Radar Banyuwangi 19 Juli 2012

Page 3

27

Kamis 19 Juli 2012

Aparat Tutup Sumur Emas Tenda dan Warung Turut Dibongkar

ISTIMEWA

TETAP BERTAHAN: Meski diguyur hujan, ribuan jamaah tetap tak beranjak dari lokasi pengajian, kemarin malam.

Diguyur Hujan, Jamaah Tetap Khusyuk SONGGON – Pengajian Manaqib Haul Syekh Abdul Qodir Al Jaelani menyambut bulan Suci Ramadan di lapangan Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, diwarnai dengan hujan deras, kemarin malam. Meski demikian, ribuan jamaah yang datang dari berbagai pen-

juru Kabupaten Banyuwangi, tetap khusyuk berdzikir dan berdoa mengikuti pengajian manaqib pimpinan KH. Muzaki Syah. Mengenakan payung dan pelindung hujan seadanya, ribuan jamaah tetap khusyuk mengikuti pengajian yang dipimpin oleh KH. Umar Syaifuddin,

yang tak lain adalah menantu dari KH. Muzaki Syah. Dalam kesempatan tersebut, KH. Umar Syaifuddin, mengimbau pada seluruh jamaah untuk menyambut dan mengisi bulan suci Ramadan dengan berbagai kegiatan amaliah ibadah, seperti salat sunah, memperbanyak

zikir, dan beriktikaf di masjid. Pasalnya, selama bulan suci Ramadan seluruh pahala dilipat gandakan. “Untuk penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal, sebaiknya menunggu dari pemerintah atau menunggu pengumuman dari Menteri Agama RI,” imbaunya. (azi/aif)

Korsleting, Kios Pracangan Terbakar

BAGAIMANA INI

ABDUL AZIZ/RaBa

SONGGON - Diduga karena korsleting kabel listrik, sebuah kios di dalam Pasar Songgon, Kecamatan Songgon, terbakar. Kios yang terbakar adalah milik Abdul Jabar, 58. Parahnya, kebakaran kios milik warga Dusun Bongkoran, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, itu sempat merembet ke toko milik Kholil dan Pak Tokid, yang lokasinya berdekatan. Untung saja, kebakaran itu segera diketahui oleh seorang saksi mata

bernama Suwarso, warga sekitar Pasar Songgon. Begitu tahu ada kios terbakar, dia langsung berteriak minta tolong. Mendengar teriakan Suwarso, warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) langsung berhamburan keluar rumah dan berusaha memadamkan api dengan cara menyiramkan air ke kobaran si jago merah. Tak lama setelah itu, api berhasil dipadamkan dari kios yang ditinggal pulang oleh pemiliknya

tersebut. “Jadi nggak sampai ada korban jiwa, karena saat kejadian pemilik kios memang nggak ada di tempat,” kata Kapolsek Songgon AKP Ali Azhari melalui Kanit Humas Bripka H. Abdurrahman. Meski tak sampai menyebabkan korban jiwa, namun akibat kejadian tersebut, Abdul Jabar mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta. “Sedangkan Kholil dan Tokid, kerugiannya tak seberapa besar, hanya kayu plafon atas ludes,” tandasnya. (azi/aif)

PESANGGARAN – Perang melawan penambang emas ilegal belum juga berhenti. Meski berkali-kali dirazia, para penambang tak kapok melakukan aktivitas penambangan di kawasan Petak 78 Perhutani Banyuwangi Selatan. Mereka seolah tak takut berhadapan dengan aparat keamanan. Melihat maraknya aktivitas penambangan emas ilegal, kemarin aparat gabungan menutup sumur-sumur emas di areal Petak 78 Perhutani Banyuwangi Selatan, masuk Desa/Kecamatan Pesanggaran. Petugas gabungan terdiri personil Perhutani Banyuwangi Selatan, Polres Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi, jajaran Muspika Pesanggaran, serta ratusan pekerja yang direkrut pihak Perhutani Banyuwangi Selatan. Wakil ADM Perhutani Banyuwangi Selatan, Ketut Gede Sukantawiyasa mengatakan, selain melakukan penutupan sumursmur emas, petugas gabungan juga membongkar tenda-tenda dan warung yang ada di areal pegunungan tersebut. “Semua tenda sekarang sudah dibongkar, begitu juga dengan warungwarung yang ada di Petak 78,”

kata Ketut Gede. Selama proses penutupan lubang dan pembongkaran tenda, petugas gabungan tak mengalami kendala sedikitpun. Sebab, para penambang ilegal yang biasa melakukan aktifitas kemarin tak tampak sama sekali. “Nggak ada hambatan, para penambang sepertinya sudah tahu kalau kita mau operasi,” tandasnyaa., Operasi penutupan lubang tambang ilegal tersebut sengaja dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan hutan yang lebih parah. “Kita lakukan reklamasi mulai pukul 08.00 tadi pagi,” kata Ketut. Sampai pukul 14.00, petugas gabungan diperkirakan mampu menutup seratus lubang yang ada di pegunungan. Bagaimana dengan sisa lubang yang belum ditutup? Menurut Ketut, semua masih menunggu perkembangan di lapangan. “Nanti kita lihat, kalau memang penambang masih saja naik lagi, kita akan operasi lagi dan kita lakukan penutupan lagi,” tuturnya. Nantinya setelah diakukan penutupan lubang, Perhutani Banyuwangi Selatan, akan melakukan penanaman pohon di areal hutan jati tersebut. “Sementara kita tutup dulu, nanti setelah selesai baru kita lakukan penanaman pohon,” pungkasnya. (azi/aif)

LANGGAR LALIN: Pelajar sebuah SMP di Kecamatan Genteng, saat melintas di jalan raya Kembiritan, Genteng, kemarin.

Pakai Seragam, tak Pakai Helm GENTENG- Apa yang dilakukan seorang siswa dan siswi sebuah SMP di Kecamatan Genteng, ini sepertinya tak layak ditiru. Meski kompak mengenakan seragam sekolah, keduanya tak bisa disiplin dalam berlalu lintas. Saat melintas di jalan raya Kembiritan Genteng, kedua pelajar ini dengan santainya berboncengan naik sepeda motor tanpa mengenakan hlem. Bagaimana ini? (azi/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

GOTONG ROYONG: Petugas gabungan menguruk sumur emas.

SDN Model Banyuwangi

Pawai Sambut Bulan Ramadan BANYUWANGI - SDN Model Banyuwangi menggelar pawai menyambut bulan suci Ramadan kemarin. Meski sejak pagi diguyur hujan, namun tidak menghalangi para siswa dan guru melakukan pawai Ramadan. ” Pawai Ramadan ini rutin dilaksanakan di SDN RBI Banyuwangi tiap tahun,’’ kata Kepala Sekolah Dra. Hj Suhernik, MPd. Suhernik berpesan kepada seluruh siswa SDN RBI Banyuwangi agar menjalankan ibadah puasa sebaik mungkin, menjauhi dari hal-hal yang membatalkan puasa dan yang lain sebagainya. Selama bulan Ramadan ke-

Lebih lanjut Suhernik mengatakan, dengan datangnya bulan suci Ramadan ini sebagai umat muslim harus lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SW T dan memperbanyak amal dan ibadah serta membantu warga IWAN SETIONO/RaBa SIAR AGAMA: SDN RBI Banyuwangi persiapan pawai Ramadan kemarin. yang membutuhkan uluran tangan.” giatan belajar mengajar terus lim.” Untuk non-muslim bisa Mari kita tingkatkan amal dan berlangsung seperti biasanya menggunakan baju seragam ibadah kita dalam bulan Radan untuk menghormati bu- sekolah, toleransi antar umat madan, semoga kita bisa menlan Ramadan semua siswa agama terus terjalin di SDN RBI jadi manusia yang bertaqwa,’’ pungkasnya. (adv) menggunakan busana mus- Banyuwangi,’’ imbuhnya.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.