Radar Banyuwangi 5 Maret 2013

Page 3

27

Selasa 5 Maret 2013

DITAHAN: Hadi Kriswanto mengangkat sepeda onthel di Mapolsek Cluring. Dia ditahan karena kedapatan mencuri sepeda onthel di Dusun Kerajan, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

ALI NURFATONI/RaBa

Mabuk Miras, Gondol Sepeda Onthel CLURING - Hadi Kriswanto, 24, harus berurusan dengan polisi. Warga Kampung Ciut, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, itu tepergok mencuri sepeda onthel di Dusun Krajan, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, pelaku mencuri sepeda onthel jenis sepeda mini merek Phoenix milik Siti, 24. Saat beraksi, sepeda tersebut

diparkir di depan rumah korban. Awalnya, pelaku mengendarai motor bersama temannya. Kemudian, dia turun di pertigaan Desa Benculuk. Dari situ, pelaku berniat menggunakan jasa ojek. Tapi hal itu tidak kesampaian, karena dia hanya membawa uang Rp 5 ribu. Beberapa saat kemudian, dia melihat sepeda onthel di depan halaman rumah warga. Niat jahat pun muncul.

Hadi ingin mencuri sepeda milik guru ngaji itu. Namun, aksi itu diketahui salah satu santri. Meski sempat lolos, tapi teriakan warga mengundang warga lain. Pelaku yang mengayuh sepeda ke arah Purwoharjo itu pun dikejar ramai-ramai. ‘’Pelaku tertangkap,” ungkap Kapolsek Cluring AKP Agung Setyabudi kemarin. Kapolsek menjelaskan, pelaku sudah diamankan. Setelah kejadian sekitar

pukul 19.30 Selasa lalu (26/2) hingga kemarin, pelaku masih ditahan. ‘’Kita sudah tetapkan dia sebagai tersangka. Barang buktinya sudah kita sita,” tandasnya. Diungkapkan, saat beraksi, pelaku di bawah pengaruh alkohol. Kata Agung, pengaruh minuman keras (miras) bisa menyebabkan orang berbuat nekat. ‘’Tersangka mabuk,” tandasnya. (ton/c1/aif )

Antusias Bertanya Proses Pembuatan Koran SMK 17 Agustus 1945 Tegaldlimo Kunjungi RaBa BANYUWANGI – Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi kembali kedatangan tamu kemarin. Kali ini yang berkunjung adalah rombongan SMK 17 Agustus 1945 Tegaldlimo. Jumlahnya cukup besar, yakni 200 siswa-siswi. Rombongan diangkut empat bus. Mereka dari tiga program keahlian yang ada, yakni keuangan, tata niaga dan teknik komputer jaringan (TKR). Selama kunjungan, mereka didampingi guru pembimbing. ”Kunjungan kami ke Radar Banyuwangi untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan koran,’’ ujar salah seorang guru pembimbing, Kasianto Idris. Selama kunjungan mereka mendapatkan penjelasan sep-

HELMI FOR RaBa

KUNJUNGAN: Rombongan siswa-siswi SMK1945 Tegaldlimo mendengarkan penjelasan seputar pembuatan koran dari tim Radar Banyuwangi.

utar pembuatan koran dari Redaktur Pelaksana (Redpel) Radar Banyuwangi Syaifuddin Mahmud dan layoter Ramada

Kusuma. Siswa begitu antusias mengajukan pertanyaaan seputar jurnalistik. Ada yang bertanya soal cara mencari berita, penu-

lisan judul berita, pemasaran koran, hingga iklan. ”Kami baru paham sekarang bagaimana proses pembuatan koran hingga

Lagi, Polhut Amankan 53 Batang Kayu Jati

ABDUL AZIZ/RaBa

PENGGEREBEKAN: Polhutmob Perhutani Banyuwangi Selatan saat mengamankan tumpukan kayu jati kemarin.

BANGOREJO - Anggota Polisi Hutan Mobil (Polhutmob) Perhutani Banyuwangi Selatan mengamankan 53 batang kayu jati ilegal dari pekarangan rumah Kholil, Dusun Pondoksuruh, Desa/Kecamatan Bangorejo, kemarin. Sayang, saat petugas melakukan penggerebekan, si empunya rumah sudah kabur. Diduga, operasi Polhutmob itu bocor lebih dulu. Tumpukan kayu jati ilegal itu

langsung diangkut petugas Polhutmob Perhutani Banyuwangi Selatan ke Tempat Penitipan Kayu (TPK) Gaul, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Komandan Regu (Danru) Polhutmob Perhutani Banyuwangi Selatan, Jaka Kasmari, membenarkan adanya operasi kayu jati di rumah Kholil tersebut. “Pelakunya masih kabur dan barang bukti sudah kita amankan di TPK Gaul,” ujarnya. (azi/c1/aif )

Tertangkap Gara-gara Dipatuk Burung GLENMORE - Ada-ada saja yang dilakukan FB, 15, dan SG, 15. Mereka adalah pencuri burung asal Dusun Terongan, Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru. Keduanya ditangkap warga setelah tangannya dipatuk burung cedet yang dicuri di rumah Sunarto, 53, warga Dusun Krajan, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, kemarin sore. Ceritanya, pukul 13.00 keduanya datang ke Dusun Krajan, Desa Tegalharjo, dengan maksud bertamu ke rumah temannya bernama Suhar. Sesampai di rumah Suhar, ternyata yang bersangkutan tak ada di tempat. Saat bersamaan, kedua pelaku mendengar burung cedet berkicau dari rumah tetangga Suhar, yakni Sunarto. Kicau burung tersebut membuat keduanya tergiur. Tanpa

ABDUL AZIZ/RaBa

CURI BURUNG: FB saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Glenmore kemarin.

banyak ngomong, mereka langsung menurunkan sangkar burung itu dari tempatnya. “Setelah

itu, burungnya diambil dan sangkarnya dikembalikan ke tempat semula,” kata Kapolsek

Glenmore AKP Subardi melalui Kanitreskrim Ipda Abdullah Sajad. Burung tersebut langsung dipegang FB dan dimasukkan ke dalam kaus. Namun, hewan tersebut justru marah dan mematuk tangan pelaku. Tak kuat lantaran terus dipatuk, FB langsung melepas burung cedet tersebut. “Ketika burung tersebut dilepas, ada warga yang tahu. Kemudian, bersama warga lain, mereka ditangkap ramai-ramai,” ceritanya. Beruntung, tak lama kemudian polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Mereka langsung dijebloskan ke penjara Mapolsek Glenmore. Kedua pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian disertai pemberatan. ”Ancaman hukumannya maksimal tujuan tahun penjara,” kata Sajad. (azi/c1/aif)

proses cetaknya,’’ ujar seorang siswi SMK 1945 Tegaldlimo. Salah seorang pembimbing Budi Purwaningsih menuturkan, sepulang dari Radar Banyuwangi rombongan melanjutkan studi wisata ke pabrik kertas Basuki Rahmat dan Desa Wisata Osing (DWU). Menurut Purwaningsih, dipilihnya Radar Banyuwangi sebagai tujuan kunjungan karena siswa ingin melihat langsung proses pembuatan koran. ”Dengan begitu siswa akan mudah diajak untuk menumbuhkembangkan C3. Competition, creativity, dan community, sesuai dengan visi sekolah yang ada,’’ kata Purwaningsih. Sekedar tahu, SMK 17 Agustus 1945 Tegaldlimo yang memiliki beberapa koleksi juara. Diantaraya juara II LPI tahun 2012, juara II lomba tari tingkat kecamatan Tegaldlimo, dan juga juara II pidato Bahasa Inggris. (adv)

Mogok Berakhir, Pelayanan Buka Lagi Penyidik Periksa 13 Orang Kasus Cantuk SINGOJURUH - Aksi tutup kantor Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, sudah berakhir. Kemarin, perangkat desa setempat sudah mulai ngantor dan melayani masyarakat. Meski begitu, kepala desa setempat, Masbudi, masih absen lantaran sakit. Tiga pilar kecamatan setempat mengunjungi kantor desa tersebut siang kemarin. Mereka melihat aksi boikot para perangkat desa selama sepekan sudah tidak ada. ‘’Alhamdulillah sudah buka lagi,’’ ujar Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, saat meninjau kantor desa kemarin. Dia menginginkan aksi mogok ngantor itu tidak terulang. Artinya, aksi masal itu diharapkan yang terakhir. ‘’Pelayanan masyarakat harus diutamakan,’’ ungkap pejabat berkacamata itu. Menurut dia, beberapa insiden yang terjadi Minggu lalu (24/3) jangan sampai mengorbankan masyarakat. Sebab, persoalan hukum sudah ada yang menangani. ‘’Proses hukum masih terus jalan. Pak Kapolsek sudah menangani,’’ tandasnya. Kapolsek Singojuruh AKP Maspud menegaskan, proses hukum

atas insiden yang terjadi di kantor desa sepekan lalu masih jalan terus. Proses penyidikan masih berlangsung. ‘’Sudah tiga belas orang yang kita mintai keterangan,’’ kata Maspud kemarin. Saat ditanya apakah sudah ada tersangka, Maspud mengaku masih mengumpulkan keterangan. Penyidik belum menetapkan satu pun tersangka. ‘’Masih belum,” tandas mantan Kanitpatroli Satlantas Polres Banyuwangi itu. Sementara itu, seiring bukanya kantor desa, warga banyak yang datang untuk mengurus administrasi. Selain itu, beras raskin dari Bulog juga sudah tiba di kantor desa kemarin. Diberitakan sebelumnya, situasi keamanan di Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, mencekam. Kondisi itu merupakan buntut aksi ratusan warga yang merusak kantor desa pada Minggu (24/2). Kondisi yang tidak kondusif itu menyebabkan perangkat desa tidak ngantor sementara. Praktis, kantor Desa Cantuk sepi dari aktivitas pelayanan. Perangkat desa enggan ngantor karena takut diintimidasi warga. Mereka sengaja mogok ngantor lantaran trauma atas peristiwa yang terjadi Minggu siang (24/2). (ton/c1/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

PELAYANAN NORMAL: Dua perangkat desa melayani warga yang sedang mengurus surat di kantor Desa Cantuk, Singojuruh, kemarin.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.