Surya Edisi Cetak 19 Oktober 2010

Page 6

5

Sidoarjo - Gresik - Malang Raya SELASA, 19 OKTOBER 2010

Dua Semburan Besar Mati

lintas kota Bacok Warga, Preman Desa Ditahan GRESIK -Abdul Adjis, 33 yang dikenal sebagai preman kampung Dusun Trate Desa Pundut Trate, Kecamatan Benjeng ditangkap polisi, setelah membacok tetangganya, Mahmudi, 22. Adjis bersepeda motor L 2832 EM ditabrak seseorang di pinggir jalan, Minggu (17/10) malam. Karena jengkel, Adjis lalu balas menabrak hingga keduanya cekcok. Warga yang datang, mencoba melerai namun seorang warga, Tali, 40, hendak memukul Adjis. Adjis menyimpan dendam. Ia lalu mencari kesempatan mencari Tali. Sesampai di depan sebuah warung, Adjis yang melihat sejumlah pemuda tengah duduk lalu membabatkan pedangnya dan mengenai tangan Imam Mahmudi, hingga luka delapan centimeter. Imam lalu melapor ke polisi. Kepada penyidik, buruh pabrik itu mengakui membacok Imam karena dikira membela Tali Kapolsek Benjeng AKP Imam Safi'i SH membenarkan Adjis dikenal sering membuat resah warga. "Kami jerat dengan pasal 351 KUHP, tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukumnya tujuh tahun penjara,“ ujarnya. ■ san

Satpam SPBU Dibacok Pemabuk SIDOARJO - Diduga gara-gara menegur pemuda mabuk, Jaim, 25, satpam SPBU Nomor 5461 257 Jl By Pass Juanda Kecamatan Sedati dikeroyok. Sejumlah bagian tubuhnya terluka bacok disabet sajam para pelaku. Akibatnya korban kini tergolek tak sadarkan diri di ruang ICU RS Mitra Keluarga Waru. Informasi yang dihimpun, kejadian berawal saat korban bersama empat karyawan SPBU ini tengah bertugas, Minggu (17/10) sekitar pukul 23.00 WIB. Empat penumpang mobil Panther turun dan nyelonong ke toilet sempoyongan. Namun belum sampai masuk toilet, di antara empat pemuda itu muntah-muntah. Jaim menegur meminta mereka meninggalkan SPBU. Tanpa diduga, enam pemuda mendatangi SPBU tersebut, pada Senin (18/10) pukul 02.00 WIB atau dua jam setelah kejadian pertama. Mereka lalu mengancam karyawan dengan acungan pisau dan mengereoyok Jaim. Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Ernesto Saiser menyatakan sudah menerima laporan itu. Dugaan sementara, para pelaku kesal dan tersinggung saat ditegur korban. ■ ain

surya/hayu yudha prabowo

PERMINTAAN NAIK - Perajin songkok M Sueb, 30, sedang menyelesaikan proses pembuatan songkok yang kini peminatnya meningkat hingga 25 persen saat musim haji tiba. Sueb yang tinggal di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang ini, dalam sehari mampu memproduksi 50 biji Songkok dijual antara Rp 9 ribu hingga Rp 25 ribu tergantung jenis bahan dan motifnya.

Sidoarjo Kekurangan Guru

►Rekrut 100 CPNS, Butuh 791

SIDOARJO - SURYA PEMKAB Sidoarjo akan merekrut 223 CPNS melalui jalur umum tahun 2010. Jumlah ini termasuk di dalamnya 100 lowongan tenaga guru. Namun ini belum menutupi kekurangan jumlah tenaga guru di Kabupaten Sidoarjo. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo, Sri Witarsih menyatakan, jumlah formasi 223 ini berdasarkan nota persetujuan yang telah disetujui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (KemenPAN). Dia mengaku jumlah yang diusulkan jauh lebih besar dari persetujuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pegawai di lingkungan Pemkab Sidoarjo. “Usulan kami tentunya jumlah-

surya/mustain

BUKTI - Tersangka dan barang bukti dibeber di Mapolsek Taman, Senin (18/10).

Pengedar Pil Koplo Incar ABG SIDOARJO - Badrus Sholeh, 19, asal Desa/Kecamatan Pasean, Pamekasan, dibekuk polisi. Remaja ini terbukti menjadi pengedar obat terlarang jenis pil koplo. Polisi menduga pelanggannya kebanyakan anak baru gede (ABG). Pelaku dibekuk polisi saat hendak bertransaksi di Perum Citra Harmoni Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, Minggu (17/10) malam. Saat ditangkap bungkusan plastik berisi 370 butir pil koplo merek Distro berada di tangannya. “Ketika ditangkap, dia hendak menunggu calon pembeli,” kata Kapolsek Taman Kompol M Fathoni, Senin (18/10). Hasil pemeriksaan menyebut, ratusan pil koplo ini hendak dijual ke sejumlah ABG yang kebanyakan siswa SMP dan SMA. Tersangka mengelak jika pil itu miliknya. Dia hanya dititipi oleh temannya. Meski demikian, tersangka yang bekerja sebagai penjaga rental play station (PS) ini mengaku sudah tiga kali mengonsumsi pil setan ini. “Katanya memang bisa pede kalau minum pil ini,” ujarnya. ■ ain

Tewas Saat Nunggu Ongkos GRESIK -Mukri, 50, ditemukan tewas mendadak disamping becaknya di Jalan Kapten Dulasim Gang XI C Kelurahan Kramat Inggil Kecamatan Kebomas, Senin (18/10) siang. Korban yang tinggal di Trate XVI A tengah menunggu penumpangnya, Dimas, 10 siswa kelas III SDN NU Trate, menukarkan ongkos becak dari sekolahnya ke rumahnya di jalan Kapten Dulasim XI C non 51. Sebab, ongkos yang disepakati Rp 7.500 namun karena Dimas menyodorkan uang lembaran Rp 20.000, Mukri tidak memiliki uang kembalian. Akhirnya, Dimas menukarkan uangnya ke Mahmun, 40, tetangganya. Saat ditinggal menukarkan uang, Mukri terlihat sempoyongan lalu terjatuh di dekat becaknya. Ternyata korban sudah meninggal dunia. Su'ep, 45 anak korban, mengakui kalau bapaknya sering sakit-sakitan. Kapolsekta Gresik AKP Ganang Nugroho Widhi SIk, membenarkan adanya peristiwa tersebut. ■ san

nya lebih, Namun yang disetujui hanya 223 formasi,” tegasnya, Senin (18/10). Ratusan formasi jabatan ini, di antaranya terinci 100 tenaga guru, 67 tenaga kesehatan, dan sisanya tenaga teknis lainnya. Tenaga teknis di antaranya tenaga komputer, tenaga akuntan, dan tenaga lainnya berdasarkan kebutuhan di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Sri mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan BKD Propinsi Jatim, seleksi CPNS mulai dibuka pada 12-25 November nanti. Namun untuk kepastian hari H pelaksanaan tes, dia mengaku masih menunggu rapat koordinasi lanjutan dengan BKD Propinsi Jatim. “Untuk syaratnya tetap mengacu aturan yang sudah ada,” tandasnya. Persyaratan umum di antaranya calon peserta minimal berusia 18 tahun dan maksimal berusia 35 tahun. Untuk syarat lulusan, menyesuaikan dengan formasi jabatan yang dibutuhkan. Sesuai aturan tes CPNS mensyaratkan pendidikan minimal diploma dua. Dia mengaku meski setiap tahun ada seleksi CPNS, namun upaya itu belum mampu memenuhi kekurangan tenaga Pemkab Sidoarjo. Sebab tiap tahunnya, ada ratusan PNS yang purna tugas secara alamiah.

Pengeboran 1.500 Meter Dimulai GRESIK - SURYA Pengeboran minyak dan gas di North West Lengowangi 1, akan dilakukan hingga kedalaman 5.000 feet (sekitar 1.500 meter), dengan model miring. Hal itu dilakukan, karena berdasar survei di lokasi pengeboran yang terletak di dekat Perumahan Gresik Kota Baru, itu mengandung 3,5 juta barrel minyak dan kandungan gas sebanyak 33 juta meter kaki kubik. "Dengan pengeboran model miring, kita harapkan bisa mendapatkan hasil yang sesuai survei. Kalau pengeboran model lurus, kedalamanya cuma 4.500 feet," ujar Bambang H Kardono, General Manager Joint Operating Body (JOB) Pertamina - Petrochina East Java, saat pengeboran pertama sumur North West Lengowangi 1, di Desa Suci Kecamatan Manyar, Senin (18/10). Menurut Bambang, sumur ini termasuk sumur temuan. Sehingga pihaknya membutuhkan waktu selama 70 hari kerja untuk pengeboran sekaligus mengetahui besarnya kandungan minyak dan gas di dalam sumur tersebut. "Apapun hasilnya, akan kita laporkan ke BP Migas, karena kita hanya kontraktor perusahaan tersebut untuk pengeboran di lapangan," tambah Bambang. Diakui Bambang, dari lima pengeboran yang dilakukan JOB Pertamina - Petrochina Eas Java di Kabupaten Gresik, sumur North West Lengowangi-

surya/adi agus santoso

PENGAMANAN - Bambang H Kardono GM Joint Operating Body (JOB) Pertamina - Petrochina East Java menjelaskan proses pengeboran kepada petugas keamanan, Senin (18/10). 1 termasuk yang paling besar kandungan minyak dan gasnya secara bersama-sama. Namun empat sumur lainnya, termasuk berhasil karena bisa mencapai 75 persen success rasio. Keempat sumur yang dieksplorasi adalah Lengowangi-1 yang mengandung gas, Lengowangi-2 mengandung minyak, Sout Bungoh-1 berisi gas dan Sout Bungoh-2 mengandung minyak. Mengenai dampak teknis dari pengeboran yang dilakukan di antara permukiman padat penduduk, Bambang H Kardono mengakui, kalau proyek kali ini sangat rawan. Sebab, di kanan

kiri proyek berdiri perumahan yang sudah padat penghuni. Yaitu perumahan Gresik Kota Baru dan warga Desa Suci. Namun Bambang menjamin, bahwa pihaknya sudah mengamankan warga sekitar proyek melalui program edukasi yang dilakukan tim teknis JOB berupa pelatihan keselamatan. Pelatihan di antaranya cara mengamankan dan menyelamatkan diri bila terjadi ledakan atau kebakaran yang disebabkan oleh dampak pengeboran. "Kita sudah memberi edukasi safety, semoga tidak terjadi masalah selama proyek," ujarnya. ■ san

Tahun 2010 ini, ada 416 PNS Sidoarjo pensiun. “Ini belum ditambah karena hal lainnya, misalnya PNS yang meninggal dunia,”urainya. Lapor Bupati Kabid Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Diknas Sidoarjo Muhammad Khusairi menyatakan, Sidoarjo masih kekurangan tenaga guru. Jumlah ini terinci 791 guru SD, 94 guru SMP, 8 guru SMA, dan 56 guru SMK. “Kalau tahun ini hanya merekrut 100 tenaga guru, ya tentu masih kurang,” tandasnya, Senin (18/10). Dia mengaku pihaknya sudah melaporkan kondisi kekurangan guru ke bupati Sidoarjo. Soal upaya mengatasi kekurangan jumlah guru, selama ini masing-masing sekolah berupaya merekrut tenaga guru swasta. “Tentunya yang direkrut sesuai kebutuhan guru yang masih kurang,” katanya. ■ ain

SIDOARJO - SURYA Dua semburan gas (bubble) diketahui tidak aktif dalam medio Oktober ini. Selain semburan tidak mengeluarkan material air Lumpur, kadar gas methan juga menurun. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mencatat 91 semburan masih aktif, dari 226 titik semburan. Juru bicara BPLS Ahmad Khusairi menyatakan, dua semburan berskala besar, yakni di sekitar pabrik es dan Panti Asuhan Nurul Azhar, keduanya di Desa Siring Barat Porong, diketahui sudah tidak aktif. Dua semburan yang semula mengeluarkan air Lumpur ini, sudah mampet. “Juga kadar gas metannya, sudah turun,” katanya, Senin (18/10). Selain dua semburan ini, semburan kecil juga banyak yang mati sejak 10 Oktober-18 Oktober ini. Kondisi ini diduga karena cadangan gas methan yang tersimpan dalam permukaan tanah sudah habis. “Sifat bubble memang sangat fluktuatif. Kadang aktif, kadang mati,” tandasnya. Dia menyatakan, saat ini pihaknya mencatat ada 226 titik semburan gas berskala kecil. Jumlah ini menyebar di 11 desa di wilayah 3 kecamatan, yakni Kecamatan Porong, Tanggulangin dan Jabon. Khusairi berharap warga tidak terlena dengan kondisi matinya sejumlah semburan itu. ”Karena bisa jadi aktif lagi,” katanya. Gandu, warga Desa Siring Barat Porong menyatakan, warga tetap cemas meski sejumlah semburan gasnya menurun. Sebab kadar gas methan tidak bisa diprediksi, karena kadang naik dan turun. “Meski ada semburan mati, kawasan desa kami sudah tidak layak huni. Sebab tembok rumah kami retak-retak karena penurunan tanah,” tegasnya. ■ ain

Harga Cocok, Warga Lepas Lahan Tol Sumo SURABAYA - SURYA Upaya re-appraisal atau penaksiran ulang harga pembebasan lahan untuk pembangunan tol Surabaya – Mojokerto (Sumo) akhirnya disepakati. Warga di dua daerah, yakni Sidoarjo dan Gresik sepakat dengan harga Rp 80.000 per meter untuk lahan mereka yang terkena proyek tol Sumo. Harga tersebut lebih mahal Rp 30.000 dibandingkan yang ditawarkan sebelumnya, yaitu Rp 50.000 per meter, sekaligus menjadikan tak adanya perbedaan harga, antara lahan milik Mojokerto dengan Sidoarjo dan Gresik. Karena munculnya protes tak samanya harga yang diberikan. Lahan di Mojokerto dihargai Rp 80.000 per meter, sementara milik warga Sidoarjo dan Gresik yang berbatasan dengan Mojokerto hanya dihargai Rp 50.000 saja. Gubernur Soekarwo mengatakan, dengan adanya kesepakatan dari warga untuk melepas lahan miliknya yang terkena proyek tol Sumo, tim pembebasan lahan diminta segera bergerak cepat. “Gerak cepat itu penting agar pembangunan Tol Sumo tak molor lagi dan dapat selesai tahun 2012,” tegasnya, Senin (18/10).

Harapan orang nomor satu di Jatim tersebut dapat dimengerti. Meski pencanangan pembangunan tol Sumo sudah dilakukan 14 tahun lalu – tepatnya 1996, namun hingga kini masih tak kunjung selesai akibat molornya masalah pembebasan lahan. Catatan Surya, hingga bulan Juni, dari lahan 311,20 hektare yang dibutuhkan untuk tol Sumo, yang terealisasi baru 154,29 hektare, sedangkan 156,31 hektare sisanya belum ada kesepakatan harga. Penyebabnya, warga – terutama Gresik, minta harga sangat tinggi, jauh melebihi nilai jual objek pajak (NJOP). Akibatnya, di sejumlah titik pembebasan ada yang masih nol persen. Agar tidak semakin berlarut-larut, Gubernur Soekarwo minta dilakukan reappraisal. Sejumlah warga di Sidoarjo juga minta harga lahan miliknya dinaikkan setelah tahu warga Gresik minta harga mahal. Selain faktor kesepakatan harga, lambatnya pembebasan lahan juga karena faktor prosedur dan kelengkapan legal administrative – terutama untuk lahan dengan status tanah kas desa (TKD), surat kepemilikan hilang, sengketa waris, dan lahan yang termasuk aset milik pemerintah/daerah. ■ uji

Terpidana Korupsi Rp 1,2 Miliar Dieksekusi GRESIK - SURYA Setelah tidak memenuhi panggilan penyidik sebanyak tiga kali dengan alasan sakit, akhirnya H Idang Buang Guntur, terpidana kasus korupsi Rp 1,2 miliar mendatangi Kejari Gresik dan langsung dibawa ke Rumah Tahanan (Rutan) Cerme, Senin (18/10) siang. Dengan hadirnya terpidana yang divonis MA selama 4 tahun tersebut, JPU yang semula bakal menjemputnya di rumahnya di Sangkapura Pulau Bawean, terpaksa mengurungkan niatnya. Mantan Ketua PAC PKB Kecamatan Sangkapura, Bawean tersebut datang ke Kejari Gresik di

Jalan Raya Permata Perumahan Bunder Asri Kecamatan Kebomas, ditemani pengacaranya, Irfan Choirie SH MH, sekitar pukul 11.00 WIB. Sesampai di Kejari, pengusaha yang saat tersandung perkara sebagai Direktur CV Kebangkitan Bangsa, ini langsung masuk ke ruang Kasi Pidsus, Selvia Desty R. Sekitar 10 menit kemudian, Buang dan Irfan ke luar ruangan digiring ke mobil tahanan Kejari Gresik, W 8143 AP warna hijau, untuk selanjutnya ke Rutan Cerme. Kasi Pidsus Kejari Gresik Selvia Desty R mengatakan, eksekusi ini merupakan tindak

lanjut dari putusan hakim MA yang telah momvonis H Idang Buang Guntur dengan 4 tahun pejara. "Apalagi, jaksa sudah melakukan pemanggilan terpidana selama tiga kali," ujarnya. Selain perintah penjara 4 tahun, Buang juga dihukum membayar denda Rp 200 juta subsider kurungan 4 bulan serta membayar uang pengganti kerugian negara, sebesar Rp 361,4 juta. Sebab, terpidana dinilai melanggar pasal 2 dan pasal 3 UU Anti Korupsi tahun 2001. Bersama empat terdakwa lain, yaitu Sumarsono mantan Kepala

Badan Lingkungan Hidup yang kini menjadi Staf Ahli Bupati, Siti Kuntjarni, mantan Kabag TU pada Dinas LH yang kini menjabat Sekretaris Inspektorat Kabupaten Gresik, serta Sihabudin, rekanan yang juga pemilik CV Daun Jaya dan Zainal Arifin, terbukti melakukan tindak pidana korupsi proyek reklamsi Rp 1,2 miliar. Zainal Arifin divonis 1,5 tahun penjara, dan sekarang sudah bebas. Sedangkan, empat terdakwa lain divonis bebas dan JPU melakukan kasasi. Hanya Buang Idang Guntur yang kasasinya turun, sedangkan tiga lainnya belum.

Korban Politik Sebelum masuk mobil tahanan, Buang dengan tegas menyatakan kalau dirinya hanya menjadi korban politik. Salah satu indikasinya, mulai dari pelapor, penyidik, saksi ahli dari ITS hingga tim ahli dari BPK, semuanya dari Pulau Bawean. "Ini jelas sebuah permainan politik, yang tujuannya cuma satu yaitu menjatuhkan saya," tegas Buang berapi-api. Buang juga bersikeras tidak merugikan siapa-siapa, mulai Pemkab Gresik hingga negara. Apalagi, atas saran BPK, ia sudah mengembalikan uang kerugian negara Rp 80 juta. ■ san

surya/adi agus santoso

MOBIL TAHANAN - Terpidana kasus korupsi H Idang Buang Guntur, sebelum memasuki mobil tahanan W 8143 AP Kejari Gresik, yang akan membawanya ke Rutan Cerme, Senin (18/10).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.