cover story dan sasaran nasional dibidang obat -Standar Profesi -Kode etik Profesi -Blue print yanfar berbasis klinik -Continuing Professional Development (CPD) -Pusat Informasi Obat
beserta prioritas, strategi dan peran berbagai pihak dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan khususnya di bidang obat/ kefarmasian, maka ditetapkanlah Kebijakan Obat Nasional (KONAS) yang bertujuan antara lain:
ASOSIASI/ PROFESI
menjamin ketersediaan, pemerataan
-Regulator & Fasilitator -Perlindungan Kes masy -Yanfar yg berkualitas Ketersediaan, pemeratan dan keterjangkauan,obat
-Spesialisasi, CPD -Jejaring Kerja Nas & Internasional -Pusat Informasi Obat
dan keterjangkauan obat terutama obat esensial; menjamin keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar serta
PEMERINTAH
melindungi masyarakat dari penggunaan
PERG TINGGI
yang salah dan penyalahgunaan obat FARMASI KLINIK
serta menjamin penggunaan obat yang rasional. UU. No. 23 tentang Kesehatan
Orientasi pd kualitas hidup pasien Penggunaan Obat yang Rasional (POR) Pelayanan Informasi Obat
menyatakan bahwa pekerjaan kefarmasian meliputi: Pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat,
pasien dan masyarakat mendapatkan
pelayanan kefarmasian yang merata,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas
keuntungan utama dari aktivitas apoteker
terjangkau dan berkualitas belum
resep dokter, pelayanan informasi obat,
tersebut. Pelayanan kefarmasian yang
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Menurut WHO 1997 ada 4 elemen
Standar dan pedoman di bidang
komprehensif meliputi semua aktivitas
kefarmasian kurang memadai serta
antara lain :
dukungan dana dari Departemen
menjaga keamanan untuk hidup
penting dari pekerjaan kefarmasian yaitu : •
optimal •
Kesehatan dalam pelaksanaan
Promosi kesehatan dan pencegahan
sehat dan mencegah penyakit dalam
pembangunan kesehatan masih
penyakit untuk mencapai tujuan di
masyarakat. Apabila pengobatan telah
terbatas.
N DI MASA DATANG •
bidang kesehatan,
dilakukan sangat penting dilakukan
Suplai dan penggunaan obat resep
quality assurance dalam proses
dan dihadapkan dengan tantangan
Isu strategis yang demikian banyak
dan produk kesehatan lainnya.
penggunaan obat untuk memaksimalkan
nasional maupun internasional dalam
•
Advokasi dan atau suplai obat untuk
efek terapi dan menghindari efek samping
membangun bidang kefarmasian
pengobatan sendiri (Self care)
yang tidak diinginkan. Apoteker bersama
merupakan pekerjaan rumah kita yang
•
Mempengaruhi peresepan dan
dengan tenaga kesehatan lain serta
harus kita selesaikan tepat pada waktunya
penggunaan obat yang rasional.
pasien berbagi tanggung jawab dalam
bahkan kalau memungkinkan kita dapat
mencapai tujuan terapi.
mengantisipasi hal-hal yang belum terjadi.
Saat ini telah terjadi perluasan pelayanan kefarmasian yang dulunya
Sementara itu beberapa isu strategis
Dengan adanya AFTA (Asean Free
hanya berfokus pada obat (drug
bidang kesehatan di Indonesia antara lain:
Trade Area tahun 2010) mau tidak mau
orientied) sekarang bertambah ke arah
•
Derajat kesehatan telah meningkat
perdagangan bebas untuk barang dan
namun disparietasnya masih tinggi.
jasa tidak dapat dihindari, demikian juga
Pemberdayaan masyarakat masih
dengan adanya harmonisasi di tingkat
terbatas
ASEAN yang semuanya merupakan
Pelayanan kesehatan, termasuk
tantangan internasional yang harus
pelayanan yang berfokus pada pasien (patient orientied) yang dikenal dengan
•
azas Pharmaceutical care dan menjadi philosofi dalam praktik apoteker, dimana
•
MEDIA INFORMASI FARMASI INDONESIA/EDISI 6/JANUARI-APRIL 2009
7