Radar Banyuwangi 26 Maret 2013

Page 1

SELASA 26 MARET

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Jelang Galungan, Harga Cabai Naik BANYUWANGI - Menurunnya harga bawang putih tak membuat kalangan konsumen semringah. Karena pada saat bersamaan, harga cabai rawit justru mengalami peningkatan harga. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyu wangi menyebutkan, para pe dagang menjual cabai rawit seharga Rp 40 ribu per Kilogram (Kg) kemarin (25/3). Sehari sebelumnya, bumbu masak berasa pedas itu hanya Rp 35 ribu per Kg. Misria, 52, salah satu pedagang di pasar tradisional mengatakan, peningkatan harga cabai rawit terjadi lantaran stok menipis n

HUKUM

John Robert Tolak Panggilan Kejari BANYUWANGI - Upaya Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi segera mengeksekusi John Robert Andreas, 43, ternyata tidak b e r ja l a n mu l u s. Pengusaha asal Nga gel, Surabaya, yang terlibat kasus ille gal logging itu menolak datang ke kejaksaan. Dalam surat b alasan yang dikirim ke Kejari Ba nyuwangi, John Robert yang divonis enam bulan penjara dan DOK. RaBa John Robert Andreas denda Rp 1 juta subsider satu bulan kurungan dalam kasasi MA tersebut mengaku tidak bisa datang ke kantor Kejari Banyuwangi. Alasannya, dia belum menerima salinan keputusan kasasi tersebut. “John Robert membalas surat yang kita kirim,” terang Kepala Seksi Pidana Umum (Ka sipidum) Kejari Banyuwangi Wayan Sumertayasa SH n

Baca Jelang...Hal 35

Harga Cabai di Banyuwangi Awal Maret 2013:

Rp 40.000 /Kg 21 Maret 2013 :

Rp 33.000/Kg 23 Maret 2013:

Baca John...Hal 35

Rp 35.000/Kg 24 Maret 2013:

EKONOMI

Rp 40.000/Kg

Konsumsi Ikan Terus Meningkat BANYUWANGI - Gerakan makan ikan di Banyuwangi tampaknya berhasil. Pertumbuhan makan ikan masyarakat di Banyuwangi terus meningkat dan tahun 2012 lalu konsumsi ikan setiap warga mencapai 29,6 Kilogram (Kg) per tahun. Angka konsumsi ikan warga itu mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 lalu. Pada tahun tersebut, konsumsi ikan warga hanya sekitar 29,3 Kg setahun. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi, Pudjo Hartanto mengatakan, hasil sur vei yang dilakukan Japan International Corporation Agency (JICA) konsumsi ikan warga Banyuwangi sudah cukup baik. Dalam sepekan, mayoritas warga Banyuwangi mengonsumsi ikan minimal dua kali. Walau sudah tergolong baik, tapi pemkab akan terus mengampanyekan gemar makan ikan. Selain berdampak pada perekonomian nelayan, jika konsumsi ikan terus meningkat, maka akan berdampak pada kesehatan masyarakat n Baca Konsumsi...Hal 35

ADA APA LAGI

GALIH COKRO/RaBa

DIBINA: Petugas memeriksa perempuan hamil di kamar Hotel Brawijaya, Banyuwangi, siang kemarin.

Perempuan Muda Hamil Kena Razia BANYUWANGI - Temuan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat menggelar razia di sejumlah hotel dan tempat kos di pusat Kota Banyuwangi dan sekitarnya kemarin siang (25/3) benar-benar mencengangkan. Betapa tidak, kali ini petugas men dapati seorang perempuan muda yang tengah hamil lima bulan di dalam kamar hotel dengan lelaki yang bukan muhrimnya. Awalnya, pasangan tersebut enggan keluar saat petugas Satpol PP menggedor pintu kamar hotel itu. Namun, petugas yang sudah mendapat keterangan dari petugas hotel bahwa kamar tersebut berpenghuni, terus menginstruksikan agar sang penghuni kamar keluar. Alangkah terkejutnya petugas, saat pintu kamar dibuka, ternyata seorang perempuan muda yang sedang hamil berada di dalam kamar bersama seorang pria. Di hadapan petugas, lelaki itu mengatakan bahwa perempuan hamil di dalam satu kamar itu adalah tunangannya. “Dia hamil lima bulan, Pak. Kami berdua bertunangan dan sudah hendak menikah,” kilahnya. Petugas tetap menggiring pasangan bukan suami-istri tersebut ke kantor Satpol PP untuk didata dan diberi pembinaan. Kepala Seksi (Kasi) Penyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai mengatakan, razia tersebut di gelar dalam rangka menjaga ketenteraman dan ketertiban umum di Banyuwangi. “Kita menggelar razia di hotel dan rumah kos untuk menjalankan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 5 Tahun 2013 tentang ketertiban umum di wilayah Banyuwangi,” ujarnya n Baca Perempuan...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

MERAH: Seorang pedagang menjajakan cabai di Pasar Banyuwangi kemarin.

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Murwanto masih Kades yang Sah PESANGGARAN - Kepala Desa (Kades) Sumberagung, Murwanto, yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi sementara bisa bernapas lega. Sebab, Pemkab Banyuwangi masih mengakui dia sebagai kades yang sah. Murwanto yang kalah di tingkat kasasi dan dianggap bersalah dalam kasus ijazah palsu saat mendaftar dalam pemilihan kepala desa (pilkades) 2011 lalu, oleh pemkab tetap dianggap sah sebagai kades. “Saudara Mur wanto tetap sah menjadi kepala desa,” cetus Kabag Hukum Pemkab Banyuwangi, Yudi Pramono, kemarin (25/3). Yudi menyebut, sebelum surat keputusan (SK) sebagai kades dicabut, maka posisi Murwanto masih tetap sebagai kepala Desa Sumberagung. “Sampai saat ini, SK Murwanto sebagai kades belum dicabut,” katanya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Ditanya soal ijazah palsu yang digunakan saat mendaftar sebagai ka des, Yudi enggan berkomentar

banyak. Yang pasti sampai saat ini Murwanto masih mengantongi SK sebagai kades. “Selama SK itu belum

dicabut, berarti (Murwanto) masih menjadi kades,” ujarnya n Baca Murwanto...Hal 35

ABDUL AZIZ/RaBa

BIASA: Suasana kantor Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kemarin.

Mantan Napi Boleh Nyaleg BANYUWANGI - Meski persyaratannya berat, para mantan narapidana (napi) masih berkesempatan duduk di kursi legislatif melalui Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 mendatang. Peluang para mantan terpidana menjadi wakil rakyat terbuka setelah ada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 7 Seorang mantan Tahun 2013 tentang peraturan pencalonan anggota DPR, narapidana DPRD, dan DPD (Dewan yang ingin Perwakilan Daerah). Ketua KPU Banyuwangi, nyaleg wajib Syamsul Arifin mengatakan, mengumumkan pendaftaran calon legislatif diri di media (caleg) berlangsung selama 14 hari, yakni sejak 9 April bahwa sudah hingga 22 April mendatang. bebas dari Formulir pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) itu hahukuman rus ditandatangani ketua dan pidana.” sekretaris partai politik (parpol) SYAMSUL ARIFIN yang menjadi “kendaraan” politik bacaleg tersebut. Ketua KPU Banyuwangi Dikatakan, partai disarankan menunjuk dua tenaga penghubung untuk berkomunikasi dengan KPU dalam hal pendaftaran caleg. Lantaran posisi tenaga penghubung cukup vital, yakni membubuhkan paraf di daftar caleg sementara (DCS) yang akan diumumkan KPU, Syamsul menyarankan masing-masing parpol menunjuk orang yang tepat untuk menjadi tenaga penghubung n Baca Mantan...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

DITAHAN: Tiga tersangka kasus judi siap menjalani pemeriksaan di Mapolsek Blambangan kemarin.

Ditahan Gara-gara Kasino Jalanan BANYUWANGI - Tiga warga yang diduga sedang berjudi kartu domino digaruk anggota Buru Sergap (Buser) Polsek Blambangan Minggu malam lalu (24/3). Untuk pemeriksaan, ketiga tersangka sementara dijebloskan ke ruang tahanan polsek. Ketiga warga yang bernasib apes itu adalah Usman, 45, warga Jalan Ikan Kembang Waru, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi; Sukatman, 47, dan Sutikno, 35, keduanya tinggal di Lingkungan Kaliasin, Kelurahan Karangrejo. “Ketiga tersangka kita tangkap saat berjudi,” cetus Kapolsek Blambangan AKP Ketut Redana melalui Kasi Humas Aiptu Monip. Adanya “kasino jalanan” (arena judi pinggir jalan) tersebut terungkap setelah polisi mendapat laporan warga. “Atas laporan warga itu, sejumlah anggota langsung ke TKP,” sebutnya. Menurut Monip, lokasi judi yang digerebek itu berada di pinggir jalan raya Lingkungan Kaliasin, tepatnya di depan rumah Sutikno. Sekitar pukul 21.30, ketiga tersangka itu sedang asyik main kartu domino n Baca Ditahan...Hal 35 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Pandu Krisna Tegar Anggoro, Bocah Lelaki Berambut Panjang

Langsung Sakit saat Diminta Potong Rambut Pandu Krisna Tegar Anggoro tergolong anak istimewa. Sejak lahir, rambut bocah asal Dusun Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, itu tidak pernah dicukur. ALI NURFATONI, Songgon HANYA gara-gara rambut gondrong, putra anak pasangan suami istri (Pasutri) Sunaryo, 41, dan Qomariyah, 35, itu gagal masuk sekolah dasar (SD). Bocah tersebut akhirnya mengambil alternatif lain, yakni mendaftar di Madrasah Ibtidaiah (MI) At-Tauhidiyah di Desa Sumberarum. Beruntung, madrasah me-

nyambut baik bocah itu. Sampai kemarin, Krisna tetap menempuh pendidikan seperti anak-anak pada umumnya. Kini, anak bungsu dari tiga bersaudara itu sudah duduk di bangku kelas tiga MI. Andai saja waktu itu gagal ma suk sekolah, orang tua tidak punya pilihan lain. Keluarga Krisna tidak memotong rambut Krisna memang bukan tanpa alasan. Mereka mengikuti petuah sang nenek moyang. Pepatah leluhur mereka pernah berujar, jika ingin punya anak hidup, jangan potong rambutnya. Patuh terhadap pitutur nenek moyang itu pernah dilanggar. Akibatnya, sepekan sesudahnya, salah satu anggota keluarganya sakit. Bahkan, hanya sakit demam biasa,

yang bersangkutan sampai meninggal dunia. “Adik saya waktu itu coba-coba dipotong rambutnya oleh ibu, akhirnya meninggal dunia. Padahal, cuma sakit panas,” kenang Qomariyah saat ditemui di rumahnya kemarin. Peristiwa itu menjadi pelajaran bagi keluarga besar SunaryoQomariyah. Artinya, keluarga tidak ingin kejadian tersebut menimpa anggota keluarganya yang lain. “Mulai saat itu saya dan keluarga tidak ingin coba-coba memotong rambut,” terang ibu beranak tiga itu. Penuturan nenek moyang, rambut anak-anak boleh dipotong atas dasar kemauan sendiri. Selama tidak ada niat dari yang bersangkutan, maka tidak boleh dipotong n Baca Langsung...Hal 35

Murwanto tetap kades yang sah Bisa ngantor kembali 1,5 bulan lagi

Mantan napi masih boleh nyaleg Paling tidak, bisa mendulang suara di dua TPS Lapas

ALI NURFATONI/RaBa

SEPINGGANG: Qomariyah menyisir rambut Pandu Krisna Tegar Anggora kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.