lebih

Dok. Humas

“Saya melihat selama ini Kabupaten Jember belum menjadi daerah tujuan wisata di Indonesia. Sudah saatnya itu dipikirkan oleh pemerintah daerah untuk mengemas potensi wisata sebaik mungkin,” Wakik SH, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jember.

memilih mengunjungi tempat wisata di daaerah lain. “Apakah potensi wisata Jember kurang menarik?, padahal di kota kita ini banyak tempat wisata diantaranya ada Pantai Watu Ulo, dan Pantai Bande Alit. Nama kedua pantai itu sudah dikenal tidak hanya regional tapi juga nasional. Setiap hari minggu maupun hari libur tingkat kunjungan wisatawan meningkat, dan itu setidaknya dibutuhkan upaya dari Kantor Pariwisata Pemkab Jember untuk mempercantik tempat wisata tersebut,”ujar Wakik. Wakik menilai, selama ini, Kantor Pariwisata Pemkab Jember masih sebatas melakukan promosi potensi wisata. Padahal, seharusnya kantor itu lebih pro aktif memberikan sentuhan terhadap fasilitas pendukung. Sebagaimana yang terjadi di Watu Ulo. Saat ini kondisinya masih minim fasilitas, termasuk infrastruktur. Kondisi obyek wisata di pantai selatan itu dari dulu tidak ada perubahan signifikan, dan terkesan tampilannya membosankan, padahal pesona keindahan alam Pantai Watu Ulo menjadi daya tarik tersendiri untuk mendatangkan wisatawan untuk datang ke Jember selain melihat perhelatan spektakuler Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ). “Saya melihat selama ini Kabupaten Jember belum menjadi daerah tujuan wisata di Indonesia. Sudah saatnya itu dipikirkan oleh pemerintah daerah untuk mengemas potensi wisata sebaik mungkin,” katanya. Akibat dari kurang maksimalnya perhatian yang diberikan kepada sektor wisata ini, tingkat kunjungan wisatawan di Kabupaten Jember sampai saat ini hanya biasa-biasa saja. Karena itu Kantor Parwisata Pemkab Jember perlu mengagendakan promosi kegiatan wisata tiap bulannya, sambil menggandeng biro perjalanan wisata. “Memang tidak dipungkiri BBJ mampu mendongkrak wisatawan untuk singgah ke Jember, tapi BBJ itu kan even tahunan dan bukan bulanan,” tambah Wakik. Menurut Wakik, Komisi B DPRD Jember sendiri pernah melakukan studi banding ke luar daerah terkait pengembangan pariwisata. Dari kunjugan tersebut, ternyata potensi wisata di Kabupaten Jember tidak kalah menariknya dibanding daerah lainnya di Indonesia. Karena itu Pemkab Jember perlu membuka diri untuk masuknya investor atau pemilik modal dan tidak hanya sebatas pembangunan hotel saja, tapi yang bersentuhan langsung pada obyek wisatanya. Jember Kita

I

Juni 2013

27


Kuliner, Cara Paling Efektif Promosikan Potensi Wisata Culinary, Most Effective Way to Promote Indonesuian Tourism Potential

Oleh : Indra G. Mertowijoyo & Winardyasto

F

estival kuliner diharapkan mampu mengangkat produk lokal dan nama daerah guna mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jember. Melalui festival ini pula, wisatawan diharapkan tidak hanya sekedar menikmati pesona keindahan alam, tapi juga masakan khasnya, yang tersohor. Beragam jenis jajanan dan makanan dari bahan singkong dan ubi jalar, yang sudah diolah dan siap untuk disajikan dan dinikmati. Bahan alami dengan kandungan gizi tinggi yang sudah mendapat sentuhan kreatifitas para ahli masakan itulah yang saat ini siap dipasarkan. Bupati Jember MZA Djalal MSi, dalam pembukaan kegiatan festival kuliner, menyatakan dukungan sepenuhnya pelaksanaan festival tersebut, dan berharap menjadi agenda tahunan Kantor Pariwisata Pemkab Jember. Festival Kuliner dengan tema Melalui Festival Kuliner Jember, Kita Tingkatkan Peran Wisata Kuliner dalam Mengembangkan Pariwisata di Kabupaten Jember, itu diikuti tidak kurang dari 12 peserta. Mereka tidak hanya dari kalangan perhotelan, restoran ternama, pengusaha catering, tapi juga pemilik warung kecil.

28

Jember Kita

I

Juni 2013

Anik/Jember Kita

The culinary festival is hoped to increase the local product and region’s popularity to hijack the tourist visit in Jember District. Through this festival, the tourists are not only enjoying the beauty of the nature, but also the famous particular food. Many kinds of snacks and food made from cassava and sweet potato, that already processed and ready to be served and enjoyed. The natural ingredient with high nutrient content that has been creatively made by the food experts now is ready to be marketed. The Jember Regent, MZA Djalal MSi, in the opening of culinary festival, state his full support on that festival. And he also hopes that the event can become the annual event of the Jember District Government’s Tourism Office. The culinary festival entitled Through the Jember Culinary Festival, We Upgrade the Role of Culinary Tourism in Developing Tourism in Jember District, is followed by at least 12 participants. They’re not only come from the hotels, famous restaurant, the catering business, but also come from the small shop.


Tumbuhnya pusat jajanan serba ada (Pujasera) di Kabupaten Jember di berbagai tempat,merupakan pertanda semakin membaiknya wisata kuliner. “Adalah kebanggaan bagi saya karena Kantor Pariwisata Pemkab Jember mampu mengadakan festival kuliner. Ini merupakan ikhtiar kita bersama untuk mengenalkan Kabupaten Jember melalui makanan olahan,” ujar Bupati Djalal, dalam sambutannya pada acara pembukaan Festival Kuliner, di Hotel Bandung Permai Jember, Rabu (13/5). Menurut bupati, sejak festival kuliner ini diadakan pertama kali tahun 2012, peminatnya mengalami peningkatan. Tidak hanya hotel dan restoran, tapi juga pengusaha catering yang ada di Jember. “Pagi ini juga saya lihat juga ada catering dan tahun depan warung lesehan diharapkan bisa ikut ambil bagian. Wisata kuliner saat ini banyak digemari oleh wisatawan, mereka datang jauh-jauh ke Jember tidak hanya ingin sekedar melihat Watu Ulo maupun Papuma, tapi juga ingin mencicipi makanannya,” ungkap Bupati Djalal. Ditambahkan, pengusaha hotel, restoran, catering ataupun lesehan hendaknya tetap menjaga cita rasa makanannya, karena hal itu berdampak ramai atau tidaknya pengunjung. Selain itu, kebersihan makanan dan tempat juga harus diperhatikan, jangan sampai terkesan jorok. Hal-hal yang sepele seperti ini, kerapkali dilupakan oleh pemilik warung di pingggir jalan. Melalui festival kuliner ini, bupati berharap, hendaknya tidak hanya menjadi ajang lomba memasak, tapi sekaligus sebuah pembelajaran bagi peserta untuk tidak hanya sekedar menampilkan menu makanan dan minuman yang ditawarkan, karena juri juga akan menilai dari citarasa dan cara penyajiannya. “Saya berdiri disini selain memberikan sambutan juga ingin menantang pengusaha kuliner di Kabupaten Jember untuk mampu mengelola produk makanan olahan, karena tidak menutup kemungkinan suatu saat kota berpenduduk 3 juta jiwa ini menjadi kawasan wisata internasional seperti Bali,” tandas bupati. Apabila harapan itu benar-benar menjadi kenyataan, maka sangat dipastikan para wisatawan itu tidak hanya sehari atau dua hari bermalam di Jember. Wisatawan domestic maupun asing itu bisa saja berlama-lama tinggal di Jember, setelah merasakan kelezatan kulinernya. “Sebentar lagi Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) 2013 kembali dilangsungkan, saya mengajak pengusaha kuliner untuk berperan aktif menyambut kehadiran wisatawan,” harapnya.

The rapid growth of food courts in every part of Jember District is a parameter of culinary tourism improvement. “It’s an honor for me; the Jember District Government Tourism Office can hold a culinary festival. It’s an effort from all of us, to introduce the Jember District through its foods,” said Regent Djalal, in his speech on the opening of Culinary Festival in Bandung Permai Hotel, Wednesday (13/5) According to the regent, since this culinary festival was first held in 2012, the participants are also increase, not only hotel and restaurant, but also the catering businessman in Jember. “This morning I also see catering and next year the traditional food stalls are hoped can take part too. The culinary tourism now is highly fancied by the tourist, they come to Jember from far away not only to see Watu Ulo or Papuma, but also to taste the foods.” said Regent Djalal. He added a note for the hotels, restaurants, caterings and even small food stalls business owner to maintain the taste of their food, because it have impact on Anik/Jember Kita the number of the visitors. Besides that, the food and place hygiene are also one thing that should be concerned, don’t make it looked slouchy. The insignificant matters like this are often forgotten by the food stalls owner in the road side. Through this culinary festival, the regent hopes that it not only becomes the cooking contest, but also a learning medium for the participants to not only prioritize on the menu of food and beverages, but the judges will also rate the taste and the presentation. “I stand here not only to give my speech, but also to challenge the culinary business owner in Jember District to be able to manage the foods, because there is a possibility that this city that inhabited by 3 million people will become the international tourism area such as Bali,” he said. If the hope becomes reality, the tourist will not only stay in Jember for a night or two. The domestic or foreign tourist can stay a quite long time in Jember, after tasting its culinary delights. “In an imminent, the 2013 Visit Jember Month is coming, and I encourage the culinary business owner to actively participate in welcoming the tourists,” he hopes. Jember Kita

I

Juni 2013

29


Anik/Jember Kita

Di bagian akhir Bupati Djalal mengungkapkan, meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jember juga tidak terlepas dari membaiknya fasilitas infrastruktur, seperti akses jalan dan penerangan. Bupati juga mengaku optimistis, Kabupaten Jember pada saatnya nanti akan menjadi daerah tujuan wisata di Indonesia, terlebih saat ini banyak hotel bermunculan di Jember, dan itu merupakan pertanda semakin membaiknya iklim investasi khususnya di sektor pariwisata. Tekait dengan Festival Kuliner, yang digelar di Hotel Bandung Permai, Arif, Kepala Kantor Pariwisata Jember, menambahkan, bahwa kuliner merupakan salah satu cara paling efektif untuk mempromosikan pariwisata dan tujuan wisata. Karena menurutnya, ketika orang datang ke suatu daerah tujuan wisata, yang dicari adalah kulinernya. Sebab itu, Jember sebagai salah satu daerah tujuan wisata, harus mampu menggali potensinya, khususnya untuk masalah kuliner. Banyak keuntungan yang akan didapat dari pengembangan kuliner, selain akan lebih memperkenalkan nama Jember, juga bisa menyerap banyak tenaga kerja, karena usaha ini tidak hanya modal, tapi juga padat karya. Sebab itu tak salah, kalau Bupati Jember, MZA Djalal, meminta kepada Kantor Pariwisata agar menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan. Mengenai tempat, bisa dilakukan dimana saja, namun haruslah tetap representatatif. “Kami tidak ingin, kesan dari pada kuliner walaupun itu tradisional, tempatnya jangan sampai kumuh,” ujar Arif. Menurut Artif, dalam festival kuliner, meski yang ditampilkan makanan tradisional, tapi pengolahannya haruslah modern, begitupun dengan penyajiannya juga harus modern. Termasuk tempat dan penyelenggaraannya juga bagus, serta jurinya harus yang berkompeten, agar menghasilkan juara yang memang layak. “Terbukti, pemenang tahun lalu, mewakili bakorwil Malang untuk final masakan khas Jawa Timur pada tanggal, 28 Juni di Surabaya,” ungkapnya.

30

Jember Kita

I

Juni 2013

At the end, the Regent Djalal expressed that the increase of tourists’ visits to Jember District, is also closely related to the improvement of the infrastructure facility, such as the road access and its lighting. The regent also said that he feels quite optimist that Jember District will become the tourist destination area in Indonesia, moreover, the numbers of hotels are emerging in Jember, and its mean improvement of investment trend especially in tourism sector. Related to the Culinary Festival held in Bandung Permai Hotel, Arif, The Chief of Jember Tourism Office added that culinary is most effective way to promote tourism and tourist destination. That is why, when a person come to a tourism spot, he/ she will find out about the local culinary. That’s why, Jember as one of the tourist destination, must reveal its potential, expecially in culinary. Many benefit in developing culinary, besides it will increase the popularity of Jember, it also will absorb a number of employment, because the business is not only about capital but also labor intensive. That is why, the Jember Regent, MZA Djalal asks the Tourism Office to make this festival become annual event. Concerning the place, it can be held anywhere, but must be representative. “We do not want the impression of culinary is slouchy, even it’s a traditional culinary, don’t use a grungy place.” Said Arif According to Arif, in the culinary festival, even the food that brought along is traditional food, the food processing and also the food presentation should be modern. Including the good place to held the event, the competent judges, to create a proper champion. “It is already proven, last year winner, representing bakorwil Malang for the East Java food final in june 28 in Surabaya,” he said.


Anik/Jember Kita

Kuliner sebagai penunjang utama pariwisata, akan selalu menjadi pendamping pertumbuhan pariwisata dari suatu daerah. Sebuah daerah yang pariwisatanya tumbuh, pasti juga akan diikuti oleh tumbuhnya kuliner. Mengenai wisata kuliner Jember, sebagaimana diharapkan banyak kalanga, Arif menegaskan, pihaknya tidak bisa melokalisir pada suatu tempat. Melalui festival yang digelarnya, dia berharap masyarakat Jember, akan tahu potensi daerahnya, khususnya soal kuliner. Sehingga dengan begitu, mereka yang memiliki kemampuan meramu masakan dengan baik dan lezat, bisa menampilkan hasil karyanya. “Event seperti ini juga bisa diikuti seluruh masyarakat Jember. Sekarang saja juga ada yang dari Jenggawah, bahkan pemenangnya dari Tegal Besar,” tandasnya. Gelar festival kuliner yang dilaksanakan ini, lanjut dia, selain juga untuk memperkenalkan makanan Jember, juga didasari rasa prihatin, karena sebagian dari masyarakat Jember, ketika menggelar sebuah acara, masakannya didatangkan dari luar daerah. “Saya agak prihatin, setiap ada acara mantenan masyarakat kelas atas, kulinernya tidak dari Jember, tapi dari luar daerah, seperti Sono Kembang, Surabaya, Banyuwangi dan sebagainya. Padahal Jember begitu kaya, terbukti dari festival ini banyak masyarakat Jember yang mampu meramu masakan yang tidak kalah enaknya dibanding luar daerah,” paparnya. Dia mengaku bangga atas kreatifitas yang dilakukan para ahli masak di Jember. Ini terbukti, begitu festival digelar, muncul banyak tanggapan yang mengatakan masakan yang disajikan enak. “Ini yang akan kita angkat. Dari yang tidak tahu menjadi tahu. Karena itu, dalam acara festival ini, kita mengundang tamu-tamu dari berbagai stakeholder, mulai perbankan, pengusaha dan sebagainya. Semuanya kita undang,” ungkapnya. Undangan atas para pelaku bisnis oleh panitia festival kuliner ini dikandung harapan, agar ketika mereka punya acara, untuk penyediaan cateringnya, tidak lagi bergantung dari luar, karena masakan Jember tidak kalah dibanding dari luar.

The culinary as the main support of the tourism, can always be the companion of the tourism growth in a region. A region that is growing in tourism, will also be followed by the growing of culinary. About the Jember culinary tourism, as hoped by many people, Arif said that his office cannot localize in only one place. Through the festival that they held, he hopes that the Jember people will know their region potential, especially on culinary. So that the people that have the ability in making a good and delightful food can show their creation. “This kind of event is also can be followed by all of Jember people. At present, there is participant from Jenggawah, and the winner comes from Tegal Besar,” he said. The culinary festival event is also based on the concern of a part of Jember people that organize an event and brought in the food from other region. “I’m quite concerned, in many wedding ceremony, the high class society serve culinary from other region such as Sono Kembang, Surabaya, Banyuwangi, and so on. Whereas, Jember is so rich, proven from this festival that shows many Jember people make foods not less delicious compared to other region,” he said. He feels proud on the creativity of food experts in Jember. This was proven when the festival is held, many people said that the food taste delicious. “We will raise this. From unknown become famous. That’s why in this festival, we invite the guests from many stakeholder, ranging from banking society, businessman, and so on. We invite them all,” he said. The invitation on the businessman by the culinary festival committee is hoped to introduce the catering to them when they held events, not only depending on other region culinary because the Jember food is as good as the food from other region.

Repro

Jember Kita

I

Juni 2013

31


Seafood, Andalan Wisata Kuliner di Jember Oleh : Fera Dwi Aprilianti

B

agi sebagian masyarakat yang senang berwisata kuliner, kerap datang ke suatu daerah hanya sekadar untuk mencicipi aneka masakan. Mereka melakukannya, karena masingmasing daerah memiliki makanan khas yang cita rasanya terkadang berbeda dengan daerah lainnya. Ciri khas yang dimiliki masing daerah, serta jenis masakan yang ditawarkan berbeda, mulai dari masakan pedas, manis atupun asam itulah, yang menjadikan

32

Jember Kita

I

Juni 2013

banyak orang ingin datang ke suatu daerah hanya untuk mencicipi makanan. Sebagaimana juga daerah lain, Jember dengan aneka jenis masakannya, memiliki makanan khas yang banyak disukai wisatawan, baik lokal maupun wisatawan asing. Para wisatawan tersebut, selain ingin menikmati pesona alam dan suasana kota Jember, juga untuk berwisata kuliner. Ada banyak ragam masakan yang ditawarkan di Jember, mulai dari Ayam Pedas Gumukmas, hingga Nasi Pecel

Garahan, dan lainnya. Masakanmasakan ini banyak menarik minat masyarakat dari luar daerah untuk menikmatinya, karena rasanya yang memang berbeda dengan masakan lainnya. Satu lagi jenis masakan yang cukup digemari dan banyak dicari masyarakat dari luar Jember, yakni Seafood Jember. Beragam jenis Seafood ditawarkan di Jember, seperti Ikan Bakar, Kepiting, Udang, dan masih banyak lagi ragam jenis Seafood yang ditawarkan.


Fera/Jember Kita

Repro

Keanekaragaman masakan seafood di Jember serta rasanya yang nikmat dan khas inilah, yang menjadikan banyak masyarakat dari lain dari daerah datang ke Jember. Seperti juga diakui, Lilah, asal Banyuwangi, bahwa masakan seafood di Jember, memiliki rasa yang khas dibanding daerah lain. “Saya bersama keluarga datang kesini, selain menikmati pemandangan juga ingin mecicipi ikan bakar khas Jember yang banyak dibicarakan teman saya. Ini saya sudah

mencoba, rasanya memang benarbenar enak, berbeda dengan daerah lain, yang paling khas adalah sambelnya, rasanya enak, sangat khas,” ujarnya. Seafodd Jember, memang memilki rasa khas, berbeda dari daerah lain, terlebih campuran bumbunya yang khas, membuat siapa saja ketagihan. Ditambah lagi rasa sambelnya yang juga khas Jember, membuat banyak wisatawan tertarik untuk berwisata kuliner di Jember. Hal yang sama juga dikatakan seorang penggila wisata kuliner, Sugianto, Lumajang. Dia yang mengaku senang berwisata kuliner, merasakan adanya perbedaan yang khas untuk masakan seafood Jember, dibanding daerah lain. Dia menilai, rasa masakan seafood Jember, jauh lebih enak, apalagi sambelnya yang sangat khas. “Saya memang senang berwisata kuliner, sering berkeliling daerah hanya untuk kuliner, kalau di Jember saya memang paling senang dengan seafood-nya, rasanya berbeda. Saya sudah sering wisata kuliner seafood di banyak daerah, namun di sini masakannya lebih khas, terlebih sambelnya, sangat khas. Di sini juga ada yang unik, yakni di warung-warung seafood tersedia juga kopi dan coklat khas Jember, yang tentunya berbeda dari

daerah lain,” ujarnya. Dari sekian banyak masakan yang ada di Jember, dan dijadikan seafood sebagai primadona para wisatawan ini, juga dibenarkan Kasi Kebudayaan Dinas Pariwisata Jember, Sirajudin. Menurut dia, sebagian besar pengunjung yang berwisata kuliner ke Jember, menjadikan seafood sebagai masakan yang paling dicari. “Jember ini ada beragam makanan, tapi yang paling banyak diminati adalah seafood-nya, 70% para wisatawan yang datang ke Jember, berwisata kuliner seafood. Menurut mereka rasa khasnya ada, seperti ikan bakarnya, udangnya, sambelnya, itu berbeda, rasanya kan tiap daerah lain, Menurut mereka di Jember ini masakan seafoodnya beda, jadi para wisatawan banyak yang senang berwisata kuliner seafood di Jember,” ungkapnya. Keunggulan khas yang dimiliki Jember, dalam bentuk masakan seafood ini, kedepan diharapkan akan semakin dikembangkan oleh para pengelola rumah makan maupun lesehan. Kekhasan kuliner Jember inilah yang ke depan diharapkan bisa menjadi alternative wisata, karena banyaknya wisatawan yang menyebutkan bahwa Jember adalah surganya wisata kuliner segala macam seafood. Jember Kita

I

Juni 2013

33


Repro

Kenang Masa Lalu, Wisatawan Belanda Tertarik Lori Wisata Oleh : Winardyasto

J

alur Kalibaru - Garahan sepanjang 31 km ternyata menyimpan keindahan tersendiri. Dengan pemandangan pegunungannya yang berhawa sejuk, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan kereta lori untuk digunakan wisatawan yang gemar berwisata alam dan kebun serta bangunan bersejarah peninggalan pemerintahan Kolonial Belanda. Gagasan PT KAI ini ternyata mendapat sambutan dari kalangan pengemar wisata alam dan peninggalan sejarah. Tidak hanya wisatawan domestik tapi juga wisatawan mancanegara, khususnya Belanda, yang datang ke obyek wisaya ini. Dari data di PT.KAI Daop IX Jember menyebutkan, lori wisata itu setiap dua hari sekali dipastikan mengangkut wisatawan, untuk melintasi wilayah perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember. Satu lori wisata, bisa untuk satu rombongan yang terdiri dari 8 orang, dengan biaya Rp. 500 ribu.

34

Jember Kita

I

Juni 2013


Repro

Mengenai pengoperasian kereta Lori Wisata agar tidak bersamaan dengan perjalanan kereta reguler, menurut Gatut Sutiatmoko, Manajer Humas dan Hukum, PT KAI Indonesia Daop IX Jember, jadual pemberangkatannya diatur tersendiri. Untuk pengoperasian Lori Wisata ini, PT KAI Daop IX Jember sengaja menggandeng Hotel Margo Utomo dan Kafe Gumitir. Tujuannya, agar yang menaiki lori wisata itu tidak hanya sekedar melihat pesona alam saja, namun juga diajak untuk melihat dari dekat proses pemerahan sapi dan kegiatan memetik kopi. Agar wisatawan bisa menikmati perjalanan dan merasa nyaman, kecepatan lori yang digunakan untuk wisata, hanya 50 km. Selain itu, setiap kali pemberangkatan, lori selalu didampingi oleh seorang pemandu wisata. “Peminat lori wisata ini cukup tinggi, apalagi saat musim liburan dan mereka tidak sekedar berwisata, tapi juga ada nilai historisnya. Wisatawan Belanda saat menaiki lori ini teringat leluhurnya ketika menjajah Indonesia, khususnya di wilayah Banyuwangi dan Jember,” Sajian wisata dengan nuansa hiostoris inilah yang menjadikan wisatawan asal negeri kincir angin tersebut lebih mendominasi pemakaian lori wisata. Mereka selain menikmati pemandangan Kalibaru dan Garahan serta areal perkebunan, juga terowongan kereta api dan Jembatan Rante panjang 210 meter yang dibangun pemerintah Kolonial Belanda. “Ada kengerian luar biasa ketika lori wisata ini melewati Jembatan Rante, ketika mata kita memandang kebawah terlihat jurang cukup dalam,” jelas Gatut. Menurut dia, wisatawan Belanda biasanya usai menyinggahi Bali menyempatkan diri untuk mencoba lori wisata sebelum melanjutkan perjalanan menuju kawasan wisata Gunung Bromo (Probolinggo). Dan wisata lori ini sejak dioperasikan enam tahun lalu, meski semakin dikenal, sampai saat ini masih tetap menggunakan 1 lori.

PT. KAI Daop IX Jember, bahkan mengaku kewalahan untuk memenuhi permintaan wisatawan, mengingat terbatasnya armada lori tersebut. Karena itu, PT KAI pusat yang berkedudukan di Bandung, berencana menambah lori yang di desain khusus, agar tampil lebih menarik dan lebih memiliki tantangan lagi. “Lori yang sekarang dipakai untuk melayani wisatawan itu sebenarnya untuk pemeriksaan lintasan rel kereta api oleh pejabat PT KAI, baik itu dari Daop IX Jember maupun dari kantor pusat Bandung. Ketika tidak ada agenda turun ke lapangan melihat kondisi rel, maka lori itu dipakai untuk mengangkut wisatawan, dan Alhamdulilah tidak pernah sepi dari wisatawan,” paparnya. Kendati hanya berupa lori, namun keberadaannya, lanjut Gatut, juga dilengkapi fasilitas penerangan dan pengaman memadai. “Jadi ketika wisatawan duduk di lori wisata ini terasa nyaman dan aman.Kedepan PT KAI pusat bakal mendesain lori sedikit tampil beda dan membuat adrenalin wisatawan terpacu, angkutan ini nantinya dibuat mirip kereta hantu dan kelihatan menyeramkan ketika memasuki terowongan,”papar Gatut.

Repro

Jember Kita

I

Juni 2013

35


Ketika Delman Menjadi Alat Transportasi Wisata Oleh : Fera Dwi Aprilianti

S

iapa yang tidak kenal delman, kendaraan tradisional yang pada jaman dulu, menjadi alat transportasi vital bagi masyarakat, khususnya di Jawa. Kini seiring pesatnya perkembangan teknologi automotive, keberadaannya sudah semakin terpinggirkan.

36

Jember Kita

I

Juni 2013

Namun seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap hiburan dan wisata, delman menjadi alternative untuk berwisata. Sama dengan wisata lain, wisata delman ini, tidak hanya banyak digemari anak-anak, tapi juga remaja, hingga orang tua.


Fera/Jember Kita

Jika berwisata ke kebun binatang, pantai, gunung, atau waterboom, orang harus berkunjung ke suatu lokasi atau daerah, maka untuk wisata delman, orang hanya tinggal menunggu. Delman untuk wisata ini akan menghampiri orang yang memang berniat untuk berjalan-jalan. Wisata Delman yang menggunakan kereta dengan kuda sebagai penariknya ini, dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata mengelilingi alam pedesaan, menghirup udara segar, dan melihat banyak pemandangan

yang sangat sulit didapatkan di alam perkotaan. Delman yang merupakan alat transportasi masa lalu itu, ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang hendak menikmati pemandangan alam di pedesaan. Seperti di wilayah utara Kabupaten Jember, tepatnya di Desa Kalisat, Kecamatan Kalisat, Wisata Delman sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat setempat untuk mendapatkan hiburan. Untuk berwisata delman ini, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya besar, cukup dengan Rp. 5.000,-, sudah bisa menikmati alam pedesaaan. Banyak masyarakat yang berminat untuk mencoba berwisata dengan transportasi kuno ini. Terlebih pada hari libur, banyak masyarakat yang datang dari luar daerah ke Desa Kalisat hanya untuk berwisata Delman. “Saya senang naik delman ini, terlebih anak-anak saya, mereka sangat senang ketika diajak jalanjalan dengan naik delman, biasanya kalau libur mereka minta untuk naik delman, yang lebih senang lagi karena biaya yang dikeluarkan pun cukup murah,” ujar Suhra, peminat wisata Delman. Pengakuan yang sama juga disampaikan Jimmy. Peminat wisata delman ini mengaku sangat menyukai dan senang, karena bisa melihat pemandangan alam dengan biaya yang cukup murah. “Saya senang kalau jalan-jalan naik delman, biasanya saya mengajak putri saya. Saya kalau naik delman, biayanya gak mahal dan saya berasa seperti ada di jaman dulu gitu. Naik delman keliling desa, apalagi saya kan kerjanya di luar kota Jember, jadi kalau missal pulang, saya mengajak putri saya ini naik delman,” ungkapnya. Wisata Delman memang bukanlah hal yang baru, karena sudah sejak lama wisata delman ini ada. Jika pada masa dulu alat transportasi ini dijadikan sebagai salah satu transportasi utama, namun saat ini keberadaannya sudah jarang lagi. Perkembangan

Repro

jaman yang semakin modern membuat alat transportasi kuno ini hampir saja tidak eksis lagi. Saat ini, beberapa orang yang masih memiliki kendaraan tradisional kuno, berupa delman itu, berusaha untuk terus mempertahankan keberadaannya. Mereka mencari cara cara agar Delman tetap eksis meski zaman sudah semakin berkembang. Seperti dikatakan seorang Kusir Delman, Suyanto. Di tengah pesatnya perkembangan automotif yang ditandai dengan semakin banyaknya mobil dan motor yang berkeliaran di jalanan, Suyanto berupaya menjadikan delman yang dimiliki menjadi kendaraan wisata yang bisa mengantarkan siapa saja untuk berjalan-jalan kemanapun mau. “Kalau dulu itu delman ramai sekali, namun sekarang sudah ada mobil, sepeda motor juga sudah banyak orang yang punya, jadi jarang orang yang menggunakan delman untuk transportasi. Untuk itu kami juga menawarkan jasa jalan-jalan, mau diantar keliling kemana, permintaannya keliling dimana, itu kami antar. Biasanya, kebanyakan kalau ramai itu pas hari liburan, dan biasanya orangorang minta diantar keliling desa saja, biayanya juga tidak mahal,” imbuhnya. Berwisata dengan menggunakan Delman memang terasa menyenangkan. Bagi anda yang masih belum pernah mencoba berwisata dengan menggunakan Delman dan keliling Desa, silahkan datang ke Desa Kalisat dan mencobanya. Jember Kita

I

Juni 2013

37


GRAND OPENING MULTI EVENT ALUN-ALUN, 18 AGUSTUS 2013

JEMBER FASHION CARNAVAL (JFC) ALUN-ALUN, 20-25 AGUSTUS 2013 JEMBER NASIONAL FUN BIKE ALUN-ALUN, 18 AGUSTUS 2013

& H A I MER

JEMBER OPEN ROAD RACE BANDARA NOTOHADINEGORO, 8 SEPTEMBER 2013

38

Jember Kita

I

Juni 2013


INTERNATIONAL MARCHING BAND COMPETITION (JOMC) ALUN-ALUN, 20-22 SEPTEMBER2013

R E L U K A T K E P S

JEMBER NASIONAL ADVENTURE TRAIL BSG/GOR KALIWATES, 21 SEPTEMBER2013

JEMBER CARNIVAL CITY (JCC) UJI KIR-ALUN-ALUN, 21 SEPTEMBER2013

TAJEMTRA TANGGUL-ALUN-ALUN, 28 SEPTEMBER2013 Jember Kita

I

Juni 2013

39


40

Jember Kita

I

Juni 2013


Terpilihnya Sang Duta Wisata

Jember Kita

I

41

Juni 2013 Istimewa


ZOOM IN

Istimewa

Oleh : Anik D. Mulyani

S

abtu malam (29/06) keramaian terpusat di GOR PKPSO Jember. Ya, malam itu adalah malam grand final Gus dan Ning Jember 2013. Hiruk pikuk penonton memenuhi tribun GOR PKPSO. Mereka membawa poster besar yang berisi dukungan kepada finalis yang mereka jagokan. Tak jarang mereka meneriakkan yel-yel untuk menyemangati jagoan mereka. Gemerlap panggung dengan tata lampu warna warni menambah aura kemegahan. Para penari meliuk indah, menarikan berbagai tarian khas Jember. Mereka bergerak lincah, menandai dibukanya malam brsejarah bagi 12 pasang finalis Gus dan Ning Jember 2013. Ada yang mencuri perhatian dari bangku juri Gus dan Ning. Dia adalah Miss Indonesia 2013, Vania Larissa yang didaulat menjadi juri kehormatan dalam ajang pemilihan duta wisata Jember 2013. Keriuhan penonton semakin menggila saat ke-12 pasang finalis masuk ke dalam panggung. Ke-12 pasang finalis melangkah mantap bak peragawan dan peragawati, menyapa ramah pada setiap penonton yang hadir. Tak tampak ketegangan di wajah mereka meskipun mereka tengah menantikan siapa yang akan menyandang gelar Gus dan Ning Jember tahun ini. Dari ke-12 pasang peserta, akhirnya juri mengumumkan 5 besar peserta untuk masuk ke babak selanjutnya. Gus terpilih adalah M. Ardhi Prakasa, Syaiful Sofyan, M. Bayu Setyawan, Fadelis Ramadani dan M. Aufal. Sedangkan Ning terpilih adalah Hidayati Eldina,

42

Jember Kita

I

Juni 2013

Verra Zen Via, Almira Rahma, Revanda Zulkarnain, dan Dwi Arini. Seleksi semakin ketat tatkala finalis yang berhasil masuk ke lima besar mulai menjawab pertanyaan juri dengan baik. Akhirnya saat yang ditunggu pun tiba. Pertanyaan mengenai siapa yang menjadi Gus dan Ning 2013 terjawab sudah tatkala Gus Gerry dan Ning Shofi, Gus dan Ning 2011, memasangkan selempang Gus dan Ning 2013 pada M. Bayu Setyawan dan Revanda Zulkarnain. Mereka berdua tampak sangat senang sembari bersujud syukur sesaat setelah dinobatkan menjadi Gus dan Ning 2013. Posisi wakil I diraih oleh M. Aufal dan Almira Rahma. Sedangkan untuk wakil II berhasil disandang oleh Fadelis Ramadani dan Verra Zen Via. Untuk harapan I disabet oleh Syaiful Sofyan dan Hidayati Eldina. Sementara itu M. Ardhi Prakasa dan Dwi Arini berhasil menduduki posisi harapan II. Kategori lain adalah Gus dan Ning Favorit pilihan masyarakat, yang dipilih melalui ballot koran, sms, serta vote online. Tri Aji dan Thalita Rahma terpilih sebagai Gus dan Ning favorit. Sedangkan Yanuar Prihantono dan Mella Isna Alawiyah terpilih sebagai duta persahabatan. Kepala Kantor Pariwisata Kabupaten Jember, Arif Cahyono, mengatakan bahwa ke-12 pasang finalis Gus dan Ning 2013 ini sejatinya telah menjadi pemenang karena nantinya mereka semua nantinya akan mengemban tugas sebagai duta wisata Jember dan mempromosikan Jember ke luar daerah.


ZOOM IN “Misalnya ada tamu dari luar daerah, ingin tahu banyak tentang Jember, mereka yang bertugas untuk menjelaskan seperti apa Jember. Atau ada event-event seperti pameran di dalam maupun luar kota, mereka kita kirimkan,” jelasnya. Selain itu, menurutnya, pemenang Gus dan Ning kali ini akan mewakili Kabupaten Jember ke ajang pemilihan duta wisata Jawa Timur yang nantinya jika berhasil, akan dikirim lagi ke ajang pemilihan duta wisata yang lebih tinggi. Arif mengatakan bahwa pemilihan Gus dan Ning Jember bukan hanya pemilihan yang dilihat secara fisik, tetapi harus ada keselarasan antara batin, fisik, dan sosial. Fisik bukan nomer 1 tetapi kecerdasan dan kecantikan secara batin dan sosial, harus seimbang. Dengan demikian mereka bisa menjalankan misi menjadi duta wisata dengan lebih baik. Arif berharap, Gus dan Ning Jember 2013 juga akan berprestasi lebih baik daripada pendahulunya, seperti Gus Dicky yang pernah menjadi Raka Jawa Timur tahun 2009 dan menjadi Duta Wisata Persahabatan yang dihelat di Ambon pada akhir tahun 2009. Atau juga prestasi Ning Shofie yang menjadi Wakil II Raki Jawa Timur di

Istimewa

tahun 2012 dan Ning Rifqah yang menjadi Harapan 1 Raki Jawa Timur tahun 2013. Tak hanya berprestasi di bidang duta wisata, Arif juga berharap bahwa mereka juga bisa berprestasi di kehidupan. “Rata-rata peserta Gus Ning Jember ini juga bisa sukses di dunia kerja, misalkan di bidang perbankan. Mereka sudah diajari manner selama menjadi Gus dan Ning. Mereka juga cerdas sehingga banyak perusahaan yang hanya tinggal mempertimbangkan mereka

Istimewa

untuk bekerja di perusahaan,” ujarnya. Mengenai kedatangan Miss Indonesia di ajang pemilihan Gus dan Ning ini, Arif berkomentar bahwa ini menjadi sebuah kehormatan dan bisa meningkatkan level ajang pemilihan duta wisata Gus dan Ning Jember. Kedatangannya juga bisa memacu para finalis agar belajar pada Miss Indonesia 2013, yang notabene mengikuti ajang yang lebih bergengsi dari mereka, untuk menjadi duta wisata yang baik. “Miss Indonesia kan lebih tinggi tingkatannya. Jadi mereka bisa belajar banyak. Jika Miss Indonesia memiliki kekurangan, maka jangan ditiru. Tetapi Gus dan Ning juga tidak boleh minder dengan Miss Indonesia,” jelasnya. Animo peserta dan dukungan dari masyarakat pada pemilihan Gus dan Ning Jember cukup tinggi. Jika tahun-tahun yang lalu peserta hanya sekitar 100 orang, kini yang mendaftar untuk jadi peserta mencapai 160 orang. Sedangkan untuk masyarakat sendiri yang telah berpartisipasi dalam pemilihan Gus Ning favorit dalam bentuk sms mencapai 80 ribu sms dan voters online di titik0km.com mencapai lebih dari 19 ribu voters. Jember Kita

I

Juni 2013

43


ZOOM IN

Miss Indonesia Puji Gus dan Ning It’s Oke

Anik/Jember Kita

Oleh : Winardyasto

V

ania Larissa Miss Indonesia 2013 tidak mengira bakal menjadi tamu kehormatan di perhelatan puncak malam grand final Gus dan Ning kali ini Sabtu (29/6) di GOR PKPSO Kaliwates Jember, apalagi gadis cantik kelahiran Pontianak Kalimantan Barat itu merasa bermimpi bisa menginjakan kakinya di kota suwar-suwir. Vania sendiri mengaku merasa senang bisa bertemu masyarakat Jember malam itu dan bahkan tidak sedikit diantara penonton meminta foto bersama Miss Indonesia tersebut, dirinya juga bangga adanya itikad baik dari Kantor Pariwisata Pemkab Jember mengadakan pemilihan Gus dan Ning

44

Jember Kita

I

Juni 2013

tersebut. Menurut Vania yang juga terpilih mewaliki Indonesia di Miss World 2013 bulan September mendatang., Gus dan Ning tidak ubahnya Abang dan None (Jakarta) atau Cak dan Ning (Surabaya) dan bisa menjadi ikon dari Kabupaten Jember.Vania optimis, siapapun yang terpilih menjadi duta wisata daerah Jember melalui seleksi Gus dan Ning mampu membantu pemerintah daerah untuk mempromosikan potensi wisata.Apalagi gadis berwajah cantik itu juga tidak meragukan kemampuan sumber daya manusia (SDM) finalis Gus dan Ning khususnya penguasaan bahasa Inggris dan wawasan pengetahuan umum.


ZOOM IN “Gus dan Ning Its oke banget gitu deh dan saya acungi jempol buat finalisnya, cowoknya gantengganteng dan ceweknya cantik cantik dan saya senang sekali bisa menyempatkan diri melihat malam final Gus dan Ning.Ternyata Jember punya Gus dan Ning itu luarbiasa sekali dan peminatnya cukup banyak.Lebih dari itu saya merasa terhibur ketika melihat tampilan musik patrol dan tari labaco, ini membuat saya tidak akan pernah melupakan Jember sampai kapanpun.Dari Jember semoga nantinya ada yang bisa mengikuti jejak saya menjadi Miss Indonesia, karena itu ajang Gus dan Ning bisa menjadi langkah awal untuk langkah berikutnya,”jelas Vania. Kendati telah terpilih menjadi Miss Indonesia 20013 dan namanya semakin dikenal orang, Vania ternyata mau berbagi pengalaman suksesnya tersebut dihadapan 24 orang finalis Gus dan Ning 2013.Tak heran hal itu membuat finalis Gus dan Ning tertarik untuk mendengarnya, bahkan pengungkapan perjalanan karir Miss Indonesia itu dilakukan di Borneo Café Resto eBizz Hotel Jl.Kalimantan Jember

tempat mereka dikarantina. Tidak hanya itu saja, Vania yang ramah dan murah senyum itu juga mewanti-wanti finalis Gus dan Ning untuk tetap bersemangat ketika ditunjuk menjadi duta wisata Kabupaten Jember. “Ketika saya berkesempatan melakukan audiensi kepada finalis “Ketika saya berkesempatan Gus dan Ning ternyata melakukan audiensi kepada mereka menginginkan finalis Gus dan Ning ternyata dirinya bisa sukses mereka menginginkan dirinya seperti saya.Finalis Gus bisa sukses seperti saya dan Ning ini semangatnya luarbiasa dan itu membuat saya betah berlama-lama kumpul bersama mereka, Vania Larissa Miss Indonesia 2013 ternyata banyak hal yang ingin diketahui oleh finalis Gus dan Ning itu tidak berlebihan jika Gus dan ini dari diri saya dan itu artinya mau Ning merupakan ikon-nya Kabubelajar kepada orang lain.Meski paten Jember, apalagi Kantor baru pertama kali bertemu tampak Pariwisata Pemkab Jember akrab sekali, ternyata orang Jember menjadwalkan pelaksanaan itu ramah dan sopan. Penontonnya kegiatan ini dua tahun sekali. Hal Gus dan Ning juga kompak banget itu dibenarkan oleh Arief Tjahjono, memberi dukungan kepada finalis, SE Kepala Kantor Pariwisata malam ini Jember jadi heboh berkat Pemkab Jember, dirinya juga Gus dan Ning dan ini layak mendaberjanji kedepan pemilihan Gus pat acungan Jempol,”imbuh Vania. dan Ning tersebut bisa lebih Apa yang dikatakan oleh Vania semarak lagi

Anik/Jember Kita

Jember Kita

I

Juni 2013

45


PKK

PKK JEMBER GO PUBLIC Oleh : Fera Dwi Aprilianti

46

Jember Kita

I

Juni 2013

P

restasi fenomenal kembali ditorehkan Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu. Lewat Tim Penggerak PKK-nya, desa ini meraih penghargaan tingkat nasional. TP PKK desa ini layak mendapatkan penghargaan tingkat nasional berupa Prestasi Pakarti Utama I Tingkat Nasional, karena dinilai sebagai pelaksana terbaik Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah


PKK

Sugeng/Humas

Tangga (KDRT) Tahun 2013. Penghargaan Pakarti Utama I Tingkat Nasional bagi Kabupaten Jember ini diserahkan langsung oleh Ketua TP PKK Pusat, Ibu Vita Gamawan Fauzi. Penyerahan penghargaan itu berlangsung dalam

acara puncak peringatan Gerakan Nasional BBGRM X dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 41 tingkat nasional di Kota Banjar Baru Provinsi Kalimantan Selatan. Acara puncak peringatan Gerakan Nasional BBGRM X dan

Hari Kesatuan Gerak PKK ke 41 tingkat nasional tersebut dihadiri Wakil Presiden RI, Boediono beserta sejumlah Menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu. Hadir juga dalam acara itu Gubernur se Indonesia, serta para Ketua DPRD Provinsi se Indonesia, dan para Walikota juga Bupati se Indonesia dan para kader PKK dari seluruh provinsi di Indonesia. Seperti diketahui, Kabupaten Jember yang diwakili Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu, tampil mewakili Kabupaten Jember di tingkat nasional pada lomba Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT). Ketua TP PKK Pusat, Vita Gamawan Fauzi, SH dalam sambutannya mengharapkan agar TP PKK Kabupaten Jember bisa terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah diraih. Ketua TP PKK Kabupaten Jember, Sri Wahyuni, dalam kaitan ini mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi tingkat nasional yang berhasil diraih TP PKK Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Ia juga mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan dan support yang diberikan berbagai pihak, tidak terkecuali Pemerintah Kabupaten Jember, sehingga TP PKK bisa berprestasi di tingkat Nasional. Kepada para kader PKK Desa Tegalsari Dusun Krajan Kecamatan Ambulu, Sri Wahyuni berpesan untuk tidak berpuas diri dengan prestasi yang telah berhasil diraih. Prestasi yang telah diraih memang wajib disyukuri, namun jangan sampai membuat terlena dan berpuas diri. Lebih dari itu, juga diminta agar semua kader PKK bekerja lebih giat lagi agar dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah diraih sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jember Kita

I

Juni 2013

47


ZOOM IN

Foto-foto: Winardyasto/Jember Kita

Bersama 16 Orang, Guru Jember Nikmati Program ILEP Oleh : Winardyasto

I

nternational Leadership of Education Program (ILEP), adalah program dari salah satu universitas di Amerika serikat (AS) yang tujuannya memberikan kesempatan kepada guru di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia untuk melihat dari dekat keberhasilan pengelolaan bidang pendidikan di negara adidaya tersebut. Melalui program ini, Kabupaten Jember sendiri berhasil memberangkatkan Umi Rukhailah, guru asal SMAN 1 Ambulu, bertolak ke Amerika Serikat, selama enam bulan, untuk mengaplikasikan pengalamannya di sekolah. ILEP dinilai oleh Drs.I.Wayan Wesa Atmaja, M.Si, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Jember merupakan hal positif. Tak heran jika Amerika Serikat juga mengirimkan tenaga pendidiknya setara SMA ke Jember untuk menindaklanjuti program tersebut melalui kunjungan kelas (teachers global class room visit ) di SMAN 1 Ambulu. Bahkan rombongan tamu dari Amerika tersebut berkesempatan mampir di sekretariat PGRI Kabupaten Jember, sekaligus melakukan paparan di hadapan pengurus organisasi guru dan pejabat dari Dinas Pendidikan Pemkab Jember. “Kedatangan guru di Amerika Serikat untuk melakukan kunjungan, karena Kabupaten Jember pernah mengirimkan wakilnya mengikuti program ILEP tersebut,” ujar Wayan Selain itu, mereka juga akan melakukan studi budaya dan mengunjungi organisasi profesi guru, yakni PGRI. Kesempatan langka ini tak urung dimanfaatkan oleh PGRI Kabupaten Jember untuk mendaulat

48

Jember Kita

I

Juni 2013

mereka menjadi narasumber seminar nasional comparation study Amerika and Indonesia. “Setidaknya pendidik dari Amerika Serikat ini bisa menceritakan kondisi pendidikan di sana dan ini jelas menjadi tambahan pengetahuan bagi guru di Kabupaten Jember,”terang Wayan,” tandasnya. Wayan mengakui, untuk bisa lolos seleksi program ILEP, bukan perkara mudah, mengingat beratnya persyaratan, seperti kemampuan berbahasa Inggris aktif dan memiliki lebih dari 500 toefl. Program itu sendiri sangat diminati oleh tenaga pendidik di seluruh Indonesia, karena semua pembiayaan, mulai pemberangkatan, akomodasi dan kepulangan peserta ke negara asalnnya, ditanggung oleh Amerika. Mereka saling berlomba secara ketat untuk bisa mewujudkan impiannya terbang ke Amerika Serikat, guna membedah keberhasilan yang dicapai negara tersebut dalam mengelola bidang pendidikan. “Adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Jember karena mampu mengalahkan peserta lainnya. Bayangkan, seluruh Indonesia hanya 16 guru diberi kesempatan untuk ikut program ILEP ini. Tidak hanya bermodalkan fasih berbahasa Inggris saja, lebih dari itu peserta juga harus memiliki kompetensi untuk memperdalam manajemen pendidikan di Amerika Serikat,” terangnya. Diharapkan, sekembali dari ILEP, setidaknya wawasan para guru yang menjadi perserta, bisa lebih luas lagi. Apalagi selama mengikuti program ILEP, peserta bisa mengamati bagaimana negara super power itu menerapkan aturan kepada guru untuk mendidik murid, yang kemudian bisa ditularkan di Indonesia. “Mereka itu tidak lagi menjadi guru tingkatan lokal, tapi guru global,” imbuh Wayan. Uniknya, saat melakukan kunjungannya ke Jember, rombongan guru Amerika Serikat disuguhi tari Reog Ponorogo oleh puluhan murid TK dari Kecamatan Sukowono. Bocah-bocah lugu ini bahkan berebut jabattangan ketika tamu bule itu menginjakan kakinya di Kantor Sekretariat PGRI Kabupaten Jember sebelum menjadi narasumber seminar nasional.


SNAP SHOT

Peduli HIV/AIDS Gencar Lakukan Sosialisasi dan Mobile VCT

H

IV/AIDS setidaknya perlu diwaspadai dan hal itu menjadi perhatian serius dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar (Langkah Sehat dan Berkarya), pasalnya penyakit mematikan itu hingga kini belum ada obatnya dan penderita HIV/AIDS ini dari tahun ke tahun jumlah penderitanya terus meningkat tidak terkecuali di Kabupaten Jember.Dikatakan oleh Wiwik Maemunah SE Ketua LSM Laskar, LSM tersebut terus melakukan sosialisasi untuk membantu pemerintah daerah menekan lonjakan penderita HIV/AIDS.Upaya itu diantaranya membagikan ribuan brosur dan kondom serta melakukan mobile VCT, tidak hanya itu saja LSM Laskar juga melakukan sosialisasi kepada komunitas waria, laki suka laki (LSL) dan wanita pekerja seks (WPS).

Pemkab Dukung Penuh, Pendidikan Semakin Berkembang

P

Festival Egrang IV, Coming Soon!!!!

endidikan merupakan salah satu pro gram yang di prioritaskan di Jember, untuk itu pembangunan dan pengembangan dunia pendidikan terus dikembangkan, agar SDM masyarakat Jember semakin berkualitas, semua program dijalankan secara merata , mulai dari kota hingga pelosok pedesaan. Seperti di daerah Sumber baru –Tanggul, pendidikan disana sudah cukup memadai, seperti yang disampaikan Camat Tanggul, Sudaryanto “anakanak disini alhamdulilah 99% tidak ada yang putus sekolah, selain itu lembaga pendidikan juga cukup memadai seperti MTS, SD, SMP,SMK,baik negeri maupun swasta sudah tersedia disini,siswanya juga banyak yang berprestasi, untuk itu dengan sudah adanya fasilitas ini, marilah kita turut menjaga dan mengembangkannya bersama-sama�Ujarnya.

F

estival Egrang tahunan yang dimulai sejak tahun 2010 adalah ajang berkreasi dan bersilaturahmi antar berbagai komponen masyarakat dan pemerintah. Dalam rangka merayakan hari Kemerdekaan RI yang ke 68, festival diselenggarakan atas kerjasama Tanoker Ledokombo, MUSPIKA, UPTD Pendidikan, KKM (Kelompok Kerja Madrasah) dan PGRI Kec Ledokombo. Festival Egrang IV akan segera kembali tahun ini, Kegiatan Festival Egrang IV ini berpuncak pada perlombaan Gerak Jalan Egrang Unik yang akan dilangsungkan di lapangan Kecamatan Ledokombo pada hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2013, jam 12.00 WIB. Foto-foto: DOK. HUMAS

Oleh : Fera Dwi Aprilianti Jember Kita

I

Juni 2013

49


ZOOM IN

Sugeng/Humas

93 Pasutri Kantongi Surat Nikah Lewat Nikah Masal Oleh : Winardyasto

H

ajatan besar menikahkan 93 pasangan pengantin lewat perni kahan masal di Kabupaten Jember menuai sukses. Bahkan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di kota suwarsuwir ini menjadi tontonan menarik bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintas di sepanjang Jl. Gajahmada dan Jl. PB Sudirman depan Pendopo Wahya Wibawa Graha. Apalagi mempelai pengantin masal itu sengaja diarak oleh Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Jember menggunakan becak hias agsar kelihatan lebih

50

Jember Kita

I

Juni 2013

unik dan menarik. Mereka yang mengikuti acara nikah masal itu adalah perwakilan dari 31 kecamatan di Kabupaten Jember. Ketika memberikan sambutan di acara pernikahan masal tersebut, MZA Djalal merasakan ikut berbahagia dan memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT, mengingat pernikahan masal baru pertama kali diadakan. Dalam kesempatan tersebut Bupati Djalal sempat memberikan wejangan, sekaligus ucapan selamat kepada peserta nikah masal.


ZOOM IN

Sugeng/Humas

Bupati mengatakan, peserta nikah masal itu merupakan pasangan sah suami istri, dikarenakan telah dilengkapi buku nikah. Dengan bekal surat nikah itu jelas adanya kewajiban dan hak dari seorang istri maupun suami. “Tidak ada kata lebih pantas saya ucapkan, selain ucapan selamat, karena peserta nikah masal pagi ini telah memperoleh surat nikah. Kepemilikan surat nikah penting sekali dan memberikan rasa aman. Beda rasanya bila tidak ada surat kawin, karena hal itu juga sudah diatur oleh Undang Undang (UU). Nikah masal itu tidak hanya bermanfaat bagi kedua mempelai, namun juga bermanfaat bagi pemerintah daerah, yakni memudahkan pengelolaan administrasi kependudukan. Perlu diketahui, Indonesia ternyata jauh ketinggalan jika dibanding negara lain dalam hal administrasi kependudukan, karena itu melalui pernikahan masal hal itu bisa diminimalisir,� jelas Djalal. Surat nikah sendiri adalah bagian dari dokumen kependudukan, selain kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP) ataupun akte kelahiran. Karena itu bupati mengajak kepada masyarakat Jember untuk mematuhi aturan tersebut. Bupati juga meminta kepada kepala desa, lurah dan camat untuk membantu serta mendukung pernikahan masal ini, karena kegiatan ini sekaligus juga merupakan sosialiasi pentingnya buku nikah bagi setiap pasangan suami istri. Dan ini tugas dari perangkat desa, kelurahan dan kecamatan agar mereka dibantu untuk mengurus buku nikahnya. Dijelaskan bupatr, jika ada warga datang untuk melengkapi diri memiliki buku nikah, maka itu menjadi kewajiban dari kepala desa, lurah dan camat untuk ikut membantu mereka. Bupati tidak ingin, kedatangan mereka justru tidak ditanggapi dan disuruh mengurus sendiri, padahal belum tentu pasangan suami istri itu tahu prosedurnya.

Sementara pasangan suami istri yang mengikuti pernikahan masal di hari pagi itu, bisa merasa lega karena telah memiliki dokumen resmi yakni buku nikah. Kegiatan nikah masalah yang pemberangkatannya dimulai dari GOR PKPSO Kaliwate ini, rencananya akan ditindak lanjuti dengan kegiatan serupa, yakni menikahkan 6000 pasang suami istri, agar memperoleh buku nikah sebagai upaya ikut mendukung tertib administrasi kependudukan di Kabupaten Jember.. Menariknya lagi, peserta nikah masal itu tidak hanya diikuti oleh pasangan pengantin beragama Islam saja, tapi ada juga diantaranya non muslim mengikuti prosesi tersebut. Mereka bahkan diberi kesempatan untuk berfoto bersama pasangannya usai pelaksanaan pernikahan masal.

Sugeng/Humas

Jember Kita

I

Juni 2013

51


52

Jember Kita

I

Juni 2013


Meski keberadaanya jauh dari Ibu Kota, tak menjadikan kota Jember lepas dari perhatian khalayak karena segala potensi ada di Jember. Hal itu tentu membuat Jember dikenal banyak orang hingga saat ini, baik local maupun Internasional. Dikenalnya Kota Jember tentu tak terlepas dari pandangan khalayak tentang image Jember dari sebuah Icon-nya. Inilah 5 Icon Jember yang paling dikenal banyak orang.

Jember Kita

I

Juni 2013

53


SPOT LIGHT

Jember Fashion Carnival (JFC) JFC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini digagas kali pertama oleh Dynand Fariz yang juga merupakan pendiri JFC Center . Meski baru , Namun JFC ini telah dikenal hingga mendunia, jadi tak heran jika berbicara mengenai JFC maka orang akan berfikir tentang Jember, Untuk itulah JFC juga merupakan salah satu Icon Jember.

Suwar-Suwir Suwar Suwir merupakanan makanan khas Jember , dikenal sejak lama, jadi tak heran jika banyak orang yang mengatakan bahwa suwar-suwir merupakan salah satu ikon kuliner Jember. Makanan ini dibuat dari bahan tape, gula, dan tepung, kemudian dijemur matahari supaya kering dan tahan lama. Adonannya seperti dodol, tetapi dengan struktur lebih padat. Hanya, saat digigit begitu lembut dan lumer di lidah.Rasanya legit, manis, bercampur kecut. Selintas seperti sedang mencicipi tape. Manisnya pun tak terlalu menggigit. Bentuknya kotak-kotak kecil memanjang menyerupai kotak balok mini. Warna pun beraneka, mulai dari hijau, coklat, putih, hingga merah. Setiap rasa mempunyai harga yang berbeda-beda.

Tembakau

Foto-foto DOK. HUMAS

Oleh : Fera Dwi Aprilianti

54

Jember Kita

I

Juni 2013

Tembakau atau yang biasa dikenal dengan daun emas merupakan salah satu tanaman yang memiliki prospek tinggi dan sangat menjanjikan, hal itu dikarenakan tanaman ini diincar banyak orang. Terlebih tembakau merupakan bahan utama dalam pembuatan rokok, jadi tak heran jika banyak orang yang berbondong – bondong untuk bertanam tembakau. Di Jember, Tanam tembakau dapat tumbuh dengan baik , kondisi wilayah yang sangat mendukung membuat Jember menjadi salah satu kota penghasil tembakau, karena itulah Jember juga dikenal sebagai kota tembakau.


SPOT LIGHT

Universitas Negeri Jember Universitas Negeri Jember berdiri pada tahun 1964, Pada awal berdirinya, Universitas Negeri Jrember yang dikenal dengan Unej ini memiliki lima fakultas, terdiri dari Fakultas Hukum, Fakultas Sosial dan Politik , Fakultas Pertanian , Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra.. Dengan rektor pertama dijabat oleh dr. R. Achmad.Namun seiring berkembangnya zaman, UNEJ turut menunjukkan eksistensinya dengan terus menerus melakukan perbaikan, mulai dari pembangunan

gedung, hingga penambahan fakultas yang hingga pada saat ini sudah ada Ada 16 fakultas dan termasuk diantaranya adalah pascasarjana.Unej merupakan salah satu Universitas Negeri di Jember yang paling banyak diminati para pelajar, baik lokal maupun dari luar kota.Jadi tak heran jika UNEJ juga merupakan salah satu Icon Jember yang paling dikenal banyak orang.

Repro

Papuma Pantai Papuma merupakan salah satu pantai unik yang ada di Indonesia. Papuma melengkapi daftar pantai di Indonesia yang terkenal dengan keindahannya. Bentuk batuan karangnya yang terkadang tak masuk akal tergambar jelas dan menakjubkan bisa anda temukan di Pantai Papuma. Pantai Papuma terletak di desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.Selain itu ,anda juga dapat menikmati sunrise maupun sunset dari pantai ini, tak heran jika banyak para wisatawan yang menyebut papuma sebagai surganya pantai, karena itulah Papuma ini banyak dikenal orang sehingga pantai ini juga menjadi salah satu Icon Jember. Jember Kita

I

Juni 2013

55


POTENTION

Bisnis Sapi Perah Makin Bergairah Oleh : Anik D. Mulyani

S

usu yang beredar di Indonesia masih didominasi oleh susu impor. Sekitar 70 persen dari total susu yang dikonsumsi masyarakat adalah impor dari negara lain. Untuk itulah pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah sapi perah di daerah-daerah yang potensial guna pengembangan sapi perah. Tak terkecuali Kabupaten Jember, yang juga memiliki beberapa wilayah kantong pengembangan sapi perah. Desa Rowotengah Kecamatan Sumberbaru merupakan salah satu sentra pengembangan sapi perah yang cukup besar. Minat peternak untuk mengembangkan sapi perah juga semakin tinggi. Salah satu peternak yang juga tertarik untuk membudidayakan sapi perah adalah Bu Andri. Perempuan yang menekuni usaha sapi perah selama dua tahun terakhir, saat ini telah memiliki 16 ekor sapi di kandang yang tak jauh dari rumahnya. Bu Andri merasa termotivasi untuk memelihara sapi karena hasilnya yang dinilai kontinyu dan tak ada permainan pasar. “Kalau susu kan dihargai sesuai kualitasnya. Kalau kualitas bagus, maka akan dihargai tinggi. Kita juga dapat hasil secara terus menerus. Kalau sapi potong kan masih ada permainan belantik, juga pakai ilmu kira-kira. Hasilnya kita dapat juga hanya sekali,� ujarnya. Peternak seperti Bu Andri setiap hari mengirim susu ke koperasi peternak Galur Murni, untuk kemudian koperasi menyetor ke perusahaan Nestle. Ketua Koperasi Peternak Galur Murni, Imam Bonari, menjelaskan setiap hari Koperasi Peternak Galur Murni menyalurkan rata-rata 1500 liter susu ke Nestle.

56

Jember Kita

I

Juni 2013


POTENTION

Anik/Jember Kita

Jember Kita

I

Juni 2013

57


POTENTION

Anik/Jember Kita

“Dulu di awal-awal produksi sekitar tahun 2008, produksi peternak masih kecil, 250 liter. Kita setor ke Koperasi Sekar Tanjung di Malang. Karena jumlah produksi susu semakin besar, akhirnya dua tahun belakangan kita setor langsung ke Nestle,� jelasnya. Selain disetor ke Nestle, Koperasi Peternak Galur Murni juga memenuhi permintaan dari loperan, untuk dikonsumsi masyarakat lokal Jember. Setiap harinya, permintaan loperan bisa mencapai 250 liter. Peternak menyetor susu ke koperasi 2 kali sehari, pada pukul 6 pagi dan pukul 4 sore. Harga yang diberikan koperasi, berkisar antara Rp 3200 hingga Rp 3600 per liter sesuai dengan kualitas susu yang dihasilkan. Di koperasi Galur Murni, disediakan beberapa uji pada

58

Jember Kita

I

Juni 2013

susu, seperti uji alkohol dan berat jenis. “Serangkaian uji ini diberlakukan untuk mengatehui apakah susu yang dihasilkan oleh peternak pecah atau tidak, diberi campuran atau tidak, karena perusahaan hanya mau menerima susu murni dengan kualitas baik,� paparnya. Tak hanya menampung hasil susu dari peternak di Rowotengah, Koperasi Galur Murni juga menerima setoran dari peternak di lokasi lain seperti Gumukmas, Balung, dan Mangli. Saat ini anggota koperasi Galur Murni dari Kecamatan Sumberbaru tercatat 28 orang, dan memperkirakan populasi ternak di wilayah yang dinaungi Koperasi Galur Murni telah mencapai 600 ekor. Untuk menangani masalah permodalan, Koperasi Peternak

Galur Murni juga menyalurkan kredit tanpa agunan. Kredit koperasi kemudian disalurkan ke peternak, dan cicilannya langsung dipotong saat setoran susu, dengan disesuaikan oleh jumlah setoran susu. Misalnya produksi sedang rendah, cicilannya juga rendah. Begitu pula sebaliknya, jika produksi besar, maka cicilan juga besar. Imam mengatakan, Koperasi Peternak Galur Murni kedepannya juga melakukan pengolahan mandiri. Hal ini dilakukan karena melakukan pengolahan sendiri dinilai lebih menguntungkan peternak daripada harus disetor ke perusahaan. Apalagi tahun ini Koperasi Peternak Galur Murni mendapatkan bantuan dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berupa alat pasteurisasi dan pembuat es krim.


POTENTION Kasi Pakan dan Teknologi Peternakan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember, Hanifah, mengatakan bahwa animo peternak untuk membudidayakan sapi perah mulai meningkat, meskipun pada tahap awal peternak masih menemui beberapa kendala. Tetapi dengan pendampingan yang kontinyu dari Dinas Peternakan bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta, serta Bank Indonesia, maka gairah peternak untuk membudidayakan sapi perah semakin baik. “Upaya lain dari Dinas Peternakan untuk meningkatkan minat beternak adalah dengan mengintegrasikan setiap kegiatan agar mengerucut ke susu, misal pelatihan pengolahan susu, pelatihan budidaya ternak perah, yang terintegrasi. Ada batuan juga untuk peternak. Di Tahun 2013, ada 1 kelompok yang mendapatkan kandang, milk can, karpet, dan sapi perah dari Disnak,� ungkapnya. Menurut penelitian, untuk wilayah Jember, peternak memiliki minimal 5 ekor sapi agar keuntungannya dapat dikatakan layak untuk menghidupi keluarga, sehingga Dinas Peternakan yang dibantu pihak-pihak terkait terus berupaya meningkatkan populasi sapi yang ada di Jember. Apalagi, menurut Hanifah, 5 tahun ke depan Sumberbaru akan menjadi sentra pengembangan sapi perah karena menurut penelitian Bank Indonesia Kecamatan Sumberbaru memiliki topografi yang landai, sehingga untuk produksi Hijauan Makanan Ternak (HMT) sangat melimpah. “Kita menerapkan ke peternak itu semi integrasi. Jadi punya ternak sapi ya harus punya lahan rumput. Untuk anggota koperasi Galur Murni yang mengajukan kredit, memang diwajibkan punya lahan rumput. Jadi tidak boleh punya sapi tapi rumputnya beli. Nanti kurang menguntungkan,� pungkasnya. Foto-foto: Anik/Jember Kita

Jember Kita

I

Juni 2013

59


Manggis, Manis Buahnya, Semanis Keuntungannya Repro

Oleh : Fera Dwi Aprilianti

D

engan kondisi tanah yang subur, menjadikan Jember sebagai salah satu kota pertanian yang bisa diandalkan. Beragam tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah ini. Mulai dari tanaman pangan hingga tanaman hortikultura dapat ditemui dengan mudah di sini. Dari faktor alam yang sangat mendukung itulah, membuat sebagian masyarakat di Jember memilih sektor pertanian sebagai sandaran hidupnya. Mereka yang menggantungkan hidupnya pada sector pertanian ini, sebagian diantaranya hidup berkecukupan, meski banmyak juga yang hanya pas-pasan. Seperti masyarakat yang berada di Desa Rowotengah Kecamatan Sumberbaru, yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, khususnya petani buah. Petani di Sumberbaru ini, banyak yang memilih tanaman Manggis dan Jeruk untuk dibudidayakan, karena selain telah dikembangkan secara turun temurun, kedua jenis tanaman buah tersebut memiliki prospek pasar yang sangat menjanjikan. Buah manggis asal Kecamatan Sumberbaru yang berkualitas ekspor ini, memiliki nilai jual yang

60

Jember Kita

I

Juni 2013

sangat tinggi. Hanya saja, untuk penjualannya biasanya dilakukan oleh pedagang dari luar daerah (Banyuwangi,red). Karena itu tak heran, buah manggis yang dihasilkan petani di Kecamatan Sumberbaru, di daerah lain lebih dikenal sebagai manggis Banyuwangi. “Di sini banyak yang bertanam buah, terutama buah manggis, karena dinilai sangat menjanjikan, terlebih buah manggis di sini memiliki kualitas ekspor, dimana harganya bisa menjadi sangat tinggi, itu lebih menguntukan para petani buah,� ujar Ningsih, petani buah asal Kecamatan Sumberbaru. Jika dilihat dari bentuk buahnya, kedua komoditas buah manggis

dari sumber baru ini memang memiliki kualitas yang baik, dari bentuk fisiknya yang besar. Minimnya cacat pada permuakaan kulit buahnya, serta rasanya yang manis dan segar, membuat buah ini diminati banyak orang, tidak hanya lokal, bahkan juga masyarakat dari luar negara. “Sumberbaru memang dikenal dengan buah manggisnya, karena buah tersebut memiliki kualitas ekspor, jadi buah manggis yang ada di sini,di ekspor ke luar negeri. Perlu diketahui juga bahwa se Jawa Timur, buah manggis yang di ekspor ini, adanya ya di Jember,� sahut Ir. Fatimah Kepala UPTD Pertanian Kecamatan SumberBaru.

Repro


Repro

Karena dengan cara demikian, harganya jualnya dipastikan akan mahal, bisa mencapai Rp.27.000 per kilogramnya. “Kami juga sering melakukan pelatihan sekolah lapang, agar para petani memahami hal itu. Alhamdulilah, jika dulu buah manggis yang tercover ekspor hanya 20% , saat ini bisa mencapai 50 %,” papar Fatimah. Fatimah berharap, potensi besar buah manggis yang ada di Sumberbaru, lebih mendapat perhatian, agar menjadi menjadi tuan rumah dan diekspor sendiri tanpa harus melalui pengepul terlebih dahulu. Karena dengan cara demikian, produksi buah manggis Sumberbaru akan semakin baik dan lebih berkembang. “Kalau bisa pengekspornya bukan dipul di daerah lain, tapi langsung dari Sumberbaru,” pungkasnya.

Jember Kita

I

Juni 2013

61

Repro

Dikatakannya, bahwa pada awalnya masyarakat Sumberbaru hanya menjadikan manggis sebagai tanaman pekarangan saja. Namun seiring dengan semakin diminatinya buah ini, tidak hanya masyaraka local, tapi juga luar negeri, petani manggis di Kecamatan Sumberbaru, mulai mencoba mengembangkan dan membudidayakan manggis lebih seirus lagi. “Budidayanya itu hanya turun temurun itu awalnya, jadi berbuah Alhmdulilah, tak berbuahpun taka apa-apa. Namun begitu tahu bahwa buah manggis ini merupakan ikon internasioal, banyak yang menanamnya dengan baik. Kenapa banyak diminati oleh negara lain, karena buah manggis ini mulai dari buah hingga kulitnya ada manfaatnya, dan buah manggis ini asli tanaman Indonesia, bisa dikatakan buah tropis Indonesia, ratunya buah tropis,”jelasnya. Belakangan, seiring semakin meningkatnya minat masyarakat Sumberbaru untuk menanam buah manggis, populasinya langsung meningkat tajam. Saat ini, tidak kurang dari 41 ribu tanaman manggis, yang dikembangkan masyarakat Sumberbaru. Dalam hal produksi, tercatat, dalam setiap tahunnya, dari Sumberbaru bisa dihasilkan buah manggis hingga 28.000 ton per tahun. Buah tersebut di ekspor di banyak negara, seperti Thailand, Taiwan, Australia, dan beberapa negara tetangga lainnya. “Buah manggis yang diekspor harus memiliki syarat tertentu, misalnya great A, 1 kilogramnya hanya 5-6 buah, daun yang ratunya atau kupingnya baik dan utuh. Jadi perlakuan perawatannya juga berbeda, harus dibungkus dengan kain satu persatu, biar buahnya tidak mudah jatuh dan cacat,” ujarnya. Perawatan intensif ini perlu dilakukan, agar buah yang dihasilkan menjadi bagus dan punya nilai ekspor.


QUOTE UNQUOTE

BBJ Itu Magnit, Mampu Datangkan Ribuan Orang Ke Jember Oleh : Winardyasto

B

ulan Berkunjung ke Jember (BBJ) sebentar lagi kembali dilangsungkan. Sepertinya BBJ tidak hanya sekedar tontonan spektakuler bertaraf internasional saja, namun lebih juga menjadi ikon dari Kabupaten Jember. Diakui, ketika gelaran BBJ dimulai, saat itu pula mampu mengundang minat ribuan orang untuk datang ke Jember guna menyaksikan dari dekat perhelatan akbar tersebut. Beragam pandangan muncul dari berbagai elemen masyarakat, terkait perhelatan akbar yang digelar setiap tahun di Jember ini. Tak terkecuali Prof Dr.Ayu Sutarto, tokoh budayawan nasional, sekaligus dosen Fakultas Sastra Universitas Jember, ikut memberikan tanggapannya seputar BBJ. Berikut komentarnya kepada Jember Kita ketika ditemui dikediamannya.

Sebenarnya dimata seorang budayawan BBJ itu apa ? “BBJ memang luar biasa, dan itu upaya dari Pemkab Jember untuk menjual potensi wisata daerah. Sebagai warga Jember, saya bangga melihat hal itu, karena BBJ ibaratnya seperti magnit dan dampaknya cukup dahsyat, ribuan orang datang ke Jember tiap tahunnya. Jember itu kan sebuah kota kecil, tidak seperti Bali, Solo, Yogyakarta, atau pun Jakarta, dimana wisatawan asing maupun domestik memang datang dengan sendirinya, karena kota tersebut dari dulu memang merupakan daerah tujuan wisata di Indonesia. Dari pengamatan saya pribadi, selama ini BBJ ditafsirkan berbeda oleh masyarakat, mereka berbendapat BBJ itu bagian dari JFC atau justru malah sebaliknya JFC bagian dari BBJ”.

Menurut Pak Ayu dari tahun ke tahun bagaimana kualitas BBJ ?. “Tampilan BBJ lumayan bagus, dan jujur saya akui ada kemauan dari Pemkab Jember untuk menjadikan BBJ sebagai pentas dunia. Jutaan orang saaat itu perhatiannya tertuju ke Jember ketika Jember Fashion Carnival (JFC) berlangsung. Tidak itu saja, ajang bupati ngunduh mantu dan road race malam hari, merupakan daya tarik BBJ tahun lalu. Agar BBJ itu menjadi sebuah tontonan yang dirindukan, setidaknya tiap tahun harus ada sesuatu yang baru dan ada ide kreatif untuk dimunculkan agar tidak ada kesan BBJ itu monoton.

Apakah selama ini BBJ itu sudah mendapat tempat di hati masyarakat Jember ?. “Alangkah baiknya Pemkab Jember juga melakukan semacam evaluasi, sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat terhadap BBJ, setidaknya potensi yang ada juga dikerahkan untuk mendukung dan menyukseskan BBJ, kan di Jember sendiri banyak pekerja seni. Selain itu juga perlu adanya pemetaan, seperti produk budaya dan tidak hanya terbatas keseniannya saja, tapi lebih dari itu benda-benda budaya seperti situs bersejarah, dan kalau itu dikemas dan dimasukan di BBJ akan menjadi sebuah kegiatan wisata menarik dan mendidik”.

Kenapa masyarakat perlu dilibatkan ketika Pemkab Jember mengadakan BBJ ? “Seharusnya memang begitu dan itu namanya cara kerja professional, karena BBJ tidak hanya milik Pemkab Jember saja, tapi juga sudah menjadi milik masyarakat luas. Jadi jangan hanya dibentuk panitia BBJ tanpa melibatkan masyarakat. Bagaimanapun juga ketika mereka diajak untuk menyusun konsep BBJ, setidaknya ada sumbang saran dari masyarakat demi bagusnya kegiatan BBJ. Beberapa waktu lalu Pak Djalal pernah mengatakan hal itu, bahwa BBJ 2013 ingin melibatkan berbagai elemen masyarakat, sebagai seorang budayawan saya setuju sekali hal itu,”

62

Jember Kita

I

Juni 2013


QUOTE UNQUOTE Mungkin ada gagasan dari Pak Ayu bagaimana menjadikan BBJ lebih baik lagi ?. “Banyak hal bisa dilakukan agar kemasan BBJ lebih menarik lagi kedepannya dan tidak hanya sekedar sebuah tontonan hiburan saja. Lebih dari itu, Kabupaten Jember kan juga dikenal sebagai daerah agrobisnis di Jawa Timur. Ada buah naga di kawasan wisata Rembangan Kecamatan Arjasa, atau kopi di Garahan Kecamatan Silo. Kalau kita jeli, hal itu bisa diagendakan menjadi bagian dari BBJ. Kenapa tidak pernah terpikirkan agar wisatawan yang berkunjung ke Jember diajak memetik buah naga maupun kopi ?. Selama ini hal itu telah dilakukan oleh Kabupaten Batu yakni menawarkan konsep menjual apel langsung di kebun,”

Kesusuksesan BBJ tidak terlepas dari promosi dan apakah hal itu telah dilakukan secara maksimal oleh Pemkab Jember untuk mengenalkan ikon Jember tersebut ? “Upaya mempromosikan BBJ cukup all out dilakukan oleh Pemkab Jember agar kegiatan ini benar-benar sukses. Promosi tidak hanya melalui media cetak maupun elekronik, tapi juga lewat poster, spanduk maupun baliho. Bahkan promosi itu sengaja ditempatkan di sudut keramaian, seperti pintu masuk perbatasan, bandara berstandart internasional, seperti di Soekarno Hatta (Jakarta) maupun Juanda (Surabaya). Itu artinya Pemkab Jember tidak mau hajatan besar itu berlalu begitu saja, dan tujuannya cuma satu bagaimana potensi wisata Jember bisa terjual dan banyak orang datang ke kota suwar-suwar ini,”

ratusan pedagang berebut tempat untuk menjual dagangannya, mereka meyakini JFC mampu menyedot ribuan pengunjung, dan itu adalah kesempatan bagi mereka untuk mendulang untung. Pedagang kecil ini sudah terihat sejak pagi, jauh sebelum JFC menunjukan kebolehannya, teriknya matahari atau guyuran hujan sekalipun bukan halangan untuk berjualan.

Sebagai warga Jember setujukah anda jika nantinya BBJ itu tetap ada ? “Kalau BBJ itu demi kebaikan Jember dan itu mendatangkan manfaat bagi masyarakat, maka siapapun juga akan mendukungnya, tidak terkecuali itu budayawan, pekerja seni, tapi semuanya tanpa melihat profesinya dan mereka harus bangga terhadap BBJ,”.

Dari pengamatan Pak Ayu apakah BBJ mampu menggerakan roda perekonomian rakyat Jember ?. “Memang roda perekonomian mulai berputar ketika BBJ berlangsung, dan itu dirasakan betul oleh masyarakat kecil. BBJ itu ibaratnya panen rayanya wong cilik, dan itu terlihat sekali. Bisa saya contohkan, ketika JFC tampil di central park (alun-alun),

Winardyasto/ Jember Kita

Jember Kita

I

Juni 2013

63


ZOOM IN

Kembali ke Alam, Basmi Tikus dengan Burung Hantu Oleh : Indra G. Mertowijoyo

S

udah seharusnyalah masyarakat sejak sekarang menyadari, betapa berartinya keberadaan binatang atau burung liar, bagi kehidupan umat manusia. Betapa tidak, seekor ular yang selama ini dikenal sangat menakutkan, karena bisa membunuh manusia dengan racunnya (bisa,red), ternyata memiliki manfaat dari sisi lain. Binatang melata yang beragam jenisnya ini, ternyata menjadi pemangsa tikus, yang memang menjadi musuh utama petani. Sebab, binatang pengerat yang banyak berkeliaran di sembarang tempat, tidak hanya di pemukiman penduduk, tapi juga di lahan pertanian ini, bisa memakan apa saja yang dijumpai, terlebih kalau sudah dalam keadaan lapar dan kekurangan makanan. Satwa lain yang manfaatnya sangat besar bagi kaum petani dan tentunya juga masyarakat yaitu, burung hantu. Burung malam bermata tajam ini ternyata mampu menjadi pembasmi tikus yang paling ampuh. Dengan cakarnya yang tajam, burung hantu ini dalam semalam mampu membunuh 15 ekor tikus. “Tapi untuk kemampuan memangsanya, semalam hanya 3 ekor,� ujar, Ir Ali Washah, Kepala UPT Labo-

64

Jember Kita

I

Juni 2013

Indra/Jember Kita

ratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura, di Tanggul, dalam sebuah acara Gerakan Pengendalian Tikus Bersama TNI di Desa Sumber Agung, Kecamatan Sumberbaru, beberapa waktu yang lalu. Pemanfaatan burung hantu untuk membasmi hama tikus ini, dinilai paling afektif dibanding cara yang lain. Karena terbukti, penggunaan pembasmi hama dari bahan kimia ang digunakan selama ini, tidak cukup mampu mengatasi ganasnya hama tikus dalam menyerang tanaman padi. Untuk burung hantu, yang kerap diindektikan dengan dunia magis it, dinilai lebih efektif dibanding ular, yang semalam hanya mampu memangsa 1 ekor tikus, dan setelah kenyang biasanya tidur. Di Kabupaten Jember, persoalan hama tikus yang banyak menyerang lahan pertanian ini, oleh UPT PHPTP se eks Karesidenan Besuki di Tanggul, dicoba diatasi


ZOOM IN dengan memanfaatkan jasa burung hantu. Pola seperti ini dilakukan, karena beberapa daerah, seperti Kabupaten Jombang, dinilai berhasil mengatasi hama tikus dengan memanfaatkan predator alami, yakni burung hantu. Keuntungan yang akan didapat dari memanfaatkan burung hantu untuk membasmi tikus, yakni daerah yang akan aman dari gangguan hama pengerat itu, tidak hanya satu dua desa saja, tapi lahan di kecamatan lain juga akan menerima imbasnya. Sebab daya jelajah dari burung yang mampu memutar wajahnya 180 derajat ke belakang itu, bisa mencapai 15 kilometer. “Kalau sangkarnya atau paguponnya dibuat di sini (Desa Sumber Agung), maka burung hantu ini bisa menjelejah tikus-tikus di lahan pertanian sampai Kencong, atau mungkin Jatiroto,” jelasnya Sebagai predator alam, burung hantu merupakan pemburu tikus yang paling populer dan andal, baik untuk perkebunan kelapa sawit maupun di pertanian padi. Dalam pertanian, sepasang burung hantu bisa melindungi 25 hektar tanaman padi. Bahkan dalam waktu satu tahun, satu ekor burung hantu dapat memangsa 1300 ekor tikus. Khusus untuk serangan hama tikus terhadap lahan pertanian di Desa Sumber Agung, Kecamatan Sumberbaru, pihak UPT PHPTP di Tanggul, mencoba membuatkan sarang atau pagupon untuk tempat tinggal, sekaligus sarang bagi burung hantu. Sarang buatan manusia untuk burung hantu ini, diharapkan bisa membantu petani dalam mengatasi hama tikus yang secara teori, dalam waktu 13 bulan, bisa menghasilkan keturunan hingga sebanyak 2006 ekor. “Tapi di lapangan tidak kurang hanya sekitar 1000 ekor,” paparnya. Menurut Ali, kemampuan tikus untuk berkembang ini, juga didukung oleh kemampuannya dalam bertahan hidup, dalam kondisi sulit sekalipun. Tikus mampu bertahan dengan cara menjaga ketersediaan pangannya, dengan cara memakan apa saja, termasuk tanaman jeruk. Dikatakan, upaya untuk mengatasi serangan hama tikus di lahan pertanian di Sumber Agung ini, sebenarnya sudah dilakukan oleh para petani. Namun karena awalnya dilakukan secara sendiri-sendiri, hasilnya tidak maksimal. Populasi tikus di lahan pertanian daerah ini baru berkurang drastic setelah petani secara bersama-sama melakukan gropyokan. Upaya ini juga dibantu dengan memanfaatkan para pemburu (sniper) yang menggunakan senapan angin. “Dalam satu bahu lahan pertanian, para pemburu ini mampu membunuh 100-150 ekor tikus,” ungkap Ali. Sementara Camat Sumberbaru, Darmanto, yang diwakili Sekcamnya, Deddy Nur Ahmadi,

dalam sambutannya, menyambut baik upaya pemberantasan hama tikus yang dilakukan lewat gropyokan. Demikian juga dengan upaya pengembangan burung hantu untuk menyelematkan tanaman padi dari hama tikus, Deddy berharap masyarakat setempat, bisa ikut menjaga dan melestarikannya. “Syukur-syukur kalau pihak desa menindaklanjutinya dengan peraturan desa yang melarang perburuan burung hantu, atau binatang lain yang menjadi pemangsa tikus. Pemanfaatan burung hantu untuk membasmi tikus ini sangat menguntungkan petani, karena itu seluruh masyarakat berkewajiban menjaganya,” ujar Deddy, dalam sambutannya mewakili Camat Sumberbaru.

Indra/Jember Kita

Jember Kita

I

Juni 2013

65


ZOOM IN

66

Jember Kita

I

Juni 2013


HOTEL ASTON Jl. Sentot Prawirodirjo 88 Jember Telp. (0331) - 423 888 Rp. 438.000 - Rp. 818.000 (promo)

HOTEL PANORAMA Jl. KH. Agus Salim No. 28 Jember Telp. (0331) - 333666 Rp. 375.000 - 1.500.000

HOTEL BANDUNG PERMAI Jl. Hayam Wuruk No. 38 Jember Telp. (0331) 484528 - 484530 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL BINTANG MULIA Jl. Nusantara No. 18 Jember Telp. (0331) - 429999 Rp. 375.000 - Rp. 600.000

SEVEN DREAM RESIDENCE Jl. Riau Jember Telp. (0331) - 339199 Rp. 220.000 - Rp. 275.000

HOTEL SULAWESI Jl. Letjen Suprapto No.44 Jember Telp. (0331) - 333555 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL SAFARI Jl. KH. A. Dahlan No. 33 Jember Telp. (0331) - 481882 - 481883 Rp. 190.000 - Rp. 450.000

HOTEL ROYAL JEMBER Jl. Karimata No. 50 Jember Telp. (0331) - 326677 Rp. 390.000 - Rp. 950.000

HOTEL ISTANA Jl. Diponegoro 43 Jember Telp. (0331) - 482 555 Rp. 358.000- Rp. 850.000

HOTEL MERDEKA Jl. Sultan Agung No. 136 Jember Telp. (0331) - 487625 Rp. 130.000 – Rp. 350.000

HOTEL SEROJA Jl. PB. Sudirman No. 2 Jember Telp. ( 0331) - 483905 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL LESTARI Jl. Gajah Mada No. 233 Jember Telp. (0331) - 487.000 Rp. 165.000 - Rp. 300.000

HOTEL KEBON AGUNG Jl. Arowana No. 59 Jember Telp. (0331) - 487833 Rp. 50.000 - Rp. 150.000

FLAMBOYAN Jl. Teuku Umar No. 78 Jember Telp. ( 0331) 326252 Rp. 100.000 - Rp. 400.000

HOTEL CENDRAWASIH Jl. Cendrawasih Jember Telp. (0331) - 412222 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL REMBANGAN Kemuning Lor, Arjasa - Jember Telp. (0331) - 420 273 / 420 383 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL KEMAYORAN Jl. Ltj. Suprapto No. 26 Jember Telp. ( 0331) - 334884 Rp. 50.000 - Rp. 200.000

HOTEL ASRI Jl. Gatot Subroto No. 39 Jember Telp. ( 0331) - 425635 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL BERINGIN INDAH Jl. Raya Ajung - Jember Telp. ( 0331) - 757666 - 757432 Rp. 300.000

RESTAURAN NEW SARI UTAMA Jl. Hayam Wuruk 117 Jember Jl. Gajah Mada 27 Jember RESTAURAN LEGIAN Jl. Gajah Mada Jember RESTAURAN TAMAN SALERO Jl. Sultan Agung No 1 Jember Jl. Wijaya Kusuma No.60 Jember RESTAURAN TAMAN MANGLI INDAH Jl. Hayam Wuruk 183 Jember Restauran Lestari Jl. Kartini 16 Jember RESTAURAN XING TRISNO Jl. Hayam Wuruk 41 Jember RESTAURAN HOTEL ISTANA Jl. Diponegoro Jember RESTAURAN WANDE ECHO Jl. Semeru 86 A Ajung – Jember RESTAURAN TIRTA ASRI Jl. Dharmawangsa No.1 Rambipuji Jember RESTAURAN HAWAII Jl. Hayam Wuruk 56 Jember RESTAURAN PALM GARDEN Jl. Lj. S. Parman 50-A Jember

PIONERINDO GAURMENT INTERNATIONAL Jl. Gajah Mada 71 Jember PT. FAST FOOD INDONESIA Jl. Gajah Mada 96 Jember RM. BU LANNY Jl. Slamet Riyadi 84-A Jember RM. LUMINTU Jl. Kertanegara 33, Jember RM. BU DARUM Jl. Gajah Mada 23 Jember RM. RINI AMBULU Jl. Mojopahit BI / J / 6Jember RM. RUPINI AYAM PEDAS Gumukmas Jember RM. SUMBER NIKMAT Jl. H. Agus Salim 23 Jember RM. SARI JAYA Jl. Sulatan Agung 24 Jember RM. GALAVITA Jl. Trunojoyo 115 Jember RM. SRIKANDI Jl. S. Parman 225 Jember RM. BISMILLAH Jl. Dharmawangsa 99 Jember

CAFE & REST AREA GUMITIR DEPOT JAWA TIMUR Jl. Raya Jember - Banyuwangi Jl. Gatot Subroto 10 Jember RADIO CAFE DEPOT ANANDA AYAM GORENG Jl. Kartini Jember Jl. Gajah Mada 213 Jember CAFE PRING DEPOT SOTO H. SUKRI Jl. Mastrip Jember Jl. Kalimantan Jember CAFE SHAFF DEPOT CANTIK Jl. Sultan Agung 21 Jember Arjasa Jember PIZZA HUT DEPOT EMPAT MATA Jl. PB. Sudirman Jember Jl. Panjaitan Jember KFC WONG SOLO AYAM BAKAR Jl. Gajah Mada Jember Jl. Karimata 7 Jember TOSOTO BEBEK GORENG H. SLAMET Jl. Slamet Riyadi 11 Jember Jl. Karimata 64 Jember QUICK CHIKEN SATE PAK TOHA Jl. Jawa Jember Jl. Brawijaya Mangli Jember ROCKET CHIKEN SATE CAK RI Jl. Karimata/Mastrip Jember Jl. Pattimura Jember LESEHAN ALUN-ALUN SATE SIMPANG TIGA Jl. Otto Iskandardinata 2 Jember Jl. PB. Sudirman Jember PUJASERA JEMBER WARUNG TERA Jl. Hayam Wuruk Jember Jl. Hayam Wuruk Jember Jl. Panjaitan Jember CAMPUS RESTO PB. Sudirman Jember Jl. Jawa JemberJember Kita I JuniJl.2013 67


68

Jember Kita

I

Juni 2013


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.