Surya Edisi Cetak 07 Agustus 2010

Page 9

6

Nasional - Internasional SABTU, 7 AGUSTUS 2010

Dua Orang Tewas di Lift

antar bangsa Teror Monster Buaya 6,7 Meter

â–ş Gedung Pelni Jakarta Terbakar

DARWIN - Teror buaya raksasa berukuran 6,7 meter pernah terjadi di kawasan Managoora, sekitar 965 km barat daya Darwin tahun 1997 silam. Keberadaan buaya ini sempat diabadikan salah seorang keluarga petani di sana. Adalah Jeida Francis, 23, yang mengaku salah seorang kerabatnya, telah membunuh buaya yang menakutkan itu. “Ukurannya sangat besar. Ia terlalu dekat dengan lahan pertanian dan memakan ternak kami,� tutur Francis kepada Harian Northern Territory, Jumat (6/8) Menurut Francis, bibinya mengambil foto itu, setelah si buaya ditembak mati. Beberapa warga menduga masih ada dua buaya raksasa berkeliaran di sana. Diperkirakan ukurannya sama atau lebih besar. Sayang, klaim Francis dibantah Chas Cole, yang menyebut foto itu diambil empat tahun lalu. Menurutnya, foto ini diambil dari wilayah Queensland. "Rekan saya, seorang insinyur, mengambil foto itu. Buaya itu terjerat kabel dan tenggelam hingga tewas,� bantahnya. Foto ini juga sempat muncul di Harian Cairns Post pada Desember 2008, dengan cerita yang berbeda. Dalam berita itu disebutkan, buaya itu ditembak di Sungai Albert, dekat dengan perbatasan Northern Territory. ■mail/tel/tis

JAKARTA - SURYA KEBAKARAN menimpa Gedung Pelni di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/8). Peristiwa ini merenggut dua nyawa. Jenazah keduanya ditemukan di dalam lift. Diduga mereka terjebak saat berusaha menyelamatkan diri. Api mulai membakar gedung sekitar pukul 10.30 WIB dan merambat dengan cepat. Sebanyak 24 unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi. Petugas berjuang selama dua jam lebih untuk memadamkan api. Meski sempat padam, api membesar lagi selama 10 menit. Asap hitam kembali terlihat dari bagian atas gedung. Api diduga berasal dari korsleting genset di lantai I. Kasubdin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Hariadi mengatakan, sebelum api menyala, Gedung Pelni sedang mati listrik. "Jadi, saat itu mati listrik. Petugas mencoba menyalakan genset. Kemungkinan korsleting di situ," terangnya. Api langsung menjalar cepat melalui panel-panel kabel dalam gedung. Api dari lantai 1 kemudian menjalar melalui cerobong panel, naik hingga lantai teratas, lantai 12. Api itu kemudian tersebar di tiap lantai.

telegraph

MONSTER – Mayat buaya sepanjang 6,7 meter yang dipamerkan warga Manangoora, wilayah utara Australia.

globust

"Ini gedung tua, jadi semua kabel-kabel itu masuk dalam satu panel cerobong. Makanya apinya cepat nyebar dan menyala," imbuhnya. Saat evakuasi berlangsung, terlihat seorang pria tanpa baju dan bercelana panjang warna biru, keluar dari jendela lantai 4 gedung. Ia mengalami kesulitan keluar dari pintu gedung. Pria yang kemudian diketahui bernama Madani ini selama 30 menit bergelantungan di pinggir jendela untuk meminta portolongan. Ia berteriak sembari memukul-mukulkan kaki dan tangannya ke tembok gedung. Bajunya ia lepas karena tak tahan dengan panasnya ruangan yang mulai terbakar. Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan menolong Madani karena pekatnya asap. Tangga petugas tidak mampu menggapainya, sehingga petugas terpaksa menjebol jendela lantai tiga. Petugas berhasil membawa Madani keluar gedung dan

kompas images/ kristianto purnomo

PELNI TERBAKAR - Asap tebal terlihat saat kebakaran di Gedung Pusat Pelni, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/8). Kebakaran diduga akibat korsleting hubungan arus pendek. membawanya ke rumah sakit. Ia mengalami shock dan kekurangan oksigen. Terjebak Lift Sementara dua korban tewas bernama Edi Pramono, 27, dan Dadang Nurdin, 57. Keduanya ditemukan tewas terbujur kaku di dua lift berbeda di lantai 7 Gedung Pelni. "Mereka tewas karena terjebak dalam lift dan kehabisan

Terjebur Kotoran

Pemerintah Gelagapan di MK

NASIB apes dialami seorang pria yang tinggal di Wuyuan County, China. Ia berniat buang air besar di toilet yang letaknya terpisah dari rumah. Tiba-tiba ia terpeleset dan jatuh ke dalam septic tank setinggi leher. Sialnya, ia tidak bisa meloloskan diri dan terjebak selama dua hari. Tidak ada yang menggunakan toilet, sehingga tidak ada tahu. Tak kuat menahan bau, pria itu menangis. Beruntung tangisnya didengar seorang pejalan kaki yang melintas di dekat toilet itu. Karena sulit menolong sendirian, pejalan kaki itu meminta pertolongan petugas pemadam kebakaran. Mereka datang dan menurunkan tangga ke dalam septic tank. Pria itu butuh 20 menit untuk menaiki tangganya. Meski tidak mengalami cedera, namun pria itu sangat bau. Sehingga begitu keluar dari septic tank, ia langsung lari mencari kolam terdekat untuk mandi. â– ora/tis

JAKARTA - SURYA Perwakilan pemerintah tidak dapat menjawab berbagai pertanyaan dari hakim konstitusi pada sidang uji materi UU Kejaksaan yang diajukan Yusril Ihza Mahendra di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (6/8). Contohnya saat Hakim Konstitusi, Akil Mochtar, menanyakan tentang posisi Jaksa Agung. "Saya mau minta penjelasan dari pemerintah soal posisi Jaksa Agung bagian eksekutif atau bagian pelaksanaan yudikatif?" tanya Akil. Sementara Hakim Konstitusi Harjono bertanya soal mekanisme pemberhentian Jaksa Agung karena pada UU Kejaksaan tidak dijelaskan bagaimana seorang Jaksa Agung diberhentikan. Tidak hanya itu, Hakim Konstitusi lainnya, Arsyad Sanusi melontarkan pertanyaan cukup tajam. "Apakah ada jabatan Jaksa Agung atau tidak? Menurut undang-undang, masuk ranah eksekutif atau yudika-

oksigen," kata Ahmad Lamping, Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat. Edi merupakan teknisi AC yang sedang mengerjakan instalasi di Gedung Pelni, sedangkan Dadang karyawan PT SGS yang berkantor di Gedung Pelni. Menurut Ahmad, saat kejadian, keduanya masuk ke dalam lift untuk menyelamatkan diri. Namun, karena api membesar dan merusak sistem kelistrikan,

lift mati, sehingga keduanya gagal menyelamatkan diri. "Ditemukan sudah kaku di dua lift berbeda. Tidak terbakar sama sekali, hanya kehabisan oksigen," tuturnya. Keluarga korban histeris mengetahui kerabat mereka meninggal mengenaskan. Istri Edi, Niki Ariantika menjerit histeris. Demikian pula dengan Vina, anak Dadang yang memaksa ke dalam gedung. â– kcm/tribun

tif, itu terjawab di Undang-undang Dasar 1945 pasal 24 ayat 3. Memang ada polemik di koran kalau mengacu pasal 24 ayat 3, badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman diatur Undang-undang. Tak berarti Jaksa Agung ini badan yudikatif kejaksaan adalah satu. Bagaimana dengan pendapat Jaksa Agung adalah bagian yang satu?" jelasnya. Deras dan tajamnya pertanyaan tersebut membuat salah satu wakil pemerintah yakni Kasubdit Penyiapan dan Pendampingan Sidang MK, Mualimin Abdi langsung angkat bicara. Mualimin sebagai wakil dari pemerintah mengatakan tidak bisa menjawab pertanyaan majelis hakim konstitusi secara langsung dan terbuka. Ia berjanji memberikan jawaban pada agenda sidang berikutnya. "Kami minta menunda jawaban kami, " jelasnya. â– tribun

"

! ! ! ! !

$", )- ) ) '- $ $ . *

$'# / %("&! -( )% )*

+) -

! # " #


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.