Inilahreview edisi 13 th iii lowres full

Page 1

BANJIR RP 25PROYEK TRILIUN PAJAK DI TAHUN BATUKUDA BARA RAIB

CHINASAUDI SEMAKIN AGAR ASING TAK ARAB PRABOWO TERBUKA KOPER MENGEJAR BISNIS ANGKAT MENANG

SISIPAN SISIPAN

SIREKLAME MANIS YANG BURUK MENGGEROGOTI SEBUAH NEGERIDUNIA

®®

1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS& BISNIS 18-24 NOVEMBER 2013 MAJALAH EKONOMI

13 » TAHUN III RP 20.000

44 » TAHUN II RP 20.000




Mailbox majalah ekonomi dan bisnis

http://www.inilah.com/ireview n

inilahREVIEW pendiri: Muchlis Hasyim

inilah group : n portal news: www.inilah.com portal news : www.inilahKORAN.com n Surat kabar : inilah koran n portal news : www.jakartapress.com Kirimkan surat pembaca anda ke: redaksi@inilahreview.com

Pemimpin Redaksi: Bambang Aji setiady Redaktur Eksekutif: Tri Juli Sukaryana, latihono sujantyo Redaktur senior: budi kusumah, bachtiar abdullah Redaktur: Derek Manangka,

sIsIpan

BanjiR PRoyek di Tahun kuda

China semakin agaR asing Tak TeRBuka angkaT koPeR

Reklame BuRuk seBuah negeRI

Iwan purwantono

®

18-24 November 2013 mAjALAH eKoNomI & bISNIS

13 » Tahun III RP 20.000

Cover: rangga diyarto

Pengawasan dan Aturan Hasil Laut indonesia adalah penghasil tuna beku (belum terolah) terbesar di Asean dengan nilai ekspor sebesar US $ 500 juta. Pasar utama Indonesia adalah Jepang, meski Indonesia baru bisa memenuhi 5% dari kebutuhan tuna Jepang yang mencapai 1.000 ton perhari. Tuna Indonesia banyak berasal dari Samudera India, Arafuru dan Laut Cina Selatan. Pemroduksi tuna beku adalah Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan Bitung. Tuna digemari karena banyak kandungan gizi, lebih kenyal dan rasanya lebih enak dibandingkan ikan laut lainnya. Sayangnya, nilai ekspor kita kalah dibanding Thailand yang mencapai US$ 1 juta dengan mengekspor ikan tuna olahan dalam kaleng. Ikan tuna yang diolah di Thailand lebih banyak dibanding Indonesia. Thailand juga memanfaatkan longgarnya aturan maritim dan pengawasan Indonesia untuk mengoperasikan kapal mereka. Negara itu bisa membawa ikan tuna Indonesia dalam bentuk ikan beku. Sehingga bisa dikatakan, aturan soal izin kapal asing dan pengawasan harus dicermati dengan cermat agar sumber daya alam kita tidak terus menerus dibawa keluar Indonesia. Danti Nawasari Cileungsi – Bogor

4

reporter: Mahbub Junaidi, Vinsensius Segu

Infrastruktur Luar Jawa

redaktur foto: dahlan rebo pahing

negara kita adalah negara kepulauan. Banyak daerah memerlukan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing ekonominya. Saat ini, Indonesia masih kekurangan infrastruktur jalan tol sekitar 8.500 km. Jasa Marga telah membangun jalan tol dengan panjang 750 km di seluruh wilayah Indonesia dengan pengoperasian hanya mencapai 73% dari total jalan yang dibangun. Namun sebagian besar pembangunan jalan tol di Indonesia masih terfokus di Pulau Jawa mengingat tingginya lalu lintas. Ini tak bisa dipung­kiri karena sejak jaman Orde Baru pun, pemerintah pusat hanya berfokus pada Jawa saja sehingga perkembangan ekonomi dan infrastruktur di luar Jawa, jauh tertinggal. Contoh paling nyata adalah jembatan Suramadu yang dibangun pemerintah sejak tahun 2003-2009. Studi pembangunannya memerlukan 10 tahun sebelum benar-benar dibangun. Setelah dibangunnya Suramadu, kawasan Madura sangat berubah. Beberapa sentra industri batik tumbuh dengan pendapatan yang cukup baik. Kerajinan seperti anyaman dan kuliner juga maju. Bahkan ada kuliner Madura yang cukup terkenal yaitu Bebek Sinjay yang tiap harinya didatangi oleh para pecinta kuliner yang datang dari luar Madura. Bahkan mereka kerap membawa banyak saudara dan teman untuk datang ke Madura untuk menyantap kuliner dan berbelanja Batik Madura yang tak kalah cantik dengan batik Cirebon. Sebagai seorang dari luar Jawa, saya berharap Pemerintah juga memberi perhatian, terutama soal infrastruktur yang lebih banyak untuk wilayah luar Jawa. Seperti memberi perhatian kepada Madura. Sehingga ekonomi masyarakat di sini juga terangkat. Rudolf Wangge Jl. Kakatua – Kupang Nusa Tenggara Timur

Fotografer: wirasatria, asep rochyadi REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: yayan taryana, ade moh sofyan ilustrator: rangga diyarto RiSET: Mahario, tri handika, Aditya b sekretaris redaksi: nonon primayani putri,

unit usaha pemimpin perusahaan: nyoman brahmandita Manager keuangan: fahmi alamsyah marketing: AIDA iryani sirkulasi: herry chatib penasehat hukum: lucas sh & partners alamat redaksi dan usaha: jl. RIMBA NO 42, kebayoran baru-jakarta selatan 12150, tel 021 72795887, fax. 021 7222659 penerbit: pt media berita indonesia Distribusi: mirage distribution

SuratMingguini Pemerintah Perhatikan Microfinance data Bank Dunia tahun 2010 menyebutkan, kurang dari 50% penduduk Indonesia yang bisa mengakses bank karena kendala geografis, karena bank enggan membuka cabang. Perbankan berpikir dua kali sebelum memberi akses layanan ke wilayah terpencil. Hal ini terkait ongkos operasional yang harus dikeluarkan perbankan. Papua, misalnya. Hanya bank besar yang mau investasi di sana. Bank-bank kecil tidak akan mampu membuka cabang di sana. Hal ini berefek pada psikologis masyarakat yang membuat mereka makin enggan ke perbankan. Banyak pihak mendirikan usaha microfinance untuk menolong diri mereka sendiri seperti Lembaga Keuangan Micro Agribisnis (LKMA) atau bank Petani “Prima Tani” di Nagari Koto Tinggi, Baso, Agam, Sumatera Barat. Lembaga ini membesar dengan 300 unit dalam tiga tahun yang dipelopori oleh Masril Koto. Mereka banyak membantu masyarakat yang kekurangan modal untuk pengembangan usahanya. Mereka berkembang tanpa keterlibatkan pemerintah. Karena itu, saya berharap agar pemerintah lebih bisa mengakomodir inisiatifinisiatif masyarakat seperti ini. Sehingga kesejahteraan dapat terdistribusi lebih baik. Hendratta Pasar Rebo – Jakarta Timur

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


CONTENTREVIEW

LaporanUtama Ekspansi Besar Astra

Astra mengeluarkan dana Rp 7 triliun untuk membangun properti di kawasan Sudirman. Mereka juga menggarap pasar asuransi jiwa, dan kemungkinan bisnis penerbangan.

18 | nasional Banjir Proyek di Tahun Kuda Puluhan proyek infrastruktur bernilai ratusan triliun, bergulir tahun depan. Agar anggaran tak jebol, pemerintah merangkul swasta.

50 | profil Dhanin Chearavanont Kerja Keras si Raja Ternak Menerapkan inovasi dan memberikan pelayanan menjadi kunci sukses Dhanin dalam mengembangkan jaringan bisnisnya. Dia pun menguasai seluruh bisnis di Thailand. 31 | sisipan Reklame Buruk Sebuah Negeri Sengkarut pengelolaan bandara di Indonesia kerap mengakibatkan citra maskapai tercoreng dan terpaksa mengeluarkan tambahan biaya operasional.

22 | Bisnis Sepekan l BRI Asuransikan Pengusaha Mikro l Nissan Masuk ke Bisnis Pembiayaan l IPB Gandeng SNV Belanda untuk Tingkatkan Produksi Susu l Matahari Agresif Kembangkan Toko

40 | profesi Potensi Bisnis Pemandu Adventure Kini, mulai bermunculan perusahaan jasa pemandu naik gunung. Kebanyakan didirikan oleh mereka yang pernah mendaki. 24 | bisnis Indomie di Mana-mana Mi instan memberi kontribusi paling besar bagi pendapatan Indofood. Setiap tahun, warung warung Indomie di Jakarta menyumbang Rp 600 miliar.

4 | MailBox 8 | Editorial Perjamuan Terakhir 44 | Internasional China Semakin Terbuka 52 | Hukum Setelah Intrepid Kalah 56 | Keuangan dan Perbankan Agar Asing Tak Angkat Koper 60 | Pasar Modal Jangan Terlalu Agresif 66 | Kolom Lain Tata, Lain Astra 38 | Figur Whulandary Herman

Tuah Reog Ponorogo

Indonesia tak hanya memiliki keindahan alam, wanita cantik pun ada segudang. Salah satunya adalah Whulandari Herman, Puteri Indonesia 2013 yang lolos 16 besar pemilihan Miss Universe 2013 yang diselenggarakan di Crocus Hall, Moscow.


FOTO riset

V V

Inilah Empat Capres dari PKS

FOTO riset

V V

Bagaimana Nasib Surya Paloh Usai Interpid Kalah? kemelut perebutan pengelolaan tambang tembaga dan emas di “Tumpang Pitu” alias Bukit Tujuh di Kabupaten Banyuwangi sudah dimenangkan oleh IndoAust melawan tergugat Interpid. Bagaimana nasib Surya Paloh yang kabarnya memegang 5% saham Interpid? Pendiri Partai Nasional Demokrat itu pada tahun lalu mendapat berkah berupa hibah saham dari Interpid Mines sebesar 5 persen atau 27 juta lembar saham. Belum jelas benar apakah hibah saham kepada Surya Paloh ini sudah mendapat persetujuan dari para pemegang saham Interpid Mines dan Security Exchange Commission Australia, atau belum. n

FOTO riset

V V

Inilah Sindiran Jokowi-Ahok untuk SBY Soal Macet dalam pertemuan dengan pengurus Kadin, beberapa hari lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung soal kemacetan. Menurut SBY, persoalan kemacetan menjadi tanggung jawab gubernur. Tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah sudah terbagi karena sudah ada sistem desentraliasai otonomi daerah. Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi tidak mau menjadi kambing hitam. Menurutnya, pemerintah pusat mesti ikut andil dalam mengatasi kemacetan akut di Ibu Kota. “Mau antisipasi gimana? Nanti kalau membuat kebijakan genap-ganjil, tapi ada mobil-mobil baru, ya percuma,” jelasnya. n

5 Pemain Muda yang Meroket Setelah Pindah Klub

FOTO riset

V V 6

partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai mempersiapkan diri untuk bertarung di Pemilu 2014. PKS nampaknya mencoba bangkit pascakasus yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus korupsi awal 2013. PKS secara mengejutkan menampilkan nama-nama kadernya yang siap diusung sebagai calon presiden pada 2014. Nama-nama ini memang sudah lama berkecimpung di dunia politik nasional. Mereka adalah Ahmad Heryawan, Anis Matta, Hidayat Nurwahid,dan Tifatul Sembiring. n

sebuah klub biasanya tidak sabar dalam menangani pemain muda. Ketika dinilai tak berkembang, pemain tersebut dilepas. Namun ternyata, mereka justru berkembang di klub lain. Beberapa klub tak memberikan kepercayaan yang cukup kepada para pemain mudanya. Klub-klub ini kemudian memilih membeli pemain bintang berharga mahal dan melepaskan pemain-pemain muda potensial. Namun tak jarang, keputusan tersebut menjadi bumerang. Para pemain muda yang dilepas justru berkembang dan menjelma jadi bintang di klub lain. Mereka adalah Paul Pogba (MU ke Juventus), Gerard Pique (MU ke Barcelona), Cristiano Ronaldo (Sporting Lisbon ke MU), Daniel Sturridge (Chelsea ke Liverpool), Andrea Pirlo (Inter Milan ke AC Milan). n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013



editorial

http://www.inilah.com/ireview Email kami: redaksi@inilahreview.com Kirim surat: inilahreview, Jl. Rimba No. 42, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12150

k

Perjamuan Terakhir

amis 14 November 2013, merupakan hari bersejarah bagi Bank Indonesia. Sebab di hari itu, BI akan menyelenggarakan Bankers Dinner yang terakhir. Itulah saat pemungkas bagi Gubernur BI dan jajarannya menyapa para eksekutif perbankan. Segala masalah, mulai dari kinerja perbankan sepanjang tahun 2013 dan prospeknya di tahun depan akan ditumpahkan malam itu. Maklum, per 1 Januari 2014, fungsi pengawasan perbankan akan dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan. Meskipun acara itu berjalan santai, hal itu tak mengurangi keseriusan BI untuk menyampaikan beberapa arah strategis. Apalagi, suasana saat ini sedang genting. Defisit transaksi berjalan makin melebar dan nilai tukar rupiah makin merosot. Belum lagi ancaman tapering stimulus yang sewaktu-waktu bisa dilakukan The Fed. Itu merupakan ancaman yang bisa meledak kapan saja. Bahkan para analis memperkirakan bank sentral akan kembali menaikkan bunga acuannya (BI Rate) sebesar 0,25% untuk mengimbangi defisit transaksi berjalan. Itu berarti ekonomi akan berjalan semakin lamban. Kredit perbankan misalnya, bakal kedodoroan dan memiliki ruang sempit untuk ekspansi. Sektor otomotif dan pembiayaan juga akan terkena imbas negatif. Termasuk sektor properti, lantaran naiknya tingkat suku bunga. Makanya, kendati sampai semester III-2013, perbankan di Indonesia menorehkan rapor yang lumayan bagus, tetap harus waspada terhadap kemungkinankemungkinan yang akan terjadi di masa datang. Per-

8

bankan terutama, harus meneliti kembali kredit konsumsi dan properti yang selama ini disalurkan dan telah mengakibatkan bubble yang sewaktu-waktu bisa meletus. Itulah, antara lain, yang harus disampaikan bank sentral lewat gubernurnya. Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mesti ekstra waspada. Komunikasi dengan BI harus dilakukan secara terbuka dan intensif, agar bila terjadi sesuatu yang urgent bisa segera diatasi dengan baik dan benar. Jangan sampai kegagalan OJK di Inggris terulang lagi. Itu bukti bahwa OJK tidak berjalan lancar gara-gara tidak adanya komunikasi intensif antara FSA (Financial Supervisory Agency) dengan bank sentral (dalam hal ini Bank of England) dan Departemen Keuangan. Sehingga Nothern Rock, kemudian diikuti Bradford Bingley dan Royal Bank of Scotland Lloyds terpaksa menjadi “tumbal�. Kalau mau tirulah OJK di Jepang. Di sana Bank Of Japan (BOJ) bisa dengan langsung memeriksa keadaan setiap bank dan lembaga keuangan nonbank. Berbagai informasi tersebut sangat bermanfaat bagi BOJ, baik dalam hal menjaga stabilitas payment dan financial settlement system. Sehingga memudahkan otoritas untuk merumuskan kebijakan moneternya. Di sini, memang, diperlukan sikap legowo. Tidak boleh ada yang egoistis. Jangan mentang-mentang OJK sudah eksis dan berhak atas pengawasan bank, serta bersifat independen, lantas tak mempedulikan BI sebagai mitra kerjanya. Ingat urusan mikro dan makro itu bak dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Demikian pun dengan Bank Indonesia. Jangan merasa urusan macroprudential menjadi haknya, lantas menurunkan kebijakan yang aneh-aneh. Semuanya harus dilakukan berdasarkan sikap kehati-hatian yang wajar. Syukurlah, sebagai langkah awal, kerjasama antara dua institusi ini tampaknya akan berjalan mulus. BI dengan rela telah meminjamkan kantor-kantor cabangnya di daerah untuk dipakai OJK. Bahkan seperti diketahui, untuk sementara, bank sentral juga telah merelakan 1.173 pegawainya untuk jadi karyawan OJK. Nah, diharapkan kerjasama seperti ini terus berlangsung sampai pada tingkat pengambil kebijakan. Sehingga, fungsi OJK kita mirip dengan FSA di Jepang. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


Astra mengeluarkan dana Rp 7 triliun untuk membangun properti di kawasan Sudirman. Mereka juga menggarap pasar asuransi jiwa, dan kemungkinan bisnis penerbangan. TEKS Latihono Sujantyo dan Mahbub Junaidi Foto Wirasatria ilustrasi Rangga Infografis Erbhayu

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

9


Lahan yang akan dibangun properti: Bukan tanpa tujuan.

K

etika manajemen PT Astra International Tbk memutuskan masuk ke bisnis properti, banyak analis bertanya-tanya, ada gerangan apa dengan grup usaha ini? Benarkah ini semata-mata untuk menambah portofolio usahanya, atau lantaran enam lini bisnisnya semakin seret memasukkan uang ke kas perusahaan? Memang, sepanjang bulan Januari-September 2013, kinerja keuangan Astra terlihat tidak begitu baik. Dalam periode sembilan bulan itu, pendapatan Astra turun 1%, dari Rp Rp 143,12 triliun (Januari-September 2012) menjadi Rp 141,84 triliun (Januari-September 2013). Turunnya pendapatan merembes ke laba bersih. Sepanjang periode itu, Astra hanya mampu meraup laba bersih Rp 13,5 triliun. Ini artinya, ada penurunan sebanyak 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,7 trililiun. Menurut Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, ada tiga faktor yang membuat pendapatan Astra menurun. Pertama, ketatnya persaingan di pasar mobil. Kedua, naiknya biaya tenaga kerja. Ketiga, turunnya harga komoditas, terutama crude palm oil (CPO). “Kami memperkirakan kondisi bisnis hingga akhir tahun 2013 tidak terlalu banyak berubah,� kata Prijono. Selama ini, Grup Astra konsentrasi pada enam lini bisnis, yakni divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agrobisnis, infrastruktur, dan logistik serta teknologi informasi.

10

Sepanjang Januari-September 2013, laba bersih divisi otomotif turun 5% menjadi Rp 6,9 triliun. Kemudian divisi alat berat dan pertambangan turun 23% menjadi Rp 2,1 triliun, agrobisnis turun 45% menjadi Rp 726 miliar, dan divisi infrastruktur dan logistik turun sebesar 28% menjadi Rp 339 miliar. Dari enam lini bisnis itu, hanya divisi jasa keuangan yang naik 17% menjadi Rp 3,3 triliun serta divisi teknologi dan informasi naik 23% menjadi Rp 101 miliar.

PROYEK PRESTISIUS Jadi, kalau melihat angka-angka itu, bisnis Grup Astra memang sedang seret. Inikah yang membuat Astra masuk ke bisnis properti untuk mendongkrak pendapatan? Entahlah. Yang jelas, keputusan Astra menggarap sektor ini bukan datang tiba-tiba. Sejak awal tahun ini, majalah ini sudah mendengar bahwa grup usaha ini akan membangun properti di lahan yang selama ini dipakai sebagai showroom Astra di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Di lahan seluas 2,4 hektar itu, akan dibangun empat gedung pencakar langit. Pertama, Menara Astra setinggi 50 lantai yang berada di depan Jalan Jenderal Sudirman, kemudian dibangun residensial tiga tower di belakang menara. Menurut Prijono, pembangunan Menara Astra bakal memakan waktu sampai empat tahun. Nantinya, semua lantai di menara ini akan ditempati seluruhnya oleh semua unit usaha Grup Astra. “Menara ini tidak akan dijual, kecuali tiga tower ditawar-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


kan kepada masyarakat,” ujar Prijono. Prijono mengatakan, masuknya Astra ke sektor properti bukan tanpa tujuan. “Kami sudah membentuk tim untuk menjajaki bisnis properti. Tampaknya bisnis ini cukup menarik, seiring dengan tumbuhnya masyarakat kelas menengah di

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

Indonesia,” katanya pada Workshop Wartawan Pasar Modal di Bandung, Jumat (8/11). Dari pemantauan InilahREVIEW, Kamis pekan lalu, showroom Astra yang akan dibangun proyek properti itu sudah rata dengan tanah. “Sebentar lagi mau groundbreaking. Ini tahap per-

11


tama,” ujar Prijono. Untuk membangun proyek properti senilai Rp 7 triliun ini, Astra menggandeng Hongkong Land Group Limited, perusahaan properti dari Hong Kong. Hongkong Land Group Limited selama ini punya reputasi sangat bagus dalam pembangunan properti di beberapa negara, seperti China, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Di Indonesia, bangunan World Trade Centre (WTC) yang berdiri di Jalan Sudriman, Jakarta adalah salah satu karya ciptanya. PT Brahmayasa Bahtera, perusahaan milik Astra, telah menunjuk Jones Lang LaSalle untuk memasarkan tiga tower yang akan dijual kepada masyarakat. “Proyek prestisius Astra International dan Hongkong Land ini akan menjadi pemimpin baru dalam pasar,” ujar Luke Rowe, Head of Project Marketing Jones Lang LaSalle Indonesia. Memang, selama dua tahun terakhir ini pasar properti menjadi primadona. Masyarakat berbondong-bondong memburu properti sehingga harganya sampai naik berlipat-lipat. Namun memasuki tahun 2014, menurut perkiraan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, pasar properti mulai melambat.

Selain pasar properti dan asuransi jiwa, kabarnya Astra juga tertarik menggarap bisnis penerbangan.

RUPS Astra International, tbk: Sedang seret.

12

Menurut Ali, saat ini ada dua masalah mendasar yang dihadapi pasar properti. Pertama, 2013-2014 merupakan periode siklus properti yang sedang melambat setelah booming properti dua tahun lalu. Kedua, kondisi tersebut diperparah dengan perekonomian yang melemah, baik di dalam negeri maupun global. “Kondisi ini yang seharusnya diwaspadai oleh para pelaku bisnis properti saat ini,” kata Ali. Terlepas dari proyeksi itu, Astra tentu punya hitungan sendiri. Apalagi, pembangunan Menara Astra dan tiga tower lainnya baru selesai sekitar tahun 2018. Bisa jadi di tahun itu, pasar properti kembali mendulang emas.

ASURANSI DAN AIRLINES Selain menggarap pasar properti, awal tahun 2014 Astra juga masuk ke bisnis asuransi jiwa. “Bentuknya joint venture. Alasan kami adalah terkait meningkatnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang luar biasa,” ujar Prijono. Siapa calon pendamping Astra? Hingga saat ini, Astra masih terus melakukan pembicaraan dengan tiga perusahaan asuransi internasional. Namun, sumber majalah ini mengungkapkan bahwa Aviva Plc. merupakan salah satu kandidat investor yang akan mendampingi bisnis asuransi Astra. Jika Astra berhasil mendapatkan mitra, maka ini akan menjadi usaha asuransi jiwa pertama bagi perusahaan tersebut. Selama ini, Astra hanya punya satu perusahaan asuransi umum, yakni PT Asuransi Astra Buana. Memang, pasar asuransi di Indonesia begitu besar. Menurut riset Fitch Media Department, dengan jumlah penduduk sebanyak 250 juta jiwa, penetrasi pasar asuransi di Indonesia baru 1,7%. Angka ini tergolong rendah dibandingkan Amerika Serikat 8,1% dan 11,8% di Inggris. Indonesia pun masih kalah dari dua negara jiran, Singapura dan Malaysia, yang penetrasinya sudah mencapai 4%. Selain pasar properti dan asuransi jiwa, kabarnya Astra juga tertarik menggarap bisnis penerbangan. Di bisnis ini, Astra mengincar penerbangan untuk kelas menengah ke atas, yang sekarang didominasi Garuda. Namun, Head of Public Relation Astra, Yulian Warman kepada INILAH.COM sempat mengatakan bahwa semuanya masih belum pasti. “Yang jelas, belum ada rencana ke situ (bisnis airlines),” katanya. Terlepas dari soal itu, yang jelas, masuknya Astra dalam pasar properti dan asuransi jiwa semakin menambah panjang deretan usaha di grup raksasa ini. Selama ini, Grup Astra membawahi enam lini bisnis, yakni divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agrobisnis, infrastruktur, logistik, dan teknologi informasi. Dalam catatan majalah ini, per September 2013 jumlah perusahaan dalam kelompok usaha ini mencapai 178 perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak 189.459 orang. Untuk menggerakkan roda enam divisi ini, tahun 2014 Astra menyiapkan belanja modal sebesar Rp 17,8 triliun. Angka ini naik sebesar Rp 2,3 triliun dari belanja modal tahun 2013 senilai Rp 15,5 triliun. Begitulah Astra, yang 50,11% sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage (JCC), sebuah perusahaan dealer mobil asal Singapura. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


P

60% Dari Otomotif

T Astra International Tbk, yang kini tercatat di Bursa Efek Indonesia, memang telah menjadi perusahaan raksasa. Di pasar mobil, jangan ditanya. Sejak lama, Astra menjadi jawara di pasar ini. Lihat saja, dari total penjualan mobil nasional sebanyak 908.000 unit sepanjang Januari-September 2013, sebanyak 479.000 unit berasal dari Astra. Penjualan mobil Grup Astra tertinggi meliputi Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot. Sepanjang sembilan bulan itu pula, Astra meluncurkan 22 model baru dan 12 model facelift, termasuk low cost green car (LCGC), yakni Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla, yang mulai dijual pada September lalu. Selain mobil, sepanjang Januari-September 2013 Astra juga berhasil menjual sepeda motor merek Honda sebanyak 3,5 juta unit. Di segmen ini, Astra juga menguasai pangsa pasar. Sebab, selama periode itu, angka penjualan sepeda motor nasional tercatat 5,8 juta unit. Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto mengatakan, selama ini divisi otomotif penyumbang terbesar dari pendapatan Astra. “Dari enam lini bisnis Astra, penyumbang terbesar 60% berasal dari otomotif,” ujar Prijono pada ‘Workshop Wartawan Pasar Modal’ di Bandung, Jumat (8/11). Sekadar catatan, sepanjang Januari-September 2013, pendapatan Astra sebesar Rp 141,84 triliun. Hanya saja, kata Prijono, karena persaingan semakin ketat dan biaya tenaga kerja cukup tinggi, akibatnya laba bersih divisi otomotif turun 5% menjadi Rp 6,9 triliun. Dari divisi otomotif, Astra akan mengandalkan penjualan pada Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla. Itulah kenapa, Astra tak segan merogoh dana sampai Rp 2,1 triliun untuk membangun pabrik di Karawang, Jawa Barat guna memproduksi dua mobil LCGC ini. Pabrik ini mampu memproduksi 120 ribu unit mobil per tahun. Sampai akhir tahun ini, Agya dan Ayla diproduksi masing-masing sebanyak 15.000 unit. Dan, bagi Anda yang sudah menjatuhkan pilihan untuk membeli dua mobil murah ini, tampaknya harus bersabar. Sebab, pasokan 15.000 unit hingga

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

akhir tahun ini sudah ludes terjual. Yang menarik dari dua mobil ini, ada lambang Garuda yang menempel di ujung kap depan Agya dan Ayla. Sementara di bagian belakang, tepatnya di kiri, dipasang logo Astra-Toyota atau Astra-Daihatsu. Banyak kalangan melihat, Agya dan Ayla adalah cikal bakal mobil nasional yang akan dikembangkan oleh Astra. Bila benar, inilah untuk kesekian kalinya Indonesia berusaha menciptakan mobil nasional. Yang tak kalah menarik adalah pemakaian nama Astra pada kedua mobil ini. Inilah untuk pertama kalinya nama Astra menempel pada mobil milik Toyota setelah puluhan tahun mereka berkongsi. “Ini merupakan fenomena baru, bahwa akhirnya ada produk Indonesia dengan lokalisasi dapat menyandang nama Astra,” ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk kepada InilahREVIEW beberapa waktu lalu. Astra Toyota Agya bisa disebut sebagai pionir pemakaian nama Astra pada mobil milik Toyota. Sebab, kabarnya, nama Toyota juga akan diganti dengan nama Astra pada beberapa mobil jenis niaga yang akan diproduksi nanti. Bila benar, tentu saja ini sebuah kemajuan bagi Astra. Namun yang harus diingat, Astra harus menguasai semua aspek, mulai dari teknologi, desain, bahan baku, dan proses produksi. n

13


Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk

Kami Sedang Menciptakan Calon Pemimpin TEKS Mahbub Junaidi Foto Wirasatria

P

rijono Sugiarto bukan orang baru di Grup Astra. Sejak tahun 1990, ia bergabung di perusahaan raksasa ini, setelah sebelumnya adalah sales engineering manager di Daimler-Benz Indonesia. Sederet jabatan pernah disandangnya di Grup Astra. Misalnya, Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Honda Motor, dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Berbagai jabatan lain pernah disandangnya. Sederet jabatan lainnya adalah wakil presiden komisaris PT Astra Daihatsu Motor, PT Federal International Finance, komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Pamapersada Nusantara dan PT Astra Agro Lestari Tbk (2005-2007). Kursi Presiden Direktur PT Astra International Tbk dijabatnya sejak 1 Maret 2010 lewat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Mulai saat itulah Prijono mengemudikan PT Astra Internasional Tbk. Di tengah kesibukannya, Prijono masih sempat menjawab sejumlah pertanyaan tertulis yang diajukan Mahbub Junaidi dari InilahREVIEW, Jumat pekan lalu. Petikannya:

Apa alasan Astra memasuki bisnis properti?

Astra memasuki bisnis properti ini setelah melalui kajian. Kami sudah membentuk tim yang melakukan penjajakan untuk melihat peluang bisnis ini. Karena bisnis properti merupakan bisnis yang menarik. Hal ini berkaitan dengan naiknya jumlah kelas menengah di Indonesia. Saat ini kami sedang memaksimalkan lahan seluas 2,4 hektar yang dimiliki oleh perusahaan afiliasi Astra, yaitu PT Toyota Astra Motor, yang sebelumnya menggunakan lahan tersebut sebagai bangunan perkantoran, car showroom, dan car maintenance. Lahan tersebut akan dibangun Menara Astra untuk perkantoran di bagian depan. Menara Astra akan dipergunakan untuk kantor Astra, jadi tidak akan dijual ke pihak lain. Lalu di belakangnya akan dibangun tiga tower untuk residence sebanyak 500 unit yang akan dijual kepada publik. Kalau tidak ada halangan, mudah-mudahan bisa dilakukan pemancangan pertama dalam waktu dekat.

14

Di lantai bawah Menara Astra nantinya akan digunakan sebagai ruang pamer (showroom) dari AUTO 2000. Kami sudah melakukan keterbukaan informasi tentang hal ini pada 17 Juni lalu.

Tahun depan diperkirakan bisnis properti di Indonesia akan lesu. Apa ini tidak menjadi penghalang?

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa kami sudah membentuk tim khusus untuk menjajaki peluang dalam bisnis properti dan melihat prospek jangka menengah dan panjang. Karena, kami yakin bahwa jumlah kelas menengah akan terus tumbuh di Indonesia.

Setelah properti, apa lagi?

Kami sedang menjajaki kemungkinan untuk memasuki bisnis asuransi. Tapi yang terakhir ini masih dalam proses penjajakan.

Soal bisnis penerbangan, apa betul akan dijajaki juga?

Sampai saat ini belum ada informasi yang dapat disampaikan di bidang ini.

Dari sekian banyak lini bisnis, mana yang paling menguntungkan dan mana yang bisa dibilang gagal?

Kondisi bisnis setiap tahun selalu berubah dan di sini Grup Astra dapat menikmati kesimbangan bisnis di bidang otomotif dan nonotomotif. Dalam perkembangan beberapa waktu ter-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


Astra telah tumbuh pesat dalam tiga tahun terakhir dan menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri agar Astra terus menjaga pertumbuhan bisnisnya secara berkesinambungan. Selain terus berusaha untuk memperkuat bisnis inti dan mengembangkan sinergi di antara seluruh bisnisnya, Astra terus mencari peluang untuk masuk ke bisnis baru yang dapat menopang pertumbuhan bisnis Astra ke depan. Oleh karena itu, kami tetap melakukan capital expenditure (capex) secara konsisten walaupun dalam kondisi ekonomi global dan Indonesia yang melambat.

Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, kegiatan CSR apa saja yang sudah dijalankan oleh Astra?

akhir, lini bisnis otomotif Astra memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan lini bisnis lainnya. Sebesar 60% laba bersih Astra merupakan kontribusi dari lini bisnis otomotif serta jasa keuangan pendukungnya. Perkembangan bisnis biasanya mengikuti kondisi bisnis pada periode tersebut.

Apa harapan ke depan untuk otomotif?

Indonesia bisa menjadi basis produksi dan basis ekspor produk otomotif. Selain itu, Astra juga akan terus mengembangkan industri dan produknya tidak hanya lokal, tapi juga ekspor. Untuk kegiatan ekspor tentu saja hal tersebut terkait dengan infrastruktur. Kami berharap akan ada kesiapan infrastruktur pelabuhan untuk memfasilitasi kegiatan ekspor dan infrastruktur lainnya untuk kebutuhan di dalam negeri.

Apa tantangan yang dihadapi Astra saat ini?

Pembentukan sumber daya manusia yang handal. Kami sedang menciptakan calon leader atau pemimpin masa depan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Astra dalam kondisi bisnis yang makin cepat berubah dan kompetitif. Sejalan dengan Strategic Triple Roadmap di Astra, yang salah satunya fokus kepada people roadmap, maka manajemen Astra terus mengkaji dan memperbaiki Astra people roadmap untuk mengembangkan insan-insan Astra sesuai dengan kultur Astra dan perkembangan tantangan di dunia bisnis.

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

Astra menjalankan kegiatan CSR dalam payung program SATU Indonesia atau Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia. Program tersebut merupakan sebuah langkah nyata dari Grup Astra untuk berperan aktif serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karsa, cipta, dan karya terpadu untuk memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia. Fokus kegiatan CSR Astra ada pada empat pilar, yakni Pendidikan, Lingkungan, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Kesehatan. Hingga semester pertama tahun 2013, dalam bidang pendidikan Grup Astra telah menyalurkan 141.835 paket beasiswa, membina 8.048 sekolah dalam bentuk hardware, software dan brainware, serta membina 17.905 guru. Selain itu, dalam bidang lingkungan, Astra telah menanam sebanyak 1.731.113 pohon. Kemudian di bidang usaha kecil dan menengah, Astra telah membina 315 kelompok dan 26.001 orang dalam bidang income generating activities, serta membina 7.856 usaha kecil dan menengah melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Lalu dalam bidang kesehatan, Astra telah membina 520 posyandu, dan Mobil Kesehatan Astra (MOKESA) telah melayani 19.667 pasien di Jakarta Utara.

Kembali ke SATU Indonesia Awards tadi, kapan pelaksanaan pemberian apresiasinya?

Untuk memperingati Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober setiap tahun, kami juga menyelenggarakan SATU Indonesia Awards. SATU Indonesia Awards adalah apresiasi yang diberikan kepada pemuda-pemudi Indonesia berusia di bawah 35 tahun yang memiliki semangat yang sejalan dengan Astra, berkarya dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar serta membawa semangat perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Mereka berkarya dalam lima bidang, yaitu pendidikan, lingkungan, usaha kecil dan menengah, kesehatan serta teknologi. Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2010. Minat masyarakat Indonesia terhadap SATU Indonesia Awards juga terus meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kami berharap animo para calon SATU Indonesia Awards ini akan terus meningkat setiap tahunnya dan kami akan terus berusaha untuk memberikan apresiasi dan melakukan pembinaaan ke pada mutiara-mutiara bangsa ini. n

15


Ketar-ketir Agro Lestari Jika harga CPO terus turun, kinerja keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk bakal terganggu. TEKS Latihono Sujantyo dan Mahbub Junaidi Foto AR Astra Agro Lestari

J

ASTRA AGRO LESTARI: Depresiasi rupiah membuat beban bertambah.

16

anuari sampai September 2013, bisa disebut sebagai sembilan bulan tidak menggembirakan bagi bisnis PT Astra International Tbk. Laba bersih beberapa divisi yang menjadi andalan di grup ini turun, termasuk di agrobisnis. Yang termasuk dalam divisi agrobisnis adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Laba bersih perusahaan ini sepanjang Januari-September 2013 anjlok hingga 45,45%, dari Rp 1,67 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 910,9 miliar. Menurut Presiden Direktur AALI, Widya Wirjawan, penurunan laba terjadi lantaran melemahnya rupiah terhadap dolar AS sejak beberapa bulan ini. Depresiasi rupiah membuat beban AALI bertambah. Apalagi ditambah rugi kurs yang mencapai Rp 335,33 miliar. “Saat itu, kurs pada tanggal pelaporan posisi keuangan konsolidasi sebesar Rp 11.613,” ujar Widya. Saat ini, produksi crude palm oil (CPO) AALI mencapai 1.083.650 ton. Jumlah ini mengalani kenaikan sebesar 4,7% dari 1.035.200 ton di tahun 2012. Luas perkebunan kelapa sawit AALI mencapai 278 ribu hektare yang tersebar di Pulau Kalimantan (43,3%), Pulau Sumatera (38,4%), dan Pulau Sulawesi (18,3%). Kini, AALI ketar-ketir melihat perkembangan harga CPO. Sebab, belakangan ini harga CPO anjlok di angka rata-rata Rp 6.835 per kg dari Rp 7.739 per kg. “Harga CPO tidak menggembirakan, turun 11,7%. Kami mengharapkan harga CPO naik,” ujar Rudi Chen, Direktur Keuangan AALI. Rudi khawatir, jika harga CPO terus turun, jelas ini akan mengganggu kinerja keuangan AALI. “Harga CPO tidak ada yang bisa mengira-ngira. Tapi kami melihat Oktober naik sedikit. Kami harapkan ini bisa bertahan dan naik sampai akhir tahun,” katanya. Saat ini, harga CPO di pasar dunia sudah berada di kisaran US$ 815-US$ 850 per metrik ton. Banyak analis memperkirakan, harga ini akan naik kembali seiring semakin meningkatnya permintaan

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


CPO dan turunannya setelah tiga bulan turun.

Ekspor Meningkat Menurut data Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), per September 2013, ekspor CPO Indonesia naik menjadi 1,64 juta ton dari 1,48 juta ton di bulan Agustus. Ada beberapa faktor penyebab naiknya ekspor. Pertama, adanya keterlambatan panen kacang kedelai di Amerika Serikat sehingga permintaan CPO dari Indonesia naik. Selain itu, permintaan CPO dari beberapa negara juga naik pada bulan September. Selama ini Indonesia banyak mengekspor CPO ke India, China, Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Selain itu, CPO Indonesia juga masuk ke Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, tapi jumlahnya tak seberapa. Gapki yakin, sampai akhir tahun ini ekspor CPO Indonesia bisa menembus angka 19 juta ton. Bila benar, ini kenaikan fantastis, karena tahun lalu hanya 16,7 juta ton. Selama ini, CPO menjadi salah satu andalan ekspor nonmigas Indonesia. Tengok saja tahun 2012 lalu. Sektor kelapa sawit mampu memberi sumbangan sebesar 24% terhadap total ekspor nonmigas senilai US$ 153,07 miliar. Tahun lalu, produksi CPO Indonesia sudah mencapai 26,5 juta ton, di mana lebih 70% di antaranya diserap oleh pasar ekspor. Tahun ini diperkirakan akan mencapai 28 juta ton. Pesaing terberat Indonesia, yakni Malaysia, hanya 18,9 juta ton. Sulit Berkembang Memang, CPO Indonesia sangat ciamik. Sebab, selain sebagai bahan baku bagi ratusan produk—termasuk energi terbarukan—CPO juga lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Menariknya, kebutuhan dunia terhadap CPO diperkirakan akan terus naik. Pesatnya pertumbuhan ekonomi China, India, dan kawasan Timur Tengah telah meningkatkan permintaan CPO. Berkembangnya industri energi juga turut mendongkrak permintaan CPO dunia. Hanya saja, tak sedikit masalah yang dihadapi produsen CPO nasional. Selain terus menerus dituding sebagai perusak lingkungan, produsen CPO juga sulit berekspansi karena ada moratorium kelapa sawit di lahan gambut dan kawasan hutan yang diberlakukan sejak Mei 2011. Moratorium ini muncul setelah Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Norwegia menandatangani Letter of Intent (LoI) pada Mei 2010. Lewat LoI ini, Indonesia memperoleh hibah sebesar US$ 1 miliar. Sebaliknya dengan LoI ini, produsen CPO sulit berkembang. Padahal, industri kelapa sawit mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Hitungannya begini, jika setiap tiga hektare kebun kelapa sawit mampu menyerap satu tenaga kerja, itu berarti industri kelapa sawit bisa menyerap sekitar 4 juta tenaga kerja. Namun kabarnya, pemerintah akan memangkas bea keluar CPO dari 10,5% menjadi 9%. Ini tentu saja kabar baik bagi produsen CPO nasional, termasuk AALI. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

17


nasional Infrastruktur

Banjir Proyek di Tahun M Puluhan proyek infrastruktur bernilai ratusan triliun, bergulir tahun depan. Agar anggaran tak jebol, pemerintah merangkul swasta. TEKS Iwan Purwantono foto Wirasatria, Riset

enko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan sebuah rencana besar. Itu diucapkannya di depan peserta International Indonesian Infrastructure

Inilah 27 Proyek Infrastruktur Bappenas Proyek Prospektif: l Kereta Bandara Soekarno-Hatta (estimasi investasi US$ 2,57 miliar)

l l

Pengolahan Sampah di Surakarta (estimasi investasi US$ 30 juta). PLTA Karama Sulsel (estimasi investasi US$ 1,3 miliar.

l Kereta Terintegrasi Terminal Gedebage Bandung

(estimasi investasi US$ 133 juta) l Revitalisasi Stasiun Kereta Yogyajarta dan Jalur

Pedestrian Malioboro (estimasi investasi US$ 732,78 juta atau US$ 828,63 juta). l Pengembangan Kota Aceh (estimasi investasi US$ 1,6 juta) l Kawasan Strategis dan Pengembangan Jembatan Selat Sunda (estimasi investasi US$ 25 miliar) l Jalan Tol Manado Bitung (estimasi investasi (US$ 353 juta) l Tol Akses Tanjung Priok (estimasi investasi US$ 612,5 juta) l Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (estimasi investasi US$ 1,2 miliar) l Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (estimasi investasi US$ 836 juta) l Infrastruktur Penyedia Air Minum Pondok Gede (estimasi investasi US$ 20 juta) l Infrastruktur Penyedia Air Minum Bali Selatan (estimasi investasi US$ 218 juta) l Pengolahan Sampah Area Depok dan Bogor (estimasi investasi US$ 40 juta)

Proyek Potensial: Pengembangan Pelabuhan Internasional Maloy Kalimantan Timur (estimasi investasi US$ 1,7 miliar) l Perluasan Pelabuhan Tanjung Priok, Cilamaya, Karawang (estimasi investasi US$ 1,1 miliar) l Perluasan Pelabuhan Tanjung Sauh, Batam (estimasi investasi US$ 805,8 juta) l Pengembangan Bandara Bali (estimasi investasi US$ 510 juta) l Bandara Internasional Kulon Progo (estimasi investasi US$ 500 juta) l Kereta Tambang Pulau Baai-Muara Enim (estimasi investasi US$ 3 miliar) l Monorel Sumatera Selatan (estimasi investasi US$ 550 juta) l MRT Surabaya (estimasi investasi US$ 1,1 miliar)) l Monorel Bandung (estimasi investasi US$ 2,8 miliar l Jalan Tol Cisumdawu, Jabar (estimasi investasi US$ 1 miliar) l Jalan Tol Pasir Koja-Soreang Bandung (estimasi investasi US$ 210 juta) l Jalan Tol Pandaan-Malang (estimasi investasi US$ 420 juta) l Pengolahan Limbah Jakarta (estimasi investasi (US$ 173,5 juta) l

*Data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2013*

18

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


nasional Infrastruktur

n Kuda Conference dan Exhibition (IIICE) 2013 yang digelar di JCC, Jakarta pada 13-15 November lalu. Kata dia ada 25 proyek infrastruktur prioritas senilai Rp 380 triliun, yang bakal ditawarkan melalui skema PPP (Public Private Partnership). Kalau tak ada hambatan, proyek infrastruktur prioritas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia itu, mulai dilelang pada 2014, yang kebetulan bershio kuda. Proyek ini, merupakan bagian dari program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Realisasi proyek ini sangat penting. Kalau ada perbaikan serta pembangunan infrastruktur baru, bisa menekan biaya logistik menjadi 10% dari total biaya produksi,” kata Hatta. Lalu, proyek apa saja yang dimaksud Hatta? Macam-macam. Mulai dari pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, jalur kereta api dan pembangkit listrik. Tentu saja, mega proyek ini perlu dana besar. Agar tidak mengganggu anggaran, lanjut Hatta, pemerintah merangkul swasta, melalui skema PPP. Deng­ an pola ini, memungkinkan terjadinya pembiayaan secara patungan. “Kami ingin skema PPP mendominasi proyek infrastruktur,” ujarnya. Hatta betul, ongkos membangun infrastruktur, memang mahal. Apalagi harga bahan baku terus naik. Tahun ini saja, dana untuk pembangunan infrastruktur mencapai Rp 440 triliun atau 30% dari total APBN 2013 yang mencapai Rp 1.500 triliun. Besarnya dana pembangunan infrastruktur tersebut berasal dari APBN-P 2013 sebesar Rp 200 triliun, APBD Rp 100 triliun, ditambah Rp 140 triliun ‘saweran’ dari BUMN dan swasta. Kalau sudah begitu, pemerintah berharap masuknya investor. Selama ini, peran swasta terhadap proyek infrastruktur yang menjadi bagian dari program MP3EI, sangatlah cekak. Sejak ditetapkan pada 2011, realisasi proyek MP3EI bernilai Rp 355 triliun. Peran swasta tak lebih hanya 5%.

27 Proyek Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menetapkan 27 proyek infrastruktur bernilai Rp 551,2 triliun yang berskema PPP. Agar menarik dan memudahkan, Bappenas mengemasnya dalam sebuah buku dan mengedarkannya. “Buku ini merupakan acuan bagi investor, bahwa kesempatan untuk berinvestasi di Indonesia dan berpartisipasi, cukup terbuka lebar. Selain itu, buku ini pembaruan dari edisi sebelumnya,” terang Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana dalam acara peluncuran buku Public Private Partnership di Forum IIICE, akhir pekan lalu. Buku tersebut, memaparkan 27 proyek infrastruktur yang diklasifikasikan dalam tiga kelompok. Pertama, proyek potensial terdiri 13 item. Proyek ini sudah masuk dalam prioritas pembangunan nasional. Kedua, proyek prospektif terdiri dari 14 item. Proyek ini telah dilengkapi dokumen serta persyaratan lainnya. Terakhir, proyek yang sudah siap ditawarkan atau ready to offer. Kemungkinan besar, proyek infrastruktur tersebut akan ditawarkan tahun depan. Soalnya, masih harus diajukan kepada perusahaan penjaminan serta proses persiapan lahan. “Proyek yang ditawarkan berprinsip revenue generating. Kebanyakan proyek infrastruktur yang mendukung konektivitas, ada pelabuhan, kereta api, energi juga,” paparnya. Tahun lalu, lanjut Armida, pemerintah telah meluncurkan 45 proyek infrastruktur melalui PPP. Sebanyak 21 proyek sudah ready to offer, sekarang telah masuk tahap pengerjaan. Beberapa di antaranya terpaksa dikeluarkan karena tidak menunjukkan progress yang baik. Infrastruktur Sepi Peminat? Ada fenomena menarik menyangkut proyek infrastruktur berskema PPP. Ternyata, perusahaan penjaminan kurang berminat terhadap proyek tersebut. Alasannya memang tak layak untuk dijaminkan. Adalah PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII), menyebutkan minimnya penjaminan terhadap proyek infrastruktur yang bernilai besar. Modal yang dimiliki perusahaan penjamin pelat merah ini, mencapai Rp 4,5 triliun. Namun hanya Rp 300 miliar saja yang dijaminkan untuk proyek PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Batang. Sementara nilai proyek PLTU ber-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

kapasitas 1x1.000 Megawatt itu mencapai Rp 40 triliun. Apa masalahnya? Menurut Direktur Operasional PII, Yadi J Ruchandi mengeluhkan banyaknya pihak yang tidak mengerti tentang skema penjaminan khususnya mengenai pembagian risiko. Akibatnya, proposal proyek yang diajukan pihak pemerintah daerah maupun instansi yang berkompeten, banyak yang ditolak. Misalnya, lanjut Yadi, proyek tersebut sudah dilelang atau tender kemudian diajukan penjaminan ke PII. Prosedurnya mengikuti Peraturan Menteri Keuangan No 260 Tahun 2010, PII harus mengikuti prosesnya sejak awal. Mulai proses persiapan proyek, feasibility studies dan lelang. Diakui Yadi, tidak semua proyek infrastruktur disetujui PII. Apabila pengerjaan infrastrukturnya dinilai tidak layak tentu akan ditolak. Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk, John Scott Younger sepakat bahwa anggaran tidak cukup untuk membiayai seluruh proyek infrastruktur. Sampai 2015, pemerintah memerlukan dana masuk sampai Rp 4.481 triliun. Dana sebesar itu diperuntukkan pembiayaan 583 proyek sektor riil senilai Rp 2.177 triliun dan 985 proyek infrastruktur publik senilai Rp 2.304 triliun. “Mau tidak mau, harus menggandeng swasta agar seluruh proyek infrastruktur bisa terealisasi,” tegasnya. Dia mencontohkan, kebutuhan dana Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membiayai proyek di 2014 mencapai Rp 101,1 triliun. Sayangnya, APBN 2014 hanya menyediakan dana sesuai PAGU sebesar Rp 74,9 triliun. Masih kurang Rp 35,2 triliun. GM Corporate Affair PT Nusantara Infrastructure Tbk, Deden Rochmawaty optimistis tawaran proyek infrastruktur bakal direspon efektif. Peluang masuknya investor asing, cukup besar. Optimisme Deden, tentang derasnya investasi dalam proyek prioritas infrastruktur, punya alasan kuat. Laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) pada 2012 menempatkan Indonesia di jararan 10 negara tujuan investasi utama di dunia. “Indonesia masuk peringkat keenam di Asia Pasifik di bawah China, India, Singapura, Hongkong, Australia dan Malaysia,” jelasnya. Sekarang tinggal menunggu hasil. Umpan yang sudah ditebar berhasil menarik investor? Atau malah senyap-senyap saja. n

19


nasional Mineral dan Batubara

Susahnya Renegosiasi Renegosiasi kontrak pertambangan, memang susahsusah gampang. Dari 111 kontrak, hanya 14 perusahaan yang sepakat. TEKS Iwan Purwantono Foto riset

TAMBANG FREEPORT: Kendalanya soal kewajiban smelter.

T

arget renegosiasi kontrak pertambangan, yang ditetapkan sampai akhir 2013, kemungkinan besar bisa meleset. Pasalnya, sampai November ini, baru 14 pemegang kontrak tambang mineral dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) yang sepakat renegosiasi. Padahal, saat ini terdapat 111 kontrak karya. Langkah renegosiasi di sektor pertambangan merupakan amanat dari UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba). Ada enam poin yang harus diperjuangkan. Dengan kata lain, harus ditaati perusahaan tambang baik KK maupun PKP2B. Keenam poin itu adalah kewajiban divestasi saham, pemanfaatan produk dalam negeri, pembangunan smelter

20

(hilirisasi), tarif royalti, peralihan perpanjangan kontrak menjadi izin usaha (IU), serta pembatasan areal pertambangan. Perkembangannya, industri tambang yang keberatan renegosiasi termasuk industri tambang kakap. Sebut saja PT Freeport Indonesia (Freeport) dan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). “Freeport dan Newmont memang tidak termasuk ke-14 perusahaan itu. Kendalanya soal kewajiban smelter,” kata Susyanto, Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian ESDM di Jakarta, beberapa waktu lalu. Sedangkan industri yang setuju renegosiasi, boleh dibilang perusahaan kelas ecek-ecek karena kapasitas produksinya hanya pas-pasan. Semisal PT Kadya Caraka Mulia yang volume produksinya 246.828 ton, PT Sumber Kurnia Buana

246.828 ton dan PT Mandiri Inti Perkasa 2,1 juta ton. Untuk renegosiasi ini, Presiden SBY telah membentuk tim khusus renegosiasi melalui Keppres No 3 Tahun 2012. Selanjutnya, terbentuklah tim renegosiasi KK pada Januari 2012 yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Nah, Menko Perekonomian mengakui bahwa meluluhkan Freeport dan Newmont agar mau renegosiasi, bukan perkara mudah. Khususnya ketika pembahasan aturan luas areal, besaran royalti serta pembangunan smelter. Meski berat, Hatta tetap optimistis bisa diselesaikan. Sejauh ini, pembahasan masih terus dilakukan. Beberapa di antaranya ada perkembangan positif. “Beberapa di antaranya kan sudah selesai. Lainnya, tinggal sedikit,” tutur Hatta. Masih senada, Menteri ESDM Jero Wacik optimistis proses renegosiasi pertambangan bisa sesuai target. “Sebelum akhir bulan, kontrak yang sudah beres, kita lakukan tanda tangan di depan publik,”ungkapnya. Terkait keinginan Freeport dan Newmont menunda pembangunan smelter, menurut Jero, harus dibahas dengan DPR karena menyangkut klausul dalam UU No 4 Tahun 2009 tentang Minerba. “Harus dibahas dulu di DPR. Karena ini menyangkut aturan. Segeralah diagendakan pertemuan itu,” pungkasnya. Satya Wira Yudha, Anggota Komisi VII DPR asal Golkar menyayangkan sikap industri tambang kakap yang ogah berenegosiasi. Padahal, mereka sudah banyak menikmati kekayaan alam Indonesia. “Di sinilah kemampuan lobi tim ekonomi kita diuji. Apakah mereka mampu mengetuk hati industri tambang besar itu,” terangnya. Dia juga berharap agar tim renegosiasi bisa bertindak tegas dan lugas. Khususnya dalam merealisasikan pembangunan smelter bagi industri pemilik KK maupun PKP2B. “Diwajibkan saja groundbreaking smelter pada 2014 kepada seluruh KK dan PKP2B. Dan, pemerintah juga siapkan infrastruktur smelter. Soal jaminan energi listrik serta akses transportasi,” pungkasnya. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


nasional Pertambangan

R

aut muka Saleh A Rais, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Mangan Indonesia (Aspemindo), terlihat lesu. Seperti halnya kondisi industri mangan di tanah air. Menurut Saleh, perkembangan industri mangan memang cukup memprihatinkan. Dua hal yang memberatkan sektor bisnis ini yaitu turunnya harga jual mangan di pasar internasional, serta tingginya bea ekspor. Harga mangan di pasar internasional, memang terus melorot. Pada Januari 2013, harga patokan ekspor (HPE) mangan berada di kisaran US$ 183,7 sampai US$ 267,6 per ton. Perkembangannya terus longsor menjadi US$ 124,07 sampai US$ 173,95 per ton pada November 2013. Beban lainnya, lanjut Saleh, pengusaha tambang mangan harus menanggung bea ekspor 20%, atau setara dengan US$ 40 per ton. Untuk bisa memperoleh izin ekspor pun tidaklah mudah. Pengusaha harus menunggu selama enam bulan agar kapasitas produksinya mencapai 3 ribu ton. Belum lagi banyaknya aturan yang mengganjal peluang ekspor mangan. Mulai UU No 4 Tahun 2009 tentang minerba, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 7 Tahun 2012 tentang peningkatan nilai tambah mineral serta Permen ESDM No 20 Tahun 2013 tentang perubahan kedua Permen ASDM No 7 Tahun 2012. Alhasil, ungkap Saleh, sejumlah industri tambang mangan baik berupa IUP (izin usaha pertambangan) serta IPR (izin pertambangan rakyat), harus gulung tikar. “Lebih dari seratus kegiatan usaha tambang mangan yang tutup. Baik yang berupa IUP maupun IPR. Kebanyakan di NTT yang dikenal memiliki mangan terbaik sedunia,” paparnya. Bijih mangan tersimpan di sebagian besar perut bumi Indonesia. Namun, mangan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki kualitas terbaik se-dunia. Lantas bagaimana dengan pasar lokal? Menurut Saleh, kendala yang harus dihadapi pengusaha di pasar domestik adalah mahalnya biaya transportasi. Dihitung-hitung, ongkos transportasi dari areal penambangan ke pabrik pengolahan dan pemurnian mangan (smelter), mencapai US$ 70 per ton. ‘’Sedangkan kalau diekspor biayanya bisa separuhnya (biaya transport). Tetapi, mau ekspor mangan juga tidak mudah,’’ ungkapnya.

TERGERUS HARGA: Di pasar internasional, harga terus melorot.

Tambang Mangan di Ujung Tanduk Pelaku industri mangan dari hilir sampai hulu mulai kempang-kempis. Akibatnya, sejumlah tambang ditutup lantaran pasokan tak cukup. TEKS Iwan Purwantono Foto riset

Dengan banyaknya tambang yang tutup, mengakibatkan produksi mangan nasional menurun pula. Kondisi ini, berdampak kepada industri smelter mangan yang menghasilkan ferro mangan yang digunakan di industri pengolahan besi dan baja. Data Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM menyebutkan, produksi mangan pada 2008 mencapai 283.679 ton. Turun menjadi 273.008 ton pada 2009. Selanjutnya 2012, produksinya melorot menjadi 30.478 ton. Dan September 2013 hanya 3.150,89 ton. Prediksi produksi mangan pada 2013, hanya 4.411,53 ton. Saat ini, terdapat dua pabrik ferro

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

mangan yang beroperasi di Indonesia yakni PT Indotama Ferro Alloys dan PT Century Metalindo. Untuk produksi selama setahun, Indotama memerlukan mangan sebanyak 72 ribu ton. Sedangkan Century perlu 36 ribu ton per tahun. Alloys Herman Tanuwijaya, Staf ahli Indotama mengeluhkan tentang minimnya pasokan mangan. Akibatnya, perusahaan yang berbasis di Purwakarta itu, harus impor mangan dari Malaysia sebanyak 17 ribu ton. “Sementara kami memiliki smelter yang berkapasitas 72 ribu ton per tahun. Nah, dalam waktu dekat kami akan impor lagi 5 ribu ton,” ungkapnya. Wah, repot dong. n

21


bisnis sepekan

BRI Asuransikan Pengusaha Mikro

p

t Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus meningkatkan kualitas debitur mikronya. Kali ini, BRI mengasuransikan 792.510 debitur mikro. “Asuransi ini ditawarkan kepada debitur mikro kami, yaitu debitur Kupedes,“ ujar Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali di Jakarta, Rabu (13/11). Ali mengatakan, ratusan ribu debitur mikro itu bergabung dalam asuransi AKK (Asuransi Kecelakaan, Kesehatan, dan Meninggal Dunia). Anak usaha BRI yakni PT Asuransi Beringin Life, PT Asuransi BSAM, dan PT Chartis Insurance Indonesia bertindak sebagai konsorsium yang menyediakan jasa layanan asuransi tersebut. Ali menjelaskan, besarnya tarif premi asuransi tersebut sangat terjangkau bagi pelaku usaha mikro yang juga debitur Kupedes, yakni Rp 50.000. “Bila debiturnya suami-istri tarifnya naik sedikit jadi Rp 90.000, dengan jangka waktu selama satu tahun,“ katanya. Dia juga menambahkan, skema asuransi ini sangat efektif menjaga kualitas kredit mikro di BRI. Pasalnya, dengan adanya asuransi ini arus kas usaha mikro debitur tidak terganggu lagi, sebab biaya kesehatan pelaku usaha dan istrinya sudah ditanggung perusahaan asuransi. n nur

layanan bri: Efektif menjaga kualitas kredit mikro.

Nissan Masuk ke Bisnis Pembiayaan

t

erhitung mulai Selasa pekan lalu, Nissan Motor Co. resmi mengoperasikan PT Nissan Financial Services Indonesia (NFSI). Unit bisnis Nissan itu bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor. Perusahaan yang mengusung merek Nissan itu hadir untuk menyalurkan kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk konsumen Nissan, dan merek grupnya, seperti Infiniti dan Datsun. Lembaga pembiayaan milik Nissan itu akan bermarkas di Jakarta dan ditargetkan bisa memperluas layanannya ke seluruh wilayah di Indonesia. Pihak PT Nissan Financial Services meng­ klaim telah mengantongi izin dari Otoritas

22

Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak 31 Oktober lalu. “NFSI akan menawarkan layanan keuangan terbaik keuangan. Kami telah diterima secara global dan kini hadir untuk pasar mobil di Indonesia. Saya yakin, NFSI bisa memberikan solusi keuangan yang optimal bagi Nissan, Infiniti dan Datsun,“ tutur

Presiden Direktur NFSI Katsumi Ishii. Sebagai perusahaan pembiayaan, NFSI memiliki kapitalisasi senilai Rp 100 miliar (US$ 88 juta). Sedangkan mayoritas saham NFSI dikuasai oleh Nissan Motor Co dengan porsi saham 75%, dan sisanya dikuasai oleh PT Indomobil Multi Jasa. n nur

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


bisnis sepekan

Paling hanya 20% kebutuhan susu segar yang dipasok peternak sapi di Indonesia, selebihnya 80% merupakan susu impor.

IPB dan SNV membuat proyek percontohan peternakan sapi perah di Jawa Barat (di Kabupaten Bandung: KPSNU Lembang dan KPBS Pengalengan) dan Jawa Timur (KOPSAE Pujon, Kabupaten Malang, dan KPSP Setia Kawan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan).

Menurut Idat Galih Permana, dosen Fakultas Peternakan IPB, produksi susu segar sapi di Indonesia rata-rata hanya 12-13 liter per ekor per hari. “Paling hanya 20% kebutuhan susu segar yang dipasok peternak sapi di Indonesia, selebihnya 80% merupakan susu impor,” katanya. Program ini selain untuk meningkatkan pendapatan ternak, juga meningkatkan gizi dan ketahanan pangan. Apalagi pemerintah berupaya meningkatkan swasembada susu dari 25% menjadi 50%. Sementara itu, Phil Harman, Country Director SNV Indonesia, menegaskan bahwa SNV memiliki pengalaman di seluruh dunia dan melalui pendekatan inklusif bisnis. “Kami mendukung inisiatif perusahaan dalam melatih peternak untuk meningkatkan kualitas dan produksi susu. Kami juga bekerja sama dengan peternak akan meningkatkan akses terhadap pasar bagi produsen susu. SNV juga telah bekerjasama dengan 38 negara berkembang seperti di Asia, Afrika, dan Amerika Latin,“ pungkasnya. n nur

Taman Anggrek, Mal Taman Palem, Mal Matahari Puri Daan Mogot, Mal Ciputra, Cilandak Town Square, dan Cibubur Junction. Dalam memilih lokasi ekspansi, MDS meneliti lokasi, daya beli konsumen dan kebiasaan berbelanja. “Mal yang berlo-

kasi di jalan utama akan lebih mendukung mengembangkan usaha. Hal lain yang menjadi pertimbangan kami adalah daya tampung mal. Sebab, MDS memerlukan ukuran toko minimal 6.000 meter persegi,” tuturnya. n nur

IPB Gandeng SNV Belanda untuk Tingkatkan Produksi Susu

u

ntuk meningkatkan produksi susu segar di Indonesia Departemen Ilmu Nustrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) menggandeng SNV (Stichting Nederlandse Vrijwilligers), LSM organisasi pembangunan asal Belanda.

Matahari Agresif Kembangkan Toko

t

oko Matahari telah tersebar di 122 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Jayapura. Tapi, PT Matahari Department Store Tbk (MDS) tidak lantas berpuas diri. PT MDS, menurut Direktur Store Planning and Development PT Matahari Department Store Tbk (MDS) Irwin Abuthan, pekan lalu, menargetkan ekspansi jaringan dengan membuka 10-20 toko baru di pusatpusat perbelanjaan. Di Jabodetabek, MDS telah beroperasi dengan 38 toko. “Target kami adalah ekspansi agresif untuk mengembangkan 1020 toko setiap tahunnya,“ ujarnya. Terkait dengan langkah bisnis tersebut, Irwin mengatakan, sasaran ekspansi MDS meliputi pusat perbelanjaan baru maupun lama, di antaranya, Mal Kelapa Gading, Mal

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

23


Bisnis Aksi korporasi

RASA BARU: Indomie memberi kontribusi besar.

Indomie di Mana-mana Mi instan memberi kontribusi paling besar bagi pendapatan Indofood. Setiap tahun, warung-warung Indomie di Jakarta menyumbang Rp 600 miliar. Teks Latihono Sujantyo Foto Dok. inilah

P

ara penikmat Indomie di Indonesia bersiapsiaplah menyambut produk terbaru yang sebentar lagi akan diluncurkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk bercita rasa Asia itu meliputi Bulgogi ala Korea, Tom Yam ala Thailand, dan Laksa ala Singapura. Tiga varian rasa Asia ini dilengkapi dengan bumbu pasta dan toping menarik. “Daging nabati untuk Bulgogi, bakso udang untuk rasa Tom Yam, dan Laksa,” ujar Lucy Suganda, Marketing Manager

24

Noodle Division Indofood, Rabu pekan lalu. Ketiga produk tersebut dibanderol lebih mahal dari Indomie yang lainnya, yakni Rp 3.500 per bungkus. Kehadiran produk terbaru ini semakin menambah panjang daftar produk yang dikeluarkan Indofood. Sebelumnya, Indofood telah meluncurkan Indomie, Pop Mie, Sarimi, Supermi, Mie Telur Cap 3 Ayam, Pop Bihun, Cheetos, Chiki, Jet-Z, Lays Potato Chips, Chitato Potato Cips, Qtela Cassava Chips, Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Indoeskrim, Kremer, Crima, Nice Yogurt, Orchid Butter, Kecap

Indofood, Sambal Indofood, Promina, SUN, Piring Lombok, Bumbu Kaldu Indofood, Bumbu Instan Indofood, Bumbu Racik Indofood, Bimoli, Simas Palmia, Happy Salad Oil, Bogasari, La Fonte, Trenz, Bim-Bim, Canasta, Maggi, Quaker Oats, Fruitamin, dan Tekita. Namun, dari 35 rasa Indomie yang dimiliki Indofood saat ini, Indomie goreng berkontribusi paling besar. “Angkanya tidak bisa kami sebutkan. Tapi ini yang paling laku karena paling pertama diproduksi,” kata Lucy. Menurut Lucy, setiap tahun penjualan mi instant Indofood terus mengalami pertumbuhan. Lihat saja dari total pendapatan Indofood pada kuartal III-2013 sebesar Rp 18,876 triliun, senilai Rp 13,118 triliun berasal dari penjualan mi. Itu artinya, mi instant berkontribusi 69,5% terhadap pendapatan Indofood. Padahal, per September 2012 pendapatan mi instant baru Rp 11,526 triliun. Menariknya, dari pendapatan mi instant Indofood, tak sedikit yang disum-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


Bisnis Aksi korporasi

bangkan dari warung-warung yang bertebaran di Jakarta. Menurut Direktur Indofood Franciscus Welirang, rata-rata setiap tahun mencapai Rp 600 miliar.

Pabrik di Kenya Produk-produk Indofood, terutama mi instan, tak hanya dikenal di Indonesia. Saat ini, produk-produk itu telah menyebar ke 80 negara di dunia, antara lain Thailand, Vietnam, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Nigeria, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa. Nah, bulan ini, pabrik Indomie di kawasan pelabuhan Mombasa di Kenya, sudah berdiri. Pabrik ini dibangun oleh Salim Wazaran Kenya Co.Ltd. Ini usaha patungan antara Grup Salim dan Grup Wazaran asal Arab Saudi dengan komposisi saham 51% milik Salim dan 49% Wazaran. Pembangunan pabrik Indomie di Kenya ini merupakan perluasan pasar Indomie di wilayah Afrika. Menurut Country Manager Salim Wazaran Kenya Co.Ltd, Agus Susanto, pabrik di Kenya disiapkan Grup Salim untuk menjangkau pasar di Afrika Timur yang tergabung dalam Komunitas Ekonomi Afrika Timur. Kelompok ekonomi ini terdiri dari Kenya, Tanzania, Uganda, Rwanda dan Burundi.

Produk-produk Indofood, terutama mi instan, tak hanya dikenal di Indonesia. Saat ini, produk-produk itu telah menyebar ke 80 negara di dunia. Total pasar di lima negara ini sekitar 132 juta penduduk. Kapasitas maksimum pabrik Indomie di Kenya ini mencapai 115 juta bungkus per tahun. Pada tahun pertama, pabrik tersebut hanya menargetkan sekitar 50 juta bungkus per tahun. “Di tahun kedua, kami perkirakan bisa mencapai kapasitas maksimum,� ujar Agus. Memang, Indofood telah tumbuh menjadi kelompok usaha raksasa. Perusahaannya beranak-pinak yang tersebar ke berbagai negara. Kuatnya kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk ditopang oleh dua anak usahanya, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Bogasari Flour Mills. Pijakan perusahaan yang didirikan Liem Sioe Liong (Sudono Salim) semakin kokoh ketika September lalu mereka mengakuisisi lebih 50% saham China

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

Minzhong Food Corporation Limited (CMFC) senilai Sin$ 734 juta atau sekitar Rp 6,48 triliun. Banyak kalangan menilai, langkah Indofood itu sebagai strategi sangat jitu. Sebab, CMFC adalah pemain terkemuka dalam industri pengolahan sayuran di RRC. Perusahaan yang memiliki tujuh lokasi basis budi daya itu beroperasi sejak 1971 dan mendistribusikan produknya ke lebih 26 negara di seluruh dunia. Produk utama mereka meliputi sayuran segar dan lebih dari 100 jenis sayuran olahan, termasuk air dried, freeze dried, fresh packed, dan brined products. Tentu saja, performa CMFC sangat strategis bagi bisnis Indofood. Dengan mengakuisisi CMFC, mata rantai pasokan produk Indofood semakin kuat di pasar. Itu artinya, jaringan bisnis Indofood semakin luas di dunia. n

25


Bisnis Bahan Bangunan

Awas A Persaingan Semen Semakin Ketat Permintaan semen akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang. Tapi, pabriknya sudah kebanyakan. Teks Budi kusumah Foto Dok. Inilah, Riset

papun yang terjadi Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tetap dilanjutkan. Untuk tahun 2014, dari total investasi yang dianggarkan Rp 737, 9 triliun, pemerintah menyiapkan dana Rp 188,7 triliun. Sebuah angka yang cukup besar. Dan ini merupakan berkah bagi industri semen. Sebab, infrastruktur yang akan dibangun sebagian besar melibatkan si bubuk abu-abu. Makanya, pembangunan pabrik semen kini bak jamur di musim hujan, marak. Bukan hanya perluasan dari pabrik semen yang sudah ada, tapi juga diramaikan oleh investor asing. Sampai tahun 2016 nanti diperkirakan akan beroperasi sebanyak 31 pabrik atau bertambah 10 pabrik yang ada saat ini.

PASOKAN SEMEN: Pabrik bak jamur di musim hujan.

26

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


Bisnis Bahan Bangunan Adalah Anhui Conch Cement, dari China yang berencana membuat pabrik dengan kapasitas total 10 juta ton per tahun di lima wilayah berbeda secara sekaligus. Wilayah yang menjadi incaran Anhui adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat. Pabrik Tabalong Train 1 dengan investasi US$ 500 juta tampaknya akan beroperasi dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton pertahun pada 2014. Sejalan dengan Train 1, Anhui juga memacu proyek Train 2 dengan kapasitas yang sama dan diharapkan selesai pada 2014 juga. Sementara itu, Siam Cement, Thailand membuat pabrik baru di Sukabumi dengan kapasitas 1,8 juta ton per tahun. Pada tahun ini akan beroperasi dan pada tahun 2015 akan memiliki kapasitas total 3,4 juta ton per tahun. BUMN China SDIC bersama China Trio, China Triumph dan Jhui Sin asal Taiwan akan membuat pabrik dengan kapasitas total 9,5 juta ton dan operasional pada tahun 2016. Pabrik itu berturut-turut dibangun di Papua, Grobogan (Jateng), Tanjung (Kalsel) dan Karawang (Jabar). Jadi, pada 2016 saja kapasitas pabrik semen di Indonesia sudah akan menembus 109,81 juta ton per tahun. Bagaimana dengan tingkat kebutuhannya? Nah, ini dia yang mengkhawatirkan. Sebab, hingga 2017, diperkirakan kebutuhan semen nasional tidak akan sebesar itu. Memang bertambah banyak seiring dengan giatnya pembangunan infrastruktur, tapi penambahannya diperkirakan hanya mencapai 76 juta ton. “Akan terjadi over supply, jadi persaingan akan semakin ketat,” kata Direktur Utama PT Semen Indoinesia, suatu ketika. Tapi ia yakin, investor tidak akan menyia-nyiakan investasinya. Salah satunya dengan merambah pasar ekspor. Semen Indonesia, misalnya, diekspor antara lain ke Sri Lanka dan Bangladesh.

Pasokan Berlebih di 2016 Tak bisa dihindari, di dalam negeri akan terjadi persingan yang ekstra ketat di tahun-tahun berikutnya. Betul, saat ini kebutuhan dalam negeri masih ditopang dengan semen impor. Tahun ini, misalnya, kebutuhan diperkirakan mencapai 60 juta ton, nah sekitar 1,5 juta ton disumbangkan oleh semen impor. Tapi ya itu tadi, agresivitas para pelaku industri semen terlalu berlebihan. Sehingga, bisa dipastikan, kelebihan pasokan akan mulai terjadi di tahun 2016.

PAbrik SEMEN: Akan terjadi over supply.

Jumlah penduduk dengan pendapatan yang semakin meningkat akan mendorong pertumbuhan permintaan semen untuk perumahan dan masifnya pembangunan perumahan oleh pengembang. “Pada tahun itu akan mulai terjadi ekspor,” kata Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia. Apalagi di tahun 2016-2020 akan ada pabrik-pabrik baru yang mulai beroperasi. Sudah begitu, kini mulai ada hambatan-hambatan yang berdampak negatif pada pertumbuhan industri semen. Seperti Kebijakan Bank Indonesia menyangkut uang muka kredit kepemilikan rumah. Padahal sektor properti ini merupakan pasar utama semen (sekitar 75%). Atau menurunnya daya beli gara-gara meningkatnya harga BBM dan inflasi. Dengan kendala-kendala tersebut permintaan semen yang diharapkan tumbuh dari 200 kg per kapita menjadi 300 kg per kapita pada 2020 tampaknya akan sulit dicapai. Kini pabrikan semen nasional dibayangi dengan ancaman kelesuan disebabkan kelebihan produksi. Tapi, ancaman itu seolah tak dipedulikan oleh para pelaku di industri semen. Mereka sepertinya yakin, siapa yang duluan, dia yang akan menang. PT Semen Indonesia, misalnya, tak henti-hentinya melakukan ekspansi. Kalau jadi, ia akan

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

mengambil-alih PT Semen Kupang yang kini terbelit utang berjibun. Tahun ini PT Semen Indonesia memproduksi sekitar 13,3 juta ton. Nah, angka itu akan melejit menjadi 17 juta ton pada tahun 2016. Sementara, produksi Indocement mencapai 20,5 juta ton pada tahun ini dan akan meningkat menjadi 23,1 juta ton hingga 2016. Sedangkan semen Holcim menghasilkan 9,1 juta ton di 2013 dan bertambah 1,6 juta ton menjadi 10,7 juta ton mulai tahun depan hingga 2016. Akan halnya semen Bosowa menghasilkan 3,4 juta ton pada tahun ini, meningkat menjadi 5,5 juta ton pada tahun depan, dan akan menghasilkan 6 juta ton pada 2015 dan 2016. “Jumlah penduduk dengan pendapatan yang semakin meningkat akan mendorong pertumbuhan permintaan semen untuk perumahan dan masifnya pembangunan perumahan oleh pengembang,” kata Panggah Santoso, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Itu betul. Tapi, sekali lagi, pertumbuhan konsumsi tidak akan setinggi penambahan kapasitas pabrik, Pak. n

27


Bisnis Properti

Tak Lekang Oleh Krisis Tahun depan permintaan properti diperkirakan akan turun 20%. Namun sektor ini masih tetap dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang.

birakan itu sudah terasa di sektor perkantoran. Di Central Business District (CBD), misalnya, penyerapan ruang perkantoran di kuartal III hanya mencapai 61 ribu M2. Jauh di bawah penyerapan di kuartal II

yang mencapai 93 ribu M2. Hanya saja, karena tak ada penambahan pasokan, tingkat hunian perkantoran di CBD masih cukup tinggi, sekitar 93%. Penurunan juga terjadi di sektor hu-

Teks Bastaman Foto Wirasatria

U

ntuk sementara, para pengusaha properti bisa tidur nyenyak. Hingga Oktober yang lalu, perusahaan properti rata-rata sudah berhasil mencetak penjualan 85% dari target. Artinya, dampak kenaikan suku bunga dan kebijakan loan to value (LTV) tidak begitu terasa pada bisnis properti. Secara umum, penjualan perkantoran, apartemen dan perumahan mengalami kenaikan. PT Agung Podomoro Land, contohnya. Hingga kuartal III, perusahaan ini berhasil membukukan penjualan Rp 3,4 triliun. Angka ini setara dengan total penjualan tahun lalu. Kontribusi terbesar disumbang dari penjualan mal Central Park, Kuningan City, Emporium Pluit, Hotel Pullman Jakarta Central Park, dan Hotel Kelapa Gading Jakarta. Setali tiga uang, sukses serupa diraih PT Centul City. Sampai kuartal III, emiten berkode BKSL ini mampu membukukan marketing sales sebesar Rp 1,65 triliun atau naik 115% dari periode yang sama tahun lalu. Menurut Syukurman Larosa, Marketing Director BKSL, total penjualan BKSL per September sudah 87,7% dari target. “Kami optimistis, akhir tahun ini tembus Rp 2 triliun,” katanya. Sayangnya, kondisi itu tampaknya akan berubah 180% di kuartal IV dan tahun 2014. Jones Lang LaSalle, Perusahaan konsultan properti, memperkirakan pasar properti akan mengalami pelambatan di kuartal IV akibat naiknya suku bunga dan melemahnya nilai tukar rupiah. “Itu tercermin dari kenaikan harga jual yang tidak setinggi periode sebelumnya,” kata Anton Sitorus, Kepala Peneliti Jones Lang LaSalle. Sesungguhnya, kondisi tak menggem-

28

PROYEK APARTEMEN: Bakal menyasar pasar menengah bawah.

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


Bisnis Properti nian. Penjualan kondominium di pasar sekunder selama kuartal III hanya mencapai 2.390 unit atau separuh dari penjualan di kuartal II. Menurut Luke Rowe, Head of Residential Jones Lang Lasalle, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan suku bunga dan kebijakan LTV. Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), sepakat dengan Jones Lang Lasalle bahwa penjualan properti akan melemah di kuartal IV dan tahun 2014. Namun, menurutnya,

pelemahan itu hanya terjadi kelas menengah atas yang memang sudah jenuh. “Memasuki akhir 2013, diperkirakan pasar akan bergeser ke harga properti Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar,” ujar Ali.

Permintaan Turun 20% Itu sebabnya, untuk menyasar kelas menengah bawah, Ali memperkirakan tahun depan para pengembang akan fokus pada pembangunan apartemen berukuran kecil dan tipe rumah di bawah 70 M2. Sementara untuk mengatasi ketentuan LTV, para

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

pengembang diperkirakan akan menyisastinya dengan memperpanjang waktu cicilan uang muka. Ada pun untuk mengatasi tingginya suku bunga KPR, para mengembang tampaknya akan menyiasatinya dengan memberikan subsidi kenaikan bunga sehingga dalam jangka pendek dapat meringankan beban cicilan konsumen. “Subsidi tersebut sebenarnya bisa dalam bentuk lain, misalnya berupa pemberian potongan harga,” kata Ali. Situasinya memang kurang mendukung. Tingkat suku bunga KPR, yang beberapa waktu lalu sempat bertengger di level 7%, kini sudah berada di level 11%12%. Bahkan besar kemungkinan naik lagi karena, pekan lalu, BI kembali mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7,5%. “Tentu ini akan berimbas ke sektor properti,” kata Iskandar Witjaksono, Direktur Ciputra Group. Indikator ekonomi makro yang dilansir BI dan pemerintah pun menunjukkan penurunan di beberapa sektor. Dalam APBN-P 2013, pemerintah telah memangkas pertumbuhan ekonomi menjadi 5,7%. Lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 6,2%. Sementara inflasi diperkirakan akan mencapai 9%. Ada pun nilai tukar rupiah terhadap dolar akan berada di kisaran Rp 10.000-Rp 10.200. Jika melihat berbagai indikator itu, kondisi perekonomian tahun ini dan 2014 memang lebih jelek dari tahun-tahun sebelumnya. Itu sebabnya, Ali memperkirakan tahun depan permintaan properti akan turun sebesar 20%. “Selain itu akan terjadi kelambatan dalam pertumbuhan harga,” katanya. Kendati begitu, Ali dan sejumlah pengembang tetap optimistis sektor properti tidak akan mati. Kendati daya beli melemah dan inflasi tinggi, Ali yakin masyarakat tak akan menjauhi properti. Alasannya, masyarakat masih menganggap properti sebagai investasi jangka panjang. “Mana ada harga properti yang turun,” kata Ali seraya membandingkan dengan investasi saham yang saat ini bergelimpangan. Anton Sitorus pun berpendapat demikian. “Mereka hanya akan menunda pembelian,” katanya. Ia berpendapat, kini saat yang tepat bagi para pengembang untuk melakukan konsolidasi. Salah satunya, ya itu tadi, beralih ke pasar kelas menengah bawah yang memang masih cukup besar. Kelas ini, menurut Anton, umumnya membeli properti untuk dipakai sendiri. “Bukan untuk ajang spekulasi,” lanjutnya. n

29



tkan citra maskapai ba ki ga en m p ra ke a si ne olaan bandara di Ingedoluarkan tambahan biaya operasional. Sengkarut pengelda men tercoreng n terpaksa TEKS RATNA NU

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

RAINI Foto Wira

satria Ilustra

si Rangga

31


K

esal dan cemas berbaur menjadi satu di dalam kabin penumpang pesawat Garuda berkode penerbangan GA 713, yang terbang dari Sydney ke Jakarta, Jumat (25/10). Betapa tidak. Bukan hanya terlambat sampai ke tujuan, para penumpang juga terpaksa ikut berputar-putar di udara karena pendaratan pesawat terjeda. Padahal setiap kursi sudah dilengkapi fasilitas “inflight entertainment (IFE)�. Perlengkap-an canggih berupa audio and video on demand (avod) pada setiap kursi dengan fasilitas 25 pilihan film, 10 program TV, serta 35 pilihan album musik dan 25 interaktif video games. Tapi semua itu tak lagi mampu membendung kegundahan hati mayoritas dari mereka. Pasalnya, sebuah tanda tanya besar keburu menyeruak saat pesawat yang terbang dari Bandara Internasional Sydney, Australia itu tak kunjung menyentuh landasan. Kendati, waktu sudah menunjukkan pukul 16.10 WIB. Sejatinya, pesawat yang telah menempuh perjalanan selama tujuh jam itu dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 16.00 WIB. Namun akibat kepadatan penerbangan, pesawat jenis A330-200 itu baru di-

izinkan mendarat pukul 16.30 WIB. Selama menunggu izin tersebut, pilot pesawat harus membuang waktu dengan terbang berputar-putar di atas Indramayu dan Karawang, Jawa Barat, sebanyak tiga kali. Untungnya—jika masih bisa disebut begitu—pesawat yang memiliki kapasitas penumpang 222 orang, itu terbang dengan bahan bakar yang memadai. Peristiwa serupa teridentifikasi telah terjadi beberapa kali sebelumnya. Dengan alasan sama, pesawat-pesawat yang hendak mendarat terpaksa menunda pendaratan. Padahal akibatnya bukan hanya merugikan maskapai bersangkutan yang merugi, karena bahan bakar terbuang percuma. Tapi, juga berpotensi merugikan penumpang karena terlambat mencapai lokasi tujuan.

Tertahan 50 Menit Pengelolaan bandara internasional yang terkesan jauh dari profesional tersebut belakangan tampaknya makin menjadi-jadi. Kelambanan mengembangkan infrastruktur bandara berperan besar memunculkan permasalahan terkait dengan pergerakan pesawat dan penumpang.

Bandara Soekarno-Hatta: Karena semrawut, take off maupun landing sama susahnya.

32

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


Tak heran, pada akhir Agustus lalu, tujuh maskapai penerbangan asing anggota Airlines Operators Committee (AOC) melancarkan protes. Mereka menyoal molornya keberangkatan dan kedatangan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta. Menurut pihak dari KLM, Malaysia Airlines, Korean Airlines, Emirates, Qatar Airlines, China Southern, dan Kuwait Airlines, rata-rata keterlambatan itu mencapai 50% dari total penerbangan mereka. Dan kepadatan penerbangan dari bandara itu, menjadi penyebab tertahannya pesawat mereka saat hendak melakukan pendaratan ataupun lepas landas. Bahkan dalam protes tersebut dikatakan keterlambatan pernah menjebak pesawat hingga hitungan 50 menit. Jika sudah demikian, maka bukan hanya citra maskapai yang dipertaruhkan, tapi juga hitung-hitungan bisnis di maskapai tersebut.

Bahkan dalam protes tersebut dikatakan keterlambatan pernah menjebak pesawat hingga hitungan 50 menit.

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

Karena akibat “kemacetan� arus lalu lintas pesawat, maskapai kerap terpaksa mengeluarkan tambahan biaya ribuan euro per hari demi menginapkan penumpangnya. Lalu lintas penerbangan di atas Bandara Soekarno-Hatta memang tergolong sangat sibuk, baik kedatangan maupun keberangkatan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang periode Januari-Agustus 2013 tercatat sebanyak 44,9 juta. Dari jumlah itu, penumpang domestik 36,3 juta (naik 36,92% dibanding periode sama 2012) dan internasional 8,6 juta (naik 8,47%). Padahal idealnya, Bandara SoekarnoHatta hanya menampung 22 juta penumpang per tahun. Tak hanya berdampak pada kenyamanan penumpang, pengelolaan bandara yang buruk itu juga membawa risiko terhadap keamanan penerbangan. Kecelakaan pesawat komersial Sukhoi dalam joyflight di Gunung Salak, Jawa Barat, dan menewaskan seluruh penumpangnya, pada 2012, misalnya, merupakan salah satu contoh. Saat itu diketahui, satu petugas air traffic control (ATC) harus menangani sampai 14 pesawat. Dua tahun sebelumnya, radar Bandara Soekarno-Hatta juga mendadak mati selama 30 menit. karena peralatan tidak lagi mampu menampung banyaknya data yang masuk. Masalah manajemen itu kian kompleks dengan lalu lalangnya 14 maskapai domestik dan 41 maskapai rute internasional di bandara itu. Dimana, kesemuanya dilayani hanya oleh dua landasan pacu. Chappy Hakim, pengamat penerbangan yang juga Chairman CSE Aviation, pernah menjelaskan, dengan jumlah personel yang hanya 160 orang, unit pelayanan navigasi penerbangan (ATC) Soekarno Hatta idealnya hanya melayani pergerakan 500 pesawat setiap harinya. Baik yang tinggal landas, kata dia, maupun mendarat.

33


Penumpang di Soetta: Jumlahnya telah melebihi batas ideal.

Namun nyatanya, kini unit tersebut dipaksa melayani 1.215 penerbangan setiap harinya. Chappy mengingatkan, seharusnya untuk meng-handle situasi terkini diperlukan setidaknya 400 orang.

Bak Terminal Bus Saking amburadulnya, potret bandara di negeri ini kerap tak ubahnya dengan terminal bus. Padahal, bandara merupakan etalase depan sebuah negara. Otoritas di negeri ini bukannya menutup mata dengan kondisi tersebut. Tapi, apa mau dikata, kendati sejumlah upaya pernah digagas, dari hari ke hari kondisi di pusat pemberangkatan ataupun kedatangan pesawat bertaraf internasional itu justru kian semrawut. Salah satu upaya yang pernah didengungkan pemerintah adalah rencana relokasi terminal haji dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Halim Perdanakusumah agar lokasinya bisa dijadikan tempat parkir pesawat atau pembangunan bandara baru di wilayah Jabodetabek. Terkait bandara baru, sempat ditetapkan akan berlokasi di Karawang, Jawa Barat. “Di wilayah Jabodetabek itu memang sudah ada Bandara Soekarno-Hatta, namun jika pengembangan bandara ini tidak sampai memiliki empat landasan pacu (saat ini ada dua), maka Jabodetabek harus multi airport, akhirnya dipilih lokasinya di Karawang,” tutur Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, di penghujung Agustus lalu. Usaha pemerintah meningkatkan kualitas bandara di tanah air pun menuai dukungan dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA), asosiasi perusahaan penerbangan nasional. INACA menilai, pembangunan bandara baru di Jabodetabek tersebut cocok untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa depan.

34

“Memang sudah waktunya ada bandara baru di Jabodetabek. Pertumbuhan penumpang rata-rata 15% per tahun dan ekonomi Indonesia yang bertumbuh rata-rata 6%. Oleh karena itu, dalam waktu yang tidak lama Bandara Soekarno-Hatta sudah tidak bisa menampung lagi lonjakan penumpang,” kata Tengku Burhanuddin, Sekjen INACA. Sepekan lalu, wacana baru kembali muncul menyusul insiden jeda pendaratan yang GA 713. Wacana itu lagi-lagi didudukkan dalam konteks perbaikan manajemen bandara. Pemerintah disebut-sebut hendak membuka sektor pengelolaan bandara bagi investor asing melalui skema Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public Private Partnership (PPP). Pengelolaan bandara oleh pihak asing dinilai lebih bisa berkembang dan produktif. “Kalau dikelola asing orientasi ekonomi lebih tinggi produktivitasnya, konektivitas jadi lebih bagus,” kata Danni Hasan, presiden sekaligus Direktur Operasional Nusantara Infrastructure, pekan lalu di Jakarta. Namun Danni menjelaskan, pengelolaan bandara oleh asing itu tidak boleh dalam hal kepemilikan bandara. Jadi, sambung dia, hanya untuk operasionalnya. Sesungguhnya, masuknya investor asing ke bisnis bandara telah tersirat dalam dalam Undang-Undang Nomer 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Di mana diatur bahwa relaksasi bukan hanya BUMN tapi juga melibatkan swasta, baik domestik maupun asing. Semoga saja, semangat peringatan Hari Penerbangan yang jatuh setiap 17 Desember, membawa realisasi bagi semua gagasan terkait perbaikan manajemen di bandara. Sehingga, lelucon-lelucon sinis karena tingginya kesulitan take off dan landing di Bandara Soekarno Hatta, akibat kesengkarutan pengelolaan bandara, tidaklah lagi bergaung. Dan yang terpenting, bandara internasional negeri ini tidak malah menjadi reklame buruk bagi bangsa. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


M

endung seakan tak kehabisan akal untuk menyelusup masuk ke tubuh perusahaan yang baru memperingati hari jadinya pada 6 September lalu. Kabar memprihatinkan kembali menerpa maskapai itu. Bermula membengkaknya utang perusahaan akibat manajemen yang amburadul, kegagalan demi kegagalan terus mewarnai berbagai upaya pembenahan di tubuh PT MNA. Hingga medio November ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan tegas mengatakan, “Tak ada jalan untuk selamatkan Merpati, kecuali restrukturisasi utang.� Sebagai tindak lanjut dari penilaiannya itu, Dahlan pun mengetuk pintu ruang kerja Menkeu Chatib Basri, pada Jumat (1/11) siang. Di situ, dia pun menjelaskan kondisi Merpati, termasuk program restrukturisasi utang. Dalam pertemuan itu, permintaan izin restrukturisasi utang PT MNA memang tak lantas bersambut gayung. Namun paling tidak, Dahlan mengatakan, proses tersebut masih dibahas di Kementerian Keuangan. “Kalau Menkeu setuju, utang jadi saham. Merpati bersih

Saat Merpati Sulit Tepati Janji Di usianya yang ke-51, napas PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) semakin tersengal. Utang sebesar sekitar Rp 6,5 triliun teramat membebani langkah perusahaan pelat merah itu. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

Maskapai MERPATI: Menanti realisasi komitmen pemerintah.

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

35


dari utang besar. Setelah bersih, bisa cari dana untuk hidupkan Merpati,” ujarnya berharap. Pada Selasa (12/11), Menko Perekonomian Hatta Rajasa pun memberi sinyal positif bagi upaya penyelamatan Merpati. Kepada wartawan, dia mengungkapkan kuatnya komitmen pemerintah. “Merpati punya peluang untuk diselamatkan dengan business plan yang solid,” ujarnya, usai rapat yang khusus membahas tentang restrukturisasi Merpati, di kantornya. Menurut Hatta, penyelamatan itu termasuk di dalamnya pembebasan utang Merpati di beberapa BUMN dan pemerintah dengan cara dikonversi menjadi saham. Hanya saja, terkait utang Merpati terhadap pajak, sambung dia, pembayarannya tetap harus dilakukan. “Kalau (untuk) pajak Rp 700 juta tidak bisa dikonversi,” pungkasnya. Sejatinya, bukan baru kali ini saja pemerintah turun tangan mengatasi krisis yang terjadi di PT MNA. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengganti pucuk pimpinan dan direksi Merpati. Bahkan langkah tersebut sampai tiga kali dilakukan, dengan tujuan memperbaiki kondisi manajerial yang diyakini berdampak langsung pada keuangan perusahaan itu. Tidak hanya bolak-balik mengoper tongkat kepemimpinan. Sejumlah langkah lain juga sudah pernah dilakukan atau digagas demi penyelamatan maskapai itu. Di antaranya, menyuntikkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Hingga kini tercatat, Merpati telah menerima 50 kali dana PMN dengan total mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Wacana penyelamatan lain juga pernah digulirkan pada 2010. Yakni, mengalihkan utang Merpati menjadi saham (debt to equity swap). Diharapkan lewat cara itu, beban utang PT MNA bisa dikurangi. Kemudian, ada juga usulan untuk mengubah core bisnis Merpati dengan tujuan mengurangi beban biaya. Wacana yang

Batavia Air: Maskapai yang gulung tikar karena perang tarif.

36

kemudian bergulir menyusul usulan tersebut adalah Merpati tidak lagi melayani bisnis penerbangan. Tapi, hanya fokus kepada perawatan pesawat. Langkah penyelamatan berupa tawaran investasi swasta di Merpati juga pernah dilakukan. Disebutkan kala itu, Merpati berencana menjual 35 persen sahamnya kepada swasta. Sedangkan, sisanya tetap dimiliki pemerintah. Hanya saja, kendati tawaran itu cukup banyak menarik minat investor domestik, mereka umumnya meminta agar masalah utang sebesar Rp 6,5 triliun itu dibereskan terlebih dulu. Optimistis dan pesimistis memang seakan muncul silih berganti mewarnai upaya penyelamatan Merpati. Tak heran jika sebelumnya Dahlan pun sempat berujar, “Mungkin penyelamatan perusahaan hanya bisa terjadi jika tiba-tiba malaikat turun ke bumi untuk menghapuskan utang-utang Merpati.”

Korban Perang Tarif? Salah satu yang acap disebut sebagai biang kerok keterpurukan bisnis penerbangan tanah air adalah perang tarif. Strategi bisnis itu menjadi tren dunia bisnis penerbangan mulai 2000-an. Berdasarkan data yang dihimpun, pihak Merpati pernah mengaku menderita kerugian hingga Rp 40 miliar akibat kian menjadi-jadinya strategi perang tarif pesawat terbang. Aktivitas bisnis serupa itu, diyakini pihak Merpati telah menyebabkan penurunan pendapatan perusahaan yang signifikan. Bahkan diyakini, itu menjadi penyebab dilakukannya revisi penerimaan pendapatannya Merpati pada 2003 dari Rp 2 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. Akibat kondisi yang ada, Merpati juga terpaksa mengurangi frekuensi penerbangannya untuk jalur tertentu dan mengurangi 600 karyawan. Seretnya roda bisnis penerbangan, tidak hanya dialami Merpati. Bahkan saat perang tarif semakin menggila, sejumlah maskapai akhirnya harus gulung tikar. Sebut saja, Batavia Air, Adam Air, Bouraq Airlines, dan Mandala Airlines–yang sempat tutup sebelum akhirnya dibeli oleh Saratoga Group. Pengamat penerbangan Alvin Lie mengakui, rontoknya bisnis penerbangan di tanah air memang terjadi antara lain akibat banyaknya maskapai yang fokus pada segmen penerbangan bertarif murah (low cost carrier/LCC) dan meninggalkan kelas atas (premium) dan menengah. Padahal, menurut Alvin, beberapa waktu lalu, masih ada kelas lain yang bisa digarap. Dia pun mencontohkan yang dilakukan PT Garuda Indonesia Tbk. Di mana perusahaan pelat merah itu fokus kembali ke segmen premium, dan berhasil. Namun apakah bijak jika menuding perang tarif sebagai biang keladi kehancuran sejumlah maskapai penerbangan nasional? Karena toh bukti lain berbicara. Sebut saja bisnis penerbangan milik Rusdi Kirana, Lion Air. Alih-alih tergerus, bisnis maskapai yang dikenal sebagai pelopor penerbangan bertarif hemat (low cost carrier/LCC) sejak 2000 itu kini justru melejit. Senin pekan saja, pesawat ke-100 dari total 408 pesawat jenis Boeing 737 Next Generation seri 737-900 dan 800 NG yang dipesan perusahaan itu tiba di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Menurut manajemen, pesawat itu akan melengkapi operasional 88 armada sejenis di Lion Air serta 22 unit tipe 747/400 dan 5 unit Boeing 737-300/400. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


KECELAKAAN PESAWAT: Disinyalir terkait dengan pesatnya pertumbuhan industri penerbangan.

Bisnis Pesat, Ancaman Kian Pekat Hanya 50% kebutuhan pilot yang terpenuhi. Ini ditengarai menjadi salah satu penyebab sering terjadinya kecelakaan. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

B

isnis transportasi udara di Indonesia boleh dibilang tumbuh cukup pesat, yakni di atas 14%, dari yang pertumbuhan normal 8%. Indonesia bahkan tercatat sebagai penyumbang sebesar 1,4% lalu lintas udara global dari sisi jumlah penumpangnya. Data Kemenhub terkini menunjukkan, mulai 2008 sampai dengan 2013, pertumbuhan rata-rata penumpang domestik mencapai 18%. Sedangkan, penumpang internasional mencapai 26%. Dengan 18 angkutan udara niaga yang beroperasi di Indonesia hingga saat ini, tercatat pada 2012 sebanyak 81.359.755 penumpang yang telah diangkut. Rinciannya, sebanyak 71.421.464 penumpang diangkut oleh maskapai dalam negeri dan 9.938.291 penumpang oleh maskapai asing. “Bertolak dari kondisi itulah, keselamatan dan keamanan dalam penerbangan mutlak diberikan oleh penyedia jasa angkutan udara pada masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti, saat memberi sambutan pada acara Pembukaan Rapat Umum Anggota INACA (Indonesian National Air Carriers Association) 2013 di Surabaya, pekan lalu. Saat ini, lebih lanjut Herry memaparkan, ada 47 badan usaha yang mengoperasikan armadanya sebagai angkutan udara niaga tidak berjadwal. Jumlah tersebut, kata dia, naik

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

dibandingkan 2012, yakni 42 perusahaan. Peningkatan jumlah perusahaan itu,menurut Herry, sekaligus menunjukkan peningkatan kebutuhan pelayanan angkutan udara, khususnya angkutan udara niaga tidak berjadwal untuk kepentingan pribadi, perusahaan, atau lainnya. Nah, pertumbuhan penumpang itu otomatis mengakibatkan kapasitas bandara cukup padat. “Ini harus diantisipasi oleh penyelenggara bandara. Baik terkait ketersediaan lahan, sarana, dan prasarana angkutan udara. Dan tentunya juga memperhatikan keselamatan dan keamanan penerbangan serta slot time,” tuturnya. Persoalannya, laporan FAA pada 2011 menyebutkan, angka kecelakaan pesawat di Indonesia juga cukup tinggi, yakni berkisar 4%. Sepanjang 2011, misalnya, terjadi 32 kasus kecelakaan penerbangan. Akibatnya angka kecelakaan penerbangan terkerek dari tahun sebelumnya sebanyak 14,28%. Apakah berarti ada korelasi antara pertumbuhan bisnis penerbangan dengan jumlah kasus kecelakaan? Bisa jadi demikian. Sebab kendati Kementerian Perhubungan mencatat, penyumbang terbesar kecelakaan penerbangan udara adalah masalah landasan pacu atau runway dan pengendalian pesawat, Anggota Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia justru menilai, pertumbuhan industri penerbangan yang tidak diikuti dengan penyedian SDM, khususnya pilot, sebagai biang keroknya. Saat ini, kebutuhan pilot per tahun mencapai 800 orang, tapi yang baru terpenuhi sekitar 400 orang atau 50 persen. “Sehingga, terbuka kemungkinan terjadi pelanggaran jam kerja pilot,” tandasnya. Tak salah jika, Yudi mengatakan, kemajuan bisnis penerbangan masih mengorbankan keselamatan penumpang. “Itu terjadi karena tidak diikuti dengan langkah progresif pemerintah.” katanya. n

37


figur

Tuah Reog Ponorogo

i

TEKS iwan purwantono FOTO riset

Whulandary Herman

ndonesia tak hanya memiliki keindahan alam, wanita cantik pun ada segudang. Salah satunya adalah Whulandari Herman, Puteri Indonesia 2013 yang lolos 16 besar pemilihan Miss Universe 2013 yang diselenggarakan di Crocus Hall, Moskow. Dalam gelaran ini, Whulandary berpenampilan cukup memukau. Dengan gaun bertemakan “Reog Ponorogo”, dirinya menyabet penghargaan Runner Up III National Costume Miss Universe 2013. Gaun Reog Ponorogo yang dikenakan Whulan, sengaja didesain oleh tim Solo Batik Fashion bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. Gaun ini dipersiapkan khusus menggunakan 99 bulu burung merak pada bagian sayap. Sedangkan untuk bodice dihiasi bebatuan alam serta payet yang berkesan glamor. Untuk rok dan sepatunya, dibuat dari kulit Harimau Gembong. Agar sempurna, perlu waktu sebulan untuk pembuatan gaun tersebut. Sayangnya, Reog Ponorogo kurang bertuah bagi dirinya. Whulan tak lolos seleksi 10 besar. Meski begitu, lajang Minang kelahiran Pariaman, 26 Juni 1987 itu, mengaku tetap gembira. Dia adalah perempuan kedua setelah Artika Sari Dewi yang lolos 16 besar Miss Universe pada 2005. Artinya, perlu waktu 7 tahun untuk mengulang prestasi Artika. n

38

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


figur

Uang Bukan Segalanya

Adele

a

TEKS iwan purwantono FOTO riset

rtis atau selebriti mana yang tak ingin menjadi bintang iklan sebuah produk ternama. Selain nilai kontraknya mahal, artis tersebut juga bakal lebih ngetop. Namun, Diva Pop asal Inggris yang bertubuh subur, Adele punya pandangan berbeda. Pelantun tembang Someone Like You ini, malah menolak tawaran brand ambassador dari L’Oreal Paris, perusahaan kosmetik asal Perancis yang cukup terkenal di jagat ini. Rencananya, Adele akan menggantikan Cheryl Cole. Lalu, apa karena harganya tak cocok? Tak tahu pasti alasannya. Pihak L’Oreal sendiri sudah menyiapkan dana yang tergolong jumbo. Disiapkan 12 juta poundsterling atau sekitar Rp 219 miliar untuk Adele. Selama ini, sudah banyak artis Holywood yang menjadi brand ambassador L’Oreal. Mulai dari Jenifer Lopez, Penelope Cruz, Freida Pinto, atau Eva Longoria. Wajarlah apabila banyak pihak keheranan dengan sikap Adele. Sampai detik ini, pelantun Skyfall ini, belum mengungkapkan alasannya. Dalam sebuah wawancara, ibu satu anak ini, menyatakan ogah menjadi musisi yang komersial. Memang, uang bukan segalanya. n

Kim Kardashian

Jual Lingerie Untuk Beramal

b

TEKS iwan purwantono FOTO riset

erbuat kebaikan tak selalu harus mengeluarkan uang. Apalagi dalam jumlah wah. Seperti dilakukan Kim Kardashian, ia menjual barang-barangnya untuk kegiatan amal. Model seksi kelahiran Los Angeles pada 21 Oktober 1980 itu, merelakan sejumlah benda pribadinya untuk dijual. Mulai dari pakaian, barang seni, barang rumah tangga sampai lingerie kesayangannya. Nah, uang hasil penjualan yang berjumlah US$ 6 juta atau Rp 66 juta, disumbangkan kepada dua lembaga amal yakni No Kid Hungry Foundation (NKHF) dan LA Fisher Greater House (LAFGH). Sekedar informasi, NKHF adalah badan amal yang concern terhadap anak-anak Amerika yang kelaparan. Sedangkan LAFGH merupakan lembaga amal yang membangun rumah prajurit Amerika yang terluka. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

39


profesi

Potensi Bisnis Pemandu Adventure Kini, mulai bermunculan perusahaan jasa pemandu naik gunung. Kebanyakan didirikan oleh mereka yang pernah mendaki. TEKS Sri Wulandari foto dok.pribadi

M

endaki gunung dan kegiatan alam bebas lainnya memang selalu digandrungi anak-anak muda. Trennya tak pernah sepi. Bahkan kini, stasiun televisi memfasilitasi dengan menanyangkan beragam program adventure di alam bebas. Tren ini terus meningkat dari tahun ke tahun dan peminatnya membeludak lantaran kini orang menganggap mendaki gunung sebagai olah raga rekreasi. Belakangan, kegiatan alam juga dilirik para eksekutif dan pengusaha muda.

40

Bisa jadi, mereka merupakan anggota pecinta alam di masa muda dan ingin bernostalgia dengan hobinya dulu. Tetapi, hobi mendaki gunung tidak bisa disamakan hobi-hobi lainnya. Hobi ini termasuk dalam kategori ekstrem. Mendaki gunung adalah kegiatan yang mengandung unsur travelling, yang merupakan kegiatan yang berat dan juga susah. Selain itu, mendaki gunung juga merepotkan, mulai dari persiapan dan biaya yang tidak sedikit, juga tenaga serta kondisi fisik yang harus prima. Mental harus siap. Tantangan inilah yang kemudian melahirkan peluang bisnis agen wisata petualangan dan memfasilitasi para ekspatriat maupun pengusaha muda yang berniat mendaki gunung. Adalah Dody Johanjaya yang melihat peluang pasar dari hobi ini. Bersama empat koleganya, dia mendirikan DodyAdventure (DA) pada Mei 2012 lalu. “Ini lebih dari sekadar hobi mendaki gunung, tetapi kita kembangkan dengan kegiatan alam lainnya, seperti naik gunung, rafting, diving, dan sebagainya. Seluruh kegiatan ini kita kemas dalam paket adventure yang tidak biasa,” cerita dia.

Pangsa Pasar Menurut Dody, pasar adventure di Indonesia sangat besar, selain obyek yang banyak dan beragam juga belum banyak yang bermain di lahan ini, terutama untuk pasar kelas menengah ke atas. Ekspatriat yang berdomisili di Indonesia dan pengusaha-pengusaha menjadi pangsa pasar Dody, meski pangsa pasarnya masih kecil, namun daya belinya cukup menjanjikan dan terus berkembang. Meski demikian untuk merangkul pasar ini ada tantangan yang harus ditaklukan. Yakni di pemasaran dan marketing. “Butuh waktu untuk meyakinkan pasar, bahwa adventure bisa juga nyaman dan aman, tidak berbahaya dan tidak perlu repot. Sejauh ini pemasaran dan promosi dari mulut-kemulut cukup efektif, karena dapat kesaksian langsung dari yang pernah ikut trip, lalu mencoba gabung di trip lain,” tutur Dody. Jadi, DA bukan sekadar operator adventure biasa atau travel biro kebanyakan. Tapi semacam konsultan dan pemandu. Dody menyebutnya sebagai operator adventure. “Kami mengutamakan kenyamanan dan keamanan, paketnya bisa didesain sesuai permintaan pasar atau customer. Biasanya kalangan menengah ke atas yang sangat prepare pada kenyamanan dan keamanan ini. Transportasi harus bagus, hotel nyaman, tidak mau repot bawa perlengkapan gunung dan lain-lain. Kami menyiapkan ini semua,” terang Dody. Dody punya pengalaman membidani kelahiran program acara televisi Jejak Petualangan yang sangat fenomenal di TV7—sebelum berganti menjadi Trans 7.

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


profesi

Dia menjelajahi alam Indonesia yang kaya dengan pengunungan, bukit-bukit, sungai-sungai dari Sabang hingga Maurake. Dody juga pernah mendaki tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia serta empat puncak gunung tertinggi di dunia. Pengalaman ini yang dia kemas menjadi panduan bagi para pendaki gunung yang menggunakan jasanya, baik untuk perseorangan maupun kelompok. Program yang dia tawarkan adalah pendakian ke gunung-gunung favorit, baik di Indonesia atau dunia. Selain itu dia juga memberikan pelatihan dan kursus sebelum berangkat ke medan pendakian.

Berapa Tarifnya? Berapa tarif yang dipasang Dody? “Tergantung medan pendakian yang akan ditempuh dan aktivitas yang akan dilakukan,� jawab Dody. Harga termurah yang dipasang sebesar Rp 950 ribu perorang untuk mendaki Gunung Gede, di Puncak, Jawab Barat. Biaya bisa mencapai Rp 10 juta perorang apabila ingin mendaki Gunung Bukit Barisan di Sumatera. Bahkan, harganya bisa melonjak Rp 45 juta perorang bila pegunungan yang akan didaki semakin jauh, di Papua, misalnya. Biaya ini masih di luar tiket pesawat.

Dengan membayar biaya sebesar itu, konsumen mendapatkan konsultasi persiapan, makanan selama pelatihan dan pendakian, pemandu dari tim Dody dan penduduk lokal setempat, porter, peralatan grup, transpor lokal dan internasional, merchandise dan penginapan, baik di kota terdekat maupun selama perjalanan. Berbagai perlengkapan mendaki gunung, seperti tenda, tas ransel, sleeping bag, toilete tend dan keperluan pendakian lain semuanya disediakan Dody. Untuk menjamin keamanan dan kekuatan peralatannya, Dody menggunakan peralatan dan perlengkapan adventure dari luar negeri. Dia pesan langsung dari Perancis, Jerman dan Inggris. Sementara untuk menambah rasa nyaman dan aman, Dody juga membuat kontrak kesepakatan antara kedua belah pihak. Dengan adanya kontrak tersebut, maka para klien ini wajib mentaati instruksi pemandu. Tak cuma Dody yang merasakan gurihnya bisnis pendakian gunung. Ada juga Ase Adventure yang berdiri pada Juli 2012 lalu. Lewat internet, Ase menawarkan jasa pendakian untuk kelompok bahkan perorangan. Modalnya cuma keberanian, pengalaman, dan kepercayaan. Adalah Adi Setiadi sebagai penggagasnya. “Potensi bisnis ini sangat

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

berkembang, tinggal pelakunya yang memang harus kreatif memasarkannya,� ujar Adi. Ase menawarkan sejumlah pendakian ke beberapa gunung di Pulau Jawa, di antaranya Gunung Cemoro Sewu, Gunung Papandayan, Gunung Lawu, Gunung Slamet, dan Gunung Semeru. Ase tidak mematok biaya yang mahal untuk jasanya. Ia hanya memungut biaya sebesar Rp 200 ribu per orang untuk biaya transportasi dan logistik. Anda tertarik? n

41


kesehatan Permainan Komputer

Ralph H. Baer

Game dan aneka pemainan online membanjiri dunia dan membuat jutaan remaja kecanduan. Derita mereka panjang, dari sakau sampai meninggal dunia. TEKS Indah Winarso FOTO putut, riset

Game yang Bikin Sakau r alph Baer mungkin tak menyangka jika game temuannya telah membuat banyak orang kecaduan, bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Korbannya kebanyakan para remaja dan profesional muda yang memainkan game lebih dari 6 jam per hari. Kini, di beberapa negara, pecandu game online sudah diperlakukan seperti layaknya pencandu obat bius yang segera diobati. William Connor mungkin bisa jadi contoh. Selama tiga tahun, murid sekolah menengah di Oxford Inggris ini mengalami kecanduan game. Ia berkalikali bolos, gagal ujian dan menutup diri.

42

Ia menciptakan kepribadian baru di semesta elektroniknya. Connor nyaris tidak bisa berhenti main game sepanjang malam. Dia berhenti hanya untuk mengambil junk food dan pizza di dapur, lantas kembali ke kamarnya dan bermain game sehingga ia tidak istirahat. Ketika Connor berumur 17, dia datang ke kamar ibunya dan mulai berbicara dari hati ke hati. “Mom, aku ingin berhenti. Aku harus berhenti, tapi takut mengganggu orang,â€? ucapnya lirih kepada ibunya. Virginia Connor, sang ibu, tahu bahwa anaknya mengalami kecanduan game komputer selama tiga tahun dan telah merusak hidupnya. Dia meng­

hancurkan pendidikannya sendiri dan nyaris tanpa teman di kehidupan nyata. Sebelumnya, sang ibu sudah memutuskan membawa Connor ke psikoterapis yang direkomendasikan seorang psikiater top dan di sana ia diberi antidepresan, sesi psikologi dengan psikolog, pelatih kebugaran dan diet khusus. Virginia membaca bahwa usaha rehabilitasi pecandu game bisa mencapai ÂŁ 4.500 (Rp 63 juta) seminggu di klinik pecandu. Remaja itu menolak dan ibunya tidak memaksa.

Bila Siap, Bisa Berhenti Studi tahun 2010 menunjukkan, sebanyak 600 ribu pengguna komputer di

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


kesehatan Permainan Komputer

Inggris bisa digolongkan sebagai ‘pecandu internet dan gagdet’ karena merasa begitu sulit menjauhkan diri dari game, situs jejaring sosial dan email. Sang pengguna berjuang untuk mengontrol waktu yang mereka habiskan untuk online dan menjadi depresi jika mereka dipaksa tidak berhubungan dengan internet. Psikiater, yang mengambil spesialis kecanduan game, terbang dari Amsterdam untuk melihat Connor. Ia hanya bisa bilang, pemulihan bisa dilakukan ketika pencandu game sudah siap. Langkah awal penting yang dianjurkan sang

psikiater adalah komunikasi keluarga yang baik dengan pecandu. Awalnya mungkin semenit, kemudian beberapa menit, setengah bahkan satu jam sehari. Ajak berbicara hal-hal di luar masalah game. Biasanya pecandu yang mengi­ngini dirinya keluar dari ketergantungan pada game punya waktu pendek untuk menjauhkan dirinya dari konsol atau stik game. Sebaiknya keluarga harus cepat bertindak di jeda pendek itu dengan menjauhkannya dari game. Jika tidak, ia akan tergoda lagi.

Psikiater Inggris, Dr Humprey Zuther mengatakan, remaja pecandu akan menderita semacam demam ketika mereka berhenti. Tubuh mereka terbiasa dengan banjir hormon seperti dopamin dan adrenalin. Ketika berhenti main game, hormon itu menurun tajam. Adrenalin adalah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal ke dalam aliran darah untuk menanggapi kondisi stres atau bahaya. Banjir adrenalin merangsang tubuh menciptakan respon “melawan atau lari”. Hal terberat pecandu game yang masih dalam usia sekolah adalah mengejar keterlambatan pelajaran di sekolah. Selama menjadi pecandu biasanya mereka hanya memperhatikan pelajaran tertentu saja seperti matematika dan fisika, dan mengabaikan mata pelajaran yang mengandalkan narasi dan kreativitas (otak kanan). Setelah itu, keluarga juga harus membantu mereka mencari cari hobi baru yang lebih positif, seperti membaca buku atau berolahraga misalnya. Anak yang berhasil meninggalkan kecanduan game punya ciri khusus, yaitu lebih menghargai keluarga dan teman-teman di sekelilingnya. Mereka juga tidak tertarik lagi pada media sosial seperti Facebook atau Twitter. Dia menggunakan Facebook dan BBM atau Kakaotalk, tetapi dengan cara yang sangat santai. Ia tidak akan lagi menyukai game yang bisa bikin dirinya sakau. n

Kasus Kematian Karena Kecanduan Game Lee Seung Seop, tewas karena bermain Starcraft. Starcraft adalah permainan multiplayer online, di mana pemain memberi perintah pada legiun prajurit dan terjun ke dalam pertempuran dengan pasukan yang dikendalikan oleh orang lain. Game ini sangat populer karena para gamer profesional bisa menghasilkan US$ 100.000 per tahun dari permainan ini. Lee mati karena kelelahan yang menyebabkan gagal jantung.

Shawn Wooley, tewas bunuh diri gara-gara game Everquest. Wolley, 21 tahun, bermain game online Everquest selama berjam-jam sebelum menembak dirinya sendiri di depan komputer. Sang ibu menemukan jasadnya dengan berbagai pesan yang berhubungan game.

Peter Burkowski, tewas oleh game Arcade. Burkowski, 18 tahun, adalah seorang pelajar cerdas dan mahir bermain Arcade. Dia mencetak skor tinggi di mesin Berzerk. Burkowski meninggal karena serangan jantung. Hasil otopsi mengungkapkan ada sobekan di jaringan tisu ototnya karena meningkatnya tekanan darah dan detak jantung meningkat drastis.

Xiao Yi, tewas bunuh diri gara-gara game World of Warcraft. Yi, 13 tahun, melompat dari gedung berlantai 24. Pesan yang ditinggalkan untuk orangtuanya, dirinya ingin bertemu tiga teman game-nya di alam baka. Yi pernah mengaku bahwa dirinya sudah kecanduan game dan tidak bisa lagi mengendalikan diri. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

43


internasional reformasi

China Semakin Te China akan membuka pasarnya lebih terbuka kepada swasta lokal dan asing. TEKS Indah Winarso foto, ilustrasi riset

SWASTANISASI BUMN: Masih mengkaji besaran saham swasta.

44

c

hina meniupkan angin segar bagi Asia. Pekan lalu, rapat pleno ketiga di Beijing yang dipimpin Presiden China, Xi Jinping melahirkan komunike bersama soal reformasi sosial dan ekonomi. Komunike itu menjanjikan pasar bebas, privatisasi beberapa usaha pemerintah, sampai kemungkinan mengubah kebijakan mata uang. Menurut komunike itu, pasar bebas akan diberi ruang lebih besar, namun kepemilikan negara tetap menjadi pilar utama ekonomi China. “Masalah utama adalah meluruskan hubungan antara pemerintah dan pasar, memungkinkan pasar memainkan peran penting dalam mengalokasikan sumber daya dan meningkatkan peran pemerintah, “ kata pernyataan itu. Tak hanya itu, komunike itu juga menyoal modernisasi militer, registrasi rumah tangga China, mengundang in-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


internasional reformasi

Bagi China yang lama dalam pengaruh komunis, reformasi perusahaan negara adalah salah satu soal yang sensitif.

erbuka vestor asing untuk negara-negara pesisir China dan adanya lembaga yang kuat untuk mengawal pemberantasan korupsi di negara besar itu. Kepemilikan tanah juga menjadi pembicaraan serius di rapat pleno itu, karena tak ada tanah yang dimiliki oleh perorangan, termasuk petani atau pengusaha properti. Seluruh tanah di China dimiliki oleh negara dan perorangan atau pengusaha menyewa kepada pemerintah dengan batas waktu selama 75 tahun. Rapat yang berlangsung selama lima hari itu merumuskan bahwa yang disebut pasar bebas, tidak mengubah kepemilikan negara dalam sebuah perusahaan. BUMN tetap berperan, namun perusahaan swasta juga diberi peran cukup besar. “Kami menyambut pemodal swasta, termasuk asing untuk berinvestasi dalam perusahaan milik pemerintah. Ada banyak cara untuk melakukannya,�

papar seorang pejabat dari Komisi Administrasi dan Pengawasan Aset Milik Negara atau Sasac. Pernyataan ini merupakan tanggapan atas laporan surat kabar China Daily pada awal minggu. Disebutkan, Beijing akan mengizinkan investor swasta mengantungi lebih dari 15% saham perusahaan negara. Lewat akun mikroblog resminya, Sasac membantah laporan rencana mengizinkan investasi swasta hingga 15%. Lembaga itu hanya mengatakan bahwa rencana reformasi perusahaan negara akan segera diumumkan. Menurutnya, besaran saham yang diizinkan untuk swasta belum diputuskan dan berlaku dalam sektor apa saja. Sasac membawahi lebih dari 100 perusahaan negara terbesar China

Perubahan Moderat Jika terlaksana, kebijakan ini akan menandai perubahan moderat pemerintah dalam merangkul pihak swasta di sektor-sektor yang selama ini dikuasai Beijing. Bagi China yang lama dalam pengaruh komunis, reformasi perusahaan negara adalah salah satu soal yang sensitif. Sebab, ukuran perusahaan dan besaran pendapatannya membuat BUMN China memiliki pengaruh politik yang besar. Ekonomi China memang membaik, namun mengalami perlambatan. Data ekspor China bulan Oktober menunjukkan kinerja yang lebih kuat dari perkiraan. Penguatan ekspor mengindikasikan perkembangan positif, bukan hanya bagi pertumbuhan China, tetapi juga permintaan global. Perlambatan ekonomi China membuat sejumlah ekonom mengimbau pemerintah agar meninjau kembali perusahaan negara yang tidak efisien dan berlaba rendah. Ekspor China pada Oktober naik 5,6% dari setahun sebelumnya, sesudah jatuh 0,3% pada September. Proyeksi median ekonom yang disurvei The Wall Street Journal adalah pertumbuhan 1,5%. Pe-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

mulihan di Eropa dan AS memang menciptakan permintaan terhadap barangbarang China. Namun, kedua kawasan juga masih berjuang untuk memulihkan ekonomi dan dukungan dari negara-negara maju tak sebegitu kuat.

Dari Deng Xiaoping Para menteri ekonomi era Presiden Xi memang banyak melakukan terobosan. Misalnya, kerjasama bilateral ChinaAustralia diwarnai perdagangan langsung. Mereka tidak lagi memakai mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan memberlakukan mata uang masing-masing untuk melakukan transaksi perdagangan bilateral. Hal itu juga dijalankan China dengan beberapa negara Eropa seperti Jerman. Industriawan China banyak membeli mesin industri ke pabrikan Jerman karena teknolgi Jerman dikenal sangat kuat dan inovatif. Basis keterbukaan ekonomi China sebenarnya dimulai dari zaman Deng Xiaoping, yang memimpin Partai Komunis China di era 1970 sampai 1990-an. Saat itu, Deng mengubah China dari ‘sama rasa sama rata’ ala pemimpin China sebelumnya, Mao Zedong menjadi China yang kompetitif dan punya pertumbuhan ekonomi yang melejit. Mao Zedong sangat kental dengan paham komunis yang tidak mengenal kepemilikan pribadi atas tanah, dan hal lainnya. Di tangan Deng, semua menjadi berbeda. Menurut Deng, tak ada yang salah dengan kaya yang dulu ditabukan Mao. Bahkan, Deng meyakini bahwa menjadi kaya adalah mulia. Di bawah kepemimpinan Deng selama 20 tahun, China menjadi naga ekonomi raksasa yang disegani dunia. Ekonomi China masa kini, sejajar dengan AS, Rusia, dan Jepang serta Eropa. Kini keyakinan atas ekonomi China yang diperbaiki Deng, kian disempurnakan lagi oleh Xi Jinping. Presiden Xi punya gebrakan soal pemberantasan korupsi yang cukup keras dan menjadi hal menakutkan bagi birokrat dan pengusaha China. Xi ingin China tak sekadar berlari, namun juga menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia setidaknya untuk 10 tahun ke depan. Partai Komunis China tak ingin mengubah China menjadi liberal seperi negara maju lainnya. Namun pasar bebas dan keterbukaan ekonomi tanpa mengubah faham politik menjadi hal yang layak dicatat oleh dunia. China memang benar-benar ingin berubah. n

45


internasional kinerja

SingTel Luar Biasa s SingTel, anak perusahaan Temasek, mencetak pendapatan jauh melampaui perkiraan sebelumnya. TEKS indah winarso foto riset

46

ingapore Telecommunications Ltd (SingTel) luar biasa. Kuartal kedua tahun ini, SingTel membukukan laba melampaui estimasi analis. Awalnya, perkiraan pendapatan mereka sebesar US$ 862 juta (Rp 9,5 triliun). Nyatanya, nilainya lebih besar, yakni US$ 884 juta (Rp 9,7 triliun). Tak hanya itu saja, laba bersih SingTel naik menjadi US$ 870 juta (Rp 9,57 triliun) dari US$ 868 juta (Rp 9,54 triliun) pada tahun sebelumnya. Menurut analis, pendapatan sebanyak itu karena kuatnya penjualan domestik yang berhasil mengimbangi dampak negatif penguatan dolar Singapura. Pengeluaran SingTel memang meningkat karena perusahaan ini melakukan sejumlah akuisisi dan menambah bisnis digital seperti iklan mobile. “Di negara berkembang, jutaan konsumen kami dapat mengakses internet untuk pertama kalinya melalui ponsel mereka. Pendapatan yang tinggi dipengaruhi juga karena penguatan dolar Singapura,� jelas Chief Executive Officer Sing Tel, Chua Sock Koong. Kenapa rapor SinTel selalu biru? Performa anak usaha di kawasan regional, yakni Asia, sangat positif meski di Singapura sendiri tren-nya lesu. Pendapatan SingTel dari anak usaha di Singapura tumbuh 7% menjadi Sin$ 506 juta. Sementara itu, pertumbuhan anak usahanya di kawasan regional mencapai dua kali lipatnya.  Anak usaha yang menjadi pendongkrak kinerja SingTel berasal dari unit bisnis di Indonesia, Thailand, dan

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


internasional kinerja India. Total, SingTel memiliki saham di Telkomsel (Indonesia), Globe Telecom Inc (Filipina), Bharti Airtel (India), Info Service (Thailand), dan Pacific Bangladesh Telecom (Bangladesh). Di Telkomsel, SingTel punya saham sebanyak 35% yang setiap tahun juga membukukan keuntungan yang tidak sedikit. SingTel menyiapkan dana sebesar Sin$ 2 miliar untuk sejumlah akuisisi. Aksi ini ditempuh di tengah tren lesu pertumbuhan pasar seluler di Singapura. SingTel tengah membidik perusahaan Thailand, yakni Advance Info Service Pcl (ADVANC). Namun ada juga beberapa anak perusahaan yang belum optimal, misalnya Optus di Australia. Di sana keuntungan SingTel tertahan, terutama karena pelemahan nilai tukar dollar Australia. Hitungan SingTel, jika mata uang dolar Australia stabil, pendapatan hanya akan menurun 3%. “Kami tunduk pada volatilitas nilai tukar dan telah memperbarui pedoman kami dalam pandangan melemahnya dolar Australia. Meskipun dampak mata uang, bisnis kami tetap kuat dan kami terus melakukan penguatan demi strategi pertumbuhan jangka panjang, “ kata Chua. Optus yang sebagian sahamnya dimiliki SingTel adalah operator seluler terbesar kedua di Australia. Selama periode April-Juni lalu, laba Optus hanya naik 4,9% menjadi Aus$ 572 juta. Optus berhasil membukukan laba tipis pasca penghematan yang luar biasa. Optus menurunkan biaya operasional sebesar 9%, di tengah-tengah lesunya penjualan.

Milik Temasek SingTel adalah salah satu anak usaha Temasek. Kekayaan Temasek Holding terus terdongkrak karena pasar saham global sejak awal tahun ini. Perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura itu berpotensi mencetak rekor aset tertinggi, pasca meraih keuntungan dari rebound di pasar saham global. Sembilan dari 10 kepemilikan terbesar Temasek meningkat selama 12 bulan terakhir Per akhir Maret 2013, nilai aset Te-

masek diprediksi tumbuh 8,6% menjadi Sin$ 215 miliar (US$ 170 miliar). Tak main-main, proyeksi itu berasal dari tiga lembaga, yakni CIMB Research Pte, Tufts University dan Sovereign Wealth Center. Tak hanya itu, Temasek juga menempatkan lebih dari 70% asetnya pada kepemilikan saham di perusahaan publik. Indeks MSCI dunia meningkat 9,3% selama kuartal I-2013. Di periode sama, indeks Straits Times, bursa Singapura, naik 9,9%. Temasek adalah pemegang saham terbesar dengan menguasai 2/3 dari 30 emiten yang masuk indeks Straits Times. Kenaikan nilai portofolio Temasek akan sejalan perkembangan pasar saham global. Ini karena Temasek menaruh sebagian besar investasinya di pasar saham. Banyak analis mengakui bahwa Temasek punya strategi bisnis yang baik, tertib, dan efisien. Sedikitnya ada tiga portofolio dengan nilai pasar terbesar milik Temasek yang terus menanjak. Pertama, harga saham SingTel naik 14% pada tahun ini. Di Singtel, Temasek menguasai 52% saham. Kedua, harga saham China Construction Bank Corp (kepemilikan Temasek sebesar 7,4%) juga naik 5,7% di Bursa Hong Kong. Ketiga, harga saham Standard Chartered Plc, notabene Temasek adalah pemegang saham terbesar, meningkat 9,2%. Imbal hasil rata-rata total kepemilikan Temasek, termasuk dividen, adalah 17% sejak perusahaan investasi ini beroperasi pada 1974 silam. Dalam mengelola investasi, Temasek pernah mencatatkan return tahunan negatif, yakni minus 30% pada akhir Maret 2009. Kemudian return sempat mencapai 42% dan 4,6% di tahun-tahun berikutnya. Terakhir, rata-rata imbal hasil tahunan per akhir Maret 2012 sebesar 1,5%. Aset Temasek tersebar di banyak negara dan lintas benua. Mulai dari Singapura, Indonesia, Asia Pasifik, Amerika, Eropa hingga Afrika. Aksi teranyar Temasek di Indonesia adalah mengakuisisi 26,1% saham PT Matahari Putra Prima Tbk senilai Rp 2,9 triliun. Temasek masuk ke pemilik gerai Hypermart ini melalui anak usaha

Kantor Telkomsel: Sebanyak 35% saham punya SingTel.

Anderson Investments Pte Ltd. Temasek juga pemilik saham mayoritas Astra. Sebelumnya, Temasek juga memiliki aset di sektor finansial dan telekomunikasi Indonesia. Melalui anak usahanya Asia Financial Pte Ltd, Temasek menguasai 67% saham PT Bank Danamon Tbk. n

«Di negara berkembang, jutaan konsumen kami dapat mengakses internet untuk pertama kalinya melalui ponsel mereka. Pendapatan yang tinggi dipengaruhi juga karena penguatan dolar Singapura. » Chua Sock Koong

Chief Executive Officer Sing Tel

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

Chua Sock Koong.

47


internasional korupsi

PARLEMEN INGGRIS: Bukan soal jumlah, tapi pejabat makan pajak rakyat.

Gara-gara i Uang Recehan Ketahuan memakai uang rakyat puluhan juta rupiah, sejumlah anggota parlemen Inggris meminta maaf. Ada yang mundur. Bagaimana di Indonesia? TEKS INDAH WINARSO foto riset

48

nilah bedanya anggota parlemen Indonesia dengan Inggris. Kalau di Indonesia korupsi puluhan hingga ratusan miliaran rupiah tidak membuat rasa malu, di Inggris sejumlah anggota parlemen harus meminta maaf berulang-ulang karena ketahuan telah menghamburkan uang rakyat yang nilainya cuma recehan. Awal November lalu, seorang anggota parlemen Inggris minta maaf atas biaya pribadi yang ia klaim (reimburse) kepada pemerintah. Permintaan maaf yang disertai penyesalan dan rasa malu itu disampaikan oleh Nadhim Zahawi, anggota parlemen dari Partai Konservatif. Klaim itu berupa biaya listrik untuk pemanas kandang kuda dan penerangan bagi garasi rumah kedua Zahawi di Desa Tysoe, dekat Banbury yang ada dalam wilayah konstituennya, Warwickshire. Aib itu dibuka secara blak-blakan

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


internasional korupsi oleh koran Inggris, The Sunday Mirror. Koran ini menulis bahwa Zahawi dan 340 anggota parlemen Inggris memakai uang pajak rakyat untuk kepentingan pribadi. Mirror menulis, Zahawi telah memakai uang rakyat sebesar £ 6.000 (sekitar Rp 85, 2 juta) sejak akhir tahun lalu sampai bulan Maret. Zahawi terpilih sebagai Anggota Dewan Konservatif di London Borough of Wandsworth, sejak 1994 sampai 2006. Tahun 2010, wakil rakyat keturunan Timur Tengah ini dipilih oleh Partai Konservatif lokal untuk Stratford –on, Avon sebagai calon anggota parlemen dalam pemilihan umum 2010. Pada 2013, Zahawi memicu kontroversi ketika dia bersama tim panel pemerintah ingin menjual Royal Mail, kantor pos pemerintah Inggris, ke pihak swasta. Zahawi mengatakan, penjualan itu akan membuat Pemerintah Inggris beruntung karena mendapat jumlah yang tepat. Setelah Royal Mail dijual, harga sahamnya langsung naik dari £ 3,30 sampai £ 5. Meski Zahawi mau mengganti biaya yang ia klaim kepada pemerintah, namun pemakaian uang rakyat untuk kepentingan pribadi sebagai isu yang sangat sensitif. Jeff Kenner, seorang anggota parlemen dari Partai Buruh mengungkapkan bahwa rakyat marah. “Bukan soal jumlah, tapi karena pajak yang mereka bayar ternyata dipakai untuk pemanas kandang kuda yang dimiliki Zahawi,” kata Kenner. Pengusaha lokal Rob O’Malley yang memilih Zahawi mengatakan bahwa baik polisi maupun otoritas yang berwenang harus menyelidiki Zahawi dan dia harus mengundurkan diri. “ Jika seorang yang kita pilih duduk di kursi legislatif, kemudian uang pajak rakyat untuk keperluan pribadi, itu adalah hal yang serius,” katanya. Namun Wakil Perdana Menteri Nick Clegg membela anggota parlemen yang mengklaim biaya tagihan energi pada rumah kedua mereka. Pembelaan Clegg ini berdasar pada kondisi riil anggota parlemen. Menurutnya, mereka hidup di ibu kota negara atau provinsi demi tugasnya. Mereka juga punya tempat tinggal kedua yang biasanya di daerah asal atau dekat dengan konstituennya. “Jadi tak salah jika mereka mondar-mandir dari ibukota ke daerah pemilihan dan segala biaya itu diklaim ke negara,” katanya.

«Jika seorang yang kita pilih duduk di kursi legislatif, kemudian uang pajak rakyat untuk keperluan pribadi, itu adalah hal yang serius.» PM Inggris Kasus Zahawi bukan yang pertama. Mantan Menteri Dalam Negeri Jacqui Smith pernah mengklaim dua DVD film porno yang dibeli untuk suaminya, Richard Timney sebesar £ 47 (sekitar 670 ribu). Tak lama kemudian dia meminta maaf dan mengembalikan uang itu kepada negara. Saat Perdana Menteri Inggris David Cameron masih menjadi anggota parlemen, sekelompok anggota parlemen pernah beramai-ramai mengembalikan uang negara yang berasal dari pembayaran pajak rakyat yang disalahgunakan demi kepentingan pribadi mereka. Total dana yang dikembalikan itu lebih dari £ 60 ribu. Uang itu dipakai sejumlah anggo­ ta par­ lemen untuk re­novasi flat,

membeli furnitur, memelihara bebek, alat pemangang dan rak buku, biaya kebun dll. Andrew Lansley, anggota parlemen dari daerah Selatan Cambridge menyatakan permintaan maaf kepada konstituen dalam surat yang dilayangkannya kepada suratkabar lokal. “Publik memiliki hak untuk marah apa yang dilakukan oleh anggota parlemen yang mengunakan tunjangan”, ujarnya dan ia mengembalikan uang negara yang ia pakai untuk membenahi kebunnya. Cameron juga pernah mengembalikan uang sebesar £ 680 yang ia pakai untuk renovasi rumahnya di Oxfordshire. “Sudah saatnya anggota parlemen memberikan contoh yang baik,” ujarnya kala itu. Dan, Wakil Menteri Kehakiman Shahid Malik pernah mengundurkan diri dari pemerintahan Partai Buruh pimpinan PM Inggris, Gordon Brown (20072010). The Daily Telegraph menuduhnya sudah menggunakan uang negara untuk membiayai rumah keduanya. Bahkan, beberapa media menulis bahwa uang itu juga digunakan untuk pembayaran bunga hipotik , barang berbau porno bahkan untuk membeli makanan anjing. Bagaimana dengan anggota DPR Indonesia? n

Nadhim Zahawi

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

49


profil

Dhanin Chearavanont

Kerja Ker Menerapkan inovasi dan memberikan pelayanan menjadi kunci sukses Dhanin dalam mengembangkan jaringan bisnisnya. Dia pun menguasai seluruh bisnis di Thailand. TEKS Sri Wulandari ilustrasi rangga Diyarto

N

ama Dhanin Chearavanont tak pernah bisa dipisahkan dari denyut perekonomian Thailand. Di negeri gajah putih itu, roda bisnis Dhanin berputar kencang. Bahkan, bisa dibilang dia menguasai hampir seluruh pangsa pasar di Thailand melalui bendera Charoen Pokphand Group. Bisnisnya membentang, tak hanya dikenal sebagai produk-produk pangan dan pertanian, tetapi meluas hingga produk-produk penunjang pertanian dan peternakan, pupuk hibrida, toko ritel makanan sampai dengan produk-produk makanan cepat saji. Produk-produk Charoen tersebut tersebar hingga 17 negara, seperti Taiwan, Viet-

ÂŤKami sedang mempelajari rencana pembelian sebuah perusahaan yang berkaitan dengan pangan di ASÂť

50

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


profil

eras si Raja Ternak nam, India, Rusia, Turki dan Indonesia. Diakui pria berusia 76 tahun ini, keberhasilan menguasai beragam bisnis itu adalah buah dari kerja keras. Chearavanont sendiri adalah generasi kedua yang membawa Charoen Pokphand Group ke tangga ke sukses. Ayahnya, Chia Ek Chor, dan pamannya Chia Seow Hui, lah yang merintis bisnis Charoen. Mereka meninggalkan Shantou (Cina) dan menetap di Bangkok Thailand pada 1920-an untuk memulai bisnis. Sebuah toko kecil yang menjual bibit tanaman dan bahan kimia pertanian pun berdiri di Bangkok bernama Chia Thai Co. Lambat laun, usaha itu berkembang. Produk yang dijualnya beragam. Mereka mulai mengimpor sayur mayur dari Cina daratan serta mengekspor daging babi ke Hong Kong. Chia To Co pun berubah nama menjadi Charoen Pokphand. Dhanin mulai aktif terlibat dalam bisnis keluarga tersebut pada 1960. Sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, bakat usaha Dhanin justru yang menonjol. Tak heran bila di usianya yang ke-25 ia ditunjuk ayahnya untuk memimpin Charoen. Dan, enam tahun kemudian dia menjadi President Direktur di situ. Di tangannyalah Charoen berkembang pesat. Dhanin tak segan-segan mengundang tenaga ahli dari luar negeri untuk kemajuan bisnisnya. Pada 1980-an, seiring China membuka peluang untuk investasi asing, Charoen Pokphand Group menjadi mitra yang paling disukai oleh merek-merek internasional seperti Honda, Wal Mart, dan Tesco. Bisnisnya di China berkibar. Toko produk-produk Charoen Pokphand mencapai 76 buah termasuk pasokan kepada sejumlah hypermarkethypermarket di China dan Hong Kong. Menurut Dhanin, strategi yang dilakukannya untuk menunjang kesuksesan sektor pertanian dan peternakan di Cina ialah dengan penawaran harga produk yang terjangkau oleh para petani dan peternak.

Pada 1995, Dhanin dan keluarganya berhasil mengumpulkan kekayaan hingga US$ 5,5 miliar dan membuat mereka menjadi keluarga etnis Cina terkaya di dunia. Produsen Pertanian Dhanin juga berekspansi dengan memasuki bisnis telekomunikasi, marketing, distribusi dan logistik, perdagangan internasional, petrokimia, properti dan pengembangan, integrasi tanaman, asuransi, otomotif. Februari lalu, Dhanin membuat berita besar dengan membeli 15% saham Ping An (perusahaan asuransi Cina) seharga US$ 19,4 miliar dari HSBC. Dia juga mengantongi saham Seven Eleven. Setengah aset kekayaan Dhanin telah didaftarkan di pasar modal. Pada 1995, Dhanin dan keluarganya berhasil mengumpulkan kekayaan hingga US$ 5,5 miliar dan membuat mereka menjadi keluarga etnis Cina terkaya di dunia. Dia juga masuk dalam jajaran orang terkaya di Thailand dengan kekayaan US$ 14,3 miliar atau Rp 135,8 triliun pada 2013. Tahun lalu, keuntungan bersih yang diterima Charoen Pokphand mencapai US$ 34 miliar. Inovasi dan pendekatan yang baik menjadi kunci sukses Dhanin dalam memberikan pelayanan. Dia juga memahami dengan baik karakter petani dan kondisi geografis negara yang menjadi sasaran pasarnya. Dhanin pun berkomitmen akan terus melakukan ekspansi guna menjadikannya Charoen sebagai produsen kebutuhan pertanian terkemuka di seluruh dunia. Tak cuma cerita sukses yang diusung Dhanin. Krisis 1997 – 1998 sempat menggoyahkan perusahaannya hingga dia memiliki utang yang cukup besar. Dhanin pun menyadari, dia telah mema-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

suki ranah bisnis yang terlalu banyak. Dhanin pun memutuskan melakukan restrukturisasi dan melepas beberapa perusahaannya. “Saya sedih harus melepas beberapa perusahaan, tapi saya yakin akan mendapatkannya kembali,” kata pria yang senang mengelus ayam jago aduannya senilai US$ 3.250. Dhanin menata kembali bisnis intinya. Beberapa bisnis yang tak berhubungan dengan bisnis inti, dia pangkas. Berkat kerja kerasnya, Dhanin berhasil merestruktu­ risasi utang-utangnya. Dia bangkit. Di saat masa kebangkitannya, justru musibah kembali menerjang. Wabah flu burung hampir meluluhlantakan bisnisnya. Dia juga sempat dituding menutupi wabah tersebut untuk menyelamatkan bisnisnya. Bila ayam ternak Dhanin selamat dari serangan flu burung, karena peternakannya menggunakan teknologi modern. Ayam-ayamnya dikurung dalam gudang raksasa dan dipisahkan dari unggas yang terjangkit flu burung. Dan, perusahaannya selamat, meski mengalami penurunan omset hingga 6%. Berkat sepak terjang, Dhanin pun pernah mendapat gelar “Businessman of The Year” pada 2011 dari majalah Forbes. Saat ini, Dhanin sudah berencana mengakuisisi perusahaan supermarket di Amerika Serikat (AS). “Kami sedang mempelajari rencana pembelian sebuah perusahaan yang berkaitan dengan pangan di AS,” papar Dhanin. Dia juga ingin membangun sebuah pabrik produsen makanan kemasan di Amerika. n

51


hukum Perebutan Tambang

Setelah Perebutan tambang emas di Tumpang Pitu belum selesai, meski Intrepid sudah kalah di pengadilan. TEKS Sri wulandari Foto riset

D

rama perebutan pengelolaan tambang tembaga dan emas di Tumpang Pitu alias Bukit Tujuh di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur berakhir di luar dugaan. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin pekan lalu mengeluarkan keputusan yang mengejutkan. Ketua majelis hakim yang dipimpin Suhartoyo mengetuk palu dan memutuskan IndoAust Mining Pty Ltd memenangi perkara dalam sengkarut dengan Intrepid Mines Ltd. Hakim juga memerintahkan Intrepid membayar ganti rugi material senilai AUS$ 3,7 juta dan immaterial sebesar AUS$ 10 juta kepada Michael Paul Willis, pemilik IndoAust. Menurut hakim, Intrepid terbukti melakukan perbuatan melawan hukum. “Majelis hakim memulihkan hak pengelolaan tambang emas Bukit Tujuh kepada penggugat Michael Paul Willis,� kata Suhartoyo. Majelis hakim memulihkan kembali hak pengelolaan tambang emas kepada IndoAust berdasarkan Alliance Agreement 2007 dan menyatakan batal demi hukum Deed of Termination Release atau perjanjian yang melepaskan hak penggugat dalam pengelolaan tambang tersebut pada 21 April 2008. Selama persidangan, penggugat telah membuktikan bahwa para tergugat terbukti melakukan perbuatan yang tergolong melawan hukum yang memaksa penggugat menandatangani dokumen deed of termination and release pada 2008. Penandatanganan itulah yang mengakibatkan penggugat mengalami kerugian. “Penggugat dalam kondisi terpaksa me-

52

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


hukum Perebutan Tambang

Intrepid Kalah TUMPANG PITU: Memaksa menandatangani dokumen.

nandatangani perjanjian yang bersifat melawan hukum, sehingga menimbulkan kerugian bagi penggugat,” kata Suhartoyo.

Dipaksa Teken Paul Willis menyambut gembira putusan pengadilan. Alexander Lay, kuasa hukumnya mengatakan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, maka harus diterbitkan saham dari Indo Media, perusahaan yang sekarang menguasai 70% saham tambang emas Tujuh Bukit. Kasus ini bergulir sejak 2012. Ketika itu Paul Willis, pengusaha tambang asal Australia, menggugat perusahaan asing Emperor Mines Ltd, Intrepid dan PT Indo Multi Niaga (IMN) untuk membayar ganti kerugian sebesar AU$ 252,5 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun. Gugatan juga ditujukan secara individu kepada Bradley Austin Gordon (Chief Executive Officer of Intrepid Mines), Vanessa Mary Chidrawi (General Counsel of Intrepid Mines), dan para pemegang saham IMN. Paul Willis menuding, para tergugat secara bersama-sama telah melakukan tindakan melawan hukum, karena memaksa Willis menandatangani dokumen yang merugikan dirinya sebagai pemegang saham pada perusahaan yang mengelola tambang emas tersebut, pada 21 April 2008. Dalam perjanjian tersebut, Willis dipaksa melepaskan hak atas proyek tambang emas Tujuh Bukit dan memberikannya kepada Emperor Mines Ltd.

Willis mengklaim menemukan daerah tambang emas seluas 11.621 hektar di situ. Tambang emas di Tujuh Bukit diperkirakan mempunyai deposit terbesar di dunia. Yakni, berupa cadangan ore sebesar 1,9 miliar ton. Adapun kandungan tembaganya sebanyak 0,45% dan kandungan emas 0,45 gram per ton. Proyek pertambangan emas ini kemudian digarap IMN yang menjadi mitra Willis dan Intrepid, melalui anak usaha bernama Emperor.

Naik Banding Tentu saja, putusan pengadilan tersebut membuat kecewa Intrepid. Kuasa hukum Intrepid, Harry Pontoh menyebut bahwa putusan tersebut sangat tidak adil dan merugikan kliennya yang telah mengoperasikan perusahaan tambang emas itu sejak 2008. Biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian tambang emas itu mencapai Rp 1 triliun.

Dia mencurigai putusan tersebut sarat intrik terselubung, karena hakim juga mengabulkan kerugian immaterial hingga mencapai AUS$ 10 juta. “Biasanya putusan demikian, hanya pada korban bencana alam, bukan dalam perkara sengketa bisnis seperti ini,” katanya. Menurut Harry, Willis hanya sekadar ambisi untuk membatalkan perjanjian antara Indo Multi dengan Intrepid pada 2007. Dengan batalnya perjanjian ini, jelas akan menghilangkan hak Intrepid atas Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan terancam digantikan oleh investor lain. Tak hanya itu, Willis juga telah melanggar ketentuan yang tercantum dalam aliance agreement tertanggal 19 Agustus 2007 karena mengadakan negoisasi dengan investor lain. Terbukti dari email pada 29 Maret 2008 yang dikirimkan Willis ke Indo Multi dan Andreas Tjahjadi. Andreas adalah salah satu direktur non eksekutif di Serodja Investment, perusahaan berbasis di Singapura yang dimiliki Edwin Soeryadjaya. Di Indo Media, Andreas menjabat sebagai Presiden Komisaris. Itulah sebabnya, kini Intrepid akan menempuh upaya hukum banding dalam memperjuangkan haknya. “Putusan majelis hakim ini baru pada tingkat peradilan pertama, masih ada upaya hukum banding dan kasasi menghadapi putusan majelis hakim tersebut,” kata Harry. Tonny Wenas, Executive General Ma­ nager Intrepid mengatakan pihaknya akan melakukan segala upaya untuk merebut haknya di Tumpang Pitu. Intrepid, katanya, telah menjadi korban dari upaya sistematis pengalihan IUP dari Indo Multi ke Bumi Suksesindo. “Orang awam hukum sekalipun dengan mudah mengerti bahwa kami yang mengeluarkan dana sebesar US$ 102,7 juta hingga menemukan cadangan emas tembaga kelas dunia di Tumpang Pitu itu dirugikan oleh pengalihan IUP ini,” jelas Tonny. Perebutan tambang di Tumpang Pitu tampaknya belum selesai. n

«Orang awam hukum sekalipun dengan mudah mengerti bahwa kami yang mengeluarkan dana sebesar US$ 102,7 juta hingga menemukan cadangan emas tembaga kelas dunia di Tumpang Pitu itu dirugikan oleh pengalihan IUP ini»

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

Tonny Wenas Executive General Manager Intrepid

53


hukum Transparansi

Digugat Pemegang Saham Dinilai tidak transparan, SULI digugat pemegang saham publik. TEKS Sri Wulandari Foto riset

P

T Sumalindo Lestari Jaya (SULI) kini diliputi perasaan dag dig dug. Mereka sedang menunggu putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada Kamis (7/11), seharusnya putusan sudah dibacakan, namun karena majelis hakim yang dipimpin Soehartono belum siap, sidang terpaksa ditunda. SULI menghadapi persidangan akibat digugat Deddy Hartawan Jamin, yang mewakili pemegang saham publik. Gugatan Deddy ditujukan kepada pemegang saham mayoritas SULI, yakni PT PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) dengan induk PT Samko Timber LTD Singapore, milik Sampoerna Strategic dan Hasan Sunarko. Nilai gugatan materiil dan immateriil tak tanggung-tanggung, sebesar Rp 18,7 Triliun. Gugatan dilakukan karena Deddy merasa dirugikan dan dipermainkan oleh manajemen dan pemegang saham mayoritas SULI. Manajemen SULI dianggap mengabaikan asas-asas good coorporate governance. “Kami menggugat direksi dan pemegang saham mayoritas karena telah melakukan tindakan corporate crime atau kejahatan korporasi yang merugikan kami, pemegang saham publik,” kata Danggur Konradus, kuasa hukum Dedddy. Corporate crime yang dilakukan SULI, terang Danggur, antara lain penjualan anak perusahaan SULI, yakni PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) yang melabrak prosedur dengan harga sangat murah sehingga merugikan SULI. Selain itu, praktik illegal logging yang sangat masif dan sistematis di area SULI. Selain itu, ada penambangan batubara secara besar-besaran di area SHJ dan tidak adanya laporan mengenai usaha patungan antara SULI dan Inhu-

54

PT Sumalindo Lestari Jaya

tani I yang berlangsung sejak awal tahun 2006. “Bukti-bukti ini terungkap di persidangan,” katanya. Gugatan itu sendiri berlatar belakang dari rasa ingin tahu para pemegang saham publik mengenai penyebab kerugian di SULI. Setiap kali ditanya soal penyebab kerugian, jawaban pihak direksi dalam RUPS dan RUPSLB, selalu menyebut dunia lagi krisis. Mereka juga menolak saat pemegang saham publik ini meminta pemeriksaan keuangan. Sebagai pemilik saham publik, penggugat ingin melihat buku laporan kinerja perusahaan. Tetapi sayang permintaan tersebut selalu diabaikan. Deddy pun

menilai SULI melakukan pelanggaran terhadap UU tentang Perusahaan Terbuka (PT), UU Pasar Modal, UU Hukum Niaga serta UU Kehutanan. “Karena tidak ada respons yang baik, akhirnya tuntutan berlanjut ke pengadilan niaga hingga kasasi MA. Bahkan, hingga kini sudah berlanjut kepada permasalahan perdata,” kata Danggur. Kuasa hukum SULI, Romulo Silaen mengatakan bahwa gugatan yang diajukan pemilik saham publik tidak berdasar. Sebab, tidak ada kerugian yang dialami Deddy. “Tidak ada perbuatan melawan hukum oleh SULI,” ujarnya. Karena itu, dia yakin, putusan nanti akan memenangkan SULI. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


hukum Utang Piutang

N

asib PT Mitra Supra benar-benar di ujung tanduk. Betapa tidak, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, kreditur Mitra Supra memutuskan untuk menggugat permohonan pembatalan terhadap perdamaian proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). BRI benar-benar murka dan menuding Mitra ingkar janji terhadap perdamaian yang telah disepakati dalam PKPU. Kesepakatan damai itu disahkan pada 22 Julli 2013. Dalam proses PKPU saat itu, kedua pihak sepakat untuk berdamai perihal sengketa utang sebesar Rp 96,6 miliar. Utang Mitra direstrukturisasi menjadi sebesar Rp 72 miliar. Jangka waktu pembayaran dilakukan selama tiga tahun dengan tenggang waktu tidak membayar satu tahun. Pembayaran pertama sebesar Rp 10 miliar dilakukan satu bulan setelah proposal perdamaian disahkan oleh pengadilan. Setelah itu, Mitra wajib membayar Rp 7,5 miliar dalam waktu empat bulan setelah pengesahan, kemudian Rp 7,5 miliar berikutnya dibayarkan 12 bulan setelah tanggal pengesahan. Di bulan ke-13, Mitra wajib membayar senilai Rp 9 miliar. Sisanya dibayarkan selama tiga tahun. Tetapi pada kenyataan, hingga kini Mitra tidak membayar kewajiban utangnya. Selain itu, kata Swandy Halim, kuasa hukum BRI, Mitra juga tidak menyerahkan sertifikat sebagai jaminan. “Mereka melakukan cidera janji dan telah melanggar ketentuan dalam kesepakatan damai yang sudah ditandatangani,� ujar Swandy. Akibat cidera janji itu, BRI pun melakukan pembatalan perdamaian. Dengan adanya pembatalan perdamaian tersebut, nasib Mitra tinggal menunggu waktu untuk dinyatakan pailit. Permintaan BRI untuk membatalkan perdamaian telah disampaikan dalam persidangan yang berlangsung Senin pekan lalu di Pengadilan Niaga Jakarta. Mitra sendiri yakin akan lolos dari lubang pailit. Sebab, mereka telah menemukan seorang investor baru bernama Purbo Kuncoro yang dikenal sebagai Direktur Utama PT Perdana Sawit Sukses. Purbo siap menyerahkan sertifikat tanah dan bangunan. Dia juga optimis bisa membayar utang Mitra kepada BRI. Sengketa antara Mitra dan BRI ini berawal saat bank pelat merah ini memberikan fasilitas utang berupa kredit investasi sebesar Rp 59,8 miliar dan Kredit

Gedung BRI: Membatalkan perdamaian.

Karena Cidera Janji BRI menuding Mitra Supra ingkar janji membayar utang. Perusahaan ini terancam pailit. TEKS Sri Wulandari Foto Putut Wiroreksono

Investasi Interest During Construction (KI-IDC) sebesar Rp 7 miliar. Fasilitas ini dibuat berdasarkan akta perjanjian tanggal 27 Februari 2006, Akta Adendum 17 November 2006, dan Akta Adendum II tanggal 21 April 2008. Namun, rupanya Mitra tak mampu memenuhi kewajibannya untuk me-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

lunasi utang tersebut. Berulangkali BRI mengirimkan surat peringatan untuk meminta penyelesaian utang. Total tagihan Mitra hingga tanggal 1 Februari 2013 sebanyak Rp 96,6 miliar. Jumlah ini terdiri dari tunggakan pokok dan denda untuk fasilitas KI sebesar Rp 85,5 miliar dan KI-IDC sebesar Rp 10,7 miliar. n

55


keuangan Aliran Modal

Buruknya penampilan neraca pembayaran memaksa BI kembali menaikan BI rate. Ada yang meramalkan rupiah bisa melemah ke level Rp 13.000 – Rp 14.000 per dolar.

s

TEKS bastaman foto riset

egala upaya yang dilakukan otoritas moneter bersama otoritas fiskal dalam menjaga nilai tukar rupiah, tampaknya, tidak berlangsung mulus. Harga dolar terus bergerak liar, seiring belum membaiknya traksaksi berjalan. Akibatnya, seperti yang kita saksikan bersama, di hari-hari ini kurs dolar lebih sering bertengger di atas Rp 11.300. Inikah yang dimaksud ekuilibrium baru? Wallahualam. Sungguh, tidak gampang menjawab pertanyaan yang satu ini. Yang jelas, dalam acara Banker’s Dinner’s, pekan lalu, Agus Martowardojo, Gubernur BI, menyebut tiga tantangan berat yang bakal dihadapi perekonomian Indonesia di tahun 2014. Yakni, ketidakpastian pemulihan ekonomi global, anjloknya harga komoditi, serta ancaman penghentian program Quantitative Easing (EQ) III oleh The Fed. Agaknya, sejumlah ketidak pastian itulah yang membuat para pemilik dana tetap memegang dolar. Ketidakpastian itu pula yang memaksa BI kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7,5%, pekan lalu. Seperti dikatakan Difi A Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, “Ini lebih kepada upaya mengatasi defisit current account (neraca pembayaran) ke depan.” Memang, meskipun dalam tiga bulan terakhir cadangan devisa terus meningkat, namun penampilan neraca pembayaran cukup memprihatinkan. Setelah Agustus lalu mencetak surplus

US$ 132,4 juta, neraca perdagangan kembali defisit US$ 600 juta di bulan September. Jika dihitung dari bulan Januari, hingga September neraca perdagangan defisit US$ 6 miliar lebih. Bayu Krisnamukti, Wakil Menteri Perdagangan, memperkirakan defisit neraca perdagangan akan menembus

US$ 8 miliar pada akhir tahun. “Dengan memperhatikan pola pertumbuhan ekspor - impor hingga September 2013 dan pola triwulan IV selama dua tahun, maka defisit neraca perdagangan bisa mencapai US$ miliar,” katanya. Jika neraca perdagangan terus memburuk, sudah pasti dampaknya akan terasa juga pada neraca pembayaran. Masalahnya, defisit neraca pembayaran kerap dijadikan patokan oleh para pengusaha dan spekulan untuk memborong dolar. Lebih parah lagi masyarakat suka ikutikutan panik. Bisa dipastikan, aksi borong dolar akan kembali mewabah. Jika ini yang terjadi, maka kerja keras BI dalam menjaga rupiah menjadi kurang efektif. Para pengusaha dan spekulan tak

Agar Asing Tak Angka 56

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


keuangan Aliran Modal bisa disalahkan. Soalnya, defisit neraca pembayaran ini akan menjadi indikasi seberapa besar utang luar negeri harus dicari, dan seberapa banyak cadangan devisa akan dipakai untuk menutupnya. Dengan kata lain, buruknya neraca pembayaran sudah pasti akan berdampak pada nilai tukar rupiah.

Ancaman quatro deficits Itu sebabnya, banyak pihak yang waswas ketika melihat buruknya penampilan neraca perdagangan. Kekhawatiran itu tidak hanya diperlihatkan oleh analis, tapi juga pengamat ekonomi. Seakan sedang melakukan koor, mereka mewanti-wanti agar orang yang bergaul dengan dolar selalu waspada. Alasannya, aksi borong dolar bisa kembali mewabah kapan saja. Bisa hari ini, esok, atau lusa. Seorang Rizal Rami pun tampaknya tak tahan untuk tidak memberikan warning. Dalam sebuah dikusi di Jakarta, mantan Menko Ekonomi di era Presiden Abdurrahman Wahid ini mengingatkan pemerintah agar segera mengatasi quatro deficits (defisit neraca barang, defisit neraca jasa, defisit neraca pembayaran, dan defisit APBN). “Jika tidak, kita akan masuk lampu merah, seperti yang terjadi pada saat krisis moneter 1998,” katanya. Jika sampai akhir 2013 pemerintah gagal mengatasi quatro deficits, Rizal memperkirakan nilai tukar rupiah bisa

BI khawatir, rencana pemangkasan EQ akan membuat para investor, terutama para pemilik hot money, kembali angkat koper dari Indonesia. melemah ke level Rp 13.000 – Rp 14.000 per dolar. Tidak hanya itu saja. Kegagalan mengatasi quatro deficits dapat menimbulkan defisit kepercayaan. ”Ingat, di tahun 1998, defisit kepercayaan

yang berkembang di tengah-tengah kemerosotan ekonomi akhirnya berujung pada perubahan politik,” kata Rizal, mengingatkan. Mengerikan, memang. Apa boleh buat, tak ada pilihan lain bagi pemerintah kecuali melanjutkan kebijaksanaan pengendalian impor barang-barang konsumsi dan tidak esensia, baik lewat “kuota” maupun pengenaan tarif bea masuk tinggi. Sementara untuk berjaga-jaga terhadap memburuknya neraca perdagangan, BI pun kembali mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin jadi 7,50%. Selain masalah defisit tadi, ancaman lain yang bisa merontokan nilai tukar tukar rupiah adalah tingkat inflasi. Betul, inflasi di bulan Agustus dan September relatif rendah sehingga pemerintah masih optimis inflasi tahun ini akan berada di bawah 9%. Namun begitu, beberapa kalangan menilai inflasi masih bisa berkobar karena di bulan Desember ada perayaan Natal dan tahun baru. Bukan hanya itu. Rencana The Fed untuk memangkas program Quantitative Easing III (EQ) juga kembali meng­ hangat. BI khawatir, rencana pemangkasan EQ akan membuat para investor, terutama para pemilik hot money, kembali angkat koper dari Indonesia. Agar pemilik uang betah di sini, BI pun mengerek suku bunga acuan. n

at Koper inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

57


keuangan Investasi Portofolio

Reksa Dana Syariah Banjir Duit Di tengah penyedotan likuiditas oleh BI, dana kelolaan reksa dana syariah justru tumbuh 50%. Penyebabnya, apalagi kalau bukan return yang tinggi. TEKS bastaman foto riset

p

ara praktisi syariah pantas bersyukur menyaksikan fakta ini. Di saat reksa dana konvensional banyak kehilangan duit akibat ditarik investornya, reksa dana berbasis syariah justru kebanjiran duit. Buktinya, jika akhir 2012 dana kelolaan atau nilai aktiva bersihnya (NAB) baru Rp 6,1 triliun, pada kuartal III-2013 sudah Rp 9,5 triliun. Itu artinya, dalam sembilan bulan, terjadi

58

peningkatan sekitar 50%. Jika dibandingkan dengan NAB reksa dana konvensional yang mencapai Rp 197 triliun, dana yang masuk ke syariah memang tak seberapa. Akan tetapi, dengan peningkatan sebesar 50%, jelas reksa dana syariah tak bisa dipandang sebelah mata. Maklum, di kala suku bunga mulai menggeliat naik, biasanya para pemilik dana akan menyimpan dananya di bank. Apalagi risikonya relatif rendah.

Lantas, apa yang membuat reksa dana syariah kian mencorong? Selain kesadaran masyarakat akan produk syariah yang terus meningkat, faktor utama yang juga mendorong ketertarikan pada reksa dana syariah adalah imbal hasil yang cukup tinggi. Pratama Berimbang, misalnya. Reksa dana syariah campur­ an terbitan PT Pratama Capital Assets ini mampu memberikan return sebesar 25,03%. Sementara deposito, yang oleh sebagian kalangan dianggap riba, hanya memberikan bunga 6% per tahun. Tak hanya memberikan return tinggi, reksa dana syariah juga dinilai lebih aman. Ketika harga saham di bursa berjatuhan, return reksa dana syariah berbasis saham hanya mengalami minus 1,27%. Bandingkan dengan reksa dana saham konvensional yang jatuh hingga minus 4,11%. Menurut Cholis Baidowi, Fund Manager CIMB Principal Asset Management, itu lantaran indeks reksa dana saham syariah tidak mempunyai saham perbankan. Dengan berbagai kelebihan tadi, para pengelola reksa dana syariah optimistis dana kelolaannya akan terus meningkat. Cuma, masalahnya, hingga saat ini di pasar tidak tersedia instrumen syariah yang memadai. Untuk saham, misalnya. Saat ini total efek syariah yang tergabung dalam indeks saham syariah Indonesia (IIS) baru 229 saham. Sementara itu saham yang tergabung dalam indeks harga saham gabungan (IHSG) jumlahnya telah mencapai 480 saham. Betul, selain saham, pemerintah dan beberapa perusahaan juga menerbitkan obligasi syariah (sukuk). Hingga Agustus lalu, jumlah sukuk yang diterbitkan pemerintah dan korporasi mencapai Rp 123 triliun lebih. Namun angka sebesar itu jelas tak mencukupi kebutuhan industri syariah, baik perbankan maupun asuransi dan reksa dana syariah. Bisa difahami bila hingga kuartal III produk reksa dana syariah hanya mencatat pertumbuhan 10% menjadi 61 produk. Padahal, ya itu tadi, dana kelolaan rekasa dana syariah dalam periode yang sama tumbuh sekitar 50%. “Dibandingka reksa dana konvensional, jumlah produk reksa dana syariah tidak banyak,â€? kata Fakhri Hilmi, Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Walau pun masih ada kendala yang menghadang, Fakhri tetap yakin reksa dana syariah akan terus berkembang. Bukankah di antara kesulitan pasti selalu ada jalan ke luar? n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


keuangan kredit

s

iapapun tak akan membantah, krisis ekonomi global telah menyebabkan perdagangan antarnegara menjadi lesu. Tak terkecuali ekspor Indonesia ke sejumlah negara. Hingga kuartal III 2013, total ekspor hanya mencapai US$ 78,43 miliar. Angka itu berarti turun 3,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Alhasil, permintaan kredit ekspor ke perbankan pun turun tajam. Untuk mengatasi kelesuan itu, pemerintah berencana memberikan fasilitas pembiayaan kepada perusahaan-perusahaan di luar negeri yang berminat mengimpor barang dari Indonesia atau buyer’s credit. “Ini salah satu strategi untuk menciptakan pasar ekspor,” ujar Bambang Brojonegoro, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Pemerintah telah menunjuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai penyalur buyer’s credit. Ada pun sumber pendanaannya, menurut Bambang, akan diambil dari APBN berupa suntikan modal baru sebesar Rp 1 triliun. Sehingga, modal lembaga yang memiliki kekayaan sebesar Rp 43,1 triliun akan naik menjadi Rp 9 triliun. Fasilitas seperti ini sudah lama dilakukan oleh negara maju seperti Amerika, Jerman, dan Prancis. Exim Bank Amerika, misalnya, mengucurkan kredit sebesar US$ 1,1 miliar kepada Lion Air untuk membeli pesawat Boeing 737-900ER dari perusahaan Boeing Amerika. Fasilitas kredit ekspor juga diperoleh Lion Air dari Perancis, Jerman, dan Inggris, untuk

Upaya Mengatasi Defisit Lewat LPEI, akan pemerintah akan memberikan kredit kepada importir di luar negeri. Sayang, dana yang disediakan masih kecil. TEKS bastaman foto riset

pembelian 234 pesawat Airbus A32neo. Nah, kini, fasilitas seperti itu disediakan LPEI bagi perusahaan-perusahaan di luar negeri. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membantu industri di dalam negeri yang terimbas krisis global. I Made Gde Erata, Direktur Utama LPEI, mengatakan bahwa fasilitas buyer’s credit LPEI bisa dimanfaatkan oleh calon pembeli pesawat CN 235 produksi PT Dirgantara Indonesia (DI). “Pesawat bikinan DI banyak diminati negara-negara berkembang,” ujar Erata. Pemerintah berharap, pemberian fasilitas buyer’s credit bisa mendongkrak ekspor nonmigas dan memperbaiki penampilan neraca perdagangan yang hingga akhir tahun ini diperkirakan akan defisit US$ 8 miliar. Upaya menekan defisit perdagangan juga dilakukan BI dengan menaikkan suku bunga acuan dari 7,25% menjadi 7,5%. Tak hanya itu, BI juga sedang mengkaji untuk

membatasi kredit impor. Terlepas dari upaya BI tersebut, pemberian fasilitas buyer’s credit tampaknya tak akan banyak membantu. Soalnya, fasilitas pinjaman yang disediakan oleh LPEI itu relatif kecil. Lain halnya jika pemerintah juga mendorong bank-bank besar seperti Bank Mandiri dan BNI juga menyediakan fasilitas serupa. Selama ini, mereka hanya memberikan kredit ekspor kepada eksportir di dalam negeri. BNI termasuk yang cukup gencar mengucurkan kredit ekspor. Hingga September lalu, total kredit ekspor yang diberikan bank BUMN ini mencapai US$ 9,8 miliar atau tumbuh 81,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara kredit impornya turun 10% menjadi US$ 10 miliar. “Kalau dolar naik, otomatis kredit impor akan turun,” ujar A Firman Wibowo, Kepala Divisi Intersional BNI. n

KREDIT IMPOR: Bisa dimanfaatkan calon pembeli CN 235

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

59


pasar modal IHSG

Jangan Terlalu Agresif Bursa diperkirakan masih akan melemah. Investor disarankan untuk bersabar. TEKS Ahmad Munjin ilustrasi rangga Diyarto

D

efisit transaksi berjalan yang membengkak, disusul dengan kenaikan BI rate, akhirnya membuat indeks harga saham gabungan terjungkal. Rabu, 13 November 2013, indeks terperosok sampai 1,8%. Sempat rebound di hari Kamis ke 4.367, pada penutupan pasar Jumat IHSG kembali turun ke 4.335. Sehingga kalau dihitung dalam sepekan, indeks telah mengalami penurunan 141 poin atau sekitar 3,1%. Perjalanan indeks yang menukik, diperkirakan masih panjang. Sebab banyak yang memperkirakan BI akan kembalil meningkatkan bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 8%. Ini untuk mengantisipasi terjadinya aliran modal keluar (capital outflow) akibat tapering stimulus yang dialirkan The Fed. “Kepastian tapering ditunda semakin tinggi, statement Yellen bahwa ekonomi AS butuh lebih baik sebelum kebijakan tapering dilakukan. Kemungkinan besar tapering tidak dilakukan Desember ini, tapi pasti terjadi, prediksi kita di semester I 2014,” kata Fauzy Ichsan, Pengamat ekonomi dari Standard Chartered Bank. Hal senada dikemukakan Tonny W. Setiadi, analis dari Indosurya Asset Management. Kata dia, pasar masih akan fokus ke AS. Sebab, dalam sepekan ke depan, anggota The Fed akan memberi-

60

kan pernyataan soal tapering The Fed. Dari beberapa anggota The Fed ada yang pro-tapering dan ada yang pro-stimulus. Lalu, di akhir pekan The Fed akan memberikan pernyataan. Jadi, dalam sepekan ke depan, pasar akan fokus pada hal tersebut. Makanya, hingga ak­ hir 2013, kemungkinan IHSG berada di kisaran begini-begini saja. Kalau pun ada katalis positif dari internal, mungkin itu window dressing. “Tapi itu masih lama,” kata Tonny. Menjelang akhir pekan, ada peluang bagi IHSG untuk rebound. Tapi, SeninSelasa-Rabu, kemungkinan IHSG akan cenderung melemah dan menguat kembali di akhir pekan. Sebab, statement dari calon tunggal Gubernur The Fed Janet Yellen cukup positif ke pasar. Gubernur The Fed sendiri, Ben Bernanke akan menyampaikan pernyataan di akhir pekan. Pasar juga akan mencermati data yang dirilis di China, seperti indeks harga rumah dan Consumer Price Index

(CPI). Dalam sepekan ke depan, support IHSG berada di 4.290-4.300 dan resistance 4.600. IHSG berpeluang sideways dengan kecenderungan menguat jelang akhir pekan. “Itupun, investor harus benar-benar memperhatikan data-data ekonomi yang ada,” ujar Tonny. Sebab, ada data-data AS yang negatif dan beberapa positif. Jika data AS negatif, maka sinyal stimulus Quantitative Easing (QE) dilanjutkan dan sebaliknya. Yang dikhawatirkan jika hasilnya jauh lebih bagus atau di atas perkiraan. Itu akan semakin memperkuat ketakutan investor bahwa tapering akan segera dilaksanakan. Sehingga menjadi ancaman bagi semua bursa saham termasuk IHSG.

Perhatikan Indikator Tonny melihat, penguatan IHSG bela-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


pasar modal IHSG

kangan ini, tampak bersifat euforia. Dalam pekan ini juga akan begitu. Rebound sehari akan dimanfaatkan oleh pasar untuk sell on strength atau hanya untuk trading pendek. Kecenderungannya akan seperti ini hingga akhir tahun kecuali jika terjadi window dressing. Apalagi, data-data di dalam negeri mulai menunjukkan gejala negatif. Laporan yang dirilis dari emiten-emiten juga rata-rata pertumbuhannya berkurang. Lalu ada defisit current account yang belum mengalami perbaikan yang berarti. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah masih tergolong sangat lemah terhadap dolar AS dan dikhawatirkan, masih akan melanjutkan pelemahannya. Belum lagi, dengan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan BI rate ke 7,5% yang bagi investor asing terlalu agresif.

“Dalam situasi ini, saya sarankan pemodal menerapkan short term trading harian. Beli saham saat turun dan jual saat rebound,”kata Tonny. Hal ini bisa dilakukan hingga ada konfirmasi dari data fundamental ekonomi yang penting sehingga bisa menggerakkan pasar dan menyakinkan investor untuk tetap berinvestasi di bursa saham Indonesia. Sektor-sektor saham yang masih bisa diharapkan untuk rebound cukup kuat adalah pertambangan, perkebunan Crude Palm Oil (CPO), dan barang konsumsi. Spesifik saham-saham pilihannya dari sektor tambang, yang meski kenaikannya terbatas tapi potensi turunnya juga terbatas, adalah PT Indo Tambang Raya Megah (ITMG), PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Aneka Tambang (ANTM). Dari sektor perkebunan ada PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) dan PT London Sumatera Plantation (LSIP). Sementara dari sektor consumer bisa diambil saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang cenderung defensif, PT Gudang Garam (GGRM) dan PT Unilever Indonesia (UNVR). “Untuk saham-saham tersebut, khusus dari tiga sektor tersebut bisa buy on weakness untuk jangka menengah 3-6 bulan,” katanya. Selain saham-saham tersebut, Tonny merekomendasikan buy on weakness juga, tapi main cepat saja. Kemungkinan IHSG masih menurun juga dikemukakan Muhammad Al Fatih, Vice President and Senior Technical Analist PT Samuel Securities. Ia memprediksi, jika indeks menembus 4.300 maka akan melanjutkan pelemahannya ke 4.250-4.200. Pada level-level tersebut, merupakan support kuat indeks. Kalaupun indeks mengalami rebound sepekan ke depan, akan tertahan di 4.400 sebagai resistance. Dengan yield obligasi Indonesia yang tinggi dan nilai tukar rupiah yang masih cenderung melemah antara Rp 11.500 – Rp 11.600, menjadi tekanan negatif bagi bursa saham. Jika yield Surat Utang Negara (SUN) tinggi, investor akan menghitung seperti apa keuntungan di saham dan keuntungan pada aset lain. Saat yield SUN sudah mencapai 8,1% saat ini, menjadi saingan bagi gain di bursa saham. Sementara itu, sebagian besar bahan-

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

bahan konsumsi berasal dari impor sehingga menjadi kendala tersendiri. Akibatnya, daya beli masyarakat berkurang. Ini menjadi sentimen negatif bagi bursa saham secara umum. Tapi, sektor-sektor seperti perkebunan dan pertambangan batu bara, mungkin diuntungkan dengan penguatan dolar AS. Sebab, mereka meng­ ekspornya dalam denominasi dolar AS. Hanya saja, jika melihat harga komoditas, agak stagnan. Jadi, jika harga komoditas menguat kembali dan dolar AS menguat, mungkin jadi suatu hal yang baik bagi emiten-emiten di sektor komoditas. Dari dalam negeri, IHSG terbebani oleh kondisi ekonomi dari sisi defisit neraca perdagangan dan defisit current account. Kondisi ini memperparah sentimen dari suku bunga (BI rate 7,5%) yang tinggi dan rupiah yang melemah. “Saya sarankan mainkan besaran portofolio secara terbatas dan jangan terlalu agresif untuk menjaga modal dan menjaga batas risiko dengat ketat,” saran Fatih. Nah, selamat berinvestasi. Tapi tetap hati-hati.n

IHSG 8/11

4,476.72

15/11

4,335.45

DOW Jones 15/11

15,961.70

8/11

15,761.78

61


pasar modal Saham Perbankan

Mumpung Lagi Murah Saham perbankan masih menarik dikoleksi. Tunggu sampai harganya turun kembali. TEKS Ahmad Munjin ilustrasi rangga Diyarto

S

ebuah pukulan, kembali mendarat di sektor perbankan yakni naiknya BI Rate sebesar 0,25% menjadi 7,5%. Tentu saja, menjadi tekanan negatif bagi fundamental bank. Sebab, seiring kenaikan BI rate, bank harus menaikkan suku bunga simpanan terlebih dulu sebelum menaikkan bunga kredit. Oleh sebab itu, hingga satu kuartal ke depan atau hingga awal 2014, cost of fund bank dipastikan naik. Net Interest Margin (NIM) pun, diprediksi akan turun dalam 1-2 kuartal ke depan seiring tingginya suku bunga. Begitu juga dengan pertumbuhan kredit yang berpeluang melambat. Apalagi, Loan to Deposit Ratio (LDR) bank sudah tinggi di level 89%. “Ke depan fokus bank bukanlah pada penyaluran kredit melainkan fokus pada funding (pendanaan) nasabah. Ini yang dijaga oleh bank,� kata Raymond Budiman, analis dari PT Panin Sekuritas. Maklum, untuk menjaga likuiditas, bank harus mengerem pertumbuhan kredit. Pada saat yang sama, bank harus menjaga simpanan nasabahnya dengan cara menaikkan tingkat suku bunga simpanan deposito. Akibatnya, biaya dana bank akan naik. Jadi, outlook fundamental emiten bank seperti itu. Penurunan kredit dipicu oleh dua hal: pertama kenaikan suku bunga dan kedua, bank harus menjaga likuiditas.

62

Penyaluran kredit tidak boleh terlalu tinggi karena LDR-nya juga sudah tinggi. �Jadi memang, bank harus mengerem pertumbuhan kredit ,� kata Raymond. Meski begitu, hingga awal 2014, emiten bank tetap tumbuh. Kendati pertumbuhannya melambat. Jika pertumbuhan kredit 2013 mencapai 18-20%, pada 2014 mungkin hanya tumbuh 15%-17%. Lantas bagaimana dengan saham-sahamnya? Murah, terutama saham PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI) karena mendapat tekanan turun beberapa hari terakhir. Makanya, untuk jangka pendek, kedua saham tersebut bisa naik ke Rp 8.000-an. Tapi meski ada peluang penguatan, belum ada katalis positif secara fundamental. Dari sisi Price to Earnings Ratio (PER), saham-saham bank besar sudah murah di kisaran 9 kali di bawah 10 kali.

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013


pasar modal Saham Perbankan Kalau dihitung murah,ya murah, tapi karena belum ada katalis positif saham ini dalam masih tekanan. Jadi, lebih bijak kalau akumulasi saham-saham bank besar dilakukan secara bertahap karena kita belum tahu isu makro berikutnya seperti apa. Kenaikan BI rate dan sentimen tapering The Fed juga akan berpengaruh.

Tak Masalah “Saya rekomendasikan buy on weakness untuk BBRI setelah mengalami panic selling akibat kenaikan BI rate,” kata Raymond. Tapi, memang harus diakui, belum bullish untuk sektor perbankan. Di bawah Rp 8.000, harga saham BBRI sudah terlalu murah. Target harga BBRI di Rp 8.500-an untuk jangka pendek, hingga akhir 2013. BMRI juga terlalu murah di ba-

wah Rp 8.000. Target harga jangka pendek untuk BMRI di Rp 8.500-Rp 9.000. Jika kondisi makro positif dan aliran dana asing kembali masuk ke dalam negeri, saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) juga bisa menguat ke Rp 4.700Rp 4.800 untuk target jangka pendek hingga akhir 2013. Jadi, buy on weakness BBNI di Rp 4.300-an. Sementara itu, pergerakan harga saham PT Bank Central Asia (BBCA) paling stabil. Saat tertekan tidak jatuh dan saat naik pun tidak signfikan. Jika investor ingin saham yang stabil, pilih saham BBCA. Di bawah Rp 10.500 masih boleh dikoleksi. Jika mendapat harga BBCA di bawah Rp 10.000, bagus sekali. Kalau ekonomi Indonesia sudah mulai stabil

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013

hingga akhir 2013, target harga BBCA di Rp 10.700-Rp 10.800 per saham. “Saya tidak memberikan target harga terlalu tinggi. Sebab, sektor bank sedang mengalami tekanan,” kata Raymond. Lain lagi pendapat Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia. Menurut dia, masalah bank-bank besar bukanlah semata-mata karena kenaikan BI rate ke 7,5% melainkan investor asing yang berposisi net sell. Yang bermasalah justru, posisi investor asing yang relatif kosong di saham-saham bank. Tapi, jika investor asing beli itu dilakukan pada saham-saham big cap terutama mereka langsung masuk pada saham big cap dari saham-saham bank. Kenaikan BI rate, memang, mempengaruhi kinerja bank. Tapi, pemodal asing, biasanya tidak punya pilihan, mereka sudah terbiasa membeli saham-saham bank yang big cap. Sebelumnya pun asinglah yang membuat saham-saham bank bergerak naik. “Saya tetap melihat prospektif untuk saham-saham bank,” kata Satrio. Untuk saat ini, ia merekomendasikan speculative buy dan buy on weakness untuk saham-saham bank berkapitalisasi besar. Apalagi, posisi asing masih net sell. Kita santai saja. Belum lagi dengan IHSG yang sudah di atas 4.403 yang mengubah trennya dari turun menjadi datar. Artinya, jika saham-saham bank big cap itu turun lagi, kita seharusnya sudah berani beli. Buy on weakness BBRI di Rp 7.500Rp 7.250 dengan target resistance di Rp 8.000-Rp 8.100. Kemudian beli BMRI di Rp 7.500-Rp 7.250 dengan target resistance Rp 8.000-Rp 8.100. Support BBCA di Rp 10.000-Rp 9.700 dengan target Rp 10.700-Rp 11.000 per saham. Dan, BBNI di Rp 4.250-Rp 4.000 dengan target resistance di Rp 4.500-Rp 4.700. Target resistance saham-saham bank itu, bisa tercapai saat IHSG menguat ke 4.500. Jika IHSG di atas 4.500, akan ada target resistance berikutnya untuk saham-saham tersebut. “Saya melihat, pelemahan saham-saham bank belakangan ini sudah mencapai dasarnya,”kata Satrio. Dari sisi tren, memang IHSG baru berubah dari turun menjadi datar. Tapi, arah IHSG sudah oke. Yang ditakutkan pasar adalah tapering The Fed. Tapering akan terjadi saat pergantian gubernur Fed. Tapi, calon tunggal Gubernur Fed Janet Yellen sudah mengatakan, dia masih akan melanjutkan kebijakan stimulusnya. Jadi, seharusnya pasar tidak bermasalah. n

63


pasar modal PT Aneka Tambang

ANTM Belum Saatnya Selama harga logam tertekan, kinerja Antam tetap akan repot. Jangan beli dulu sahamnya. TEKS Ahmad Munjin ilustrasi riset

A

kuisisi Inalum oleh pemerintah, serta akan dilibatkannya Aneka Tambang (ANTM) dalam pengelolaan, ternyata tidak memberikan efek positif terhadap ANTM. Harga sahamnya, terus bergerak mendatar dengan kecenderungan merosot. Dalam dua pekan terakhir, harga ANTM menukik 16,25% dari Rp 1.600 ke Rp 1.340. Dalam situasi yang seperti sekarang, ada beberapa aksi korporasi yang akhirnya terpaksa ditunda. Seperti penerbitan obligasi berkelanjutan I senilai Rp 1 triliun. Padahal hasil dari penerbitan surat utang itu akan digunakan untuk pengembangan proyek-proyek perseroan yang bersifat hilir. Dari sisi produknya, PT Aneka Tam-

bang (ANTM) sangat tergantung pada harga mineral. Saat ini, harga mineral sendiri cenderung turun jika melihat data LME (The London Metal Exchange) seperti tembaga dan nikel. Ini turut mempengaruhi kinerja keuangan ANTM. Logam yang diproduksi oleh ANTM, lebih banyak diekspor yang harganya terpengaruh oleh harga di LME itu sendiri yang November ini justru mengalami penurunan. Lalu, kalau melihat harga emas juga mengalami penurunan yang juga turut mempengaruhi kinerja dari ANTM. Padahal, jika melihat dari sisi produksi, ANTM masih cukup stabil, hanya harganya saja yang turun. Produk Antam yang dijual seperti emas dan logam metal sangat tergantung pada harga dunia. Harga logam dan emas yang mengalami penurunan di pasar global akan menyebabkan penurunan harga jual ekspor. “Oleh sebab itu, harga saham ANTM turun seiring ekspektasi penu-

LOGAM MULIA: Sangat tergantung pada harga dunia.

64

runan kinerjanya juga,” kata Yusuf Nugraha, anallis riset dari Trust Securities. Dari sisi volume transaksi juga mengecil. Pada November ini, ANTM juga mengalami penurunan dan sekarang sudah memasuki fase sideways. Harga sahamnya sudah di bawah garis oversold ( jenuh jual). Meski sudah jenuh jual, saham ini hanya mendatar dan tidak bisa masuk fase bullish karena tertetakan oleh harga logam dan emas. Level support ANTM, kata Yusuf, untuk Senin (18/11/2013) di kisaran Rp1.2801.310. Tapi, untuk support sepekan ke depan berada di level Rp1.230-1.280 dan resistance di Rp1.430-1.530. Nah, lantaran ANTM masih sideways,investor disarankan antisipasi saja dengan pola buy on weakness. Beli saham ini saat mengalami penurunan ke level support. Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities, punya saran lain. Untuk masuk ke Antam, sebaiknya tunggu jika Senin (18/11/2013) saham ini kembali melaju positif. Di level Rp1.350-Rp 1.360 baru bisa dikoleksi karena pekan lalu sudah mengalami penurunan yang drastis. Sebab, jika menguat ke level tersebut, ANTM mengindikasikan penguatan berikutnya. “Sebaliknya, jika ANTM turun dan menembus support Rp1.320, hindari dulu saham ini,” katanya. Dari tren jangka panjang (1 tahun), ANTM masih uptrend dengan target jangka panjang bisa ke Rp 1.610 per saham. Untuk jangka menengah (6 bulan) juga uptrend tapi lemah. Sementara untuk jang­­ ka pendek (1 bulan) masih bearish. Karena itu, untuk masuk butuh konfirmasi penguatan ke Rp1.350-1.360 per saham. Makanya, ”Saya tidak menyarankan beli saham ini di level support. Sebab, ditakutkan, saham ini justru melemah dan menembus support,” lanjut Lanjar. Jika ada indikasi memantul ke atas dan balik arah menguat dari level support, baru boleh beli.n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013



kolom bambang aji

Lain Tata, Lain Astra

d

ua pekan lalu, wartawan InilahREVIEW berkesempatan ngobrol dengan Biswadev Sengupta. Dari Presiden Direktur PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) itu kami tidak hanya mendapatkan informasi tentang perjalanan bisnis Grup Tata yang telah berusia 146 tahun, tetapi juga asal muasal kemunculan mobil murah di negeri India. Konon, Ratan N. Tata, pimpinan Grup Tata ketika itu, terpacu membuat mobil murah karena ia sering melihat keluarga India harus bepergian kemana-mana dengan mengendarai sepeda motor. Sang ayah terpaksa mendudukan anak pertamanya di depan sambil memboceng sang istri yang menggendong bayi di belakangnya. Jelas, hanya konglomerat dengan kepekaan tinggi yang bisa tersentuh melihat potret sosial begini dan lantas bergerak mengusahakan sesuatu guna membantu keluarga India. Maka terciptalah mobil murah Nano. Sebetulnya, sebelum Nano, Tata Motors sudah membuat mobil empat pintu bernama Indica yang berasal dari sing­katan Indian Car. Indica, yang dipasarkan dengan harga US$ 5.000 atau sekitar Rp 55 juta, pada awalnya dikeluhkan pemakainya. Mulai pindahan gigi yang kasar, pengatur udara yang buruk, sampai ban yang jelek. Namun, alih-alih putus asa, Ratan dan para insinyurnya justru mencanangkan program lebih prestisius: membuat mobil

66

yang harganya separuh Indicar. Alhasil, Ratan berhasil membuat Nano. Betul, mobil ini tak punya sensor-sensor dan peralatan elektronik. Pada dashboard-nya hanya ada spedometer, penunjuk isi bahan bakar, dan indikator oli. Juga tidak dilengkapi power steering, power window, dan power mirrors, tetapi mobil bermesin 633 cc ini harganya US$ 2.500 atau sekitar Rp 27,5 juta. Dalam industri mobil, Indonesia sebenarnya punya Astra. Walau tak mirip dengan Tata, perusahaan ini juga berhasil menciptakan sesuatu guna membantu keluarga Indonesia. Maka lahirlah Toyota Kijang. Dalam mobil murah, Astra pun tak berbeda dengan Tata, jika tak dapat dikatakan lebih baik atau buruk. Tata punya Nano, Astra punya Toyota Agya dan Daihatsu Ayla (walau tak bisa dikatakan murah). Tata dan Astra, dua-duanya telah menjadi grup besar. Pete Engardio, editor senior majalah BusinessWeek, dalam buku Chindia (China-India) menulis, “Orang-orang India memakai kain produksi Tata, minum teh Tata, mengkonsumsi garam Tata, menghisap tembakau Tata, memakai mobil Tata, dan peralatan elektonik buatan Tata. Mereka tinggal di hotel Tata dan memakai arloji Tata. Infrastruktur India dibangun dengan menggunakan baja Tata.� Sementara orang Indonesia sebagian besar mengendarai mobil dan motor buatan Astra, oli Astra, mereka lewat jalan tol milik Astra, menyimpan uangnya di bank Astra, kredit dari multifinance milik Astra, dan mesin fotokopi Astra. Mereka juga mengkonsumsi minyak goreng yang CPO-nya berasal dari perkebunan Astra. Pertambangan di Indonesia juga memakai alat berat dari Astra. Suatu saat nanti, orang Indonesia juga bisa terbang dengan maskapai Astra. Tata punya Jamsetji Tata, pengusaha tekstil asal Bombay. Astra tak bisa dilepaskan dari sosok William Soerjadjaja, pedagang hasil bumi yang ulet, pekerja keras, dan relijius. Berkat mereka, produk-produk Tata dan Astra telah mengalir menyatu dalam kehidupan masyarakat. Mereka adalah sosok yang tahu menjalankan bisnis berwawasan sosial. Dan, yang pasti, dua-duanya meninggalkan nama besar. Bedanya, Tata adalah India karena hampir semuanya telah menggunakan sumber daya lokal. Sementara Astra boleh dibilang Indo, perpaduan antara lokal, Jepang, Eropa, dan lainnya. n

inilahREVIEW 13 Tahun III | 18-24 November 2013




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.