Radar Banyuwangi 23 Mei 2013

Page 3

31

Kamis 23 Mei 2013

Persaingan Sengit, Siapkan Juri Asing PESANGGARAN - Ajang kompetisi selancar (surfing) tingkat internasional, Red Island Banyuwangi International Surf Competition 2013 yang dihelat tanggal 24 hingga 26 Mei di pantai Pulau Merah (PM) akan berlangsung panas. Sebab, para peserta akan tampil habis-habisan demi menyabet predikat terbaik. Seperti diketahui, para peselancar papan atas dari 18 negara dipastikan tampil dalam even yang baru pertama kali digelar di Pulau Merah itu. Sejauh ini sudah tercatat 45 peserta dari luar negeri dan 65 peselancar

SIAP LIPUTAN: Sejumlah wartawan berada di kawasan pantai Pulau Merah untuk meliput event Red Island Banyuwangi International Surf Competition 2013 yang dihelat tanggal 24 hingga 26 Mei 2013.

dari dalam negeri. Diprediksi, persaingan para peserta akan berlangsung sengit. Yang menilai siapakah peserta yang terbaik adalah dewan juri. Siapakah tim penilai? Ternyata sudah disusun matang. Mereka adalah tim juri dari Bali dan luar negeri. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menegaskan, tim juri sudah ada. Mereka sudah biasa menangani even tersebut, baik skala nasional maupun internasional. ‘’Tim juri kelas internasional yang biasa menangani itu,” ujarnya n Baca Persaingan...Hal 39

ADA APA LAGI

Cangkul Lahan, Petani Temukan Mortir Aktif SRONO – Suyono, 49, warga Dusun Kumis Wetan, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono menemukan sebuah mortir aktif yang terkubur di lahan belakang rumahnya, kemarin. Tentu saja, peristiwa itu membuat pria tersebut kaget bukan kepalang. Petani tersebut sedang mencangkul di lahan yang ditumbuhi pohon salak. Sedianya, dia akan menanam sayur-sayuran usai menebang habis pohon salak. Tapi, saat mencangkul kedalaman puluhan centimeter, dia melihat sebuah besi yang tertanam di bawah tanah. Setelah diamati, ternyata itu sebuah mortir. Dia langsung bergegas membawa mortir tersebut dan menaruh di samping rumahnya. Dia juga menghubungi aparat terkait temuan mortir tersebut. Kapolsek Srono AKP Jodana Gunadi melalui Kanit Reskrim Bripka Sunarto menjelaskan, pihaknya langsung meluncur ke lokasi penemuan usai menerima laporan. ‘’Setelah kita amati, mortir itu diduga masif aktif,’’ kata Jodana. Menurut dia, mortir tersebut memiliki panjang 38 centimeter dengan ukuran keliling 26 centimeter. Meski sudah berkarat, namun mortir tersebut tidak meledak. ‘’Karena itu, di dalamnya masih ada misiunya,’’ paparnya. Polsek Srono langsung menyerahkan mortir tersebut ke Banyuwangi. Sampai saat ini, mortir tersebut masih diamankan di Polres Banyuwangi. ‘’Mortir sudah kita serahkan ke polres,’’ pungkasnya. (ton/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

Gudang Kayu Mubarok Digerebek Razia Kayu Ilegal Besar-besaran di Desa Kandangan

ISTIMEWA

DIANGKUT TRUK: Petugas gabungan mengamankan tumpukan kayu jati dari Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, kemarin.

Limbah Ubur-ubur Cemari Lingkungan MUNCAR - Limbah hasil pengolahan ubur-ubur masih dibuang ke laut. Padahal, hal itu jelas menimbulkan pencemaran laut. Sampai kemarin, aktivitas itu masih berlangsung. Limbah itu merupakan salah satu penyebab paceklik ikan. Praktis, kawasan perairan Muncar nyaris tidak ada ikan. Para nelayan pun kesulitan mencari ikan. Karena itu, para nelayan terpaksa mencari ikan di luar perairan Muncar. Bahkan, mereka merambah hingga perairan Bali. Ternyata, aktivitas itu sudah berlangsung cukup lama. Kepala Badan Lingkungan Hidup (LH) Banyuwangi, Husnul Khotimah, mengatakan bahwa pengolahan limbah ubur-ubur memang harus menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Namun, nyantanya masih banyak yang tidak menggunakan IPAL. ‘’Harusnya pakai IPAL, nggak boleh langsung dibuang ke laut,’’ ujarnya. Dia mencermati, tindakan

pengolahan di kawasan pelabuhan itu dipantau Pelabuhan Perikanan dan Pantai (PPP) Muncar. ‘’Tapi, apa pun bentuknya, tindakan itu tidak bisa dibenarkan,’’ katanya. Berdasar penga matan di lapangan, sejumlah pabrik sudah memili ki IPAL. ‘’Sudah ada pabrik yang punya IPAL. Itu sangat bagus,’’ katanya. Nelayan MunALI NURFATONI/RaBa TERCEMAR: Kondisi air laut di bibir pantai kawasan Pelabuhan Muncar kemarin. car memang tidak mencari ikan tersebut sangat mencemari laut. izinnya,” cetus Husnul kepada lantaran paceklik. Tetapi, baruApalagi, pengolahan itu diang- Jawa Pos Radar Banyuwangi baru ini muncul ubur-ubur yang membuat para nelayan gap ilegal alias tidak berizin. kemarin. ‘’Pengolahan itu berada di Dia mengungkapkan, loka- mencari itu. ‘’Harganya murah, Pelabuhan Muncar dan tidak si itu berada di wilayah kerja tapi mau gimana lagi,” pungberizin. Tidak mungkin ada provinsi. Dia menyebut, proses kasnya. (ton/c1/aif )

Disenggol Truk Tangki, Pelajar Nyungsep GENTENG - Para pelajar yang ke sekolah menunggang motor perlu mendapat perhatian serius. Sebab, tidak sedikit yang mengalami petaka di jalan raya, baik saat berangkat maupun pulang sekolah. Apalagi, pelajar setingkat Sekolah Menengah Pertama ( SMP). Padahal, sudah dipastikan mereka tidak mengantongi izin berkendara karena masih anakanak. Sebab, SIM baru bisa didapat oleh warga yang berusia minimal 17 tahun. Seperti yang dialami Neni Ardianti, 15, warga Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, ini. Pelajar kelas VIII salah satu SMP di Kecamatan Genteng itu mengalami patah tulang akibat kecelakaan di jalan raya Kembiritan, tepatnya di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, pukul 06.15 kemarin. Saat kejadian, korban tengah dalam perjalanan menuju sekolah. Diperoleh keterangan, pelajar tersebut mengendarai Suzuki Satria FU bernopol P 2172 YB yang melaju dari arah barat.

ALI NURFATONI/RaBa

RUSAK: Motor Suzuki Satria FU diamankan di depan pos Lantas Genteng kemarin.

Kecelakaan terjadi saat korban berusaha mendahului truk tangki BBM. Namun, dia tidak menyadari

bahwa kendaraan yang ada di depannya itu juga akan mendahului kendaraan lain.

Pengemudi truk tangki bernopol N 8847 UB, Tri Arso Budi, 55, hendak mendahului truk. Warga Perum Kebalenan Baru 1, Kecamatan Banyuwangi, itu tidak tahu ada motor yang akan mendahului kendaraannya. Bodi tangki itu pun akhirnya bersinggungan dengan motor yang ditunggangi pelajar tersebut. Akibatnya, pelajar itu terpelanting dan jatuh ke aspal. Yang bersangkutan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng. Korban mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya. Hasil pemeriksaan medis, korban mengalami patah tulang tangan kiri dan luka di kepala. Polisi bertindak cepat dan segera mengamankan dua kendaraan yang terlibat. Kanitlantas Polsek Genteng, Ipda Sumono menuturkan, pihaknya langsung mengamankan dua kendaraan itu. Selain itu, sang sopir juga dimintai keterangan. ‘’Dua kendaraan itu bersinggungan sehingga terjadi kecelakaan,” ungkapnya. (ton/c1/aif )

PESANGGARAN - Aparat gabungan Polres Banyuwangi, TNI AD, Koramil Pesanggaran, Marinir Lampon, dan Perhutani Banyuwangi Selatan, melakukan razia besar-besaran kayu ilegal di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, kemarin siang. Ratusan aparat itu menggerebek beberapa rumah penduduk yang diduga kuat menyimpan kayu ilegal,termasuk gudangkayumilikMubarok,mantan kepala Desa Kandangan. Sayang, saat aparat melakukan operasi di beberapa rumah penduduk, penghuninya banyak yang tidak ada di rumah. Bukan hanya itu, ketika aparat gabungan memeriksa isi rumah, ternyata tidak ada kayu. Kebanyakan kayu-kayu itu sudah ditaruh di luar rumah. “Kecuali di gudang Pak Mubarok, kayunya ada di gudang dan tidak dikeluarkan. Tapi Pak Mubarok juga nggak

ada di rumah,” kata Wakil Administrator Banyuwangi Selatan, Ketut Sukantawiyasa, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Meski tidak ada orangnya, sejumlah kayu yang ditemukan di luar rumah penduduk itu, termasuk yang ada di gudang Mubarok, tetap diangkut aparat gabungan. Disinyalir, kayu jati dan kayu rimba tersebut ilegal. “Kita amankan dulu. Nanti kalau memang ada yang merasa kayu itu legal, ya silakan diurus dan silakan diambil,” tegas Ketut. Dalam operasi ter sebut, aparat b e r h a s i l mengamankan 490 ba tang kayu jati olahan dan 160 batang kayu rimba olahan. “Semua kita amankan dari rumah warga di Kandangan dan gudang Pak Mubarok,” sebutnya. Ketut tidak membantah jika operasi besar-besaran kemarin merupakan bentuk respons atas upaya penghadangan yang dilakukan warga ketika petugas melakukan kroscek tunggak kayu jati di Desa Kandangan beberapa waktu lalu n Baca Gudang Kayu...Hal 39


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.