E-paper Surya Edisi 16 Mei 2013

Page 13

12 GRESIK PLUS

KAMIS, 16 MEI 2013

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Megaproyek Ramah Lingkungan

|

■ Pembangunan GOR Rp 230 Miliar GRESIK, SURYA - Megaproyek stadion atau gedung olah raga (GOR) di bukit Lengis, Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik senilai Rp 230 miliar mulai dibangun, menyusul terbitnya surat perintah nilai kerja pada 13 Mei 2013 kepada PT Hutama Karya. Sebagai tanda dimulainya pembangunan stadion itu, warga menggelar doa bersama di bukit Lengis. Doa bersama juga dihadiri Bupati Gresik Sambari Halim Radianto beserta pejabat Pemkab Gresik lainnya. "Pembangunan stadion ini segera dimulai. Ini untuk masyarakat dan dengan segala dukungan masyarakat ini bisa dibangun," kata Sambari. Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Gresik Bambang Isdianto dalam sambutannya mengatakan bahwa stadion bukit Lengis ini akan menjadi ikon baru kota Gresik. "Pembangunan proyek stadion olah raga bukit Lengis diprediksi selesai pada 2 April 2015," kata Bambang. Stadion yang rencananya menampung penonton hingga 25.000 orang itu akan dibangun menggunakan prinsip-prinsip ramah lingkungan yang kaya taman agar bisa dimanfaatkan

STORYHIGHLIGHTS ■ GOR bukit Lengis Gresik mulai dibangun oleh PT Hutama Karya ■ Megaproyek didandai anggaran multiyears senilai Rp 230 miliar ■ Stadion berkapasitas 25.000 penonton konsep ramah lingkungan ■ 51 KK dipindah ke perumahan di kecamatan bunder

sebagai sarana hiburan masyarakat Gresik. "Sistem saluran air Stadion didesain sehingga bisa mendaur ulang air hujan dan air sungai yang ada di dalam tandon untuk menyirami taman dan keperluan stadion lainnya," terang Bambang. Stadion itu juga menggunakan lampu penerangan jenis light emitting diode (LED) yang hemat energi dan tidak menimbulkan efek panas. "Agak mahal, tapi tidak panas sehingga ramah lingkungan," imbuhnya. Kendati beberapa sisi mene-

rapkan konsep modern, lanjut Bambang, stadion bukit Lengis akan tetap menampilkan simbol kota Gresik, yakni, Damar Kurung, secara mencolok. Maskot kota Gresik itu akan dipasang di pintu masuk stadion yang dilengkapi dengan ballroom bertaraf bintang lima. 51 KK Dipindah

Bupati Gresik Sambari mengatakan pembangunan stadion ini berimplikasi pada penataan pemukiman penduduk. Ada 51 kepala keluarga (KK) di sekitar Bukit Lengis yang terpaksa segera pindah ke Perumahan Grand Verona, Bunder Gresik. "Sampai saat ini kami masih memastikan sebanyak 51 kepala keluarga yang ada di sekitar stadion gunung lengis segera pindah ke Perumahan Grand Verona dengan status hak milik," ujar Sambari Selama ini, 51 warga telah menempati tanah negara, sehingga saat tanah akan digunakan menjadi stadion gunung lengis maka warga siap dipindahkan. "Warga sekitar gunung lengis sangat enak diajak musyawarah. Walaupun menempati tanah negara, pemerintah tak akan menelantarkan masyarakatnya. Rumah pengganti sudah menjadi hak milik," jelasnya. (st38)

SURYA/MOCH SUGIYONO

STADION MEGAPROYEK - Gambar maket stadion olah raga bukit Lengis, Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik senilai Rp 230 miliar. Inzet: Bupati Gresik adakan doa bersama dengan warga di lokasi bukit Lengis, Rabu (15/5)

Pelajar Demo Prihatin Peredaran Narkoba TUBAN, SURYA - Puluhan pelajar dari berbagai sekolah unjuk rasa ke kantor Pemerintah Kabupaten Tuban, Rabu (15/5) sore. Mereka berdemonstrasi menyuarakan menuntut keseriusan pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba di lingkungannya. Meski usia masih belasan tahun, aksi yang digelar oleh Pusat Pelajar Respek Sosial (Puspres) Tuban ini layaknya demonstrasi orang dewasa atau mahasiswa. Mereka datang ke kantor Pemkab dengan membawa berbagai spanduk bernada provokasi, seperti "Memberantas Narkoba Tanpa Tindakan Sama Dengan Pengkhianat NKRI", "Titik Noda Itu Seperti Narkoba", serta berbagai spanduk lainnya yang berisikan tuntutan pembentukan Badan Nasional Narkotika Kota (BNNK) Tuban. Tak hanya itu saja, demonstrasi yang digelar mulai pukul 14.00 hingga pukul 15.30 ini juga dipenuhi berbagai orasi para siswa. Orasi tersebut intinya berisi tun-

tutan mereka agar pemerintah, polisi bisa serius memberantas peredaran narkoba di wilayahnya. Bahkan mereka juga menyebut kalau ada oknum dibalik maraknya peredaran narkoba. Menurut Sri Rahayu, kordinator aksi, demonstrasi ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap terhadap degradasi moral generasi muda yang menggunakan narkoba. "Kami terus memperjuangkan harapan-harapan generasi muda yang menolak peredaran narkoba," kata Sri di lokasi. Ia menjelaskan sebagai organisasi pelajar, kelompoknya terus menuntut pemerintah untuk segera membentuk BNNK. Ia juga mengatakan kalau lembaga ini adalah jalan keluar dari pemberantasan narkoba. Demonstrasi seperti ini tentu saja mendapat dukungan dari pemerintah. Ini terbukti dari undangan perwakilan Puspres untuk berbicara dengan Sekretaris Daerah Heri Siswono, Kabag Humas dan Media

Sulistiyadi, Kasatpol PP Heri Puharwanto, Kepala Dinas Kesehatan Syaiful Hadi saat itu juga. Sudah Dipenuhi

Dalam pertemuan itu, Heri Siswono menyampaikan apresiasi pemerintah terhadap kelompok Puspres ini. Terkait tuntutan para pelajar untuk membentuk BNNK, Heri menjawab kalau tuntutan itu sebenarnya sudah dipenuhi. "BNNK di Tuban sebenarnya sudah dibentuk pada 2003. Anggotanya terdiri dari berbagai unsur pemerintah seperti polisi, berbagai dinas termasuk Satpol PP. Kegiatan yang sudah dilakukan juga banyak seperti tes urine, penyuluhan narkoba dan lainnya," kata Heri. Meski demikian, pemberantasan narkoba adalah masalah yang harus diselesaikan bersama, bukan hanya dibebankan pada pemerintah, polisi atau BNNK Tuban saja. (dri)

Buron, Polwan Cantik Hilang 4 Bulan Polisi Buntu Bobolnya Pasar Kota Lamongan MOJOKERTO, SURYA - Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni, anggota polisi wanita (Polwan) berparas cantik tiba-tiba menghilang selama empat bulan penuh dari tempat tugasnya di Polres Mojokerto. Sampai saat ini, belum jelas keberadaannya dimana. Informasi yang berkembang di lingkungan Polres Mojokerto, Briptu Rani menghilang dari tempat tugasnya karena banyak masalah. Polwan yang bertugas di Bagian Perencanaan ini sudah punya suami dan seorang anak yang masih balita itu juga tidak ditemukan di rumah kos di Desa Wonokusumo, Kecamatan Mojosari. Bahkan rumah asal Briptu Rani di Bandung maupun Bogor di Jawa Barat sudah dicari tapi tetap tidak diketemukan. "Ini kami sedang mencarinya. Sudah lebih dari 30 hari tidak masuk tanpa keterangan," ucap Kasi Propam Polres Mojokerto Ipda Edi Fajar, Selasa (14/5). Dalam tata aturan tugas di kepolisian, jika anggota polisi tidak masuk selama 30 hari kerja maka dinyatakan buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO). "Sesuai amanat aturan, kami harus mencarinya sampai ketemu," kata Fajar. Briptu Rani Indah memang dikenal cantik di antara Polwan di Polres Mojokerto. Wajahnya oval,

SURYA/FAIQ NURAINI

POLWAN KABUR - Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni, anggota polisi wanita (Polwan) Polres Mojokerto masuk daftar pencarian orang. kulit putih, hidung mancung, tubuh ideal dengan tinggi 165 Cm dan berat 60 Kg. Namun keelokan paras Rani ini tak diimbangi dengan kinerja yang baik sehingga beberapa kali Rani harus menjalani sidang disiplin dan mendapatkan sanksi. "Dia memang dikenal cantik dan selalu tampil fresh, sayang kerap tidak masuk dengan alasan keluarga," ungkap AKP Lilik Ackhiril Ekawati, Kasubag Humas Polres Mojokerto Rabu (15/5). Vonis Bersalah

Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho menjelaskan bahwa Rani tengah menghadapi sanksi setelah sidang disiplin 16 Januari 2013 menyatakan dia bersalah

join facebook.com/suryaonline

dan harus menjalani hukuman tahanan 21 hari di tempat khusus. Sebelum pelaksanaan hukuman, Rani diberi hak untuk memikirkan putusan itu selama 14 hari, namun keesokan harinya, 17 Januari 2013, Rani tidak pernah kembali lagi ke tempat dinasnya di Polres Mojokerto. "Status DPO untuk anggota Rani pada 25 Maret lalu," kata Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho. Briptu Rani Indah saat ini terindikasi memang sarat masalah. Ia juga sedang minta izin untuk menggugat cerai suaminya Britpu Edi (anggota Brimob Polda Jatim). "Sampai sekarang belum saya teken permintaan Rani mau cerai dengan suaminya," kata Eko. (fai)

LAMONGAN, SURYA - Meski penyidik telah memeriksa tiga Satpam Pasar Lamongan terkait bobolnya salah stan pakaian, petugas hingga kini belum mendapatkan petunjuk apapun yang bisa dipakai untuk upaya penyelidikan. “Tiga Satpam sudah kita mintai keterangan, tapi belum ada petunjuk untuk bisa memburu pelaku," kata AKP Hasran, Kasat Reskrim Polres Lamongan, Rabu (15/5). Selain tiga Satpam yang malam itu piket diantaranya, Abdul Jakfar (39), Samsul (36) dan Abdul Aris (40) dimintai keterangan, Ahmad Zainuri (40) pemilik toko pakaian di Blok D D3 dan dua saksi, yakni karyawan toko Zuliati (23) dan Azizatunnisak (21) juga telah dimintai keterangan. Meski begitu, Hasran mengungkapkan pihaknya telah mengembangkan penyelidikan karena ada kemungkinan pelakunya sama dengan pelaku yang membobol toko pakaian milik Hj Diah di blok sama. Kejadian di toko Diah juga tidak ada pintu masuk pasar yang rusak, semua pintu dan gemboknya tidak satupun dari 13 pintu yang ada. “Kalau melihat kejadian di toko pak Zainuri ini sama dengan apa yang dialami ibu Diah,”tambahnya. Bahkan pemeriksaan silang terhadap tiga Satpam juga tidak menemukan petunjuk yang bisa mengarah pada seseorang. Tidak ada keganjilan keterangan yang dijelaskan ketiga Satpam itu. Untuk melengkapi keterangan lima saksi itu, Rabu siang tadi sang pemilik toko Ahmad Zainuri juga kembali dimintai keterangan. Hasran memperkirakan, ada jalan masuk yang bisa dilewati para pelaku selain 13 pintu yang ada. Ia meminta pihak PD Pasar

untuk memasang piranti pengamanan di berbagai sudut pasar. Termasuk mencari tahu sisi mana saja yang bisa dilewati paksa untuk masuk ke lokasi pasar. Sekedar diketahui, toko pakaian milik Ahmad Zainuri diketahui dua karyawannya telah dibobol pencuri saat mereka hendak membuka toko tempatnya bekerja Selasa sekitar pukul 08.15 WIB. Mereka dikagetkan

dengan dua gembok rolling door yang hilang, sementara kunci rolling door tidak bisa dibuka. Ahmad Zainuri, pemilik toko bersama dua karyawannya dikagetkan dengan kondisi dalam toko yang acak-acakan. Puluhan lusin celana jens dan celana pendek jens kempolan digondol pelaku. Padahal malam itu lokasi pasar dijaga oleh tiga Satpam, Abdul Jakfar, Samsul dan Abdul Aris. (st38)

ANDALUS Hajj & Umra Service

follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.