Surya 28/03/2010

Page 6

6

Jawa Timur MINGGU, 28 MARET 2010

Digerogoti Diabetes, Jadi Tengkorak Hidup

lintas jatim Petani Keluhkan Harga Gabah JOMBANG - Belum lagi memasuki panen raya, petani di wilayah Kecamatan Perak, Gudo, dan Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, mengeluhkan harga jual gabah kering panen (GKP) di tingkat petani terlalu rendah. Harga GKP di tiga kecamatan itu berkisar Rp 2.100 per kilogram hingga Rp 2.400 per kilogram. Padahal, harga penetapan pemerintah (HPP) GKP dipatok Rp 2.640 per kilogram. Nukin, petani Dusun Jayan, Desa Barongsawahan Bandarkedungmulyo mengaku, gabah hasil panennya dibeli tengkulak dengan harga Rp 2.100 per kilogram. Dengan harga sebesar itu, Nukin mengaku tidak mendapatkan untung. Para petani berharap Bulog segera menurunkan satgasnya untuk membeli gabah petani. Wakil Kepala Bulog Sub Divre II Surabaya Selatan (Mojokerto-Jombang) M Iqbal mengatakan, harga gabah di tingkat petani yang lebih rendah dari dengan HPP boleh jadi karena secara kriteria memang di luar yang ditetapkan Bulog. Namun demikian, pihaknya berjanji segera menurunkan tim satgas Bulog guna membeli gabah ke petani secara langsung. ■ uto

TKW Tewas Dianiaya Majikan MADIUN - Seorang tenaga kerja wanita (TKW), Sri Harmiati, 42, warga RT 47/RW 05, Dusun Sewu, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, dikabarkan tewas akibat dianiaya majikannya di Arab Saudi. Kabar kematiannya berdasarkan surat-surat yang diterima pihak keluarga dari perwakilan perusahaan yang memberangkatkan Harmiati. Dalam surat dan berkas itu, menyebutkan Sri Harmiati tewas pada 1 Januari 2010. Akan tetapi, KBRI baru menerima kabar kematian korban 6 Maret 2010. Perempuan tiga anak ini diberangkatkan PT Sapta Saguna Jakarta ke Arab Saudi pada 2 Agustus 2009. Harmiati menjadi pembantu rumah tangga di kediaman majikannya, Munif Rakhi Al Anazi dan istrinya, Aisyah. Namun, selama delapan bulan di Arab Saudi korban tidak pernah melakukan kontak dengan keluarganya di Madiun. Suami korban, Sukriyanto, 45, mengaku baru mendapatkan kabar kematian istrinya, Jumat (26/3) sore. Menurutnya, kabar kematian istrinya itu sangat tidak wajar. Selama di Arab, korban tidak pernah dapat dihubungi maupun memberikan kabar tentang keberadaannya di rantau. "Kami hanya menuntut, jenazah istri saya segera dipulangkan, sisa gaji yang belum dibayar segera dicairkan, serta meminta majikan istri saya dihukum setimpal," terangnya kepada Surya, Sabtu (27/3) sembari meneteskan air mata. ■ wan

surya/sudarmawan

KORBAN MAJIKAN - Sukriyanto menunjukkan foto istrinya, Sri Harmiati, TKW asal Madiun yang tewas di Arab Saudi, diduga karena dianiaya majikannya.

Ibu Muda Edarkan Uang Palsu MAGETAN - Seorang ibu rumah tangga, warga Desa/ Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Indah Pratiwi, 26, diamankan petugas Polsek Barat, Sabtu (27/3) siang. Perempuan satu anak ini sempat ditangkap warga karena membelanjakan uang palsu Rp 100.000 untuk membeli sandal dan pakaian. Selain mengamankan tersangka, petugas juga mengamankan barang bukti uang palsu senilai Rp 300.000 serta pakaian dan sandal hasil kejahatan tersangka. Sayangnya, kedua teman laki-laki tersangka berhasil kabur dari sergapan warga dan pedagang di Pasar Barat, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan. Sutarmin, 46, salah seorang pedagang mengatakan, tersangka langsung ditangkap karena ketahuan uang yang digunakan untuk membayar adalah uang palsu. Begitu ditangkap, pedagang lain yang juga menerima pembayaran dari tersangka menyadari, uang yang diterimanya palsu. ■ wan

surya/sudarmawan

MORTIR AKTIF - Sebuah mortir peninggalan Belanda ditemukan Agus Arifin, 17, warga Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, di sungai dekat rumahnya, Sabtu (27/3). Menurut polisi yang kemudian mengamankannya, amunisi itu diduga peninggalan Belanda, tetapi masih aktif.

Dukungan Fiktif Warnai Pilkada

PROBOLINGGO - SURYA Kondisi fisik Wawan Andriyanto, 27, sungguh memprihatinkan. Tubuhnya hanya tinggal kulit dan tulang. Daging yang menempel di tulangnya, terus digerogoti penyakit yang sudah empat tahun diidapnya. Pria beranak satu yang tinggal di RT 03/RW 03 Jalan Flamboyan (dulu Jalan Armada), Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo ini, kini tidak bisa ke mana-mana dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tergolek lemas di ranjangnya. Kasiati, 59, ibu Wawan mengaku, keluarga telah berupaya untuk mengobatinya. Namun, tak kunjung sembuh. Perempuan yang setia menunggu anaknya ini hanya bisa pasrah menghadapi cobaan. Di rumah berukuran 9 X 6 meter, dan hanya berkamar satu ini, ibu yang sudah lama ditinggal suaminya meninggal ini menuturkan, Wawan didiagnosis menderita penyakit gula kering dan ginjal. “Sudah hampir empat bulan ini, diarenya tidak sembuh-sembuh,” ucap Kasiati yang mengaku

telah tiga kali anaknya keluar masuk rumah sakit. Awal petaka yang menimpa pria yang sebelumnya membuka servis elektronik itu, sekitar tahun 2007, jempol kedua kaki Wawan bengkak yang dibarengi dengan demam serta keluar semacam cairan dari pori-porinya. Setelah dioperasi di RSUD dr Muhammad Saleh, sembuh. Namun, setahun kemudian kambuh lagi. Sejak saat itu, berat badannya terus menurun. Setelah dirawat jalan di Puskesmas Ketapang, diketahui Wawan sakit diabetes. “Katanya ginjalnya juga,” tambah Kasiati. Terakhir pada 24 Maret 2010, dia kembali dibawa ke rumah sakit. Tetapi, tidak mau rawat inap karena keluarga tak punya biaya. Istrinya, Farida, 23, dan anaknya Cindi Claudia, 4, tinggal di Desa Pesawahan, Kecamatan Tiris. Di sana Farida bekerja membordir ikut orang. Satu-satunya tumpuan keluarga ini hanyalah Puji Yulianto, 32, kakak Wawan yang bekerja sebagai penjaga malam. ■ st35

► KPUD Teliti Berkas Calon Independen JEMBER - SURYA KPUD Kabupaten Jember menemukan sejumlah berkas dukungan untuk calon independen ternyata fiktif. Di antaranya dari orang yang telah meninggal dunia, dari anggota TNI dan Polri yang jelas tidak punya hak pilih serta, KTP kedaluwarsa. Kejanggalan tersebut ditemukan tatkala Panitia Pemungutan Suara (PPS) memverifikasi berkas dukungan untuk pasangan independen, M Soleh dan Dedy Iskandar, sejak awal pekan ini. Meski dukungan tersebut fiktif, anehnya ada nama terang pendukung serta tanda tangan maupun cap jempol. Bahkan ada orang yang KTPnya disertakan dalam berkas dukungan, namun tidak merasa mendukung pasangan yang bersangkutan. "Kami temukan di Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji. Di situ ada 39 dukungan, yang semuanya mengatakan tidak pernah mendukung. Beberapa warga hanya meng-

aku bahwa KTP-nya dipinjam seseorang, namun tidak tahu untuk apa," ujar Amru Pramono, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rambipuji. Hal serupa juga ditemukan di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk. Di desa itu ada sekitar 30 dukungan yang semuanya fiktif karena 30 warga itu merasa tidak pernah mendukung. Selain dukungan fiktif, ada juga dukungan dari orang yang sudah meninggal. Artinya, saat petugas memverifikasi, ternyata orang yang namanya tertera di KTP sudah meninggal dunia. Otomatis petugas langsung mencoret dukungan tersebut, hingga membuat jumlah dukungan

berkurang. Verifikasi faktual dukungan untuk calon perseorangan ini masih terus dilakukan. Oleh karena itu, KPU Jember belum bisa menjumlah berapa besar dukungan faktual untuk pasangan M Soleh dan Dedy Iskandar. "Karena verifikasi kan berakhir hingga tangal 8 April," tambah Amru. Ketua Panwaslu Pilkada Jember, Arifin Nur Budiono mengatakan, pemalsuan dukungan bisa dipidana. "Kalau mereka yang merasa dukungannya dipalsu ingin melapor, kami persilakan. Bisa melapor ke panwas. Jika unsurnya kuat maka bisa mengarah pada pidana," kata Arifin. Pasangan M Soleh dan Dedy Iskandar menyerahkan berkas dukungan ke KPU Jember sebanyak 86.047 dukungan dari 28 kecamatan se-Kabupaten Jember. Jumlah minimal dukungan untuk calon independen 70.229 dukungan. Jika dalam verifikasi, jumlah dukungan kurang dari jumlah minimal itu maka calon tersebut gugur. ■ uni

Naskah Unas SMP Didistribusikan PAMEKASAN - SURYA Naskah soal ujian nasional (Unas) untuk SMP, madrasah tsanawiyah (MTs) dan SMP LB, mulai didistribusikan dari Mapolres Pamekasan ke polsekpolsek, Sabtu (27/3). Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pamekasan Kompol Bambang Sulastro menuturkan, pendistribusian naskah soal Unas itu dilakukan setelah sebelumnya panitia melakukan pemilahan sesuai jumlah kebutuhan di masing-masing kecamatan. Sedangkan distribusi dari polsek ke masing-masing lembaga pendidikan penyelenggara Unas, akan dilakukan pada hari H pe-

laksanaan, yakni Senin (29/3) dengan sistem pengawalan yang sama ketika naskah didistribusikan dari polres ke polsek-polsek. Sementara itu, di Kabupaten Sumenep, distribusi naskah dari polres telah tuntas dibagikan ke 26 kecamatan se-kabupaten. "Sesuai prosedur operasional standar, setiap pengambilan naskah soal Unas dari Mapolres Sumenep ke kecamatan dikawal polisi dan selanjutnya diamankan di mapolsek," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Mohammad Rais. Untuk distribusi naskah soal yang menjadi jatah lembaga pendidikan di empat kecamatan kepulauan terjauh, sudah tun-

tas pada Rabu (24/3). Empat kecamatan kepulauan terjauh itu adalah Masalembu, Sapeken, Kangayan, dan Arjasa. Sekitar 300 siswa SMPN 2 Pamekasan, kemarin menggelar istighotsah menyambut pelaksanaan Unas. Istighotsah digelar di Masjid Babussalam di Jalan Stadion Gang I, sekitar 500 meter dari lokasi sekolah mereka di Jalan Balaikambang, Pamekasan. Istighotsah dipimpim guru agama di sekolah tersebut. "Kegiatan ini kami lakukan agar para siswa diberi kemampuan dan ketenangan batin," kata Kepala SMPN 1 Pamekasan, Abdullah. ■ ant

surya/agus purwoko

KULIT TULANG - Wawan ditunggui oleh ibunya, Ny Kasiati. badannya tinggal kulit dan tulang, dan sehari-hari dia hanya mampu berbaring di ranjang.

Dua Tewas, Becak Dihantam Panther BANGKALAN - SURYA Ajal menjemput Sulaiman, 50, warga Desa Pacangan, Kecamatan Tanah Merah, setelah becak yang dikemudikannya diseruduk mobil Isuzu Panther, Sabtu (27/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Korban langsung tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Penumpangnya, Royani, 50, warga Desa Pacangan, yang menemui ajal. Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Samsul Muarif menuturkan, kejadian itu akibat Fendi Arkundata, 39, warga Perum Rungkut Permai Blok A-05 Surabaya, yang mengemudikan Isuzu Panther nopol M 2204 D, melaju dengan kecepatan tinggi. Saat tiba di TKP di jalan Petemon, dia tidak menduga di depannya ada becak yang searah dengannya. “Mungkin karena situasi jalan gelap karena kurang penerangan, sehingga tabrakan tidak bisa terhindarkan,” jelas Samsul Muarif. Mobil menghantam keras becak dari belakang, hingga becak sempat terseret beberapa puluh meter dari lokasi tabrakan. Dua korban langsung

tewas di TKP. “Bagian belakang becak hancur. Pengendara becak dan penumpang langsung tewas,” ujarnya. Mereka mengalami luka di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya patah tulang. Untuk menghindari amukan massa, sopir beserta mobil diamankan di mapolres. Fendi Arkundata kini mendekam di sel Mapolres Bangkalan. Kecelakaan maut juga terjadi sehari sebelumnya di Jl Raya Cangkring Malang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Gara-gara roda belakang mobil copot, mobil Kijang bernopol N 631 XB terperosok ke dalam parit setelah menabrak sebuah pohon randu di pinggir jalan. Tiga penumpang tewas seketika di tempat kejadian dan 10 korban lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan tunggal ini. Saat itu mobil tengah melaju kencang dari arah timur menuju Surabaya. Tiba-tiba roda belakang sebelah kanan terlepas. Pengemudi Agung Setiawan kaget, dan berupaya menguasai kemudi, namun mobil tidak terkendali. ■ st32/kur


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.