Majalah Tumbuh Kembang Edisi 7

Page 35

Paling Pendek Dibanding Sebayanya, Mengapa?

Model: Rizky, Ghazi, Irsan Lokasi: Sekolah Islam Fitrah Al Fikri

Genetis dan lingkungan sama-sama berpengaruh pada tinggi badan anak. Bagaimana kalau si anak minder karena tubuhnya lebih pendek dibanding sebayanya?

Sudah Pandai Mendebat! Duh capek deh, semua nasihat dan omongan rasanya mentah terus di depan si praremaja. Ada saja argumentasinya, bak seorang diplomat. Sedangkan secara emosi, mendebat menandakan bahwa anak sedang mengasah kematangan emosinya. Dengan berdebat, ia mulai bisa secara emosional memilah hal yang ia setujui dan tidak setujui, sukai dan tidak sukai. “Yang positif dari itu, ia menyampaikannya secara terbuka,” tutur Emma. Sementara secara sosial, berargumen menandakan mulai hilangnya ketergantungan anak pada orangtua dan mulai berkembangnya kemandirian atau independensi.

Tapi, Piprim mengingatkan, genetis sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Jika asupan gizinya kurang, potensi tinggi secara genetik takkan tercapai. Begitu juga kalau orangtuanya pendek tetapi anak mendapat gizi yang baik, tinggi si anak bisa melebihi orangtuanya. “Hanya saja, umumnya takkan melebihi tinggi potensi genetiknya,” tambah Piprim.

Sebelum Usia 18 Meski menjadi ciri khas anak, perilaku mendebat perlu juga diwaspadai. Terutama jika perilaku itu sudah berlebihan secara frekuensi, durasi, dan intensitas. “Frekuensi yang dimaksud adalah kalau anak mendebat semua hal bahkan hal-hal yang kecil sekalipun,”urai Emma. Bahkan dalam satu hari Ibu bisa hanya mendengarkan argumennya.

Untuk mengetahui seberapa besar potensi tinggi buah hati, Ibu bisa mengukurnya dengan menjumlahkan tinggi Bapak dan Ibu kemudian dijumlahkan dengan 13, lalu dibagi dua. Hasilnya kemudian ditambah dan atau dikurangi dengan angka 8,5, maka akan diperoleh kisaran tinggi si anak.

S

etiap upacara bendera hari Senin, Bayu (11 tahun), kerap disuruh berdiri di barisan paling depan. Bersama dengan para siswa perempuan, Bayu ‘dikategorikan’ bertubuh pendek. Karena itulah ia ‘disimpan’ di depan. Kalau suatu Senin, ia tak mau berbaris di depan kemudian pindah ke belakang bersama kawan lelakinya, Bayu pun dihardik. “Itu aturannya, yang pendek di depan,” sergah gurunya.

Genetis dan Lingkungan Shinto B. Adelar, psikolog dari RS International Bintaro memprotes aturan tersebut. Memilah anak berdasarkan tinggi tubuh, menurutnya akan menanamkan perasaan berbeda dalam benak si anak di antara kawan sepermainannya. Ujung-ujungnya, akan menumbuhkan perasaan minder atau rendah diri pada anak. Shinto juga menyoroti peran media yang mempopulerkan pesan, bahwa tubuh yang sempurna itu adalah tegap, tinggi, atletis dan langsing. Sehingga, sedari kecil, anakanak sudah tercekoki dengan stigma tubuh sempurna semacam itu.

68

Padahal, menurut dr. Piprim Baharsyah Yanuarso,Sp.A., dari RSCM, pertumbuhan anak berbeda satu sama lain. “Tergantung faktor genetis dan lingkungan,” tukas Piprim. Di antara keduanya tak satu pun yang diklaim paling berpengaruh pada tinggi tubuh anak. Kalau bapak ibunya tinggi, anak memiliki potensi tinggi pula. Sebaliknya, kalau tubuh orangtuanya pendek, kemungkinan si anak juga bertubuh pendek.

TUMBUH & KEMBANG 9-13 TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 9-13 TAHUN

tingkah polah

aku tumbuh

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tetapi, Bu-Pak, jangan terlalu kuatir bila anak lebih pendek daripada kawan-kawannya. Sebelum usia 18 tahun, anak masih bisa dilatih untuk menambah tinggi tubuhnya. Piprim menjelaskan bahwa olahraga yang merangsang pertumbuhan tendon epifisis, yang letaknya di ujung-ujung tulang panjang, akan membantu merangsang tinggi badan. “Berenang dan atletik bisa merangsang epifisis. Sedangkan, angkat beban justru akan memendekkan tubuh,” Piprim memberi contoh. Dan, satu lagi, Ibu lebih baik menghindari memberi anak obat-obatan yang diklaim bisa meninggikan badan. Daripada memberinya obat atau suplemen, lebih baik tanamkan percaya diri dengan bentuk tubuhnya.

Jika Ia Lebih Pendek

n Hindari mengapresiasikan seseorang lewat penampilan fisiknya. Jangan membanding-bandingkan. n Tanamkan pengertian bahwa penampilan bukan segala-galanya. Kembangkan diskusi dengan menggali kelebihan yang dimiliki anak, bukan pendek tubuhnya. n Berikan contoh tokoh-tokoh yang bertumbuh pendek tapi berprestasi. n Hitung potensi tinggi genetik sehingga kita tidak ngoyo mengejar potensi maksimal

H

Model: Iqbal & Imam, Lokasi: Sekolah Islam Fitrah Al Fikri

mmm....tambah lagi perilaku ‘menyebalkan’ yang ditampakkan oleh si ABG. Sekarang ia semakin pandai saja membolak-balikkan pernyataan orangtuanya. Kemarin-kemarin tak ada satu pun hal yang tak dibantahnya. Sekarang, setiap perkataan bapak dan ibunya tak ada yang tak didebat olehnya. Semua diberi argumen, menurut versinya sendiri. Capek dehhh.... padahal dia dulu anak yang manis. Penurut dan sangat kooperatif. Kenapa sekarang seperti itu ya?

Mendebat, Positif tapi… “Inilah salah satu ciri perilaku anak praremaja!,” sebut Emma Junita Amelia, M.Psi, Psi., singkat. Perilaku mendebat atau berargumen, lanjut Emma, justru menandakan bahwa anak sedang berkembang sebagaimana mestinya. Yakni sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif, emosi dan sosialnya. Secara kognitif, perilaku ini menandakan anak sudah mampu mengembangkan pemikirannya sendiri terhadap suatu hal. Anak menunjukkan sudah memiliki pendapatnya sendiri, tak sekedar menerima apa yang disampaikan oleh orang lain kepadanya.

Untuk durasi, yang dianggap berlebihan bila Si ABG mendebat berkepanjangan dan dalam waktu yang lama. Tak ada satu pun penjelasan atau hal yang dapat ‘memuaskannya’. Sedangkan untuk intensitas, kalau perilakunya itu diekspresikan dengan ekspresi marah atau kesal yang berlebihan.

Menjadi Negatif, Ada Andil Orangtua “Hal yang perlu orangtua sadari, perilaku mendebat ini dapat menjadi negatif bukan hanya karena anak. Orangtua pun memiliki andil yang sama,” imbuh psikolog yang sekarang menjadi staf Divisi Klinik di Biro Pelayanan dan Inovasi Psikologi (BPIP) Universitas Padjadjaran, Bandung ini.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

69


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.