E-paper Surya Edisi 19 Juli 2012

Page 15

12

malang plus surya.co.id

Lolos Berkat Toilet

Anjing Setia Tunggui Jasad Majikan MALANG, SURYA - Seekor anjing jenis Siberian Husky ini benar-benar setia terhadap majikannya sekalipun majikan telah mengembuskan napas terakhirnya. Kisah persahabatan dan kesetiaan anjing terhadap majikannya itu benar-benar terjadi di rumah Suhari Murti Tanojo (67), warga Jl Borobudur Agung Barat, Kota Malang. Seolah mengetahui majikannya, Suhari Murti Tanojo, meninggal, anjing itu setia menunggui disamping jasad majikan tanpa menggonggong. Meninggalnya Suhari yang diduga karena usia tua ini sempat menggegerkan warga sekitar. Sebelum ditemukan meninggal, warga sekitar merasa ada yang aneh dengan rumah Suhari yang terlihat kosong, namun lampu rumah menyala dan anjingnya ada di rumah. Padahal, biasanya jika Suhari pergi, selalu membawa anjingnya. Keanehan itu terkuak ketika Maya, teman dari anak Suhari, diminta untuk melihat keadaan janda itu sekitar pukul 11.30 WIB. Setelah Maya melihatnya, memang ada sesuatu yang aneh dengan keadaan rumah korban. “Maya diminta menjenguk karena anak kandung Suhari yang di luar negeri yang juga bernama Maya tidak bisa menelepon dan SMS-nya juga

surya/nedi putra aw

ANJING SETIA - Petugas Polsek Lowokwaru mengeluarkan anjing jenis Siberian Husky milik Suhari Murti Tanojo (67), warga Jl Borobudur Agung Barat blok VIII yang ditemukan meninggal, Rabu (18/7). tidak dibalas oleh ibunya,” ujar Christian Sujono, warga Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Blimbing, Rabu (18/7). Meski begitu, Maya maupun warga tidak berani membuka gembok pagar rumah Suhari. Karena itu, warga akhirnya melapor ke Polsek Blimbing. Setelah gembok dibuka petugas, dari jendela rumah tercium bau tidak sedap dan banyak lalat. Setelah dilihat, ternyata Suhari terbaring di kamar tidur dan masih menggunakan selimut dengan ditemani anjing kesayangannya. Suhari diperkirakan meninggal pada Sabtu(14/7) ma-

lam. Sebab, salah satu warga mengatakan masih menerima makanan dari Suharni. “Warga mengira Suhari pergi, karena sejak Sabtu malam juga tidak terdengar anjingnya menggonggong,” ujar Christian. Kapolsek Lowokwaru, AKP Bayu Indra Wiguno, menduga korban meninggal akibat serangan jantung. Sebab, di sekujur tubuhnya tidak ditemukan luka bekas kekerasan. Tetapi pihaknya masih menunggu hasil otopsi dokter untuk memastikan penyebab sebenarnya. “Secara kasat mata, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” kata Bayu. (st18/st10)

Kasus BNN Gagalkan Tes Urine Siswa BATU, SURYA - Kasus dugaan pelecehan seksual oleh pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu terhadap seorang stafnya berinisial PT memberi dampak pada kegiatan lembaga ini. Selain membuat pegawai BNN mogok kerja sejak lima hari lalu, sebanyak 2.000 siswa baru SMPN se-Batu juga gagal mengikuti tes urine sebagai syarat bebas narkotika di sekolah. Rabu (18/7), seharusnya jadwal BNN menggelar tes urine di tiga SMPN, yakni SMPN 1, 2, dan 3. Namun, tes itu batal digelar setelah mendapat informasi dari Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu hingga menunggu informasi lebih lanjut. Kepala SMPN 1 Batu, Barokah

KAMIS, 19 JULI 2012

Hingga Selasa (18/7) kami belum dapat memberitahu jadwal tes urine untuk siswa baru. ABU MANSYUR KASI KELEMBAGAAN BIDANG DIKMEN Santoso, tidak mengetahui sampai kapan penundaan tes urine untuk siswa baru itu. Ia menceritakan, Selasa (17/7) pukul 12.00 WIB pihaknya dihubungi Abu Mansyur dari Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dindik Kota Batu, bahwa rencana tes urine dibatalkan. “Kami sudah umumkan ke anak-anak supaya menyiapkan

join facebook.com/suryaonline

diri. Tetapi karena ada informasi pembatalan, kami informasikan kembali untuk pembatalannya. Intinya, kami siap kapan saja,” papar Barokah saat ditemui di kantornya, kemarin. Surat dari Dindik untuk siswa baru yang akan ikut tes urine dari siswa RSBI SMPN 1 sebanyak 196 siswa dan kelas olahraga 26 siswa. Kasi Kelembagaan Bidang Dikmen Dindik Kota Batu, Abu Mansyur mengatakan, jumlah siswa Baru SMPN se-Batu ada 2.000 orang. Tes urine belum bisa dilakukan karena masih ada masalah di BNN. “Hingga Selasa (18/7) kami belum dapat memberitahu jadwal tes urine untuk siswa baru,” ujar Abu Mansyur saat ditemui di Kantor Dindik. (iks)

MALANG, SURYA - Dianggap keamanannya longgar, Pantai Selatan Malang menjadi primadona para imigran gelap untuk menyeberang ke Australia. Indikasinya, dalam bulan ini saja petugas telah dua kali menggagalkan imigran yang ingin ke Australia melalui Pantai Selatan Malang. Setelah sepekan lalu 26 imigran dari Afghanistan dan Pakistan diamankan petugas di Singosari, Kabupaten Malang, Rabu (18/7) giliran 77 imigran asal Afghanistan, Pakistan, dan Sri Langka yang diamankan petugas di Pantai Ungapan, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Mereka terdiri tujuh wanita, empat anak-anak, dan 66 orang dewasa. Ada dugaan kuat mereka akan menyeberang ke Australia atau ke wilayah Indonesia Timur dulu melalui Pantai Malang Selatan. Rombongan imigran ini tampaknya sudah siap melawan keganasan Pantai Selatan dengan menyiapkan sekitar 20 pelampung berwarna oranye. Wakapolres Malang, Kompol Wahyu Wim, mengungkapkan meski jumlah pelampung tidak sepadan dengan jumlah imigran, dipastikan mereka akan nekat berlayar menuju Negeri Kanguru. Ditanya adanya keterlibatan oknum aparat membawa para imigran sampai Malang, Wahyu mengaku masih menyelidiki. Yang jelas, mereka diantar orang lokal hingga sampai Pantai Ungapan. “Kalau melihat jumlahnya, kemungkinan mereka tiba secara bertahap dengan naik lebih dari bus atau mobil,” kata Wahyu. Untuk mengevakuasi para imigran ini, tambah Wahyu, pihaknya melibatkan 25 personel. Kapolsek Gedangan, AKP Zakaria Daud Patty, menambahkan para imigran tiba di Pantai Ungapan pada Rabu (18/7) pukul 02.00 WIB. Berbeda dengan Pantai Sendangbiru, wisatawan leluasa masuk ke Pantai Ungapan pada malam hari sebab tidak ada penjaga yang siaga. Keberadaan para imigran diketahui warga pukul 07.00 WIB dan langsung dilaporkan ke polsek. Dia memperkirakan para imigran itu baru pertama kali di Malang. Ini diketahui dari keinginan mereka menyeberang ke Australia dari Pantai

Lagi, Polisi Tangkap 77 Imigran Gelap

surya/hayu yudha prabowo

Ungapan. Menurut Zakaria, apabila di antara imigran itu ada yang sudah pernah ke Malang, dipastikan tidak akan melalui Pantai Ungapan. Besarnya ombak dari pantai ini menyebabkan perahu tidak akan bisa berlabuh di bibir pantai. “Mereka pasti ditipu orang yang membawanya kesini. Orang yang membawanya juga tidak bertanggungjawab, dan membiarkan mereka telantar di sini,” papar Zakaria. Yang menarik, saat polisi sibuk mendata dan menaikan para imigran ke bus, dua imigran dewasa dan satu anak-anak bersembunyi di dalam toilet. Setelah petugas dan para imigran meninggalkan Pantai Ungapan, ketiganya tetap bertahan di dalam toilet dan sembunyi di dalam bak mandi. Ketiganya baru keluar dan kabur ke perbukitan setelah seorang warga, Wahyu, berniat buang air kecil. “Saya tidak sempat menangkap karena saya kaget,” kata Wahyu. Beberapa warga sempat berusaha mengejar mereka. Tetapi terjalnya medan menuju perbukitan, membuat warga hanya menunggu dari bawah bukit. Sebelumnya seorang imigran juga sempat sembunyi di belakang

bukit, tetapi aksinya diketahui petugas, sehingga ikut diangkut bus menuju Kantor Imigrasi Kelas I Malang untuk didata kelengkapan administrasinya. (st10)

MEMERIKSA - Polisi memeriksa barang bawaan Imigran sesaat sebelum dimasukan ke dalam bus di Pantai Ungapan, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Rabu (18/7).

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO Mengucapkan

SELAMAT HARI BHAKTI ADHYAKSA KE-52 Dengan

TEMA "MELALUI HARI BHAKTI ADHYAKSA TAHUN 2012 KITA TINGKATKAN SOLIDITAS KORPS GUNA MEWUJUDKAN PENEGAKAN HUKUM YANG BERORIENTASI PADA KEADILAN, KEPASTIAN DAN KEMANFAATAN HUKUM DENGAN MENGEDEPANKAN HATI NURANI

H. SAIFUL ILAH, SH, M.Hum BUPATI SIDOARJO

H. MG. HADI SUTJIPTO, SH, MM WAKIL BUPATI SIDOARJO

VINO RUDY MUNTIAWAN, SH,MM SEKDA KABUPATEN SIDOARJO

follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.