E-paper Surya Edisi 17 Mei 2013

Page 13

12 GRESIK PLUS

|

JUMAT, 17 MEI 2013

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Laporan Prona Tidak Wajar

■ 11 Pemuda Lapor Kejaksaan Lamongan lamongan, surya - Sebanyak 11 warga Desa Bluri Kecamatan Solokuro mengadukan laporan pertanggungjawaban (LPj) keuangan Kepala Desa (Kades) Muhammad Slamet ke Kantor Kejaksaan Negeri Lamongan keuangan program pertanahan nasional (Prona) 2012 yang dinilai tidak wajar, Kamis (16/5). Koodinator pelapor perwakilan pemuda Desa Bluri, Nurhadi datang dengan membawa berkas fotokopi LPj Kepala Desa Bluri masa bakti 2012 – 2013. Berkas foto kopi laporan tertanggal 23 Maret 2013 itu dibawa dan diserahkan kepada Plh Kasi Intel Kejaksaan Lamongan, Fatkhur agar ditindak lanjuti. “Kami hanya meminta Kejaksaan menindaklanjuti laporan pertanggungjawaban Kepala Desa Bluri soal keuangan program Prona 2012," tegas Nurhadi. Apalagi dari pemasukan keuangan sebesar Rp 611 juta itu rinciannya ada yang diperuntukkan untuk penyelesaian surat kaleng ke Kejaksaan Lamongan sebesar Rp 87 juta dan biaya iuran untuk wartawan Rp 21 juta. Atas laporan itu, Kasi Intel Fatkhur mengatakan, pihaknya masih perlu melakukan penge-

storyhighlights ■ 11 Pemuda Bluri laporkan Kades ke Kejari Lamongan ■ Ungkap Lpj sertifikasi Prona Rp 600 juta Tak Wajar ■ Rp 87 juta untuk bahas surat kaleng ■ Rp 21 Juta biaya iuran untuk wartawan cekan atas laporan dan berkas fotokopi yang dibawa pelapor. "Kita akan cek kebenarannya dan pasti akan ditindak lanjuti. Karena ini momennya Lamongan lagi punya gawe Pilkades masal, maka laporan ini akan ditangani setelah Pilkades masal," kata Fatkhur kepada Surya Fatkhur tidak menyinggung isi yang ada dalam laporan pertanggungjawaban Kades Bluri. Namun berkas itu memang telah diterimanya dan akan dikaji untuk ditindak lanjuti. Sementara itu Kepala Desa Bluri, Muhammad Slamet belum berhasil dikonfirmasi. Salah Program

Sementara itu, kasus sertifi-

kasi tanah Prona di Kabupaten Gresik yang ditangani Polres Gresik masih tahap pengumpulan bahan keterangan (pulbaket). Polres sudah meminta keterangan Kepala Desa Kesamben Wetan H Munasim Syafi'i. Pada pokoknya Munasim membantah adanya Prona pada tahun yang dilaporkan. "Kades mengatakan program Prona tidak ada, yang ada program sertifikat tanah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tapi program itu melalui Dinas Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).," kata kata Kasat Reskrim Polres Gresik, melalui Iptu Arif Rasyidi, Kabiro Reskrim Polres Gresik, Kamis (16/5). Atas bantahan itu, Polres akan mengembangkan penyelidikan kepada Lembaga Kesuadayaan Masyarakat (LKM) sebagai pelaksana teknis dilapangan dan fasilitator kelurahan. Diberitakan sebelumnya, perwakilan warga Desa Kesamben Wetan mengungkap dugaan pungli pengurusan sertifikat Tanah Prona secara gratis tahun 2011 dengan besar pungutan antara Rp 350 ribu-Rp 400.000. (st36/st38)

Mochtar Masih Buron Jaksa surya/moch sugiyono

BELAJAR BERKEBUN - Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Muhammadiyah belajar berkebun di Pusat Pengembangan Lingkungan Hidup Semen (PPLH) Gresik, Kamis, (16/5).

Siswa SD Belajar Langsung di Kebun gresik, surya - Ratusan siswa kelas I Sekolah Dasar Muhammadiyah, Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) belajar berkebun secara langsung di Pusat Pengembangan Lingkungan Hidup Semen (PPLH) yang dikelola Semen Gresik Foundation (SGF), Kamis (16/5). Dalam kegiatan tersebut, siswa dikenalkan cara menanam bunga Rosella dalam pot, tanaman jarak hingga diolah menjadi bahan bakar, panen jagung dan panen sayur kangkung. "Kegiatan ini untuk mengenalkan secara langsung kepada murid tentang tanaman dan cara berkebun dengan baik," kata Evi Mutmainah guru pembimbing siswa Kelas I. Kegiatan belajar di luar kelas tersebut bisa untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada siswa secara langsung, sehingga mudah diingat dan dilaksa-

nakan di sekitar rumah. "Di dalam kelas siswa dikenalkan aneka tanaman melalui gambar dan cerita. Dengan di kebun ini siswa bisa ditunjukkan tanaman yang asli, cara menanam sampai memanen dan manfaatnya," jelasnya. Tak Hanya Teori

Pembelajaran secara langsung di kebun PPLH di lahan bekas tambang PT Semen Gresik bisa memudahkan siswa dalam belajar terhadap lingkungan. Pelajaran lingkungan hidup di kelas seperti, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Kimia, Fisika, Matematika dan Ekonomi. "Pelajaran teori dipadukan dengan praktek akan memudahkan anak mendalami pelajaran. Sekarang ini sudah saatnya siswa-siswi dikenalkan dengan lingkungan secara langsung agar tidak terpaku pada teori," kata Evi. (st38)

tuban, surya - Perburuan Kejaksaan Negeri Bojonegoro atas Mochtar Setijohadi masih terus berlanjut. Setelah menetapkan status mantan Wakil Pimpinan DPRD Bojonegoro ini sebagai buron, tim kejaksaan mulai mencarinya ke rumah, tempat kerja, hingga ke tempat-tempat yang diduga menjadi tempat persembunyian Mochtar. Terbaru, tim dari Kejaksaan Negeri Bojonegoro mendapat laporan jika mobil Toyota Yaris silver AG 1511 VI yang diduga milik Mochtar berada Lamongan. Kajari Bojonegoro Tugas Utoto ketika dikonfirmasi mengatakan mobil tersebut ternyata tidak mengangkut Mochtar. Di dalam mobil itu hanya ada seorang perempuan bernama Yeni dan seorang baby sister yang tidak diketahui namanya. "Saat ini keduanya masih diperiksa di Kantor Kejari Lamongan, dan saat ini Kasi Intel sudah berangkat ke Lamongan untuk menelusuri temuan ini," kata Tugas Utoto lewat selulernya, Kamis (16/5). Sebelumnya, tim Kejaksaan sudah mencoba melakukan upaya penjemputan paksa terhadap Mochtar. Tim kejaksaan sudah mencoba mendatangi rumah buron kasus korupsi ini di Perumahan Bojonegoro Permai Gg I dan tempat kerjanya di Pazia Hotel, namun hasilnya nihil. (dri)

surya/hanif manshuri

DOUBLE TRACK - Rel kereta api double track di Jembatan Kaliotik, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan mulai disambung. Rel doubel track ini membentang antara Bojonegoro - Surabaya Pasar Turi ini dibangun sepanjang 139 kilometer.

Jalur KA Double Track Risaukan Warga

■ Ratusan Lintasan Tak Berpalang lamongan, surya Sebagian jalur ganda (double track) rel KA yang melintas di enam kecamatan dari Babat, Tuban hingga Deket, Lamongan, kini mulai tersambung. Namun warga pengguna jalan masih dirundung rasa khawatir karena masih ada ratusan perlintasan KA di jalur itu tidak berpalang pintu. Data yang dihimpun Surya dari 387 perlintasan, baru empat perlintasan yang ada penjaganya. Padahal PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan 2014 nanti double track sudah bisa dioperasikan. Diprediksikan jalur kereta api akan semakin

tinggi pemanfaatannya. Kepala Dinas Perhubungan Bambang Hadjar Purwono harus memutar otak menjaga keamanan pengguna jalan di seluruh lintasan tersebut. Pasalnya usaha meminta dana bantuan ke provinsi Jatim tidak dikabulkan. "Memang lintasan itu tanggungjawab Pemkab, tapi kami tidak sanggup merekrut ratusan penjaga lintasan KA, meskipun honor per orang Rp 400 ribu per bulan," keluh Bambang. Dampak lain yang harus diantisipasi Dishub adalah timbulnya kemacetan dan harus menutup lintasan yang aksesnya banyak dibuka

secara liar oleh masyarakat. Ancam Sungai

Masalah lain terkait pembangunan jalur KA double track adalah mengancam lebar sungai. Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi tak segansegan mengingatkan Kepala Dinas PU Pengairan Djoko Purwanto agar memantau langsung proyek tersebut. "Jangan sampai pembangunan jembatan ini mengurangi lebar sungai," kata Djoko menirukan pesan dari Sekkab Yuhronur saat meninjau proyek di Kali (sungai) Deket. Dia juga meminta konsultan

agar segera membersihkan dinding penahan non permanen dari besi karena bisa mengurangi lebar sungai dan berpotensi menyebabkan banjir di kota. Seperti yang terlihat di Kali Mengkuli, Kali Plalangan dan Kali Moropelang di Kecamatan Babat. Jalur KA double track antara Bojonegoro - Surabaya Pasar Turi ini dibangun sepanjang 139 kilometer. Pembangunannya meliputi pengurukan badan jalan rel dengan material timbunan, pemasangan bantalan beton sebanyak 245.713 batang dan pemasangan rel sejauh 139 kilometer. (st36)

Pasangan Ayub - Mulyadi Resmi Maju Pilwali mojokerto, surya - Ratusan massa pendukung koalisi Partai Demokrat - PAN Kota Mojokerto mengantar pendaftaran Ayub Busono dan Mulyadi (Abdi) sebagai pasangan calon wali kota ke KPUD setempat, Kamis (16/5). Massa yang terbagi menjadi dua kubu yakni dari Demokrat dan PAN mengeluelukan kedua calon. Bertemunya kedua calon ini sekaligus mempertemukan tiga kesenian. PAN sebagai partai pendukung mengiringi Mulyadi dengan kesenian Reog Ponorogo. Sedangkan Ayub diiringi dengan kesenian hadrah dan barongsai. "Kami mewakili seluruh masyarakat Kota Mojokerto melalui tiga kesenian sekaligus," kata Mulyadi usai mendaftar ke KPUD. Ayub sendiri bertekad akan menggerakkan seluruh mesin politiknya. Dia menargetkan 45 persen suara diraih dari total pemilih sekitar 90.000-an. "Tak

mastikan menggenggam rekom dari partainya. Survei pertama menurut Ketua DPW Demokrat Provinsi Jarim Soekarwo, hasilnya belum bagus. Masih perlu survei kembali sebelum akhirnya Ayub memegang rekom. Nyekar Leluhur

surya/faiq nuraini

nyekar leluhur - Calon perseorangan pilwali Mojokerto, Drajat Stariadji, berziarah ke makam leluhur, Kamis (16/4) hanya mesin partai, tapi juga Sahabat 'Abdi' dan elemen lain," kata Ayub. Ayub (Ketua DPC Demokrat Kabupaten Mojokerto) dan Mulyadi (Ketua DPRD Kota Mojokerto). Mereka baru mendapatkan rekom dari masing-masing

partai pada detik-detik akhir. Sebelumnya kepastian Abdi ini penuh liku. Sebab, rekom Ayub turun 14 Mei. Bahkan Mulyadi Kamis (16/5) dini hari tadi pukul 03.00. Ayub sendiri harus melalui dua kali survei sebelum me-

Sementara itu, hujan tak menghalangi calon perseorangan Drajat Stariadji untuk ngalap berkah. Sehari setelah mendaftarkan, Drajat berziarah ke leluhur, Kamis (16/5). Dia mendatangi makam kedua orang tuanya R Suwono Blong di komplek makam keluarga di Lingkungan Balong Cangkring, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon. Drajat Juga ziarah ke makan tiga leluhur Bupati Mojokerto. "Saya mohon berkah dengan ziarah ke makam leluhur. Selain untuk mendoakan para leluhur, juga untuk mengingatkan saya pribadi," kata Drajat. (fai)

Kreasi Karya Siswa SMK Negeri 2 Lamongan

Beta Gaya = Becak Wisata Tenaga Surya Dilatar belakangi stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas kian menipis serta dampak lingkungan akibat polusi dari emisi kendaraan bermotor, siswa SMK Negeri 2 Lamongan bisa selesaikan karya perdana mereka yang dinamai Beta Gaya, merupakan akronim dari becak wisata bertenaga surya.

“K surya/hanif manshuri

tes drive - Bupati Lamongan Fadeli saat tes drive mengemudikan becak wisata tenaga surya karya siswa SMK Negeri 2 Lamongan join facebook.com/suryaonline

arya anak-anak kami ini yang pasti bebas BBM, bebas emisi, bebas polusi dan ramah lingkungan,” ungkap Suwito, Wakil Kepala Kesiswaan SMKN 2 Lamongan, saat ditemui Surya di arena pameran pendidikan di Alun-alun Lamongan, Kamis (16/5). Becak bertenaga surya itu dikerjakan oleh tangan – tangan siswa SMK Negeri 2 dengan

melibatkan semua program keahlian yang ada di sekolah sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. "Kemudian dirakit menjadi satu kesatuan produk unggulan, yakni Beta Gaya,” ungkap Suwito. Untuk sementara wujud fisik Beta Gaya ini masih diproyeksikan sebagai becak wisata dengan empat penumpang, termasuk sang pengemudi. Di masa

mendatang, SMK Negeri 2 akan mengembangkan menjadi sarana transportasi penumpang umum, tentu dengan modifikasi yang berbeda. Becak tenaga surya ini dirakit dengan penggerak dua motor listrik masing – masing 500 watt, sumber tenaga 4 solar sel per unit 12 volt/10 Ampere dengan penyimpanan tenaga 4 unit accu masing – masing 12 volt / 60 Ampere dari panel aliran tenaga surya. ”Beta Gaya mampu melaju dengan kecepatan maksimal 50 Km dan dengan 4 unit accu jarak tempuhnya bisa sampai 80 Km. Kalau system remnya cakram hidroulik pada dua roda," tambah Suwito. Untuk menghasilkan karya ini

cukup banyak guru dan siswa yang dilibatkan. Selama 25 hari pengerjaan setidaknya ada 10 guru dan 15 siswa dari kelas 1, 2 dan 3. "Beta Gaya ini belum bisa diproduksi masal lantaran biayanya cukup lumayan tinggi yakni Rp 25 juta per unit, "Suwito. Hak Paten

Pihak sekolah berharap pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan bisa mengusulkan agar Beta Gaya bisa dikembangkan dengan target awal untuk sejumlah lokasi wisata di Lamongan, diantaranya Wisata Bahari Lamongan (WBL), Waduk Gondang dan Gua Maharani. Rencananya, hasil karya

siswa SMK Negeri 2 bersama para dewan guru ini akan dipatenkan. Sehingga mempunyai kekuatan hukum sehingga tidak begitu gampang dibajak hasil karyanya. "Ada rencana untuk mematenkan. Tapi kita masih menunggu respon pemerintah daerah,”kata Suwito.. Kepala Dinas Pendidikan, Agus Suyanto menyatakan, pihaknya akan mengupayakan keinginan SMK Negeri 2 agar karya besar ini bisa direalisasikan dalam jumlah yang lebih banyak. Paling tidak untuk kepentingan di lokasi wisata seperti WBL dan Waduk Gondang. "Kita akan berupaya semaksimal mungkin," janji Agus. (hanif manshuri) follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.