Surya Edisi Cetak 15 Oktober 2010

Page 4

3

Malang Raya JUMAT, 15 OKTOBER 2010

Warga Belanda Tewas di Vila

15% Polisi Malang Gendut KLOJEN - SURYA Tak kurang dari 15 persen dari 1.018 anggota Polresta Malang dinilai tidak memiliki ukuran tubuh ideal, alias kegendutan. Ini disampaikan oleh Kabag Humas Polresta Malang, AKP Abdul Hadi, kepada para wartawan, di sela-sela kunjungan Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Badrodin Haiti ke Mapolresta Malang, Kamis (14/10) kemarin. Menurut Hadi, Polresta sebenarnya sudah memiliki program rutin evaluasi pengendalian berat badan tubuh. Program ini diadakan setiap tiga bulan sekali. Ia mengatakan, pengklasifikasian polisi yang dinilai gendut, dengan cara melihat proporsi tubuhnya. Mulai lingkar perut, sampai perbandingan bobot dan tinggi tubuh. ”Mulai bintara sampai perwira, tanpa kecuali ikut evaluasi ini,” ujar Hadi. Soal polisi gendut ini juga disentil Kapolda kemarin. Badrodin telah menginstruksikan setiap jajaran Polres, untuk lebih menggalakkan program PBB, atau penurunan berat badan. ”Tubuh yang gendut, tidak baik bagi seorang polisi,” tukasnya. Ia mengatakan, orang gendut cenderung rawan terserang penyakit. Kalau seorang polisi mudah sakit, tentu tak bisa melayani masyarakat dengan maksimal. ”Bagaimana mau pegang senjata, kalau mengikat tali sepatu sendiri saja susah,” kelakar dia. Badrodin menilai, personel polisi di Kota Malang mutlak memiliki berat badan ideal. Hal ini karena Kota Malang belum termasuk wilayah zona hijau, alias minim tindak kejahatan. Dari tiga tingkat keamanan, yang diibaratkan Badrodin sebagai papan atas, tengah dan bawah, Kota Malang dikategorikannya di papan tengah. ”Masalah keamanan yang paling rawan, terutama tingginya angka curanmor dan premanisme,” katanya. ■ ab

► Mayat Istrinya Ditemukan Diborgol surya/nedi putra aw

TERORIS - Aksi bela diri Yong Moodo anggota Kostrad yang menyaru sebagai pengantar makanan siap saji melawan kelompok teroris dalam simulasi usai upacara serah terima jabatan Panglima Divif 2 Kostrad di Madivif 2 Kostrad Jl Raya Singosari, Kamis (14/10). Foto bawah: pada hari yang sama, Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin (tengah), meninjau pesawat Hercules A-1305 di hanggar Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh Malang.

Tak Boleh Ragu Tindak Anggota Nakal SINGOSARI - SURYA Brigjen TNI M Munir resmi menjadi panglima divisi (pangdiv) baru di Divisi-2 Infanteri Kostrad Singosari. Kamis (14/10). Ia menerima tongkat komando dari pangdiv sebelumnya, Mayjen TNI Geerhan Lantara, melalui upacara serah terima jabatan yang dipimpin Panglima Kostrad, Letjen TNI Burhanudin Amir. Usai upacara, dalam sambutannya, mantan Pangdiv Mayjen TNI Geerhan Lantara berpesan kepada penggantinya, agar tak ragu dalam memimpin serta melakukan pembinaan kepada personel Kostrad Singosari. ”Kalau ada personel yang melanggar hukum, jangan ragu menindak mereka dengan tegas, bahkan dengan memecat yang bersangkutan,” katanya. Upacara sertijab diwarnai atraksi bela diri Yong Moodo, free fall dan simulasi penanggulangan teroris (gultor) yang diperagakan anggota Kostrad Singosari. Simulasi ini mengisahkan bis yang berisi rombongan Kepala Daerah dan anggota DPRD disandera sekelompok teroris. Demonstrasi ini sempat menjadi rasan-rasan. ”Kalau aksinya diperagakan begini, nanti bisabisa terorisnya sudah tahu teknik penyamaran mereka ya...,” bisik seorang pria yang duduk di bangku undangan. Di hari yang sama, Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, meninjau pesawat Hercules A-1305 di hanggar Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh Malang.■ ab

0341-9597240 DISHUB, tolong lampu merah di perempatan Dieng kok sering mati , kan dikhawatirkan terjadi kecelakaan, apalagi kendaraan di daerah itu sering kebut-kebutan. Terima kasih 083834492144

surya/nedi putra aw

Demi Adipura, PKL Cibogo Digusur

Bappenas Tawarkan Krabayakan KLOJEN - Sumber air Krabayakan di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang mulai ditawarkan ke para investor oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Untuk masuk ke pasar investasi itu, diperlukan dokumen pra studi kelayakan lingkungan agar berstandar internasional. “Bappenas bersedia menyediakan konsultan untuk membuat dokumen pra studi kelayakan itu,” jelas M Nehruddin, Kepala Bappekab Malang, Kamis (14/10). Alokasi dana untuk membuat dokumen itu, diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Karena itu, lanjut Nehruddin, pihaknya sangat senang dengan bantuan Bappenas ini. “Sebab jika didanai ABPD, biayanya juga sangat besar dan dipastikan lebih mementingkan proyek prioritas seperti infrastruktur,” kata Pak Neh, panggilan akrabnya. Saat ini, proses pembuatan dokumen itu memasuki tahap penyusunan outline rencana kerja studi. “Jika ada investor yang berminat, maka akan disusun kerjasama antara investor, Pemkab Malang dengan daerah yang memanfaatkan sumber air Krabayakan,” papar pria Palembang ini. Investor dari Sidoarjo dan Pasuruan berpotensi memanfaatkan sumber air ini, karena letaknya strategis terhadap dua daerah itu. ■ vie

RAPAT - Musyawarah antara Pemkot Malang dan perwakilan PKL dan jukir Jl Cibogo mengenai rencana pengusuran, Kamis (14/10).

PAK SUJUD, jalan Haji Alwi RT 01 RW 10 jalannya rusak pak, tolong diperbaiki, karena kalau hujan becek, dan menimbulkan kecelakaan karena juga berlubang. 085755416294 Keamanan di sekitar Stadion Gajayana kurang diperhatikan, masih banyak copet di sana. 03412934643 Di PEREMPATAN jomplangan kereta yang di ciliwung, banyak pengendara yang melanggar 2 rambu larangan belok kanan dari arah ciliwung dan letjen S parman, mohon pak polisi, menertibkan mereka. 08990310866 KNALPOT blong bikin pusing, kenapa pak polisi diam saja. Kami tunggu aksi dari pak polisi. 081945595710 DINAS PU, tolong saluran pematusan yang ada di sekitar Jl Wilis dikontrol ulang. Lubang2 tambahan yang sudah dibuat untuk mengurangi luapan air di utara Jl Wilis hasilnya kurang maksimal karena ada yang dibuntu. 087839912653 BES INEP, kota malang akhir2 ini panen orang gila, lingkungan terasat tidak nyaman. Tolong bes perintahkan dinas terkait untuk mengatasinya biar Malang jadi nyaman. 03419734439

sudut kota

Sang suami, Dich Antwerpen, 69, ditemukan tak bernyawa dalam keadan kedua tangan terikat kain di vila Jl Raya Songgoriti 7 Batu itu. Sedangkan istri Dich, Suyatmi, 59, asli Surabaya juga ditemukan tewas, lima meter dari suaminya dengan keadaan tangan terborgol. Temuan dua mayat suamiistri yang sudah membusuk itu pertama kali diketahui Samuel, 35, tetangga korban. Istri Samuel selalu mengeluh mencium bau bangkai yang menyengat dari arah rumah korban. Beberapa tetangga pun sebenarnya sudah mencium bau busuk dari arah rumah korban sekitar seminggu lalu, namun diacuhkan karena dikira bangkai ayam. “Tetapi karena sore ini angina berembus cukup kencang ke arah villa yang saya jaga ini, bau busuknya jadi sangat jelas dan mengganggu,” ujar Samuel. Kamis (14/10), pukul 14.15 WIB, Samuel akhirnya berniat memberitahu tetangganya yang kewargaan Belanda itu untuk

surya/hayu yudha prabowo

EVAKUASI - Dua jenasah pasutri Dirk Van Anwerpen, 69, dan Suyatmi, 59, dievakuasi petugas Polres Batu di rumahnya, Perumahan Songgoriti no 7 Kota Batu, Kamis (14/10) malam. memeriksa rumahnya dengan ditemani Slamet, dan beberapa warga lainnya. Namun saat sampai di depan rumah, mereka tak menemukan pemilik rumah. Saat dipanggil-panggil kedua suami istri yang biasanya selalu di rumah kala sore hari itu tak menyahut panggilan mereka. “Kami akhirnya sepakat mengitari rumah korban. Dari jendela kamar korban terbuka dan saat melihat kedalam, isi kamar sudah acak-acakan,” beber Slamet. Warga pun mulai mengitari belakang rumah korban. Ternyata saat di halaman belakang itulah warga menemukan jasad suami-istri itu dalam keadaan membusuk. “Kami tidak bisa melihat keduanya secara jelas karena seluruh tubuhnya sudah membusuk dan terkelupas. Kami pun tak berani mendekat dan memilih melapor ke polisi,” katanya. Motif Belum Jelas Di mata para tetangga pa-

sangan suami-istri beda negara ini merupakan tetangga yang ramah. Namun mereka juga tidak tahu pasti pekerjaan pasti Dich, karena setiap harinya Dich lebih banyak beraktivitas di villa-nya yang tak disewakan untuk umum itu. Beberapa dari warga juga menyebutkan Dich bekerja sebagai konsulat di kedutaan Belanda di Surabaya. “Mungkin beliaunya sudah pensiun. Kami hanya tahu sekilas saja,” ujar beberapa warga. Sementara AKBP Gatot Soegeng Soesanto, Kapolres Batu, belum berani menyimpulkan kasus yang menimpa pasangan suami istri itu. Semua dugaan baik pembunuhan hingga perampokan bahkan motif lainnya bisa saja terjadi karena tak ada saksi mata. “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara. Jadi belum bisa menyimpulkan motif dibalik penemuan dua mayat ini,” jelas Gatot. ■ rea

Satpam UIN Sigap Matikan Kebakaran

KLOJEN - SURYA Rencana Pemkot Malang untuk melakukan pelebaran jalan di sepanjang Jl Cibogo, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen menuai protes Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Juru Parkir (Jukir). Pasalnya, para PKL dan Jukir untuk jangka waktu tertentu juga akan tergusur. Dalam musyawarah yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kamis (14/10), dihadiri oleh 17 PKL dan 10 Jukir yang mencari penghasilan di sekitar Jl Cibogo tersebut. Sementara dari Pemkot, diwakili Lurah Penanggungan, Camat Klojen, Kepala Bidang Parkir Dinas Perhubungan dan Kepala Seksi Penertiban Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang. Camat Klojen Priyadi mengatakan, pelebaran jalan dilakukan untuk antisipasi kemacetan disepanjang jalan tersebut. Apalagi saat ini sudah ada dua mal, yakni Matos dan M@X yang sebagian besar pelanggannya juga menggunakan akses jalan itu. “Selain itu, pelebaran tersebut juga dalam rangka mempersiapkan proses penilaian Adipura I yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” tambahnya. Sementara Kepala Bidang Parkir Syamsul mengatakan, mengacu pada Peraturan Daerah (perda) No 10 tahun 2004, parkir secara teknis tidak boleh menganggu lancarnya akses

YOK OPO BES, taman alun2 Kota kok mulai kotor, bak sampahe akeh sing jebol. Buat aja bahan yang tahan karat, tahan panas, dan permanen. 081334706202

BATU - SURYA PASANGAN suami – istri penghuni vila di Songgoriti ditemukan meninggal dengan tidak wajar di belakang rumahnya, di Jl Raya Songgoriti nomor 7 Batu, Kamis (14/10). Si suami adalah pria WN Belanda.

pengguna jalan. Kepala Bidang Ketertiban Satpol PP Kota Malang Bambang Mujiono menambahkan, penertiban memang harus dilakukan. "Sekarang pemkot ada rencana pelebaran jalan dikawasan itu. Dan kami harus menertibkannya,” tegasnya. Berharap Solusi Bijak Perwakilan PKL Ihsan Hadi mengatakan, Pemkot Malang harus mencari solusi dan tidak serta merta mengusir para pedagang yang sudah bertahuntahun mencari nafkah di tempat itu. "Harus ada solusi lain, jika memang lapak yang berbentuk bangunan permanen maupun semi permanen milik kami itu dirasa menggangu jalan atau bahkan melanggar peraturan,” katanya. Salah satu solusinya menurut Ihsan, dengan diberi bantuan tenda dari pihak Pemkot, agar kami tetap bisa membuka usaha di sekitar jalan tersebut. Ihsan juga mengingatkan, hal lain yang harus diperhatikan Pemkot dalam hal ini adalah nasib pekerja. Dari 17 PKL tersebut, rata-rata mereka memiliki 2 orang pekerja. “Kalau penertiban tanpa solusi ini tetap dilakukan, 34 pekerja dalam 17 PKL itu mau dikemanakan?, kasihan mereka kehilanagn lapangan kerja,” imbuhnya.■ st11

surya/haris suprianto

LOWOKWARU - SURYA Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) dikejutkan dengan kebakaran yang melanda sebuah rumah di lingkungan kampus ini, Kamis (14/10). Puluhan satpam UIN Maliki Malang terlihat tanggap dengan melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya. Tak lama kemudian petugas pemadam kebakaran (PMK) datang dengan membawa dua unit mobil pemadam. Meski sudah ditangani petugas PMK, sejumlah satpam bahu membahu memadamkan api menggunakan hidran dan alat pemadam api ringan. Sebagian satpam lainnya mengevakuasi warga. Kejadian di atas, bukanlah fakta sebenarnya. Kampus UIN Maliki, menggelar simulasi penanggulangan kebakaran di depan gedung Sport Centre (Gedung Oalhraga) UIN Maliki Malang, dengan melibatkan 34 personel satpam dan mahasiswa yang berperan sebagai warga di sekitar lokasi kejadian. Ketua pelaksana, Drs H Ahmad Heru Achadi Msi mengatakan, simulasi dilakukan

surya/hayu yudha prabowo

UIN MEMBARA - Satpam Unversitas Islam Malik Ibrahim (UIN Maliki) berusaha memadamkan api dalam simulasi penanganan sebagai antisipasi terjadinya kebakaran di kampus. “Ini untuk memberi bekal kepekaan terhadap sekuriti kami, agar para petugas keamanan sigap melakukan tindakan penanggulangan jika peristiwa tersebut benar-benar terjadi,” katanya. Sebelumnya, pihaknya menyelenggarakan diklat kepada 34 personel dari 42 personel satpam kampus, bekerjasama dengan PMK dan kepolisian.

Dalam simulasi yang disaksikan Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr H Imam Suprayogo dan ribuan mahasiswa itu, pihaknya 'membakar' miniatur rumah, dan 3 drum berisi kain dan kertas. Yang menarik, kegiatan tersebut tidak diketahui warga kampus. Abdul Hafidz, mahasiswa Fakultas Tarbiyah mengaku awalnya kaget saat api yang membakar miniatur rumah dan beberapa drum itu membesar. ■ st11

Buang Limbah Didenda hingga Rp 10 M KEPANJEN - SURYA Maraknya pencemaran lingkungan hidup di Kabupaten Malang mendorong DPRD terus memantangkan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup. Dalam raperda ini, diusulkan denda hingga Rp 10 miliar bagi yang melanggar. Raperda yang diajukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Malang ini diharapkan bisa mulai berlaku pada 2011 nanti. Dikatakan Ketua Pansur raperda pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup, Achmad Andi, banyak perusahan bandel yang mencemari sungai dengan limbah pabrik. Namun, pemilik pabrik tidak bisa dikenai sanksi karena tidak ada payung hukum yang mengatur pelanggaran itu. “Misalnya, pencemaran yang dilakukan pabrik-pabrik di Ke-

camatan Lawang pada sungai Paras,” ujarnya, Kamis (14/10). Andi yang juga Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Malang mengatakan, dalam raperda yang tengah dibahas itu disebutkan, sanksi bagi pelaku pencemaran lingkungan minimal denda Rp 3 miliar dan setinggi-tingginya Rp 10 miliar. Aturan ini juga akan diberlakukan bagi perusahaan atau industri yang tidak memiliki amdal. “Sanksinya Rp 10 miliar ini bagi mereka yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara, ambien/baku mutu air, laut atau kriteria baku mutu untuk kerusakan lingkungan hidup. Pelanggaran lain yang diwaspadai adalah penggunaan ABT (Air Bawah Tanah) tanpa izin. “Kalau ini dibiarkan, akan memberikan masalah terhadap

ketersediaan air,” jelas Andi. Subandiyah Aziz, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Malang menyatakan soal sanksi itu diadopsi dari UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup. “Dengan sanksi yang berat, diharapkan ada kejeraan,” kata Subandiyah Aziz. Pemberlakuan perda ini nanti BLH sebagai leading sector akan melibatkan Satpol PP dalam penegakannya. Untuk memantaunya, BLH secara periodik mengawasi perusahaan-perusahaan itu dari dokumen lingkungan. Menurutnya, di Kabupaten Malang ada 1.200 perusahaan kecil hingga besar. “Namun, yang baru memiliki dokumen lingkungan sebanyak 28 persen. Kami harap, saat penegakan perda nanti, ada proses progresif terhadap pengurusan dokumen lingkungan,” paparnya. ■ vie


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.