Sertifikasi Legalitas Produk Kayu, Siapa Berani?

Page 44

Pelatihan SVLK bersama MFP

teknis. Itu mulai dari paparan tentang pelatihan yang akan berlangsung tiga hari, dengan teknik kombinasi antara pelatihan di kelas di hari pertama dan di lapangan di hari kedua dan ketiga berturutan. Pelatih juga menyampaikan pada peserta bahwa pelatihan di dalam kelas di hari pertama akan mencakup sesi terpisah antara peserta dari tingkat pembuat keputusan dengan karyawan. Untuk keperluan itu, pelatih bertanya kepada para peserta untuk meyakinkan bahwa perusahaan mereka benarbenar mengirimkan dua wakil sesuai undangan. Sebagian perusahaan memang mengiriman dua wakinya dari tingat pembuat keputusan dan karyawan. Tapi ternyata ada juga industri yang hanya mengirimkan satu wakil.

“

Dengan sertifikat SVLK, produk akhir bisa dilacak asalusul bahan bakunya dan dirunut ke belakang proses produksinya.

Dalam istilah para pelatih, pendekatan ini mereka sebut sebagai agenda “Bangun Suasana�. Ini adalah agenda yang disampaikan oleh pelatih untuk menciptakan suasana dan penyesuaian untuk mengantarkan peserta masuk ke dalam kegiatan pelatihan yang lebih rinci, lebih teknis, dan sudah pasti lebih rumit. Masih di sesi awal di hari pertama, pelatihan juga menampilkan narasumber dari kalangan. Ia adalah Jajag Suryo Putro. Ia adalah nakoda PT Jawa Furni Lestari, Yogyakarta, sebuah industri yang memperoduksi dan mengekspor mebel yang sudah mendapatkan serfifikasi SVLK. Sebagai perusahaan sekelas IKM/ UKM, PT Jawa Furni Lestari termasuk pionir. Perusahaan ini mendapatkan sertifikat SVLK dengan fasilitasi MFP. Dalam presentasinya, Jajag menyampaikan materi berupa perjalanan perusahaannya meraih SVLK. Penyelenggara berharap, testimoni Jajag akan memberi dorongan semangat bagi peserta pelatihan. Jajag membeberkan motivasi perusahaannya mendapatkan SVLK, kendati sudah memiliki beberapa sertifikat lain. Menurut Jajag, perusahaannya perlu memiliki SVLK untuk menciptakan pasar premium. Yakni pasar ekspor yang menuntut

44

produk-produk dibuat dari bahan baku kayu legal dan diproduksi melalui proses teknis dan administrasi yang mentaati hukum pula. Dengan sertifikat SVLK, produk akhir bisa dilacak asal-usul bahan bakunya dan dirunut ke belakang proses produksinya. Beberapa pertanyaan bermunculan dari para peserta terhadap pengalaman Jajag mengurus SVLK untuk perusahannya. Secara umum pertanyaan para peserta lebih mengarah pada hubungan antara SVLK dengan peluang memperluas pasar. Ringkasnya, peserta ingin tahu, apakah SVLK serta-merta menjamin perusahaan punya kesempatan untuk mengembangkan pasar. Mereka juga ingin tahu apakah SVLK juga dengan sendirinya akan membuat perusahaan dapat memperoleh harga yang lebih baik. Terhadap pertanyaan tersebut, Jajag menjelaskan bahwa SVLK tak otomatis membuat perusahaan dapat seketika memperluas pasar ataupun membuat harga premium. SVLK, kata Jajag, dapat menjadi alat perusahaan untuk menciptakan pasar premium.

Kelas paralel Sampai di situ, peserta masih mengikuti pelatihan di kelas bersama. Artinya, para peserta dari tingkat pembuatan keputusan dan staf masih mendapatkan materi yang sama dari narasumber yang sama pula. Baru kemudian menyusul dua kelas pararel yang berlangsung bersamaan untuk para peserta dari kedua tingkat tersebut. Secara umum, kedua kelas sebenarnya samasama belajar tentang penatausahaan hasil hutan (PUHH). Dan karena begitu banyaknya aspek yang terkandung dalam PUHH, panitia membagi materi tersebut ke dalam dua kelas sesuai dengan kapasitas dan strata para peserta pelatihan di dalam industri. Secara agak rinci, pelatihan tentang PUHH ini banyak mengupas standard operation procedures (SOP) dan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.