E-paper Surya Edisi 13 Februari 2012

Page 10

Malang Region HALAMAN 9

SENIN, 13 FEBRUARI 2012

Macan Mangsa 10 Domba

Binatang buas yang diyakini warga macan kembali berkeliaran dan memangsa 10 domba milik Mistari (50), warga Dusun Krajan, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Minggu (12/2) dini hari. Baca halaman…12 surya/k5

surya.co.id

Kota Malang Tenggelam

surya/nedi putra aw/lailatul mauludiyah/hayu yudha prabowo

BANJIR - Dari kiri: Warga RT 10/RW 01 Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang membersihkan rumahnya dari lumpur. Pengendara motor terpaksa mendorong motornya yang mogok saat melintas di Jl Mertojoyo Selatan, Kota Malang. Warga Jl MT Haryono Gg 8, Dinoyo, Kota Malang menerobos air banjir yang mengalir deras, Minggu (12/2).

IGI Harusnya Survei Dulu Laptop Guru ■ Sejumlah Ruas Jalan Macet

■ Diduga Dipicu Pasar Penampungan MALANG, surya - MALANG, SURYA –Guyuran hujan deras sekitar dua jam, Minggu (12/2) sore, membuat sejumlah kawasan di Kota Malang tergenang banjir 50 sentimeter sampai 2 meter. Banjir itu merendam puluhan rumah warga dan memacetkan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan karena banyak kendaraan yang mogok. Di antara kawasan yang tergenang banjir adalah Jl Gajayana, Simpang Gajayana, Mertojoyo Selatan, Sumbersari, Joyo Raharjo, Galunggung, MT Haryono Gg 8, Kedawung, Jl Tumenggung Suryo, dan Jl Sunandar Priyosudarmo. Namun, kawasan banjir terparah di Jl Sumbersari Gg I yang mencapai sekitar 2 meter dan menenggelamkan enam rumah penduduk. Suhairi, warga Jl Mertojoyo Selatan, mengatakan, setiap kali hujan, daerah ini memang tergenang air, namun tidak separah kali ini. “Biasanya hanya genangan di jalan saja, tidak sampai masuk ke rumah seperti ini,” kata Suhairi, sembari berusaha menutup lubang-lubang yang dapat membuat air masuk di rumahnya. Menurut Suhairi, daerahnya menjadi langganan banjir karena geografinya memang cekung, sehingga aliran air dari barat dan timur mengalir dan menggenang di daerahnya. Selain itu, tambah Suhairi, banjir yang ada di Mertojoyo Selatan dan Joyo Suko Timur dipicu adanya pasar penampungan sementara untuk pedagang Pasar Dinoyo. “Sejak ada pasar, luapannya tambah besar, juga airnya bau” kata Suhairi. Diungkapkan Suhairi, aliran yang ada di kawasan pasar penampungan di Merjosari itu tersumbat banyak sampah, se-

KAWASAN TERGENANG BANJIR Sumbersari Gg I setinggi 2 m Simpang Gajayana 60 cm Mertojoyo Selatan selutut Jl Galunggung 40 cm Sunandar Priyo Sudarmo 40 cm ■ Tumenggung Suryo 40 cm ■ Dusun Jetak Lor, Desa Mulyoagung, Dau setinggi 1m ■ ■ ■ ■ ■

hingga aliran air menjadi tidak lancar. Selain Mertojoyo, warga Jl Joyo Raharjo juga bernasib sama. Namun, penyebab banjir di Jl Joyo Raharjo yang membuat sedikitnya 30 rumah penduduk terendam karena luapan sungai Dinoyo. Selain merendam rumah warga, banjir di Joyo Raharjo juga merendam halaman sekolah Taman Kanak-kanak Sunan Giri dan sebuah pabrik kopi. Suparman, pekerja pabrik kopi ini terlihat kebingungan melihat pabriknya terendam air sedalam 30 cm. “Saya tidak tahu harus berbuat apa, pemiliknya juga tidak ada,” kata Suparman. Banjir ini juga merendam gilingan kopi, diesel, dan tungku dari batu hingga pabrik tak dapat beroperasi. “Saya tidak tahu kerugiannya berapa, pastinya sangat besar,” kata Suparman. Ketua RT 01 RW 02 Kelurahan Merjosari, Sugianto, mengakui daerahnya memang langganan banjir, namun tidak sedalam kali ini. “Biasanya paling tinggi 10 cm, namun saat ini parah, sekitar 60 cm,” kata Sugianto. Ditambahkan, keluhan banjir ini sudah disampaikan ke ketua RW dan kelurah-

an, namun dari pihak kelurahan hanya melakukan peninjauan, tidak ada penanganan pasti. Plengsengan Ambrol Hujan deras kemarin tak hanya mengakibatkan banjir, tetapi juga membuat plengsengan ambrol di Jl Kedawung Gg 15, Kelurahan Tulusrejo, Kota Malang. Akibatnya, rumah milik Suyono (58) rusak bagian belakangnya. Tak ada korban jiwa, karena saat kejadian Suyono sedang pergi. “Pak Suyono sedang pergi ke Jl Kalpataru,” kata Buanto, warga setempat. Sementara, warga Jl Galunggung terpaksa menutup ruas jalan itu dari arus lalu lintas agar genangan banjir tak masuk rumah. Arus lalin dari Jl Bendungan Sutami dialihkan lewat Jl Surabaya, sedang yang dari arah Jl Dieng dialihkan lewat Jl Bondowoso. Banjir setinggi 1 meter juga dilaporkan terjadi di Dusun Jetak Lor, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Akibatnya, akses ruas jalan desa sepanjang kurang lebih 200 meter tertutup dan sekitar 20 rumah warga terendam banjir. Warga sekitar menduga, banjir yang berlangsung sejak pukul 12.00 WIB itu terjadi karena banyaknya sampah yang menyumbat saluran air. “Selain itu juga ada pendangkalan sungai Lambau. Dengan kejadian ini, kami besok akan kerja bakti membersihkan sampah,” terang Sabar (35), warga RT 04/RW 03 yang rumahnya terendam banjir. Kejadian banjir itu tak diduga warga, sebab sejak 20 tahun lebih kawasannya tak pernah lagi dilanda banjir. Karena itu, begitu banjir datang, warga berusaha menyelamatkan barang-barang elektronik mereka. (st18/k1/ st10/st17/stf4)

MALANG, surya - Penjualan laptop di lingkungan guru SD yang sudah sertifikasi mendapat perhatian pengamat pendidikan di Kota Malang. Menurutnya, siapapun yang punya gagasan awal, harus bertanggungjawab terhadap konsistensi para guru dalam pemanfaatan laptop. Prof Dr Hendiyat Soetopo MPd, pemerhati pendidikan Kota Malang, menilai niatan

dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) untuk meningkatkan profesionalisme para guru itu sebenarnya bagus. Namun, cara yang mereka lakukan salah, karena harus memaksa para guru untuk membeli laptop. Padahal, penggunaan teknologi informasi (TI) dalam dunia pendidikan, tidak harus melihat spesifikasi alat yang digunakan, melainkan sebe-

rapa pengaruh alat itu untuk dunia pendidikan. “Para guru yang sudah punya, seharusnya bisa menggunakan laptopnya sendiri tanpa harus membeli dari IGI,” kata Hendiyat, Minggu (12/2). Apabila memang IGI punya program sosialisasi TI untuk para guru, dari IGI harus melakuakn survei ke lapangan dulu. Dari survei itu, nanti akan keta-

huan berapa guru yang sudah punya laptop dan beberapa yang belum. Setelah itu, bisa menemukan program yang tepat. Namun, ketika sudah terjadi seperti ini, seharusnya IGI juga harus menyiapkan program lanjutan. “Dari IGI tidak boleh berhenti setelah sosialisasi dan menjual laptop, mereka juga harus memikirkan kelanjutannya,” kata Hendiyat. (st18)

Dua Pelajar Tewas di Balekambang MALANG, surya - Dua pelajar dari Sidoarjo tewas tergulung ombak saat berenang di Pantai Balekambang, Bantur, Kabupaten Malang, Minggu (12/2). Mereka adalah Ahmad Jubaidilah alias Ubed (17) dan Khusnul Maarif alias Arif (17). Masing-masing pelajar kelas I SMA dan SMK Walisongo, Kecamatan Jabon. Di Jabon, Ubed tinggal di Desa Balong Tani, sedangkan Arif di Desa Jemirahan. Menurut Kepala Polsek Bantur, AKP Azwandy, peristiwa itu terjadi pukul 14.00. Saat itu, keduanya bersama lima rekannya berenang di bagian dangkal Pantai Balekambang. Saat ombak besar menggulung lima sekawan itu, hanya Ubed dan Arif yang tak bisa menyela-

Surya/nedi putra aw

SELAMAT - Dua korban ombak Pantai Balekambang Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang yang selamat M Affandi (kiri), dan M Farid di kamar jenazah RS Saiful Anwar, Minggu (12/2). matkan diri. “Kedua korban terus terseret ombak, dan jasad mereka menepi

sendiri ke dekat pura dekat situ. Setelah dievakuasi, jenazah kami bawa ke kamar mayat RSSA (Dr

Rumah Sakit Saiful Anwar) Malang,” kata Azwandy. M Farid (16), teman korban, menuturkan, mereka bertujuh tiba di Balekambang Minggu pagi. “Selain Ubed dan Arif, yang ikut ke sini saya, Affandi, Dwi Purwanto, Yudi Anoraga, dan Andika. Kami teman sekolah waktu SMP, ke sini untuk liburan dan reuni,” terangnya. Farid menambahkan, sebelumnya, justru Ubed yang mengingatkan rekannya agar tidak berenang ke tengah. “Dia bilang, jangan berenang terlalu ke tengah, nanti mati. Lha waktu itu kami renangnya juga cuma di pinggir pantai yang dangkal, tetapi tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret kami,” imbuhnya. (st17)

Ponsel dan Skripsi Mahasiswa Hanyut Saat musim hujan datang, warga yang tinggal di daerah rendah harus terus waspada. Sebab, tanpa diundang, luapan air sungai akan datang kapan saja dan menyebabkan rumah dapat terendam banjir. Seperti banjir yang terjadi di Jl Sumbersari Gg I RT 10 RW 01 Kelurahan Sumbersari, Kota Malang, Minggu (12/2). Meski hujan deras turun hanya dua jam, enam rumah warga di kawasan ini terendam banjir setinggi 2 meter. Akibatnya, seluruh barangbarang berharga milik warga seperti komputer, televisi, sepeda motor, dan surat-surat berharga lainnya rusak karena terendam air. Selain itu, sebagian barang juga hilang karena hanyut terba-

wa arus air. Satuka, warga Jl Sumbersari Gg I mengatakan, tanda-tanda banjir besar terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. “Saat itu, banjirnya masih setinggi satu meter, sehingga kami tenang saja,” kata Satuka. Namun, ketika air terus meninggi, tanpa berpikir panjang, Satuka dan warga lainnya berusaha mencari tempat yang lebih tinggi yaitu di Jl Gajayana, tanpa mampu menyelamatkan barangbarang miliknya. Namun, sekitar pukul 15.30 WIB air sudah mulai surut, sehingga warga langsung kembali ke rumahnya untuk membersihkan sisa-sisa banjir. “Semua barang saya hancur, bahkan beberapa ada yang hilang seperti surat-su-

join facebook.com/suryaonline

rat penting dan surat pensiunan,” kata Satuka. Ditambahkannya, sebelum rumahnya bersih, dia bersama keluarga akan tinggal di rumah saudara lebih dulu. Babur Rahman, mahasiswa UIN yang tinggal bersama beberapa temannya juga mengaku barang-barang elektroniknya rusak, termasuk skripsi dan proposal. “Dua HP milik teman saya juga hanyut terbawa arus,” kata Babur Rahman. Menurut warga, meski permukiman ini berada di kawasan rendah, baru kali ini kebanjiran. Mereka menduga, penyebabnya sungai di depan UIN meluap. Warga berharap segera ada tindakan dari pemerintah untuk mengatasi banjir ini. follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.