SURYA 24 Februari 2009

Page 4

C M Y K

4

HARIAN SURYA

PAGE 04

Surabaya

SURYA, SELASA, 24 FEBRUARI 2009

Kenalkan Farmasi Lewat Olimpiade

PAMERAN - Kedubes Australia mengadakan pameran pendidikan di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (28/2), pukul 13.00 WIB.

Tanah Dicaplok, Pensiunan Demo SURABAYA - Pensiunan TNI AL yang tergabung dalam Badan Kontak Purnawirawan TNI AL (BKP-AL) mengancam menggelar demo di atas lahan 18 hektare di Lidah Kulon milik mereka yang saat ini dikuasai PT Ciputra Graha Prima. Keputusan demo muncul dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan anggota BKP-AL, Senin (23/2). Laksma TNI (Purn) Soeprajitno, Ketua BKP-AL Jawa Timur didampingi kuasa hukumnya, Fatkur Rachman SH MHum, mengatakan, ancaman demo dilakukan karena berbagai upaya tidak juga berhasil. “Teman-teman purnawirawan sudah berjuang lebih dari 40 tahun sejak 1964 untuk mendapatkan kembali haknya,” ujarnya. Fatkur akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus ini berawal dari niat anggota TNI AL membeli tanah secara pribadi untuk pembangunan rumah di Dukuh Pakis seluas delapan hektare. Tetapi pemkot keberatan karena lokasi itu untuk hiburan. Mereka mendapat tanah pengganti seluas 10 hektare atas bantuan PT Seruni di Lidah Kulon. Tanah dibagi kepada 156 anggota TNI AL dan setiap kapling seluas 300 meter persegi dihargai Rp 70.000 yang telah dibuktikan dengan kuitansi jual beli. Tetapi, tanah milik anggota TNI AL dan hampir seluruhnya sudah pensiun itu, diam-diam dijual kepada PT Ciputra Graha Prima senilai Rp 12,5 miliar. Para pemilik tanah ini kaget ketika di lahan itu sudah dibangun delapan unit rumah mewah, lima di antaranya dibangun tanpa surat IMB. Dari uang itu, Rp 4,5 miliar masih di Dinas Keuangan TNI AL, Rp 8 miliar sudah digunakan membangun flat prajurit di bekas Kampung Seratus, Ujung, Surabaya. ■ jos

surya/ahmad zaimul haq

KUNJUNGI LABORATORIUM - Peserta Olimpiade Farmasi tur ke laboratorium Fakultas Farmasi Unair, Senin (23/2).

Calistung Digelar Akhir Mei Ganggu Psikologis Siswa SURABAYA - SURYA DINAS Pendidikan (Dindik) Surabaya memastikan ujian kemampuan membaca, menulis dan menghitung (Calistung) bagi siswa kelas III SD akan dilangsungkan akhir Mei. Bahkan Dindik sekarang sudah menyusun materi tes soal tertulis. Kepastian ujian Calistung itu disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dindik Surabaya Eko Prasetyoningsih, Senin (23/2).

surya/ahmad zaimul haq

TUNTUT HAK - Foto Mariono dan Robert Tantular, pemilik dan pengambil alih Bank Century dipasang bersama dupa di meja customer service Bank Century Jl Kertajaya saat demo nasabah di bank ini, Senin (23/2).

Nasabah Ngeluruk Bank Century SURABAYA – SURYA Kantor Cabang Bank Century Kertajaya, Surabaya, kedatangan sekitar 60 nasabah yang menuntut tanggung jawab bank atas dana Rp700 miliar yang diinvestasikan ke reksadana terbitan PT Antaboga Delta Securitas. “Sejak Bank Century diambil alih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga sekarang, janji pengembalian sisa investasi mereka tidak juga terwujud,” kata Doni Sentani, nasabah, Senin (23/2). Menurut dia, sebelum Bank Century diambil alih LPS, dana sudah dikembalikan sebesar 10 persen. Selanjutnya, bank berjanji memberikan 50 persen pada tiga bulan lagi dan sisa 40 persen pada tiga bulan berikut. Tetapi, sampai sekarang pengembalian dana belum terealisasi. “Untuk itu, kami ingin meminta surat keterangan bahwa kami benar-benar nasabah Bank Century dan membeli reksadana melalui mereka, bukan kepada PT Antaboga Delta Securitas. Namun, mereka tidak mau memberikan keterangan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Sri Gayatri, nasabah lain di bank itu, menyatakan, Bank Century telah menipu dan berusaha cuci tangan dari masalah. Hal ini terlihat dari tidak bersedianya bank ini untuk memberikan surat keterangan resmi. “Setoran uang kami di sini tidak sedikit. Setoran ini bukan uang pribadi saya, tetapi dana dari 400 petani di Madura. Karena itu, kami akan terus protes kepada Bank Century sampai mereka mengembalikan uang kami,” katanya. Koordinator nasabah Kantor Cabang Bank Century Kertajaya Tan Ing Kim menambahkan, hingga kini manajemen hanya memberikan surat tanpa kop dan stempel resmi dari Bank Century. “Setelah melakukan negosiasi dengan pihak manajemen bank ini, akhirnya mereka mengabulkan permintaan kami. Sayangnya, pada hari ini hanya tujuh nasabah yang akan dibuatkan surat keterangan resmi dan nasabah lain diharapkan bisa mengambil besok,” katanya. ■ ant

■ DARI HALAMAN 3

Kasi Intel Kejari Tanjung Perak Edi Handoyo mengatakan, pemeriksaan terhadap para penerima dana P2SEM itu sesuai petunjuk kejati. “Untuk mengetahui apakah dana hibah itu sudah diterima atau belum. Sebab, ada yang dilaporkan menerima, tapi kenyataannya mereka tidak terima,” paparnya. Tak hanya kejaksaan negeri di Surabaya yang diperintahkan kejati mengusut aliran dana P2SEM. Semua kejari di Jatim juga melakukannya. “Laporan Kejari Banyuwangi dan Situbondo bahkan sudah masuk,” ungkap sumber di Kejati Jatim. Selain meminta keterangan dari para penerima, pihak kejaksaan juga akan meminta penjelasan dari pihak Bapemas selaku pengucur dana. Sementara itu, pihak Kejari Surabaya juga telah mengumpulkan keterangan dari para penerima dana P2SEM. “Kami

sudah meminta keterangan dari 20 penerima. Hasilnya sudah kami laporkan ke kejati,” ungkap Kasi Intel Kejari Surabaya Dedi Virantama. Namun demikian, pihak Kejari Surabaya masih akan mengundang para penerima lainnya. “Masih banyak yang akan kami undang. Yang kami laporkan ke kejati baru sebagian kecil,” lanjutnya tanpa merinci materi pemeriksaan. Seperti diberitakan sebelumnya, dana P2SEM sebesar Rp 126 miliar yang disalurkan lewat jaring aspirasi masyarakat (jasmas) oleh 100 anggota DPRD Jatim, ternyata tidak semuanya sampai kepada sasaran. Sebagian dari sekitar 2.400 proposal yang masuk ternyata fiktif, padahal dana sudah mengucur. Jadi, dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat ini menguap entah ke mana. ■ iit

Ia mengatakan bahwa nantinya ada soal tulis berbeda untuk tiga bidang kemampuan. “Sebanyak 40 soal membaca dan menulis serta 30 soal un-

tuk menghitung,” ujarnya. Sebagai gambaran, materi untuk menguji kemampuan dasar siswa itu terdiri dari dua bagian yakni bacaan dan soal pertanyaan. Soal-soal pertanyaan yang diberikan berkaitan langsung dengan bacaan. “Logikanya, anak bisa menjawab pertanyaan karena dia bisa membaca dan faham akan apa yang dibaca,” jelas Eko. Ujian Calistung, lanjut Eko, tujuannya untuk pemetaan tiga kemampuan dasar siswa SD di seluruh sekolah di Surabaya. Semua siswa, baik dari

Hubungan Arus Pendek Tak Terbukti SURABAYA - SURYA Dugaan adanya hubungan arus pendek pada kebakaran diler Yamaha Jl Basuki Rachmat Surabaya UD Nusantara, terpatahkan. Seorang petugas APJ PLN Surabaya yang dimintai keterangan Polsek Surabaya Selatan memastikan tidak ada masalah dengan listrik di gedung berlantai dua itu. “Listrik dalam keadaan mati dan tidak ada konsleting,” terang Kasat Reskrim Polres Surabaya Selatan AKP Yimmi Kurniawan saat dikonfirmasi, Senin (23/2). Keterangan petugas PLN ini juga diperkuat dengan keterangan karyawan UD Nusantara yang keluar terakhir beberapa jam sebelum peristiwa itu terjadi. “Petugas ini mengaku sudah mematikan seluruh listrik sebelum keluar,” ujar Yimmi. Apakah ini berarti gedung itu sengaja dibakar? Yimmi belum bisa memastikan, karena belum ada hasil dari laboratorium forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya. “Saya belum bisa berspekulasi, karena belum ada bukti. Kalau ada bukti saya baru bisa memastikan,” kata alumni terbaik Akpol lulusan 2002 ini. Senin (23/2) kemarin Lab-

surya/ahmad zaimul haq

TERBAKAR - Asap mengepul di UD Nusantara, diler Yamaha di Jl Basuki Rachmat Surabaya, Minggu (22/2) lalu. for baru olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengambil beberapa sampel di lokasi kejadian, termasuk sampel abu bekas kebakaran. Apakah ada temuan bahan peledak di sekitar lokasi kejadian, Yimmi juga tidak tahu karena sampel langsung dibawa ke Labfor Mapolda Jatim. Yang jelas, lanjutnya, sumber api berasal di bagian tengah lantai bawah, tepatnya di ruang komputer. Senin kemarin, tim penyidik Polres Surabaya Selatan sudah memeriksa delapan saksi di antaranya pemilik UD Nusantara Willy Winata, empat karyawan, security Bank Maspion yang mengetahui pertama

Caleg Hanura Kecelakaan mobil boks,” terang Kasat Lantas Polres Surabaya Timur AKP Matno Riyanto didampingi Kanit Laka Lantas Polres Surabaya Timur Iptu Eko Feriyanto. Noviyanti terluka parah di bagian pundak kanan. Warga dan polisi melarikan korban ke Puskesmas Kenjeran. “Tapi, belum sempat dirawat, dia sudah meninggal dunia di puskesmas,” terang Iptu Eko

Feriyanto. Dua korban lainnya, Ny Siti dan Rena hanya luka lecetlecet ringan dan langsung diperbolehkan pulang setelah diobati. Sedangkan Soepadiyono diperiksa di Mapolres Surabaya Timur. Sampai malam ini dia masih kami periksa,” ujar Eko. Kalau terbukti bersalah, dia bisa dijerat Pasal 259 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

4 Truk Pupuk Disita ■ DARI HALAMAN 3

muatan. Truk M 8295 UG itu ternyata mengangkut 120 sak atau 60 ton pupuk urea cap daun buah yang diproduksi PT Pupuk Kaltim. “Sopir Toha mengaku bahwa pupuk akan dikirim dari Madura ke Lamongan,” katanya. Namun, ketika diminta bukti order pengiriman, mereka tidak bisa menunjukkan. Padahal, polisi tahu yang diangkut truk ini adalah pu-

puk bersubsidi, yang harganya lebih murah dari pasaran. Setelah didesak, akhirnya Toha mengakui mengangkut pupuk bersubsidi. Pupuk ini sebenarnya jatah Madura, namun dijual kembali ke Lamongan di luar prosedur peredaran pupuk bersubsidi. Dan yang lebih mencengangkan, tidak hanya satu truk yang disopiri Toha yang mengankut pupuk. Ada tiga truk lain yang muatannnya sama dalam rombongan Toha. Yaitu truk M 8011

sekolah swasta maupun negeri diwajibkan mengikuti ujian itu. “Kalau hasilnya kurang, berarti harus ada evaluasi bagi guru dalam pola mengajarnya,” tegas Eko. Lantaran tidak berhubungan dengan nilai kenaikan kelas maka ujian ini dilaksanakan terpisah dari ulangan akhir semester (UAS). Ujian Calistung rencananya akan diadakan lebih dulu daripada UAS SD. Ujian ini merupakan salah satu program baru Dindik Surabaya yang digelar mulai tahun ini. Menurut Kadindik Surabaya, Sahudi, ujian ini merupakan langkah awal untuk menanggulangi kemam-

puan baca tulis siswa yang masih rendah. Padahal, lanjutnya, kemampuan membaca, menulis dan menghitung menjadi modal awal bagi siswa SD yang akan memasuki masa transisi, sebelum mengikuti pelajaran tingkat lanjut. Yakni pelajaran di kelas IV,V dan VI yang bersifat abstrak. Pelaksanaan ujian bagi siswa kelas III ini sebenarnya sempat disorot oleh pengamat pendidikan Daniel M Rosyid. Ia menilai kegiatan ini sebagai sesuatu yang bias dan mengganggu psikologis siswa. “Seharusnya uji kemampuan bisa dilakukan dalam bentuk lain, untuk menghindari stres anak-anak,” ujar Daniel. ■ rey

Aneh, CCTV Ruang Tahanan Kok Hilang

Kebakaran Diler Yamaha

■ DARI HALAMAN 3

Penerima P2SEM Tak Jelas

SURABAYA - SURYA Meski namanya Olimpiade Farmasi SMA tingkat nasional, namun materi yang diujikan tidak melulu soal farmasi. Itulah yang diungkapkan para peserta olimpiade yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Unair, Senin (23/2). Mereka juga disuguhi materi soal matematika, kimia, dan fisika. “Tesnya ya tentang pelajaran umum, lumayan berat juga,” ujar Ranu Irman Wahyudi, siswa kelas XII SMA Wahid Hasyim, Taman, Sidoarjo, usai mengikuti lomba. Hal senada juga disampaikan peserta dari SMAN 1 Ngawi, Elok Dian, yang menyebut dalam lomba itu lebih banyak pengetahuan IPA-nya. “Dasarnya tetap kimia, matematika, dan fisika tapi dihubung-hubungkan dengan farmasi, kalau pertanyaan seputar farmasi sendiri, misalnya, tentang jenis-jenis obat,” ungkap Elok. Menurut panitia penyelenggara olimpiade Digna Primasanti, kegiatan tahun ini bertujuan mengenalkan siswa pada bidang farmasi. Olimpiade diikuti oleh 50 tim dari 15 kota se-Indonesia. Mereka merupakan peserta terbaik yang disaring dari 1.059 tim yang mendaftar. ■ rey

kejadian serta petugas PLN. Hasil pemeriksaan terhadap Willy Winata menyebutkan total kerugian akibat kejadian itu sekitar Rp 2 miliar. Jumlah itu termasuk 70 motor gres yang ludes terbakar, dua mobil pikup, spare part serta kerugian bangunan. Dari pengakuan Willy, bangunan dan isinya itu tidak diasuransikan. Pengakuan Willy ini seolah ingin menggugurkan asumsi bahwa bangunan itu sengaja dibakar untuk klaim asuransi. “Apakah benar diasuransikan atau tidak, saya belum tahu. Karena itu baru pengakuan pemiliknya, yang jelas pemeriksaan tetap berlanjut,” tukas Yimmi.■ uus Kepada petugas yang memeriksanya, Ny Siti Khoiriyah mengaku sebagai caleg Partai Hanura DPRD Kota Surabaya. Seorang pengurus DPC Partai Hanura Surabaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya caleg bernama Ny Siti Khoiriyah. “Iya benar dia caleg dapil II. Tapi untuk masalah kecelakaannya kami kok belum mendapat informasi,” kata politisi yang meminta namanya tidak ditulis di koran ini saat dihubungi Surya, Senin (23/2) malam. ■ uus/k6 UG yang membawa 140 sak, atau 7 ton, truk M 8371 UG yang membawa 120 sak atau 6 ton, dan truk P 8610 UK yang membawa 94 sak atau 4,7 ton. “Setelah mendengar keterangan itu kami langsung mengamankan dan menyita pupuk dari truk,” tegasnya. Toha mengatakan, ia hanya diminta mengirim pupuk dari seseorang di Madura. Pupuk itu dibeli dari para petani dan sebuah toko pertanian di Bangkalan, dengan harga Rp 80.000 per sak. ‘’Nanti dijual ke Lamongan bisa sampai Rp 105.000 per sak,’ katanya. ■ uca

SURABAYA - SURYA Gergaji yang digunakan dua tahanan Polsek Tambaksari Ardi Eko Lesmono, 20, dan Arif Mahmud, 30, untuk merusak terali besi atap kamar mandi, Minggu (22/2) lalu, diduga kiriman pembesuk. Kasat Reskrim Polres Surabaya Timur AKP Hartoyo membenarkan dugaan itu. Menurutnya, penyerahan gergaji diduga bersamaan mengantar makanan. Setelah itu mereka merusak terali besi itu secara bertahap alias digergaji sedikit demi sedikit. “Tidak mugkin kalau gergajinya cuma malam itu saja. Itu sudah dicicil sebelumnya,” kata Hartoyo saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (23/2). Mudahnya tahanan asal Ploso Gang VII, Surabaya dan Bulaksari, Surabaya itu kabur karena di sel itu hanya dihuni tiga tahanan. Selain Ardi Eko Lesmono dan Arif Mahmud ada seorang lagi tahanan pensiunan polisi. Namun, karena kondisinya sudah tua, sehingga mudah untuk dikelabui keduanya. “Kami sudah periksa tahanan yang pensiunan polisi ini, tapi dia mengaku tidak tahu apa-apa,” terang Hartoyo. Sebenarnya, lanjut perwira asal Pati, Jateng ini, kaburnya dua tahanan ini bisa dicegah jika petugas mau rutin mengeceknya. Karena sesuai dengan protap, petugas harus mengecek ke ruangan tahanan minimal sejam sekali. Pengecekan dilakukan mulai serah terima petugas piket

pukul 08.00 WIB dan pukul 20.00 WIB. Kelengahan lain yang dilakukan Polsek Tambaksari adalah hilangnya kamera pengawas (CCTV) di ruang tahanan itu. Diakui Hartoyo, sebelumnya kamera itu ada. Namun, tidak diketahui penyebabnya tibatiba kamera itu sudah tidak terpasang lagi. “Seluruh jajaran Polres Surabaya Timur sudah memiliki kamera CCTV yang terpasang di ruang tahanan, tapi tidak tahu kenapa di Tambaksari kok tidak ada,” kata Hartoyo. Sumber lain dari Polres Surabaya Timur menyebutkan, pascakaburnya dua tahanan ini, tujuh petugas jaga Polsek Tambaksari langsung diperiksa bagian Pelayanan, Pengaduan dan Penegak Disiplin (P3D) Polres Surabaya Timur. Salah satunya Aiptu Zaini, Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK). Jika mereka terbukti lalai menjalankan kewajibannya ketika piket malam, akan diberikan sanksi. Sebelumnya, Kapolwiltabes Surabaya Kombespol Ronny F Sompie bertekad akan memberikan sanksi atas kelalaian tersebut. Sanksi itu akan diberikan setelah proses pengejaran berhasil, termasuk tindakan untuk Kapolsek Tambaksari. Untuk mengejar kedua tahanan ini sudah dibentuk tim gabungan Polwiltabes Surabaya, Polres Surabaya Timur, dan Polsek Tambaksari. Hingga Senin (23/2), pengejaran belum membuahkan hasil. ■ uus

Sopir Angkot Menangis ■ DARI HALAMAN 3

sopir lin T1 (jurusan Joyoboyo – Sawahan). Karena trayek mikroletnya paling sepi disbanding yang lain, bapak tiga anak ini setiap hari hanya mendapat uang Rp 60.000 dari sekali narik PP. Untuk BBM, makan-minum, dan setoran saja kurang. “Untungnya lin ini milik saya sendiri. Kalau harus setor, pasti sopir banyak buntungnya (rugi),” jelasnya. Wahib, Sutrisno, dan Sutris adalah tiga di antara 11.000 lebih sopir angkot di Surabaya. Nasib mereka adalah potret buram dari masyarakat yang menggantungkan rezeki dari layanan jasa bidang transportasi. Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kadishub Surabaya Eddy mengatakan, agar masyarakat kembali tertarik naik angkot, sopir harus benarbenar memberikan layanan

C M Y K

prima pada penumpang. “Dan bukannya berbuat seenaknya dan melanggar aturan yang ada dengan dalih-dalih tertentu,” terangnya. Di lapangan, lanjut Eddy, sopir kerap tidak mengantar penumpang sampai tujuan akhir sesuai trayek. Mereka sering putar di tengah jalan, ketika penumpang di bawahnya sudah turun. Kondisi tersebut diperparah dengan pemberlakuan tarif yang tidak sesuai aturan yang ada. Tarif Rp 2.600 sekali jalan, tapi dipungut Rp 3.000. “Halhal seperti itu kan dapat membuat masyarakat berpikir ulang untuk naik angkot,” jelasnya. Di luar itu, lanjut Eddy sopir harus bisa menekan pengeluaran tidak resmi yang dikutip oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan payuguban tertentu. ■ uji

HARIAN SURYA

PAGE 04


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.