radar tasik edisi 4 sept 2012

Page 22

22

SELASA, 4 SEPTEMBER 2012 / 17 SYAWAL 1433 H

JATI DIRI Terorisme dan Investasi RENTETAN teror di wilayah Solo, Jawa Tengah, sejak pertengahan hingga akhir Agustus 2012 tidak bisa dianggap remeh. Selain modus operasinya semakin berani, ada dugaan bahwa munculnya jaringan baru itu kembali menimbulkan kekhawatiran bahwa Indonesia belum sepenuhnya aman. Semua pihak kini berharap kepada kemampuan polisi untuk memburu dan memberantas sampai tuntas para pengacau keamanan tersebut. Mencermati timing di dunia usaha, harapan terhadap keandalan kinerja kepolisian ini sangat penting. Sebab, dalam sebulan terakhir, arus investasi riil, bukan lagi investasi di atas kertas (portofolio) seperti yang terjadi di pasar modal, sedang membanjir ke Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru saja mengklaim telah berhasil mendapatkan komitmen investasi tujuh investor asing kelas kakap. Rencananya, investor tersebut menanamkan total investasi hingga Rp 200 triliun di Indonesia. Beberapa nama besar ada di antara tujuh investor global tersebut. Misalnya, produsen kosmetik asal Prancis L’Oreal dan Lotte, serta perusahaan sektor chemical asal Korea. Kepala BKPM Chatib Basri menyebutkan, kebersediaan tujuh investor itu menanamkan modal di Indonesia terkait dengan komitmen pemerintah dalam penyediaan infrastruktur dan kemudahan perizinan. Namun, teror di Solo dan penanganan yang berkepanjangan dikhawatirkan memunculkan masalah baru, yakni jaminan keamanan. Padahal, prasyarat ini sempat terhapus dari daftar permintaan investor setelah penangkapan dan tewasnya gembong-gembong teroris Indonesia dua tahun lalu. Minat investasi memang bukanlah sesuatu yang selalu berjalan linier. Momentum investasi seperti siklus yang naik-turun karena semua negara berlomba mempercantik diri agar mampu menarik investasi ke negaranya. Indonesia mendapat momentum emas sejak 2008. Bersamaan dengan sukses besar Densus 88 memberangus kelompok Noordin M. Top dan Hambali cs, keterpurukan ekonomi terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Dua kondisi ini membuat Indonesia semakin molek di mata investor. Indonesia semakin seksi ketika peringkat ”layak investasi” diberikan Moody’s dan Fitch tahun lalu. Namun, dari lirikan menjadi sebuah keputusan investasi membutuhkan tahap yang masih panjang. BKPM sendiri pernah mengeluarkan laporan bahwa ada modal sekitar Rp 2.100 triliun yang sebenarnya siap masuk ke Indonesia. Namun, hanya sekitar 30 persen yang sudah benar-benar memutuskan untuk menanamkan investasi. Selebihnya masih ragu-ragu karena mereka melihat kondisi riil yang ada tidak sepenuhnya sesuai dengan potensinya. Dalam investasi terdapat prinsip tidak ada istilah terlalu hati-hati atau terlalu banyak pertimbangan. Sebab, sekali keputusan diambil, itu harus berjangka panjang. Tidak mungkin investasi dilakukan dalam waktu sekejap dan kemudian dipindahkan lagi, kecuali investasi dalam bentuk portofolio di pasar modal. Karena itu, kembali munculnya aksi terorisme di Solo harus disikapi dengan serius. Selama ini investor sudah rewel dengan berbagai masalah, seperti tersedianya infrastruktur, sumber energi, dan birokrasi pungli. Jika ditambah lagi dengan gangguan keamanan, bisa jadi investor yang sudah melirik itu tidak hanya ganti melirik negara lain, namun juga mencibir kita. (*)

Sukses Berkelanjutan dengan IPE I

NTEGRITAS, profesionalisme, dan entrepreneurship (IPE) mohon dipertimbangkan menjadi budaya atau falsafah perusahaan/lembaga kita semua. Pilihan terhadap nilai-nilai IPE merupakan hasil refleksi saya yang mendalam tentang apa yang membuat sebuah perusahaan/lembaga bisa tumbuh dengan pesat, sanggup menjadi pelopor sekaligus menjadi pemenang di tengah persaingan. Integritas sengaja saya taruh sebagai yang pertama karena saya berpendapat bahwa dua nilai utama yang lain, yaitu profesionalisme dan entrepreneurship, harus ditopang oleh integritas. Pendapat saya ini sejalan dengan Warren Buffet, top entrepreneur di dunia, yang pernah berkata: ”Somebody once said that in looking for people to hire, you look for three qualities: integrity, intelligence, and energy. And if your don’t have the first, the other two will kill you.” Mempekerjakan seseorang harus punya integritas, kecerdasan, dan energi. Bila kita tak punya yang pertama, dua yang lain akan membunuhmu. Kita bersama patut terusmenerus menjiwai nilai-nilai IPE dan menghidupkannya dalam praktik kerja sehari-hari demi membangun perusahaan/ lembaga kita untuk masa depan bersama. Saya melihat IPE seakan kombinasi sinergis dari roh, tubuh, dan jiwa. Bagi saya, integritas adalah ’’roh’’ atau sesuatu yang kekal dalam diri kita; berkaitan dengan relasi kita kepada Tuhan. Oleh karena itu, saya menyandingkan pengertian integritas dengan SQ (spiritual quotient) atau the adap-

Oleh: tive use of spiritual foundakita dan bahkan mencetion to facilitate everyday ritakan kepada pihak lain CIPUTRA problem solving and goal keunggulan kita. Entrepreattainment. Yakni, bagaineurship bagi saya adalah mana nilai-nilai spiritual kita bersinar di ’’jiwa’’ sesuatu yang ada dalam diri yang dalam hidup kerja sehari-hari dan menuntun memberikan dorongan semangat dan memkita pada prestasi berkelanjutan. buat kita selalu bergerak ke depan ingin Sebagai contoh adalah kejujuran. Terbukti memiliki masa depan yang lebih baik. Inilah bahwa tanpa kejujuran tidak ada perusahaintisari entrepreneurship, yaitu melakukan an yang dapat bertahan. Bahkan, perusainovasi terus-menerus. haan sukses sekalipun bisa rontok tiba-tiba Saya juga menyandingkan entrepreneurketika nilai-nilai kejujuran tidak dapat diship dengan EQ (emotional quotient). EQ pegang teguh lagi. Contoh lain adalah koadalah gabungan dari personal competence mitmen untuk melakukan apa yang sudah dan social competence. Personal competence kita katakan atau walk the talk. Saya pernah adalah kemampuan manusia untuk menyampaikan bahwa untuk perusahaan/ mengelola diri dan menginovasi diri sehingga lembaga kita, janji adalah utang dan utang selalu mampu menciptakan peluang baru. harus dibayar. Itulah praktik integritas yang Sedangkan social competence adalah keharus selalu kita pelihara. mampuan manusia untuk mengelola relasi Sedangkan untuk ’’tubuh’’ adalah prosecara unggul sehingga terjadi hubungan fesionalisme. Tubuh kita, yang di dalamnya yang harmonis, baik dengan atasan, sesama terdapat otak, sangat penting untuk mewarekan kerja, bawahan, mitra pelanggan, dahi segala upaya kita meraih keunggulan. pemasok, lingkungan maupun dengan peTanpa tubuh yang sehat, kita tidak mungkin merintah. Integrity adalah ”roh” yang meberprestasi. Tanpa profesionalisme, perusamiliki sifat kekal. Itu menggambarkan relasi haan tidak mungkin menjadi pemimpin pakita dengan Tuhan atau SQ, yang mendorong sar. Sebuah perusahaan hanya dapat memilikita untuk setia, jujur dan walk the talk. ki operasi yang sehat bila para pengelolanya Professionalism adalah ”tubuh” manusia memiliki kecakapan memecahkan masalah termasuk di dalamnya otak manusia atau IQ, yang terjadi setiap hari. Jadi, profesionalisme yang memampukan untuk melakukan anaadalah hal yang harus kita miliki untuk bisa lisis, berpikir kritis, dan memiliki keahlian. meraih keberhasilan dari hari ke hari. Entrepreneurship adalah ”jiwa” manusia Sebagai contoh profesionalisme adalah yang menggelorakan bersemangat untuk pelayanan unggul baik kepada pelanggan. melakukan perubahan membangun masa Pelayanan unggul adalah pelayanan yang depan yang lebih baik. EQ membuat kita membuat pelanggan selalu kembali kepada mampu menginovasi diri dan membangun

tim yang dapat berinovasi. Integrity dan professionalism sudah banyak memperoleh perhatian dan bahasan. Dua hal itu juga sudah kerap kami lakukan, bahkan menjadi kebiasan kerja di tempat kami. Kini saatnya bagi kita semua untuk mengobarkan semangat corporate entrepreneurship, yaitu ”jiwa” dan semangat berinovasi yang diterapkan di tempat kerja. Melalui semangat entrepreneurship ini kita akan menciptakan kurva ”S” yang baru sehingga usaha bisnis kita atau produk kita tidak terjebak kepada pola umum product life cycle, yaitu naik melalui stage introduction, growth, kemudian menjadi rata di stage maturity, lantas melengkung ke bawah terperosok kepada stage decline yang ujungnya adalah binasa atau tersingkir dari pasar. Sekali lagi, melalui IPE (integritas, profesionalisme, dan entrepreneurship), kami berhasil mencapai tingkat kesuksesan sekarang ini. Dan, dengan terus mengobarkan jiwa IPE yang merupakan budaya/falsafah tritunggal perusahaan/lembaga kita, kita akan meningkatkan kesuksesan tersebut. Saya juga mengusulkan agar dilakukan tes psikologi untuk karyawan baru dan juga fit and proper test untuk kenaikan calon pimpinan. Tes tersebut dibagi menjadi: integritySQ, professionalism-IQ, dan entrepreneurship-EQ. Pelaksanaannya silakan diserahkan ke lembaga psikotes. (*) Founding father Ciputra Group dan Entrepreneur of The Year Ernst & Young (2007)

Keadilan PTN-PTS dalam Moratorium D

IREKTUR Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Djoko Santoso mengeluarkan surat bernomor 1061/E/T/2012. Isinya tentang penghentian sementara (moratorium) pendirian dan perubahan bentuk perguruan tinggi, serta pembukaan program studi (prodi) baru. Surat tertanggal 9 Agustus 2012 tersebut ditujukan kepada Koordinator Kopertis Wilayah I-XII, kepada pimpinan PTN, dan kepada gubernur dan bupati/ wali kota di seluruh Indonesia. Surat tersebut tidak dalam kualifikasi rahasia karena bisa dibaca oleh siapa saja yang berkepentingan. Bahkan, karena surat tersebut telah diunggah (upload) di internet, dengan mudah orang dapat mengunduh (download), membaca, memahami, dan mencerna isinya. Meskipun surat tersebut bersifat ”terbuka”, di lapangan timbul kehebohan. Seolah-olah pemerintah melarang pengembangan PTS dengan tidak lagi mengeluarkan izin pendirian PTS baru serta tidak lagi mengeluarkan izin pembukaan prodi baru. Padahal, kalau kita cermati, isi surat tersebut berlaku bagi PTS dan PTN serta adanya rencana Kemdikbud mengadakan penataan perguruan tinggi. ADA YANG JOMPLANG Penataan perguruan tinggi saat ini sudah mendesak dilakukan. Setidaknya menyang-

Oleh: kut penataan prodi yang didikan, akan terjadi pengbelum merata menurut keangguran. Teori kriminoKI SUPRIYOKO lompok bidangnya. Data logi menyatakan pengangjumlah prodi menurut kegur berpendidikan tinggi lompok bidang yang terekam di Kemdikbud itu lebih berbahaya daripada penganggur per 1 Agustus 2012 sangat beragam. Keberpendidikan rendah. Pada sisi lain teori pendidikan sebanyak 2.877 prodi, ekonomi sosial menyatakan penganggur yang di2.650 prodi, teknik 2.650, kesehatan 2.086 ciptakan oleh lembaga pendidikan yang prodi, komputer 1.543 prodi, sosial 1.348 diizinkan pemerintah akan menimbulkan prodi, pertanian 1.185 prodi, matematika problematika berganda bagi pemerintah dan IPA 601 prodi, budaya dan sastra 558 dan masyarakat. prodi, hukum 493 prodi, aneka ilmu 297, seni Bagaimana prodi yang jumlahnya sedikit? 271 prodi, psikologi 145 prodi, serta agama Prodi untuk bidang kelautan, misalnya. dan filsafat 51 prodi. Prodi ini sebenarnya sudah ada, tetapi Dari data tersebut terlihat ada prodi yang jumlahnya relatif sangat sedikit dibanding jumlahnya sangat tinggi, dalam hal ini prodi kebutuhannya. Saya baru saja mengevaluasi bidang kependidikan. Disisi lain ada prodi perguruan tinggi kelautan di Ambon, Mayang jumlahnya sangat terbatas, dalam hal luku. Namanya Akademi Maritim Maluku ini prodi untuk cabang-cabang ilmu tertentu (AMM). Kondisi perguruan tinggi ini tidak (aneka imu), serta bidang agama dan filsafat. memenuhi standar untuk tidak disebut meSangat tingginya prodi bidang kepenngenaskan. Yang memprihatinkan, konon di didikan harus ditata sejak sekarang. RealiProvinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Batasnya jumlah lapangan kerja lulusan prodi rat, dan Papua yang wilayahnya dilingkupi kependidikan sangatlah terbatas; khususdengan lautan yang luasnya ribuan kilomenya untuk menjadi pendidik. Jumlah seter persegi mempunyai tidak genap 10 prodi kolah dan madrasah di Indonesia memang di bidang kelautan. Sungguh ironis, Indonebesar, tetapi penyerapan tenaga kerja hanya sia yang merupakan negara kelautan dan dilakukan untuk menggantikan tenaga kerja memerlukan banyak tenaga kerja di bidang yang pensiun dan tenaga kerja baru yang kelautan justru tidak memiliki banyak prodi jumlahnya relatif sedikit. kelautan. Artinya, kalau jumlah kebutuhan tenaga DORONG PRODI KELAUTAN kerja bidang kependidikan tidak sebanding Penataan perguruan tinggi yang dilakudengan jumlah lulusan prodi bidang kepenkan pemerintah harus adil dan fair, berlaku

bagi PTN dan PTS. Jangan pernah berkebijakan untuk mematikan PTS, kecuali PTS PTS tertentu yang sepak terjangnya lebih banyak merugikan masyarakat. Terhadap prodi yang jumlahnya sudah berlebih, misalnya kependidikan dan ekonomi, pemerintah hendaknya dengan tegas tidak lagi mengeluarkan izin pembukaan prodi baru. Bahkan terhadap prodi (lama) yang tidak memenuhi standar, dengan indikator tidak terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), pemerintah jangan segan-segan menutup agar keberadaannya tidak menjerumuskan masyarakat. Terhadap prodi yang jumlahnya masih kurang, misalnya prodi kelautan dan teknologi informasi, pemerintah mendorong PTN dan PTS untuk segera membukanya. Kalau perlu, pemerintah memberikan dukungan dan bantuan baik berupa bimbingan teknis maupun bantuan finansial dan SDM. Sudah tentu prodi yang dibuka harus memenuhi standar agar kehadirannya tidak mengecoh masyarakat. Kebijakan tersebut berlaku adil bagi PTN yang diselenggarakan pemerintah maupun PTS yang diselenggarakan masyarakat. (*) Guru besar, direktur Pascasarjana Universitas Sarjanawijaya Taman Siswa Jogjakarta, dan Wapres Pan Pacific Association of Private Education (PAPE)

Pendiri: H Mahtum Mastoem (Alm). General Manager: Dadan Alisundana. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Ruslan Caxra. Redaktur Pelaksana: Usep Saeffulloh. Asisten Redaktur Pelaksana Pracetak: Midi Tawang. Koordinator Liputan: M Ruslan Hakim. Redaktur: Tina Agustina, Nancy AQ Mangkoe. Asisten Redaktur: Candra Nugraha, Asep Sufian Sya’roni, Irwan Nugraha, Ujang Yusuf Maulana. Penanggung Jawab Web: Husni Mubarok. Reporter: Dede Mulyadi, Permana, Lisna Wati, Referensi Semua Generasi Lisan Kyrana. Singaparna: Sandy Abdul Wahab. Ciamis: Iman S Rahman, Yana Taryana. Pangandaran: Nana Suryana. Banjar: Kukun Abdul Syakur (Kepala Biro), Deni Fauzi Ramdani. Wartawan Luar Negeri Melalui Jawa Pos News Network (JPNN): Dany Suyanto (Hongkong). Sekretaris Redaksi: Lilis Lismayati. Pracetak: Achmad Faisal (Koordinator), Sona Sonjaya, Husni Mubarok, H Yunis Nugraha. IT: Harry Hidayat. Iklan: Agustiana (Manager), Nunung, Devi Fitri Rahmawati, Jamal Afandy. Iklan Perwakilan Jakarta: Yudi Haryono, Azwir, Eko Supriyanto, Mukmin Rolle, Arief BK, Asih. Pemasaran dan Pengembangan Koran: Dede Supriyadi (Manager), Asep H Gondrong, Yadi Haryadi, Toni, Dani Wardani. Promosi dan Event: M. Fahrur, Sarabunis Mubarok. Keuangan: Nina Herlina (Manager), Novi Nirmalasari (Accounting), Rina Kurniasih (Inkaso), Tatang, Dian Herdiansyah (Kolektor). Diterbitkan: PT. Wahana Semesta Tasikmalaya. Percetakan: PT Wahana Semesta Java Intermedia. Komisaris Utama: H. M. Alwi Hamu, Komisaris: Lukman Setiawan, Dwi Nurmawan. Direktur Utama: H. Suparno Wonokromo. Direktur: Yanto S Utomo. Alamat Redaksi/Pemasaran/Iklan/Tata Usaha/Percetakan: Jl. SL Tobing No. 99 Tasikmalaya 46126, Telp. 0265-348356-57, Fax. 0265- 322022, email: radar.tasikmalaya@gmail.com. Perwakilan Cirebon: Jl. Perjuangan No. 9 Cirebon Tlp: (0231) 483531, 483532, 483533. Perwakilan Bandung: Jl. Margahayu Raya Barat Blok SII No.106 Bandung Telp. 022-7564848, 08182398875 (Sofyan). Perwakilan Jakarta: Komplek Widuri Indah Blok A-3, Jl. Palmerah Barat No. 353, Jakarta 12210, Telp. 021-5330976, HP: 081320279893. Tarif Iklan: hitam putih (BW) Rp 28.000/mm kolom, warna (FC) Rp 38.000/mm kolom, iklan baris Rp 15.000, iklan halaman 1 (FC) Rp 76.000/mm, iklan halaman 1 (BW) Rp 56.000/mm , No. Rekening: 0520110944 - BANK SYARIAH MANDIRI Cabang Tasikmalaya, 0007245361001 - BANK JABAR BANTEN Cabang Tasikmalaya, an. PT Wahana Semesta Tasikmalaya.

Isi diluar tanggung jawab percetakan

SEMUA WARTAWAN RADAR TASIKMALAYA SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL ATAU SURAT TUGAS, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APAPUN DARI NARASUMBER.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.