Radar Sulbar

Page 10

10

RADAR MAMUJU

RADAR SULBAR

SENIN 8 OKTOBER 2012

VISI PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

"Gerakan Membangun Mamuju, Menuju Masyarakat Maju dan Mandiri (Gerbang Maju)" MISI I Meneruskan Layanan Pendidikan dan Kesehatan gratis yang semakin dimantapkan TUJUAN Peningkatan Kualitas Generasi Muda, Keolahragaan dan Pengarusutamaan Gender SASARAN Terciptanya peran generasi muda dan perempuan dalam pembangunan Terciptanya Ketahanan Generasi muda dalam permasalahan social Terwujudnya potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan Tersedianya infrastruktur ruang public pemuda untuk berekspresi Tersedianya sarana dan prasarana keolahragaan Pembentukan dan Pembinaan KB/KS Ketersedian alkon (alat kontrasepsi)

Bupati Mamuju

Wakil Bupati Mamuju

Sekda Mamuju

Ada Dugaan Kebocoran PAD

40 Paket Proyek APBD Belum Berjalan MAMUJU -- Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Perubahan tahun anggaran 2012 hampir rampung. Sementara, sekira 40 paket proyek pada APBD Pokok belum juga dikerjakan. Proyek tersebut merupakan penunjukan langsung. "Proyek itu dominan dalam kota, khususnya drainase. Untuk yang di desa, hanya berupa pembukaan jalan setapak," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mamuju, Zulkifli Rahman, Sabtu 6 Oktober Meski begitu, Zulkifli mengaku 40 paket proyek tersebut sudah dalam proses, tinggal menunggu realisasi. Anggarannya berkisar Rp 100 juta per paket dan umumnya masa pengerjaan hanya membutuhkan waktu 30 sampai 40 hari. Sehing-

Drs. H. Suhardi Duka, MM Ir. Bustamin Bausat Drs. H. Habsi Wahid, MM

ga dipastikan tidak bakal menyeberang ke tahun 2013. "Kecuali jika kontraktornya tidak serius mengerjakan, bisa saja menyeberang. Karena tidak masuk akal kalau hanya pengerjaan jalan setapak yang anggarannya hanya Rp 100 juta, harus memakan waktu berbulan-bulan," lanjutnya. Olehnya, Ia berharap para kontraktor menggunakan tenaga secukupnya, jangan karena alasan anggaran terbatas sehingga hanya menggunakan satu dua orang saja, karena tindakan itu akan berakibat pada mulurnya perampungan pekerjaan. "Itu bukan saja berlaku pada proyek penunjukan langsung tentunya, tetapi juga pada proyek APBD yang dipihak ke-tigakan," tutupnya. (mg3/dir)

Komisi II DPRD Bakal Panggil Tiga SKPD REPORTER: JASMAN RANTEDODA EDITOR: SUDIRMAN SAMUAL

MAMUJU -- Pantauan Komisi II DPRD Mamuju, baik di Pasar Regional maupun Pasar Sentral Mamuju, banyak pedagang yang enggan membayar retribusi. Hal ini terjadi karena kwitansi setoran retribusi yang diterima dari petugas pemungut retribusi tak memakai kupon asli melainkan hanya tulisan tangan. Modus tersebut diduga sebagai bagian penyebab terjadinya kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terkait dugaan itu, Komisi II DPRD Mamuju bakal memanggil Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Mamuju, Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Mamuju untuk dimintai keterangan.

RADAR SULBAR/JASMAN RANTEDODA

MELIHAT DAGANGAN. Sejumlah pengunjung melihat dagangan yang terpajang di salah satu lods Pasar Regional Mamuju.

Tindakan itu dilakukan sebagai upaya DPRD Mamuju

mengembalikan kesadaran pedagang membayar retribu-

si. Sebab jika tidak segera ditindaklanjuti, akan berefek pada

sikap enggan pedagang membayar retribusi. "Mereka tidak meyakini bahwa yang mereka bayar setiap bulan adalah retribusi yang akan masuk ke PAD Mamuju, karena tidak memakai kupon resmi," terang Hajrul Malik selaku koordinator tim pemantau, Jumat 5 Oktober. Selain retribusi, klasifikasi penggunaan lods pasar berdasarkan jenis barang dagangan juga masih bermaslah, sehingga perlu penertiban. "Di sana masih ada pedagang kain yang menggunakan los kosmetik. Padahal, masingmasing lods, retribusinya berbeda. Untuk pedangan kain retribusinya Rp 60 ribu per bulan, sementara untuk kosmetik dan campuran Rp 30 ribu. Di luar iuran harian sebesar Rp 2.000," urai Hajrul. (*)

Generasi Berprestasi tak Dapat Perhatian Catatan JASMAN RANTEDODA

RADAR SULBAR/JASMAN RANTEDODA

PEMBENAHAN. Jalan poros trans Sulawesi dari Mamuju ke Tapalang yang sementara dalam pembenahan.

EKSEKUTIF MAMUJU

TAK ada satu hal yang paling perlu dikhawatirkan oleh setiap orang tua, pendidik, ataupun suatu bangsa kecuali kelemahan regenerasi. Regenerasi adalah peralihan generasi atau munculnya generasi baru yang akan menggantikan fungsi-fungsi sosialnya di masa mendatang. Lemahnya regenerasi adalah kegagalan mewariskan segala keunggulan kepada generasi baru.

Semangat untuk melahirkan generasi yang kuat akan sulit dipahami tanpa terlebih dahulu menyadari kenyataan bahwa suatu bangsa akan maju bila sanggup melahirkan generasi baru yang kuat. Demikian juga sebaliknya, suatu bangsa akan mengalami kemunduran tatkala hanya menitipkan generasi yang lemah pada masa depan. Ini yang mungkin abai dari ruang pikir Pemkab Mamuju, sehingga merasa tak perlu memerhatikan generasi mereka yang sedang jihad ilmu di rantauan. Jangankan untuk menyambangi mereka sekedar berbasa basi, mengatahui kabar mereka saja mungkin tidak. Sebanyak 28 orang pela-

Rubrik Khusus Humas Pemerintah Kabupaten Mamuju

JALAN SANTAI. Bupati Mamuju Suhardi Duka, saat mengikuti jal;an santai di kawasan Pantai Manakarra Mamuju, Minggu, 7 Oktober 2012.

RADAR SULBAR/JSUDIRMAN SAMUAL

BERDAMPINGAN. Sekkab Mamuju Habsi Wahid bersama Asisten II Pemprov Sulbar Nur Alam Thahir, saat menghadiri kegiatan salah satu partai politik, akhir pekan lalu di Mamuju.

jar Mamuju di Pondok Pesantren TMI Az- Ziyadah Jakarta Timur, tak pernah mendapat perhatian Pemkab Mamuju. Padahal pelajar lain dari Sulbar seperti Mamasa, Matra dan Majene, senantiasa mendapat perhatian dari Pemkab masing-masing. "Saya sering bertanyatanya, kenapa Satri Mamuju tak pernah dapat perhatian dari Pemkab. Padahal yang dari kabupaten lain senatiasa dibantu. Mamasa dan Matra misalnya, selain ditanggung biaya pondokannya, juga ada biaya hidupnya," ungkap Ketua Ikatan Keluarga Pelajar Sulbar (IKPS) Jakarta, Hafidz Hamdan, yang merupakan santri asal Mamuju kepada Radar Sulbar, Minggu 7 Ok-

tober. Padahal, lanjut Hafidz, prestasi yang diraih santri Mamuju di Jakarta cukup lumayan. Pada tahun 2010 lalu, lomba pidato tiga bahasa seJakarta Timur, ketiganya diraih pelajar Mamuju. Bukan hanya itu, lomba cerdas cermat, bela diri, dan tahfizul quran juga diraih pelajar Mamuju. Mereka itu adalah, Abdy Harits Azka, juara I lomba pidato bahasa Indonesia dan tahfizul qur'an. Muhammad Abd Rahim juara I pidato bahasa Arab. Hafidz Hamdan, juara I lomba pidato bahasa Inggris, sekaligus menduduki peringkat dua umum seJakarta Timur. Wahyudiansyah, juara I

Rubrik Khusus DPRD Kabupaten Mamuju

lomba cerdas cermat se-Jakarta Timur. Anugerah juara I seni bela diri se-Jabodetabek dan DKI dan juara III se-Jawa dan Bali. Bahkan pada Februari 2012 lalu, santri Mamuju yang membawakan nama Sulbar berhasil meraih juara I lomba drama dua bahasa, yakni Inggris dan Arab yang diikuti delapan provinsi yaitu Sumatra, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Banten, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk sekian prestasi yang ditorehkan, tak pantaskah mereka diberi sedikit saja perhatian. Jika benar kita peduli pada regenerasi, untuk alasan apa lagi mereka tak dihiraukan. (*)

LEGISLATIF MAMUJU

PENUHI UNDANGAN. Anggota DPRD Mamuju M Imran, Wakil Ketua DPRD Mamuju Masram Jaya, dan Syahrir A, memenuhi undangan kegiatan salah satu parpol, akhir pekan lalu.

RADAR SULBAR/JASMAN RANTEDODA

UNDIAN. Anggota DPRD Mamuju Syamsuddin Hatta, saat mengundi pemenang jalan santai, Minggu, 7 Oktober 2012.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.