Radar Banyuwangi 7 Maret 2013

Page 8

36

Kamis 7 Maret 2013

Kalah Judi, Banyak Utang, Jadi Dukun SITUBONDO - Gara-gara hobi main judi, Suyono, 52, warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan kota, terpaksa digelandang ke Mapolres Situbondo setelah dirinya ketahuan menipu Hamdun, warga Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo, karena berpura-pura menjadi dukun. Niat jahat Suyono muncul saat dirinya terlilit utang. Dia banyak utang karena suka berjudi dan terus-menerus kalah. Setelah itu, Suyono berpura-pura menjadi dukun demi memperdayai Hamdun yang tak lain mantan majikannya. Sebelum ditangkap, Suyono mendatangi rumah Hamdun dengan tujuan mengobati Sri Astuti, istri Hamdun, yang sudah lama terserang stroke. Demi meyakinkan korban, Suyono

NUR HARIRI/RaBa

DIPERIKSA: Suyono (kanan) di Mapolres Situbondo kemarin (6/3).

mengatakan bahwa dirinya telah berguru kepada orang pintar di daerah Banten. Mendengar cerita Suyono, Hamdun pun percaya dan mempersilakan Suyono mengobati istrinya. Namun, sebelum pengoba-

tan dilakukan, Suyono meminta uang sebesar Rp 500 ribu untuk kelengkapan ritual. Selain meminta uang, tersangka juga meminta dua cincin emas yang dipakai Sri Astuti n

Baca Kalah...Hal 35

NUR HARIRI/RaBa

TANPA DISERTAI IZIN: Sebanyak 114 jeriken berisi solar diamankan di Mapolres Situbondo kemarin (6/3).

Penyelundupan Dua Ton Solar Digagalkan PANARUKAN - Pengiriman 114 jeriken bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang tidak disertai izin dengan tujuan Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil digagalkan Satuan Sabhara Polres Situbondo di Pelabuhan Panarukan dini hari kemarin (6/3). Terungkapnya pengiriman BBM tanpa izin tersebut berawal dari kecurigaan polisi saat melakukan patroli sekitar pukul 03.00. Petugas melihat ada aktivitas bongkar-muat jeriken yang mencurigakan di kapal motor Gajah Satria yang sandar di Pelabuhan Panarukan. Lantaran curiga, polisi melakukan pemeriksaan. Ternyata jeriken itu berisi BBM jenis solar. Karena tidak memiliki izin resmi, akhirnya barang bukti sebanyak 114 jeriken itu langsung disita dan dibawa ke Mapolres Situbondo. Selain menyita 114 jeriken yang berisi masing-masing be-

risi 30 liter solar, polisi juga mengamankan sang pemilik BBM dan nakhoda kapal ke Mapolres Situbondo. Keduanya adalah Ferdi Azror alias Pepeng, 36, warga Gang IV, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan; dan Bambang, 38, warga Desa Pemana, Momere, Kabupaten Sika, Flores, Nusa Tenggara Timur. Saat berada di ruang reskrim, pemilik BBM, Ferdi Azsror, memilih diam tanpa memberikan jawaban terkait 114 jeriken yang berisi solar tersebut. Sementara itu, nakhoda kapal, Bambang, mengaku dirinya ditawari BBM oleh Ferdi. Dirinya pun membeli solar tersebut dalam jumlah banyak sebagai bahan bakar pulang ke NTT. “Pelayaran ke NTT selama 24 jam. Kapal kami menghabiskan 1 ton BBM. Jadi, kalau lima hari tiba di NTT, maka kapal saya membutuhkan lima ton BBM,” ujar Bambang saat di-

periksa penyidik. Menurutnya, solar tersebut dibeli seharga Rp 4.700 per liter. “Tidak banyak, saya hanya membeli dua ton,” imbuhnya. Data yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, dari 114 jeriken yang berhasil disita, 20 jeriken disita di rumah Ferdi. Sisanya, sebanyak 89 jeriken, disita di kapal motor Gajah Satria milik Bambang. “Pada saat anggota melakukan patroli rutin, diamankan 114 jeriken berisi BBM jenis solar. Dari 114 jeriken itu, 20 jeriken disita di rumahnya dan 89 jeriken disita di kapal,” ujar AKP Haryono, Kasatsabhara Polres Situbondo. Hasil pemeriksaan, rencananya BBM itu akan di kirim ke Nusa Tenggara Timur. “Barang bukti sudah kita amankan. Nakhoda kapal dan pemilik BBM kami serahkan ke reskrim untuk diproses hukum,” imbuh AKP Haryono.

Plt-kan Sekda, Bupati Disorot SITUBONDO - Desakan dan tanggapan miring sejumlah pihak tentang tak baiknya kursi jabatan strategis yang dibiarkan kosong tampaknya tak digubris Bupati Situbondo Dadang Wigiarto. Terbukti, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Situbondo itu tetap mengisi kursi sekretaris daerah (sekda) dengan pelaksana tugas (Plt). Pejabat yang ditunjuk mengisi kursi penting itu adalah Syaifullah. Dia menggantikan Eko Triwarso KDW yang telah memasuki masa pensiun. Syaifullah adalah kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bapekab). Selain kursi sekda, kursi jabatan strategis yang hingga kini dibiarkan kosong adalah kursi kepala Dinas Pendidikan. Keadaan itu menuai sorotan sejumlah pihak, salah satunya Direktur Situbondo Policy Watch (SPW), Supriyono. “Siapa pun akan berpendapat keadaan itu sangat berpengaruh dan mengganggu efektivitas kerja dan kelancaran roda pemerintahan,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kata pemilik kantor pengacara Supriyono Low Office itu mengungkapkan, sangat lucu jika pengisian sejumlah jabatan strategis itu menunggu orang yang telah dipersiapkan. Namun, orang yang telah dipersiapkan tersebut belum bisa menjabat sekarang karena belum memenuhi sejumlah persyaratan. “Ini seharusnya tak perlu dan jangan sampai terjadi. Siapa pun jika memang sudah memenuhi persyaratan, harus punya kesempatan yang sama untuk menduduki kursi jabatan strategis tersebut,” tandasnya.

Jika Bupati Dadang terus melakukan kebijakan-kebijakan semacam itu, kata Supriyono, maka tidak ada bedanya dengan pemerintahan sebelumnya yang semua bisa diatur. Meski demikian, dia mengaku tidak tahu pasti apa motivasi bupati membi-

arkan jabatan kosong itu berlarut-larut. “Saya selaku tim sukses beliau juga terpaksa ngomong karena banyak sorotan tentang keadaan ini. Saya kira ini tak bisa dibiarkan berlama-lama,” pungkas pria asal Panarukan itu. (pri/c1/als)

Polisi juga mengamankan sepeda motor roda tiga bernopol P 8802 QW yang pada saat itu digunakan mengangkut ratusan jeriken tersebut. Atas perbuatan tersebut, tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang migas dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. (rri/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

HEARING: Komisi I DPRD bersama DPKD dan Bagian Hukum bahsa aset bermasalah kemarin (6/3).

Dua Penggugat Aset Menang Kasasi SITUBONDO - Tiga aset Pemkab Situbondo yang bermasalah kemarin dibicarakan secara khusus oleh Komisi I DPRD Situbondo bersama Bagian Aset Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) dan Bagian Hukum Pemkab Situbondo. Tiga aset yang digugat sang pemilik itu adalah Rumah Potong Hewan (RPH) Keca-

matan Asembagus, tanah Pasar Desa Olean, dan tanah di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. “Ini sebenarnya masalah klasik. Hanya saja berlarut-larut,” ungkap Ketua Komisi I DPRD Situbondo, Syaiful Bahri. Bahkan, gugatan tanah RPH Asembagus dan tanah di Desa Kilensari, kata dia, sebenarnya sudah memiliki kekuatan hu-

kum tetap. Sebab, mereka sudah menang di tingkat kasasi. Hanya saja ada kendala dalam melaksanakan eksekusi. “Salah satunya, karena objek yang akan dieksekusi masih tercatat sebagai aset pemkab. RPH Asembagus, misalnya, pemkab sudah memiliki sertifikat atas nama Pemkab Situbondo,” terang Syaiful n Baca Dua...Hal 35

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

BERDOA: (Dari kiri) KHR Mohammad Kholil, Pak De Karwo, Gus Ipul, dan Bupati Dadang Wigiarto di Ponpes Wali Songo kemarin.

Dari Kedatangan Pak De Karwo dan Gus Ipul ke Kota Santri

Tanyakan PR Utama Bangun Situbondo SITUBONDO - Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, datang ke Kabupaten Situbondo kemarin (6/3). Kedatangan pejabat yang saat pencalonan dikenal dengan pasangan Kar-Sa ini disambut Bupati Dadang Wigiarto, Wabup Rachmad, dan jajaran muspida Kabupaten Situbondo. Pak De Karwo, sapaan akrab Soekarwo, dan Gus Ipul, sapaan Syaifullah Yusuf, datang ke Kota Santri melakukan kunjungan kerja dan silaturahim ke Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, KHR Muhammad Kholil As’ad Syamsul Arifin. “Kunjungan seperti ini merupakan acara rutin bagi kita,” terang Pak De Karwo. Kata dia, bersama Gus Ipul dirinya aktif bersilaturahmi kepada kiai dan ulama serta tokoh masyarakat. Tak terkecuali di Kabupaten Situbondo. Sebab, mereka merupakan salah satu ujung tombak dalam pembangunan Jawa Timur. Utamanya dalam penciptaan suasana kondusif. “Kita menyadari benar peranan besar para kiai, ulama, dan tokohtokoh NU. Mereka terus menjaga kondusivitas agar tercipta rahmatan lil‘alamin di Indonesia, khususnya di Jawa Timur,” terang pria yang akan maju lagi sebagai calon Gubernur Jawa Timur bersama Gus Ipul sebagai wakilnya tersebut. Dalam kesempatan tersebut, gubernur maupun wagub sempat menanyakan kepada Bupati Dadang terkait masalah apa saja yang menjadi pekerjaan rumah (PR) utama di Kabupaten Situbondo saat ini? “Masalah penanggulangan bencana, khususnya banjir, Pak,” jawab Bupati Dadang Wigiarto, spontan.

MENUNJUK: Bupati Dadang menjelaskan sejumlah bangunan di Pesantren Wali Songo.

BERSALAMAN: Jajaran Muspida Situbondo ikut menyambut kedatangan Gubernur Jatim dan Wagub Jatim di Stadion Gelora Mohammad Saleh (GMS).

Mereka juga sempat membahas secara singkat sejumlah kendala maupun prospek pembangunan di Kota Santri. Dengan ciri khasnya, Pak Dek Karwo bersama Gus Iful seringkali menimpali dengan guyonan segar. Sehingga, sejumlah orang yang hadir langsung tertawa.

“Mudah-mudahan apa yang menjadi kebutuhan dan permintaan Bupati Situbondo dapat kita atasi. Sehingga, masyarakat di sini bisa merasa aman. Semua kebutuhan tentu akan kita usahakan dapat terpenuhi, walaupun secara bertahap,” tegas Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf. (pri/adv/als)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.