RADAR ETGAL 28 AGUSTUS 2012

Page 13

ALL SPORTS

SELASA 28 AGUSTUS 2012

13

RADAR TEGAL

BEREBUT JEGAL HOSSEIN ALIZADEH Alizadeh dan Tabriz

HENDRA EKA/JAWA POS

LATIHAN - Kiper Tim Nasional Sepak Bola Indonesia, Endra Prasetya (kiri) berlatih bersama fisioterapis Mathias Ibo di Lapangan Sutasoma 77 Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Kenaikan Uang Harian Timnas Batal JAKARTA - Rencana kenaikan uang harian penggawa timnas sebesar Rp 500 ribu per harinya hampir pasti batal. Itu Setelah penanggung jawab timnas Bernhard Limbong enggan menyetujui wacana yang dilontarkan oleh manajer timnas. Limbong menyebut pernyataan kenaikan dari manajer Habil Marathi itu diluar koordinasi dengan manajemen besar timnas. “Itu hanya omongan manajer saja, baru wacana. Jangan disebut pasti dulu kenaikan itu,” katanya saat dihubungi, kemarin (27/8). Menurut Limbong, kenaikan itu tidak sesuai dengan semangat dibentuknya timnas yang bertujuan untuk membela negara. Jika kenaikan tersebut dikabulkan, maka yang timbul adalah keinginan pemain untuk mengejar materi. Padahal, lanjut dia, pemain harusnya memiliki kebanggaan membela timmnas. Seperti yang ditunjukkan pemain-pemain timnas terdahulu. “Yang diukur itu adalah nasionalisme pemain. Jangan diukur dengan uang, tidak benar itu,” tegas Jenderal bintang satu tersebut. Selain masalah nasionalisme, Limbong pun menjelaskan bahwa anggaran sebesar Rp 1 juta per hari untuk pemain cukup

berat. Terlebih, untuk penanggung jawab timnas yang selama ini banyak menalangi keuangan timnas. “Kalau segitu juga memberatkan keuangan timnas,” tandasnya. Sebelumnya, manajer timnas Habil Marathi menyatakan bahwa per 25 Agustus lalu ada kenaikan uang harian dari Rp500 ribu menjadi Rp 1 Juta. Namun, rencana itu ditolak dan dipastikan uang harian pemain tetap Rp 500 ribu per hari. Saat dikonfirmasi, Habil pun akhirnya mengakui bahwa itu memang belum pasti seperti yang sebelumnya dia ungkapkan. Mantan anggota DPR RI tersebut mengatakan itu sekedar wacana darinya. Selain itu, sumber dana untuk kenaikan tersebut masih belum ada sampai saat ini. “Itu hanya ide saja. Yang memutuskan adalah PSSI karena masalah keuangan harus dibicarakan dengan PSSI,” terang lelaki 50 tahun tersebut. Untuk pemusatan latihan tim yang dipersiapkan menuju piala AFF ini, timnas menyiapkan anggaran sebesar Rp 800 juta. anggaran itu menurut koordinator timnas Bob Hippy masih bsia bertambah seandainya ada program lain yang diajukan oleh pelatih. (aam)

Belum Digaji, Pemain GU Eksodus Ikut Seleksi di Klub ISL GRESIK - Eksistensi klub Gresik United (GU) yang berkiprah dalam kompetisi di bawah naungan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) terancam bakal berakhir musim depan. Pasalnya, gelombang eksodus pemain besar-besaran bakal terjadi di klub juru kunci Grup III Divisi Utama Indonesia Premier League (IPL) musim lalu itu. Yang paling anyar, berdasar pantauan Jawa Pos, sekitar lima pemain terlihat mengikuti seleksi di klub Gresik yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL), Persegres Gresik. Kelima pemain tersebut di antaranya Mulyana, Yossi Adhitya Permana, Nugroho Bramantiko, Steven Kasangke, dan M Deni Maufid. Padahal, hingga saat ini seluruh penggawa GU belum juga mendapatkan haknya saat berkompetisi. Sebab, gaji selama hampir setengah tahun tidak kunjung mereka dapatkan. “Makanya kami mencoba peruntungan di sini, daripada terus menunggu dalam ketidak jelasan seperti ini,” ujar salah seorang pemain yang tidak bersedia namanya dikorankan. Niat untuk hengkang dari klub yang musim kemarin nomaden itu sudah mulai menguat. Ter-

lebih setelah belum ada itikad baik dari petinggi klub tersebut hampir dua bulan pasca berakhirnya kompetisi Divisi Utama PSSI. Bahkan, pemain tersebut mempertanyakan bagaimana upaya yang sering digembargemborkan manajemen. Terutama dari CEO GU Ali Mukhid yang selama ini menjadi single fighter dalam mencari pemasukan bagi GU.. “Mana katanya mau melunasi gaji kami dari menjual tanah” Sampai sekarang kok masih belum ada bentuk realisasinya. Itu memang benar atau hanya kedok belaka,” keluh si pemain tersebut. Sayangnya, hingga berita ini dimuat masih belum ada konfirmasi resmi dari petinggi GU. Tak satu pun petinggi GU yang bisa memberikan pernyataan resmi. Ketika dihubungi Jawa Pos via telepon seluler-nya tadi malam, Ali tidak menjawab. Pun demikian dengan General Manager (GM) GU Sunyoto. Seperti diketahui, sejak dibentuk pada Desember 2011 silam, penggawa GU baik asing atau lokal tidak mendapatkan gaji. Alasannya, anggaran yang diberikan konsorsium LPIS tidak mencukupi untuk membayar gaji pemain. Manajemen pernah mengklaim tidak lepas tangan dari permasalahan ini. Nyatanya, sampai sekarang kasus tersebut masih belum menemui titik terang. (ren)

PENYELENGGARAAN Jawa Pos-Polygon Tour de East Java (TDEJ) tahun ini diyakini menjadi titik balik bagi penyelenggaraan kejuaraan yang lebih besar. Salah satu motivasi yang diusung terutama adalah menjadi edisi terbaik dari tujuh edisi sebelumnya. Jika dibandingkan tahun lalu yang hanya melombakan dua etape dan kriterium, TDEJ 2012 memberikan tantangan yang lebih besar bagi para peserta. Empat etape stage tour ditambah satu ajang kriterium yang turut masuk dalam kalender UCI. Di sisi jarak total lomba pun tahun ini mengalami peningkatan yang besar. Selain sisi teknis, para pembalap juga berakan bersaing ketat memperebutkan berbagai jersey untuk lima kategori. Itu artinya ada lima kategori yang dilombakan. Jersey yang tersedia adalah Polygon Yellow Jersey untuk pimpinan general classification, Jatim Green Jersey (pengumpul poin sprint terbanyak), Jawa Pos Blue Jersey (pembalap muda terbaik), Kartu As Red Jersey (pengumpul poin tanjakan terbaik) serta MPM Honda White Jersey (pembalap Asia terbaik). Datangnya Tabriz Petrochemical Iran (TPT) menguatkan keyakinan bakal makin sengitnya persaingan di TDEJ tahun ini. Di kedatangannya kali ini, TPT tak lagi diperkuat oleh juara TDEJ musim lalu Boris Shpilevsky. Pembalap Rusia itu sudah bergabung dengan tim Pro Tour Ag2r-La Mondiale. Meski demikian, TPT membawa para pembalap yang punya kans kuat menggondol gelar juara individual general classification. TPT sudah menikmati manisnya gelar juara kategori tim sebanyak tiga kali. Sebelum musim 2011, mereka meraih gelar tersebut pada edisi 2008 dan 2009. Tahun lalu, mereka bertarung ketat dengan Hongkong-China Team hingga etape terakhir. TPT bakal mengandalkan Hossein Alizadeh untuk menjadi peraih gelar juara. Pembalap berusia 24 tahun itu punya pengalaman mentereng di gelaran TDEJ. Pada edisi 2010, dia meraih gelar juara, sementara tahun lalu dia berada di peringkat ketiga general classification. “Tabriz memang masih menjadi kekuatan utama dalam setiap balapannya. Namun bukan berarti mereka tak punya celah untuk ditaklukkan. Semoga pembalap kami cermat dan bisa melihat lubang diantara para pembalap Tabriz itu,” beber Manajer CCN Cycling Team Jamal Mutaqin, kemarin. Tim juara bertahan juga memiliki barisan

pendukung yang berpengalaman. Alizadeh akan dibantu para pembalap yang sudah berpengalaman berlomba di Indonesia, di antaranya adalah Hossein Askari yang sudah berusia 37 tahun, juga Hossein Nateghi, Ramin Maleki Mizan dan Saeid Safarzadeh. Perebutan yellow jersey jadi seru lantaran TPT kembali bersaing dengan para pembalap dari Hongkong-China Team (HKG) yang kembali hadir di TDEJ. Jika TPT tak membawa juara TDEJ 2012 Hossein Jahanbanian Kamnabi, HKG masih diperkuat runner-up musim lalu Ronald Yeung Ying Hon. Selain menjadi runnerup, Ying Hon juga menyabet gelar pembalap muda terbaik tahun lalu. Ketangguhan para pembalap Iran juga masih akan terasa di kategori climber terbaik yang memperebutkan Kartu As Red Jersey. Secara tradisional, para pembalap Iran memiliki kelebihan di rute tanjakan bila dibandingkan dengan para pembalap dari negara-negara Asia lainnya. Alizadeh lagi-lagi memiliki kelebihan di antara para pesaingnya. Tapi, jika dia sudah memiliki yellow jersey, maka red jersey jatuh pada pembalap selanjutnya. Rekan setimnya Hossein Askari atau climber tim lokal Polygon Sweet Nice (PSN) Bambang Suryadi bakal bersaing ketat untuk memperebutkan jersey itu. Pertarungan perebutan red jersey terjadi di dua etape, yaitu di etape pertama dan keempat. Itu tak lepas dari tanjakan yang memperebutkan poin hanya ada di dua etape tersebut. Pertarungan tak kalah serunya tentu saja terjadi di perebutan green jersey alias best sprinter. Tahun lalu, Ying Hon dan Alizadeh berada di bawah pemuncak klasemen green jersey Boris Shpilevsky. Kedua pembalap bakal beradu ketat dengan dua andalan Terengganu Pro-Asia (TSG) Mohd Harrif Saleh dan kakak kandungnya Mohd Zamri Saleh. “Para pembalap Track Team Astana juga tak boleh diabaikan. Secara fisik, mereka memiliki keunggulan untuk sprint. Tapi, yang pasti dengan karakter rute yang sudah kami pilih, tiap tim pasti memiliki sprinter yang siap bertarung di tiap etape,” kata Harijanto Tjondrokusumo, Executive Director TDEJ 2012. (ady)

TDEJ: Bersantai dan Bersiap di Bromo KAWASAN Pegunungan Bromo di Probolinggo tak akan menjadi salah satu arena kompetisi Jawa Pos-Polygon Tour de East Java (TDEJ) 2012. Namun, perannya amat penting karena menjadi kawasan berkumpulnya para peserta TDEJ sebelum berlomba menjalani empat stage tour dan satu lomba kriterium. Rombongan peserta asing TdEJ langsung diberangkatkan menuju Probolinggo dan menginap di hotel sekitar kawasan objek wisata Gunung Bromo. Mereka juga diajak menyaksikan keindahan alam Bromo sehari sebelum start etape pertama dilangsungkan. Hal itu sejalan dengan konsep awal TDEJ 2012 yang mengedepankan olahraga dan wisata Jatim. “Sehari sebelum perlombaan, para pembalap dan ofisial asing akan diajak menikmati keindahan panorama Gunung Bromo, sekaligus memperkenalkan objek wisata andalan Jatim tersebut,” ujar Ketua Yayasan TDEJ Sastra Harijanto Tjondrokusumo. Sebagai balapan kebanggaan masyarakat Jawa Timur, event tahunan tersebut menjadi perhatian besar bagi pemerintah provinsi Jatim. Gubernur Jawa Timur Soekarwo dijadwalkan melepas rombongan peserta lomba balap sepeda TDEJ pada etape per-

tama di objek wisata Pantai Bentar, Kabupaten Probolinggo, Rabu (29/8). Harijanto mengatakan, Gubernur Soekarwo telah memberikan konfirmasi untuk hadir melepas keberangkatan para pembalap pada ajang tahunan tersebut. “Pada balapan TDEJ dua tahun terakhir (2010 dan 2011), Pak Gubernur juga hadir saat acara pelepasan etape pertama. Kami sangat berharap kali ini gubernur bisa hadir lagi, karena balapan ini kebanggaan masyarakat Jatim,” kata Harijanto. “Persiapan sudah maksimal dan seluruh tim mancanegara dijadwalkan sudah tiba semua di Surabaya pada hari ini,” tambahnya. Sementara itu, berdasarkan jadwal yang dirilis penyelenggara, hampir seluruh peserta TDEJ tiba di Surabaya kemarin. Sebelas tim sudah hadir. Tim-tim yang datang kemarin antara lain OCBC Singapura, Terengganu Pro-Asia Team Malaysia, LBC Team Filipina, Hongkong-China Team, 7Eleven Filipina, Kuala Lumpur Cycling Team (Malaysia), juga LPGMA/American Vinyl Filipina, Timnas Taiwan dan CCN Team Brunei Darussalam Mereka langsung ditransfer ke Bromo. Selain menikmati keindahan Bromo, mereka

juga melakukan aklimatisasi terhadap kondisi serta menjalani latihan perdana di sana. Manajer Terengganu Sebastien Duclos menyatakan timnya siap merebut minimal kemenangan minimal satu etape. Terengganu berniat menebus kegagalan total di TDEJ tahun lalu. Dari General Classification secara tim tahun lalu, Terengganu hanya ada di posisi ke-12. “Kami datang dengan optimisme tahun ini. Tim kami turun dengan kekuatan banyak didominasi kekuatan muda. Jadi, kami siap menaklukkan tantangan yang ada,” ucap Sebastien kemarin. Manajer OCBC Singapura Justin Cheong juga menghembuskan optimisme. Meski persaingan diprediksi ketat, Justin yakin bisa menyelipkan satu pembalapnya masuk sepuluh besar dalam tiap etapenya. Senada dengan Justin, manajer CCN Cycling Team Jamal Mutaqin menyebutkan Tabriz Petrochemical Team (TPT) masih menjadi tim yang terkuat di TDEJ ini. Meski demikian, Jamal tak patah arang dalam bersaing dengan tim lainnya. “Kami tak membawa target besar. Tapi kami akan memberikan usaha terbaik untuk memanfaatkan tiap peluang,” tutur pria berusia 35 tahun tersebut. (dra/ady)

DITE SURENDRA/JAWA POS

TIBA - Trengganu Cycling Team saat tiba di bandara Juanda Surabaya(27/8).

Pelatnas Mulai 1 Oktober Pengajuan Dana Rp 400 Miliar JAKARTA - Karut marutnya persiapan Indonesia di berbagai multieven internasional membuat Program Indonesia Emas (Prima) membuat kebijakan baru. Mereka berencana langsung menghelat Pelatnas setelah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 berakhir. Ketum KONI sekaligus ketua dewan pelaksana Prima Tono Suratman menyatakan, Pelatnas untuk menghadapi SEA Games 2013 bakal dilakukan mulai 1 Oktober mendatang. “Begitu PON selesai, kami akan menginventarisir semua atlet. Setelah itu, Pelatnas akan langsung dijalankan. Sebenarnya ini juga sudah termasuk telat. Tapi kami anggap cukup,” terang Tono saat ditemui di ruang kerjanya kemarin. Proses pemilihan atlet pun bakal dilakukan dengan sederhana. Para atlet yang mendapat medali di PON bakal langsung dimasukkan ke Pelatnas. Dengan catatan, atlet-atlet tersebut bakal bertanding di cabor-cabor yang dilombakan di SEA Games 2013. Prima juga bakal menerapkan peraturan baru mengenai jumlah atlet yang menghuni Pelatnas. Yakni hanya 150 persen.

Sebelum-sebelumnya, Prima selalu memasukkan 200 persen, lalu diciutkan menjadi 150 persen untuk memilih komposisi pasti yang akan diterjunkan di even yang dituju. “Ini berkaitan dengan efisiensi waktu dan dana. Sekaligus, belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya,” tambah mantan Ketum PB Ikasi tersebut. Selain kebijakan kuota atlet, Prima juga bakal mengajukan perubahan dana untuk pembiayaan Pelatnas. Tono menyatakan, pihaknya berharap bisa mendapatkan kisaran Rp 400 miliar untuk pelaksanaan program sepanjang 2013. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan periode 2012 yang “hanya” Rp 200 miliar. Lalu, bagaimana tentang Surat Keputusan (SK) bagi atlet dan pelatih” Tentang hal tersebut, Tono menjanjikan bahwa atlet dan pelatih yang masuk Pelatnas bakal langsung mendapatkan SK. Sebagai perbandingan, pada Olimpiade 2012, para atlet baru mendapatkan SK Maret. Padahal mereka sudah menjalani Pelatnas sejak Januari. “Nantinya tidak ada lagi keterlambatan gaji maupun SK yang berbelit-belit. Semuanya diharapkan bisa berjalan dengan mulus,” tegas Tono. (ru)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.