AUDIO VIDEO EDISI 8

Page 54

PENULIS

David Susilo

DYNAMIC CONTRAST RATIO ANGKA SILUMAN YANG MEMBINGUNGKAN

TECHNO

Masih ingat di tahun ‘80an dimana para produsen compo ramai-ramai menggunakan power rating PMPO (Peak Maximum Power Output)? Mini compo sekecil kutu bisa memiliki power rating 1,200 Watts PMPO yang cara perhitungan outputnya biasanya dilakukan dengan cara membuat hubungan pendek (short circuit) pada ampilifier, dlilihat output yang keluar dalam janga waktu mikrodetik dengan distorsi 100% lalu dikali 2 (kalau amplifier-nya dua kanal) dan keluar dengan angka siluman PMPO yang 1,200 Watts. Padahal bila dihitung dengan cara jujur output rata-rata (RMS) dengan frekuensi 20 Hz – 20 kHz dengan THD 1% ternyata outputnya hanya 8 Watt!!

C

ara perhitungan siluman ini sekarang terjadi lagi dengan para produsen display baik proyektor maupun TV. Dynamic Contrast Ratio 1,000,000:1 (satu juta banding satu) untuk proyektor maupun display high-end itu sudah “biasa” dan untuk entry level biasanya memiliki rating Dynamic Contrast Ratio 5,000:1 juga sudah biasa. Tapi apa kenyataannya? Kalau bisa dapat sepersepuluhnya saja sudah harus bersyukur. Kenapa? Uraiannya adalah sebagai berikut.

ANSI Checkerboard dimana kotak putih adalah RGB235 dan kotak hitam adalah RGB16.jpg

Kesalahan utama sebetulnya adalah kita sebagai konsumen yang mau melihat angka yang besar. Jadilah perusahaan berlomba-lomba menciptakan sistim masingmasing dalam perhitungan Dynamic Contrast Ratio yang mirip dengan angka siluman keluaran Peak Maximum Power Output. Contrast Ratio adalah perbandingan titik paling terang dengan titik paling gelap yang bisa direproduksi oleh sebuah display di saat yang bersamaan. Jadi bila ada dua kotak berwarna hitam dan putih bersebelahan, maximum brightness dibagi dengan minimum brightness (black level) dihitung secara bersamaan dan angka itu menjadi contrast ratio yang “asli” dan bukan jadi-jadian. Ditambah lagi, titik kekelaman kotak hitam harus ada di RGB point 16 dengan titik terang kotak hitam harus ada di RGB point 235. Plus, perhitungan itu harus dihitung dengan maksimum brightness proyektor di 16 foot Lambert dengan layar 1.0 Gain atau kalau TV dihitung dengan maksimum brightness di 45 foot Lambert. Lebih sulit lagi, perhitungan ANSI Contrast Ratio juga harus berdasarkan proyektor atau display yang sudah dikalibrasi berstandar SMPTE/ISF/THX, yaitu REC709. Nah, kalau sudah dihitung dengan standar tersebut (juga dinamakan ANSI Contrast Ratio dimana ANSI merupakan American National Standard Institute dimana standar perhitungan ini menjadi standar international mirip seperti

audio video 54 Juni 2012


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.