radar tasik 3 sept 2012

Page 12

13 SENIN, 3 SEPTEMBER 2012 16 SYAWAL 1433 H

KARIR

Tak Pernah Berhenti untuk Bersyukur SAAT Oom merantau ke Dubai, dia meninggalkan dua orang anak yang diurus ibunya, Icih. Oleh karena itu, dia sangat menghargai dan menganggap sang ibu adalah pahlawannya. “Dulu anak saya masih kecilkecil. Segala keperluan anakanak diurus sama ibu, saya juga transfer untuk anak-anak lewat ibu. Beliau orang yang paling berjasa dalam hidup saya. Kepada anak-anak saya tanamkan agar mereka selalu sayang dan menghargai jasa neneknya,” ungkap ibu dari Amwan Muharrom dan Siti Maemunah ini. Meski kini Oom dan ibunya tidak tinggal serumah, dia rutin mengunjungi sang ibu di selasela kesibukannya mengurus Saung Nikmat. “Ibu saya tinggal di Kawali karena saya aslinya dari sana,” ujarnya. Oom kembali mengenang

saat pertama bertemu ibunya setelah tujuh tahun tidak bertemu. Rasa bahagia, kangen dan terharu bercampur. “Pernah jauh dari ibu membuat saya semakin sayang dan sangat menghargai jasajasanya. Apalagi sekarang citacita saya perlahan mulai terwujud. Hal-hal tersebut yang membuat saya tidak akan pernah berhenti bersyukur,” kata Oom. Untuk mengembangkan bisnis kuliner, apa tidak mencoba menyajikan menu masakan luar negeri? “Awalnya mau, tapi waktu saya bawa oleh-oleh khas Dubai dan Arab, saudara-saudara yang mencicipi merasa kurang sreg dengan rasanya. Jadi untuk menyajikan makanan khas Dubai atau Arab masih harus dipikirkan dulu,” katanya. (lsk)

STYLE

BELAJAR. Oom Komalasari (duduk) bersama dengan karyawannya. Tidak pernah berhenti untuk terus belajar. FOTO-FOTO: LISAN KYRANA / RADAR TASIKMALAYA

Belajar dari Dubai DAILY MAIL

DREAMY. Sepatu edisi Cinderella memiliki detail-detail klasik dan berkilau yang membuat pemakainya merasa seperti princess.

Sepatu Cinderella KALAU ada tokoh Disney yang bikin iri para fashionista, itu adalah Cinderella. Bagaimana tidak, si upik abu itu punya sepatu kaca yang konon sangat indah. Namun, kini semua orang bisa memiliki sepatu secantik milik Cinderella. DSW, retailer sepatu asal AS, yang bekerja sama dengan Disney melansir koleksi yang terinspirasi dari dongeng klasik tersebut. Koleksi yang bertajuk Glass Slipper Collection itu memang diambil dari Cinderella versi Disney yang tayang pada 1950-an. Desain dan warnanya disesuaikan dengan style Cinderella yang identik dengan gaun biru. Klasik, elegan, namun simpel. DSW dan Disney menggunakan banyak warna soft, seperti putih, off white, biru pastel dan magenta. ”Kami benar-benar mengamati setiap detail estetik dalam film tersebut, teksturnya yang kaya, keindahan gaun biru Cinderella dan bahkan pemandangan sekitar kastil yang bergaya Rococo,” ungkap Vice Chairman DSW Debbie Ferree, seperti dikutip Daily Mail. ”Tiap sentuhan unik dikoleksi sepatu tersebut benar-benar datang dari film,” lanjutnya. Tim kreatif DSW dan Disney butuh waktu berbulan-bulan untuk menerjemahkan keajaiban sepatu kaca Cinderella. Yang terpenting, mewujudkannya menjadi koleksi yang wearable. Satin pun dipilih sebagai bahan utama sepatu yang klasik dan membawa kesan mewah. Lima varian model hadir dalam koleksi itu. Ada pumps yang berwarna off white dan bertabur beads berkilau. Ada sling back platform dengan pita bertumpuk yang sangat feminin. Ada pula yang membawa image seksi, seperti peep toe yang berlapis lace dan sandal yang berdetail asimetris dengan diamante mewah. Seluruh koleksi itu memiliki logo Cinderella serta permata mungil di bagian heel-nya. ”Glass Slipper Collection merepresentasikan kecantikan dan gaya Cinderella yang sophisticated sekaligus menghadir kan mimpi anak-anak perempuan yang tetap sesuai dengan jiwa fashionable mereka pada masa dewasa,” papar Direktur Disney Consumer Products Robert Oberschelp. Sepatu tersebut akan dilansir pada Oktober mendatang dengan harga yang cukup terjangkau. Sepatu itu dibanderol USD 59,95 (sekitar Rp 570 ribu) sampai USD 89,95 (setara dengan Rp 856 ribu). Itu jauh lebih murah daripada sepatu Cinderella versi Christian Louboutin limited edition yang harganya mencapai ribuan dolar. (c12/na/jpnn)

BERKIPRAH di dunia kuliner sudah menjadi impian Oom Komalasari, pemilik Saung Nikmat yang ada di Jalan BKR Kota Tasikmalaya. Meski ilmu masak memasak didapatnya secara otodidak, ibu dua anak ini percaya diri untuk membuka bisnis kuliner pertamanya bernama Friendly’s

yang berada di Kawali empat tahun lalu. Sebelum membuka Friendly’s dan Saung Nikmat, Oom menceritakan perjalanan karirnya di salah satu restoran di Dubai mulai dari tahun 2001. “Saya diajak rekan ke Dubai. Asalnya hanya ingin coba-coba, belajar kuliner

dan manajemen bisnisnya. Ke sananya juga pakai visa visit tiga bulan. Tapi lama-lama saya betah dan memutuskan untuk stay dan bekerja sama dengan rekan di sana,” ujar perempuan single parent ini. Selama bekerja di Dubai, Oom banyak belajar memasak berbagai makanan ala luar negeri. Mulai dari masakan Filipina sampai masakan Arab. Semuanya memiliki ciri khas masing-masing. “Kalau disebutkan tentunya cukup banyak. Namanya juga unik-unik. Sama seperti di restoran-restoran pada umumnya, makanan dibagi menjadi hidangan pembuka, menu utama dan penutup,” kata Oom. Selama di Dubai, dia tidak ha-

nya mencari nafkah untuk anakanaknya. Tetapi juga dimanfaatkan untuk belajar dan mencari pengalaman. Khususnya ilmu memasak. “Materi dapat, ilmunya juga dapat. Baik itu ilmu masak, maupun manajemen bisnisnya,” katanya. Awalnya dia kurang menyukai makanan yang disajikan di negara Uni Emirat Arab tersebut. Namun lama-lama lidahnya terbiasa menyantap makanan yang didominasi dari bahan daging ayam dan daging sapi. “Kalau makanan Arab jarang ada yang pedas, rasanya rata-rata manis. Kayak makanan berupa pasta telur yang dicampur kayu manis dan gula. Waktu di Tasik kan biasa makan yang asin-asin, gurih, pedas, jadi waktu di Dubai,

lidah saya harus beradaptasi dulu,” ungkapnya. Setelah tujuh tahun bekerja dan belajar, Oom diminta kedua anaknya untuk kembali ke tanah kelahirannya. Penghasilan selama di Dubai dia gunakan untuk membangun rumah dan membuat bisnis kuliner, sesuai dengan impiannya. “Anak-anak yang nyuruh pulang, karena selama tujuh tahun itu kami komunikasi lewat telepon, tidak pernah ketemu sekali pun,” kata Oom. “Yang pertama dibangun itu Friendly’s, konsepnya seperti kafe. Tapi sekarang diurus anak saya yang pertama. Kalau Saung Nikmat yang berkonsep lesehan bagian saya dan anak kedua,” jelasnya. (lsk)

Seperti Mengurus Bayi Terapkan Konsep 24 Jam TIDAK hanya ilmu memasak yang didapat Oom Komalasari selama di Dubai, ilmu manajemennya pun dia dapatkan. Katanya, sebagai negara yang banyak dikunjungi wisatawan membuat restoran tempatnya bekerja memiliki sistem yang ketat. “Karena konsumen disana kebanyakan dari luar negeri, dari semua benua ada. Makanya restoran diwajibkan untuk melayani mereka seramah mungkin, jangan ada kekeliruan, kebersihannya juga sangat diutamakan. Di sana banyak restoran yang buka 24 jam. Di beberapa titik di Dubai memang tidak pernah mati,” ujar Oom. Apa yang didapatkan selama di Dubai LAYANI KONSUMEN. Rumah Makan Saung Nikmat milik Oom Komalasari yang ada di Jalan BKR melayani konsumen selama 24 jam.

kemudian Oom mencoba untuk mengaplikasikannya di Saung Nikmat yang sejak berdiri Mei lalu selalu buka 24 jam. Selain untuk menaikkan omzet, sistem tersebut adalah salah satu cara untuk memanfaatkan lahan yang dia sewa semaksimal mungkin. “Di sini tanahnya saya sewa. Kalau buka 24 jam jadinya waktu bisa dimanfaatkan dengan baik meskipun memang saya akui mengurus Saung Nikmat seperti punya bayi yang juga harus diurus dan diperhatikan 24 jam,” kata perempuan kelahiran Ciamis 15 Juni 1967 ini. Oom pun melihat peluang bisnis di Jalan BKR semakin hari semakin meningkat. Sistemnya yang buka 24 jam adalah salah satu kelebihan dari Rumah Makan yang ada di sekitarnya. “Untuk menarik lebih banyak pelanggan. Karena ternyata kehidupan malam di Tasik semakin kelihatan, berbeda waktu tahun 2000an. Begitu saya pulang ke sini, Tasik benar-benar telah berkembang pesat,” ujarnya. Meski Saung Nikmat baru berdiri kurang dari empat bulan, Oom merasakan banyak perkembangan dari waktu ke waktu. Terlebih setelah banyak masyarakat tahu bahwa saungnya buka 24 jam. “Yang baru pulang nonton, mampir ke sini untuk makan. Kalau malam Minggu juga ramai. Mudah-mudahan makin ke sini, Tasik makin hidup,” harap Oom. (lsk)

HASIL POLING 20 BESAR LOMBA KORAN SEKOLAH Nama Sekolah

Jumlah Dukungan

SMPN 1 Kota Tasikmalaya SMAN 1 Karangnunggal

3.285 2.445

SMAN 1 Kota Tasikmalaya SMAN 2 Kota Tasikmalaya

1.937 1.674

SMP Al Muttaqin SMPN 5 Kota Tas ikmalaya SMPN 11 Kota Tasikmalaya

1.605 1.472 1.406

SMA Al Muttaqin SMK Al-Khoeriyah

1.136 1.110

MA NU Kota Tasikmalaya SMPN 2 Kota Tasikmalaya SMAN 7 Kota Tasikmalaya

1.080 959 888

SMPN 3 Kota Tasikmalaya SMP PUI Kawalu MAN Darussalam Ciamis SMAN 3 Banjar SMKN 3 Kota Tasikmalaya SMA IT Riyadlussolihin SMA Terpadu Riyadlul Ulum MTs Darrut Taqwa

815 707 663 652 606 604 597 562


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.