Radar Banyuwangi 8 Maret 2013

Page 2

34

Jumat 8 Maret 2013

Melihat Potensi Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore

Banyak Melahirkan Atlet Kelas Nasional GLENMORE - Berbagai terobosan untuk membangun desa terus dilakukan oleh Kepala Desa (Kades) Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Rojikin. Yang terbaru, adalah meratakan tanah lapangan sepak bola di Dusun Sepanjang Kulon. Selama ini lapangan sepak bola yang terletak di barat Pasar Glenmore atau selatan Stasian Glenmore itu terlihat tidak rata. Sisi utara tampak terlalu tinggi, dan sisi selatan terlalu rendah. Kondisi ini tentu kurang membuat nyaman bagi para pemain sepak bola yang sering latihan di tempat tersebut. Sebab, kesebelasan yang menempati sisi selatan dipastikan bakal ngoyo ketika bertanding. Untuk itu, sejak beberapa waktu lalu, melalui bantuan dana APBD Banyuwangi, satu-satunya lapangan favorit warga setempat tersebut diratakan oleh Pemerintah Desa Sepanjang. Selain diratakan, sisi selatan lapangan tersebut juga diberi pondasi

sebagai panahan tanah. Selain itu, juga ada sisa lahan pada bagian selatan lapangan untuk tempat parkir kendaraan roda empat. Kades Sepanjang, Rojikin menuturkan, langkah meratakan tanah lapangan tersebut merupakan bagian dari bentuk perhatiannya terhadap dunia olahraga, khususnya di Desa Sepanjang dan Kecamatan Glenmore. Sebab, di Kecamatan Glenmore telah banyak melahirkan para olahragawan di tingkat nasional. Seperti penjaga gawang senior tim sepak bola Nasional Hendro Kartiko, dan pemain bulutangkis Alven. “Mereka semua adalah atlet asal Glenmore, yang telah membawa nama baik Desa Sepanjang, bahkan Banyuwangi dan Jawa Timur,” tuturnya. Untuk itu, dirinya merasa tidak berlebihan jika dia memberikan perhatian lebih kepada dunia olahraga, dengan cara memperbaiki kondisi lapangan sepak bola yang selama ini terkesan kurang terawat. Bahkan ke depan, Wakil Ketua Aso-

siasi Kepala Desa Kabupaten (Askab) Banyuwangi, itu sangat berharap lapangan tersebut bisa dibangun menjadi ruang terbuka hijau. “Tepitepi lapangan maunya kita paving. Sehingga warga merasa nyaman untuk berolahraga di situ. Tentu kami sangat berharap dukungan dari DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) Banyuwangi,” tandasnya. Rojikin menuturkan, bahwa setelah beberapa waktu lalu dinobatkan sebagai pemenang lomba desa berseri tingkat Jawa Timur (Jatim) kategori madya, kali ini akan ditingkatkan menjadi kategori mandiri oleh Pemerintah Provinsi Jatim. Untuk itu, dia membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar Anas, demi suksesnya Desa Sepanjang sebagai kategori desa mandiri tingkat Provinsi Jatim. “Semua elemen kami mohon dukungannya, dan khususnya kepada bapak bupati kami sangat berharap dukungannya,” pungkasnya. (azi/als)

ABDUL AZIZ/RaBa

DIRATAKAN: Kepala Desa Sepanjang, Rojikin, di lokasi lapangan sepak bola yang baru selesai diratakan.

Petani Galang Tanda Tangan Tolak Proyek Pipanisasi di Sumberarum

ALI NURFATONI/RaBa

SONGGON - Penolakan warga Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, terhadap rencana pembangunan pipa air bersih yang akan dimanfaatkan warga Desa Sragi bukan main-main. Kalangan petani sudah mulai menggalang tanda tangan kemarin. Tujuannya, agar proyek senilai Rp 2,8 miliar itu gagal. Tuntutan itu merupakan harga mati. Jika langkah tersebut tidak digubris, mereka mengancam akan menggelar unjuk rasa. “Kalau niat ini masih tidak dianggap, semua petani akan ngeluruk kantor desa,”

ujar Bagong, petani setempat, kemarin. Sepengetahuan dia, jika proyek tersebut benar-benar terealisasi, maka akan mematikan para petani. Betapa tidak, air yang selama ini mengaliri sawah petani akan berkurang. ’’Sudah tidak ada toleransi lagi. Kita tolak,’’ tegas bapak satu anak itu. Jadi, kata dia, penolakan petani tersebut harus menjadi bahan pertimbangan Pemkab Banyuwangi. Oleh karena itu, sebelum proyek tersebut benar-benar dilaksanakan, lebih baik dibatalkan saja. ’’Usaha petani ini untuk mencegah. Mu m p u n g b e l u m d i l a ksanakan,’’ tandasnya. Terkait hal itu, Camat Songgon Hardiono mengungkapkan, pihaknya sudah

menerima laporan tentang pe nolakan rencana proyek tersebut. Hanya saja, pihaknya masih belum mengetahui siapa warga yang menolak tersebut. ’’Saya belum tahu siapa orangnya yang menolak,’’ katanya. Menurut dia, dana proyek tersebut bukan gelontoran dari APBD Banyuwangi melainkan dari APBN. Tentu saja, proyek tersebut sudah direncanakan secara matang. ’’Perencanaan sudah, tinggal pelaksanaannya saja,’’ jelasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (7/3). Oleh karena itu, proyek tersebut akan direalisasikan tahun ini juga. Bahkan, kata dia, proyek tersebut akan segera laksanakan dalam waktu dekat n Baca Petani...Hal 43

TERTUNDUK: Rohman Efendi (tengah) di Mapolsek Genteng kemarin.

Tak Kembalikan Mobil Sewa, Disel GENTENG - Rohman Efendi, 38, harus rela menginap di balik jeruji besi. Garagaranya, warga Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, itu tidak mengembalikan mobil yang dia sewa. Polisi menetapkan dia sebagai tersangka tindak pidana penggelapan. Ceritanya, pelaku menyewa mobil Isuzu Panther kepada Sri Saksono, 39, warga Perum PTP,

Desa/Kecamatan Sumbersari, Jember. Pelaku menyewa hanya empat hari. Namun, hingga tiga bulan mobil itu tak dikembalikan. Merasa tertipu, korban melapor ke Mapolsek Genteng. Menerima laporan, polisi di bawah komando Kompol Riamun itu langsung melacak pelaku. “Akhirnya kita tangkap saat berada di wilayah Kecamatan Cluring,” ungkap

Kanitreskrim Polsek Genteng, Iptu Abdur Jabar, di markasnya kemarin. Menurut Jabar, tersangka sengaja berbuat tidak baik. Betapa tidak, dia hanya berjanji membayar sewa usai mobil dikembalikan. “Sudah tidak bayar, mobil tidak dikembalikan,” terang perwira dengan dua balok di pundak itu. Ironisnya lagi, jelas dia, pelaku justru menggadai-

kan mobil bernopol B 1280 NVC itu kepada orang lain. Saat ini mobil tersebut masih dalam pencarian. “Kita sudah amankan barang bukti BPKB mobil itu. Mobil masih kita lacak,” terangnya. Atas perbuatannya, polisi menjerat tersangka dengan Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana penggelapan. “Pelaku terancam 4 tahun penjara,” tandasnya. (ton/c1/als)

Pengecer dan Pengepul Togel Digaruk KABAT - Diduga terlibat perjudian jenis toto gelap (togel), Mukhlis, 55, warga Dusun Krajan, Desa Sukojati, Kecamatan Kabat, dan Muzaini, 42, asal Dusun Kemantren, Desa/Kecamatan Kabat, digaruk di tempat terpisah oleh anggota polsek setempat kemarin. Kedua tersangka yang ditangkap polisi itu diduga satu jaringan. Mukhlis yang ditangkap pertama diduga sebagai pengecer. Togel hasil jualannya diserahkan kepada Muzaini yang bertindak sebagai pengepul. “Tersangka pengecer dan pengepul,” terang Kapolsek Kabat, Iptu A Imron. Menurut kapolsek, Mukhlis ditangkap saat membuat batu bata di Dusun Kampung Lor, Desa Sukojati. Saat diringkus, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa uang tunai Rp 102 ribu, sebuah hand phone (HP) merek Nokia, dua lembar kertas rekapan, dan satu buah bolpoin. Mukhlis dalam menjual nomor togel, jelas dia, tergolong cukup rapi. Sambil membuat batu-bata, pria paro baya itu

AGUS BAIHAQI/RaBa

SATU JARINGAN: Mukhlis (kiri) dan Muzaini meringkuk di tahanan Mapolsek Kabat kemarin.

ternyata juga jualan togel. Saat ditangkap di tempat kerjanya itu, tersangka baru melayani pelanggan. “Ada bukti jualan togel, langsung kita tangkap,” katanya. Dalam keterangannya kepada polisi, Mukhlis mengaku belum lama jualan togel. Semua hasil jualan togel disetorkan ke Muzaini, salah satu pengepul di Desa Kabat. “Atas keterangan tersangka, Muzaini kita tangkap,” terangnya. Polisi awalnya kecele saat hendak menangkap Muzaini. Sebab, saat didatangi ke rumahnya, orang yang dicari itu tidak ada. Berdasar keterangan warga, tersangka berada di selep padi tidak jauh dari rumahnya. “Muzaini kita tangkap di selep padi itu,” jelasnya. Saat diperiksa polisi, Muzaini menyebut semua setoran togel dari para pengecer itu dikirim ke Kadek Suadane, salah satu bandar di Bali. Hanya saja, tersangka mengaku tidak tahu alamatnya. “Alamat rumahnya tidak tahu. Kita kontak lewat HP,” dalihnya. (abi/c1/als)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.