Radar Banyuwangi 10 Juli 2013

Page 2

26

Rabu 10 Juli 2013

Banyuwangi, Namamu Wangi sampai Kota Pelangi ENTAH bagaimana mengungkapkan perasaan yang saat ini saya rasakan. Ada perasaan bangga, bahagia, sedih, terharu, bahkan perasaan rindu yang datang setiap saat. Semua perasaan itu bercampur dan terasa berbeda saat saya berada di provinsi paling baru di Indonesia, yakni Kalimantan Utara, tepatnya Kota Malinau yang dijuluki Kota Pelangi. Sudah delapan bulan program SM-3T (Sarjana Mengajar di Daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan) membawa saya pada sebuah pengalaman yang luar biasa di kabupaten yang luasnya kurang lebih sama dengan provinsi Jawa Barat. Ada baiknya saya sedikit ceritakan tentang program SM-3T. SM-3T adalah program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) bekerjasama dengan 17 universitas negeri di Indonesia yang mengirimkan sarjana-sarjana muda dari berbagai jurusan untuk mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan) selama satu tahun. Universitas Negeri Malang tahun 2012 yang lalu mengirimkan sebanyak 168 sarjana muda yang ditempatkan di pelosok negeri untuk menjadi seorang guru muda.

Azwar Anas ini muncul menghampiri saya. lagi kegiatan yang ditayPerasaan rindu itu angkan juga oleh televisi bisa terobati dan justru nasional. Kegiatan yang kadang membuat bangmenggabungkan olahga saya sebagai putra raga dan keindahan alam Banyuwangi. Mungkin Banyuwangi. Ya, kompemasih ingat Banyuwangi tisi surfing yang digelar pernah menggelar 1000 di Pulau Merah sampai penari Gandrung di juga beritanya hingga MaPantai THR? Kegiatan linau, Kalimantan Utara. yang digelar itu sampai Banyuwangi, namamu di Malinau melalui mewangi hingga Kota Pelandia massa dan media gi tempat saya mengabdi elektronik. Keindahan sebagai pengajar muda. Kawah Ijen juga pernah Oleh: Semua kabar tentang membuat bangga saya Ujang Sarwono, S.Pd. Banyuwangi yang saya saat diulas televisi nasional. Bahkan ada ucapan kagum dari dengar dan lihat dari media massa salah seorang masyarakat asli Malinau dan elektonik ini membuat rasa rindu terkait Kawah Ijen. Belum satu bulan saya akan kampung halaman terobati saya bangga dengan keindahan Banyu- sekaligus membuat bangga sebagai puwangi yang diulas televisi nasional, Desa tra Banyuwangi. Mungkin akan terasa Sumberasri juga pernah diulas oleh tele- biasa jika berita tentang keindahan visi nasional tentang kehidupan sehari- Banyuwangi ini kita lihat dan baca saat hari dan potensi alamnya. Bukan hanya kita berada di Banyuwangi. Akan tetapi itu, keindahan TN Meru Betiri pernah semua akan berbeda dan membuat ditayangkan tiga puluh menit oleh se- bangga yang luar biasa saat berada di buah acara di televisi nasional. Belum perantauan seperti yang saya alami habis rasa bangga saya tentang kabu- sekarang. Dari semua yang saya lihat paten yang dipimpin Bapak Abdullah dari jauh tentang Banyuwangi saya se-

Dari 168 peserta yang merupakan angkatan ke-2 SM-3T dari Universitas Negeri Malang saya diberi kesempatan mengabdikan diri di Kabupaten Malinau bersama 23 peserta lain. Saat harus jauh dari keluarga dan kampung halaman terkadang perasaan rindu yang sering datang. Ada juga rasa bangga karena bisa menjadi bagian dalam upaya meningkatkan pendidikan di Indonesia terutama di daerah-daerah perbatasan seperti Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Bahagia saat bisa bertemu dengan teman seperjuangan setelah satu minggu berada di tempat tugas masing-masing. Sedih saat kadang harus berhadapan dengan kondisi geografis yang berbeda jauh dengan di Pulau Jawa pada umumnya. Seperti mandi harus menunggu air hujan turun karena belum ada PDAM. Selain itu harga kebutuhan pokok yang terbilang sangat mahal. Sebagai contoh harga tiga buah terong mencapai Rp 5.000,00. Terharu saat ada murid yang dengan polosnya mengucapkan salam kepada saya di sekolah. Dari semua rasa itu mungkin rasa rindu akan kampung halaman yang sering datang

Sambut Ramadan, Kader PKS Lepas Balon BANYUWANGI - Banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk menyambut datangnya bulan Ramadan yang penuh rahmat dan ampunan. Seperti salah satunya adalah yang dilakukan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banyuwangi pada hari Minggu lalu (7/7). Puluhan kader dan simpatisan DPD PKS Banyuwangi tampak memadati Pantai Boom Banyuwangi pagi itu. Mereka terlihat gembira menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Kegiatan yang dibuka oleh Ketua Umum DPD PKS Banyuwangi, Mandiri Ratu Warang Agung itu diawali dengan orasi dan pelepasan balon yang bertuliskan seruan menyambut bulan Ramadan. Dalam orasinya, Agung mengajak seluruh masyarakat Banyuwangi untuk bergembira dan bersuka cita menyambut datangnya bulan penuh rahmat dan ampunan ini. Momen Ramadan adalah kesempatan bagi semua muslim untuk memperbanyak amal ibadah kepada Allah SWT.

DPD PKS FOR RaBa

GEMBIRA: Para kader dan simpatisan DPD PKS menyambut datangnya bulan Ramadan di Pantai Boom hari Minggu lalu.

“Sebab setiap amalan sunah dinilai seperti amalan wajib, dan amalan wajib akan dilipatgandakan oleh Allah SWT,” ujarnya. Sementara itu, usai melakukan mendengarkan orasi Ketua DPD PKS Banyuwangi, Mandiri Ratu Warang Agung, sekaligus melepaskan balon ke udara sebagai bentuk rasa suka cita menyambut Ramadan. Setelah itu, para kader partai dakwah itu melanjutkan kegiatannya dengan jalan kaki. Mereka berjalan

kaki dari Pantai Boom, Jalan Banterang, dan berakhir di Patung Kuda. Selama kegiatan berlangsung, mereka membagikan brosur tips mengisi bulan Ramadan dan jadwal Imsakiyah oleh kader dan simpatisan partai kepada pengunjung pantai Boom dan pengguna jalan. “Kita berharap masyarakat bisa bersemangat dan bergembira menyambut Bulan Ramadan, sehingga mampu memaksimalkan pahala di bulan suci ini,” harap Agung (azi/adv).

makin yakin dan sadar jika Banyuwagi sebenarnya mempunyai potensi yang luar biasa. Saya juga yakin jika Banyuwangi mampu berkembang menjadi kabupaten yang maju dan berkembang jika kita semua elemen masyarakat sadar untuk memajukan Banyuwangi. Sedikit bercerita tentang pendidikan di Malinau saya bercerita tentang SDN 007 Malinau Barat. SDN yang yang berada di Desa Sempayang Kabupaten Malinau, disinilah tempat saya mengabdikan diri, sebuah sekolah dasar yang jauh dari kata mamadai baik dari sarana dan prasarana. Menurut anda kelas berapa anak seharusnya sudah bisa membaca? Kelas I? Kelas II? Atau kelas III?. Jika anda menjawab ketiganya jawaban itu tidak berlaku di sini, karena masih ada siswa kelas V dan kelas VII yang masuih belum bisa membaca. Dan yang lebih parah pada suatu waktu saya bertanya pada siswa saya kelas V tentang perkalian. “Enam dikali dua berapa Bayu?”, tanya saya saat berada di kelas. Berapa jawabannya? dia menjawab 10. Inilah sedikit potret pendidikan d perbatasan negeri. Semoga dengan kehadiran SM-3T perlahan masalah ini teratasi. Anda sarjana muda tertarik mengabdikan diri seperti kami?.

Salam hangat untuk keluarga besar saya di Desa Yosomulyo terutama kedua orang tua saya semoga sehat selalu. Keluarga besar SMAK Hikmah Mandala yang memberikan saya banyak pengalaman sebagai guru muda terutama Drs. Supoyo yang senantiasa memberikan motivasi yang luar biasa. Terima kasih yang tak terhingga juga saya ucapkan kepada Radar Banyuwangi yang sudah memberikan ruang untuk menceritakan pengalaman saya dan menuangkan kerinduan akan Banyuwangi selama di Malinau, Kalimantan Utara. (*) *) Penulis adalah warga Desa Yosomulyo RT II/02 Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.

Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

Stok Beras Aman BANYUWANGI - Persediaan beras selama Ramadan tahun ini diprediksi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Banyuwangi. Betapa tidak, per Juni 2013, total stok beras di sejumlah gudang Badan Usaha Logistik (Bulog) yang tersebar di Bumi Blambangan mencapai 80 ribu ton. Padahal, jumlah kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan pokok tersebut sekitar 13 ribu ton per bulan. Kabar baik lainnya, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok selain beras, di antaranya minyak goreng (migor) curah, dan tepung terigu, cenderung stabil. Bahkan, harga gula pasir justru menurun sejak beberapa hari terakhir. Hal itu terungkap saat petugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi menggelar pemantauan distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat sehari menjelang Ramadan kemarin (9/7). Dipimpin kepala Disperindagtam Hary Cahyo Purnomo, petugas melakukan inspeksi di sejumlah distributor bahan pokok di kawasan pusat Kota Gandrung.

SIGIT HARIYADI/RaBa

INSPEKSI: Tim Disperindagtam memantau distribusi bahan pokok di Banyuwangi kemarin.

Hasilnya, petugas mendapati ketersediaan bahan-bahan kebutuhan masyarakat mencukupi kebutuhan masyarakat. “Pendistribusian lancar. Kebutuhan masyarakat Banyuwangi tercukupi. Namun, kami akan tetap melakukan pemantauan, jangan sampai ada permasalahan di lapangan,” ujar Hary Cahyo. Dalam pemantauan tersebut terungkap, harga minyak goreng (migor) curah cenderung stabil di kisaran Rp 8.700 hingga Rp 8.800 per Kilogram (Kg). Hal serupa juga terjadi pada tepung terigu. Harga te-

pung terigu kualitas “A” stabil sebesar Rp 162 ribu per sak (25 Kg), tepung terigu kualitas “B” sebesar Rp 157 ribu per sak, dan tepung terigu kualitas “C” sebesar Rp 137 ribu per Kg. Bahkan, meskipun permintaan gula pasir cenderung meningkat sejak beberapa hari menjelang Ramadan kali ini, harga komoditas berasa manis itu justru turun sebesar Rp 200 per Kg. Jika sebelumnya harga gula pasir mencapai Rp 10.500 per Kg, sejak beberapa hari terakhir harganya turun menjadi Rp 10.500 per Kg. “Saat ini beberapa daerah mengalami

musim giling gula pasir. Akibatnya pasokan gula pasir cukup melimpah, sehingga harganya turun,” kata Hary. Uniknya, pada pemantauan distribusi bahan kebutuhan pokok kemarin petugas mendapati ketan impor asal Thailand dan Vietnam. Kemasan ketan impor tersebut tidak mencantumkan nomor pendaftaran barang (NPB). Karena itu, pihak Disperindagtam akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan meminta penjelasan pemilik distributor yang berlokasi di jalan Ahmad Yani, Banyuwangi, tersebut Sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan UU Nomor 7 Tahun 1997 tentang Pangan, imbuh Hary, pihaknya akan memanggil pemilik distributor yang menjual tepung terigu impor tersebut. “Untuk melindungi konsumen, kami akan meminta kejelasan pemilik distributor. Apakah ketan tersebut memenuhi persyaratan nomor registrasi barang dan mutu barang, ataukah tidak?” cetusnya. (sgt/c1/bay)

Sembilan Hari cuma Ada 18 Pendaftar Pendaftar CPNS IPDN Sepi Peminat BANYUWANGI - Pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) masih sepi peminat. Hingga kemarin (9/6), pendaftar yang masuk di Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi baru 18 orang. Sementara itu, masa pendaftaran yang tersisa tinggal empat hari lagi sejak dibuka pada 1 Juli 2013 lalu. “Pendaftaran akan ditutup 13 Juli 2013 pukul 16.00,” ujar Kepala BKD Banyuwangi, Sih Wahyudi. Menurut Sih Wahyudi, jumlah pendaftar tidak dibatasi. Asalkan memenuhi syarat yang telah ditentukan, semua bisa ikut mendaftar untuk mengikuti seleksi. Seleksi CPNS calon praja IPDN akan dilakukan serentak secara nasional. Tes seleksi pendaftar asal Banyuwangi akan dilaku-

kan di Surabaya dan Malang. Karena itu, Sih Wahyudi berharap warga Banyuwangi yang berminat menjadi CPNS melalui calon praja IPDN memanfaatkan waktu yang tersisa. “Secara nasional, akan diambil sekitar dua ribu orang untuk menjadi praja IPDN,” ungkapnya. Seleksi pendaftaran dilakukan beberapa tahap. Tahap pertama, seleksi administrasi, berikutnya tes, kemampuan dasar, tes karakteristik pribadi (TKP), tes intelegensi umum (TIU), tes wawasan kebangsaan (TWK), tes kesehatan, tes kesamaptaan jasmani, tes psikologi, tes integritas, dan kejujuran dan tes pantukir. Seleksi penerimaan CPNS Calon Praja IPDN menggunakan sistem gugur. CPNS calon praja IPDN yang mengikuti wawancara pantukir belum merupakan jaminan yang bersangkutan dinyatakan lulus dan diterima sebagai CPNS praja IPDN tahun ajaran 2013/2014. (afi/c1/bay)

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini:

OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.