SURYA EPAPER 18 MEI 2013

Page 6

JAWA TIMUR

| SABTU, 18 MEI 2013

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Masjid Ahmadiyah Dirusak ■ Dipicu Kehadiran Jafar Warga Bogor tulungagung, surya - Ratusan warga Pakel, Tulungagung marah, mereka merusak kaca masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan, Kecamatan Pakel, Tulungagung. Untuk mengantisipasi meluasnya tindak kekerasan warga, belasan tentara dan polisi masih bersiaga penuh di rumah Jafar, tokoh Ajmadiyah setempat, Jumat (17/5). Tentara dan polisi membaur di rumah Jafar dan rumah tetangganya. Mereka bahu-membahu untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Sebelumnya, Komandan Komando Distrik Militer 0807, Letkol (Inf) Eko Hariyanto, menjamin keamanan rumah Jafar dan masjidnya. Adapun Jafar sudah terlebih dulu diamankan oleh polisi sejak semalam. Begitu juga umat Ahmadiyah lainnya, yakni Edi Susanto dan istrinya. Menurut Supinah, tetangga Jafar, saat ini tamu dari Bogor yang dipersoalkan warga kemungkinan sudah dipulangkan ke Jawa Barat. "Dia dibawa Pak Polisi sejak tadi malam," katanya. Namun, Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKPs Lahuri, saat dikonfirmasi wartawan,

storyhighlights ■ Sejak sepekan terakhir, Jafar yang dikenal tokoh Ahmadiyah ini menerima tamu dari bogor bernama Jafar Fazli Mubarak ■ Kehadiran Rizal yang diduga akan membangkitkan ajaran Ahmadiyah membuat warga tersinggung ■ Setelah melakukan pertemuan di kediaman Ketua Rt, ratusan warga memcah kaca masjid

mengaku belum mendapat laporan ihwal peristiwa tersebut.. Dipicu Kehadiran Rizal

Perusakan masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan, Pakel, Tulungagung, Kamis (16/5) malam diduga dipicu kehadiran seorang pemuda jamaah Ahmadiyah dari Bogor selama sepekan terakhir. Pemuda bernama Rizal Fazli Mubarrak bin Musipudin itu sebenarnya kelahiran Kota Mataram, 13 Mei 1989. Namun, ia sudah pindah dan tinggal di Kampung Babakan

RT 1/RW 4, Desa Pondok Ubin, Kecamatan Kemang, Bogor, Jawa Barat. Sejak sepekan ini, Rizal mendadak datang ke Tulungagung, belum diketahui apa misinya, namun yang jelas ia tinggal di rumah Jafar, pengikut Ahmadiyah. Rizal juga rajin salat di masjid yang dibangun Jafar. "Tapi Pak Jafar tidak lapor saya. Tamu dari Bogor itu juga lapornya langsung ke perangkat desa. Saya tidak tahu," kata Sarijan (67), Ketua RT 3/RW 2, Desa Gempolan, Jumat (17/5). Menurut dia, warga sekitar akhirnya merasa tersinggung karena aktivitas Rizal. Padahal, lanjutnya, Jafar sudah sepakat menghentikan aktivitas di masjidnya sejak dua tahun lalu. Itu sebabnya, ratusan orang semalam mendatangi rumah Sarijan untuk menanyakan bangkitnya aktivitas Ahmadiyah sejak kedatangan Rizal. "Banyak orang di sini. Mungkin ratusan orang. Suasana gelap," ujar Sarijan. Usai pertemuan di rumah Ketua RT itulah, massa merusak kaca jendela masjid Ahmadiyah yang dekat rumah Jafar. Dalam aksi kekerasan itu tidak sampai ada korban.(yul)

Siswa Miskin Sulit Ambil Ijazah jember, surya - Kendati sudah membayar lunas uang Raskin, ratusan penerima raskin asal Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo resah. Ini menyusul, beras raskin (raskin) yang hingga kini belum didistribusikan ke desa itu. Pihak SMK Berdikari Jember masih menahan ijazah muridnya. Jumat (17/5) keluarga dua orang murid yang ijazahnya ditahan mendatangi sekolah itu untuk mengambil ijazah tersebut. Keluarga itu juga didampingi Ketua KOmisi C DPRD Jember M Asir. Namun ijazah itu tidak jua diberikan. Bahkan, keluarga minta fotokopi ijazah juga tidak diberi. Kedua murid yang hendak mengambil ijazah melalui keluarganya itu adalah Kurniawan (21) dan Irfan Prasetyo Sasongko (22), warga Desa/ Kecamatan Rambipuhi. Kedua pemuda itu lulus tahun 2012 lalu. Yolan Listra Sari, kakak Irfan Prasetyo, mengatakan adiknya disebut pihak sekolah mempunyai tanggungan biaya pendidikan Rp 2 juta. "Ada uang gedung, ujian nasional dan sejumlah biaya lain. Katanya totalnya Rp 2 juta," ujar Yolan. Orang tuanya tidak bisa memenuhi tanggungan itu karena keluarga tidak mampu. Ayahnya pernah bekerja sebagai sopir namun kini sudah berhentikarena sakit, sementara ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Yolan sendiri bekerja, namun belum mampu mencukupi tanggungan pendidikan sang adik. Kurniawan diwakili pamannya, Mamad. Senada dengan Irfan, Kurniawan juga berasal dari keluarga tidak mampu. "Sekarang bekerja di bengkel sepeda onthel. Pinginnya ada ijazah biar bisa bekerja lebih layak," ujarnya. Sementara Irfan sendiri sekarang berjualan

surya/sriwahyunik

dialog - Kepala SMK Berdikari Jember Suhada (kiri), Yolan Listra Sari dan Ketua Komisi C DPRD Jember M Asir saat dialog soal ijazah yang disita sekolah. dawet di Kecamatan Mumbulsari. Dari penghasilan Rp 20.000 - Rp 50.000 per hari itu, ia sisakan untuk ditabung agar bisa menebus ijazah yang masih ditahan sekolah. Kepala SMK Berdikari, Suhada mengatakan tidak bisa serta merta memberikan ijazah itu. Meskipun telah menerima surat keterangan tidak mampu yang dibawa keluarga, pihaknya masih harus menyurvei kondisi rumah dan perekonomian keluarga yang mengajukan keringanan biaya. "Akan disurvei dulu, kemudian dirapatkan di dewan guru dan dilaporkan kepada yayasan yang memegang keputusan," ujar Suhada. Ia menambahkan, tidak hanya ijazah dua orang itu yang masih berada di sekolah itu namun ada 16 ijazah lain yang juga belum diambil. Secara bertahap, ijazah yang belum diambil biasanya diambil oleh pemiliknya jika sudah melunasi biaya pendidikan. (uni)

surya/yuli ahmada

kaca pecah - Perusakan masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan, Pakel, Tulungagung, Kamis (16/5) malam dipicu kehadiran Rizal Fazli Mubarak, pemuda jamaah Ahmadiyah dari Bogor. Terlihat petugas sedang olah TKP di Masjid dekat rumah Jafar, tokoh Ahmadiyah

Petani Dirikan 5 Tenda di Depan Dewan ■ Tuntut Tanah eks Perkebunan blitar, surya - Puluhan petani asal bekas perkebunan Sengon, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, dan eks perkebunan Gambar Desa Sumberasri Kecamatan Nglegok, Jumat (17/5) pagi kembali mendatangi gedung dewan. Seperti demo Kamis (16/5) kemarin, siang ini mereka juga mendirikan tenda. Bedanya, kalau demo kemarin hanya mendirikan dua tenda, namun Jumat mereka mendirikan lima tenda di atas trotoar depan gedung dewan di Jl A Yani. Praktis, keberadaan lima tenda dari terpal itu menutupi

pemandangan gedung dewan. "Kami akan terus berdemo setiap hari dengan cara seperti ini. Sebab, kalau nggak seperti ini, para pejabat, termasuk bupati dan anggota dewan nggak bisa melihat apalagi mendengarkan aspirasi kami," tegas M Trianto, koordinator aksi. Tepat pukul 11.00 WIB, perwakilan pendemo diterima Edi Masna, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar. Anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrat ini mengaku pihaknya sudah mengagendakan pertemuan antara pendemo dengan dinas terkait, di antaranya, BPN, ka-

bag pemerintah, kedua camat dan kedua kades, yang memiliki wilayah dua eks perkebunan tersebut. "Tadi pagi, undangannya sudah dikirim dan diagendakan pertemuan akan berlangsung di gedung dewan pada Selasa (21/5)," kata Masna. Namun hal itu tak membuat Trianto dan kawan-kawannya percaya. Sebab, mereka sudah sering diberi janji manis oleh anggota dewan. Karena itu, mereka tak akan menghentikan demonya sebelum tuntutannya terpenuhi. "Kami terus berkemah di sini sampai janji anggota dewan itu terealisasi. Yakni, mempertemukan kami dan berdialog

langsung dengan para eksekutif. Jika tanggal 21 nanti kami kembali dibohongi lagi, ya kami kembali beraksi terus," ungkap Trianto. Masna menambahkan, itu hak mereka kalau akan berdemo terus. Namun, yang penting mereka bisa menjaga ketertiban. Seperti diketahui, demo yang sudah berlangsung berkali-kali ini di antaranya menuntut tanah bekas dua perkebunan itu diredis. Sebab, izin hak guna usaha (HGU)nya sudah lama mati dan tak bisa diperpanjang lagi. Namun demikian, pemilik modal yang menggelola lahan itu belum mau hengkang.(fiq)

Elpiji 3 Kg di Pamekasan Tembus Rp 20.000 pamekasan, surya - Sejak dua hari belakangan ini, harga gas elpiji ukuran 3 kg di Pamekasan naik tajam. Jika sebelumnya hanya Rp 16.000 – Rp 17.000, kini melonjak menjadi Rp 18.000 hingga Rp 20.000. Selain harganya melangit, elpiji 3 kg ini sulit di dapat. Jika di sejumlah kios dan toko pengecer terdapat tumpukan tabung 3 kg, isinya kosong, bahkan sebagian tabung milik warga yang dititipkan kepada para pengecer, yang antre sebelumnya. Menurut Ny Mud, salah seorang pengecer elpiji 3 kg di Jl Kabupaten, sebelumnya ia menjual elpiji 3 kg seharga Rp 17.000, namun sekarang ia menaikkan harganya menjadi Rp 18.000. “Harga yang kami jual ini masih wajar. Di Proppo, harganya sudah Rp 20.000. Dan saya menjual elpiji 3 kg dengan harga Rp 18.000 keuntungannya cuma Rp 1.000 per tabung,” kata Ny Mud, Jumat (17/5). Pudjianto, pemilik pangkalan elpiji, di Jl Trunojoyo, Pamekasan mengakui, belakangan ini terjadi pengurangan jatah kiriman dari agen kepada pangkalannya. Biasanya ia mendapat jatah 300 tabung 3 kg per hari, kini turun menjadi 225 tabung per hari. Dikatakan, begitu kiriman elpiji datang dalam waktu hitung-

an jam sudah habis, karena langsung didrop ke pengecer dan pelanggan sekitar dengan harga Rp 15.000 per tabung. “Kalau sekarang harganya melambung tinggi, kami tidak mengerti,” kata Pudjianto. Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Achmadi, mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kg

dan naiknya harga di luar batas toleransi, diduga kebutuhan masyarakat terhadap elpji 3 kg meningkat. Sementara pasokan elpiji dikurangi. Dewan sudah merekomendasikan Pemkab agar minta tambahan kuota elpiji 3 kg ke pertamina. Kepala Bagian (Kabag) Sum-

ber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan, Ahmad Jumhari Gani, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, langkanya elpiji 3 kg ini, karena terjadi jatah pengurangan sebanyak 2 persen. Selain itu, kini banyak masyarakat beralih dari pengguna elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg, karena harganya terpaut jauh.(sin)

Diantar Ribuan Pendukung, Pasangan MY Yakin Menang 60 Persen SURYA - MOJOKERTO, Pasangan calon Wali Kota Mas’ud Yunus Suyitno (MY) sampai saat ini elektabilitasnya disebut tertinggi. Wajar PDIP sebagai partai pengusung yakin bahwa dengan realitas saat ini, pasangan MY bisa menang satu putaran suara dengan raihan 60 persen suara. Apalagi pasangan ini didukung lima partai parlemen dan nonparlemen. Partai pendukung di parlemen adalah PPP, PKS, dan PKNU. Sedangkan dua partai nonparlemen adalah Gerindra dan PBB. Ketua DPC PDIP Yunus Suprayitno saat mendampingi pasangan MY sebagai bakal calon wali kota Mojokerto ke KPUD Kota Mojokerto, Jumat (17/5/2013). Massa pendukung ini adalah massa riil, murni warga Kota Mojokerto.

PDIP sendiri siap mengunci menjadikan Pak Gani (Wali kemenangan MY. Dari jumKota Mojokerto Abdul Gani lah pemilih yang diperkirakan Soehartono) sebagai jurkam bemencapai 107.000 suara, sok,” kata Yunus. 60 persen optimistis direbut. Sementara itu, ribuan warga Mengingat semua lapisan maKota Mojokerto pendukung MY syarakat dengan relawan dan ikut mengantarkan MY daftar komunitas MY Family akan sebagai bakal calon pasangan bergerak serentak sinergis wali kota ke KPUD. Mas’ud bersama mesin partai. “Kami didampingi Suyitno berharap menargetkan 55.000 suara Pilwali 29 Agustus nanti berkita amankan. Bahkan akan langsung aman dan demokratis. Pasangan MY (Mas’ud Yunus-Suyitno) kita kunci suara ini,” kata Yu- saat mendaftar sebagai bakal calon pa“Kami akan ciptakan kota ini nus. sangan wali kota ke KPUD kota Mojokerto. sebagai service city. MasyaraMY terhitung calon incumkatnya sehat, cerdas, dan sebent. Mas’ud saat ini menjabat jahtera,” kata Mas’ud. san, dan loyalis hingga tingkat ranWawali sedangkan Suyitno Sekda- ting kelurahan. Soal target suara, MY akan berkot. Pasangan ini mengusung tagMas’ud yang dikenal dengan usaha maksimal dengan orientasi line “Merakyat dan Melayani Setu- sosok Yai juga memiliki loyalis. Je- kesejahteraan masyarakat. Biaya lus Hati”. Setiap partai pengusung maah pengajian Muslimat, Fatayat, kesehatan gratis dan biaya operadan pendukung siap menggerak- dan jemaah pengajian Ummahat sional pendidikan gratis. (adv/Faiq kan seluruh mesin, kader, simpati- juga mendukung MY. “Kami juga nuraini)

join facebook.com/suryaonline

follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.