Surya Edisi Cetak 02 Desember 2010

Page 19

19

Opini KAMIS, 2 DESEMBER 2010

ANDA punya keluhan, kritik atau saran terhadap layanan publik oleh pemerintah maupun swasta? Atau sekadar ingin berbagi? Email saja ke harian.surya@gmail.com atau surya.laporcak@gmail.com, faksimili ke 031-8414024, kirim surat ke Mbak Erly di Harian Surya Jl Rungkut Industri III No 68 & 70 Surabaya. Jangan lupa, sertakan scan foto dan identitas diri yang masih berlaku. Khusus untuk artikel Opini, panjang tulisan sekitar 750 kata, dan artikel Warteg sepanjang 450 kata. Email ke harian.surya@gmail.com dan lengkapi dengan scan identitas diri yang masih berlaku.

Bus di Belokan Jalan Arah Kalianyar SAYA terkadang melewati Jalan Kusuma Bangsa, Surabaya, dari arah THR menuju Jalan Kapasari. Di ujung jalan ini terdapat perempatan, yakni lurus untuk ke Kapasari, kiri ke Kalianyar dan kanan ke Jalan Ngaglik. Di perempatan ini, Jalan Kusuma Bangsa terbagi menjadi dua jalur, yakni lurus menuju Kapasari dan jalur kiri untuk belok ke Kalianyar. Sering sekali bus kota berhenti di tikungan jalur kiri jalan ini, yakni jalur untuk menuju ke arah Kalianyar. Bus berhenti menurunkan penumpang di belokan tersebut. Biasanya pada siang hari, di mana waktu tersebut adalah jam padat jalan ini. Sudah tentu ini sangat mengganggu kelancaran lalu lintas pengguna jalan yang akan menuju Kalianyar. Saya harap bus kota tak melakukan hal ini lagi, karena belokan tersebut adalah jalan umum dan tak seharusnya dijadikan terminal ‘khusus’ yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas, terlebih di siang hari. Aparat polisi, tolong dong atasi. Malista Christy malista_christy@hotmail.com

Mobil Dipereteli di Bungurasih JUMAT (19/11) pukul 20.30 WIB, saya di Terminal Bungurasih untuk bepergian ke luar kota. Saat itu saya membawa mobil dan berniat memarkir kendaraan di Bungurasih sampai dengan Sabtu (20/11). Petugas mengatakan saya bisa parkir di mana saja. Dan saya memarkir kendaraan di sebelah kanan lajur keluar, di sela dua mobil yang sudah terparkir di sana. Sabtu (20/11) pukul 23.00 WIB, saya kembali dan menuju ke kendaraan saya yang terparkir di sana dan membayar biaya parkir Rp 6.000 di loket pintu keluar. Saya baru menyadari keanehan kendaraan justru setelah tiba di rumah. Ternyata, keempat tutup veleg (wildop) hilang semua. Roda belakang sebelah kiri yang masih baik juga telah dipereteli dan diganti dengan roda yang sudah gundul. Saat diteliti lebih jauh, pemasangan roda juga kurang kuat, bautnya kendor. Saya membayangkan andai terjadi celaka gara-gara baut roda yang kendor selama perjalanan dari Bungurasih ke rumah, sungguh berbahaya. Malam (pukul 23.30 WIB) itu juga saya melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi Bungurasih dan diterima aparat yang bertugas polisi berpangkat Aiptu. Esoknya (Minggu, 21/11) dibuat laporan resmi dan disampaikan ke Polsek Waru. Petugas bilang, Senin (22/11) peristiwa tersebut akan dilacak melalui CCTV. Pelaku pencurian jenis ini benar-benar nekat, mencuri terangterangan di tempat terbuka, memakai alat berat (dongkrak), dengan waktu relatif lama (membongkar, membuka, mengganti roda), dan telah direncanakan matang. Dari fakta tersebut pelaku jelas meremehkan petugas keamanan terminal. Dan siapa pun yang mengalami kejadian seperti di atas wajar bila menyalahkan petugas keamanan Terminal Bungurasih. Dan kepada petugas kepolisian, sangat tepat bila menangani si pelaku dengan keras. Bahkan, bila perlu dengan tembakan. Rasjidin Donosuparto Ketintang Baru H2, Surabaya

4263 Indosat Main Sedot Saja SAYA pelanggan Indosat selama 5 tahun lebih. Selama ini saya sering menerima sms dari nomor 4263 dan pulsa selalu berkurang dengan jumlah yang tidak sedikit. Saya sudah menghubungi customer servise (CS) dan jujur saja jawabannya kurang memuaskan. Saya hanya disuruh unreg sekalipun sudah unreg tetap saja sms nyelonong masuk. Akhirnya saya membeli kartu IM3 yang baru. Anehnya waktu kartu tersebut diaktifkan kok langsung masuk sms dari nomor 4263 lagi? Bukan hanya sekali saya mengalami, tapi berkali- kali. Terakhir, nomor yang saya pakai sekarang (085755286551) menerima sms lagi dari nomor 4263. Mungkin sudah banyak pelanggan Indosat yang mengalami hal serupa, dan mendapat respons yang sama dari CS Indosat. Yang jadi pertanyaan saya adalah: 1. Darimana sms tersebut datang padahal saya tidak pernah mengikuti program apa pun? 2. Apakah ada kerja sama antara Indosat dengan pengirim sms tersebut? Jika tidak ada kenapa saya bisa terdaftar dalam program tersebut? 3. Mengingat saya sering mengalami hal ini dan sering pula mengeluhkan hal tersebut ke CS, namun tidak mendapat solusi sama sekali, apakah ini salah satu cara Indosat mencari keuntungan? Mohon tanggapan dari Indosat. Erik TS e_3_ts@yahoo.com 085755286551

HARIAN PAGI

Direktur Utama Rusdi Amral Pemimpin Redaksi Sunarko Redaktur Pelaksana Alfred Lande, Farhan Effendi Sekretaris Redaksi P Sujarwanto

16 Hari Melawan Kekerasan Made Ayu Nita Trisna Dewi Alumnus National Chengchi University Taipei

Dunia tengah menghelat l6 hari kampanye melawan kekerasan berbasis gender, mulai 25 November bertepatan dengan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, berakhir 10 Desember saat Hari Internasional Hak Asasi Manusia.

K

EGIATAN 16 hari ini mencoba menggugah kesadaran kita betapa kekerasan bertentangan dengan martabat dan panggilan luhur manusia untuk menegakkan peradaban di bumi. Kekerasan juga menimbulkan beragam dampak yang ujung-ujungnya bisa melemahkan masyarakat. Kekerasan memang menjadi fenomena global yang meresahkan. Di mana-mana, termasuk di Jatim kekerasan tak pernah sepi. Tak heran, masyarakat internasional, mulai dari PBB, Vatikan, OKI tahun ini lantang mengajak segenap warga dunia melawan setiap bentuk kekerasan khususnya terhadap perempuan. Salah satu keprihatinan dunia adalah kian maraknya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan korban perempuan. Simak saja berita di Harian Surya ini. Santosa Weenario alias Jiang, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan istrinya sendiri, Silvia Julia, oleh penyidik Reserse Mobil Polrestabes Surabaya (Surya, 15-16/11). Kita juga disuguhi berita TKW Sumiati yang diperlakukan sangat buruk oleh majikannya di Saudi Arabia. Migrant Care melaporkan ada 18.000 TKW di Arab Saudi yang juga jadi korban kekerasan majikan mereka. Dari beragam kasus mutilasi yang marak akhir-akhir ini,

warteg

mayoritas korbannya adalah perempuan. Kita tentu ingat Lisa yang wajah cantiknya disiram air keras oleh suaminya sendiri dan kini Lisa terus menunggu perbaikan wajahnya lewat face off. Kekerasan bukan hanya bersifat fisik seperti di atas. Kekerasan dengan kata-kata juga sering menyakiti hati atau jiwa kaum hawa. Pelecehan seksual dan martabat lewat kata-kata jelas tidak bisa dianggap sepele. Memprihatinkan, perempuan selalu menjadi objek kekerasan. Tiap hari ada puluhan, ribuan bahkan jutaan perempuan terus dikorbankan di altar kekerasan. Meski tidak semua lelaki adalah pelaku kekerasan terhadap perempuan, namun di dalam sebuah dunia yang masih didominasi oleh lelaki (patriarki), perempuan cenderung rentan menjadi korban. Dari ruang publik hingga domestik, seperti tidak ada yang steril dari kekerasan terhadap perempuan. Pelakunya bisa beragam profesi, tetapi tetap saja kebanyakan korbannya adalah perempuan. Barangkali struktur patriarkhi inilah yang memang menjadi akar dari kekerasan terhadap perempuan. Tentu menyedihkan setiap merenungkan mengapa pria yang dilahirkan dari rahim ibunya, justru tega bertindak sewenang-wenang lewat kekerasan terhadap kaum ibu.

Antilelaki Namun, tulisan ini tak bermaksud mengusung spirit antilelaki. Beberapa aliran feminis radikal suka mengusung spirit antilelaki untuk melawan setiap bentuk kekerasan terhadap perempuan. Namun, sebuah kebencian yang dibalas dengan kebencian, kekerasan yang dibalas dengan kekerasan, hanya akan memperangkap kita ke dalam lingkaran setan kekerasan yang baru. Apalagi kita kaum perempuan juga harus memberikan apresiasi kepada setiap lelaki yang justru bisa dijadikan mitra strategis bagi setiap perempuan untuk melawan setiap bentuk kekerasan terhadap perempuan. Bukankah sesuai tema yang disebutkan di atas, kita juga perlu mengajak sinergi berbagai kalangan, termasuk kaum lelaki untuk melawan kekerasan terhadap perempuan? Kekerasan tetap harus dihadapi setiap perempuan dengan

JIKA Anda mengadakan perjalanan ke Jawa Timur dan melewati Kota Ngawi, tak ada salahnya mampir ke kampung penghasil keripik tempe, Sadang. Ngawi, kota kecil yang masyarakatnya menggantungkan hidup dari bisnis rumah tangga selain bertani. Di Desa Sadang inilah penghasil keripik tempe berkualitas bisa diperoleh. Sadang, kurang lebih 2 kilometer dari pusat kota, sehingga mudah ditemukan. Karena popularitas Sadang inilah, Ngawi juga dijuluki sebagai kota keripik. Tidak hanya itu, selain harganya murah cemilan khas Sadang ini diakui memiliki citarasa dan tekstur khas. Bercermin dari usaha rumahan, produksi keripik tempe Sadang ini bisa dibilang menjanjikan. Tidak hanya bahan baku yang mudah didapat, juga cara membuatnya pun tidak rumit. Namun, perlu disadari semakin ketatnya persaingan industri bisnis kuliner di masyarakat sekarang khususnya makanan khas daerah, sehingga perlu dicermati kelangsungannya. Mengingat, di

sudah lama diminta untuk melakukan sinergi, bukan untuk saling mengalahkan. Itu sebenarnya yang dimaksudkan dengan ajaran dalam Alquran, Injil, atau Taurat bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Sayangnya, lelaki justru kerap menyalahgunakannya untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih tinggi derajatnya dari perempuan. Konyolnya, cukup banyak perempuan yang bisa dibodohi, sehingga rela dipukul, digebuki, dilecehkan atas nama ketaatan, kepatuhan istri pada suami. Padahal, undang-undang di berbagai negara, termasuk di Indonesia sudah wantiwanti kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT, pelakunya bisa dihukum. Maka marilah, khususnya lelaki yang punya kehendak baik dan perempuan antikekerasan bermitra membangun sinergi agar kekerasan bisa diakhiri, setidaknya mulailah dari rumah sendiri. 

Kirimkan naskah Anda ke e-mail ANDA PUN BISA JADI WARTAWAN harian.surya@gmail.com atau via http://facebook.com/suryasurabaya dengan subjek sesuai judul naskah. Panjang naskah 450 kata, perhatikan pedoman Ejaan Yang Disempurnakan. Cantumkan nama, alamat e-mail dan alamat lengkap. Tulisan hasil reportase, bukan opini, akan diutamakan untuk dimuat di rubrik WARTEG (wartawan warga negara) ini.

Keripik Tempe Sadang, Ikon Ngawi Wawan Pujianto Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Ngawi wcakep14@yahoo.com

cara yang tak menghalalkan kekerasan. Perempuan harus punya keberanian untuk melakukan perlawanan terhadap si pembuat kekerasan, terlebih lelaki, dengan cara lebih bijak dan beradab. Secara mental, perempuan harus berani berkata tidak sejak awal manakala ada gelagat yang menuju pada kekerasan. Namun, ketika sudah dalam situasi yang amat sulit dan terjepit, secara moral perempuan bisa memilih segala jalan untuk melawan atau menghindari kekerasan. Ini memang tak mudah. Namun, dalam cukup banyak kasus, ternyata ada perempuan yang bisa mengalahkan lelaki, bahkan seorang nenek pernah diberitakan media mampu mengalahkan perampok yang kebetulan lelaki. Tapi, tujuan tiap perempuan melawan kekerasan terhadap dirinya bukanlah dengan motif untuk mengalahkan lelaki. Perempuan dan lelaki, dalam ajaran agama apa pun

pasaran kini sangat beragam jajanan baik jenis, merek, hingga kemasannya yang lebih memikat hati dan selera konsumen. Dengan kata lain, jangan sampai oleh-oleh khas suatu daerah akan lenyap begitu saja karena peminat yang semakin menipis dan berujung pada pemberhentian produksi karena gulung tikar, kalah, dan bangkrut bersaing dengan produksi pabrik yang

Kreativitas produksi makanan khas daerah bisa menjadi ikon sekaligus penanda khas suatu daerah, dan mampu membawa nama suatu daerah muncul ke permukaan. kian hari kian membius. Hal yang sungguh menyayangkan bukan? Kreativitas produksi makanan khas daerah ini seharusnya menjadi ikon sekaligus penanda khas suatu daerah, idealnya mampu membawa nama suatu daerah ke permukaan. Bahkan, bisa menjadi contoh untuk daerah lain. Jika demikian yang ter-

jadi, maka para pengais dan pelaku di industri makanan khas daerah yang biasanya marak sebagai industri rumah tangga ini harus pintar-pintar dan mampu berpikir kreatif dan inovatif menciptakan dan mempertahankan hasil kreasinya agar tetap langgeng memperoleh kepercayaan masyarakat. Seperti keripik tempe Sadang yang selama ini hanya dikenal dengan satu rasa saja mungkin sudah saatnya berbenah diri dengan inovasi menciptakan rasa baru tanpa mengubah kekhasan citarasa kreasinya yang asli. Tidak hanya itu, bentuk dan potongan tempe pun tidak harus selalu kotak, bisa dimodifi kasi berbentuk bulat, segitiga, ataupun model lainnya untuk lebih menarik konsumen. Dan untuk kemasannya pun juga bisa dipercantik dengan tampilan yang lebih menarik pula yang tidak kalah bersaing dengan makanan serupa produksi pabrik. Dengan demikian, kepercayaan dari masyarakat pun akan bertambah jika pihak perajin keripik tempe ini juga memerhatikan betul kelangsungan dari hasil produksinya dan yang pasti untuk mengubah anggapan bahwa keripik tempe adalah makanan jadul, makanannya wong ndeso. 

Oh Junk Food... Muhammad Nabawi Mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Muhammadiyah Malang nabawimf@yahoo.com MAKANAN instan, cepat saji, junk food bukan lagi hal asing bagi masyarakat Indonesia. Serbuan junk food ini mirisnya nyaris tidak terbendung lagi. Hampir di setiap sudut kota di Indonesia merebak gerai yang menjajakan beragam makanan instan dalam beragam wajah, bentuk, dan nama. Ada pizza, spagetti, burger, fried chiken. Ada lagi sushi, sukiyaki, bento, dan berbagi jenis makanan lain dari berbagai negara kini mudah ditemui di negara kita. Melihat realitas tersebut, muncul pertanyaan, mengapa junk food lebih diminati ketimbang makanan tradisional? Utamanya kalangan muda yang cenderung menjajal sesuatu yang baru sebagai tren gaya hidup. Padahal, jika dilihat dari arti namanya junk food jelas bermakna makanan sampah. Selama ini kita menikmati makanan sampah ini dengan harga yang relatif tidak murah. Jika diban-

dingkan dengan makanan tradisional bisa dua kali lebih mahal harganya. Padahal, makanan lokal dan tradisional begitu beragam, dengan harga terjangkau, dan tetap lezat. Apalagi di Kota Malang, sebagai kota wisata otomatis memiliki beragam jajanan yang nikmat dan murah juga kualitas tak kalah. Poin penting lain perlu digarisbawahi di sini adalah tidak selamanya sesuatu yang datang dari luar mengandung manfaat yang bisa diadopsi secara spontanitas. Perlu sikap selektif agar terhindar dari perbudakan gaya hidup. Coba lihat kandungan dalam makanan sampah ini, kolesterol tinggi, minim serat, sehingga berpengaruh pada kesehatan. Padahal, semua mahfum, jika kesehatan itu mahal harganya. Tak ada salahnya di era modern ini ikut mencicipi produk baru termasuk makanan sampah tadi, namun harus diimbangi dengan ragam makanan lain yang lebih sehat dengan seruan back to local food yang halal dan murah. 

Staf Redaksi: Satwika Rumeksa, Tri Yulianto, D Wahjoe Harjanto, Trihatmaningsih, Sigit Sugiharto, Tri Dayaning Reviati, Eko Supriyanto, Hariyanto, Adi Sasono,Tri Mulyono, Tutug Pamorkaton, Wahyudi Hari Widodo, Endah Imawati, Kistyarini, M Taufiq Zuhdi, M Rudy Hartono, Ahmad Pramudito, Anas Miftahudin, Joko Hari Nugroho, Wiwit Purwanto, Suyanto, Deddy Sukma, Habiburrohman, Didik Sutrisno, Titis Jatipermata, Fatkhul Alami, Doso Priyanto, Ravianto, Dyan Rekohadi, Sri Handi Lestari, Yudie Thirzano, Marta Nurfaidah, Dwi Pramesti, Sugiharto, Musahadah, Mujib Anwar, Hadi Santoso, Sudharma Wahyu Adiwijaya, Iksan Fauzi, Ahmad Zaimul Haq; Ilustrator: Rendra Kurniawan, Akhmad Yusuf Marzuki; Perwajahan: Teguh Wahyudi, Edy Minto Prasaro, Agus Susanto, Haryoto. Direktur: Stella Soedibjo; Wakil Direktur: Sunarko; General Manager Bisnis: Stella Soedibjo, Wakil General Manager Bisnis: Wachid Mukaidori ; Manager Iklan: Prasetyo ; Manager Busdev: Tantowi Jauhari ; Marcomm: Rachmad Hariyanto; Biro/Perwakilan: Malang: Hesti Kristanti, Wahyu Nurdiyanto, Eko Nurcahyo, Sylvianita Widyawati, Aji Bramastra, Alamat: Jl Sultan Agung No. 4, Malang. Telepon: (0341) 360201 Fax: (0341) 360204. Iklan: fax (0341) 360204, Sirkulasi (0341) 360203, Kediri: Didik Mashudi, Amru Muis, Alamat: Jl Banjaran Gg I/ 131, Kediri, Tlp (0354) 686933, Pasuruan: Jl Dr Wahidin Selatan 180 Pasuruan. Telepon/fax: (0343) 412411, Gresik: Adi Agus Santoso, Mojokerto: Imam Hidayat, Jakarta: Yuli Ahmada, Alamat: Jl Palmerah Selatan 12 Tlp (021) 5483008, Fax: (021) 5495360 Kantor Pusat: Jl Rungkut Industri III No 68 & 70 Surabaya 60293 Telepon: (031) 8419000, Fax Redaksi: (031) 8414024 Alamat Surat: PO BOX 11 SBS 60400 Surabaya Penerbit: PT Antar Surya Jaya, Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No.202/SK/MENPEN/ SIUPP/A.7/1986 Tanggal 28 Juni 1986. Percetakan: PT Antar Surya Jaya. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Tarif Iklan: Iklan taktis min 75 karakter–mak 375 karakter (1 karakter Rp 800); Iklan display/umum (hitam putih) Rp 27.500/mmk, Iklan display/ umum (warna) Rp 33.000/mmk; Iklan duka cita Rp 7.500/mmk; Iklan mendesak/duka cita untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00 WIB. Bagian Iklan: Jl Rungkut Industri III No 68 & 70 Surabaya 60293, Telepon: (031) 841 9000, Fax: (031) 8470000 dan (031) 8470500. Manager Iklan Jakarta: Christina MS Indiarti; Alamat: Gedung Iklan Kompas Gramedia, Jl Palmerah Selatan No.15 Jakarta. Telepon (021) 53679599 Ext.6009, Fax (021) 53699150. Bagian Sirkulasi (Langganan): Gedung Kompas Gramedia Lt. 4 & 5 Jl. Jemur Sari No. 64 Surabaya, Telepon: (031) 8479555 (Pelanggan/Pengaduan), (031) 8483939, 8483500 (Bagian Sirkulasi) Fax: (031)8479595 - 8478753. Harga Langganan Rp 29.000/bulan, E-Mail Pengaduan: pengaduan@suryagroups.com, Rekening: BCA Cabang Darmo, Rek 088-3835830; Bank BNI Cabang Pemuda, Rek. 0048789714; Bank Danamon Cabang Gubernur Suryo, Rek 0011707361; Bank Mandiri Cabang Rungkut, Rek 141.0086001112 atas nama PT Antar Surya Jaya. Surya Online: http://www.surya.co.id E-Mail: redaksi@surya.co.id SEMUA WARTAWAN SURYA DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARASUMBER. Setiap artikel/tulisan/foto atau materi apa pun yang telah dimuat di Harian Surya dapat diumumkan/dialihwujudkan kembali dalam format digital maupun nondigital yang tetap merupakan bagian dari Harian Surya.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.