Radar Tegal 17 Maret 2011

Page 15

TEGAL METROPOLIS

KAMIS 17 MARET 2011

15

RADAR TEGAL

Pansus Eks Terminal Bus untuk Selamatkan Aset

ABIDIN ABROR/RATEG

SAKSI PELAPOR - H Edi Priyono (kiri), dan mantan Sekretaris DPC PKB Kota Tegal, Rochmani, saat memberikan keterangan di persidangan beberapa waktu lalu.

Ketua DPP PKB akan Hadir Dalam Sidang Bowo Neon TEGAL - Persidangan kasus dugaan pemalsuan tanda tangan sekretaris DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PKB Kota Tegal, yang kembali digelar hari ini (Kamis, 17/3), rencananya menghadirkan Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar. Kehadiran Menteri Tenaga Kerja dalam sidang kasus dugaan pemalsuan tanda tangan ini, menurut penasehat hukum terdakwa, FA Fredyanto Hascaryo SH, sebagai saksi yang meringankan bagi terdakwa mantan Ketua DPC PKB Kota Tegal, Tri Wibowo, atau akrab dipanggil Bowo Neon.

“Dia hadir sebagai saksi yang meringankan adcharge,” ucap Fredyanto, Rabu (16/3). Adapun saksi lain yang diprediksikan bakal hadir di persidangan, antara lain seorang pejabat dari Kementrian Dalam Negeri. Sidang diprediksikan bakal ramai, dengan dihadiri banyak pengunjung. Seperti diberitakan sebelumnya, sidang dugaan pemalsuan tanda tangan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Tegal, yang sedianya bakal menghadirkan saksi seorang pejabat negara batal dilaksanakan, dan selanjutnya digelar kembali Kamis (17/3). Tidak bisa hadirnya saksi, menurut penasehat hukum Alexander Irawan SH,

semata karena terbentur masalah protokeler. Selain karena alasan pejabat bersangkutan, kebetulan sedang ada tugas di luar Jawa. Karenanya dia minta pada majelis hakim agar persidangan ditunda. Permintaan penundaan sidang dikabulkan Ketua Majelis Hakim Virsa SH, yang kemudian sidang ditutup. “Sidang kami tunda ,” kata Majelis Hakim Virza SH, Kamis (10/3). Persidangan mendatang pejabat bersangkutan dipastikan bakal hadir. Adapun kapasitas dari saksi pejabat negara dalam kasus ini, lanjut penasehat hukum, sebagai saksi meringankan atau adcharge. Pejabat negara dimaksud adalah dari Dewan Pimpinan Pusat

(DPP) PKB. Sayangnya saat ditanyakan, siapa pejabat yang bakal dihadirkan dalam persidangan nanti, dan pihaknya menolak menjelaskan. “Nanti saja. Toh nanti akan tahu,” kata Alexander Irawan SH, dengan didampingi rekan, Ary SH. Selain saksi meringankan dari DPP PKB. Sidang mendatang, dari informasi yang berhasil dihimpun juga bakal menghadirkan saksi ahli dari Kementerian Dalam Negeri. Sementara Tri Wibowo, atau akrab dipanggil Bowo Neon, dalam kesempatan ini tak banyak berkomentar. Karena usai sidang ini yang bersangkutan langsung pulang, dengan didampingi anggota DPRD Kota Tegal dari FPKB. (din)

Sidang Pencurian Dokumen, Para Terdakwa Mengelak dari halaman 9 Sidang kali ini dengan agenda utama pembelaan terdakwa, dan dalam nota pembelaan yang ditulis tangan para terdakwa menyatakan dirinya hanyalah sebagai sebagai korban. Semua menurut terdakwa atas perintah Hadi Kurniawan. Sedangkan nama yang disebut sebagai otak utama pencurian dokumen, keberadaanya hingga kini belum diketahui. Bahkan salah seorang terdakwa menyatakan tidak menerima sepeser uang pun. Karena semua iklan diserahkan pada Hadi Kurniawan. Kini yang bersangkutan ditetapkan sebagai daftar pencarian orang atau sebagai DPO. “Bahkan uang saya sebesar Rp. 4

juta ikut habis. Saya juga tidak tahu berapa jumlah Majalah Infra Bisnis yang dicetak,” ujar Masda Abdul Goni dalam pembelaannya. Seluruh nota pembelaan kemudian diserahkan pada ketua majelis hakim, dan sidang dilanjutkan minggu depan dengan agenda mendengarkan tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sukoco SH. Dalam dakwaan JPU menyatakan bahwa para terdakwa diketahui telah melakukan aksi pemindahan informasi, atau memindahkan dokumen elektronik. Adapun diketahui dokumen dalam bentuk hard disk tersebut, tanpa sepengetahuan pemiliknya diambil begitu saja. Sedangkan yang diambil ber-

isi berita-berita hasil liputan wartawan Koran Lokal, dan ada juga dokumen iklan. Padahal rencananya, semua dokumen itu akan diterbitkan di Majalah Koran Lokal. Namun, sebelum diterbitkan, dokumen pracetak milik Koran Lokal diketahui telah dicuri, lalu oleh pelaku diterbitkan sendiri. Penerbitan tabloid secara sepihak dengan mengganti nama majalah menjadi Infra Bisnis. Nama-nama redaksi yang ada dalam Koran Lokal, kemudian diganti dengan nama pelaku. Selain disertakan sejumlah nama keluarga terdakwa dimasukkan dalam boks redaksi. Sedangkan untuk berita serta iklan-iklan yang dimuat dalam Tabloid Infra Bisnis tidak ada

perubahan. Padahal berita maupun informasi iklan milik Koran Lokal dan siap dicetak. Pencetakan Majalah Infra Bisnis, menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU) dilakukan di sebuah percetakan yang ada di Semarang. Setelah dicetak majalah Infra Bisnis, diedarkan ke masyarakat luas. Bersamaan dengan itu dilanjutkan dengan penagihan iklan. Padahal iklan tersebut sebenarnya milik Majalah Koran Lokal. Empat hari berselang Majalah Koran Lokal terbit, dan betapa terkejut setelah mengetahui semua pembayaran iklan, telah ditagih oleh pihak Tabloid Infra Bisnis. Sesuai order, iklan-iklan untuk dimuat di Koran Lokal, dan akibat aksi ini media massa tersebut merasa dirugikan. (din)

DAK 2011 Terancam Molor dari halaman 9 pada bulan Juni atau Juli 2010, DAK fisik tahun 2010 yang ditunda pada tahun ini (2011) selesai dikerjakan. Sehingga paling lambat bulan April 2011, fisik pekerjaan DAK harus dimulai. Hal ini agar pelaksanaan DAK tahun 2011 tak molor, seperti tahun 2010. Sebab hal itu sangat merugikan Kota Tegal, khususnya sekolah dan masyarakat. Sehingga pihak-

nya minta Pemkot, dalam hal ini Disdik harus serius. “Kelambanan pelaksanaan DAK kami nilai karena imbas banyaknya jabatan yang di Plt-kan. Salah satunya Disdik. Sehingga kerja dan langkahnya lamban. Dengan begitu, masyarakat yang dirugikan sebab pelayanannya lamban,” tuturnya. Di tempat terpisah, Sekretaris Komisi I DPRD, W Edi Susilo SH mengungkapkan, pada tahun 2011 Kota Tegal mendapat

DAK bidang pendidikan sebesar Rp. 9 miliar. Setelah DAK tahun 2010 yang tertunda sudah dilaksanakan, agar keterlambatan turunnya Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) maupun Petunjuk Teknis (Juknis) tak terulang lagi tahun 2011. Maka pihaknya minta Disdik harus lebih pro aktif, melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan. Sehingga sebelum pertengahan tahun, Juklak maupun Juknis

sudah turun. Pada tahun ini semua proyek fisik maupun nonfisik yang dibiayai DAK bidang pendidikan bisa dijalankan. “Karena baru awal tahun, maka kami minta agar Disdik bisa lebih pro aktif. Sehingga Juklak dan Juknis bisa cepat turun, dan DAK bidang pendidikan bisa secepatnya dilaksanakan. Kami juga minta, agar mulai saat ini Disdik sudah menyiapkan data sekolah pemerima DAK tahun 2011” ungkap Edi. (hun)

sentral itik setiap tahunnya ada PAD baru dari sektor peternakan itik sekitar Rp. 1 miliar. Belum pendapatan dari pengelolaan pakan itik, pengasinan serta aktivitas lain yang mendukung peternakan itik. Sehingga kalau dihitung, maka PAD baru dari sektor ini Rp. 2 miliar lebih,” paparnya mantap. Lebih lanjut dia menandaskan, mayoritas masyarakat Kelurahan Pesurungan Lor memiliki aktivitas, yang berhubungan dengan ternak itik. Dari 1.300 Kepala Keluarga (KK), 350 KK merupakan peternak, atau 30 persen penduduka kelurahan tersebut. “Belum lagi aktivitas lain, sehingga kalau kami kalkulasi, 50 persen penduduk Kelurahan Pesurungan Lor memiliki aktivitas ternak itik.” Di tempat terpisah, Ketua Komisi II DPRD, Hendria Priat-

mana SE menyatakan dukungan atas upaya pihak Kelurahan Pesurungan Lor. Karena imbasnya, muncul pendapatan baru yang dapat mendongkrak PAD. Apalagi kalau dikelola maksimal, pasti pendapatan dari sektor ini lebih dari Rp. 2 miliar. “Sehingga kami berharap Pemkot melalui Dislatan, mampu memperjuangkan rencana pembangunan sentral itik di eks bengkok Kelurahan Pesurungan Lor. Disamping mendapatkan pendapatan baru, juga menekan tingkat pencemaran lingkungan. Karenan itu anggarannya besar, maka tidak mungkin diback up APBD. Sehingga kami minta Pemkot melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah Propinsi Jawa Tengah atau pusat, guna pembangunan sentral peternak itik.” (m saekhun)

Potensi PAD Baru dari halaman 9 Kantor Kelurahan Pesurungan Lor telah menyusun proposal pembangunan sentral ternak itik di eks bengkok kelurahan, dengan anggaran sekitar Rp. 107 miliar. Namun imbas pembangunan sentral ternak itik, Kota Tegal memiliki potensi baru Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Sentuhan Dinas Kelautan dan Pertanian (Dislatan, red) terhadap peternak itik kurang maksimal. Sebab lebih memperhatikan masalah produktifitas. Sedangkan berkaitan limbah belum mendapat penanganan serius,” ujar Kepala Kelurahan Pesurungan Lor, Dores I Nugroho, kemarin. Menurutnya, guna menangani masalah peternak itik, utamnya menampung 315 peternak yang tergabung dalam 7

kelompok tani, pihaknya telah menyusun proposal pembangunan sentral itik di lahan seluas 3,2 hektare. “Karena dari 5 hektare eks bengkok, baru 1,8 hektare yang dimanfaatkan untuk bangunan sentral itik. Sedangkan anggaran, sesuai hasil perhitungan menghabiskan Rp. 107 miliar. Proposal telah disusun, bahkan saat ini dikirim ke wali kota, lalu diteruskan pada menteri pertanian.” Dengan pembangunan sentral itik, tukas Dores, pihaknya optimis dapat menekan tingkat pencemaran. Sebab tak ada lagi peternak yang berada di kawasan pemukiman penduduk. Karena menganggu aktivitas masyarakat sekitar. “Pembangunan sentral ternak itik sekaligus menyongsong Tegal Bisnis tahun 2013 mendatang. Hasil perhitungan sementara, pendapatan

TEGAL - Permasalahan lahan eks terminal bus Tegal yang dimanfaatkan bangunan Pacific Mall sampai saat ini belum kelar. Bahkan DPRD membetuk panitia khusus (Pansus), guna menuntaskan persoalan tersebut. Bahkan berbagai pihak yang aterkait sudah dihadirkan. Menurut Ketua DPRD, H Edi Suripno SH, pembahasan lahan eks terminal bus itu, dalam upaya menyelamatkan aset daerah. Pernyataan itu disampaikan sekaligus menanggapi rumor dugaan adanya muatan politik dari pengungkapan masalah lahan tersebut. “Ini murni sebagai proses pembahasan. Jadi lihat saja nanti hasilnya,” ucapnya saat dikonformasi Rabu (16/ 3) kemarin. Dia menambahkan, sejauh ini Pansus telah bekerja sesuai mekanisme dan aturan yang ada, dengan memanggil pihak-pihak terkait dengan masalah lahan yang kini dimanfaatkan untuk Pacific Mall. Sedangkan alasan diangkatnya masalah pelepasan lahan, karena ada persoalan hukum di dalamnya yang harus diselesaikan. Karena itu, dengan pembahasan tersebut maka diharapkan persoalannya menjadi jelas. Menyinggung masalah Pasar Pagi, Edi mengaku saat ini

ABIDIN ABROR/RATEG

MEGAH - Bangunan Pacific Mall ini yang jadi pembahasan hangat Pansus DPRD Kota Tegal akhir-akhir ini.

semuanya masih dalam proses hukum. Sebab sejak turunnya putusan Mahkamah Agung (MA), yang selanjutnya Pemkot Tegal melakukan perlawanan hukum dengan pihak ketiga, bersa-

maan itu dewan berencana melakukan dengar pendapat dengan berbagai elemen masyarakat. “Kita akan adakan public hearing melibatkan berbagai elemen masyarakat.” (din)

Piagam Kerja Sama UPS dan UPN ... dari halaman 9 dalam surat perjanjian pelaksanaan kegiatan, yang merupakan bagian integral dari piagam kerja sama ini. Masalah pembiayaannya dalam hal-hal lain terkait implementasi kerja sama tersebut, akan diatur lebih

lanjut serta dituangkan dalam surat perjanjian kegiatan,” jelasnya. Dalam MoU ini, tandas Jalil, menyebutkan segala ketidakserasian yang mungkin terjadi akan diselesaikan secara musyawarah. Perubahan isi perjanjian hanya dapat dilakukan

atas persetujuan kedua belah pihak. “Perjanjian kerja sama berlaku sejak ditandatangani. Dengan begitu MoU ini sudah sah. Sementara hal-hal yang belum tercantum atau yang bersifat melengkapi akan dibuat adendum tersendiri.” (adi)

Pemkot Cek Kondisi Pencacah Sampah dari halaman 9 pencacahan sampah dapat mengurangi 60 persen volume sampah. Sebab 60 persen sampah organik, sisanya 40 persen sampah non-organik. Sehingga untuk pengurangan volume

sampah, perlu adanya pemaksimalan pemanfaatan mesin pencacah sampah dan komposting. “Sedangkan untuk sampah non-organik, pada tahun depan direncanakan akan diadakan pengadaan mesin pencacah sampah non-organik atau plas-

tik. Kalau dikelola maksimal, baik sampah organik maupun non-organik, kami yakin tak akan terjadi penumpukan sampah seperti saat ini. Sehingga kami rasa perlu ada penanganan serius, guna mengurangi volume sampah,” papar Erik. (hun)

Pipa Transmisi PDAM Memprihatinkan dari halaman 9 Sebelumnya, Ketua Pansus 2 DPRD, HA Satori SE mengungkapkan, untuk pembahasan Raperda tentang PDAM termasuk syarat direktur PDAM telah

final. Adapun syarat sirektur tetap harus mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 2 Tahun 2007. Terutama Pasal 22 huruf (c), yaitu harus mengantongi ijazah atau sertifikat air dari lembaga yang

bersertifikasi. “Soal Raperda final, tinggal menunggu ditetapkan melalui rapat paripurna. Bahkan hasilnya secara resmi telah kami laporkan pada pimpinan DPRD, melalui rapat pimpinan beberapa hari lalu.” (hun)

Jalan Depan Stasiun Disoal dari halaman 9 “Kita tahu jalan tersebut masih menjadi tanggungan rekanan yang mengerjakan. Tapi kita minta ketegasan PT KAI untuk memperbaikinya.” Menurut Habib, apabila rekanan atau PT KAI tidak sanggup lagi memperbaikinya, maka Pemkot siap menangani. Dengan catatan dari rekanan serta

PT KAI membuat surat pernyataan tidak sanggup, lalu dikirimkan ke Pemkot. Di tempat terpisah, Wakil Kepala Stasiun Besar Tegal, Hari Supriono menuturkan, semua itu merupakan kewenangan Daop IV Semarang. Sehingga pihaknya tidak bisa memberikan kebijakan atau keputusan apapun. Namun demikian, dia akan menyampaikan hal ini baik

melalui surat atau lainnya kepada Manager ESDM Daop IV, Berton. “Apa yang disampaikan Pemkot tadi bakal kita koordinasikan dengan yang berwenang. Karena stasiun sifatnya pelayanan, tidak menangani masalah itu. Kita berjanji berkoordinasi dengan Daop IV secepatnya. Harapannya segera ada penanganan.” (adi)

JANGAN KURANGI KWALITAS HIDUP KITA DENGAN PENYAKIT ASAM URAT Slogan back to nature yang acap kita dengar sebenarnya sesuai dengan anjuran para orang tua untuk makan dan minum hanya produk alami. Sayang anjuran itu telah lama diabaikan, akibatnya lahir generasi yang kurang kuat dan rentan terhadap berbagai penyakit. Selain itu, generasi saat ini lebih dominan memilih pengobatan dengan mengkonsumsi obat kimia. Padahal, alam telah menyediakan bahan-bahan alami yang kaya akan manfaat. HENDRO JOKO PRASETIO, (34 th) warga Tandang, Jomblang, Semarang memiliki pengalaman berharga setelah beralih mengkonsumsi minuman alami yang patut disimak. Akibat sering menyantap makanan yang tidak sehat dan berlemak, sebut saja jeroan, sejak 3 bulan terakhir kondisi kesehatan Hendro menurun. Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata ia didiagnosis menderita asam urat. “Saya selalu merasa badan saya cekot-cekot, linu-linu dan bengkak-bengkak,” terang Hendro yang merasa lututnya sering bengkak-bengkak akibat menderita asam urat. Setiap kali penyakitnya itu kambuh, biasanya ia berobat ke dokter. Namun, ternyata pengobatan yang dijalaninya itu belum membuahkan hasil yang maksimal. Lalu, sekitar 2 minggu yang lalu, salah seorang rekan di tempat ia bekerja yang mendengar bahwa

Hendro mengalami masalah dengan asam urat, menyarankannya supaya mencoba minum Gentong Mas. Merasa bahwa Gentong Mas terbuat dari bahan alami dan tidak ada efek samping, Hendro pun membeli dan meminumnya secara teratur. Ternyata, dalam jangka waktu yang singkat yakni 2 hari,

pria yang bekerja sebagai kolektor ini benar-benar merasa ada perubahan positif pada kesehatannya. “Baru minum Gentong Mas 2 hari, tapi manfaatnya sudah terasa …rasa sakitnya sudah mulai hilang. Sekarang, setelah saya minum selama 2 minggu…manfaatnya kian terasa. Kaki saya sudah tidak terasa sakit. Benjolan pun sudah menghilang.” Tutur Hendro dengan wajah bahagia.

Karena merasakan manfaatnya, sekarang ia meneruskan minum Gentong Mas secara teratur. Tak hanya itu, ia pun menyarankan orang-orang terdekatnya untuk ikut mengkonsumsi ramuan herbal ini. Gentong Mas, suplemen kesehatan dengan Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) sebagai bahan utama terbukti memiliki banyak manfaat. Menurut James Duke dalam bukunya “Handbook of Medicinal Plant (2007)”, Gula Aren mengandung Niacin dan Riboflavin yang membantu melancarkan metabolisme, membangun jaringan sel dan memperbaiki fungsi syaraf. Riboflavin juga membersihkan saluran pencernaan. Thiamine pada Gula Aren memperlancar proses pembentukan energi. Meski demikian pola hidup sehat seperti makan teratur, banyak minum air putih dan olah-raga tetap diperlukan. Gentong Mas diproses dengan Higienis dan pengawasan ketat sehingga hanya Gula Aren murni pilihan yang menjadi bahan bakunya. Manajer Marketing PD Gentong Mas menuturkan kian banyak masyarakat yang merasakan manfaat Gentong Mas sehingga tingkat permintaan terus melonjak secara signifikan. Untuk informasi lebih lanjut hubungi : Tegal: 081990879809, Brebes: 0812 25099282, Pekalongan: 028 58175543


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.