Majalah Cahaya Chandraca Edisi April 2009

Page 41

peminjam akan mudah untuk didikte, seperti misalnya menyediakan tempat untuk pangkalan militer, memberikan akses mendapatkan minyak dan sumber daya alam lainnya, atau permintaan lainnya. Ambil contoh seperti negara Ekuador yang harus menanggung beban hutang sampai dengan 70% dari anggaran negaranya. Negara donor atau pemberi pinjaman kemudian meminta kompensasi minyak, perusahaan-perusahaan minyak, serta meminta lahan hutan Amazon yang kaya minyak untuk dapat didirikan tempat penambangan. Karena beban hutang yang begitu besar, maka Ekuador pun menurut. Walhasil, negara donor yang tak lain adalah Amerika mendapat keuntungan dari minyak Ekuador, sementara Ekuador sendiri terus berkutat dalam hutang yang besar, dengan ditambah kerusakan yang terjadi akibat eksploitasi di Amazon. John Perkins sendiri adalah lulusan College of Bussines dari Boston University. Latar belakang hidupnya berasal dari keluarga yang miskin, suatu kondisi yang ternyata menimbulkan ambisi pada dirinya untuk memperoleh kekayaan yang melimpah. Perkins sebenarnya sudah diincar oleh NSA, semenjak masih kuliah. NSA sendiri merupakan institusi terbesar Amerika dan jarang dipahami sebagai organisasi mata-mata. Perkenalan Perkins dengan kehidupan the economic hit man terjadi ketika ia menikah dengan Ann, yang tak lain adalah teman kuliahnya. Ayah Ann mengenal seorang pejabat di NSA (National Security Agency) bernama Frank. Perkins mengungkapkan bahwa apa saja yang dilatihkan kepadanya dan rekan-rekan seprofesinya adalah untuk membangun imperium Amerika.

M e m b a w a , merekayasa situasi dimana b e r b a g a i sumberdaya di dunia sebisa mungkin keluar dan menuju Amerika. Hal itu telah dikerjakan lebih dari 50 tahun sejak Perang Dunia II, dengan kekuatan militer yang benar-benar sangat kecil. Hanya suatu kejadian yang amat jarang, yaitu Irak, dimana serbuan kekuatan militer sebagai tindakan paling akhir. Sebagai agen mata-mata, Perkins dan juga agen lain sepenuhnya saya bekerja pada perusahaan swasta. Perusahaan tempat Perkins bekerja adalah perusahaan Chas. T. Main di Boston. Di perusahaan tersebut terdapat 2.000 pekerja. Perkins menjadi pimpinan ekonom, dengan membawahi staf 50 orang. Pekerjaannya adalah pembuat transaksi (deal-making), dengan memberikan hutang pada negara lain, hutang raksasa, jauh lebih besar dari kemampuan mereka mengembalikan. Salah satu persyaratan dalam hutang itu katakanlah dengan utang sebesar satu miliar dolar, kepada negara seperti Indonesia atau Ecuador negara-negara itu akan memberikan kepada kita 90% dari hutang tersebut, kembali kepada sebuah perusahaaan Amerika, atau beberapa perusahaan Amerika, untuk membangun infrastruktur. Sementara itu perusahaan-perusahaan besar Amerika kemudian membangun berbagai infra struktur yang pada dasarnya hanya melayani sebagian kecil penduduk yaitu orang-orang kaya. Pada 1971, Perkins mendapat tugas pertamanya ke Indonesia. Ia ditempatkan di Pulau Jawa, bersama sepuluh orang lainnya yang bertugas menjadi konsultan bagi proyek pembangunan pembangkit listrik PLN. Perkins bertugas membuat analisis ekonomis proyek yang akan mendapatkan bantuan dana dari lembaga keuangan seperti Bank Dunia dan IMF. Analisis ekonmi yang ia buat akan menetukan apakah proposal pinjaman miliaran dolar untuk proyek itu akan disetujui atau tidak. Laporan dan analisis ekonomi yang ia buat penuh rekayasa dan manipulasi. Tujuannya bukanlah untuk membantu penduduk

di Indonesia yang belum menikmati aliran listrik, tetapi menjerat negara Indonesia agar menjadi pengutang abadi. Bukan hanya di Indonesia, Perkins juga melakukan hal serupa di berbagai negara lain. Perkins juga mengakui kedekatannya dengan dengan Bank Dunia. Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa Bank Dunia menyediakan hampir semua biaya yang digunakan economic hit men, selain juga IMF. Ketika tragedi WTC, terjadi Perkins menilainya sebagai akibat langsung dari apa yang economic hit men lakukan. Di samping tindak-tanduknya dalam menjerat negara berkembang, terdapat sisi menarik dari para agen ekonom ini, yaitu dalam hal perekrutan agen-agen baru. Berbagai imingiming ditawarkan kepada para calon agen. Dua diantaranya yaitu harta yang berlimpah berupa gaji besar dan fasilitas-fasilitas hidup yang nyaman, dan wanita-wanita cantik layaknya kehidupan agen 007 Bond. Setelah menyimak tulisan singkat mengenai economic hit man di atas, penulis berharap kita semua dapat semakin terbuka lebih luas cakrawala pengetahuan dan wawasan kita, khususnya tentang gerakan sistematis kolonialisme modern serta mengambil hikmah dari padanya guna membangun semangat kompetisi bangsa kita sehingga dapat kelak sejajar dengan negar- negara maju lainnya di muka bumi ini. Kopassus di harapkan dapat memberikan kontribusinya sesuai kapasitas dan batas kemampuaannya yakni membuktikan bahwa satuan Kopassus adalah salah satu institusi yang memiliki militansi serta dapat sebagai salah satu komponen bersama komponen bangsa lainnya mempelopori rasa cinta tanah air , cinta terhadap karya bangsa sendiri dan rasa bangga terhadap NKRI guna meng-eksplorasi semua potensi yang dimiliki bagi kesejahteraan bangsa dan negara yang kita cintai ini‌

Cahaya Chandraca | 41


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.