E-paper Surya Edisi 14 Agustus 2012

Page 23

19

aremania surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Irfan Bachdim Permanen di Arema LPI? MALANG, SURYA - Masalah finansial yang membekap Persema Malang membuat manajemen harus memutar otak untuk mendapatkan dana segar. Kabar yang beredar, manajemen Laskar Ken Arok mulai terpikir untuk melepas pemain utama serta ikon mereka, Irfan Bachdim. Isu yang berkembang, peminjaman striker naturalisasi ke Arema LPI ini merupakan sebuah jalan untuk memuluskan langkah Irfan ke kandang Singo Edan. Asisten Manajer Tim Arema Rizki Dachlan mengatakan, kualitas Irfan sangat cocok dengan visi Arema yang menginginkan bermain di level atas. Meminjam tenaga Irfan dari Persema untuk menghadapi babak perempat final AFC Cup September mendatang adalah salah satu kepercayaan manajemen Arema terhadap suami dari Jenifer Kurniawan ini. “Pemilihan Irfan untuk AFC Cup memang sudah dari pertimbangan matang. Dan

SELASA, 14 AGUSTUS 2012

dia (Irfan) cocok berseragam Arema dan bermain di kompetisi-kompetisi level Asia,” kata Rizki, Senin (13/8). Ketika ditanya apakah akan segera menyodorkan kontrak permanen kepada Irfan, Rizki sedikit mengelak dan menjawab segala kemungkinan bisa terjadi. “Tapi itu bukan kapasitas saya untuk menjawab. Kalau pun saya jawab, tidak dalam waktu dekat ini karena kami tengah fokus meloloskan Arema ke Final AFC Cup,” sambungnya. Manajemen Persema sendiri sudah memberi sinyal mengenai kemungkinan melepas Irfan yang terkenal dengan selebrasi golnya dengan mengecup jari. Dalam satu kesempatan Sekretaris Tim Persema Eka Ananta menuturkan, tidak ingin permasalahan finansial berkelanjutan terus-menerus. “Mungkin opsi itu (melepas Irfan) bisa menjadi jalan buat kami. Tapi tentu ada harga yang pantas (untuk merekrut Irfan),” imbuhnya. (st16)

Arek Malang Dominasi Arema LSI ■ Incar

Pemain Asli Malang

MALANG, SURYA - Arema LSI ingin membentuk tim untuk musim depan yang berkarakter Malangan. Tidak tanggung-tanggung, manajemen Arema akan membentuk tim Singo Edan yang didominasi oleh pemain asli arek Malang. Direktur Utama Arema, Ruddy Widodo, mengatakan semangat ulang tahun perak membuat manajemen memutuskan ingin membentuk tim dari potensi-potensi yang dimiliki Kota Malang. “Arema besar karena Aremania. Dan akan lebih membanggakan lagi kalau kebesaran Arema dibangun oleh mayoritas Malang Boys di tim Singo Edan,” kata Ruddy, Senin (13/8/2012). Mengenai komposisi tim ini nanti, Ruddy menjelaskan akan merekrut kembali punggawa-punggawa Singo Edan terdahulu dan juga memaksimalkan Singa-Singa Muda di Arema U-21. “Target kami dari manajemen, kami harus punya tujuh pemain asal Malang yang berposisi sebagai pemain inti. Selebihnya, termasuk skuad asing hanya sebagai penunjang tim inti Malang Boys ini nanti,” urainya. Menurut Ruddy, memberdayakan potensi kera-kera Ngalam ini sekaligus sebagai investasi bisnis jangka panjang Arema. jika pemain-pemain ini sudah matang, tidak tertutup kemungkinan akan menjadi ladang pemasukan bagi Arema. “Kami punya impian sebagai klub yang mampu mencetak pemain-pemain berkualitas. Beberapa jebolan kami, seperti Ahmad Bustomi, Kurnie Meiga, Keceng (Arif Suyono), dan banyak lagi sudah membuktikan kualitasnya di Timnas. Ini tentu akan membanggakan Arema, sekaligus menempatkan Kota Malang sebagai Kota Sepakbola Indonesia,” ujar Ruddy. Meski sudah menyebut banyak nama, komposisi tim Arema ini masih belum dapat terealisasi dalam waktu dekat, karena manajemen masih disibukan dengan kegiatan ulang tahun perak, evaluasi yang belum tuntas, serta sempitnya waktu karena terpotong libur Lebaran. “Usai Lebaran kami secepatnya merealisasikan hal ini,” tukasnya. (st16)

surya/hayu yudha prabowo

KONTRAK PERMANEN - Irfan Bachdim sangat mungkin memiliki kontrak permanen di Arema LPI. Saa ini Irfan hanya berstatus pemain pinjaman dari Persema untuk memperkuat Arema LPI di AFC Cup.

Persema Tak Lagi Percaya Konsorsium MALANG, SURYA - Manajemen Persema Malang pesimistis jika konsorsium mampu menghidupi Persema pada kompetisi musim depan. Pasalnya, hingga saat ini konsorsium masih punya tunggakan gaji 4 bulan kepada Laskar Ken Arok, yang mana tiap bulan baru dibayarkan 20 persen. Manajer Tim Persema Asmuri mengatakan, konsorsium tidak akan bisa mengangkat Persema ke level atas jika permasalahan gaji terulang pada kompetisi musim depan. Mengenai tunggakan gaji pun, lanjutnya, sampai saat ini belum ada kejelasan dari konsorsium kapan akan melunasi sisa tunggakan gaji pemain. “Gaji saja belum tahu kapan lunasnya. Makanya saya agak sanksi kalau konsorsium bisa membuat kami jadi tim besar,” kata Asmuri (13/8).

Bahkan sampai saat ini pun, Asmuri belum mempunyai gambaran tim Persema untuk musim musim depan. Apakah masih ditangani konsorsium atau pihak lain, Asmuri menuturkan, pengurus Persema belum mengadakan pertemuan. “Musim depan masih belum tahu seperti apa ke depannya. Kami juga belum mengadakan pertemuan,” katanya. Menurut Asmuri, manajemen sudah sepakat dan berharap jika musim depan Persema diurus orang asli Malang. “Kalau bisa pengurus Persema musim depan adalah orang asli Malang yang dasarnya memang suka sepakbola. Kalaupun konsorsium Jakarta ikutikutan mengurusi Persema tidak apa-apa, asal kalau mengatur jangan kebablasan,” tukasnya. (st16)

surya/hayu yudha prabowo

TUNGGU JANJI - Striker Persema Emile Betrand Mbamba harus menunggu keseriusan konsorsium Persema untuk menyelesaikan masalah gaji dan kejelasan komposisi tim pada musim depan.

join facebook.com/suryaonline

INCARAN - Arif Suyono menjadi salah satu pemain asal Malang yang menjadi incaran Arema LSI pada kompetisi musim depan. surya/hayu yudha prabowo

Saatnya Petinju Malang Go International

Dejan Intip Tito dan Ali Rahmad Layak Tapaki Kejuaraan Dunia Kekuatan Al Ettifaq

Chris John dan Daud Cino Yordan telah menorehkan tinta emas sebagai juara dunia setelah era Elly Pical dan Nico Thomas pada 1980, dan M Rahman di era 2004-2005. Kini Chris John menyandang gelar Super Champions kelas bulu versi WBA, sedang Daud Cino Yordan juara dunia kelas bulu versi IBO. Seiring usia Chris John yang semakin tua untuk seorang petinju, maka sudah saatnya semua badan tinju di Indonesia, baik Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI), Komisi Tinju Indonesia (KTI) maupun Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), mencari bibit-bibit baru pengganti Chris John. Untuk menemukan bibit yang berpotensi mampu meraih juara dunia, tentunya ketiga badan tinju itu sesering mungkin menggelar pertandingan. Selama ini, KTPI dan KTI, sudah berupaya keras melahirkan juara-juara baik di tingkat Asia Pasifik seperti PABA, WBO Asia Pasific, IBO Asia Fasific, maupun kejuaraan dunia versi IBF, WBA, IBO, WBC, dan lainnya. Hanya saja pertandingan di daerah-daerah untuk menggali lebih banyak bibit petinju potensial terasa masih sangat kurang. Minimnya promotor di daerah-daerah membuat sasana pun seolah hidup segan mati pun enggan. Kita ambil contoh di Jatim, khususnya Malang Raya, saat ini mencari promotor bagai barang langka. Kini di Malang

surya/hayu yudha prabowo

UPPERCUT - Petinju d'Kross BC Malang, Hero Tito, melayangkan pukulan uppercut ke wajah petinju Marcel Layana dalam perebutan juara nasional kelas ringan junior ad interim di depan Balai Kota, beberapa waktu lalu. Raya, promotor yang eksis hanya satu yaitu Ade d’Kross Herawanto. Demikian juga di Surabaya, hanya segelintir orang saja yang bersedia menjadi promotor tinju. Beruntung, kini di Surabaya maupun Malang masih muncul orang yang gila tinju yaitu Ketua KTPI Jatim, Kusnandar, dan Ketua KTPI Malang raya, Ade d’Kross Herawanto, sehingga tinju di kedua daerah ini masih tampak menggeliat, meski tidak sesering dulu di eras 1980-an. Kusnandar yang juga mantan petinju itu berani merangkul para pengusaha, sehingga KTPI Jatim akhir-akhir ini mampu menggelar sejumlah pertandingan. Demikian juga di Kota Malang, berkat dukungan Pertina, KONI, dan masyarakat pecinta tinju, setidaknya setahun dapat meng-

gelar tiga kali pertandingan amatir-profesional (Ampro), termasuk kejuaraan nasional. Sayangnya, hal ini kurang didukung hidupnya sasanasasana yang ada, sehingga panitia selalu kesulitan apabila mempertandingkan petinju dari Malang Raya maupun Jatim. Akhirnya, petinju yang tampil ya itu-itu saja. “Kami akan berusaha menggelar pertandingan sesering mungkin agar segera lahir juara dunia asal Malang,” kata Ade d’Kross Herawanto, belum lama ini. Semangat untuk menggelar pertandingan sesering mungkin, baik dalam pagelaran four round ataupun antarsasana, juga direncanakan Forum Insan Tinju Malang (Fitma), dan Pertina Kota Malang yang dipimpin Hj Heri Puji Utami maupun Pertina Kabupaten Malang yang diketuai Ir Jaka

Ritamtama. Secara periodik, Pertina Kota maupun Kabupaten Malang berusaha mencari bibit-bibit petinju dengan menggelar kejuaraan daerah (Kejurda). Kini Malang telah memiliki petinju juara nasional kelas bulu versi KTPI yaitu Hero Tito dari d’Kross BC. Malang juga masih punya mantan juara PABA adinterim, Ali Rahmad (Bekang BC). Kini kedua petinju itu sebenarnya sangat berpotensi menapaki kejuaraan dunia, namun semua itu kembali kepada promotor dan tanggung jawab dari badan tinju maupun pemerintah. Kalau promotor dan badan tinju nasional tak ada yang mampu mengorbitkan keduanya, sudah seharusnya pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengorbitkan keduanya di kejuaraan Asia Pacific dan kalau

MALANG, SURYA - Meski tidak ada kompetisi, pelatih Arema LPI, Dejan Antonic, tidak bisa istirahat dengan tenang. Justru dia harus mempersiapkan pemainnya guna menghadapi lawan perdananya dalam babak perempat final AFC Cup yaitu klub asal Arab Saudi, Al Ettifaq. Dejan menyadari tim yang akan dihadapi Chmelo Roman dkk kali ini berbeda dengan lawan-lawan sebelumnya. Karena itu, Dejan perlu mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi laga ini. Salah satunya dengan mengintip kemampuan Al Ettifaq. Dejan memasang target sudah mengantongi kekuatan dan kelemahan Al Ettifaq sebelum bertanding. Untuk mengintip kemampuan Al Ettifaq, Dejan sudah minta bantuan pada teman senegaranya yang ada di Arab Saudi, Miodrag Jesic. Saat ini Jesic sedang menukangi salah satu klub kasta tertinggi di Arab Saudi, Najran Sport Club (NSC). “Paling tidak tim yang dibesutnya pernah melawan Al Ettifaq. Dia pasti tahu kelemahan dan kelebihan Al Ettifaq,” kata Dejan, Senin (13/8). Dejan yang juga mantan pelatih Timnas Hongkong ini mengaku sudah mengantongi komposisi pemain Al Ettifaq. Klub yang bermarkas di Stadion Prince Mohammad bin Fahad ini berencana mendatangkan beberapa pemain anyar. Berdasar informasi yang diterimanya, salah satu nama pemain yang direkrut Al Ettifaq adalah Cassio Vargas Barbosa. Dia mengakui tidak mengenal secara pribadi dengan Barsoa. Tetapi Jesic mengabarkan bahwa penyerang asal Brasil ini memiliki jam terbang tinggi di Eropa. (st10) follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.