Radar Banyuwangi 2 November 2012

Page 2

30

Jumat 2 November 2012

Potensi Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Bidang Peternakan

Warga Sekampung Punya Sapi dan Kambing SONGGON – Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, berada di kawasan dataran tinggi. Bayangkan saja, desa yang dipimpin kepala desa Supriyono itu hanya berjarak sekitar 16 kilometer dari puncak gunung raung yang kini masih berstatus siaga (level III). Dari tujuh dusun yang ada, beberapa dusun berada di kawasan perkebunan Bayu Kidul. Seperti Bejong, Lider, dan Kampung Anyar. Tentu saja, tempat perkebunan tersebut banyak ditemui berbagai tanaman kebun. Misalnya tebu dan cengkih. Dari situlah, warga desa setempat mempunyai banyak cara untuk mendongkrak ekonomi keluarga. Salah satunya yang cukup potensial adalah beternak sapi dan kambing. Terbilang cukup mudah untuk mencari pakan kebutuhan kedua hewan tersebut. Mengingat, hamparan rumput

banyak ditemui di area perkebunan. Selain itu, rumput juga tumbuh subur di tengah kawasan hutan. Dengan potensi ternak yang cukup menjanjikan, warga Dusun Bejong sepakat memilih tempat kandang dalam satu area. ’’Warga sini kambingnya ada 96 ekor, dan sapi 53 ekor,’’ ungkap Kepala Dusun Bejong, Sudarmanto, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (1/11). Menurut dia, beternak sapi dan kambing tersebut sudah lama dilakoni warga Dusun Bejong. Bahkan, menurut Sudarmanto, kebiasaan itu sudah terjadi turun temurun. ’’Satu orang satu kandang. Itu kandangnya dijadikan satu,’’ terangnya. Dia menjelaskan, memelihara hewan ternak itu untuk tabungan. Sebab, mayoritas warganya bekerja di perkebunan. ’’Kalau pulang kerja, mereka cari rumput. Kerja

dapat uang, ditambah dengan tabungan berupa hewan tersebut, nanti juga dijual dapat uang,’’ jelasnya. Kini, semua hewan ternak tersebut masih dipelihara di lokasi tersebut. Meski Gunung Raung yang tak jauh dari Dusun Bejong berstatus siaga, namun sang pemilik belum mengungsikan hewan ternaknya. ‘’Masih ada. Belum diungsikan. Tinggal menunggu imbauan dari pemerintah saja,’’ terang Sudarmanto. Rudi, warga Dusun Bejong mengaku, sampai saat ini hewan-hewan tersebut masih dipelihara di lokasi tersebut dengan baik. Sempat terbesit niat bakal dijual, lantaran status Gunung Raung siaga. Tapi keinginan itu belum terwujud. ’’Awalnya mau dijual saja, tapi setelah kami diberi pemahaman, tidak jadi karena takut rugi,’’ terang bapak satu anak itu. (ton/als)

ALI NURFATONI/RaBa

JADI SATU: Sebuah mobil membawa kebutuhan pokok saat melintas di kandang ternak milik warga di Dusun Bejong kemarin.

Jadilah Polisi Bagi Diri Sendiri LICIN - Menyikapi maraknya kasus kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini, Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi mengimbau warga menjadi “polisi” bagi diri sendiri dan lingkungannya. Perwira dengan dua melati di pundak, ini pun rela blusukan ke desadesa untuk menyosialisasikan berbagai kiat untuk menangkal potensi kejahatan maupun konflik antarwarga. Seperti yang dia lakukan saat pelaksanaan rapat koordinasi (rakor) sinergitas tiga pilar seKecamatan Licin, kemarin (31/10). Dalam acara yang digelar di aula kantor Kepala Desa Tamansari, itu Kapolres mengimbau warga tidak menggunakan perhiasan berlebihan saat berada di tempat umum. Dalam acara yang dihadiri Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0825 Banyuwangi, Letkol (kav) Muslimin Fahsyah; Camat Licin, Gatot Suyono; Kapolsek Licin, AKP Hery Subagio, dan seluruh anggota Babinkabtibmas, Babinsa, Kades se-Kecamatan Licin, dan beberapa perwakilan warga, tersebut, Kapolres Nanang juga menyarankan warga menyimpan uangnya di tempat yang aman, misalnya di bank. “Kita harus bisa menjadi polisi bagi diri kita sendiri,” imbaunya. Selain itu, Kapolres juga menginstr uksikan warga

daerah sangat dipengaruhi oleh kekompakan pemimpinpemimpin mereka,” terangnya. Sementara itu, belakangan diketahui rakor tiga pilar tersebut digelar di Desa Tamansari lantaran tiga pilar di desa tersebut dianggap mampu menyelesaikan konflik antara warga dengan salah satu perkebunan yang berlokasi di desa tersebut dengan baik. Bahkan, tiga orang yang dianggap berjasa diberi reward. Mereka adalah Kanit Binmas Polsek licin, Aiptu Priyo Sambodo; Babinkabtibmas Desa Tamnsari, Bripka Widyo Adi; dan Babinsa Desa Tamansari, Serka Herman S. Priyo dan Widyo dihadiahi masing-masing satu unit sepeda motor. Sedangkan Herman mendapat hadiah sejumlah uang tunai. (sgt/aif) SIGIT HARIYADI/RaBa

SIMBOLIS: Kapolres memberikan reward kepada Kanit Binmas Polsek Licin, Babinkabtibmas dan Babinsa Desa Tamansari.

menjadi polisi bagi lingkungannya masing-masing. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan aktif bersiskamling. “Keamanan adalah salah satu modal penting untuk meningkatkan perekonomian warga,” serunya. Masih kata Kapolres Nanang, globalisasi dan perkembangan teknologi yang mengakibatkan semakin mudahnya akses informasi dan komunikasi, tidak selamanya membawa dampak positif. Jika tidak disikapi den-

gan bijak, hal tersebut justru akan berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Karena itu, masing-masing individu harus memiliki daya tangkal yang kuat terhadap dampak negatif globalisasi dan perkembangan teknologi tersebut. Salah satu contohnya, berita tentang kerusuhan warga, tawuran pelajar, dan lain sebagainya kini dapat dengan cepat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai media. “Kita

jangan terpancing meniru kerusuhan tersebut,” pintanya. Lebih jauh, perwira yang satu ini mengimbau warga agar tidak mudah termakan provokasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. “Jika ada sesuatu yang mencurigakan, laporkan kepada Babinkabtibmas, Babinsa, atau kepala desa,” tegas dia. Dandim Muslimin Fahsyah menekankan agar tiga pilar menjalankan fungsinya dengan optimal. “Kondisivitas di suatu

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.