E-paper Surya Edisi 8 April 2013

Page 3

Surya Biz surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

|

|

5/4

PERKIRAAN PASAR

7/4

DOLAR AS/TROY OUNCE 1.552.31

KURS VALAS

HALAMAN

HARGA EMAS

SENIN, 8 APRIL 2013

1.581.25

MATA UANG EUR HKD SGD USD

(24 KARAT) Rp 500.000/gram

KURS JUAL 12,671.05 1,262.70 7,905.48 9,802.00

Bisa Serap Dana hingga Rp 450 M

DONGKRAK MATIk Operasional Manager PT Loka Budi Lubrika (LBL) Rachman Arif menunjukkan Oli Federal kemasan baru untuk motor matik di Surabaya, pekan lalu. Penjualan oli motor matik terus meningkat, seiring penjualan motor jenis matik.

■ Dari Kunjungan Sekitar 2.000 Delegasi APEC

story highlights ■ Perputaran uang menurut Kadin berasal dari tiket pesawat, akomodasi hotel, kuliner, belanja dan wisata ■ Mal di Surabaya menambah stok produk, terutama kerajinan tangan

Surabaya, surya - Kehadiran sekitar 2.000 delegasi dari 21 negara peserta Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), bakal memberi keuntungan tersendiri bagi perekonomian di Kota Surabaya. Pasalnya, keberadaan mereka sejak minggu ini dipastikan akan mendatangkan perputaran uang yang tidak sedikit. Kadin Surabaya memperkirakan, selama berlangsungnya gelar APEC mulai 7 April hingga 21 April mendatang, setidaknya akan mengalirkan dana senilai Rp 450 miliar. Ketua Kadin Surabaya, Jamhadi mengatakan, Surabaya akan diuntungkan dengan penyelenggaraan APEC ini. Perputaran uang itu untuk seluruh kegiatan, mulai tiket pesawat terbang, akomodasi hotel, kuliner, wisata dan belanja. “Kalau dipilah-pilah, nilai belanja terbanyak mereka untuk akomodasi dan kegiatan di hotel atau MICE (meeting, incentive, conference, exhibition)nya,” ujar Jamhadi, Minggu (7/4). Ia berharap, peluang ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, mengingat event ini dipastikan bisa meningkatkan hunian hotel, tempat makan dan kunjungan ke lokasi wisata. “Harusnya program wisata, bukan menguntungkan Surabaya saja. Pemkot Surabaya bisa bekerja sama dengan kabupaten dan kota-kota lain di Jatim yang punya potensi wisata kelas dunia,” tambah Jamhadi. Beberapa potensi wisata yang bisa menggaet para delegasi APEC, seperti situs Trowulan Majapahit di Mojokerto, wisata Gunung Bromo di Probolinggo, Tanjung Kodok La-

surya/sugiharto

mongan, dan wisata religi di Gresik, Tuban, dan Lamongan. Sementara itu, pusat perbelanjaan di Surabaya berlomba memacu transaksi penjualan, sejak Minggu (7/4). Konsumennya, siapa lagi kalau bukan para delegasi APEC dari mancanegara. Untuk menyambut hal itu, mal-mal pun meningkatkan persediaan produk, terutama produk kerajinan yang diyakini akan diminati oleh para peserta APEC. Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur, Riza Wibowo mengatakan, produk kerajinan mulai diperbanyak, baik oleh pengelola mal sendiri maupun oleh sejumlah tenant. “Sebelumnya di mal kan ada pedagang yang khusus menjual produk kerajinan tangan. Jelang APEC ini, jumlah mereka bertambah,” ujar Riza, kepada Surya, Minggu (7/4) sore. Tidak setinggi Kadin, ia memperkirakan, agenda internasional ini bisa memicu transaksi Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar. Jumlah itu hanya dari kantong peserta APEC. Sedang puncak kunjungan peserta ke pusat-pusat perbelanjaan, diperkirakan akan terjadi pada H+7. Karena potensi bisnis yang besar, mal-mal di Surabaya pun bersolek. Apalagi sejumlah mal, seperti Ciputra World dan Galaxy, akan menjadi venue untuk salah satu agenda APEC. “Kami mulai bersiap menyambut mereka setelah minggu lalu diundang oleh Dinas Perindustrian membicarakan rencana pelaksanaan APEC ini,” tambahnya. Selain itu, mal-mal juga menyiapkan brosur dan flyer mengenai agenda Surabaya Shopping Festival (SSF) pada 1 Mei 2013 mendatang. “Agenda APEC akan berakhir pada 21 April 2013. Semoga mereka tertarik lebih lama di Surabaya dan mengunjungi SSF. Karena dalam SSF nanti, mal-mal akan menyiapkan diskon belanja sampai 80 persen,” pungkas Riza. (rey/ben) forum APEC - Delegasi peserta dari Singapura dalam Konferensi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, di Hotel JW Marriott, Surabaya, Minggu (7/4).

Jatim Minta Petani Dilindungi Pemprov Jatim berharap keputusan yang dicapai dalam Asia Pacific Economic Coorporation (APEC) di Surabaya dapat melindungi para petani. "Kita minta para petani mendapat perlindungan," ujar Hadi Prasetyo, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Wilayah Second Senior Officials Meeting (SOM2) dan Ministers Responsible For Trading (MRT) APEC 2013 Indonesia di Jatim, kepada Surya, Minggu (7/4). Meski Jatim tidak terlihat

langsung dalam isu yang dibahas dalam forum APEC mulai 7-21 April nanti, pihaknya sudah menyampaikan aspirasi dan harapan kepada pejabat eselon I di Jakarta dan Menteri Perdagangan RI. “Perlindungan ini sangat penting karena Jatim merupakan lumbung pangan nasional. Majunya industri rokok dan gula di Tanah Air sebagian besar karena kontribusi petani tembakau dan tebu di Jatim,” jelasnya.

Selain itu, rumusan yang disepakati tidak menganggu dan mengebiri perekonomian dalam negeri. Caranya, impor harus dikendalikan sedemikian rupa agar tidak mengganggu ekonomi dalam negeri, dengan tetap mengacu pada kerangka prinsip perdagangan APEC. Selain terhadap petani, masyarakat ekonomi khususnya usaha kecil dan menengah (UKM) harus didorong untuk menyiapkan diri agar bisa masuk persaingan dalam APEC. (uji)

Pasang Alat Kendali Tunggu Payung Hukum Jakarta, surya - PT Pertamina (Persero) sedang membangun Sistem Monitoring dan Pengendalian (SMP), antara lain pemasangan RFID (Radio frequency identification) termasuk di mobil pribadi. VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, upaya ini masih menunggu aturan dari pemerintah keluar. "Kita tunggu aturan pemerintah dulu, karena yang kita pasang juga di kendaraan

Kita tunggu aturan pemerintah dulu, karena yang kita pasang juga di kendaraan milik pribadi. Ali Mundakir VP Corporate Communication PT pertamina (persero)

milik pribadi, jika tanpa dasar hukum kita bisa dituntut yang punya mobil, kok masang-masang alat di mobil miliknya," kata Ali, Minggu (7/4). Seperti diketahui, RFID ini yang termasuk dalam sistem SMP, nantinya dapat merekam data transaksi penjualan BBM yang terdiri dari transaksi penjualan per produk, per dispenser, per nozzel, per periode waktu, lokasi SPBU dan transaksi. Sistem ini akan mendata transaksi pelanggan, terdiri dari identitas kendaraan (Nopol), identitas pelanggan (nama alamat), perilaku pembelian (volume, waktu, frekuensi pembelian, lokasi SPBU dan lainnya). Pada fase ini bisa dilakukan pengendalian BBM subsidi secara terbatas. Namun jika ingin menerapkan aturan pengendalian BBM subsidi ke kendraan pribadi (plat hitam), nantinya Pertamina akan memberi setiap ken-

join facebook.com/suryaonline

daraan 'smart card' yang berisi volume kuota konsumsi BBM subsidi bulanan. Ali menjelaskan, top-up kuota akan dilakukan secara otomatis oleh sistem setiap bulan. Kika kuota habis sebelum masanya, konsumen tidak bisa mengisi BBM subsidi atau dapat mengonsumsi BBM nonsubsidi. Kirim Surat

Sebelumnya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya juga mengatakan, program pengendalian BBM subsidi berbasis IT (SMP) butuh peraturan menteri ESDM yang mewajibkan setiap kendaraan dipasang alat pengendali. Ia menambahkan, pihaknya sudah mengirim surat ke Menteri ESDM untuk mendapat payung hukum. "Proses pemasangan alat pengendali terberat adalah di kendaraan, terutama pribadi," tambah Hanung. (dtf/bi)

KURS BELI 12,541.45 1,250.03 7,823.28 9,704.00

surya/HABIBUR ROHMAN

Produsen Oli Bidik Pemilik Kendaraan di Daerah surabaya, surya - Potensi pasar yang besar di daerah kabupaten menjadi fokus penjualan produsen oli. Pola penetrasi ke daerah inilah yang kini digalakkan Federal Oil untuk mengejar target penjualan di 2013. Terhitung mulai akhir 2012, Federal Oil sudah memperkuat penetrasi ke pasar daerah dengan menggelar beragam event. Program gathering maupun undian berhadiah menjadi salah satu kegiatan memacu penjualan oli secara ritel di daerah. Operational Manager PT Loka Budi Lubrika (LBL), salah satu

distributor Federal Oil di Jatim, Rachman Arief mengatakan, potensi pasar di daerah selama ini kurang tergarap sempurna. Padahal, pemilik kendaraan bermotor di desa-desa sangat tinggi. “Kami turun langsung membuat acara ke beberapa kabupaten, tujuannya untuk memberi edukasi, mengenalkan teknologi oli,” ujar Arief, Minggu (7/4). Ia menyebut, program itu bertujuan memaksimalkan pasar ritel. “Kami harus menggarap sendiri dulu untuk ritel-ritel di daerah, kalau ritel permintaan besar pasti nanti dari grosir ada

permintaan juga,” terang Arief. Federal mencatat peningkatan penjualan pada Maret sebesar 21 persen dibandingkan Maret tahun lalu. Saat itu, penjualan mencapai 14.000 karton, sedangkan tahun lalu sebanyak 11.650 karton. (satu karton isi 24 botol oli). Selama Januari hingga Maret 2013, penjualan tercatat 36.875 karton. Total penjualan ini naik sekitar 13 persen jika dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 32.680 karton. Khusus penjualan oli matik mencatat pertumbuhan paling besar. Penjualan Federal Matik

sudah meningkat 500 persen, dari 464 karton menjadi 2.826 karton. “Oli matik merupakan produk baru dan penjualannya terus meningkat, tahun ini kami perkirakan pertumbuhannya bisa pesat,” ungkap Arief. Hingga akhir 2013, Federal Oil menargetkan menjual 162.000 karton. Tahun lalu, total penjualan ada 144.000 karton “Kontribusi penjualan Federal matic masih beranjak dari 20 persen ke 30 persenan. Diharapkan komposisi penjualan nanti oli matik bisa meningkat hingga 50 persen,” tambah Arief. (rey)

Pilih Gunakan Dana Mandiri surabaya, surya - Memasuki masa sepuluh tahun beroperasi, Sriwijaya Air masih belum berpikir untuk go public dengan melakukan penawaran saham perdana atau initial Public Offering (IPO). Perusahaan yang dipimpin Chandra Lie ini terus berusaha meningkatkan kinerjanya, dengan menggunakan dana mandiri atau self funding. Menurut Direktur Komersial Sriwijaya Air, Toto Nursatyo, meski memilih untuk self funding, tak bisa disangkal bahwa suatu saat nanti maskapai ini akan mengambil langkah itu. “Kami ingin membuktikan bahwa self funding itu ada jelek ada bagusnya. Di saat krisis, self funding bisa jadi senjata. Misalnya di Eropa krisis, kalau kita tidak self funding, siapa yang mau minjemin duit?” kata Toto kepada Surya, akhir pekan lalu. Perusahaan berlogo Ru-Yi (bahasa China berarti apa yang kita inginkan atau usahakan harus bisa tercapai) ini, terus mengalami pertumbuhan. Di 2012, Sriwijaya Air mampu meningkatkan jumlah penumpang menjadi 8,4 juta dari 2011 yang sebanyak 8,1 juta. Lonjakan ini membuahkan pendapatan hingga Rp 5,5 triliun. Lebih tinggi dari pendapatan 2011 yang mencapai Rp 4,2 triliun. “Revenue kami per tahun rata-rata 5 triliun,” kata dia. Untuk 2013, targetnya ada kenaikan mencapai 10,5 juta penumpang. Sedang revenue-nya ditargetkan bisa Rp 7 triliun. Sejauh ini, Sriwijaya Air baru berhasil menguasai 14 persen pangsa pasar, atau mengangkut 8,5 juta penumpang dari total 72 juta pengguna pesawat di Indonesia. (ben)

Revenue kami pertahun rata-rata 5 triliun. Untuk 2013, targetnya ada kenaikan mencapai 10,5 juta penumpang. Sedang revenue-nya ditargetkan bisa Rp 7 triliun. Toto Nursatyo Direktur Komersial Sriwijaya Air follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.