Radar Sulbar

Page 8

8

Radar Polewali Kota Polewali

Dana Pemangkasan Kakao Raib POLEWALI -- Asosiasi Petani Kakao Indonesia (Apkai) Sulawaesi Barat menemukan jika dana pemangkasan pada program Gernas Kakao sebesar Rp700 ribu per hektar raib. Sehingga salah satu srong poin program Gernas di Sulbar tidak dapat dilaksanakan oleh petani kakao. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD Apkai Sulbar, M Said Sidar, Senin 6 Februari. Menurut Said Sidar, dari tiga strong poin yang melakat langsung dalam pelaksanaan Gernas Kakao 2011 lalu. Salah satu diantaranya yakni pemangkasan tidak berjalan sesuai perencanaan pelaksanaan Gernas Kakao. Sebab petani kakao tidak pernah mendapatkan dana pemangkasan dengan jumlah Rp700 ribu per hektar untuk tiap petani Kakao. "Makanya kami Apkai menduga bila dana pemangkasan sebesar Rp700 ribu per hektar telah raib ditangan pengelola. Karena didalam petunjuk teknis dana tersebut wajib disalurkan oleh pengelola Gernas," tutur Said Sidar. Ia menjelaskan tiga strong poin pelaksanaan Program Gernas Kakao meliputi penyambungan, pemangkasan dan pemupukan. Baik pemupukan maupun pemangkasan ditingkat petani nyaris dikatakan gagal sebab idealnya ketiga program tersebut sebelum penyambungan telah dilakukan pemupukan, setelah pemupukan lalu dilakukan penyambungan. Namun kenyataannya tidak demikian sebab yang terjadi penyambungan dulu baru pemupukan karena alasan terjadi keterlambatan pembagian pupuk. "Terlebih kemudian pemangkasan, justru sudah tidak jalan, karena dana yang dijanjikan kepada petani tidak pernah mereka terima atau dibayarkan, sehingga petani bermasa bodoh dan tidak melakukan kegiatan pemangkasan. Akibatnya untuk menilai program Gernas berhasil atau tidak sulit dilakukan karena semua programnya tidak berjalan sesuai rencana," jelas Said Sidar. (k1/mkb)

Bupati Minta Sumber Kehidupan Dijaga POLEWALI -- Bupati Polewali Mandar Ali Baal Masdar meminta masyarakat menjaga tiga sumber kehidupan yakni air, udara dan matahari. Hal ini dikemukakan Bupati, Ali Baal Masdar ketika menghadiri peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, Ahad 5 Februari di Masjid Desa Riso Kecamatan Tapango, Ahad 5 Februari. "Begitupan udara dan matahari, harus dimanfaatkan dengan baik untuk kelangsungan hidup dan kehidupan mahluk di muka bumi ini," ujarnya. Sumber penyakit, pikiran dan hati harus selalu jernih, hindari saling curiga yang tidak berdasar karena akan merusak pikiran dan mengotori hati. Makanan dan kebersihan, harus selalu terjaga juga. Makanan, katanya, adalah sumber tenaga, tapi jangan menjadikan makanan sekedar untuk mengenyangkan. (afr/mkb)

EKSEKUTIF

RADAR SULBAR Selasa, 7 Februari 2012

Mesti Jelas Peruntukannya REPORTER: JHAMHUR ANJASMARA EDITOR: AMRI MAKKARUBA

POLEWALI. Pernyataan dukungan Komite Aksi Pemekaran Pembentukan (KAPP) Kabupaten Balanipa terhadap pembentukan Kota Polewali, mendapat tanggapan dari salah seorang tokoh masyarakat, M Said Sidar, yang saat ini juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Polewali Mandar. Menurut Said Sidar, menyatakan pada prinsipnya menerima pembentukan Kota Polewali. Namun pembentukan Kota Polewali memang harus didudukan bersama untuk melihat tuntas sejauh mana peruntukannya. "Saya kira itu sah saja, jika kemudian aspek pembentukan Kota Polewali memang merujuk pada kepentingan kesejahteraan

rakyat Polewali, dan itu kemudian menjadi kewajiban secara bersama sama kalau bicara kesejahteraan rakyat," ujar Said. Menurut Said, dirinya belum pada posisi menerima atau tidak menerima pembentukan Kota Polewali. Tapi sangatlah penting untuk melakukan apresiasi terhadap para pihak yang mulai mewacanakan pembentukan Kota Polewali. "Untuk sampai pada

menerima atau tidak menerima, saya kira kajian kebutuhannya dulu harus jelas, serta terlebih harus dijauhkan dari kepentingan politik kelompok, agar persoalan pembentukan Kota memang untuk kebutuhan rakyat Polewali," tutur Said. Ia menambahkan, tidak ada alasan untuk menyatakan menolak sepanjang kebutuhan pembentukan Kota Polewali memang berangkat dari

keinginan untuk kesejahteraan rakyat. "Makanya mungkin saya hanya berpesan, dalam membicarakan persoalan Kota Polewali, hendaknya jangan lebih dahulu mengedepankan soal siapa berperan apa nanti. Tapi kajiannya kebutuhannya dulu yang harus diupayakan dituntaskan baru kemudian ditawarkan untuk bersama sama kita dorong dan wujudkan," kunci Said. (k1/mkb)

Bupati Resmikan Proyek Perikanan

SEJUMLAH perawat siaga di depan pintu masuk Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Polewali Mandar.

POLEWALI -- Bupati Polewali Mandar, Ali Baal Masdar meresmikan sejumlah proyek Kelautan dan Perikanan, Senin, 6 Februari. Peresmian proyek ditandai dengan penandatangananan prasasti. Antara lain pembangunan losd pasar ikan Campalagian, losd pasar Ikan PPI Lantora dan Depo Rumput Laut Salu Mandalang Desa Tonyaman. Bupati juga menyerahkan paket untuk dimanfaatkan oleh masyarakat yang sumber dananya berasal dari APBN. Antara lain satu unit escavator, karamba jaring apung, sertifikasi tanah nelayan, kartu nelayan yang bertujuan debagai kartu identitas nelayan yang berlaku secara nasional yang nantinya juga akan dijadikan sebagai persyaratan untuk mendapatkan bantuan nelayan dan kucuran modal dari pemerintah. Ali Baal Masdar menyampaikan, apa yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada nelayan dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. "Jaga kelestarian lingkungan dan jangan merusak terumbu karang seperti melakukan pemboman karena itu akan merugikan nelayan dan masyarakat," tandasnya. (afr/mkb)

Potensi Rumput Laut 2.390 Ha POLEWALI -- Budidaya rumput laut di Kabupaten Polewali Mandar menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat yang berdiam di pesisir pantai. Polewali Mandar merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut di Sulbar. Pasalnya daerah ini memiliki potensi rumput laut untuk dikembangkan seluas 2.390 hektar lebih. Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Polman, Harun Abu, potensi rum-

put laut yang ada di Polewali Mandar yang perlu untuk dikembangkan. Disebutkan, luas lahan budaya potensi rumput laut yang baru dikelola seluas 788,20 hektar dari potensi 2.390 ha. Budidaya rumput laut ini dikembangkan oleh pembudidaya 1.402 orang. Pada tahun 2010, rumput laut kering yang dihasilkan Polewali Mandar sebanyak 530 ton. Sementara tahun 2011 sejumlah 1.225 ton dengan target 1.150 ton.

"Apabila dikalikan dengan harga rata-rata rumput laut kering dengan total produksi yang mencapai 1.225 ton dengan harga rumput laut Rp8000 kg maka pembudidaya rumput laut menambah uang beredar di Polewali Mandar sejumlah Rp9,8 miliar pada tahun 2011," kata Harun Abu. Untuk pengembagan rumput laut tahun ini akan dikembangkan ke wilayah Campalagian dan Balanipa dengan melakukan uji

RADAR/AMRI MAKKARUBA

RUMPUT LAUT. Tiga orang warga Kelurahan Takatidung sementara membersihkan rumput laut yang telah dipanen untuk dikeringkan lalu dijual kepada pedangang pengumpul.

coba penanaman rumput laut dalam bentuk demplot. Sementara itu, perhatian pemerintah terhadap Polewali Mandar khususnya di bidang

Kelautan dan Perikanan pada tahun ini cukup besar. Menurut Harun Abu, hal itu terlihat dari kucuran dana dari Kementrian Kelautan dan Perikanan tahun

Rubrik Khusus Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar

RADAR/AMRI MAKKARUBA

RADAR/AMRI MAKKARUBA

BUPATI POLEWALI MANDAR, Ali Baal Masdar menyampaikan sambutan saat acara maulid dengan nelayan yang diadakan di PPI Lantora, Senin 6 Februari 2012.

RESMIKAN -- Bupati Polman, Ali Baal Masdar menandatangani prasasti peresmian sejumlah proyek perikanan dan kelautan disaksikan Wakil Bupati, Nadjamuddin Ibrahim dan Kepala DKP, Harun Abu.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.