E-paper Surya Edisi 28 November 2012

Page 22

19

persebaya, rek surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Belakang Masih Panas ■ Segera Nego Harga Gancev SURABAYA, SURYA - Goran Gancev belum menjadi satu-satunya pemain harapan bagi pertahanan Persebaya Surabaya. Karena ia kedatangan pesaing baru untuk berebut tempat di posisi palang pintu, yaitu Mahmoud Mansouri, mantan pemain klub elite Iran, Sepahan FC. Mahmoud sudah terlihat mengikuti sesi latihan Selasa (27/11) sore. Dalam latihan kemarin, bek yang sebelumnya mengikuti proses seleksi di Persib Bandung ini, mengenakan nomor punggung 25. Mahmoud kemarin ditempatkan dalam tim cadangan Persebaya. Sayang, Mahmoud bermain tidak terlalu memukau. Ia sering gagal menjalankan tugas mengawal tukang gedor Tim Bajul Ijo, Fernando Soler. Penampilan perdana Mahmoud pun berujung rapor merah dari pelatih Persebaya, Ibnu Grahan. Ibnu mengaku, penampilan Mahmoud di hari pertama tidak membuatnya terkesan. “Saya pikir dia masih sangat kurang untuk ukuran bek asing. Tetapi kami harus fair. Kami beri dia kesempatan satu hari lagi untuk menunjukkan permainan terbaiknya,” nilai Ibnu. Apa yang diungkapkan Ibnu ini, sepertinya menjadi indikasi buruk buat Mahmoud. Sangat jarang terjadi, Ibnu hanya memberi waktu dua hari kepada pemain asing untuk unjuk gigi. Kesempatan yang diperoleh Eric Beyemi dan Goran Gancev, menjadi contoh nyata. Nah, melihat Ibnu yang hanya memberi deadline sehari lagi untuk Mahmoud, menjadi pertanda bahwa ia tak begitu meminati pemain asal Teluk Persia itu.

“Tetapi semua masih bisa terjadi. Kalau besok dia bermain bagus, bukan mustahil kita lakukan pendekatan lebih lanjut,” ujar mantan playmaker Persebaya di era 1980-an ini. Gancev sampai kemarin belum bisa melahap porsi penuh latihan. Dia hanya berlatih ringan di sisi lapangan, lantaran cedera engkelnya belum sembuh benar. Tanda-tanda bahwa pilihan stoper akan jatuh ke Gancev, juga kian dekat. Pasalnya, Ibnu memastikan ia tetap menawar harga Gancev akhir pekan ini, terlepas kondisi cedera yang dialami pemain Macedonia itu. “Saya rasa itu bukan cedera bawaan, jadi tidak masalah. Akhir pekan ini kami lakukan negosiasi harga. Sebetulnya sudah, tetapi belum ada titik temu,” tambah Ibnu. Dalam sesi latihan kemarin, dua mantan pemain Persibo Bojonegoro yang sebelumnya meninggalkan Persebaya, yakni Syahroni dan Harry Saputra, juga terlihat bergabung kembali. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kedua pemain ini sempat ikut seleksi, namun pulang karena menolak nilai kontrak yang disodorkan Persebaya. Kabarnya, kedua pemain yang pernah memakai kostum Garuda (Syahroni Timnas U23, sementara Harry Indonesia Selection) itu, datang untuk menegosiasi ulang tawaran dari Persebaya. (ab)

RABU, 28 NOVEMBER 2012

Uji Mental, Hasil Nomor Dua SURABAYA, SURYA - Jajaran direksi Persebaya Divisi Utama ternyata tidak menganggap hasil akhir uji coba melawan Perseba Bangkalan Super, Rabu (28/11), sore ini, sebagai bahan untuk memvonis pelatih anyar mereka, Miroslav Janu. Direktur Persebaya DU Diar Pratama Putra mengatakan, pihaknya menjadikan uji coba ini untuk melihat kemampuan teknis serta mental para pemain. “Uji coba ini untuk melihat kemampuan pemain kami serta membiasakan mereka dengan strategi dan taktik pelatih. Kami juga ingin menguji sejauh mana mental bertanding pemain sebelum turun di kompetisi nanti,” ujar Diar, Selasa (27/11). Diar mengatakan, sudah waktunya pemain mendapat ujian atmosfer pertandingan yang sesungguhnya. Menurut Diar, pihaknya tidak menginginkan pemain merasa sudah bagus sendiri, lantaran selama ini belum pernah menghadapi tim lain. “Kalau hanya latihan-latihan saja, pemain cenderung merasa sudah bagus. Karena itu, kami merasa perlu ada ujicoba, agar feeling ball pemain tidak hilang,” terangnya. Menariknya, meski menghadapi tim yang di atas kertas selevel di bawah Persebaya D U , Diar tetap mengaku tidak mempermasalahkan hasil akhir laga ini. Ia menegaskan, pihaknya murni ingin melihat kemampuan para pemain yang sudah dikontrak. “Hasil akhir bukan tujuan utama laga uji coba ini. Kami berharap bisa melihat di sektor mana yang masih perlu dibenahi,” sebutnya. Di sisi lain, Perseba akan tampil

dengan menurunkan dua pemain asing mereka, Danilo Fernando dan Germain Bationo. Setali tiga uang dengan Persebaya DU, tim yang musim depan akan bermain di Divisi Utama PT Liga Indonesia ini mengatakan, hanya akan menjadikan laga ini untuk melihat kualitas para pemain seleksi. “Saat ini di tim kami ada 30 pemain yang mengikuti seleksi. Tim ini juga akan diperkuat Danilo dan Bationo,” ucap Nus Yadera, Pelatih Perseba Bangkalan. Mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini mengakui, proses pembentukan tim telah berjalan lama. Meski demikian, dia tidak pasang target menang di laga ini. “Uji coba nanti fokus untuk mencari kekurangan tim. Jadi saya bisa melaporkannya pada manajemen saat evaluasi pemain nanti,” tandasnya. Sementara itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya akhirnya resmi memberi izin kepada Persebaya DU untuk memakai Stadion Gelora 10 November Surabaya pada laga ini. Kepala Dispora Surabaya, Sigit Sugiharsono, mengatakan, laga sepak bola yang tidak boleh diadakan di Stadion G10N, hanyalah yang sifatnya komersial. “Boleh digelar, asal pertandingan itu tidak ditiketkan. Semua tim boleh, termasuk Persebaya LPI. Syaratnya satu, tidak ditiketkan,” tegas Sigit. (ab) surya/erfan hazransyah

PERAN SENIOR - Uston Nawawi bisa jadi penyeimbang bagi para pemain muda Persebaya DU di uji coba nanti.

BELUM MENJANJIKAN - Mahmoud Mansouri (Iran) terlihat berlatih, Selasa (27/11). Waktunya tersisa 24 jam. surya/erfan hazransyah

Sepak Bola RI Paling Rumit Sedunia JAKARTA, SURYA - Konflik dalam persepakbolaan Indonesia yang melahirkan perpecahan federasi, dinilai FIFA tidak sekadar rumit. Bahkan Sekjen FIFA, Jerome Valcke, menekankan bahwa situasi sepak bola Indonesia saat ini merupakan yang paling rumit di dunia. Pernyataan Valcke ini diungkapkan Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz. Bersama Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman, Halim bertemu dengan Valcke, Kamis (22/11) pekan lalu.

Pertemuan ini juga dihadiri Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi, Thierry Regenass. "Sekjen FIFA mengakui situasi di Indonesia dalam penegakan statuta paling rumit di dunia dan tidak ada bandingnya," ungkap Halim. Sebutan ‘tidak ada bandingnya’ itu mungkin membanggakan bila prestasi Timnas Indonesia sangat bagus dan kondisi federasi setempat harmonis. Namun istilah itu malah menunjuk pada ruwetnya konflik antara PSSI dan KPSI.

"Tetapi kita tetap bersemangat untuk menegakkan statuta, meski ini situasi paling rumit di dunia," sambung pria yang karib disapa Gus Lim ini. Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut, perwakilan FIFA bertanya kepada delegasi PSSI cara menyelesaikan kemelut di sepak bola Indonesia. Menjawab pertanyaan itu, Gus Iim menjelaskan bahwa PSSI akan tetap tegas dalam menegakkan statuta. Selain itu, sambungnya, PSSI akan meminta penegakan hukum. "Saya ingatkan pula, bahwa

FIFA yang meminta kami untuk menegakkan statuta lewat surat bertanggal 09 Oktober 2012 lalu. Kalau gagal melalui MoU, maka PSSI akan kembali ke Statuta," Gus Lim menegaskan. Ia juga menjelaskan, FIFA merevisi sanksi untuk PSSI atas konflik dualisme organisasi itu. Sebelumnya FIFA menegaskan, jika belum ada penyelesaian hingga 10 Desember 2012, maka PSSi akan dijatuhi sanksi. Namun dari pertemuan di Zurich, 22 November lalu, batas waktu itu diundur Januari 2013. (bolanet/brj)

Streak Pusura Terhenti

surya/erfan hazransyah

DUA GOL - Pemain El Faza (depan) melepaskan diri dari kawalan pemain Bintang Angkasa, Selasa (27/11).

join facebook.com/suryaonline

SURABAYA, SURYA - Rentetan kemenangan (streak) lima kali berturut-turut yang diraih Putra Surabaya (Pusura) di Kompetisi Internal PSSI Surabaya Kelas II, akhirnya berhenti juga, Selasa (27/11). Dan cukup mengejutkan, karena tim yang pertama kali mampu mencuri angka dari Pusura, justru tim papan bawah, Setia Naga Kuning (SNK). Klub yang ikut membesarkan seorang Andik Vermansyah ini, memaksa Pusura bermain imbang 1-1 (1-0). SNK bahkan nyaris membawa pulang tiga angka, lantaran mencetak gol lebih dulu lewat Galuh di menit ke-33. Pusura baru menyamakan di menit ke-66, melalui Suhadak. Pelatih Pusura, Hasan Maghrobi, mengaku kecewa dengan hasil ini. Menurutnya, hasil akhir tak sesuai dengan apa yang ditunjukkan anak-anak asuhnya di lapangan. “Sebetulnya kami sudah bermain cukup bagus. Tetapi hari ini kami mungkin sedang dijauhi faktor luck,” kata Hasan, sembari menyayangkan penalti di

babak pertama yang gagal dieksekusi strikernya, Fahmi. Meski demikian, Hasan yakin kehilangan dua angka tidak akan mengganggu timnya merengkuh gelar musim ini. Fakta bahwa Pusura berdiri tegak di puncak dengan gap lima poin dari Anak Bangsa, membuatnya optimistis. Sementara di Kompetisi Kelas Satu, El Faza menang 2-0 (1-0) atas Bintang Angkasa. Dua gol kemenangan tim binaan Mat Halil ini dicetak M Nasrulloh (32’) dan Andika di menit ke-64. (ab)

Klasemen Kelas II (27/11)

1. Pusura 2. Anak Bangsa 3. Pelabuhan III 4. Putra Mars 5. Semut Hitam 6. Al Rayyan 7. Haggana 8. Setia Naga K. 9. HBS 10. Maesa

6 6 5 6 5 5 5 6 5 5

5 3 3 2 2 1 1 1 1 1

1 2 2 3 1 3 2 1 0 0

0 1 0 1 2 1 2 4 4 4

18-7 16 12-5 11 5-2 11 10-9 9 7-9 7 5-4 6 7-8 5 7-9 4 2-8 3 4-13 3

follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.