Surya Edisi 10 Agustus 2011

Page 9

RABU, 10 AGUSTUS 2011

Empat Kali Disel, Pembuat Mercon Tobat BATU - SURYA Fisik Jumanto (62), bisa jadi tak sempurna. Tapi, pria lumpuh yang tinggal di Jl Hasanuddin, Kecamatan Junrejo, Kota Batu itu jago meracik mercon. Sudah 10 tahun, ia membikin ‘mainan’ yang bisa membahayakan itu. Bahkan dalam sehari ia bisa mengantungi uang Rp 120.000 dari hasil pembuatan renteng mercon yang laris manis diburu pembeli daerah itu. Keahlian membuat mercon ini, ia warisi dari pamannya, Odi, yang sudah almarhum. Ia mendapat kiriman bahan-bahan mercon dari langganan pamannya dulu. “Saya tinggal telepon, bahan-bahan langsung dikirim. Kebanyakan dikirim dari Surabaya,” kata Jumanto. Tapi, itu semua pengalaman Jumanto dulu. Jumanto yang sekarang, memutuskan tobat dari bisnisnya. Ia kapok empat kali keluar masuk bui garagara dagangan haramnya itu. Jumanto masuk sel, tapi itu

tak lama. “Karena saya lumpuh, saya ditahan hanya dua hari. Katanya, kalau tetap ditahan justru akan merepotkan,” ujarnya ketika ditemui di rumahnya, Selasa (9/8) kemarin. Kini, pria yang keseharianya bertumpu di kursi roda itu mengaku lebih bahagia tanpa rasa waswas dibekuk aparat. Untuk menutup biaya hidup, istrinya, Sumiatun (60), bekerja sebagai buruh tani. Jumanto juga menyewakan sebagian rumahnya untuk toko. Sementara itu, Polres Kota Batu meningkatkan operasi petasan dan kembang api. Kepala Polres Kota Batu, AKBP Gatot Soegeng Soesanto mengatakan tidak akan menoleransi penjual kembang api dan mercon ilegal. Sejauh ini, pihaknya telah mengecek ke sejumlah titik penjualan petasan. Hasilnya, ada sebagian petasan yang harus disita karena memiliki daya ledak tinggi. ■ k5

Tiru Merek Papier, Pengusaha Bandulan di Sidang BLIMBING - SURYA Setelah tersendat selama 11 bulan, dikarenakan berkas perkara nyantol di Polresta Malang, akhirnya persidangan pidana kasus peniruan merek kertas papier tembakau digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kota Malang, Selasa (9/8). Liknawati, terdakwa yang tinggal di Jl Bukit Dieng MD3, Kota Malang, pun didakwa jaksa penuntut umum (JPU) telah melanggar Pasal 91 UU 15 Tahun 2001 tentang Merek Dagang. Arie Kuswandi, selaku JPU, dalam nota dakwaan, menguraikan bahwa terdakwa telah melakukan peniruan terha-

dap merek dagang milik pelapor Watma Subandi, warga Jl Selakaso, Tasikmalaya. Peniruan ini, dilakukan perempuan 70 tahun itu dengan cara membuat desain kertas papier sama dengan milik Watma. Kemiripan ini, secara kasat mata, hampir tidak ada cacatnya. “Yang membedakan hanya tulisan merek-nya. Milik pelapor hanya bertuliskan ‘Wayang’, sedangkan milik terdakwa bertuliskan ‘Wayang Sena’ dan ‘Branta Sena’. Selebihnya semuanya mirip, mulai dari warna dan desain-nya,” tandas JPU, Selasa (9/8). Sidang ini sendiri pun hanya berlang-

sung singkat sekitar 10 menit. Sebelum majelis hakim menggedok palu tanda sidang berakhir, kuasa hukum terdakwa Liknawati, Suhendro Priyadi, menyampaikan keberatan dengan dakwaan JPU. "kami akan melakukan eksepsi,” ucap Suhendro kepada majelis hakim yang diketuai oleh Hari Widodo. Perjalanan kasus ini sendiri sebelum akhirnya disidangkan di PN Kota Malang, sangat pelik dan berliku. Pada tahun 1970, Watma mendirikan pabrik papier dengan merek ‘Wayang’. Usaha ini sempat vakum di tahun 1987, hingga akhirnya di tahun 1996 pabrik ini kembali memproduksi papier dan

Curi Minyak Cengkeh, Pemuda Tirtoyudo Dibui

lintas kriminal Gelar Judi Dadu di Tegalan Tebu SINGOSARI - Kapok,tidak pernah ada dalam kamus Misnan Karso (29), warga Dusun Pakel Desa Baturetno Kecamatan Singosari. Buktinya, tiga kali masuk penjara tidak membuat Misnan tobat. Kali ini, ayah satu anak yang sebelumnya dipenjara dalam kasus pencurian, pengerusakan dan perkosaan itu ditangkap petugas Polsek Singosari dalam kasus perjudian, Senin (8/8). Misnan ditangkap di tegalan tebu dekat rumahnya saat menggelar dan menjadi bandar judi dadu di tegalan tebu, dengan sasaran konsumen para buruh panen tebu. "Polisi menyita seperangkat alat judi dadu, terdiri dari tiga dadu, lembaran alas judi dan alat pengocok dadu, serta uang tunai Rp 86.000," terang Kompol Hariyono, Kapolsek Singosari. Kapolsek menambahkan, dari catatan polisi Misnan baru bebas dari penjara pada 2010, setelah dipenjara selama 4 tahun dalam kasus perkosaan. Sebelumnya, pada 1999 dan 2002, Misnan pernah ditahan selama 3 bulan dan 4 bulan dalam kasus pencurian petai dan pengerusakan. Berdasarkan pengakuan Misnan, menjadi bandar judi dadu sudah dilakoninya sejak satu pekan terakhir. Hal ini dilakukan karena tidak lagi bekerja dari tempat pembuatan batu bata, karena tutup sementara waktu. ■ why

surya/hayu yudha prabowo

BOBOL TOKO - Abdul Munif dan Suwito EW, tersangka kasus pencurian sebuah toko di Desa Purwodadi berhasil dibekuk Polisi Sektor Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Selasa (9/8).

Dipecat, Marah, lalu Bakar Toko

► Karena Tidak Diberi Pesangon

KLOJEN - SURYA KESAL karena dipecat tanpa diberi pesangon, Lukman Efendi (32), karyawan Toko Elektronik ‘Manfaat’ Pasar Besar, Jl Pasar Besar, Klojen, mengamuk dengan cara membakar toko.

surya/wahyu nurdiyanto

BANDAR JUDI - Misnan Karso (29), dengan peralatan judi miliknya.

Tidak Diberi Rokok, Bogem Melayang KLOJEN - Darah preman mengalir deras di tubuh Rolin Setiawan (32), warga Jl Barumun, Rampal Celaket, Klojen. Seperti tato yang menjalar pekat di sekujur tubuhnya. Betapa tidak, hanya karena tidak diberi rokok, naluri brutal Rolin pun bertunas, ia tega menganiaya temannya sendiri hingga babak belur. Penganiayaan ini, terjadi pada 14 Juni 2011 pukul 23.30 WIB di warnet Pasadena Jl WR Supratman. Saat itu, Rolin meminta rokok kepada korban yang bernama Ferdi Ferisandi (22), penjaga warnet, warga Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo. Karena jengkel tidak diberi rokok, Rolin melayangkan dua bogem mentahnya ke mata Ferdi. Akibatnya, mata Ferdi menjadi lebam kebiru-biruan. Keesokan harinya, Ferdi langsung melaporkannya ke Polsek Klojen. Petugas yang mendapatkan laporan akhirnya menangkap Rolin di rumahnya, Minggu (7/8) sore. “Saya kesal, dia sering minta rokok kepada saya. Tapi saat saya minta kepadanya, ia menolaknya,” kata Rolin mengenai alasannya memukul Ferdi. ■ k1

Duda Janda Ditangkap di Losmen KEPANJEN - Aa (53) dan Rst (48), duda dan janda asal Jalan Muharto, Kecamatan Kedungkandang, Malang sangat menyesal tak bisa menahan gelora asmara yang mereka rasakan. Pasalnya, ketika sedang berhubungan intim di sebuah losmen di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, keduanya terjaring operasi Pekat yang dilakukan petugas dari Sat Sabhara Polres Malang. Ketika diamankan, keduanya mengaku sudah merencanakan untuk menikah. Aa dan Rst adalah satu dari enam pasangan bukan suami istri yang Senin (8/8) malam berhasil diamankan petugas dalam operasi pekat yang dilakukan di sejumlah hotel dan penginapan. Selain Aa dan Rst, masih ada lima pasangan lain yang terjaring, mereka antara lain berasal dari Kecamtan Wagir, Sumberpucung, Wajak, dan Pagelaran. Diuraikan Kasat Sabhara Polres Malang, AKP Hendrik Purwono, operasi tersebut dimulai pada pukul 21.00 WIB dengan menggunakan tiga buah mobil disertai dengan kekuatan 20 personil. ”Ada beberapa hotel dan penginapan yang kami datangi, tapi yang membuahkan hasil hanya di dua losmen saja. Disana kami mengamankan 12 orang (enam pasangan),” ujar Hendrik. Dua lokasi yang dimaksud Hendrik ialah Losmen Puspasari, Kepanjen dan penginapan Kalibiru, Kecamatan Slorok. ■ st17

melegalkan usahanya dengan mengurus legalitas dan hak paten kepada Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Nah, pada 2009, pihak Watma menemukan ada merek dagang yang mirip dengan dengan produknya. Setelah ditelusuri, ternyata papier itu adalah milik perusahaan papier di Bandulan Barat 31, Kota Malang, yang dikelola Liknawati. Mengetahui hal ini, Watma pun menyampaikan keberatannya kepada Liknawati, serta meminta agar Liknawati menarik produknya dari pasaran. Namun, Liknawati tetap berkelit dan akhirnya Watma melaporkannya ke Polresta Malang. ■ k1

Perbuatan nekat warga Jl Kertosari, Ketawanggede, Lowokwaru ini terungkap setelah polisi memeriksa rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan Lukman melakukan pembakaran toko pada Minggu (7/8) sore. Cerita yang Lukman jengkel dengan majikannya, terjadi lima bulan sebelumnya. Lukman diberhentikan dari tempatnya bekerja, setelah ketahuan mencuri sejumlah keping VCD original lagu-lagu di tempatnya bekerja. Tak hanya dipecat, Lukmat juga dikenakan denda Rp 6,5 juta oleh majikannya sebagai ganti atas keping VCD yang dicurinya. “Setiap pencurian, Lukman membawa pulang sekitar 10 VCD. Pencurian ini dilakukannya saat ia akan pulang kerja,”

kata Kompol Kartono, Kapolsek Klojen, Selasa (9/8). Lukman dipecat di pada bulan Maret 2011, dan ia berniat minta maaf kepada majikannya agar diizinkan kembali bekerja di toko tersebut. Namun, sang majikan tak mau memaafkannya dan tetap mengharuskannya membayar denda. Menerima perlakuan ini, Lukman pun kalap dan melampiaskan kekesalan hatinya dengan membakar toko tersebut. Eksekusi pembakaran ini, dilakukan Lukman pada Minggu (7/8) kemarin pukul 17.50 WIB. Pembakaran ini, dilakukannya saat semua karyawan sedang asyik berbuka puasa di belakang toko. Dengan cara mengendap-endap, Lukman pun mengguyur bagian depan toko dengan bensin, setelah itu

disulutnya dengan korek api. Saat api menjalar hebat, ia pun kabur. Namun, ternyata aksi ini diketahui oleh dua saksi, yakni Nur Azwil dan Slamet Santoso, keduanya ada karyawan toko sebelah. Tak hanya diperkuat oleh dua saksi itu, pembakaran yang dilakukan oleh Lukman pun juga terekam oleh CCTV. Dirasa bukti sudah kuat bahwa Lukman-lah pelakunya, pihak toko pun melaporkannya ke Polsek Klojen. “Tersangka kami tangkap di rumahnya, Senin (8/9) pukul 23.00 WIB,” ujar Kartono. Atas kejadian ini, pihak toko mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta. Untungnya, dalam kebakaran ini tak ditemukan korban jiwa atau pun luka-luka, sebab pihak toko berhasil memadamkan api. Kepada polisi, Lukman mengaku membakar toko karena jengkel karena tidak diterima lagi bekerja di toko itu. Padahal, ia sangat membutuhkan pekerjaan itu lantaran tahun depan ia akan melangsungkan pernikahan. “Saya sudah minta maaf, tapi saya tetap dipecat. Padahal, saya sudah kerja di sana selama 10 tahun,” katanya. ■ k1

TIRTOYUDO - SURYA Setelah tujuh belas hari bersenang-senang dengan uang hasil curian, Abdul Munif (25) dan Suwito Edi Waspodo (22), harus meringkuk di ruang tahanan. Selasa (9/8), kedua pemuda asal Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang itu ditangkap polisi. Penangkapan dua pemuda tak lulus SMP ini dikarenakan pada 22 Juli 2011 silam, keduanya melakukan pencurian di toko milik Supeno, warga setempat, bersama ketiga rekannya yang hingga kini masih buron. Dari toko milik Supeno, kawanan pencuri ini berhasil menggondol tiga jirigen berisi 85 liter minyak cengkeh senilai Rp 12 juta dan tiga slop rokok. Diuraikan Kapolsek Tirtoyu-

do, AKP Kamsidi, dari serangkaian penyelidikan, diketahui bahwa salah satu pelakunya ialah Munif. ”Tersangka Munif kami tangkap di rumahnya sekitar pukul dua pagi. Dari dia, informasi berkembang ke tersangka lainnya, namun yang baru bisa kami tangkap masih Edi. Lainnya masih dalam pencarian kami,” ujar Kamsidi. Dalam pemeriksaan, Edi mengaku, sehari setelah melakukan pencurian, ia bersama kawanannya kemudian menjual hasil curiannya itu di Desa Talok, Kecamatan Turen dengan harga Rp 10 juta. Dari hasil penjualan itu Edi memperoleh bagian Rp 1 juta. "Uangnya sudah habis buat bersenang-senang," kata Edi. ■ st17

Bayi Laki-laki Dibuang di Depan UIN LOWOKWARU - SURYA Warga yang tinggal di sekitaran Jl Sunan Drajat II, Lowokwaru, depan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, dikejutkan dengan penemuan mayat bayi laki-laki pada Selasa (9/8). Sekitar pukul 15.00 sore, Naryo (30), warga Joyo Grand, yang sedang mencari ikan di sungai kecil di Jl Sunan Drajat II, dikejutkan dengan adanya bau busuk. “Setelah saya telusuri, ternyata ada mayat bayi tersangkut batu kali,” katanya, ditemui di lokasi kejadian. Selanjutnya, Naryo melaporkan temuannya kepada warga sekitar yang kemudian diteruskan ke Polsek Lowokwaru. Pihak kepolisian menduga bayi itu sudah dibuang ibunya sejak 4 hari yang lalu, mengingat kondisinya yang menghitam, membuncit serta menge-

luarkan bau busuk. Selain itu, seperti kasus-kasus lainnya, pembuangan bayi selalu bermula dari hubungan terlarang sepasang adam-hawa hingga akhirnya berujung aborsi. “Dugaan kami, bayi itu adalah hasil hubungan terlarang. Pelaku membuang bayinya setelah meninggal,” kata Kompol David Subagyo, Kapolsek Lowokwaru. Selain itu, dugaan pelaku juga tak jauh-jauh dari lokasi ditemukannya bayi. Pasalnya, di sekitaran aliran sungai itu, tampak berjejer tempat kos mahasiswa, dan diduga pelakunya adalah mahasiswi yang melahirkan bayi dari hubungan gelap. “Indikasi ke arah itu (pelakunya mahasiswi) memang ada, namun kita tidak boleh gegabah menyimpulkannya. Masih perlu diselidiki,” kata Kapolsek. ■ k1

BAYI HANYUT - Petugas Polsek Lowokwaru usai mengevakuasi mayat bayi yang ditemukan di sungai, Jl Sunan Drajat II, Lowokwaru, dekat pintu gerbang kampus UIN, Selasa (9/8). surya/eko darmoko


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.