Radar Sulbar

Page 6

6

PENDIDIKAN

RADAR SULBAR

RABU 17 OKTOBER 2012

H.Agus Ambo Djiwa

H.Muhammad Saal

H. M. Natsir

H.Abdul Wahid

Bupati Matra

Wakil Bupati Matra

Sekretaris Pemkab Matra

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Matra

Iklan Layanan Ini Dipersembahkan Oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Matra

Penjualan Buku LKS Dikeluhkan Sekolah POLEWALI — Penjualan buku-buku Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dijual ke sekolah-sekolah dikeluhkan. Keluhan ini sampaikan sejumlah kepala sekolah. Karena buku-buku LKS yang dijual ke sekolah terkesan dipaksakan. Kepala Disdikpora Polewali Mandar, Arifuddin Toppo, Selasa, 16 Oktober menyampaikan, bahwa penjualan LKS ke sekolah yang dilakukan oleh salah satu perusahaan penerbit bukanlah suatu hal yang diharuskan. “LKS yang ditawarkan tersebut telah memiliki muatan lokal didalamnya sehingga telah direkomendasikan kepada salah satu perusahaan untuk menawarkannya ke sekolah-sekolah. Bukan sifatnya mengharuskan. Hanya saja, disarankan kepada sekolah, jika memang mau membeli LKS lebih baik membeli LKS tersebut karena sudah memuat mulok,” terang Arifuddin. (afr/mkb)

RADAR SULBAR/JHAMHUR ANJASMARA

KOLONG. Terlihat wujud kelas jauh yang dirintis oleh Marlina, berada dibawah kolong rumah warga.

Pemkab Majene Akui Database Pendidikan Tidak Ada MAJENE — Pemerintah Kabupaten (Pemkab Majene) mengakui belum memilik data base pendidikan. Dinas Pendidikan (Disdik) Majene belum memiliki data yang akurat terkait jumlah guru, kondisi sekolah, serta sejumlah masalah pendidikan. Hal ini tersebut terungkap dalam rapat koordinasi yang dilakukan dihadiri oleh Bupati Majene, Kalma Katta, Sekkab Majene, Syamsiar Muchtar Mahmud, Komisi III DPRD Majene, Kepala BKDD, serta Kepala Disdik Majene beserta sejumlah jajarannya. Bupati Majene, Kalma Katta, meminta kepada Disdik untuk memperbaharui data pendidikan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan dan maksimalisasi pengelolaan pendidikan di Majene. Utamanya masalah kekuran-

mengatakan distribusi tenaga pengajar harus menjadi perhatian utama. Hal ini untuk menemukan solusi jangak panjang maupun solusi jangka pendek masalah pendidikan. Sebab terkadang itu tidak terlaksana dengan baik, apalagi fakta menarik lainya jika semua sekolah SLTA-SLTP Majene pada umumnya juga kekurangan guru kelas sekitar 15 persen. “Dari catatan yang kami miliki sekitar 98 persen tenaga honorer bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kekurangan tanaga pengajar di semua sekolah. Namun kita juga harus memberikan sesuatu untuk memotivasi mereka. Bisa berupa penerbitan SK bupati yang disertai dengan pemberian tunjangan,” pinta Adi Ahsan. (*)

REPORTER : JUNIARDI | EDITOR : AMRI MAKKARUBA gan tenaga pengajar, kekurangan ruang kelas, dan beberapa masalah lainnya. “Harus diakui, database pendidikan kita belum ada. Sehingga menjadi pemicu timbulnya berbagai masalah ditingkatan sekolah. Mulai dari kekurangan guru, kekurangan ruang kelas, dan beberapa kebutuhan terkait pengelolaan pendidikan lainnya,” tegas Kalma Katta, Selasa 16 Oktober. Bupati Kalma Katta, juga mengusulkan seharusnya, setiap UPTD Disdik harus memiliki data masing-masing sekolah yang ditangani terkait kekurangan dan kebutuhan. Sehingga Disdik mampu melakukan perencanaan yang terarah. Hal tersebut juga sesuai den-

gan hasil hearing yang dilakukan Komisi III DPRD Majene dengan semua tingkatan sekolah di Majene. Menurut Ketua Komisi III DPRD Majene, Hasriadi, mengatakan dari hasil hearing, Ia berpendapat khusus masalah pemerataan guru pada tingkat SD. Hingga saat ini Majene masih kekurangan guru agama hingga 90 persen. Sementara untuk guru olahraga hingga 80 persen. “Anggapan awal kita sebenarnya terjadi penumpukan tenaga guru agama dan guru olahraga SD di wilayah perkotaan. Namun dari hasil hearing yang kami lakukan ternyata jumlah guru agama di kabupaten ini memang

masih sangat kurang,” ungkap Hasriadi. Namun hal tersebut berbeda dengan keberadaan guru mata pelajaran pada sejumlah SLTP dan SLTA. Kenyataannya memang bertumpuk di wilayah perkotaan. Bahkan sejumlah sekolah sudah meminta agar guru mata pelajaran tertentu yang ada di sekolahnya dikurangi. Bukan hanya itu, rasio antara jumlah rombongan belajar dengan ruangan belajar pada satu sekolah harus di perhitungkan. Karena tidak sedikit sekolah pada kenyataannya memiliki rasio rombongan belajar dan ruang belajar yang tersedia tidak seimbang. Sementara anggota Komisi III DPRD Majene, Adi Ahsan,

Sosok Pendiri SD Kelas Jauh 043 Puammis Sumarrang

Marlina Berkorban untuk Pendidikan SIANG dengan terik matahari yang sangat menyegat. Diatas sebuah pete-pete yang sudah tak laik jalan. Menelusuri jalan menanjak dengan kerikil lepas serta berdebu. Waktu kira kira menunjukan pukul 14:30 siang, dengan jarak tempuh kurang lebih belasan kilo dari jalur lintas Barat Sulawesi.

LAPORAN: Jhamhur Anjasmara Diatas pete-pete satu dari tiga kendaraan sejenis yang melayani secara tetap warga disekitar perbukitan Desa Sumarrang. Penulis, ada sejumlah warga yang kebetulan juga pulang dari pasar kecamatan untuk berbelanja. Saat baru beberapa menit sopir yang mengantarkan kami menuju tujuan masing masing, jalan sudah mulai menanjak. Sisi kanan dan kiri yang sangat curam, dipastikan tak lagi menjanjikan harapan hidup bila kendaraan yang penulis tumpangi tergelincir masuk jurang. Menit demi terlewati tidak terasa perkiraan lebih dari dua puluh tanjakan dengan valung sisi kiri kanan sangat curam. Hingga satu jam lebih akhirnya kendaraan yang penulis tumpangi tiba disebuah dusun kecil di Desa Sumarrang Kecamatan Campalagian. Dusun terpencil, dalam banyak hal memiliki

kekurangan yang cukup memprihatinkan tidak terkecuali aspek komunikasi. Sehingga perangkat komunikasi tidak menangkap jaringan telekomunikasi celular. Tanpa basa basi penulis langsung menuju ke sebuah rumah yang berada di ujung kelokan jalan. Saat tiba, penulis disambut salah seorang perempuan, bernama Marlina. Setelah perkenalan singkat penulis dengan Marlina. Ia kemudian mengajak kesebuah sekolah yang dirintisnya dalam setahun terakhir. Benar saja dari penjelasan Marlina sebelumnya, sekolah yang menjadi kelas jauh dari SD 43 Puammis, Desa Sumarrang, Kecamatan Campalagian. Bukan berada diatas sebuah lahan yang khusus untuk sekolah. Kelas jauh yang penulis datangi ini, berada dibawah kolong rumah seorang warga tak lain milik orangtua Marlina. Marlina adalah seorang warga Pombuttu, yang memiliki rasa prihatin terhadap kondisi masyarakat didusunnya. Dengan kemauan dan kerja kerasnya nyaris tiga tahun, akhirnya dirinya mendapat kesempatan untuk membuka kelas jauh dengan memanfaatkan kolong rumah orang tuanya untuk menjadi ruang kelas belajar. Sekolah ini dengan daya tampung siswa mencapai

25 hingga 30 orang siswa. Semangat yang kuat dimilikinya seketika melihat kondisi sebagian masyarakat yang ada di dusunnya. Hanya sebagian kecil yang sempat mengecap pendidikan formal. Meskipun kemudian mereka hanya sebatas pendidikan setingkat SD. Jauhnya tempat pendidikan formal menjadi alasan sebagian besar masyarakat di Dusun Pombuttu, enggang menyekolahkan anak mereka keluar dari dusunnya. Selain jauh, kondisi jalan menuju ke dusun sebelahpun juga pada saat musim penghujan, sangat menyedihkan. Sehingga sebagian masyarakat di dusun tersebut, hanya bisa pasrah menerima kenyataan, menjadi terbelakang oleh sulitnya akses yang ada. Semua alasan ini kemudian, menjadi pemicu bagi Marlina untuk tidak tinggal diam. Sebagai warga yang cukup mampu mengecap pendidikan hingga selesai Strata Satu (S1), bidang Pendidikan Islam. Bekal ilmu yang dimilikinya, membuatnya cukup mapan untuk melakukan semuanya yang terkait dengan upaya meningkatkan pendidikan di dusunnya dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM). Ini demi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat di Dusun Pombuttu. “Jadi awalnya berangkat dari prihatin saya, melihat kondisi sebagian masyarakat di dusun saya. Serta Dusun Bayer yang ada diseberang dusun saya ini. Inilah kemudian memicu saya untuk tidak tinggal diam. Ada kurang lebih empat pulu-

RADAR SULBAR/ JHAMHUR ANJASMARA

BERSAMA. Marlina salah seorang warga Dusun Pombuttu, bersama sejumlah orang tua siswanya, saat menggelar acara syukuran kampung.

han calon generasi dari dua dusun ini terancam keterbelakangan pendidikan. Jika saya hanya tinggal diam dalam keprihatinan, makanya tiga tahun lebih saya upayakan berjuang mendapatkan kesempatan membangun kelas jauh disini,” beber Marlina. Dalam penjelasannya, meski kemudian mengelola kelas jauh sangat berbeda dengan pola mengelola pendidikan di induk. Tapi tidak lantas membuat Marlina, putus asa dengan kondisi tersebut. Niat tulus ingin melihat, tidak lagi ada generasi dari dua dusun tersebut yang tidak mengecap pendidikan setingkat SD dengan alasan jauh dan sulitnya mengakses lembaga pendidikan di dusun lain. Membuat Marlina meninggalkan prinsip menyerah pada kondisi. Ini diaplikasikan oleh Marlina, dengan menghibahkan sebagian lahan miliknya warisan dari orang tuanya, untuk kepentingan lahan tetap dari

kelas jauh yang dirintisnya saat ini. Dengan harapan, kelak bila pemerintah atau instansi terkait pendidikan, memiliki keinginan membangun SD di Dusun Pombuttu. Maka lahan yang dihibahkan Marlina, dapat dibanguni. Pengorbanan Marlina dengan menghibahkan sebidang tanah untuk rencana pembangunan gedung sekolah kelas jauh yang dirintisnya saat ini. Tidak tanggung tanggung memberikan secara cuma cuma lahan warisan dari orang tuanya. Dengan luas yang dihibahkan mencapai luas 50 X 25 meter persegi. “Ini saya relakan untuk kepentingan pendidikan di dusun saya. Agar kelak generasi dari dusun saya ini, tidak lagi ada yang putus sekolah atau tak menikmati pendidikan dasar. Hanya alasan sulitnya mengakses lembaga pendidikan yang ada diluar dari dusun kami,” papar Marlina penuh haru.

Masuknya kelas jauh di Dusun Pombuttu, memberikan semangat baru bagi orang tua yang anaknya sudah memasuki usia sekolah. Karena tidak perlu lagi berpikir keras menyekolahkan anaknya ke dusun seberang. Apalagi dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Sebagian siswa kelas jauh dari sekolah yang dirintis Marlina, ada usianya sudah diatas 10 tahun baru menikmati pendidikan dasar. Kondisi ini tetap dijalani oleh Marlina, dengan satu tekad, kelak tidak lagi ada anak dari Dusun Pombuttu dan Dusun Bayer putus sekolah. Kerelaan dan ketulusan Marlina, mewujudkan harapannya untuk membuat warga didusunnya tidak lagi ada yang buta huruf. Semoga apa yang menjadi harapan Marlina dapat terwujud apa adanya, dan dapat menjadi inspirasi bagi warga lainnya. (*)

BADAN PERTANAHAN NASIONAL Kantor Pertanahan Kabupaten Mamuju

BADAN PERTANAHAN NASIONAL Kantor Pertanahan Kabupaten Mamuju

JL. Pattalunru No. 5 Telp/fax (0426) 21176 MAMUJU

JL. Pattalunru No. 5 Telp/fax (0426) 21176 MAMUJU

PENGUMUMAN

PENGUMUMAN

(Tentang Sertifikat Hilang) Nomor : 438/300 - 76.02/X/2012

(Tentang Sertifikat Hilang) Nomor : 434/300 - 76.02/X/2012

Untuk Mendapatkan Sertifikat Baru sebagai pengganti Sertifikat yang hilang berdasarkan ketentuan Pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran Tanah dengan ini diumumkan bahwa :

Untuk Mendapatkan Sertifikat Baru sebagai pengganti Sertifikat yang hilang berdasarkan ketentuan Pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran Tanah dengan ini diumumkan bahwa :

No

1 1

Nama/ Alamat. 2

Hak Atas Tanah Jenis dan Nomor Hak 3

H. MULTASIM, BA HM. 366 / Jl. Ahmad Kirang Belang-Belang No. 1 Kel. Binanga, Kec. Mamuju, Kab. Mamuju

NIB

4 ..........

Terdaftar Atas Nama 5 H. MULTASIM, BA

Tanggal Pembukaan

Letak Tanah a. Jalan b. Desa/Kel c. Kec.

6

7

8-12-1996

a. ... b. Belang-Belang c. Kalukku

Ket 8 Surat Pernyataan dibawah Sumpah Tanggal 04-10-2012

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Pengumuman ini, bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat. Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap Permohonan Penggantian Sertifikat tersebut diatas, maka Sertifikat Pengganti akanditerbitkan dan berlaku sah menurut Hukum dan Sertifikat yang dinyatakan Hilang tidak berlaku lagi.

No

1 1

Nama/ Alamat. 2 SAMIR Lingkungan Kampung Baru, Kel. Bebanga, Kec. Kalukku, Kab. Mamuju

Hak Atas Tanah Jenis dan Nomor Hak 3 HM. 41 / Bebanga

NIB

Terdaftar Atas Nama

4

5

..........

SAMIR

Tanggal Pembukaan 6 21-03-1998

Letak Tanah a. Jalan b. Desa/Kel c. Kec. 7 a. ... b. Bebanga c. Kalukku

Ket 8 Surat Pernyataan dibawah Sumpah Tanggal 04-10-2012

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Pengumuman ini, bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat. Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap Permohonan Penggantian Sertifikat tersebut diatas, maka Sertifikat Pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut Hukum dan Sertifikat yang dinyatakan Hilang tidak berlaku lagi.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.