Surya Edisi 24 Agustus 2011

Page 13

7 Gresik

RABU, 24 AGUSTUS 2011

Mobil Dinas DPRD Dikabulkan, Gaji PNS Dibayar Usai Lebaran

lintas GRESIK Cemburu, Lemparkan Gelas ke Wajah GRESIK - M Nadhir (21), warga Dukuh Kembar, Kecamatan Dukun, Gresik dilempar gelas hingga pelipis kirinya robek, saat di warung milik Mislah (35), warga setempat, Senin (22/8) malam. Pemicunya, diduga karena saingan pacar dengan Abas Wibowo (25), warga Desa Mojopetung, Kecamatan Dukun. Kejadian itu bermula saat M Nadhir bersama Uman (25), warga Dukuh Kembar, Kecamatan Dukun, ngopi di warung Mislah. Tiba-tiba, datanglah Wibisono dengan marah-marah dan langsung menghantam muka Nadhir hingga babak belur. Ia juga melemparkan gelas ke muka Nadhir hingga pelipis kirinya robek. “Setelah melempar gelas, Wibowo langsung melarikan diri,” ujar Uman di hadapan penyidik Polsek Dukun, Selasa (23/8). Warga yang melihat kejadian itu langsung melerai. Kepala Polsek Dukun, Ajun Komisaris Achmad Said, mengatakan, tersangka Wibowo mengaku marah karena terbakar api cemburu. “Keduanya sudah saling memaafkan, sehingga korban dan tersangka sudah kembali pulang,” ujar Said. ■ st38

GRESIK - SURYA Bupati Sambari Halim Radianto mengabulkan permintaan DPRD dengan membelanjakan 28 mobil Daihatsu Terios TX, sebelum Lebaran. Itu bagian dari rencana memborong 42 mobil dinas DPRD dengan ongkos dari duit rakyat sebesar Rp 8 miliar. Di sisi lain, ketika menghadapi pegawai negeri sipil (PNS) yang tak punya kekuatan politik,

Bupati Sambari pilih tak menuruti harapan mereka. Ini terkait besarnya harapan PNS agar gaji bulan September dibayarkan sebelum Lebaran tiba. Harapan mayoritas PNS itu diteruskan oleh Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Yetty Sri Suparyati, kepada Bupati Sambari. Namun, bupati ternyata tak sudi mengabulkan permohonan itu.

Alasannya, dasar permohonan DPPKAD itu lemah atau tidak ada aturan kuat yang mendukung usulan itu. Menurut Yetty Sri Suparyati, permohonan lembaganya itu ditolak dengan alasan lain bahwa banyak PNS yang gajinya sudah habis terpotong untuk angsuran utang. Jika gaji diberikan dan cenderung digunakan sebelum Lebaran, dikhawatirkan para PNS akan memiliki utang ganda.

Selain itu, lanjutnya, bupati juga merasa tidak mendapat imbauan dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat agar membayarkan gaji PNS sebelum Lebaran tiba. Yetty mengakui, sebenarnya dari segi kekuatan anggaran, keuangan Pemkab Gresik masih cukup untuk membayarkan gaji di akhir bulan Agustus. “Sekarang saja ada Rp 200 miliar, bila digunakan untuk membayar gaji

Tiket Kapal ke Bawean Sudah Habis

Buat Bungko, Omzet Rp 1,7 Juta/Hari GRESIK - Pembuat makanan khas bungko kebanjiran rezeki selama Ramadan. Seorang pembuat bungko bisa mengantongi omzet rata-rata Rp 1,75 juta per hari. Nama Zumaroh (60) mungkin hanya dikenal beberapa orang dan tetangganya sebagai pembuat Bungko, makanan khas di Gresik yang hanya ditemui di bulan puasa. Tapi kalau menyebut nama produk Bungko Kopyor AR RAHMA mungkin mayoritas mengenal produk itu. Ya, Zumaroh adalah pembuat atau produsen bungko AR RAHMA yang banyak dijajakan penjual dadakan di kawasan Gresik Kota Baru. Ditemui di rumahnya di Jl Ky Sahlan XIII, Manyar Sidomukti, Selasa (23/8) pagi, Zumaroh dibantu keluarganya bisa membuat hingga 700 bungkus Bungko di awal Ramadan. Mendekati Lebaran, ia mengurangi produksi hingga 300 bungkus per hari. Untuk proses pembuatan bungko setiap hari Zumaroh menyiapkan bahan baku 20 kelapa muda kopyor, nangka seharga Rp 50.000, dua tandan pisang, 15 bungkus sagu mutiara, 30-50 bungkus roti, dan 14 kilogram gula. Untuk bahan pembungkus, tiap hari disiapkan 30 sampai 70 lipat daun. ■ rey

surya/dyan rekohadi

SELALU RAMAI - Kapal Express Bahari yang melayani pelayaran ke Pulau Bawean saat berlabuh di Pelabuhan Gresik.

Mobil Diserahkan Langsung

► Tidak Melalui Sekretariat DPRD

GRESIK - SURYA PULUHAN mobil dinas baru diberikan langsung kepada anggota DPRD tanpa prosedur berbelit. Semula, mobil dinas Daihatsu Terios TX anyar itu akan diberikan kepada mereka melalui Sekretariat DPRD.

surya/sugiyono

BERANTAKAN - Billboard atau papan reklame berdimensi 8x4x20 meter di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, depan pintu keluar masuk tol Gresik–Surabaya, tampak dibiarkan berantakan, Selasa (23/8).

Tanpa Tukang Becak, Petrokimia Tak Besar GRESIK - Sedikitnya 750 tukang becak memadati halaman Sarana Olah Raga (SOR) Tridharma, Jl Jenderal A Yani, Gresik, saat menerima seperangkat alat salat dan bingkisan uang tunai dari PT Petrokimia Gresik, Selasa (23/8). Mereka sering mangkal di jalan-jalan di Pasar Gresik dan gang-gang dari berbagai sudut kota. “Ini acara tahunan sebagai bentuk kepedulian kepada sesama umat manusia, dengan saling berbagi di bulan suci serta sebagai bentuk komunikasi antara perusahaan dengan warga sekitar, khususnya abang becak,” ujar Manajer Departemen Humas PT Petrokimia Gresik, Wahjudi. Para tukang becak itu kebanyakan berasal dari luar Gresik untuk mencari nafkah dengan mengantarkan penumpang. “Kalau tidak ada abang becak, PT Petrokimia Gresik juga tidak akan besar,” imbuhnya. Salah satu tukang becak dari Bojonegoro, Sakroni (45), yang sering mangkal di Pasar Gresik, mengatakan, bingkisan perlengkapan salat dari Petrokimia Gresik dapat digunakan untuk Lebaran bersama keluarga di rumah. “Setiap tahun mendapatkan bingkisan Lebaran dari Petrokimia, sehingga dapat membantu keluarga,” ujar Sakroni seusai menerima bingkisan. ■ st38

pegawai masih mencukupi, tapi karena tidak diizinkan ya tidak bisa,” ujar Yetty. Dengan demikian, para PNS akan menerima gaji sesuai tanggal biasanya, yakni setiap tanggal 1. “Bagi yang memiliki ATM sudah bisa menerima pada tanggal 1 September, tapi yang belum punya ATM jelas harus menunggu hingga jadwal masuk usai cuti Lebaran,“ tambah Yetty. ■ rey

Mobil dinas bagi anggota DPRD Gresik yang total anggaran pembeliannya mencapai Rp 8 miliar, akhirnya diserahkan. Para anggota dewan yang ditunjuk pun bisa langsung mengemudikan mobil baru tanpa harus melalui proses panjang pinjam pakai melalui Sekretariat DPRD (sekwan). Hal ini berbeda dari skenario sebelumnya di mana rencana awal proses distribusi mobil dinas itu diberikan melalui Sekwan. Sekretaris DPRD, Bambang

Wibisono, membenarkan, proses penyerahan mobil dinas anggota DPRD itu tidak melalui pihaknya. Mobil Daihatsu Terios TX itu diserahkan langsung dari Pemkab Gresik kepada anggota dewan yang akan memakainya. "Sudah ada musyawarah bersama tentang hal itu, saya sudah berkoordinasi dengan Ketua Dewan dan Ketua Dewan sudah berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah," terang Bambang, Selasa (23/8). Ia mengelak jika

disebut pihaknya memilih aman dengan tidak ikut mengurusi proses pinjam pakai mobil dinas tersebut. "Sudah ada aturannya demikian, dari pemkab langsung ke pemakai," kilah Bambang. Menurut Chumaidi Ma'un, anggota DPRD dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), untuk internal DPRD, prosedur pemberian mobil dinas dari ketua fraksi selanjutnya ke anggota. Ia memaparkan, karena jumlah mobil yang datang terbatas maka pembagian ke masingmasing anggota dewan diserahkan ke ketua fraksi. "Ketua fraksi yang membuat kebijakan siapa yang bisa mendapat mobil lebih dulu, karena tidak semua anggota dewan bisa dapat mobil sekarang," ujar Chumaidi. Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Titin Hamidah, juga membenarkan, penyerahan mobil dinas gelombang pertama melalui ketua fraksi. "PPP dapat jatah dua mobil, dan sudah saya tentukan siapa yang

bisa pakai duluan, saya mengalah dulu," ujar Titin. Seperti diberitakan, pembelian 42 mobil Daihatsu Terios TX untuk anggota dewan, baru bisa didatangkan sebanyak 28 mobil. Pembagian mobil dinas gelombang pertama ini masingmasing untuk Fraksi Demokrat sebanyak lima mobil, Fraksi PKB enam mobil, FPDIP dan Golkar dijatah empat mobil, Fraksi Gabungan, PAN dan PPP masing-masing mendapat dua mobil dan PKNU tiga mobil. Proses distribusi ini melenceng dari rencana semula yang dirancang Sekretaris Gresik, M Najib. Sehari setelah menandatangani kontrak pembelian 42 mobil dinas DPRD, Najib menyatakan bahwa nantinya mobil-mobil itu akan diserahkan pada Sekretariat DPRD sebagai pengelola. "Mobil diserahkan ke dewan dan nanti istilahnya anggota dewan yang pinjam pakai ke Sekretariat Dewan," ujar Najib saat itu. ■ rey

GRESIK - SURYA Tiket kapal Express Bahari yang melayani penyeberangan Gresik-Pulau Bawean sudah habis terjual untuk tanggal 20 hingga 29 Agustus. Sesuai jadwal penyeberangan, kapal Express Bahari berlayar setiap Senin, Rabu, dan Sabtu. Dari jadwal itu tercatat, tiket untuk semua jadwal penyeberangan mulai 20, 22, 24, 25, 27, dan 29 Agustus, sudah ludes terbeli. Penjualan tiket yang masih bisa dilayani terhitung mulai 3, 7, dan 9 September 2011. Marketing Express Bahari, Barata Kurniawan, membenarkan jadwal penyeberangan kapalnya untuk seminggu ke depan sudah penuh. "Pada 17 Agustus lalu kami membuka penjualan tiket untuk semua jadwal, tapi kami batasi pembeliannya, dan dalam sehari semua tiket jadwal hingga Lebaran habis," ujar Barata, Selasa (23/8). Barata menambahkan, di luar jadwal rutin setiap Senin, Rabu dan Sabtu, sebenarnya sudah ada tambahan jadwal pada hari Kamis (25/8). Tapi tiket untuk jadwal tambahan itu juga langsung ludes terbeli. Sementara itu, direktur perusahaan yang mengoperasionalkan kapal Tungkal Samudera, Abdul Halim, menyatakan, pihaknya masih bisa melayani gelombang penumpang Lebaran ke Bawean. "Kapasitas kapal kami hingga 450 orang, jadi sampai saat ini kami masih bisa menampung, belum ada tambahan jadwal," ujar Abdul Halim, Selasa. Jadwal kapal Tungkal Samudra dari Gresik ke Bawean adalah tiap Jumat, Minggu, dan Selasa. Sedangkan dari Bawean ke Gresik setiap Sabtu, Senin, Rabu pukul 09.00. Untuk diketahui, jasa penyeberangan Gresik-Bawean dan sebaliknya hanya dilayani dua kapal dari dua perusahaan berbeda itu; Express Bahari dan Tungkal Samudera. ■ rey

Ramadan, Berkah bagi Petani Buah GRESIK - SURYA Sucipto (52) dan Siono (54) warga Desa Tenaru, Kecamatan Driyorejo, Gresik, termasuk dua dari sekian petani yang mendapat berkah Ramadan. Petani buah golden, salmon, timun mas, dan garbis, itu mencatat sukses besar menjual buahnya selama bulan puasa ini. Mereka memang menanam sejak dua bulan sebelum puasa agar bisa dipanen selama puasa. “Sekitar 2,5 bulan bisa panen,” jelas Sucipto, Selasa (23/8). Walaupun perawatan tanaman buah tersebut sangat sulit, tetapi hasilnya

sangat menjanjikan. “Kalau dibandingkan jagung, keuntungannya lebih besar menanam buah, walaupun modal menanam buah juga besar, sekitar Rp 20 juta per hektare,” imbuhnya. Ia hafal betul, setiap bulan puasa, permintaan aneka buah selalu meningkat. Itu sebabnya, petani seperti Sucipto tidak hanya menanam satu jenis buah. Dalam satu lahan, mereka menanam mulai dari buah golden, salmon, timun mas, dan garbis. Untuk buah garbis harganya Rp 3.000 per kilogram, buah salmon dan golden Rp 6.000 per

kilo gram. Temannya, Siono, menuturkan, kebiasaannya menanam buah sudah berlangsung selama 20 tahun lebih. “Untuk tahun ini cuaca bagus dibandingkan tahun kemarin yang sering turun hujan,” jelas Siono, sambil memetik buah timun mas. Untuk menjual buah hasil panen tersebut, Siono dan petani lain membangun tenda di tepi jalan yang ampuh menggoda minat para pengendara. “Kadang buahnya juga diambil pengepul untuk dijual kembali,” katanya. ■ st38

surya/sugiyono

PETANI JELI - Petani Desa Tenaru, Driyorejo, saat memanen buah yang siap jual. Dalam satu lahan, mereka menanam aneka jenis buah yang biasanya laris selama Ramadan.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.