3 April 2013

Page 21

21

Rakyat Bengkulu z Rabu, 3 April 2013

Kisah Nyata Semua Karena Pacar BENCANA itupun datang. Karena cinta dan terperdaya bujuk rayu, tanpa berpikir panjang aku merelakan “kesucian” yang selama ini aku jaga direnggut kekasihku. Entah apa yang ada dalam benakku saat itu, yang jelas aku telah dibutakan dengan yang namanya cinta. Perbuatan yang belum waktunya kami lakukan itu terjadi di kamar kos pacarku, di wilayah Gading Cempaka sekitar 2005 lalu saat aku sudah duduk di bangku kuliah. Hanya berdua di kamar kos, kami tergoda bujukan setan. Sejak kejadian itu, perasaan kalut dan takut sempat menghampiri. Meski awalnya merasa disakiti, namun hubunganku dengan pacar tetap baik-baik saja. Hingga akhirnya aku sadar inilah petaka awal aku terjerumus dalam dunia kelam ayam kampus.(bersambung)

Motif Penikaman Karena Korban Bantu Orang Pacaran Satpam Unib Masih Kritis BE NG KULU – Pe l a ku penikaman terhadap Satpam Unib, Yugo (23), saat ini masih buron. Tim buru sergap (buser) Polres Bengkulu yang melakukan pengejaran, hingga kemarin (2/4) belum membuahkan hasil. Sementara itu, kondisi Yugo saat ini masih kritis dan menjalani rawat inap di RS Bhayangkara. Diduga kuat, pelaku, masih berada dalam persembunyiannya. Sebagaimana yang dikatakan Kapolres Bengkulu, AKBP. H. Joko Suprayitno, SST, MK melalui Kasat Reskrim, AKP. Dwi Citra Akbar, ST, S.IK kepada RB. Polisi saat ini masih meminta keterangan saksi-saksi di sekitar TKP. “Pelakunya masih kami kejar, untuk sementara belum berhasil ditangkap,” ujar Kasat Reskrim. Sementara itu, diketahui motif penikaman lantaran

Penganiayaan Ambil Foto, PNS Dihajar APES dialami Liza Widia Sari (27). Niat hanya ingin mengambil foto di rumah neneknya, PNS Dishub Bengkulu Tengah ini diduga dianiaya kerabatnya sendiri berinisial Ir. Korban mengalami luka memar. Merasa tak senang, Liza lapor ke Polres Bengkulu. Data yang diperoleh RB, penganiayaan ini terjadi Senin (1/4) sekitar pukul 16.30 WIB. Berawal saat korban yang tinggal di Kelurahan Sukarami, berkunjung ke rumah neneknya di Kelurahan Anggut. Tujuan korban hanya satu, mengambil foto yang tergantung di dinding rumah. Namun saat mengambil foto tersebut, tibatiba nenek korban yang mengetahui aksi itu menegur dan memarahi korban. Selanjutnya sang nenek mengambil foto yang dipegang korban dan membantingnya. Belum lagi selesai omelan sang nenek, tiba-tiba datang Ir. Tanpa ba bi bu, Ir menjambak rambut korban dan mendorongnya hingga jatuh. Korban yang berusaha bangkit, kembali tersungkur ke tanah, setelah pelaku menendang perutnya. “Laporannya masih kami proses, korban sudah divisum,” terang Kapolres Bengkulu, AKBP. H. Suprayitno, SST, MK melalui Kasat Reskrim, AKP. Dwi Citra Akbar, ST, S.IK. (fiz)

KDRT Anak Demam, Hajar Istri KENDATI sudah banyak pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang ditangkap, namun tak membuat aksi KDRT terhenti. Terbaru, RJ (33) yang berprofesi sebagai sopir, nekat menghajar istrinya lantaran sang istri, Rita Panjaitan (31), dinilai tak mampu mengurus anak. Akibat kekerasan itu, Rita mengalami luka lebam di wajahnya. Merasa takut aksi itu akan terulang, korban melaporkan suaminya ke Polres Bengkulu. Data diperoleh, peristiwa KDRT ini terjadi Senin (30/3) sekitar pukul 21.30 WIB, di Jalan Bhakti Husada Kelurahan Lingkar Barat. Saat itu, RJ baru saja pulang ke rumah setelah berkumpul dengan rekan-rekannya di salah satu warung tuak. Saat masuk ke rumah, RJ melihat anaknya terserang sakit demam. Melihat kondisi itu, RJ yang sudah capek berkerja seharian, menegur istrinya lantaran dinilai tak mampu mengurus anak mereka. Diduga teguran pelaku ditimpali Rita, membuat RJ naik pitam. RJ pun melayangkan pukulan ke arah wajah, kepala dan leher istrinya. Tidak itu saja, pelaku juga sempat mendorong korban hingga terjatuh. Kapolres Bengkulu, AKBP. H. Suprayitno, SST, MK melalui Kasat Reskrim, AKP. Dwi Citra Akbar, S.IK membenarkan adanya laporan itu. “Terlapor akan kita jerat dengan undang-undang KDRT,” ujarnya.(fiz)

pelaku tersinggung dengan sikap korban. Kebetulan malam itu, korban dan rekan-rekannya tengah duduk tak jauh dari pangsit Tris, yang berada di kawasan Sport Centre. Saat itu, korban bersama rekannya Samsu (35), honorer Dinas PU Provinsi Bengkulu, melihat pelaku sedang memeras sejoli yang tengah asyik pacaran di tempat gelap. Korban menegur tindakan pelaku itu. Rupanya tindakan itu membuat pelaku tersinggung. Merasa tertantang, selanjutnya pelaku mendatangi korban. Terjadilah cekcok mulut hingga akhirnya pelaku mencabut pisau dan menusuknya ke rusuk kiri korban. Hal ini membuat korban terjatuh. Melihat kondisi itu, pelaku melarikan diri dari lokasi. Kondisi malam itu sempat memanas, lantaran keluarga korban yang emosi berupaya mencari keberadaan pelaku. (fiz)

Terdakwa Pemilik Sabu Divonis 1 Tahun 2 Bulan FAZLUR/RB

KRITIS: Satpam Unib, Yugo, terbaring kritis dan dirawat di RS Bhayangkara.

Nelayan Tenggelam Belum Ditemukan BENGKULU – Dua hari berlalu, hingga kemarin (2/4) sore tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Bengkulu belum berhasil menemukan Sudirman (74), nelayan pencari udang yang tenggelam di Sungai Jenggalu, sejak Minggu (31/3) lalu. Pantauan RB, kemarin sore masih terlihat beberapa tim pencari dari Lanal Bengkulu, menyisiri sisi Sungai Jenggalu, mencari jasad Sudirman. Namun sampai matahari hampir tenggelam, pencarian tak kunjung membuahkan hasil. Salah satu keluarga korban, Jon Kenei (40) mengatakan, saat ini tim SAR dibantu Lanal, masih melakukan upaya pencarian untuk menemukan saudaranya tersebut. “Kita dari pihak keluarga berharap agar secepatnya korban bisa ditemukan,” jelas Jon. Diketahui Sudirman, warga Jalan Ir. Rustandi RT 23 Kelurahan Sumber Jaya Minggu pukul 05.30 WIB hilang. Kakek yang memiliki 20 cucu ini diduga tenggelam di Sungai Jenggalu karena saat berpamitan dengan istrinya, Wahadah, hendak

ARIE SAPUTRA/RB

MASIH DICARI: Tim Basarnas dibantu Lanal hingga kemarin (2/4) masih menyisiri Sungai Jenggalu mencari Sudirman.

melihat pasangan bubuh udang yang dipasangnya di pinggiran sungai. Diduga kuat Sudirman ini hilang karena tenggelam di sungai.(cw1)

Polda dan BPKP Segera Cek Ulang Breakwater BE NG KULU - Pe n g u s u t a n dugaan korupsi pembangunan penahan gelombang (breakwater) proyek Administrator Pelabuhan (Adpel) Pulau Baai, terus digeber Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Dit Reskrimsus Polda Bengkulu. Informasi terakhir yang diperoleh RB, dalam waktu dekat tim penyidik Polda bersama Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) Bengkulu, akan melakukan cek fisik proyek Rp 14,2 miliar tersebut. Direktur Reskrimsus Polda

Bengkulu Kombes Pol. Drs. SM. Mahendra Jaya, kemarin ( 2/ 4) me ngatak an, p e rka ra ini masih dalam penyelidikan Polda Bengkulu. Saat ini Polda masih meminta bantuan BPKP untuk sama-sama turun kembali melakukan cek fisik. “Nanti kita bersama-sama dibantu juga dengan beberapa ahli akan melakukan cek bersama-sama. Pastinya dalam waktu dekat ini kita akan segera turun lapangan. Kalau saat ini kita belum bisa, karena masih menyusun jadwal antara BPKP dan

kita agar bisa turun bersama,” terang Mahendra. Untuk diketahui, pengusutan dugaan korupsi ini dilakukan penyidik setelah mendapat laporan dari masyarakat, untuk melakukan penyelidikan terhadap proyek yang dikerjakan PT. Sass Kencana Engineering sejak 25 April 2012 dan selesai diserahterimakan pada 17 Desember 2012 lalu. Pasalnya, baru satu minggu dilakukan serah terima, bangunan sepanjang 17 meter proyek tersebut ambruk. (cw1)

BENGKULU – Terdakwa kasus kepemilikan sabu, Raimon Faolo Juma alias Remon (30), akhirnya divonis bersalah oleh majelis hakim PN Bengkulu yang dipimpin hakim Muarrif, SH, kemarin (2/4). Terdakwa yang tinggal di Kelurahan Padang Harapan ini, dijatuhi vonis 1 tahun 2 bulan. Meski hanya mendapat sedikit keringanan, terdakwa menerima putusan itu. Sebelumnya ia dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU), Citra Apriyadi, SH, MH dengan pidana penjara 1 tahun 3 bulan. Majelis hakim menilai, terdakwa telah terbukti secara sah, tanpa hak memiliki, menyimpan sabu. Tindakan terdakwa melanggar 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Yakni tentang penyalahgunaan narkotika golongan I bagi diri sendiri. Sementara majelis hakim berpendapat, hal yang memberatkan terdakwa yakni perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah yang memberantas

peredaran narkoba. Sementara hal yang meringankan, terdakwa merupakan tulang punggung keluarga, dan menyesali perbuatannya serta belum pernah dihukum. “Saya terima pak hakim,” ujar terdakwa menanggapi putusan hakim. Selanjutnya, terdakwa yang mengenakan kemeja merah ini, langsung digiring ke Lapas. Sekadar mengingatkan, terdakwa Remon ditangkap Sat Narkoba Polres Bengkulu, Rabu (19/12) sekitar pukul 18.30 WIB di Jalan Batang Hari.(fiz)

FAZLUR/RB

MASUK PENJARA: Terdakwa kepemilikan sabu, Raimon Faolo Juma alias Remon dinyatakan bersalah oleh PN Bengkulu.

Melihat Sidang Vonis Pencuri Motor Bebek dan Maling Ternak Bebek

Sama-sama Diganjar Hakim 1 Tahun Penjara, Kok Bisa? Kasus ini sama-sama memperkarakan masalah bebek. Bedanya, satu kasus memperkara masalah pencurian motor bebek, sementara satu kasus lainnya terkait pencurian ternak bebek. Namun vonisnya sama-sama 1 tahun penjara. Jika diakumulasi dengan nilai uang, 1 unit motor bebek harganya jauh lebih mahal ketimbang 2 ekor bebek. Tapi kenapa vonisnya bisa sama? Berikut liputannya. FAZLUR RAHMAN - Bengkulu

FAZLUR/RB

PASRAH: Sejoli pencuri bebek menjalani sidang beberapa waktu lalu.

DUA kasus ini terekam dalam sidang kemarin (2/4) di Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu. Pagi hari, seorang terdakwa maling ternak bebek dijatuhi hukuman 1 tahun penjara. Di ruang yang sama, siang harinya giliran 4 terdakwa juga dijatuhi hukuman masing-masing 1 tahun penjara

karena mencuri motor bebek. Untuk kasus curanmor, 4 terdakwa yakni Sutrisno, Andi, Aryadi dan Olpi Randika divonis 1 tahun penjara oleh majelis hakim PN Bengkulu yang dipimpin hakim Itong Isnaeni, SH, MH. Kendati vonis lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Azizi, SH, keempat terdakwa mengaku tidak terima dan memilih menyatakan pikir-pikir untuk melakukan upaya banding. Keempat terdakwa dinilai terbukti mencuri motor jenis bebek Yamaha Vega ZR milik Anggi, di parkirkan depan di Kafe Arwana, 15 Desember 2012 sekitar pukul 23.00 WIB. Vonis 1 tahun itu sendiri lebih rendah dari tuntutan JPU yang menuntut mereka 1 tahun 6 bulan. Vonis Sejoli Maling Bebek Sebelum sidang kasus curanmor, majelis hakim

yang juga diketuai Itong Isnaeni, SH, MH, menjatuhi vonis terhadap sejoli pencuri bebek. Mereka, Ahmad Roni (27) dan Yares Deningsih (28). Menariknya, Ahmad Roni juga dihukum 1 tahun penjara seperti para pencuri motor. Sementara Yares pacarnya, diganjar 5 bulan penjara. Sebelumnya, JPU Rini, SH menuntut kedua terdakwa dihukum 6 bulan penjara. Dalam amar putusan yang dibacakan majelis hakim, kedua terdakwa bersalah melakukan pencurian dua ekor bebek, milik Setia Budi di Jalan S Parman 7 Kelurahan Padang Jati, kedua ditangkap warga Senin, 17 Desember 2012 dinihari. “Yang memberatkan terdakwa (Ahmad Roni, red) karena pernah dihukum (residivis, red) juga kasus pencurian,” kata Itong saat membacakan amar putusan. Beratnya vonis bagi Ahmad Roni membuat hakim bersikap tegas terhadap pelaku yang suka mengulangi perbuatannya.(**)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.