Surya Edisi Cetak 02 Desember 2010

Page 8

7

KAMIS, 2 DESEMBER 2010

ungkapan Terutama Mudah Dijangkau Nasabah MEMILIH lokasi untuk dijadikan kantor cabang memang tidak mudah. Perlu survei hingga berbulan-bulan. Faktor kemudahan jangkauan nasabah, kepadatan penduduk, lingkungan, luas dan harga bangunan, menjadi pertimbangan utama. Regional Manager Jatim Bali Nusra PT Bank Mega Tbk Koesprijono mengatakan, pemilihan kantor cabang di kawasan Jalan Dharmahusada dikarenakan lokasinya berada tengah kota dan sudah berkembang dari segala penjuru. “Investasi untuk satu outlet di ruko ini saja tak kurang Rp 3 miliar. Kita beli, tidak sewa. Semua kantor cabang tidak ada yang sewa. Pertimbangannya, kalau sewa agak rugi karena bayar sewa untuk ruko atau bangunan di tengah kota sangat mahal. Kalau dikalikan beberapa tahun bisa menyamai harga beli,� jelasnya. Ia pun memilih lokasi di tepi jalan dalam kompleks ruko menghadap jalan raya dengan lahan parkir yang cukup luas. Alasan Koesprijono, selain mudah dijangkau oleh transportasi, lokasinya tidak membingungkan nasabah. Ini pula yang mendasari surya/sugiharto alasan tidak dipilihnya lokasi Koesprijono kantor di dalam office building. Bank Mega kini memiliki tak kurang dari 45 kantor cabang se Jawa Timur, sebagian besar menempati bangunan ruko, terletak di kawasan perkantoran dan perdagangan yang sedang tumbuh. “Pendirian kantor sesuai segmentasi. Selama ini kita banyak fokus di Small Mediun Enterprise (SME) atau UKM, khususnya perdagangan. Jadi, akan kita pilih lokasi yang merupakan pusat perdagangan,� kata Koesprijono. Bank Mega menargetkan, pembukaan kantor cabang baru di 2011 sedikitnya di 10 titik. Tahun ini baru terealisasi enam cabang. "Harusnya buka 9 cabang, tapi yang tiga di Bangkalan, Pasuruan dan Kapasan, terpaksa direalisasikan Maret 2011," lanjutnya. Hingga 2018, Bank Mega bakal memiliki 1.000 kantor cabang secara nasional, saat ini baru 300 cabang. ■ame

PASAR gedung/ruang perkantoran (office building) terus mengalami perkembangan di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Kondisi ini dipengaruhi oleh permintaan yang terus meningkat, seiring kebutuhan yang juga berkembang.

D

I Surabaya, meski permintaan cenderung meningkat, namun tak dibarengi dengan ketersediaan ruang perkantoran yang cukup. Sebetulnya, kota ini memiliki beberapa gedung perkantoran yang cukup memadai. Sayangnya, sebagian besar terfokus di tengah kota. Bahkan, nyaris dalam 4-5 tahun terakhir belum ada pembangunan gedung perkantoran baru. Building Manager PT Intiland Development Tbk, Arief Subagyo, mengatakan, pasar ruang perkantoran di Surabaya dalam 1-2 tahun terakhir ini memang membaik. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah peminat, baik yang datang langsung maupun sekadar bertanya di Intiland Tower yang dikelolanya. “Jika sebelumnya rata-rata hanya ada 1-2 peminat yang bertanya setiap hari, sekarang bisa 3-4 peminat per hari. Ini membuat tingkat keterisian (okupansi) rata-rata di atas 85 persen,� kata Arief, Rabu (1/12). Menurut dia, membaiknya pasar ruang perkantoran di Surabaya tersebut tak lepas dari banyaknya perusahaan berskala nasional yang ekspansi dengan membuka kantor cabang ke kota kedua. Pertimbangan utama perusahaan tersebut, menyewa ruang perkantoran relatif tidak membutuhkan investasi besar dibanding membeli ruko. “Apalagi banyak kelebihan ruang perkantoran dibanding ruko. Selain menekan investasi, area parkir kendaraan juga tersedia. Ini berbeda dengan ruko di Surabaya, yang selama ini cenderung mengabaikan area parkir. Kendaraan rata-rata parkir di

Bisnis Membaik, Porsi KPR Ditambah SURABAYA - SURYA Dukungan perbankan dalam pengembangan bisnis gedung perkantoran (office bulding) kian membaik, seiring tingginya permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) jenis ruko (rumah toko) maupun rukan (rumah kantor). Kepala Cabang Bank Bukopin Surabaya Heri Purwanto mengatakan, permintaan KPR di beberapa bank terus naik. Ini yang mendasari Bukopin untuk memperbesar porsi kucuran KPR mulai tahun depan. �Properti yang bergeliat tak hanya untuk KPR perumahan saja, tapi juga perkantoran. Kita coba kembangkan porsi KPR mulai tahun depan," ujar Heri, di sela penarikan undian Siaga Bukopin tahap VI, Rabu (1/12). Menurut Heri, saat ini kantor-kantor yang berada di dalam gedung perkantoran mulai banyak diminati. Terbukti, gedung yang menyewakan atau menjual unit-unit perkantoran selalu ramai. "Tinggal sesuaikan harga dan lokasinya saja,� katanya. Bank Bukopin selama ini lebih fokus pada pengucuran kredit produktif, seperti ke sektor agrobisnis dan UKM, dibandingkan kredit konsumtif, seperti, KPR, KPM, KTA, kartu kredit. Kucuran kredit untuk petani tebu mendominasi. Ini mengingat, sebagian besar saham bank ini dikuasai Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) sebesar 40,37 persen per 31

Agustus 2010). Sedang kepemilikan saham pemerintah hanya 16,93 persen, Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog 11,92 persen, Koperasi Perkayuan Apkindo MPI 6,7 persen saham, dan sisanya adalah saham masyarakat umum. “Kita concern menggerakkan sektor riil, itu sebabnya porsi kredit konsumtif ditekan. Namun, melihat potensi pasarnya yang membaik, maka akan kita naikkan,� terang Heri. Hingga 30 November 2010, Bank Bukopin Cabang Surabaya telah menyalurkan kredit Rp 750 miliar, tumbuh 50 persen secara year to date. Dari outstanding ini, 10 persen dialokasikan untuk kredit konsumtif. Pada 2011, lending diharapkan tumbuh minimal 60 persen. “Bunga kredit konsumtif kita kurang bersaing, masih 13 persen. Jadi banyak nasabah beralih ke bank-bank lain. Rencana tahun depan, kita turunkan karena pasar bergairah dan pengembaliannya menjanjikan bagi bank,� lanjutnya. Heri menuturkan, Bank Bukopin juga berencana menggandeng 6–10 developer untuk mempercepat penyaluran KPR. “KPR Bukopin terbuka untuk perumahan, ruko/rukan hingga perkantoran. Khusus perumahan akan fokus pada rumah seharga di atas Rp 50 juta–300 juta,� pungkas Heri. ■ame

Pasar Ruang Perkantoran di Surabaya

Banyak Peminat, Minim Pemain

surya/habibur rohman

SEGMEN PERKANTORAN - Deretan kantor yang menempati gedung Intiland Tower Surabaya. Peminat ruang perkantoran terus mengalami peningkatan. Sayangnya, gedung yang menyediakan space di pasar ini hanya fokus di pusat kota. jalan umum,� jelas Arief. Marketing Manager PT Pemuda Central Investindo, pengembang Trillium Office & Residence, Larasati Aghata mengakui, tingginya permintaan ruang perkantoran membuatnya optimistis tower yang menggabungkan konsep apartemen dengan ruang perkantoran laku terjual, bahkan menjadi ikon baru Kota Surabaya. Ia merinci, ruang kantor di Trillium menempati lima lantai paling bawah dari total 34 lantai berlokasi di Jl Pemuda, Surabaya.

surya/habibur rohman

KANTOR CABANG - Sebagian besar peminat ruang perkantoran adalah perusahaan skala nasional yang buka kantor cabang di luar Jakarta.

' ! $ !&"!) ! # % % ' & ( !

$+ % # $ % (' + % ( ( ) * "%&#& $+* " ( % " % +% % # $ *(&' ) % . % $ %. $' % (!+* !+* % & * & * % . % ) % * $+! ( $ $ ' ) # ! " % $+" # '+* #+) () ( # % " % ) $+ ! % ) ! ( - * " ! ( - * *+ ! ( - * (% % ! ( - * $ % +% " ) ( - * # " * $ ( " ( '+* %*&% * &' % % " #+ % " #+ % ' "+# * $+" # %%. %*+" ) $+ ! % ) "+# * $ % * %' " ) $' % $+ % (+' ( $ ')+# * &# ) % +% +"+' ' " * +%*+" ) # $ %%. $+" " $ # $+#+) ) ' (* . # $ $+ % (+' ( $ $+" ( $ *+ + % & . % ) +% ! " % "+# * $+" % *+ + # '+* () ( #+) $ % # $ * %' " ) $' % $+ % (+' % ')+# % ( $ ! " % % # % ) % # * ) & ) * ) # % " % # $ " $ % % +% , * $ % ( "+# * * * ' " % % $+ % #&* &% % ( $ # % " % ) # $ $ ! % ) " ) #+" # $ $ +'+% (+ "+# * " $ # $+#+) ) ' (* ) $+# $ % * %' " ) $' %

'

) &

.1% 2,%2 !)% %-')/) "(0(, %/%- /)1)+ # *+0&%

“Permintaan datang dari konsultan finansial asing, selain dari kantor perbankan, pembiayaan, asuransi, dan forwarding. Kita akan mulai operasional tahun depan,� papar Larasati. Di Surabaya, saat ini terdapat beberapa gedung perkantoran, di antaranya, Graha Pangeran, Graha Pena, Intiland Tower, BRI Tower, Bumi Mandiri, Graha Bumi Modern, BII Tower, Gedung Medan Pemuda, Graha SA, dan Graha Bukopin. Sebagian besar gedung perkantoran itu memang berlokasi di pusat bisnis di Surabaya. Karena itu pula, Intiland mencoba ‘menggiring’ konsumen ruang perkantoran mempersiapkan konsep baru di pasar properti, yakni Spazio, sebuah proyek mixed-use development baru di Surabaya barat. Spazio merupakan proyek komersial multifungsi yang meliputi area perkantoran, apartemen, komersial, dan hotel. Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland, Sinarto Dharmawan, menjelaskan, selain mengisi kekosongan ruang perkantoran di kawasan

Surabaya barat, Spazio berbeda dengan gedung perkantoran yang ada selama ini. Pasalnya, gedung ini didesain sebagai area perkantoran yang terintegrasi dengan area kuliner yang berada di lantai dasar, apartemen, hotel, dan lifestyle outlet untuk kesehatan dan kecantikan. “Penerapan konsep ini memungkinkan perkantoran tersebut memiliki waktu operasional yang fleksibel karena aktivitas bisnis dan keramaian berlangsung sepanjang hari,� kata Sinarto, yang menyebut harga Spazio di kisaran Rp 15 juta per meter persegi. Memiliki banyak kelebihan dari sisi fasilitas dan desain, menurutnya, Spazio dibangun dengan konsep yang menggabungkan keunggulan yang dimiliki ruko dan fasilitas dari gedung perkantoran. Proyek ini memadukan nilai tambah dari ruko, seperti fleksibilitas jam operasional, penggunaan listrik dan pendingin udara yang sesuai kebutuhan, serta kepemilikan strata title dengan keunggulan fasilitas perkantoran, seperti ruang kerja yang

representatif dan lebih lapang. Butuh Waktu Direktur Property Twentyone Group Stephanus Setyabudi mengakui, segmen pasar ruang perkantoran dengan ruko berbeda. Untuk Surabaya, peminat ruko masih lebih besar dibanding ruang perkantoran. Mereka sebagian besar adalah pemain lokal, sedang konsumen ruang perkantoran adalah kantor-kantor cabang. “Minat konsumen ruko di Surabaya cukup besar, karena harga lahan masih terjangkau untuk sebuah perusahaan. Untuk diubah ke ruang perkantoran, butuh waktu beberapa tahun lagi,� jelas Stephanus. Diakuinya, kecenderungan meningkatnya pasar properti komersial, baik jenis ruang perkantoran maupun ruko ini, dipengaruhi oleh membaiknya ekonomi dan peraturan yang melarang hunian atau rumah dijadikan tempat usaha. “Ini yang membuat pelaku usaha memilih ruang perkantoran atau ruko untuk tempat usahanya,� pungkas Stephanus. ■dio


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.