surya_paper_01September2012

Page 22

19

multisport surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

SABTU, 1 SEPTEMBER 2012

PBSI Siapkan 4 Ganda Campuran JAKARTA, SURYA - Pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky akan mempersiapkan empat pasangan ganda campuran menghadapi Olimpiade Brasil 2016. “Pelajaran dari Olimpiade London, dua atau tiga pasangan saja tidak cukup. Saya akan mempersiapkan empat pasangan,” ujar Richard. Pada Olimpiade London lalu, Richard mempersiapkan tiga pasangan di antaranya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet dan Muhammad Rijal/Debby Susanto. Namun, hanya Tontowi/Liliyana yang berhasil berlaga di Wembley Arena, London. Fran/Pia harus berpisah di tahun 2011, Fran kemudian dipasangkan kembali dengan

Shendy Puspa Irawati, sementara Pia memilih keluar dari pelatnas dan kini berpasangan dengan kakak kandungnya, Markis Kido. Ia juga bermain di nomor ganda putri bersama Rizki Amelia. Sementara Rijal/ Debby gagal memasuki rangking delapan besar sehingga mereka tak bisa mendampingi Tontowi/Liliyana. Berdasarkan ketentuan di Olimpiade London, negara peserta boleh mengirimkan maksimal dua pasangan di tiap sektor ganda selama keduanya berada di peringkat delapan besar. Berbekal pengalaman inilah Richard memutuskan menambah daftar pasangan yang diproyeksikan untuk event akbar empat tahun kedepan tersebut. Untuk itu, Richard akan me-

nerapkan program khusus termasuk perombakan sejumlah pasangan ganda campuran. “Sesudah Olimpiade ini, memang akan ada perombakan di beberapa pasangan. Saat ini sudah ada beberapa yang saya pertimbangkan. Tujuannya untuk mencari pasangan yang paling tepat untuk saya persiapkan ke Olimpiade Brasil 2016,” imbuh Richard. Selain Tontowi/Liliyana, Rijal/Debby dan Fran/Shendy, Richard juga melatih lima pasangan ganda campuran lainnya yaitu Irfan Fadhilah/Weni Anggraini, Riky Widianto/ Richi Puspita Dili, Alfian Eko Prasetya/Gloria Emanuelle Widjaja, Mochamad Rizky Delynugraha/Sri Wulan Sari serta Lukhi Apri Nugroho/Anissa Saufika. (kompas.com)

Diah Permatasari Yakin Sumbang Emas surya/erfan hazransyah

TIDAK MULUS - Peserta TdEJ 2012 mengurangi kecepatan saat melintasi rel kereta api karena jalan tidak mulus pada etape ketiga dari Tulungagung menuju Mojokerto sejauh 135 km, Jumat (31/8).

Astana Peluang Juara ■ Burr-Ho Menangi Etape Ketiga MOJOKERTO, SURYA - Etape III lomba balap sepeda internasional Tour de East Java (TdEJ) 2012 dari Tulungagung menuju Mojokerto, Jumat (31/8), menjadi milik pembalap Tim Hong Kong-China, Burr Ho, setelah menyentuh finis pertama. Pada balapan menempuh jarak 135 kilometer dengan rute datar, Burr memenangi adu sprint menuju finis dan membukukan waktu 2 jam 54 menit 46 detik. Posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati Hamey Jannat (Tabriz Petrochemical Iran) dan Sam McCallum (Tasmania, Australia) dengan catatan waktu yang sama. "Dibanding etape kedua lalu, etape ketiga ini lebih ringan. Kami bersyukur bisa menjuarai etape ketiga," kata Burr Ho, Jumat (31/8). Ini merupakan kemenangan kedua bagi Tim Hong Kong-China. Kemenangan pertama diraih, Ying Hon Ronald Yeung pada etape pertama. Sedangkan etape kedua kemenangan disabet pembalap Tabriz Petrochemical Team Iran, Hossein Nateghi. Meski pada etape ketiga tersebut, pem-

balap dari Track Astana Kazakhstan gagal memenangi lomba, namun peluang mereka menjuarai TdEJ 2012 terbuka lebar. Ini karena balapan tinggal menyisakan satu etape jalan raya dan nomor kriterium. Hingga menuntaskan etape III, Astana kokoh memimpin dengan membukukan total waktu 23 jam 49 menit 47 detik. Ivan Tsissaruk dkk unggul 1 menit 28 detik dari pesaing terkuatnya Tim Tabriz Petrochemical Iran yang sukses menggusur tim tuan rumah Polygon Sweet Nice (PSN) Surabaya pada etape ketiga. Etape terakhir (IV) dan terpanjang, yakni sejauh 156 kilometer dari Mojokerto menuju Gresik, Sabtu (1/9), akan menjadi penentuan juara TdEJ 2012, karena nomor kriterium yang dilombakan, Minggu (2/9), tidak akan mengubah keadaan. "Kami tidak mau gegabah dan semua masih mungkin terjadi. Tapi kami akan berusaha mempertahankan posisi teratas," kata Vadim Kravchenko, Manajer Tim Track Astana. Menurut Vadim, etape terakhir sangat berbeda dengan tiga etape sebelumnya.

Selain rute yang sangat panjang, jalur yang dilewati juga cukup berat dengan melewati dua rute tanjakan di kilometer 75,3 dan 77,2. Selain kategori tim terbaik, Track Astana yang baru pertama kali ambil bagian pada balapan tahunan UCI grade 2.2 di Jawa Timur itu, juga berpeluang memenangi nomor individu setelah Ivan Tsissaruk sukses merebut yellow jersey pada etape ketiga. Namun, posisi Tsissaruk masih rawan tergusur, karena hanya unggul tipis 07 detik dari Lee Rodger (CCN Brunei Darussalam) dan 12 detik dari pembalap Tim Jatim, Eko Bayu Nur Hidayat. "Saya senang bisa merebut yellow jersey, tetapi posisi belum aman karena masih ada satu etape berat yang harus dilalui," ujar Tsissaruk yang finis di urutan ke-5 pada etape ketiga. Juara empat kali TdEJ Tabriz Petrochemical Iran berjanji tampil habis-habisan pada etape terakhir untuk mengejar ketinggalan, kendati peluang mengambil alih pimpinan klasemen cukup berat. "Balapan hari ini (kemarin) tidak sesuai target, tapi kami optimistis untuk besok (hari ini). Balapan TdEJ tahun lalu juga melewati sebagian rute etape terakhir," kata Ahad Kazemi, Manajer Tabriz Petrochemical. (k1/ant)

Nasib Beda Duo Williams

ap

VENUS WILLIAMS - Langkahnya di Grand Slam Amerika Terbuka kandas di babak kedua.

join facebook.com/suryaonline

NEW YORK, SURYA - Nasib berbeda dialami dua bersaudara, Serena dan Venus Williams di arena Grand Slam Amerika Terbuka. Unggulan keempat Serena Williams lolos ke babak ketiga, setelah menang telak dari petenis Spanyol, Maria Jose Martinez Sanchez, 6-2, 6-4 di Flushing Meadows Stadium New York, Jumat (31/8) pagi. Juara Wimbledon dan Olimpiade ini hanya membutuhkan waktu satu jam dan 22 menit. Pada pertandingan babak kedua itu, Serena yang sudah mengoleksi 14 gelar Grand Slam tersebut berada dalam kondisi terbaik. Ia berhasil mempertahankan rekornya dengan mencetak enam ace dan meraih 89 persen poin pada service pertamanya. Ini adalah kemenangan ke-60 Serena di Flushing Meadows. Di babak ketiga, Serena akan meladeni petenis non-unggulan, Ekaterina Makarova. Petenis Rusia itu merebut tiket ke

babak ketiga, menyusul kemenangan atas kompatriotnya, Elena Vesnina, 6-3, 6-4. "Ini adalah salah satu hari yang buruk. Saya tidak puas dengan permainan saya. Hari ini (kemarin) saya tidak merasakan kegembiraan di lapangan. Saya rasa saya bangun di sisi tempat tidur yang salah," kata Serena usai pertandingan. Nasib berbeda dialami saudaranya, Venus Williams. Meladeni unggulan keenam, Angelique Kerber dari Jerman, Venus menyerah, 2-6, 7-5, 5-7. Venus yang pernah meraih tujuh gelar juara grand slam kembali mengulang prestasi buruknya di turnamen grand slam musim ini. Ia belum pernah beranjak dari babak kedua turnamen dengan tingkat paling tinggi tersebut. Prestasi ini merupakan prestasi terburuk Venus sejak 1997. "Kalah memang tidak menyenangkan, tetapi itulah olahraga," kata Venus. (kompas.com)

SURABAYA, SURYA - Menjadi salah satu atlet tumpuan meraih medali emas di PON XVIII/2012 Riau, Diah Permatasari tidak merasa terbebani. Atlet yang baru membela Indonesia di Olimpiade London 2012 ini yakin bisa menyumbangkan medali emas bagi Jatim di Riau nanti. Diah yang gagal mencatat prestasi di Olimpiade London itu mengaku, mentalnya cukup siap bertanding di PON. Ajang empat tahunan ini bakal dijadikan arena pembuktian, dirinya masih layak mengemban predikat sebagai salah satu atlet anggar terbaik di Indonesia. "Kondisi saya cukup bagus. Sepulang dari Olimpiade, saya langsung mengikuti pemusatan latihan bersama teman-teman. Kondisi fisik saya cukup kuat dan siap. Justru saya memiliki semangat tanding yang tinggi," sebut Diah, kemarin. Atlet berusia 22 tahun ini mengaku, emas PON menjadi tekad dirinya, setelah gagal mencatat prestasi bagus di Olimpiade. "Saya ingin meraih medali emas PON. Setiap atlet pasti memiliki tujuan utama dalam bertanding yakni menjadi juara,” tekad Diah. Pada PON Riau nanti, Diah diharapkan bisa menyumbangkan sedikitnya dua medali emas. Dia bakal

turun di nomor sabel perorangan dan degen beregu. Pada nomor degen beregu, Diah turun bersama rekannya di pelatnas, Maria Wauran. Anggar Jatim menargetkan minimal tiga emas pada PON nanti. Selain dari sable perorangan putri dan degen beregu putri, Jatim menaruh harapan kepada Djamaludin. Atlet nasional itu disiapkan turun pada nomor sabel beregu dan perorangan putra. “Sekarang tinggal berangkat ke Riau. Kami menunggu perang dengan daerah lain. Semua atlet sudah siap,” aku Aftabuddin, Manajer Tim Anggar Jatim. Pada PON Riau, Jatim berkekuatan 10 atlet. Mereka akan turun di tujuh dari 12 nomor yang dipertandingkan mulai 10 September. Tujuh nomor yang diikuti, yakni nomor sabel beregu putra dan putri, perorangan putra dan putri, degen beregu putri, degen perorangan putra dan putri. (fat)

SIAP BUKTIKAN Diah Permatasari ingin membuktikan dirinya mampu merebut medali emas di PON XVIII/2012 Riau. surya/erfan hazransyah

Maksimal Usia Pemain 23 Tahun

■ Kompetisi Pengcab PSSI Sidoarjo SIDOARJO, SURYA - Sebanyak 36 tim dipastikan mengikuti kompetisi Pengcab PSSI Sidoarjo yang mulai digelar, 1 September hingga awal Desember 2012. Masing-masing tim harus menggunakan pemain yang usianya maksimal 23 tahun. Pembatasan usia tersebut merupakan pertama kali dilakukan PSSI Sidoarjo. Pada kompetisi internal 2011 lalu, masing-masing tim masih diperbolehkan menggunakan tiga pemain senior. “Pembatasan usia ini kami lakukan semata-mata untuk pembinaan. Kami ingin Sidoarjo menjadi produsen pemain-pemain sepak bola berkualitas yang lahir dari kompetisi sendiri,” sebut Biqintorin Musa, Wakil Ketua Bidang Kompetisi dan Alih Status PSSI Sidoarjo, Jumat (31/8). Ke-36 tim yang ambil bagian

pada kompetisi kali ini akan dibagi tiga kelas, yakni kelas utama, kelas satu dan kelas dua. Masing-masing kelas dihuni 12 tim. PS Putra Agung, Sedati dan PS Cahaya Muda Wonoayu merupakan tim peserta baru yang sukses promosi ke kelas dua. Biqintorin menuturkan, kompetisi ini melibatkan 332 pemain. Dari jumlah itu diharapkan muncul pemain bagus yang bisa memperkuat Deltras atau Persida Sidoarjo. Sementara pemain yang usianya dibawah 21 tahun bisa diambil untuk tim Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV/2013 mendatang. “Kompetisi ini arahnya untuk pembinaan. Itu sebabnya, harus ada batasan usia, sehingga kelak kita mudah dalam menyiapkan tim. Seperti kompetisi Liga Remaja atau tim Porprov,” jelas Torin, panggilan Biqintorin Musa.

Kompetisi PSSI Sidoarjo akan diputar di sembilan lapangan di Kota Udang ini. Kelas utama dimainkan di lapangan Sukodono, Buduran dan Sepande. Untuk kelas satu menggunakan lapangan Porel Lebo, Semambung Wonoayu, dan Garuda Lebo. Sedangkan kelas dua memakai lapangan Kali Pecabean Candi, Tanggul Wonoayu dan Kemantren Tulangan. “Sistem yang digunakan menggunakan setengah kompetisi. Ada 20 wasit di Sidoarjo yang nantinya memimpin pertandingan. Mudah-mudahan kompetisi sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan,” sambung Ibnu Hambal, Sekretaris PSSI Sidoarjo. Pada kompetisi musim 2011 lalu, PS Indomart merupakan jawara kelas utama. Sedangkan PS GPD dan Blego Putra menjadi tim juara kelas satu dan dua. (fat)

follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.