Majalah Tumbuh Kembang Edisi 7

Page 47

kunjungan sekolah

khasanah

Semut-Semut Natural School dan 4 H

EDUKASI

EDUKASI

“Waaa, Ularnya Panjang Sekali”

karakter masing-masing. Di sini tak ada paksaan pada anak untuk menjalani proses belajar. Suasana belajar dan mengajar dibuat sedemikian rupa dalam suasana natural yang memang semestinya dilalui anak. Adapun kurikulum yang digunakan di sekolah ini adalah Kurikulum Nasional dengan pengayaan dan ciri khas natural dan sistem sentra belajar (moving class).

Sekolah yang Teduh nn ‘Sang ular naga’ kemudian berjalan, meliuk-liuk mengelilingi ‘gapura’ sambil sesekali melintas di bawah ‘gapura’ itu. Jangan lupa bernyanyi, ya sambil goyangkan kepala.

I

ni jenis permainan sederhana yang melibatkan banyak anak sebagai peserta. Semakin banyak yang ikut, semakin meriah dan seru permainannya. Apalagi kalau yang main berasal dari berbagai tingkatan usia. Dijamin, suasana akan penuh tawa riang, celoteh, bahkan teriakan ceria. Permainan “Ular Naga” ini adalah modifikasi dari Ancak Alis, permainan ular-ularan yang terkenal dari Yogyakarta. Karena modifikasi, banyak hal dikurangi dan ditambahkan dengan yang baru. Nyanyian yang digunakan sebagai pengiring pun diubah menjadi Bahasa Indonesia dari sebelumnya Bahasa Jawa. Coba dengar:

nn Kumpulkan anak-anak sebanyak mungkin. Bisa dimainkan anak usia 5 sampai 13 tahun. nn Pilihlah dua anak di antaranya yang paling tua dan besar. nn Sementara yang lain, berjajar ke belakang berturut-turut dari yang tubuhnya paling tinggi. Mereka ini berperan sebagai ular. anak yang di belakang memegangi ujung baju atau pantat anak di depannya. nn Dua orang terpilih itu saling menautkan dan mengangkatnya ke atas membentuk seperti gapura.

“Ular Naga panjangnya, bukan kepalang Menjalar-jalar selalu kian kemari Umpan yang lezat, itulah yang dicari Ini dianya……yang terbelakang…….” Ibu bisa mengajak si kecil dan kawankawannya bermain bersama. Ajaklah mereka berkumpul di tanah yang agak lapang. Bisa di halaman depan atau belakang rumah.

92

Agustus - September 2008

Cara Mainnya ?

Tumbuh Kembang

nn Di akhir lagu, ‘gapura’ tadi menutup seorang anak yang kebetulan berada di dalam bersamaan ketika nyanyian selesai. Ia ditangkap. Oh iya, Bu tangkapan ini tidak harus anak paling buntut, bisa saja anak yang di tengah tertangkap ketika nyanyian berakhir. nn ‘Tangkapan’ ini kemudian ditempatkan di belakang ‘gapura’, terserah tangkapan itu mau pilih sisi ‘gapura’ yang mana. nn Penangkapan ini terus berlangsung sampai si ular habis tertangkap. nn Setelah ularnya habis, tangkapan itu akan menjalani hukuman harus melakukan apapun perintah dua anak yang berperan sebagai gapura. Hukuman ini bisa menyanyi atau melakukan sebuah gerakan pantomim.

Manfaat Permainan:

uMembantu anak bergaul dan bersosialisasi dengan kawan-kawan meskipun usianya berbeda. uStimulasi motorik kasar dan halusnya sekaligus melatih koordinasi gerakan kepala, kaki, tangan.

M

Yang natural ternyata bukan hanya pendekatan belajar-mengajarnya Bu, tapi anak juga bisa belajar tentang alam yang benar-benar alamiah di sana. Lingkungan dan suasana sekolah yang Tumbuh Kembang rasakan, terasa sangat adem, asri, dan teduh. Karena di sana banyak tumbuh pepohonan rindang.

Membuat anak senang belajar dan belajar senang, dengan mengedepankan pendekatan: ‘setiap anak punya keunikannya sendiri’ dan 4H.

enilik namanya, SemutSemut Natural School, memang terkesan unik. Ada kata lokal bercampur internasional. Tapi apalah arti sebuah nama. Rupanya sekolah itu hanya sekedar menjelaskan bahwa, di sana mereka menganut filosofi hidup hewan semut. Semut, binatang yang senang hidup bergotong royong ini hidup di alam, tempat natural yang menjadi habitatnya. Lalu ‘4 H’? Ini adalah konsep yang dirumuskan oleh Semut-Semut Natural School yang menjadikan anak sebagai subyek, bukan obyek. Para guru yang mengajar di sini menerapkan konsep 4 H. Demikian juga dengan siswa-siswanya.

Empat H Konsep ‘4 H’ mewakili filosofi ‘Head’ yakni cerdas, ‘Health’ yakni sehat jasmani-rohani serta berkarakter, ‘Hand’ yakni cekatan dan terampil, dan ‘Heart’ untukmencerminkan cara mengajar dengan hati. Penjabarannya kira-kira begini, bila bersekolah di sekolah ini putra-putri Ibu dan Bapak akan dididik dan

diasuh oleh para guru yang tak hanya cerdas melainkan punya kesadaran bahwa mengajar adalah pekerjaan “HATI”, dan anak pun perlu “PerHATIan” tulus. Dengan filosofi mengajar seperti itu, anak-anak didik diharapkan dapat menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, serta memiliki keterampilan dengan keseimbangan yang harmonis antara manusia, alam dan ciptaan Tuhan yang lain. Konsep tersebut, berangkat dari pemahaman bahwa kebutuhan tumbuh kembang setiap anak berbeda. Karena itu, menurut Arfi Destianti, Manager Sekolah Semut-Semut Natural School, materi pelajaran diberikan secara bertahap sesuai usia dan kebutuhan anak serta berkesinambungan. “Dengan demikian anak akan tumbuh dengan happy,” jelas Arfi. Pada dasarnya, menurut Arfi, SemutSemut Natural School berusaha ‘mengembalikan hak-hak anak’ sesuai

Sehingga, ketika belajar siswa tampak suka-cita. Di sana-sini nampak ‘karya seni’ anak, berupa tumpukan batu, tempayan, koleksi benda alam, dan lain-lain. Permainan yang berlaku di sini juga selalu melibatkan unsur alam seperti menggunakan bahan-bahan dari bagian tanaman. Misalnya, meronce batang pepaya, sulur-sulur janur atau bebungaan. Semut-Semut Natural School, tak melulu mengejar kecerdasan akademis dari anak didiknya. Anak-anak yang bersekolah di sini diajarkan memiliki konsep nilaimoral, seni, warisan budaya, wawasan kebangsaan, lingkungan, kepemimpinan dan memahami segala perbedaan dengan sikap saling menghargai. Semut-Semut Natural School Kelas Playgroup 2-4 tahun TK 4-5 tahun Sekolah Dasar Alamat : Jalan Industri Kapal Dalam No. 25A, RTM Kelapa Dua, Cimanggis Depok Telp : 021-87715920

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

93


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.