MEDISINA EDISI 1

Page 1


1


DARI MEJA REDAKSI

MEDISINA, Sebuah Eksistensi

A

lhamdulillah dengan terbitnya media informasi farmasi Indonesia," MEDISINA" ini, program kerja organisasi yang ditetapkan di Denpasar tahun 1993 tentang penerbitan media komunikasi, informasi dan edukasi bisa diwujudkan pada tingkat pusat sedang pada beberapa daerah sudah lebih dulu menerbitkannya. Pada periode ini juga Insya Allah buku ISO Indonesia akan diterbitkan oleh pengurus pusat yang selama 27 tahun diterbitkan atas kerjasarna dengan KORPRI unit Badan POM. Dan juga akan diterbitkan jurnal ilmiah sebagai layaknya suatu organisasi profesi yang mempunyai banyak tenaga ilmuwan di seluruh Indonesia serta beberapa buku kefarmasian nantinya. Penerbitan perdana ini menampilkan tokoh apoteker kita bapak DR. Haryanto Dhanutirto dengan pertimbangan bahwa beliau merupakan salah seorang apoteker yang berhasil berkat keuletannya. Antara lain tokoh kita sebagai sarjana bisa mencapai tingkat kesarjanaan tertinggi, sebagai guru bisa mencapai tingkat mahaguru (guru besar). Walaupun jarang seorang apoteker yang terjun kedunia politik, beliau maju kedunia politik dan bisa menjadi anggota parlemen dua kali periode dan mencapai jabatan politis tertinggi di golongannya yaitu sebagai menteri. Dalam bidang diluar profesinya beliau sebagai petani bunga yang sukses di samping penambak ikan dan petemak sapi perahpun pernah beliau geluti . Dalam bidang organisasi sejak dari mahasiswa sampai saat ini beliau selalu yang teratas dari sesama temannya. Saat ini masih menjadi ketua perkumpulan mikrobiologi, petani flora, produk bahan alam, hortikultur, dsb. Waktu mahasiswa beliau aktif dalam resimen mahasiswa dan berhasil menjadi wakil kepala staf resimen mahasiswa, suatu jabatan tertinggi bagi mahasiswa. Sebagai ketua umum ISFI beliau mulai melangkah sesuai amanat kongres untuk mengembalikan harkat dan martabat profesi yang sudah sangat merosot dan dimulai dari dalam, samping dan menuju keatas. Pakar hukum kesehatan yang juga staf ahli menteri kesehatan bidang mediko legal mengulas mengenai aspek legal layanan farmasi komunitas dengan konsep "pharmaceutical care". Penyalahgunaan narkotika mempakan masalah dunia yang perlu

2

ditanggulangi secara bersama baik dalam negeri maupun antar negara. Sudah banyak korban berjatuhan dan dengan obat asli/alampun ada harapan bagi penderita untuk penyembuhan dan ditemukan oleh teman sejawat seprofesi. Tren penggunaan obat alam ini bukan di indoneia saja tapi juga di banyak negara di dunia di bahas oleh sejawat pakar dalam obat dari bahan alam . Masalah flu burung termasuk masalah dunia yang belum tertanggulangi dan ditakuti kalau meningkat menjadi flu-pandemi, maka dalam waktu sekejap kemusnahan umat manusia bisa terjadi. Keracunan makanan masih sering terjadi karena rendahnya hygiene dan sanitasi dan perlu penanggulangan yang cepat supaya tidak terlalu banyak kerugian masyarakat. Masalah daerah pinggiran (baru dibuka) adalah masalah malaria dan ini merupakan masalah lama. Kita ingatkan kembali semoga yang belum terkena bisa menghindarinya. Keluhan lain dari masyarakat adalah mahal biaya kesehatan termasuk tak terjangkaunya harga obat bagi banyak orang. Ada tuduhan mahalnya harga obat terkaitnya kolaborasi antara industri farmasi dan dokter penulis resep. Hal ini dibahas oleh seorang dokter senior untuk mencari jalan pemecahan terbaik. Ada yang berpendapat bahwa salah satu penyebab masalah kefarmasian ini adalah kurang efektifnya pengawasan obat yang ada selama ini yang tidak bisa memecahkan masalah. Mari kita tengok masalah pengawasan ini. Bencana alam seperti tak putus-putusnya terjadi di negeri kita yang luas ini. Apakah karena ulah manusia atau karena fenomena alam atau kedua-duanya. Tapi menurut seorang ahli geofisika, daerah kita memang rawan bencana dan bencana terbesar pun pernah terjadi dinegeri ini jaman dahulu. Makin kompleknya kehidupan memerlukan kesabaran menghadapi kehidupan ini. Sebagai amanat untuk menyampaikan informasi, edukasi dan sudah tentu juga bisa menghibur kami tampilkan cuplikan-cuplikan pendek untuk mengurangi stress yang datang menemui kita. Dan akhimya kami sampaikan selamat membaca dan kritik yang membangun untuk meningkatkan mutu kami tunggu dari pembaca yang budiman. Kami juga menunggu tulisan anda sekalian untuk melestarikan milik kita bersama. Salam dan sejahtera buat kita semua. REDAKSI MEDISINA

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006


KEY NOTES DEPART

EME

N KESEH ATAN R.I BINA KE DIREKTORA Jl. H.R. Ra F A R suna Said M ASIAN DT JENDERAL Blok Jakarta 12 X5 Kapling No. 4-9 950 AN ALAT KESEHA TA

N

Telp. : 52 SAMBU Fax. : 52 01590 (Hunting) PE TAN DIR S 2029, 50 964838 Tro 06, 5900 mol Pos : 20 BINA KE EKTUR 3 JENDER FARMA ****** S A IAN DA L ****** N AL ****** * * * * * * AT KESEHAT **** AN Pemba

****** ngunan K esehat ****** derajat ke sehatan se an bertujuan untu tinggi-tin k membe mencapai gg rikan peni tujuan te ngkatan sebut haru inya kepada masya bergerak di ra s dilakuka bidang ke n oleh selu kat. Upaya untuk sehatan ya melalui as ruh kompe itu, pemer osiasi prof intah, peng nen yang esi, lemba pendidikan usaha, ga swaday . a masyara dan masyarakat kat dan in stitusi Salah satu upaya ya ng dapat Indonesia dilakukan (ISFI), se baga oleh Ikat untuk mew an Sarjana ujudkan tu i salah satu organisa Far ju si pengetah uan masya an pembangunan ke profesi di bidang ke masi se rakat um sehatan ad dibidang umnya da alah menin hatan kefarmas n tenaga ian. gkatkan kesehatan khususny Pada saat a ini, kebera daan suat pengetahua u media ce n di bidang tak yang , terasa sa kefarmas berisi info ngat kura ian teruta rm ng ma yang profesi fa berbahasa asi dan rmasi, mak . Sedangkan untuk Indonesia menjawab a peningka berkelanju tantangan tan penget tan perlu terhadap ahuan dan segera un tuk dilaks ke trampilan anakan. secara Oleh kare na it (Media Far u saya menyambu t dengan masi Indo gembira te nesia) yang semoga m rbitnya M diterbitka ed EDISINA n ol kesehatan ia ini dapat mem enuhi hara eh PT.ISFI PENE umumnya RBITA pan masya ,dan tena dan penget ga ra ahuan di farmasi kh kat dan te N, bidang ke ususnya di naga farmasian. bidang in formasi Jakarta, 27 Juni 2 Direktur 006 Jenderal Bina Kefar masian dan Alat Kesehatan Drs. Richa

rd Panjait an, Apt, S NIP: 470 KM 034 655

Sambutan Ketua

Umum ISFI Pusat

Alhamdulillah media komunikasi Ikatan Sa rjana Farmasi Indone dengan nama MEDIS sia bisa diterbitkan INA. Suatu media komunikasi yang bis sarana Informasi, a ber fungsi sebagai edukasi dan media hiburan dimana pro sentasenya tergan produsen sesuai den tung gan misi yang diemb an. Diharapkan teman sejawat di seluruh Indonesia dapat me ini sebagai salah manfaatkan media satu tempat menya lurkan aspirasi da n kreasinya sehing bermanfaat bagi kita ga semua. Media ini juga san gat penting artinya bagi pengusaha yan diketahui oleh pem g ingin produknya baca di seluruh wil ayah Indonesia, dar i Aceh sampai den Irian Jaya. gan Dengan diterbitka nnya media komuni kasi, Jurnal ilmiah tentang obat-obata farmasi dan buku n yang beredar di Ind onesia maka sebaik nya orang dapat me bahwa organisasi lihat itu masih eksis dan anggotanya memil iki kreatifitas yang dibaca, dilihat, dan dapat dirasakan. Diharapkan media kom unikasi ini juga dapat meningkatkan semang profesi sesuai dengan at pengabdian etika profesi, menye barluaskan peraturan informasi kefarmasi perundang-undangan an dan menumbuh , kan semangat percay sebagian besar ang a diri yang tinggi bag gotanya. i Demikianlah harapa n saya, semoga ma syarakat dapat meras media ini. akan keberadaan

Jakarta, 20 Agustus Prof. DR. H. Harya

TTD

2006

nto Dhanutirto, DE

A, Apt.

Winners Solve Problem, Losers Are Dissolved By Problem (Orang-orang yang sukses memecahkan masalah, orang-orang yang gagal terbawa masalah)

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

3


CONTENT Edisi Perdana, September 2006

COVER STORY

42

Sumber Penularan Virus Hepatitis-B, C dan HIV-AIDS

42

Pemurnian Profesi Apoteker antara Tantangan dan Harapan 12

Obat Baru HIV-AIDS

47

Penataan Kompetensi Apoteker

Mekarnya Dada Perempuan Cina

47

Ereksi, Bebas Penjara

51

Tagihan Tilpon Ibu Guru

51

SAJIAN UTAMA Haryanto, seorang apoteker yang mampu berkarya dan berkarir diberbagai bidang. Pengalaman hidupnya pernah dialami menjadi semangat baginya untuk memberi warna baru pada organisasi ISFI yang dipimpinnya saat ini.

6

16

SAJIAN KHUSUS

Aspek Legal Layanan Farmasi Komunitas Konsep Pharmaceutical Care

SAJIAN ALAMI

Tren Penggunaan Obat Alam

18 27

SPESIAL TOPIK

Ancaman Bencana Berikutnya: FLU-PANDEMI 30 Mengenal Sekilas Keracunan Makanan

52

Apa yang Perlu Anda Ketahui tentang Malaria? 56

Keinginan dan harapan agar ada kebanggaan yang disandang oleh para apoteker. Apoteker bukan Penjual Obat tapi salah satu komponen tenaga kesehatan yang diberi peran dan kewengan yang khusus. Pemurnian profesi apoteker merupakan upaya agar apoteker kembali pada peran dan fungsi yang sebenarnya

12

FLASH INFO

Lain Lubuk Lain Ikannya, Lain Padang Lain Belalangnya

Prof. DR. H. Haryanto Dhanutirto, DEA, Apt. Pencair Kebekuan ISFI menuju Pemurnian Profesit 6

TIPS SEHAT

Kiat Menghilangkan STRESS

35

Kiat Mencegah STRESS

35

FOKUS MANAJEMEN

NOSAKAUW, Secercah Harapan Bagi Penderita NARKOBA

36

Pengawasan Farmasi

37

Pengawasan, Pengendalian, dan Penyidikan

40

Teka-teki Silang Berhadiah dan Polling Pembaca

ARTIKEL

41

Obat Penurun Tekanan dan Pencegah Stroke pada Pria

54

48

Bencana Terdasyat Pernah Terjadi di Nusantara

50

INFO ORGANISASI

24

4

55

INFO AKTUAL

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI. Tentang Pencantuman Harga Eceran Tertinggi (HET) pada Label Obat

59

Penguasa Merubah Bulan

63

Kata-kataTerakhir

63

KONTEMPLASI

Pendukung Kesabaran

Pelayanan kesehatan turut menjadi tanggung jawab dari seluruh petugas kesehatan, tidak terkecuali para apoteker. Fungsi pelayanan menjadi utama karena orientasi utama adalah pasien, dan itu diatur secara jelas dan tegas dalam undang-undang.

49

Hubungan Industri Farmasi dan Dokter

INTERMEZZO

Olah Raga

43

TTS MEIDISINA

Berita Promosi dan Mutasi Jabatan

Pengawasan

INFO SEHAT

BIO INOVASI

64

Majalah MEDISINA, Media Informasi Farmasi Indonesia merupakan media komunikasi yang diterbitkan oleh Pengurus Pusat ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia) melalui PT. ISFI Penerbitan. MEDISINA terbit setiap tiga bulan sekali pada minggu pertama. Pelindung/Penasehat : Prof. DR. H. Haryanto Dhanutirto, DEA, Apt., Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Azwar Daris, Dewan Redaksi: Arel S. St Iskandar, Mesker, Rizal, Adeng S. Hanafi., Pemimpin Perusahaan: Drs. Suhatsyah Syamsuddin, Apt, MBA., Keuangan: Dra. Eddyningsih, Distribusi: Husni Junus, Layout & Desain: Dani Rachadian. Alamat Redaksi : Jl. Wijaya Kusuma No. 17 Tomang Jakarta Barat, Telp. 021-56943842, Fax. 021-5671800, e-mail: azwardaris@yahoo.com. No. Rekening: a/n. PT. ISFI Penerbitan, BCA KC. Tomang : 310 300 9860.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006


SURAT PEMBACA Mau Berlangganan Medisina Selamat, atas terbitnya majalah MEDISINA, semoga dapat menjadi media yang mampu memberikan informasi-informasi dan inovasi-inovasi terbaru dari dunia Farmasi. Sebagai produk media yang baru tentunya masih banyak yang perlu diperbaiki, namun dengan tujuan penerbitan media ini cukup menjadi harapan bagi kita agar dunia ke farmasian di negeri ini bertambah maju. Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada pengelola majalah MEDISINA, bagaimana caranya agar saya bisa berlangganan majalah ini? Dra. Azizah Jakarta Terima kasih atas respon positif yang telah Anda berikan pada kami, dan dengan berbagai macam kekurangan yang ada pada edisi perdana ini kami mohon maaf dan berterima kasih atas kritikannya. Kami akan selalu melakukan perbaikan-

perbaikan untuk mencapai hasil yang paling optimal, baikdari tampilan majalah maupun dari konten yang kami sajikan di setiap edisinya. Untuk berlangganan, Anda bisa mengisi formulir langganan yang ada di majalah ini, dan difax ke kami di nomor fax. 021 -5671800 atau kirim ke PT. ISFI Penerbitan Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Tomang Jakarta Barat, dengan menunjukkan bukti transfer pembayaran, terima kasih. Redaksi

medis yang berkembang saat ini. Dan tidak ketinggalan tentang informasi obat-obatan hasil olahan dari tanah air kita, karena sudah tidak disangsikan lagi bahwa negara kita kaya akan sumber daya alam botani yang memilki khasiat untuk berbagai macam penyakit. SELAMAT dan SUKSES selalu. Dra. Maria T. Jakarta

Redaksi menyediakan space khusus untuk ruang pembaca, jadi silahkan apabila ada yang ingin Anda tanyakan kepada kami, terutama tentang dunia kefarmasian silahkan kirim surat ke redaksi kami, atau fax. di no: 021-5671800, atau via e-mail di alamat: azwardaris@yahoo.com.

Informasi Yang Inovatif Saya ucapkan selamat atas terbitnya Majalah MEDISINA edisi perdana ini. Kami berharap agar majalah ini bisa menjadi barometer akan informasi teknologi obat-obatan yang terus mengalami kemajuan. Diharapkan dengan majalah ini bisa menjadi medium yang bisa menyajikan berbagai perkembangan inovasi ilmu pengobatan khususnya dibidang obat-obatan dan peralatan

KUPON QUIS TTS MEDISINA

EDISI PERDANA, SEPTEMBER 2006

Saya berminat berlangganan Majalah NAMA LENGKAP UMUR JABATAN PERUSAHAAN ALAMAT KIRIM

: : : : :

.............................................................. .............................................................. .............................................................. .............................................................. .............................................................. ..............................................................

TELEPON FAX E-MAIL

: : :

Transfer pembayaran untuk berlangganan ke PT. ISFI PENERBITAN AC. 310 300 9860 BCA Cab. Tomang Jakarta PAKET LANGGANAN 1 Tahun (4 Edisi) Rp. 70.000,Luar JABOTABEK + Ongkos Kirim KIrim Formulir Langganan ini ke Redaksi Majalah MEDISINA, PT. ISFI Penerbitan Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Tomang Jakarta Barat, Atau via Fax. 021-5671800, dengan menunjukkan bukti transfer pembayaran.

..............................................................

2006

.............................................................. .............................................................. .............................................................

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

5


Prof. DR.H. Haryanto Dhanutirto, DEA, Apt.

(Ketua Umum ISFI Pusat Periode 2005-20

Pencair Kebekuan I S F I Menuju Pemurnian Profesi 6

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


osok yang satu ini tergolong pekerja keras dalam setiap bidang yang ditangani atau ditekuni. Ia selalu ingin membangunkan yang tidur dan mencairkan yang beku . Dialah Prof Dr Haryanto Dhanutirto, DEA,Apt yang melalui Kongres Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) di Denpasar, Bali, 19 Juni 2005 dipilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat ISFI untuk masa bhakti 2005-2009. Memasuki kantor Pengurus Pusat ISFI di Jl Wijaya Kusuma No. 17 Tomang, Jakarta Barat, Haryanto hanya mengelus dada. Selain terkesan kumuh, ISFI sebagai organisasi profesi selama ini terkesan tidur . Kantor tidak terurus, kegiatan tidak jelas dan miskin. Haryanto pun mulai melakukan penataan. Langkah pertama adalah renovasi kantor. Hasilnya, Kantor ISFI Pusat mulai berwajah cerah . Dengan warna cat kuning yang membalut tembok, rumput hijau yang tumbuh di halaman serta beberapa pohon rindang yang berjejer di tepi jalan di depan kantor, membuat Kantor ISFI Pusat memancarkan kesejukan dan keakraban dalam kesederhanaan. Hal ini pun tercermin dalam peringatan HUT ke-51 ISFI pada tanggal 21 Juni 2006 di Kantor ISFI Pusat. Peringatan itu hanya dihadiri pengurus inti ISFI Pusat dan ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum ISFI Pusat yang kemudian diserahkan kepada Ketua Majelis Pembina Etik Apoteker, Drs. H.Soekaryo dan dilanjutkan dengan makan siang bersama. Langkah kedua, menata kembali kegiatan organisasi. Inti dari penataan itu tak lain menjadikan ISFI organisasi profesi yang mampu menegakkan dan memurnikan profesi para anggotanya se-bagai Apoteker dan meningkatkan sense of belonging dari para anggotanya. Penataan itu antara lain dilakukan dengan Registrasi Ulang Anggota, pembinaan Pengurus Daerah dan Cabang, serta penataran peningkatan profesi. Dalam kerangka itulah Haryanto mencanangkan program Tiada Apo-

dok. pribadi

S

COVER STORY

Bersama istri, anak, mantu, dan cucu. Sumber Inspirasi Haryanto untuk terus berkarya.

Haryanto dikenal sebagai sosok yang punya kemauan yang kuat dalam mewujudkan apa yang menurutnya patut dilakukan untuk merubah sesuatu yang kurang menjadi baik, yang lemas menjadi bergairah dan yang beku menjadi cair. teker Tiada Pelayanan. Diharapkan sampai akhir tahun 2006 ini para Apoteker memahami kembali profesi mereka. Apoteker tidak hanya sekedar menjual ijazah untuk hidup, tapi benar-benar menjadi seorang Apoteker sejati yang membantu dan melayani masyarakat dan sekaligus penghubung antara masyarakat dan dokter, ujar Haryanto penuh semangat. Sarjana Farmasi dan Apoteker lulusan ITB tahun 1966 itu merasa prihatin dengan merosotnya pamor profesi Apoteker. Banyak Apoteker yang kurang disiplin menjalankan profesinya sehingga mudah tergantikan dan ketidakhadiran Apoteker di Apotik sering dikeluhkan masya-

rakat. Juga sering tidak disadari bahwa ketidakhadiran Apoteker di Apotik bisa berakibat penyimpangan pendistribusian obat disamping tidak berfungsinya Apotik sebagai salah satu pusat informasi obat . Profesi Apoteker harus kita tegakkan kembali, karena itu ISFI harus bergerak cepat. Mulai tahun 2007 kita inginkan, Apoteker wajib berada di Apotek sejak buka hingga tutup. Karena itu minimal harus ada 2 orang Apoteker jika apotik buka dari jam 8 pagi hingga jam 9 malam. Dan, tidak ada pengecualian bagi Apoteker Pegawai Negeri Sipil,atau anggota ABRI tandas Haryanto. Menurut suami Dit Indradi yang dinikahinya pada 25 September 1966 tersebut, penegakan disiplin dalam program pemurnian profesi Apoteker dilakukan secara persuasif berdasarkan Sumpah Apoteker, Kompetensi Apoteker dan Etika Kefarmasian. Penegakan disiplin profesi tersebut juga akan disertai sanksi berupa pencabutan rekomendasi pendirian apotek secara bertahap. Seiring dengan itulah, ISFI juga akan melakukan sertifikasi bagi anggotanya. Sertifikasi tersebut akan dijadikan semacam indikator untuk menilai kompetensi seorang Apoteker dalam melaksanakan profesinya. Ser-

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

7

Back To


COVER STORY dok. pribadi

2

1 3

4 1. Menerima bintang Perhagaan dari pemerintah Perancis. 2. Haryanto sosok seorang peneliti 3. Haryanto terpilih sebagai Menteri Perhubungan Kabinet Pembangunan VI. 4. Haryanto meraih gelar DOKTOR di Faculte de Pharmacie, Universite de Montpellier I, France.

tifikat Apoteker itu akan berlaku selama lima tahun dan pelaksanaan sertifikasi dipercayakan kepada Perguruan Tinggi Farmasi yang berakreditasi A dan B , bersama dengan Pengurus Daerah ISFI dimana perguruan tinggi itu berada. ”Profesi Apoteker harus disertifikasi secara formal sesuai syarat legal minimum yang berlaku. Sertifikasi akan diberlakukan bagi semua Apoteker tanpa pengecualian,” ujar mantan Menteri Pangan, Hortikultura dan Obat (PHO) tahun 1998 tersebut. ISFI juga berkeinginan mendekatkan hubungan dengan organisasi profesi terkait, misalnya dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Gabungan Pengusaha Farmasi. ISFI siap menjadi mediator dalam meningkatkan hubungan tersebut. Tapi, jangan saya sebagai Ketua ISFI berdiri di depan, tapi anggota tidak mendukung. Itu

8

sama saja bohong. Marilah kita bergandengan tangan dan memadukan langkah untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan sejawat kita,” ajak mantan Menteri Perhubungan periode 1993-1998 Kabinet Pembangunan VI itu. Langkah selanjutnya, menyusun strategi untuk mencari dan mengembangkan sumber dana organisasi. Bagi Haryanto, ISFI tidak akan mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai organisasi profesi dalam membina dan mengarahkan anggotanya, apabila tidak ditopang anggaran yang memadai, sehingga membutuhkan sumber dana yang tetap dan berkesinambungan. Berbekal informasi dan hasil urun rembug dengan teman sejawat di ISFI, Haryanto pun melangkahkan kaki ke kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan untuk melakukan pembica-

raan dengan Kepala Badan POM / Ketua KORPRI guna mengembalikan penerbitan Buku ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia kepada ISFI. Hasilnya, dicapailah kesepakatan bahwa terhitung mulai 1 Juli 2006, kegiatan penerbitan Buku ISO Indonesia dikembalikan, dikelola dan menjadi tanggung jawab ISFI Pusat. Ia juga meminta untuk segera direncanakan guna diterbitkan kembali media komunikasi antar anggota ISFI itu perlu dalam bentuk Majalah Populer Farmasi dan Jurnal (Ilmiah) Farmasi Indonesia. Tapi mantan Wakil Komandan Detasemen Markas Resimen Mahasiswa Bandung itu menginginkan, kegiatan penerbitan dengan sasaran utama sebagai sumber dana organisasi itu harus memiliki payung hukum yang kuat. Maka, dibentuklah badan usaha yang berbadan hukum dengan nam

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


COVER STORY PT ISFI Penerbitan yang dikelola oleh anggota ISFI. PT ISFI Penerbitan inilah yang akan menerbitkan dan mengelola semua kegiatan penerbitan ISFI, terutama Buku ISO Indonesia, Majalah Populer Farmasi yang diberi nama MEDISINA dan majalah ilmiah yang diberi nama Jurnal Farmasi Indonesia.

ANAK DOKTER

Haryanto Dhanutirto merupakan putra kedua dari Dokter Raden Sunardi Dhanutirto dan Rusmini. Profesi dokter ketika itu tergolong masih sangat langka, sehingga sang ayah sering berpindah tempat sesuai perintah sang penjajah. Kelahiran Haryanto tergolong unik. Ketika ia masih dalam kandungan sang bunda, ayahnya bertugas sebagai dokter kabupaten di Jepara, Jawa Tengah. Mendekati hari kelahiran, sang ibu dikirim ke kampung halaman sang ayah di Purwokerto hanya untuk melahirkan. Sehingga Haryanto terlahir sebagai orang Purwokerto pada tanggal 14 Agustus 1939. Haryanto kecil kemudian diboyong lagi oleh sang bunda ke Jepara. Di Jeparalah Haryanto dibesarkan

Sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat ISFI, Haryanto mencanangkan target, ISFI berkembang sebagai organisasi profesi yang mampu membina dan mengarahkan anggotanya secara baik dalam men-jalani profesi mereka. dan menikmati pendidikan di tingkat Sekolah Rakyat (Dasar), Setamat S.R, sang ayah ditugaskan ke Jakarta sebagai dokter bedah mayat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan sebagai pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Di Jakarta, Haryanto menimba ilmu di SMP XI

di Taman Puring 1952 1955 dan SMA VI ABC Bulungan antara tahun 1955-1958. Selepas SMA, Haryanto melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia mendaftar di Jurusan Farmasi atas saran sang ayah. Semula saya ingin masuk teknik kimia. Tapi Bapak meminta saya daftar di jurusan farmasi. Menurut beliau, masuk jurusan farmasi itu nantinya jadi apoteker dan kalau jadi apoteker itu nantinya kaya. Saya akhirnya ikut saran bapak, ujar guru besar ITB tersebut mengenang masa lalu. Menurut pengakuan Haryanto, perjalanan hidupnya penuh liku dan perjuangan. Ia beruntung menikahi Dit Indradi yang dipacarinya selama delapan tahun sejak dari SMA. Keluarga sang istri alias mertua tergolong orang berada. Tapi itu tidak berarti hidupnya lalu enak dan mulus. September 1966, keduanya menjalani hidup dengan kerja keras. Mulai dari bekerja part timer sebagai Direktur Produksi pabrik tekstil milik mertua sampai berkebun dan beternak sapi pun dilakoni. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya tersebut, sampai kini Haryanto memiliki sendiri lahan pertanian seluas 17 hektar di Lembang yang ditanami berbagai macam tanaman hortikultura, seperti sayur mayur, cabe merah, jeruk dan bunga. Ia juga memiliki kolam ikan Arwana di Subang. Berkat bekal moral dari orang tua serta pendidikan yang dijalani dan terutama perjalanan hidup yang menuntutnya bekerja keras, dikalangan kerabat dan keluarga, Haryanto dikenal sebagai sosok yang punya kemauan yang kuat dalam

mewujudkan apa yang menurutnya patut dilakukan untuk merubah sesuatu yang kurang menjadi baik, yang lemas menjadi bergairah dan yang beku menjadi cair. Kemauan keras itu juga terlihat ketika menjabat Menteri Perhubungan tahun 1993-1998. Haryanto yang semula diragukan kemampuannya, berhasil menjalankan tugasnya dengan baik walau sempat terjadi kesalahfahaman. Selepas itu, Haryanto dipercaya sebagai Menteri Pangan, Hortikultura dan Obat tahun 1988. Memasuki era reformasi, Haryanto tidak lagi menduduki jabatan resmi di bidang pemerintahan. Haryanto lebih banyak berkecimpung di organisasi profesi, seperti pendiri merangkap Ketua Yayasan Hortikultura

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

do

k.

9

Back To

pr

ib

ad

i


COVER STORY dok. pribadi

Bersama Dosen Muda dan Mahasiswa S2 di ITB. Memberikan bimbingan dan tauladan bagi generasi berikutnya.

Indonesia sejak 1999 hingga sekarang, pendiri Yayasan Produk Alam Indonesia tahun 1998, pendiri merangkap Ketua Yayasan Teknologi Bakti Mandiri sejak 1998 hingga sekarang serta Asosiasi Pengusaha dan Petani Flora Indonesia sejak 2000 hingga sekarang.

Aktif di Persatuan Golf Indonesia mulai dari Pengurus Daerah Jabar , Wakil Ketua di Persatuan Golf Indonesia (PGI) Pusat sampai dengan Ketua Umum PGI Pusat dari tahun 2000 sampai dengan 2005 . Juga aktif dalam kegiatan yang bersifat ilmiah yaitu

menjadi Ketua Umum Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) tahun 2001 2005 dan dari 2005 sekarang. Terakhir, sejak 19 Juni 2005, dipercaya sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia). Sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat ISFI, Haryanto mencanangkan target, ISFI berkembang sebagai organisasi profesi yang mampu membina dan mengarahkan anggotanya secara baik dalam menjalani profesi mereka. Sasaran utamanya adalah mengangkat harkat, martabat serta citra profesi Apoteker sebagai profesi yang terhormat dan berperan secara nyata dalam menyukseskan program Indonesia Sehat 2010. Saya hanya ingin menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat ISFI hingga akhir jabatan tahun 2009. Saya ingin mewariskan ISFI Pusat kepada pengurus baru nanti suatu organisasi yang mapan sebagai organisasi profesi maupun mapan dalam keuangan. Karena itu, apa yang saya lakukan sekarang semuanya untuk ISFI, bukan untuk Haryanto, tandas Haryanto. Selamat berjuang! (Mesker).

Seluruh Tim Redaksi Majalah MEDISINA dan Direksi PT. ISFI Penerbitan Mengucapkan Selamat Kepada : Prof. DR. H. Haryanto Dhanutirto, DEA, Apt.

sebagai Ketua Umum ISFI periode 2005-2009

Drs. Chazali H. Situmorang, Msc, Apt.

sebagai Dirjen Bina Bantuan dan Jaminan Sosial DEPSOS R.I.

Drs. Richard Panjaitan, Apt. SKM

sebagai Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Drs. H.M. Krissna Tirtawidjaja, Apt.

sebagai staf Ahli Menkes bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi,

DR. Faiq Bahfen, SH

sebagai Staf Ahli Menkes Bidang Mediko Legal

Dr. Husniah Rubiana Th. Akib, MS, MKes, Sp.FK

sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan R.I.

10

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


Back To


SAJIAN UTAMA

Pemurnian Profesi Apoteker

Antara Tantangan dan Harapan

12

ISTIMEWA/TEMPO

D

alam kehidupan seharihari, masyarakat hanya mengenal dua profesi yang mampu menyembuhkan penyakit yang mereka derita, yakni Dokter dan Dukun. Dokter, dalam pandangan masyarakat, mampu mendiagnosa penyakit dan sekaligus memberikan obat yang tepat bagi penyembuhan penyakit yang diderita. Dukun, dalam pemahaman masyarakat, adalah orang yang memiliki kemampuan lebih yang dalam bahasa Jawa disebut daya linuih. Karenanya, Dukun dipercaya masyarakat sebagai orang yang diberi kemampuan lebih oleh Tuhan untuk menyembuhkan penyakit yang diderita seseorang. Dalam praktek sehari-hari, secara emperis terlihat bahwa ada beberapa cara yang selalu ditempuh para Dokter dalam mengobati seseorang yang terkena penyakit tertentu. Pertama, Dokter hanya memeriksa dan mendiagnosa penyakit yang diderita pasien yang datang memeriksakan diri di tempat prakteknya. Kemudian, memberikan nasehat dan atau penjelasan kepada sang pasien lalu memberikan resep. Sang pasien dipersilahkan ”menebus” sendiri resep tersebut di Apotek di mana saja, tapi ada juga Dokter yang langsung menyebutkan Apotek tertentu yang menjadi ”langganan” sang dokter. Cara kedua, setelah memeriksa dan mendiagnosa penyakit yang di-

Apoteker Pabrik Obat. Para apoteker jangan terlena dengan rutinitas kerja dengan terus berkarya dan berkreasi.

derita pasien, Dokter kemudian memberikan jenis obat tertentu yang telah disiapkan perawat pendamping dan resep untuk jenis obat yang tidak dimiliki. Dengan pola kerja seperti itu, terbentuk opini dalam masyarakat bahwa Dokterlah orang yang paling tahu jenis penyakit dan obat yang

tepat untuk menyembuhkan penyakit yang diderita seseorang. Dan, karenanya, obat yang dibeli di Apotek pun harus sesuai dengan yang tertulis dalam resep dokter. Karenanya, harga obat yang dibeli berdasarka resep dokter terkadang mahal sehingga dikeluhkan masyarakat kurang mampu.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SAJIAN UTAMA ISTIMEWA/UNILEVER

Riset dan Penelitian. Kegiatan penelitian dan riset sulit dilaksanakan oleh apoteker di negara kita karena kendala dana dan fasilitas.

Berbeda dengan cara praktek Dukun. Cara Dukun pun beraneka ragam. Misalnya, Dukun yang hanya menggunakan kekuatan mantra, ada juga Dukun yang selain menggunakan kekuatan mantra juga memberikan ramuan obat tradisional. Masih banyak lagi cara pengobatan tradisional, semisal penyedotan darah kotor di daerah sakit dengan alat tertentu, terapi listrik, terapi pijat dan lain-lain. Yang mengherankan, biaya mahal pun tidak dipersoalkan masyarakat bila penyakit bisa disembuhkan. Sementara profesi Apoteker, dalam pemahaman masyarakat hanyalah penjual obat atau pelayan di Apotek. Pemahaman masyarakat tersebut terbangun lantaran kebijakan pemerintah dan organisasi profesi (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia ISFI). Kebijakan pemerintah belum sepenuhnya memberi peluang yang cukup bagi Apoteker untuk mengembangkan profesinya ke arah perwujudan tanggung jawab sesuai persyaratan Kompetensi Profesi dan Etik Kefarmasian. Sementara ISFI sebagai

tujuan utama farmakoterapi tertentu guna meningkatkan atau menjaga kualitas hidup pasien (masyarakat). Tanggung jawab itu sejalan dengan filosofi Apoteker, yakni asuhan kefarmasian (pharmaceutical care). organisasi profesi kurang memberikan dorongan bagi pengembangan profesi Apoteker dan belum secara aktif mempengaruhi kebijakan pemerintah. Pemahaman masyarakat tersebut juga terbentuk, karena kalangan Apoteker sendiri tidak begitu ngotot untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kalangan Apoteker, pada umumnya, sepertinya puas dengan kondisi cukup menerima gaji dari pemilik Apotek. Posisi bargening

Pemilik Apotek lebih kuat dari Apoteker. Selama ini para Apoteker sekedar menjalani profesinya dalam kondisi apa adanya. Mereka cukup menerima gaji dari pemilik Apoteker dan jarang berada di Apotek, sehingga pelaksanaan atau pengamalan profesi menjadi gamang. Tuntutan Profesi Sementara dalam persyaratan Kompetensi Profesi dan Etik Kefarmasian, tanggung jawab seorang Apoteker cukup berat. Tanggung jawab tersebut meliputi, regulasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan serta memproduksi, mendistribusikan, memberikan obat dan informasi kepada pasien serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk kepentingan pasien dengan tujuan utama farmakoterapi tertentu guna meningkatkan atau menjaga kualitas hidup pasien (masyarakat). Tanggung jawab itu sejalan dengan filosofi Apoteker, yakni asuhan kefarmasian (pharmaceutical care). Prinsipnya, Apoteker sebenarnya

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

13

Back To


SAJIAN UTAMA harus berperan sebagai penghubung antara dokter dan pasien. Kepada dokter, Apoteker punya kewenangan untuk memberikan masukan dan atau pertimbangan tentang jenis dan ragam obat yang bisa digunakan untuk penyakit tertentu dengan pertimbangan utama pada kemampuan ekonomis pasien. Artinya, obat yang dituliskan dokter dalam resep bisa disubstitusi dengan jenis obat yang berkhasiat sama tapi harganya lebih murah. Sementara kepada pasien, Apoteker bertugas memberikan penjelasan tentang jenis dan harga obat yang cocok dan atau patut dengan pertimbangan kemampuan pasien secara ekonomis tadi. Apoteker pun wajib memberikan informasi tentang khasiat, efek samping dan cara penggunaan obat yang tepat. Bahkan, Apoteker pun, bila perlu, mengunjungi (kunjungan rumah) pasien dan memberikan nasehat dan atau pengarahan yang diperlukan pasien. Untuk melengkapi pencapaian tugas tadi, Apoteker pun memiliki kewenangan untuk membuka praktek konsultasi obat. Dengan cara demikian, Apoteker bisa membantu pemerintah untuk meningkatkan dan menumbuhkan pemahaman serta kesadaran masyarakat tentang kese-

hatan. Kondisi itulah yang kini diimpikan Ketua Umum Pengurus Pusat ISFI, Prof. Dr. H. Haryanto Dhanutirto DEA, Apt, untuk diwujudkan melalui program pemurnian profesi Apoteker. Inti dari pemurnian profesi Apoteker tersebut adalah mengembalikan pengamalan profesi Apoteker ke jalur yang benar sesuai Kompetensi Profesi dan Etik Kefarmasian. Langkah yang ditempuh untuk mewujudkan impian tersebut adalah melakukan herregistrasi (pendaftaran/pendataan ulang) Apoteker anggota ISFI, melakukan penataran kompetensi untuk kepentingan Ser-

Dibutuhkan upaya membangkitkan swadaya masyarakat dan atau minat pemilik modal untuk ikut membantu meningkatkan ketersediaan obat di wilayah pedesaan dengan harga terjangkau.

ISTIMEWA

tifikasi Profesi Apoteker dan anjuran agar Apoteker selalu berada di Apotek sejak buka hingga tutup dan apabila perlu dihadirkan Apoteker pendamping. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta kondisi Tiada Pelayanan Tiada Apoteker. Sasaran akhirnya adalah Apotek tidak boleh melayani resep bila tidak ada Apoteker. Tantangan Untuk mewujudkan pengamalan profesi Apoteker sesuai Kompetensi dan Etik Kefarmasian di atas, tidaklah mudah. Tantangan yang dihadapi cukup berat. Pertama, Pengurus Pusat ISFI dan Pemerintah (Departemen Kesehatan) harus bersinergi untuk melakukan penataan dan atau kelengkapan peraturan perundang-undang-

14

an yang mendukung Praktek Pharmasi (Apoteker) sesuai Kompetensi Profesi dan Etik Farmasi. Caranya, merobah ketentuan perundang-undangan, seperti Peraturan Pemerintah dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan yang selama ini membatasi dan atau membentengi pengamalan profesi Apoteker. Atau mengadakan Peraturan Pemerintah atau Surat Keputusan Menteri Kesehatan yang belum dibuat untuk memberikan dukungan hukum secara nyata bagi pengamalan profesi Apoteker. Hal-hal yang perlu diatur secara tegas dalam Peraturan Pemerintah dan atau Surat Keputusan Menteri Kesehatan tersebut meliputi pemberian kesempatan dan atau peluang seluas-luasnya bagi Apoteker dan atau Asisten Apoteker untuk mengamalkan profesinya secara maksimal sesuai persyaratan Kompetensi Profesi dan Etik Kefarmasian. Setiap Apotek atau Rumah Sakit, misalnya, wajib menyediakan ruang praktek dan atau konsultasi khusus bagi Apoteker untuk membantu pasien, terutama dalam hal informasi obat dan farmakoterapi tertentu yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai masalah penggunaan obat secara rasional. Selain itu, Apoteker diberi kesempatan seluas-luasnya untuk membuka dan atau mendirikan sendiri Apotek, Toko Obat dan atau Warung Obat yang dilengkapi dengan ruang konsultasi. Dengan demikian, Apoteker bukan lagi sekedar pekerja yang ”nunut hidup” pada pemilik Apoteker. Membuka atau mendirikan Apotek/Toko Obat/Warung Obat tersebut bisa dilakukan atas biaya sendiri dan atau bekerjasama dengan pihak lain (pemilik modal) dengan opsi yang jelas, layaknya hubungan bisnis dan bukan hubungan majikan dan pekerja. Para Apoteker pun diberi kesempatan untuk mendirikan koperasi sebagai upaya peningkatan kesejahteraan di luar jalur profesi. Para Apoteker pemula (lulusan

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SAJIAN UTAMA MEDISINA/DANI

Pasien dari rakyat miskin. Apoteker harus bisa menunjukkan rasa kepedulian dan pengambdiannya terhadap mereka.

terbaru Fakultas Farmasi, misalnya) dikenakan wajib bekerja pada pemerintah (seperti halnya dokter) melalui program Apoteker masuk Kecamatan dan atau Desa. Sasarannya adalah mendekatkan Apoteker dengan masyarakat untuk merobah pola pikir masyarakat yang selama ini hanya mengenal Apoteker sebagai ”penjual obat atau pelayan di Apotek”. Program ini juga akan sangat membantu pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Sehat Tahun 2010 dan sekaligus meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Dukungan ketentuan perundangundangan seperti itu sangat diperlukan. Karena, fakta menunjukkan bahwa kalau pun di hampir semua kecamatan di Indonesia telah dibangun Puskesmas Induk dan atau Puskesmas Pembantu, bahkan kini sedang dikembangkan Puskesmas Rumah Sakit Mini, akan tetapi persediaan dan atau ketersediaan obat di Puskesmas masih sangat minim. Masyarakat sulit mendapatkan obat yang dibutuhkan dengan harga terjangkau. Masyarakat umumnya langsung memeriksakan diri ke

rumah sakit atau dokter di daerah perkotaan dan atau dukun. Karena itu, dibutuhkan upaya membangkitkan swadaya masyarakat dan atau minat pemilik modal untuk ikut membantu meningkatkan ketersediaan obat di wilayah pedesaan dengan harga terjangkau. Langkah kedua yang juga sangat diperlukan adalah upaya nyata dari ISFI sebagai organisasi profesi untuk merobah pola pikir masyarakat. Upaya nyata yang dimaksud antara lain pentingnya menjalin hubungan baik untuk mewujudkan keharmonisan pengamalan profesi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan organisasi tenaga kesehatan lainnya. Karena, dalam kurun waktu tertentu, terutama pada tahap awal langkah konkrit pemurnian profesi Apoteker dilancarkan, tantangan akan datang dari organisasi profesi sejawat dalam bidang kesehatan. Pengamalan profesi Apoteker sesuai persyaratan Kompetensi Profesi dan Etik Kefarmasian, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam kurun waktu tertentu akan mengurangi ”kenikmatan” yang sela-

ma ini diperoleh profesi sejawat. Seiring dengan itu, Pengurus Pusat ISFI perlu pula melakukan kampanye secara terbuka untuk merobah dan atau membentuk opini masyarakat mengenai pengamalan profesi Apoteker secara benar melalui media massa cetap maupun elektronik. Misalnya, melakukan talk show secara rutin (sebulan sekali atau dua bulan sekali) di stasiun televisi dan radio serta jumpa pers secara rutin pula dengan topik yang berbeda tapi masih dalam wacana pemurnian profesi Apoteker. Selain itu, Pengurus Pusat ISFI perlu menerbitkan media cetak khusus, misalnya majalah popular tentang farmasi sebagai media komunikasi antara ISFI dengan masyarakat, pakar dan pemerhati kesehatan serta Lembaga Swadaya Masyarakat di bidang kesehatan. Dengan demikian, ISFI tidak hanya dikenal baik oleh berbagai kalangan, tapi profesi Apoteker pun akan semakin dipahami sebagai salah satu profesi penting yang perlu ditingkatkan kompetensinya untuk membantu masyarakat. Selamat berjuang .(Mesker)

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

15

Back To


SAJIAN UTAMA

Penataan Kompetensi Apoteker istimewa/TEMPO

4. DR. Pratiwi Sudarmono (Pengajar Biologi Molekuler Fak. Kedokteran Universitas Indonesia) 5. Drs. Sulastomo, Apt. (Pengajar Peraturan Perundangan-undangan Farmasi, Fak. Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta) 6. Prof.DR. Ibnu Gholib Ganjar, DEA, Apt. (Pengajar Fak. Farmasi Universitas Gajahmada, Yogyakarta) 7. Drs. Richard Panjaitan, SKM, Apt. (Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes R.I) 8. Dr. Husniah Rubiana Th. Akib, MS. M Kes, Sp.FK (Kepala Badan POM) 9. Prof. DR. Elin Yuninah, Apt. (Pengajar School of Pharmacy ITB) 10.Dra. Herlina B. Kisdaryono, MM, Apt. (Apoteker pada R.S. Hasan Sadikin Bandung) 11.Drs. Yos E. Hudyono, Apt. (Konsultan Kesehatan dan Kefarmasian)

Apoteker di Apotik dan Toko Obat. Bukan profesi pelayan/penjual obat.

PADA TANGGAL 8-10 Juni 2006 telah dilangsungkan penataran trainer (pelatih) Kompetensi Apoteker bertempat di Gedung Nam Centre Kemayoran, Jakarta Pusat. Peserta terdiri dari: 1. Pengurus Pusat ISFI sebanyak 30 orang 2. pengurus daerah ISFI se-Indonesia sebanyak 36 orang 3. Pengajar Perguruan Tinggi Farmasi sebanyak 84 orang 4. Anggota Peer Group satu orang 5. Undangan lain sebanyak 10

16

orang 6. Panitia sebanyak 10 orang Jadi jumlah total seluruhnya adalah 171 orang. Sebagai penatar terdiri dari : 1. Prof. DR. Haryanto Dhanutirto, DEA, Apt. (Ketua Umum Pengurus Pusat ISFI) 2. Drs. H. Soekaryo, Apt. (Ketua Majelis Pembina Etik Apoteker Pusat) 3. Drs. H. Sampurno, MBA, Apt (Mantan Kepala Bandan POM)

Peserta yang telah ditatar ini diharapkan akan dapat menatar lagi di daerahnya masing-masing, sampai semua apoteker tertatar dan mendapatkan Sertifikat Kompetensi. Sertifikat ini berlaku selama 5 (lima) tahun dan sesudahnya itu dilakukan uji kompetensi. Ada kompetensi di sarana pelayanan kefarmasian dan apo-

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SAJIAN UTAMA dok. ISFI

TOT Kompetensi Apoteker. Tuntutan profesionalitas dari apoteker memacu usaha peningkatan kualitas SDM yang ada.

tik rumah sakit dan ada kompetensi apoteker di industri farmasi. Hasil yang diharapkan pada masa depan setelah semua apoteker mengikuti penataran adalah seperti yang telah disampaikan oleh ketua umum ISFI adalah sebagai berikut: a. APOTEKER DI APOTIK Apoteker di apotik dituntut untuk menjalankan profesinya secara penuh dalam melaksanakan Pharmaceutical Care . b.APOTEKER DI RUMAH SAKIT Apoteker di rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kemampuan ilmu dan teknologi farmasinya agar dapat bekerja sama dengan dokter secara sepadan. c. APOTEKER DI INDUSTRI Apoteker di industri perlu terus meningkatkan kemampuan teknologi farmasi industrinya agar industri segera mampu mengadopsi cGMP. d.APOTEKER DI PEMERINTAHAN Apoteker di pemerintahan perlu terus meningkatkan kemampuan kefarmasiannya ke tingkat

internasional agar kompetitif pada tingkat ASEAN maupun global. e. ORGANISASI PROFESI ISFI 1. organisasi profesi ISFI dituntut un tuk solid, profesional dan operasional dalam melayani dan membina para anggotanya. 2. organisasi profesi ISFI dituntut un tuk meningkatkan kemampuan ilmu dan teknologi farmasi serta profesionalisme kefarmasian dari para anggotanya dalam rangka kompetisi dengan negara ASEAN lainnya. 3. organisasi profesi ISFI perlu terus mengembangkan cakupan pekerjaan kefarmasian bagi anggotanya. 4. organisasi profesi ISFI perlu bekerja sama secara intensif dengan organisasi profesi kesehatan lainnya terutama dengan Ikatan Dokter Indonesia dalam rangka menegakkan legalitas perundang-undangan. f. FARMASI RUMAH SAKIT Farmasi Rumah Sakit perlu meningkatkan perannya sebagai apoteker penanggung jawab sediaan farmasi dan partner dari dokter.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

g.DISTRIBUSI OBAT Distribusi obat dituntut dilakukan secara legal sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan mengedepankan Pharmaceutical Care . h.INDUSTRI FARMASI Industri farmasi dituntut untuk melangkah sesuai jadwal ASEAN dari GMP ke cGMP dan melakukan bisnis dengan etika yang tinggi. i. PENDIDIKAN TINGGI FARMASI Pendidikan tinggi farmasi perlu distandarisasi dan disetarakan tingkat pendidikannya dalam menyongsong kemajuan serta paradigma baru profesi kefarmasian. j. PEMERINTAH - Pemerintah dituntut proaktif dalam melakukan regulasi kefarmasian di dalam negeri maupun kaitannya dengan ASEAN. - Pemerintah dituntut untuk melaksanakan Asuransi Kesehatan Nasional.***

17

Back To


SAJIAN KHUSUS

Aspek Legal

Layanan Farmasi Komunitas Konsep “Pharmaceutical Care“

Oleh: DR. Faiq Bahfen, SH. (Staf Ahli Menkes Bidang Mediko Legal) istimewa/TEMPO

Apoteker dan distribusi obat. Apoteker bukan kepanjangan tangan dari pengusaha pabrik obat, tetapi petugas kesehatan yang memberikan informasi obat kepada pasien.

D

alam meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajad kesehatan yang optimal, dilakukan berbagai upaya kesehatan, termasuk upaya di bidang kefarmasian. Dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur bidang kefarmasian, telah diatur berbagai hal yang menyangkut tenaga kefarmasian, sarana kefarmasian, komoditi dan berbagai upaya yang perlu dilakukan. Tampak perhatian belum diberikan yang berkaitan dengan pelayanan kefarmasian. Saratnya peraturan perundang-undangan tersebut sering diartikan sebagai hukum dibidang farmasi, padahal seperti diketahui hukum farmasi menyangkut berbagai aspek yang luas, yaitu :

18

1. Peraturan perundang-undangan yang secara langsung dan tidak langsung mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan bidang kefarmasian; 2. Penerapan hukum administrasi, hukum perdata dan hukum pidana yang tepat untuk itu; 3. Kebiasaan yang baik dan diikuti secara terus menerus dalam bidang farmasi, perjanjian internasional dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diterapkan dalam praktek di bidang farmasi merupakan sumber hukum; 4. Putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Dengan demikian tampak bahwa peraturan perundang-undangan di bidang kefarmasian hanya merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembahasan

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SAJIAN KHUSUS istimewa/TEMPO

aspek hukum, baik dilihat secara dimensional maupun sektoral dalam hukum farmasi. Apabila dilihat dari peraturan perundang-undangan yang secara langsung mengatur bidang kefarmasian nampak bahwa pelayanan kefarmasian belum dilakukan secara optimal. Hal itu nampak bahwa berbagai standar yang perlu diterapkan sampai saat ini belum ada. Namun peraturan perundang-undangan selalu difokuskan pada komoditi, tenaga dan sarana dalam bidang farmasi. Dapat kita lihat bahwa saat ini ada pengaturan yang berkaitan dengan obat keras, obat bebas terbatas, obat bebas, narkotika dan psikotropika, industri obat, apotik dan toko obat. Dalam PP No. 72 tahun 1998 dan PP No. 32 tahun 1996 diamanatkan agar dibuat standar profesi yang harus dijalankan oleh farmasi (apoteker) sampai saat ini belum ada. Memang belum adanya peraturan tidak berarti tidak adanya pelayanan dengan batas-batas yang dapat dilakukan, namun banyak terdapat berbagai kendala dilihat dari kepastian hukum dan jaminan bagi masyarakat akan diperolehnya pelayanan yang memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku. Penataan yang lebih baik akan tercapai bila terdapat kesamaan persepsi, tentang perlunya lembaga yang merupakan penyaluran aspirasi para profesional di bidang farmasi untuk diberikan wadah dengan dukungan hukum yang memadai. Pada banyak negara hal ini disebut dengan apa yang dikenal sebagai council*. Melalui konsil inilah akan dihasilkan berbagai standar yang harus dipenuhi oleh farmasis dalam menjalankan praktek kefarmasiannya. Apa yang telah dihasilkan oleh para teorikus dengan Pharmaceutical Care Concept dapat diadopsi secara baik, dengan tujuan utama pada : 1. Memberikan perlindungan pada masyarakat agar mendapatkan pelayanan kefarmasian yang didasarkan pada kebutuhan dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi; 2. Memelihara dan meningkatkan

Industri Obat. Dilema kepentingan Bisnis dan Kemanusiaan.

* Sebagai contoh council dari The Royal Pharmaceutical Society of Great Britain yang menjalankan registrasi farmasis (apoteker) yang akan menjalankan praktek kefarmasian. mutu pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar dan persyaratan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi. Pada pihak lain diketahui bahwa

masyarakat memiliki hak atas pelayanan kesehatan yang dijamin berdasarkan Undang-undang Dasar dan peraturan perundang-undangan yang menjabarkannya. Hak dasar manusia dalam pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalam bidang kefarmasian sudah barang tentu bukan hanya dari aspek keberadaannya saja tetapi juga menyangkut mutu pelayanan itu sendiri. Implementasi hak dasar manusia itu jika terdapat permasalahan, akan mendapat kesulitan untuk mengkajinya, bila perangkat hukum yang mendukungnya belum memadai. Dengan demikian dapat diidentifikasikan bahwa dalam

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

19

Back To


SAJIAN KHUSUS istimewa/TEMPO

Aneka ragam Obat di Pasaran. Perlu perhatian khusus agar masyarakat jangan tertipu oleh iklan komersial obat.

pelayanan kefarmasian perlu adanya penataan secara menyeluruh agar dapat memberikan kepastian hukum dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka kajian atas hal ini dilakukan kajian menurut tradisi keilmuan hukum, yaitu kajian normative. Hukum dalam kaitan ini dipandang sebagai norma dan permasalahan dibatasi pada tema sentral yaitu pelayanan kefarmasian. Untuk itu akan dilihat dari 3 (tiga) kelompok sesuai dengan 3 (tiga) lapisan hukum yaitu dogmatik hukum, teori hukum dan filsafat hukum. Pada lapisan dogmatik akan dikaji Pharmaceutical Care Concept dari segi hukum sedangkan pada lapisan teori akan dilihat berbagai gejala hukum dalam pelayanan kefarmasian. Selanjutnya pada lapisan filsafat hukum akan dikaji prinsipprinsip atau azas-azas hukum dalam hubungannya dengan pelayanan kefarmasian. Untuk memecahkan dan menjawab permasalahan diatas, maka digunakan beberapa pendekatan, yaitu pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan statuta (statute approach), pendekatan historis (historical approach), pendekatan dogamatik (dogmatic approach) dan

20

...secara filosofis, farmasis (apoteker) menerima tanggung jawab untuk menyelenggarakan praktik dimana pasien dan tenaga kesehatan lainnya secara bersama-sama untuk menjamin kualitas kehidupan pasien pada hasil yang lebih baik. pendekatan komparatif (comparative approach). Bertolak dari permasalahan dan metode kajian yang digunakan seperti apa yang dikemukakan diatas, maka setelah bagian pendahuluan akan diketengahkan Pharmaceutical Care Concept dan hukum, aspek hukum penyelenggaraan pelayanan kefarmasian, pembaharuan hukum dalam pelayanan kefarmasian, kesimpulan serta saran. PHARMACEUTICAL CARE CONCEPT DAN HUKUM . Pada tahun 1989, Hepler dan Linda Strand menyatakan bahwa misi dari farmasi adalah untuk menyelenggarakan konsep pharmaceutical

care. Mengimplementasikannya dalam praktek tentu memerlukan upaya untuk meng-konversikannya. Yang utama dan pertama dalam konsep pharmaceutical care adalah upaya untuk memperluas dimensi praktek kefarmasian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan pasien. Dalam upaya melakukan konversi konsep ke praktikal banyak penulis yang menyatakan bahwa secara filosofis, farmasis (apoteker) menerima tanggung jawab untuk menyelenggarakan praktik dimana pasien dan tenaga kesehatan lainnya secara bersama-sama untuk menjamin kualitas kehidupan pasien pada hasil yang lebih baik. Dalam memberikan perlindungan terhadap pasien dapat diidentifikasi bahwa fungsi dari pharmaceutical care adalah: 1. Menyediakan informasi tentang obat-obatan kepada tenaga kesehatan lainnya. Tujuan yang ingin dicapai mencakup mengidentifikasikan hasil pengobatan dan tujuan akhir pengobatan, agar pengobatan dapat diterima untuk terapis, agar diterapkan penggunaan secara rasional, memantau efek samping obat, menentukan metode penggunaan obat. 2. Mendapatkan rekam medis untuk digunakan pemilihan obat yang tepat. 3. Memantau penggunaaan obat apakah efektif, tidak efektif, reaksi obat yang berlawanan, keracunan dan jika perlu memberikan saran untuk memodifikasi pengobatan. 4. Menyediakan bimbingan dan konseling dalam rangka pendidikan kepada pasien. 5. Menyediakan dan memelihara serta memfasilitasi pengujian pengobatan bagi pasien penyakit kronis. 6. Berpartisipasi dalam pengelolaan obat-obatan untuk pelayanan gawat darurat. 7. pembinaan pelayanan informasi dan pendidikan bagi masyarakat. 8. Partisipasi dalam penilaian penggunaan obat dan audit kesehatan. 9. Menyediakan pendidikan mengenai obat-obatan untuk tenaga kesehatan lainnya.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SAJIAN KHUSUS Hukum bidang Farmasi, seperti telah diuraikan di atas cukup luas cakupannya. Dengan demikian bila ada hukum positif yang menguraikan berbagai kegiatan yang harus dijalankan oleh seorang apoteker dalam pemberian pelayanan maka konsep pharmaceutical care merupakan sumber hukum dalam hukum bidang farmasi. Hukum dalam kaitan ini dapat merekayasa masyarakat farmasi pada khususnya dan masyarakat penerima pelayanan kefarmasian pada umumnya harus bergerak kearah pelayanan kefarmasian berdasarkan konsep Pharmaceutical care. Disamping itu fungsi hukum menurut Kelsen untuk mengatur kehidupan bersama. Kehidupan bersama yang pada awalnya dilihat sebagai fenomena biologik menjadi fenomena sosial. Disinilah tampak kebutuhan adanya peraturan yang menata kehidupan dalam masyarakat. Fungsi ketertiban sosial adalah kepastian mengenai perilaku setiap orang, mana yang boleh dan mana yang tidak bo-

leh. Tampak bagaimana setiap orang harus berbuat atau tidak berbuat yang semestinya ditata dalam norma. Selanjutnya masih sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kelsen bahwa hukum adalah teknik sosial yang spesifik. Dalam hubungan ini Robert S. Summers telah mengambil pende-

Terdapat satu hal penting bahwa dalam kapasitas yang mana pun, apoteker pada asasnya bebas dari kekuatan manapun yang memaksanya untuk menjalankan praktik kefarmasian sesuai dengan profesinya. Artinya apoteker tidak dapat dipaksakan untuk melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan perangkat ilmu kefarmasian yang dimilikinya.

katan Kelsen dengan apa yang disebut sebagai The Technique Element in Law dengan memberikan argumen bahwa: “....different social functions are discharged in different societies in different degree and by different technique”. Akhirnya Summers menyatakan bahwa promosi kesehatan merupakan salah satu elemen yang penting dalam menata kehidupan bermasyarakat. Untuk itu Summers menggunakan 5(lima) klasifikasi dari teknik hukum yaitu: - teknik pengaduan - teknik pemidanaan - teknik pengaturan administratif - teknik pemberian manfaat bagi masyarakat, dan - teknik pengaturan perdata. Dalam hubungannya dengan penerapan Phamaceutical Care Concept dilihat dari segi hukum maka tampak adanya kesamaan yaitu memberikan perlindungan pada masyarakat dalam menerima pelayanan kefarmasian. Penataan selanjutnya dibutuhkan keberadaan hukum yang menata

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

21

Back To


SAJIAN KHUSUS istimewa/Univeler

Apoteker dan Penelitian Obat. bagian yang tidak dapat dipisahkan.Kemanusiaan.

bagaimana pelaksanaan pelayanan kefarmasian dilakukan baik dari segi hukum administratif, perdata dan pidana serta disiplin berdasarkan ilmu farmasi itu sendiri. Konsep hukum dan konsep Pharmaceutical Care tampak saling melengkapi untuk mencapai tertib sosial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. ASPEK HUKUM PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEFARMASIAN Dalam pasal 50 undang-undang tentang Kesehatan dan pasal 21 Peraturan Pemerintah tentang Tenaga Kesehatan ditegaskan bahwa penyelenggaraan praktik profesi di bidang kesehatan hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk itu. Dinyatakan selanjutnya bahwa tenaga kesehatan dikelompokkan dalam tujuh kategori, diantaranya tenaga kefarmasian. Tenaga kefarmasian itu sendiri terdiri dari Apoteker, Asisten Apoteker, Analis Farmasi. Asisten Apoteker terdiri dari asisten apoteker lulusan Sekolah Asisten Apoteker atau Sekolah Menengah Farmasi, Ahli Madya Farmasi (lulusan

22

program Diploma III Farmasi). Sebenarnya jauh sebelum Undang-undang tentang Kesehatan ditetapkan sudah ada Undang-undang No.6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan yang mengatur hubungan antara jenis tenaga kefarmasian tersebut, yaitu tenaga menengah harus bekerja di bawah pengawasan tenaga yang sarjana. Namun dalam keadaan tak diatur secara khusus tenaga tersebut dapat bekerja tanpa dibawah pengawasan atau mandiri. Hal ini dijumpai dan diperkenankannya asisten apoteker menjadi penanggung jawab pada Pedagang Besar Farmasi dan Toko Obat tanpa dibawah pengawasan apoteker. Agar didapat kajian yang menyeluruh sesuai dengan pengertian dan lingkup hukum bidang kefarmasian, maka tinjauan ini akan mencakup 3 (tiga) segi, yaitu: 1. Segi Hukum Administrasi dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian Tenaga kefarmasian setelah lulus dari pendidikan diwajibkan untuk melengkapi persyaratan administrasinya untuk penempatan pada pemerintah atau swasta yang ditunjuk. Dengan demikian status tenaga kefar-

masian dapat sebagai pegawai negeri sipil atau pegawai swasta atau praktek mandiri. Setelah melewati waktu yang ditentukan yang bersangkutan dapat melakukan praktek kefarmasian pada berbagai sarana kesehatan atau menjadi pegawai negeri sipil atau praktik mandiri sesuai dengan pilihannya. Dalam hubungannya dengan masalah ini yang penting adalah: a. Untuk Apoteker harus memiliki Surat Penugasan (SP) yang memberikan kewenangan kepada apoteker untuk menjalankan praktik kefarmasian di seluruh Indonesia. SP ini merupakan dasar bagi yang bersangkutan untuk melakukan praktik kefarmasian pada sarana kesehatan tertentu, berupa SIA atau SIK. b. Untuk asisten apoteker harus memiliki Surat Izin Asisten Apoteker (SIAA) yang memeberikan kewenangan kepada asisten apoteker untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian di seluruh Indonesia. SIAA ini merupakan dasar bagi yang bersangkutan untuk memperoleh SIK. Dalam menjalankan praktik kefarmasiannya, berarti apoteker dapat berpraktek mandiri atau bekerja pada perusahaan atau sarana kesehatan.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SAJIAN KHUSUS ...dalam hubungan hukum antara apoteker dengan pasien, unsur utama yang dilihat adalah dipenuhi tidaknya standar profesi, dalam menilai apakah perbuatan yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata. jauh dari memadai, karena tidak ada penilaian kemampuan profesionalnya. Seperti diketahui, norma hukum pada dasarnya memuat nilai-nilai: a. Perintah (gebod) yang merupakan kewajiban umum untuk melakukan sesuatu; b. Larangan (verbod) yang merupakan kewajiban umum untuk tidak melakukan sesuatu; c. Pembebasan (vrijstellin, dispensatie) yang berupa pembolehan khusus untuk tidak melakukan sesuatu secara umum diharuskan; d. Izin (toesteming, permissie) berupa pembolehan khusus untuk melakukan sesuatu yang secara umum dilarang. Oleh karena itu perangkat izin seharusnya diikuti dengan berbagai kewajiban yang harus dilakukan apoteker untuk meningkatkan kemampu-an profesionalnya. Tindakan untuk menjalankan pelayanan kefarmasian sebagaimana ditegaskan dalam UUK hanya dapat dilakukan oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan keahlian dan kewenangannya, maka apoteker mempunyai otoritas berdasarkan hukum

yang tidak dimiliki oleh tenaga lainnya. Namun tetap diperlukan perangkat izin untuk menjalankan kewenangannya. Keberadaan izin untuk penyelenggaraan upaya kesehatan menurut Hermien Hadiati Koeswadji dilakukan dengan memperhatikan 3 (tiga) hal, yaitu: a. Kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan; b. Jumlah dan jenis perbekalan kesehatan; c. Mutu pelayanan kesehatan; Dalam upaya memberikan perlindungan pada masyarakat terhadap praktik kefarmasian yang tidak memenuhi standar dan untuk melakukan koreksi terhadap tindakan apoteker, maka berdasarkan pasal 54 UUK telah dibentuk MDTK Penga-turan keberadaan MDTK telah dituangkan dalam Keppres No. 56 Ta-

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

istimewa/COCEPT

Dengan demikian dari sudut pandang hukum bahwa ada: a. Apoteker yang terikat pada hubungan kerja sebagai PNS. Dalam hubungan ini apoteker seperti PNS lainnya tunduk pada aturan yang berlaku berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang patut dicatat dan mendapat perhatian khusus adalah apoteker dapat berstatus sebagai tenaga fungsional. b. Apoteker terikat pada hubungan kerja sebagai pegawai perusahaan swasta. Dalam hubungan ini tentu berlaku ketentuan peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan. c. Apoteker dapat menjalankan usaha sendiri atau bekerjasama dengan pihak lain untuk menjalankan usaha dibidang farmasi. Dalam hubungan ini tentu aturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan usaha berlaku baginya. Terdapat satu hal penting bahwa dalam kapasitas yang mana pun, apoteker pada asasnya bebas dari kekuatan manapun yang memaksanya untuk menjalankan praktik kefarmasian sesuai dengan profesinya. Artinya apoteker tidak dapat dipaksakan untuk melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan perangkat ilmu kefarmasian yang dimilikinya. Dari apa yang telah dikemukakan diatas bahwa, untuk mendapatkan SP/SIA/SIK tidak dilakukan terhadap kemampuan teknisnya, hanya sarat dengan persyaratan administratif saja. Tetapi pada bagian lain apoteker ditunmtut untuk melakukan praktik kefarmasian sesuai dengan standar profesinya. Standar profesi menurut penjelasan pasal 53 UUK adalah pedoman yang harus diikuti apoteker dalam menjalankan tugas profesinya. PP Nomor 41 tahun 1985 mewajibkan apoteker untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan, melalui perolehan Satuan Kredit Profesi. Namun hal ini menurut pengamatan belum berjalan sebagaimana mestinya. Dalam hubungannya dengan penyelenggaraan praktik kefarmasian sesuai dengan Pharmaceutical Care Concept, maka pengaturan izin masih

23

Back To


SAJIAN KHUSUS istimewa/TEMPO

Antrian Menebus Obat di Apotik. Pemenuhan kebutuhan kesehatan menumbuhkan industri apotik.

hun 1995. Keberadaan MDTK pada hakekatnya untuk mengambil tindakan administratif apabila ada ketentuan yang dilanggar. Apabila Apoteker tidak atau menganggap adanya kesalahan dalam penilaian untuk pengambilan tindakan maka dapat menggugat melalui PTUN. 2. Segi Hukum Perdata dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian Dari segi hukum perdata, pertama-tama akan dilihat hubungan hukum yang ada dalam penyelenggaraan pelayanan kefarmasian. The American Pharmaceutical Associa-tion menyatakan bahwa dalam menjalankan pelayanan kefarmasian dengan konsep Pharmaceutical Care dipusatkan pada pasien. Orientasi hasil yang harus dicapai mempersyaratkan bahwa apoteker dalam menjalankan pelayanan kefarmasian memberikan perhatian kepada pasien dan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, dan mengumpulkan, memantau, mengambil inisiatif dan memodifikasi penggunaan obat dalam

24

rangka menjamin bahwa pengobatan dengan menggunakan obat adalah aman serta efektif. Dengan demikian apoteker dalam menerapkan konsep Pharmaceutical Care dapat secara optimal meningkatkan kualitas kesehatan pasien dilihat dari aspek kliniknya. Apabila hal ini dikaitkan dengan undang-undang Nomor 23 tahun 1992, maka dalam rangka hubungan hukum diarahkan untuk: a. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan serta kemandirian untuk memperoleh obat dan mencapai tujuan sebagaimana dimaksudkan. b. Mengangkat harkat dan martabat pasien melalui cara memperoleh obat dengan disertai informasi yang akurat mengenai cara menggunakan, cara menyimpan, efek samping yang mungkin timbul. c. Meningkatkan kesadaran Apoteker mengenai pentingnya peranan pasien sehingga menumbuhkan sikap, itikad baik dan profesional. d. Memelihara, meningkatkan dan menjamin kualitas obat sesuai dengan standar dan persyaratan yang berla-

ku.

Hubungan hukum menurut KUHPerdata adalah sah, apabila didasarkan pada syarat subjektif dan objektif, yaitu sepakat mereka yang mengikatkan diri, kecakapan untuk berbuat mengenai suatu hal tertentu dan suatu sebab yang diperbolehkan (Pasal 1320 KUHPerdata). Namun dalam hubungan apoteker dengan pasien yang penting adalah hubungan kepercayaan yang dibangun, mengingat pasien selalu dalam posisi yang lemah. Dari hubungan hukum yang ada akan melahirkan sejumlah hak dan kewajiban. Hak pihak yang satu merupakan kewajiban pihak yang lain. pada kesempatan ini akan diketengahkan prinsip-prinsip bahwa: a. Pasien berhak untuk menetapkan sendiri seusai dengan posisinya yang lemah, baru dapat diambil setelah menerima informasi yang memadai. b. Pasien berhak memperoleh obat sesuai dengan kebutuhan dalam pemeliharaan kesehatan. Dalam hubungan ini obat yang diperoleh harus memenuhi standar dan persyaratan

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SAJIAN KHUSUS kesehatan yang berlaku. Selanjutnya pada bagian lain dari segi hukum perdata, pasien berhak untuk melakukan gugatan ganti rugi apabila ada perbuatan melanggar hukum atau wanprestasi. Dalam hubungannya dengan perbuatan melanggar hukum, dalam hubungan hukum antara apoteker dengan pasien, unsur utama yang dilihat adalah dipenuhi tidaknya standar profesi, dalam menilai apakah perbuatan yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata. Standar profesi dimaksud meliputi unsur-unsur ketelitian/kecermatan, berdasarkan ilmu farmasi, kemampuan rata-rata dalam kategori yang sama, proporsionalitas tindakan dan tujuan tindakan. 3. Segi Hukum Pidana Apoteker dalam menjalankan praktik profesinya dapat diminta pertanggungjawabannya melalui tuntutan pidana. Ketentuan mengenai perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai tindal pidana, harus didasarkan pada ketentuan pidana yang ada lebih dulu. Dalam hubungan ini penilaian juga didasarkan pada dipenuhi/tidaknya ketentuan pidana pada standar profesi. Ketentuan pidana yang berkaitan dengan praktik apoteker ada dalam KUHP, Undang-undang No. 23 dan Undang-undang Kesehatan lainnya. PEMBAHARUAN HUKUM DALAM PENGATURAN PRAKTIK KEFARMASIAN Pada dasarnya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi agar diikuti dengan pembaharuan hukum yang mengatur tentang praktik kefarmasian. Manfaat hukum pada hakikatnya adalah bukan sekedar memepertahankan dan memperkuat hukum yang ada atau memperjelas dan memperkuat lingkup dan materi hukum yang ada, tetapi dapat juga membangun hukum yang baru. Fungsi hukum dalam menata praktik kefarmasian diharapkan dapat mere-

Hal ini sejalan dengan apa yang diuraikan oleh F.C.B. Van Wijmen bahwa perlu dilakukan penilaian kemampuan tenaga kesehatan untuk menjaga mutu pelayanan yang diberikan. Pengujian dilakukan melalui penilaian kemampuan profesional untuk menjalankan praktik profesi dalam rangka registrasi. kayasa masyarakat farmasi, masyarakat kesehatan dan masyarakat pada umumnya agar tujuan hukum dan penyelenggaraan praktik kefarmasian dapat dicapai. Dalam hubungan ini hukum yang baru hendaknya dipandang sebagai fasilitator respon atau sarana tanggapan terhadap kebutuhan dan apresiasi sosial. Dalam tatanan ini hukum yang responsif memiliki karakteristik berupaya memecahkan ketegangan yang terjadi pada dilema dari integritas dan keterbukaan, mempertahankan prinsip tentang hal yang esensial, tujuan dapat dibuat objektif dan adaptif dan mencari nilai-nilai impisit di dalam aturan yang telah ada. Sekurang-kurangnya terdapat 3 (tiga) unsur yang harus dilihat dari materi yang dimuat dalam perangkat hukum baru. Kebijakan hal tersebut adalah norma hukum, berlaku estern dan bersifat umum dalam arti khusus. Agar pembaharuan pe-

rangkat peraturan per-undangundangan dapat mencapai sasaran sesuai dengan harapan, maka harus didasarkan pada tujuan: a. Memberikan perlindungan yang menyeluruh terhadap pasien; b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang didasarkan pada Pharmaceutical Care Concept. c. Memberikan kepastian hukum. Dengan demikian asas yang digunakan dalam menata pelayanan kefarmasian harus didasarkan pada asas keselamatan penerima pelayanan kefarmasian. Penataan yang menyeluruh hendaknya dilakukan mulai dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan baik yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dan organisasi profesi.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

25

Back To


SAJIAN KHUSUS Pendataan Apoteker harus dilakukan sebaik-baiknya melalui registrasi dan pemberian kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian. Penilaian dilakukan tidak hanya berdasarkan kelengkapan administrasi tetapi difokuskan kepada kemampuan profesionalnya. Untuk itu perlu dikonstruksikan keberadaan lembaga yang mempunyai tugas dan fungsi menilai kemampuan profesional seorang apoteker. Dalam hal ini lembaga tersebut harus independen yang keanggotaannya terdiri dari wakilwakil dari profesi Apoteker dan wakil Pemerintah. Registrasi dilakukan untuk waktu tertentu dan dilakukan penilaian kembali sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dalam dunia kefarmasian. Hal ini sejalan dengan apa yang diuraikan oleh F.C.B. Van Wijmen bahwa perlu dilakukan penilaian kemampuan tenaga kesehatan untuk menjaga mutu pelayanan yang diberikan. Pengujian dilakukan melalui penilaian kemampuan profesional untuk menjalankan praktik profesi dalam rangka registrasi. Seorang apoteker yang telah memiliki tanda registrasi baru dapat menyelenggarakan praktik kefarmasian. Untuk ini diperlukan izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai pilihannya. Selanjutnya ditata yang berkaitan dengan persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan praktik kefarmasian, antara lain Penerapan Pharmaceutical Care Concept dalam pelayanan kefarmasian, menghormati hak-hak pasien, pemberian informasi, hubungannya dengan tenaga kesehatan lain, catatan kefarmasian, rahasia tentang pasien, hak dan kewajiban serta standar yang harus dipenuhi. Standar-standar yang berkaitan dengan penerapan Pharmaceutical Care Concept kendalanya penyusunan dilakukan oleh komite yang khusus. Anggota-anggota komite haruslah merupakan profesi farmasi bersangkutan dan wakil-wakil dari Perguruan Tinggi dan Departemen Kesehatan. Keberlakuan standar diterapkan oleh komite tersebut yang merupakan bagian dari konsil Farmasi.

26

Apabila standar yang tidak dipenuhi maka penilaian dilakukan oleh Komite Disiplin. Komite Disiplin merupakan lembaga independen yang terdiri dari profesi bersangkutan. Komite bekerja berdasarkan pengaduan baik dari pasien atau keluarga maupun warga profesi yang bersangkutan. “Hukuman” yang dapat dijatuhkan berupa pencabutan registrasi atau menugaskan yang bersangkutan untuk mengikuti pendidikan dan atau pelatihan dibidang kefarmasian. Tampak jelas bahwa peran organisasi, perguruan tinggi dan lembagalembaga yang ada dalam masyarakat menjadi penting untuk penyelenggaraan praktik kefarmasian yang memberikan perlindungan pada masyarakat dan berorientasi pada mutu pelayanan. PENUTUP Dari apa yang diuraikan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Sudah saatnya dilakukan penataan terhadap penerapan konsep Pharmaceutical Care dalam pemberian pelayanan kefarmasian. 2. Penilaian dilakukan secara menyeluruh yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat, peningkatan mutu pelayanan dan kepastian hukum. 3. Asas yang digunakan dalam menata hal tersebut adalah nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan dan perlindungan serta keselamatan. 4. Memberdayakan seluruh potensi yang ada pada profesi dan masyarakat untuk aktif berperan serta dalam menerapkan berbagai standar dan persyaratan yang dipenuhi dalam pelayanan kefarmasian. Berdsarkan hal tersebut disarankan agar: 1. Dikaji secara mendalam tentang konsep Pharmaceutical Care dalam pemberian pelayanan kefarmasian di Indonesia. 2. Dibangun lembaga-lembaga yang independen untuk menilai kemampuan profesional apoteker dalam menjalankan praktik kepfarmasian. 3. Dilakukan secara berkala peningkatan kemampuan apoteker un-

tuk menyelenggarakan Pharmaceutical Care melalui proses pendidikan dan pelatihan secara berkala. 4. Pemberdayaan masyarakat untuk berperan dalam melayani, mengadvokasi, dan mengawasi apoteker dalam menjalankan praktik kefarmasian sesuai dengan standar yang berlaku. DAFTAR PUSTAKA

- Bruggink, 1993, Rechsreflecties, Grondbegrip uit Rechtstheori, Kluwer, Deventer. - Hadjon, Philipus M, 1997, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif). Makalah disampaikan pada Pelatihan Metode Penelitian Universitas Airlangga bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya. - Koeswadji, Hermien Hadiati, 1996, UU. No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Azas-azas dan Permasalahan dalam Implementasinya. PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung. - Lennen, Hjj, 1981, Gezondheidszorg en Rect, een Gezondheidsrechtelijke Studie, Samson, Alphen aan den Rijn. - Mcleod, Ian, Legal Theory, 1999, Mac Millan Press Ltd, London. - Nonet, Philipe dan Philip Selznick, 1978, Law and Society in Transition, Toward Responsive Law, Harper Torchbooks, New Cork. - Ruiter, DWP, 1987, Bestuursrechtelijke Wetgevingsleer, Van Gorcum, Maastricht.***

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

*Makalah ini telah disampaikan pada Dikusi Panel ” Arah Pengembangan Format Layanan Farmasi Komunitas di Indonesia ”, kerjasama antara Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dan Direktorat Jenderal Pelayanan Farmasi dan Alat Kesehatan Depar-temen Kesehatan di Surabaya, 4 Agustus 2003. Dimuat kembali atas izin dari penulis tanggal 14 Juli 2006.

Back To


SAJIAN ALAMI

Trend Penggunaan

Obat Bahan Alam Drs. Tepy Usia, Apt., M.Phil., Ph.D istimewa/TEMPO

Daun Meniran. Berkhasiat untuk mengobati penyakit TBC.

D

alam dua dasawarsa terakhir penggunaan obat bahan alam mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik di negara berkembang maupun di negara-negara maju. Hal ini dapat dilihat dari semakin bervariasinya produk obat bahan alam yang beredar di pasar dan banyaknya produsen obat bahan alam. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan meningkatknya umur harapan hidup penduduk di seluruh dunia, terutama dirasakan pada negara-negara maju. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan pola penyakit yang lebih didominasi oleh penyakit degeneratif dan penyakit

kronis seperti kolesterol, hipertensi, diabetes, termasuk kanker, di samping timbulnya penyakit-penyakit infeksi baru yang lebih resisten terhadap kuman penyakit yang ada. Keadaan ini menyebabkan masyarakat cenderung lebih memilih obat bahan alam untuk pengobatan penyakit dari pada obat kimia/ sintetik. Berbagai alasan yang mendukung penggunaan obat bahan alam diantaranya karena pengobatan penyakit degeneratif dan penyakit kronis memerlukan waktu yang relatif lebih lama sehingga tentu memerlukan biaya pengobatan yang lebih besar karena mahalnya obat-obat kimia/sintetik dan juga dikuatirkan adanya efek samping yang ditimbulkan terhadap tubuh manusia akibat penggunaan obat kimia/sintetik dalam jangka waktu lama.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

27

Back To


SAJIAN ALAMI Di samping itu pengalaman membuktikan bahwa tidak semua obat kimia/sintetik yang ada mampu mengatasi berbagai permasalahan kesehatan secara optimal. Bentuk sediaan obat bahan alam yang dahulu kebanyakkan berupa serbuk simplisia, dengan adanya kemajuan teknologi dan formulasi, sekarang sudah dalam berbagai bentuk sediaan ekstrak yang dimasukkan ke dalam kapsul keras, kapsul lunak atau bentuk sirup yang mudah dikonsumsi oleh anak-anak. Bahkan tidak jarang dijumpai adanya kombinasi antara obat bahan alam dengan vitamin-vitamin tertentu yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai tonik, dan untuk perawatan kesehatan. Di sisi lain, obat bahan alam yang dahulu hanya digunakan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan, sekarang telah menjadi suatu produk yang dibutuhkan dalam pengobatan penyakit, bahkan menjadi suatu produk

yang eksklusif terutama di negaranegara maju. Hal ini karena semakin banyaknya bukti penelitian yang mengungkapkan keamanan dan efektivitas produk obat bahan alam dalam mengobati suatu penyakit. Obat bahan alam tidak lagi dikenal hanya sebagai jamu yang khasiatnya berdasarkan data empiris, tetapi sudah meningkat pada tingkat yang lebih tinggi sebagai Obat Herbal Ter-

Di Indonesia sampai tahun 2004 tercatat terdapat kurang lebih 1166 industri obat bahan alam/ obat tradisional, yang terdiri dari 129 industri berskala besar dan sisanya berupa industri berskala kecil. istimewa

28

standar, yang sudah mempunyai data pengujian pra-klinik yang mendukung efek farmakologisnya dengan bahan baku yang telah terstandarisasi. Bahkan sudah ada beberapa obat bahan alam yang telah terbukti efektif secara klinik (golongan fitofarmaka) dan digunakan dalam pengobatan formal untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti pengobatan diare, nyeri sendi, antihipertensi, menanggulangi disfungsi ereksi, dan sebagai immunomodulator. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah merekomendasikan penggunaan obat bahan alam yang telah terbukti aman dan efektif untuk meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit serta memperbaiki kondisi kesehatan. Kenyataan ini mendorong penggunaan obat bahan alam berkembang dengan pesat. Di Afrika, kurang lebih 80% populasinya menggunakan obat bahan alam dalam mengobati suatu penyakit. Konsumsi obat bahan alam di China mencapai 30 – 50% dari total konsumsi obat di bidang kesehatan, sedangkan di Ghana, Mali dan Zambia sekitar 60% anak-anak yang menderita malaria dilaporkan menggunakan obat bahan alam. Sementara di Amerika Utara dan daerah industrialisasi lainnya lebih dari 50% penduduknya menggunakan obat bahan alam. Penggunaan obat bahan alam tidak hanya terjadi pada negara-negara berkembang, dilaporkan bahwa sekitar 90% penduduk San Fransisco, London dan Jerman pernah menggunakan ramuan obat bahan alam antara 1995 – 2000, bahkan jumlah dokter yang telah mengikuti pelatihan tentang obat bahan alam men capai 10800 orang di negara-negara tersebut. Trend penggunaan obat bahan alam juga telah berkembang, tidak hanya untuk mengobati penyakitpenyakit yang sudah umum tetapi lebih khusus lagi digunakan untuk penyakit-penyakit yang secara klinik belum dapat diobati secara memuaskan dengan obat-obat kimia/sintetik. Di Eropa dan Afrika Selatan kurang

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SAJIAN ALAMI istimewa/TEMPO

lebih 75% penderita HIV/AIDS menggunakan obat bahan alam. Demikian juga pengobatan penyakit liver atau hepatitis sekarang ini lebih banyak menggunakan obat bahan alam yang telah terbukti aman dan efektif. Kenyataan di atas mendorong pihak pengusaha obat bahan alam untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya. Di Indonesia sampai tahun 2004 tercatat terdapat kurang lebih 1166 industri obat bahan alam/ obat tradisional, yang terdiri dari 129 industri berskala besar dan sisanya berupa industri berskala kecil. Trend peningkatan penggunaan obat bahan alam di Indonesia juga dapat dilihat dari data statistik yang menunjukkan bahwa pada tahun 1992 konsumsi obat bahan alam mencapai 124 miliar rupiah, meningkat menjadi 400 miliar pada tahun 1996. Pada tahun 2003 konsumsi obat bahan alam mencapai 2,0 trilyun rupiah dan menjadi 2,9 trilyun rupiah pada tahun 2005. Diperkirakan pada tahun 2010 konsumsi obat bahan alam di Indonesia mencapai 7,2 trilyun rupiah. Ditingkat global tercatat bahwa setiap tahunnya pemerintah Inggris membelanjakan sekitar 230 juta US

Terlepas dari semua hal di atas, agar mencapai kemanfaatan yang optimal dengan segi keamanan yang luas, penggunaan suatu obat bahan alam tetap memerlukan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam obat bahan alam. dolars untuk obat bahan alam, sedangkan di USA sekitar 158 juta penduduknya menggunakan obat bahan alam dan menurut USA Commission for Alternative and Complementary Medicines, 17 juta US dolars telah dibelanjakan untuk obat bahan alam pada tahun 2000. Menurut data dari WHO, nilai pasar obat bahan alam tahun 2000 dari China sebesar 9 milyar US dolars, Eropa Barat 6,6 milyar US dolars, sedangkan USA, Jepang dan Kanada masing-masing 3 milyar, 2 milyar dan 1 milyar US dolars. Meningkatnya penggunaan obat

bahan alam juga didukung dengan meningkatnya penelitian tentang berbagai aspek obat bahan alam, mulai dari aspek budidaya untuk memperoleh tumbuhan obat yang berkualitas, aspek standarisasi obat bahan alam sampai pada proses pengujian praklinik menggunakan berbagai hewan percobaan, bahkan telah sampai pada tahapan uji klinik. Semuanya tentu dengan tujuan untuk memberikan suatu bukti keamanan dan kemanfaatan dari obat bahan alam sehingga dapat digunakan secara luas dalam pelayanan kesehatan formal. Terlepas dari semua hal di atas, agar mencapai kemanfaatan yang optimal dengan segi keamanan yang luas, penggunaan suatu obat bahan alam tetap memerlukan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam obat bahan alam. Hal ini penting untuk menentukan diagnosa dan jenis obat bahan alam yang akan digunakan. Bukan suatu hal yang mustahil apabila pada masa mendatang obat bahan alam dapat ikut serta bersama-sama obat modern memberikan peranan dalam pelayanan kesehatan.***

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

29

Back To


SPESIAL TOPIK

Ancaman Bencana Berikutnya:

FLU-PANDEMI ! Dr. Maramis A. Hisham,MPH.

(Pendiri Forum Pemerhati Penyakit Menular & Kesehatan Lingkungan)

30

pandemi !. Tiga Jenis Influenza. Untuk memudahkan pemahaman, ada 3 kategori influenza atau Flu yang perlu diketahui oleh masyarakat. Pertama, flu biasa atau flu musiman. Flu jenis ini terjadi sepanjang tahun ditengah masyarakat kita. Gejalanya terutama berupa demam, batuk, pilek, menggigil, nyeri otot, sakit kepala dan sakit kerongkongan. Penyebabnya sejenis virus flu yang sudah Â’jinakÂ’, dan ditularkan dari seorang penderita ke orang lain melalui percikan ludahnya. Biasanya penyakit ini tidak akan menimbulkan gangguan yang serius dan akan mereda sendiri setelah 2-5 hari, kecuali bila ada komplikasi dengan penyakit lain. Kedua, flu-burung atau Avian Influenza. Gejala awalnya sama dengan flu musiman, namun dalam waktu singkat kondisi penderita segera memburuk, karena virusnya menye-

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

istimewa/NEBULA

B

anyak pertanyaan dari masyarakat yang muncul diseputar penyakit flu-burung: Penyakit apa sih sesungguhnya flu-burung ini ? Kenapa mesti ditakuti dan menjadi pusat perhatian dunia, padahal toh kasusnya masih sangat jarang? Kenapa Pemerintah dan masyarakat tidak fokus saja ke penyakit menular lain yang masih terus mengancam, seperti TBC, Malaria, Demam Berdarah dan HIV/ AIDS ? Pertanyaan-pertanyaan diatas memang wajar saja, antara lain karena masih belum memadainya sosialisasi yang disampaikan oleh Pemerintah dan para pakar kepada khalayak ramai tentang penyakit yang satu ini. Masyarakat belum banyak yang tahu, betapa hebatnya bencana dan konsekwensi yang akan mereka pikul, bila penyakit flu burung tidak segera dienyahkan dan berubah wujud menjadi flu-

Back To


SPESIAL TOPIK istimewa/TEMPO

rang ke-2 belah paru penderita, yang dikenal dengan nama Pneumonia. Penderita akan mengalami kesulitan bernafas, dan bila tidak segera ditangani dengan alat bantu nafas (ventilator) di Rumahsakit, sebagian besar akan berakhir dengan kematian. Penyebabnya adalah sejenis virus flu baru (subtype H5N1), yang sangat ganas (highly patogen). Virus ini awalnya beredar dikalangan unggas (ayam, itik) dan beberapa jenis hewan lain seperti burung piaraan, burung liar dan babi. Virus ini bisa menular ke manusia, bila bersentuhan dengan kotoran dan sekret dari hewan yang terjangkit. Sampai saat ini (Juli 2006), jumlah kasus kumulatif diseluruh dunia sejak kemunculan pertama di Vietnam (2003), yang tercatat di Badan Kesehatan Dunia (WHO), berjumlah 229 kasus, dimana 131 orang diantaranya meninggal (angka kematian = 57,2%). Di Indonesia, sampai saat ini (Juli 2006), tercatat 54 kasus flu burung pada manusia, dengan 41 kematian (angka kematian = 76,9%). Jenis ketiga, yang paling ditakuti kemunculannya, adalah Flu-Pandemi atau Pandemic Influenza. Gejalanya mirip dengan Flu-Burung. Namun cara penularannya seperti flu biasa, yaitu langsung dari manusia ke manusia melalui percikan ludah. Penyebabnya adalah virus flu burung yang telah berubah wujud atau bermutasi, demikian rupa sehingga mampu dengan mudah menular dari orang ke orang! Kemungkinan terjadinya mutasi ini semakin besar, bila semakin banyak virus flu burung ini menjangkiti manusia. Dapat dibayangkan, bila tidak segera dilakukan upaya antisipasi untuk mencegah terjadinya mutasi ini, maka dalam waktu singkat virus baru ini akan berkeliaran kemana-mana keseluruh penjuru dunia, dibawa oleh orang yang belum jatuh sakit tapi telah tertular virus ini. Hal ini dimungkinkan karena derasnya arus perjalanan manusia antar negara melalui alat angkut yang semakin cepat dan canggih. Para pakar penyakit menular dunia sangat mengkhawatirkan, Indonesia akan menjadi lokasi awal

Membakar Ayam yang terinfeksi AI. Memutus mata rantai penyebaran virus flu burung.

Dengan peningkatan kecepatan dan volume perjalanan dewasa ini lewat udara, virus akan menyebar lebih cepat, kemungkinan akan menglobal dalam waktu kurang dari 3 bulan. merebaknya Flu-Pandemi keseluruh penjuru dunia. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak kasus flu burung pada manusia yang terjadi diber-

bagai penjuru tanah air akhir-akhir ini, dan sebagian diantaranya secara berkelompok (cluster). Belajar dari sejarah. Sepanjang abad ke-20 yang lalu, dunia sudah 3 kali mengalami FluPandemi. Pertama, tahun 1918-1919, dikenal dengan nama Spanish Flu. Diperkirakan penyakit ini telah menelan korban 40-50 juta jiwa diseluruh dunia, jauh melebihi jumlah seluruh korban akibat Perang Dunia ke-2. Sejauh ini, belum pernah satupun penyakit menular yang korbannya melebihi Â’Spanish FluÂ’. Penyebabnya adalah virus influenza type H1N1,

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

31

Back To


C

M

Y

CM

MY

CY CMY

K

SPESIAL TOPIK

SPESIAL TOPIK

yang pertama kali kasusnya muncul di Eropah. Kedua, tahun 1957-1958, dikenal dengan nama Asian Flu. Jumlah kematian diseluruh dunia, sekitar 1 juta jiwa. Penyebabnya virus influenza type H2N2, yang kasus pertamanya muncul di China. Ketiga, tahun 1968-1969, dikenal dengan nama Hongkong Flu. Jumlah kematian, sekitar 1 juta jiwa. Penyebabnya virus influenza type H3N2, pertama kali juga muncul di China. Ketiga jenis virus ini pada awalnya juga berjangkit pada hewan, dan kemudian meloncat ke manusia. Pada saat ini ketiga jenis virus diatas telah menjadi jinak , karena sebagian besar umat manusia sudah mempunyai kekebalan (imunitas) terhadap penyakit ini.Virus flu baru penyebab Flu-Pandemi mendatang diperkirakan juga akan menelan korban jiwa sangat banyak diseluruh dunia, terutama karena pada awalnya umat manusia belum punya kekebalan terhadap sang virus. Sekali virus flu baru muncul, penyebaran secara global tidak dapat dihindarkan. Setiap negara bisa saja menerapkan berbagai peraturan seperti tindakan karantina didaerah terjangkit, penutupan lintas batas negara dan pembatasan perjalanan. Kemungkinan upaya ini dapat memperlambat kehadiran virus, namun tidak akan dapat menghentikannya sama sekali. Sejarah mencatat, pandemi flu abad yang lalu mengglobal dalam waktu 6-9 bulan, sewaktu perjalanan lintas negara sebagian besar lewat laut. Dengan peningkatan kecepatan dan volume perjalanan dewasa ini lewat udara, virus akan menyebar lebih cepat, kemungkinan akan menglobal dalam waktu kurang dari 3 bulan. Fakta bahwa orang dapat menyebarkan virus sebelum gejala muncul akan menambah risiko penularan antar negara liwat perjalanan udara. Beratnya penyakit dan jumlah kematian karena pandemi ini sangat besar, dan tidak dapat dipastikan sebelum munculnya sang virus. Pada pandemi yang lalu, angka kesakitan mencapai 25-35% dari jumlah penduduk dunia. Berdasarkan perkiraan para pakar epidemiologi, dengan asumsi virus baru menyebabkan penyakit yang

32

20 Century Flu Strains & Pandemics th

1918 : Spanish Flu

1957 : Asian Flu 1 million deaths

40-50 million deaths

1 million deaths

relatif ringan, dunia masih akan mengalami kira-kira 2 juta 7,4 juta kematian (proyeksi dari data yang diperoleh selama pandemi 1957). Sudah tentu proyeksi angka kematian akan jauh lebih tinggi bila virusnya lebih ganas (virulen). Sejarah mencatat

1940

bahwa pandemi flu yang lalu menyebar secara global dalam 2 gelombang, bahkan kadang-kadang sampai 3 gelombang. Angka kesakitan dan kematian pada gelombang ke-2 jauh lebih tinggi dari gelombang sebelumnya.

H3N2

H2N2

H1N1 1920

1968 : Hong Kong Flu

1960

1980

Dampak Sosial dan Ekonomi: Dipastikan, hampir seluruh penduduk dunia tidak memiliki kekebalan terhadap virus baru pandemi, sehingga angka kesakitan terhadap penyakit ini akan melonjak drastis. Sebagian besar diantaranya akan mem-

butuhkan dan mencari fasilitas pelayanan kesehatan. Negara tidak akan memiliki fasilitas layanan, obat-obatan dan petugas kesehatan yang memadai untuk menghadapi keadaan ini. Tekanan fisik dan mental yang cukup berat akan dialami oleh para

2000

petugas kesehatan yang menangani masalah ini, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kwalitas layanan.Tingginya angka kematian akan ditentukan oleh tingkat keganasan (virulensi) virus, daya tahan umum penderita, dan efektivitas tindakan

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To

33


FOKUS AKTUAL istimewa/TEMPO

Flu Burung. Telah merontokkan industri ternak unggas di masyarakat Indonesia.

pencegahan yang dilaksanakan. Melonjaknya angka kesakitan penduduk dan angka absen pekerja akan menyebabkan kekacauan sosial dan ekonomi. Dunia bisnis akan collape. Akan ada larangan bepergian, penutupan sekolah, pembatalan berbagai aktivitas bisnis dan sosial. Angka absen pekerja akan meningkat drastis dengan alasan mereka sedang menjaga keluarga yang sedang sakit atau takut akan tertular penyakit ini. Kekacauan ini mungkin hanya akan berlangsung sementara waktu, namun akan diperparah dengan sistem perniagaan antar wilayah dan antar negara yang saling tergantung satu sama lain. Kekacauan sosial juga akan diperparah oleh ketiadaan layanan esensial seperti penegakan hukum, suplai energi dan listrik, produksi dan distribusi makanan, air bersih, transportasi dan komunikasi, dll. Upaya Pengendalian: Efektivitas upaya pengendalian kasus flu burung pada manusia sangat tergantung pada keberhasilan upaya pengendalian kasus flu burung pada unggas/hewan lainnya yang dijangkiti oleh virus ini. Di Vietnam dan Thailand, sepanjang tahun 2006, tidak pernah lagi ada kasus baru flu burung pada manusia. Padahal di ke2 negara ini kasus flu burung pada manusia sudah terjadi sejak tahun 20-

34

Bila wabah Flu Pandemi tidak terelakkan lagi, ada 2 jenis intervensi medik terpenting yang perlu dilakukan untuk mengendalikannya, yaitu vaksin dan obat anti-virus. Namun vaksin yang efektif baru akan dapat diproduksi bila jenis virus baru tersebut sudah dapat diidentifikasi 04. Hal ini disebabkan mereka sukses menerapkan upaya vaksinasi unggas, dan pemusnahan (stamping-out) pada hewan-hewan yang sakit dan hewanhewan lain disekitarnya yang dianggap ikut terjangkit virus H5N1. Bila Indonesia ingin berhasil mengendalikan flu burung pada manusia, langkah yang ditempuh Vietnam dan Thailand ini sangat layak diterapkan secara konsekwen dan konsisten. Bila wabah Flu Pandemi tidak terelakkan lagi, ada 2 jenis intervensi medik terpenting yang perlu dilakukan untuk mengendalikannya, yaitu vaksin dan obat anti-virus. Namun vaksin yang efektif baru akan dapat

diproduksi bila jenis virus baru tersebut sudah dapat diidentifikasi. Pada awalnya, tentu saja produksi vaksin tersebut sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan. Obat antivirus yang dianggap efektif untuk Flu-Pandemi adalah Â’oseltamivirÂ’ capsul. Efektivitas obat ini berdasarkan pengalaman hanyalah dalam tempo 48 jam pertama sejak timbulnya gejala flu. Produksinya juga terbatas, sehingga tidak akan cukup untuk menanggulangi kasus pandemi yang ada. Dengan keterbatasan suplai vaksin dan obat anti virus diatas, terutama pada awal pandemi, intervensi kesehatan masyarakat lainnya menjadi pilihan lain untuk memperlambat laju penyebaran penyakit ini. Berbagai upaya pencegahan seperti anjuran mencuci tangan dan penggunaan masker, tindakan karantina, membatasi perjalanan atau pertemuan sosial, akan dapat Â’membeli waktuÂ’ yang sangat berharga dalam rangka memperlambat penyebaran virus. Selain respons kesehatan masyarakat dan respons layanan kesehatan, ada satu hal lain yang tidak kalah pentingnya yang mesti dilakukan oleh Pemerintah, yaitu layanan komunikasi kepada masyarakat. Masyarakat mesti diberikan pemahaman tentang apa itu pandemi, apa yang akan terjadi selama pandemi, dan apa yan perlu disiapkan oleh segenap lapisan masyarakat, baik untuk melindungi diri dan keluarganya, serta masyarakat sekitarnya. Pemerintah Indonesia konon telah menyiapkan suatu Rencana Kerja dan pembiayaan dengan pelbagai strategi untuk mengantisipasi munculnya FluPandemi di tanah air. Sejumlah Rumahsakit Pemerintah diseluruh penjuru tanah air telah disiapkan fasilitas dan kemampuan petugasnya untuk menghadapi pandemi. Namun sejauh mana efektivitas penerapannya dilapangan masih perlu dikaji lebih lanjut. Ancaman bencana Flu-Pandemi tampaknya sudah semakin dekat didepan mata. Untuk itu marilah kita semuanya tanpa kecuali, bersiap diri menghadapinya, agar tidak banyak korban jiwa sia-sia yang berjatuhan.***

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


TIPS SEHAT

KIAT MENGHILANGKAN istimewa

STRES

1.

Stres merupakan suatu yang bermanfaat jika tidak berlebihan, sebab dengan adanya stres tubuh dipacu meningkatkan adrenalin dalam tubuh dan akan menghasilkan prestasi yang luar biasa. Tapi kalau stres terjadi terus menerus dan tak dapat dikendalikan, malah merugikan. Dibawah ini disampaikan kiatkiat untuk menghindari stres yang demikian.

2.

3.

4.

5.

Membaca. Duduklah di kursi yang santai dengan pakaian yang paling nyaman, dan bacalah buku atau majalah yang paling disukai atau menyenangkan. Olah raga. Lakukan jalan atau lari pagi, senam di pusat kebugaran secara teratur atau lakukan olahraga ”game” setiap minggu sesuai dengan kemampuan. Berolah raga membuat badan jadi segar dan terjadi pelemasan otot dan yang penting melupakan kesibukan sehari-hari. Aroma terapi. Nyalakan lilin terapi dan putarkan musik lembut. Nikmati diatas kursi goyang atau dengarkan sambil berbaring. Rekreasi atau lakukan hobby atau lakukan perjalanan atau bertemu dengan teman-teman lama.***

Mandi . Mandilah dengan air hangat dan guyurlah seluruh tubuh termasuk keramas, untuk melemaskan otot dan bisa juga sambil mendengarkan musik.

KIAT MENCEGAH istimewa

STRES

TRA /GA

ewa

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

istim

1. Tenang. Tenang dalam menghadapi sesuatu dan bila perlu tariklah nafas dalam-dalam. 2. Santun Santun terhadap orang lain dan membalas kesantunan orang. 3.Sabar Sabar menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan dan sabar juga menerima sesuatu yang sangat menyenangkan. 4. Syukur Harus mensyukuri atas nikmat Tuhan yang diberikan setiap menit dari kehidupan kita. Masih banyak orang yang tidak dapat seperti kita. Jangan selalu melihat keatas, lihatlah kesamping dan kebawah. 5. Percaya diri dan rendah hati Percaya diri kelihatan dari cara berjalan, berbicara dsb. Rendah hati bukan rendah diri yaitu mau memuji orang kalau memang layak dipuji.***

35

Back To


FOKUS MANAJEMEN

istimewa

PENGAWASAN

P

engawasan adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan menjamin bahwa tugas/pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah (aturan) yang diberikan. Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, disamping fungsi perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan. Pengawasan adalah tanggung jawab pimpinan, tapi karena tidak mungkin pimpinan melakukan semuanya maka pengawasan dilimpahkan kepada unit pengawasan. Disamping itu pengawasan harus bisa mengukur objek apa yang telah dicapai, menilai pelaksanaan serta mengadakan/menyarankan tindakan perbaikan atau penyesuaian yang dipandang perlu, disamping itu pengawasan sendiri harus bisa mengevaluasi diri tentang apa yang telah

36

dicapainya (inspeksi diri). Secara langsung pengawasan bertujuan untuk :

1. Menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai rencana, kebijaksanaan dan perintah (aturan yang berlaku). 2. Menertibkan kordinasi kegiatan. Kalau pelaksana pengawasan banyak, jangan ada objek pengawasan dilakukan berulang-ulang, sebaliknya ada objek yang tak pernah tersentuh pengawasan. 3. Mencegah pemborosan dan penyimpangan. Karena pengawasan mempunyai prinsip untuk melindungi masyarakat, maka pemborosan dana yang ditanggung masyarakat harus dicegah oleh penyimpangan yang dilakukan pihak kedua. Misalnya harga obat nama dagang yang sepuluh kali obat

nama obat generic dengan komposisi dan kualitas yang sama, pada hal yang berbeda hanya promosinya saja, maka wajarkah biaya promosi yang demikian besar dan cara-cara demikian perlu dipertahankan sebagai prinsip pengawasan yang melindungi masyarakat.

4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan. Tujuan akhir suatu pekerjaan yang professional adalah terciptanya kepuasan masyarakat (konsumen), Masyarakat puas akan datang kembali dan mengajak temantemannya, sehingga meningkatkan produksi/penjualan yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan. 5. Membina kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan organisasi. Jika barang atau jasa yang

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


FOKUS MANAJEMEN dihasilkan memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat, maka masyarakat tidak saja percaya pada pemberi jasa, tapi juga pada institusi yang memberikan perlindungan pada masyarakat dan akhirnya percaya pula pada kepemimpinan organisasi. Ruang lingkup / sasaran pengawasan adalah : a. Sumber daya (resources= in put) yang terkenal dengan 5 M. b. Prosesnya yang mempunyai prosedur tetap dengan standar dan cara kerja yang baik sehingga menghasilkan produk yang bermutu. c. Hasil (out put ) baik secara kualitatif dan kuantitatif. Masyarakat percaya saja akan mutu kemanfaatan dan keamanan produk yang dihasilkan, karena itu perlu dilakukan internal audit oleh bagian

quality control nya dan eksternal audit oleh institusi pengawas. d. Aturan lain yang ditetapkan. Ada jenis produk tertentu yang k a lau sampai ke konsumen memerlukan jalur yang perizinan. Produk ini mempunyai efek utama, efek samping, dosis, kontra-indikasi, interaksi atau pun sifat resistensi dan toleransi. Aturan dimana kompetensi diperlukan harus ditegakkan bukan disalahgunakan sehingga pengawasan itu bersifat adil. Walaupun sangat penting, namun harus selalu diingat bahwa pengawasan itu merupakan suatu “cost item “, artinya memerlukan biaya yang besar dari awal sampai akhir (dapat kesimpulan). Karena itu sangat diperlukan efisiensi dalam penggunaan dana dan material, dengan dana yang tersedia, metoda yang baik serta peralatan

yang efektif, pemecahan masalah yang tidak pilih kasih, bisa mencapai sasaran yang luas. Janganlah suatu objek (produk/sediaan ) dilakukan pengawasan berulang-ulang disuatu atau beberapa tempat dalam waktu yang lama, sebaliknya banyak objek lain yang tak tersentuh pengawasan. Atau ada suatu kelompok sarana jadi kambing hitam pelanggaran, sebaliknya ada kelompok lain yang tak tersentuh atau terlindung dari pengawasan . Dengan terlaksananya efisiensi dan efektifitas maka kepercayaan pada pimpinan organisasi dari yang rendah sampai ke yang tertinggi ada dan terpelihara dengan baik. Dan rumor tentang adanya “mafia“ atau yang dilindungi itu tidak benar.***

PENGAWASAN KEFARMASIAN istimewa/MENÂ’S HEALTH

Tujuan pengawasan sediaan farmasi adalah : 1. Melindungi masyarakat dari sediaan farmasi yang tidak memenuhi syarat ( TMS ). 2. Melindungi masyarakat dari penyalahgunaan dan salah penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan. 3. Mencegah persaingan tidak sehat antar perusahaan farmasi. Sediaan farmasi yang tidak memenuhi syarat mungkin banyak terdapat pada obat tradisional, obat , atau makanan baik yang terdaftar atau tidak terdaftar. Begitu juga apakah produk sediaan farmasi yang kebanyakan untuk konsumsi dokter praktek itu tersentuh pengawasan mutu, karena produk pabrik ini kebijaksanan marketingnya jarang ditemukan di apotik yang biasa di sampling petugas pengawasan. Sediaan farmasi yang di salahgunakan mungkin saja psikotropik / narkotik atau bisa saja zat adiktif lainnya seperti minuman beralkohol. Kalau dalam proses pembuatan minuman beralkohol itu harus dilakukan dari fermentasi dan penyulingan , apakah pihak pengawas yakin produksi yang beribu-ribu liter per hari itu hasil fermentasi? Mungkinkah? Ataukah hanya dengan mencampur alkohol teknis dengan essence saja? Jika demikian telah terjadi penyalah-

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

37

Back To


FOKUS MANAJEMEN gunaan proses dan bahan baku, kasihan nasib bangsa ini. Salah penggunaan mungkin banyak terjadi pada pemakaian obat keras, yang seharusnya dengan resep dokter, tapi khusus di Indonesia bisa diperoleh di sarana pelayanan kefarmasian apotik dan toko obat mana saja. Seharusnya pihak pengawas bisa menutup dari hulunya bukan dipan-

nama dagang atau terjadi penyelundupan obat yang semerek dari negara tetangga. Kita berharap Ibu kita yang di Kuningan dan Rawasari bisa memecahkan masalah ini (problem solving) bukan mencari kambing hitam, setidaknya secara bertahap bisa diperbaiki / dikurangi. Sudah tentu memerlukan bantuan kita istimewa/TEMPO

tau dari hilir saja. Persaingan tidak sehat antar perusahaan farmasi terjadi secara besar-besaran. Bukan rahasia lagi dikalangan dokter dan apoteker bahwa ada pemberian komisi setiap bulan yang totalnya entah berapa milyard dari perusahaan tertentu, dan tentu ini diambil dari harga obat yang biaya promosinya bisa sekitar sepuluh kali harga obat dan hal ini ditanggung oleh pasien / konsumen. Siapa saja yang terima komisi ini? Bahkan pernah seorang dokter menulis dalam media massa, adanya mafia obat jangan salahkan dokter saja tapi apoteker juga ikut bersalah. Kalau begitu punya niatkah kita memperbaikinya dan melindungi masyarakat (rakyat kecil)? Disamping itu jika harga obat dengan nama generik dan nama dagang terlalu jauh, bisa terjadi pemalsuan merek, dimana bungkus luar obat generik diganti dengan obat 38

Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan.

semua yang ingin proses pelayanan kesehatan dan kefarmasian di benahi di negeri ini sesuai dengan sumpah dan slogan orpol untuk melindungi dan membantu rakyat kecil. Mari kita lihat kembali Undang-undang Kesehatan kita yang belum terrevisi juga seperti dibawah ini. Tugas Pemerintah adalah mengatur, membina dan mengawasi penyeleng-

garaan upaya kesehatan. Diantara upaya kesehatan itu antara lain adalah pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan zat adiktif dan pengamanan makanan dan minuman. Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan. Pemerintah melakukan pembinaan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya kesehatan disamping Pemerintah yang memberikan izin terselenggaranya sarana kesehatan. Pemerintah juga melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan penyeleggaraan upaya kesehatan dan atau sarana kesehatan baik yang dilakukan oleh Pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah berwenang mengambil tindakan administrative terhadap tenaga kesehatan dan atau sarana kesehatan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang Kesehatan ini. Pengawasan terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan oleh Menteri (yang bertanggung jawab dibidang kesehatan). Menteri dalam melaksanakan pengawasan, mengangkat tenaga pengawas yang bertugas melakukan pemeriksaan dibidang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Tenaga pengawas dalam melakukan tugas dan fungsinya dilengkapi dengan surat pengenal dan surat perintah pemeriksaan. Setiap orang yang bertanggung jawab atas tempat dilakukannya pemeriksaan oleh tenaga pengawas mempunyai hak untuk menolak pemeriksaan apabila tenaga pengawas yang bersangkutan tidak dilengkapi dengan tanda pengenal dan surat perintah pemeriksaan. Apabila hasi

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


pemeriksaan oleh tenaga pengawas menunjukkan adanya dugaan atau patut diduga adanya pelanggaran hukum dibidang sediaan farmasi dan alat kesehatan segera dilakukan oleh penyidik yang berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku ( PPNS ). Jadi dalam hal ini tidak bisa oknum tertentu langsung memeriksa sarana kefarmasian apalagi melakukan tindakan yang bersifat pemerasan. Menteri dapat mengambil tindakan administrative terhadap sarana kesehatan dan tenaga kesehatan yang melanggar hukum dibidang sediaan farmasi dan alat kesehatan. Pemerintah melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang berhubungan dengan narkotika. Menteri Kesehatan ( bukan polisi) bertanggung jawab dalam pengendalian dan pengawasan terhadap importir, eksportir, pabrik obat, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter, lembaga ilmu pengetahuan dan lembaga rehabilitasi medis. Pemerintah melakukan pengawasan terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan psikotropika, baik yang dilakukan oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat. Dalam rangka pengawasan tersebut Menteri (Kesehatan) berwenang mengambil tindakan administratif terhadap pabrik obat, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter, lembaga penelitian dan atau lembaga pendidikan dan fasilitan rehabilitasi medik yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang ini. Beberapa sanksi dari pelanggaran undang-undang yang perlu diketahui Apoteker di apotekantara lain adalah; Pimpinan Rumah Sakit, puskesmas, balai pengobatan, sarana penyimpanan sediaan farmasi pilik Pemerintah, apotek dan dokter yang mengedarkan narkotika golongan II dan III (yang boleh digunakan sebagai obat) bukan untuk kepentingan pengobatan, adalah dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp.200, juta. Penyerahan psikotropika oleh apotek, rumah sakit, puskesmas dan balai pengobatan, bukan kepada pasien, dan tidak berdasarkan resep dokter dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp.60, juta. Mudah-mudahan undang undang yang ada tidak disalahgunakan oleh oknum untuk hal hal yang melanggar undang-undang (pagar makan tanaman). (Berdasarkan pasal-pasal dalam Undang-undang Kesehatan No.23 tahun1992 dan P.P. No.72 tahun 1998 serta U.U. No.22 thn 1997 ttg Narkotika, UU. No.5 thn 1997 ttg Psikotropika) (AZD)

Susunan Personalia Pengurus Pusat Isfi Masa Bakti 2005 2009 Ketua Umum : Prof.DR. Haryanto Dhanutirto, DEA , Apt. Ketua Kehormatan : Drs. Ahaditomo ,MS , Apt. Ketua Terpilih : Drs. M Dani Pratomo , Apt. Wakil Ketua Umum : Drs. Chazali H Situmorang, MSc , Apt. Wakil Ketua Umum : Prof. Dr. Ibnu Gholib Gandjar , DEA , Apt. Wakil Ketua Umum : Drs. Zurbandi ,Apt. Wakil Ketua Umum : Drs. Anung B Mahatma , MSc.,Apt. Wakil Ketua Umum : Dra. Aziza Nuraini Prabowo , MM, Apt. Sekretaris Jenderal : Drs. Arel St. S. Iskandar , MM., Apt. Wakil Sek Jen : Drs. Fauzi Kasim , MKes , Apt. Wakil Sek Jen : Dra. Wahidah Sukriyah , Apt. Wakil Sek Jen : Drs. M. Rizal , Apt. Wakil Sek Jen : DR. Delina Hasan, Apt. Bendahara Umum : Dra. Ita Hutagalung , Apt. Wakil Bendahara : Dra. Eddyningsih , Apt. Wakil Bendahara : Dra. Yuliarti R. Merati , Apt. Wakil Bendahara : Grace Sutikno , Pharm.D. Wakil Bendahara : Dra. Herny A. Prasetya , Apt. Bidang Organisasi dan Hukum Ketua Bidang : Drs. Nanang Sulaiman, Apt. Anggota : Drs. Poerwadi, MBA, Apt. Drs. Bachtiar Sarudin, Apt. Drs. Yulius Sacramento Tarigan, Apt. Drs. Qisas Rahman, Apt. Bidang Pendidikan dan Riset Ketua Bidang : Drs. Maksum Radji , M Biomed , Apt. Anggota : DR . Tutus Gusdinar , Apt. DR. Ernawati Sinaga , Apt. DR. Joshita Djajadisastra , Apt. DR. Shirly Kumala , M.Biomed , Apt. Bidang Profesi Ketua Bidang : Drs. Djoko Rusdianto , Apt. Anggota: Drs. Suko Hardjono, MS , Apt. Drs. Djoko Suyono , MBA. Drs. Bernard Th. Fambere, MSi, Apt. Dra. Agusdini Banon, Apt, MARS Dra. Laswety Bakar, Apt, M. Biomed Dra. Rida Wurjati, Apt. Bidang Umum dan Usaha Ketua Bidang : Drs. Amir Hamzah Oane , Apt. Anggota : Drs. Sunarto : Drs. Umar Said , Apt. Drs. Agus Supriyohadi , Apt. Dra. Chusun , MKes, Apt.T Bidang Luar Negeri / Hub. Profesi lain Ketua Bidang : DR. Rikrik AM Ilyas, Apt Anggota : Drs. Rusdi Rosman , MBA , Apt. Drs. Hendra Purnomo , Apt. Dra. Kus Aryani , Apt. Pembagian Wilayah : I. SUMATERA. II. JAWA. III. BALI NUSA TENGGARA IRIAN. IV. SULAWESI MALUKU. V. KALIMANTAN

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

39

Back To


FOKUS MANAJEMEN istimewa/TEMPO

Pengawasan, Pengendalian, dan Penyidikan “Pengawasan adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh dengan mengadakan perbandingan yang seharusnya (das Sollen) dan yang adanya (das Sein)”. (Prof.DR. Sumardjo Tjitrosidoyo mantan Kepala LAN). “Pengawasan adalah pemeriksaan yang berhenti setelah mengkonstatir dan memberitahukan/menyarankan ada sesuatu yang me-

40

nyebabkan tidak tercapainya tujuan pada atasan yang bertanggung jawab”. (Drs. Gandhi mantan Kepala BPKP) Jadi baik Sumardjo maupun Gandhi menyatakan bahwa pengawasan di tindaklanjuti setelah mendapatkan temuan-temuan dan temuan tersebut dilaporkan kepada yang bertanggung jawab atas misi tersebut. BPKP se-

telah mengaudit suatu instansi selalu membuat laporan kepada atasan yang diperiksa, jadi disini auditor tidak merangkap eksekutor. Begitu juga kalau mengaudit sesuatu lembaga negara maka pihak pengawasan melaporkannya pada DPR dan Pemerintah. Pengendalian adalah pengawasan yang mempunyai wewenang untuk melakukan tindak turun tangan. (Sumardjo T; Dal = Was + tindak turun tangan). Atau pengendalian adalah pengawasan yang dilanjutkan dengan tindakan koreksi. (Gandhi; Dal = Was + tindak lanjut) Penyidikan adalah serangkaian tindakan untuk mencari/ mengumpulkan bukti-bukti yang dengan bukti itu membuat jelas tentang tindak pidana yang terjadi serta mencari pelakunya. Jadi penyidikan itu merupakan suatu proses dimana dicurigai telah terjadi tindak pidana. Penyidikan terdiri empat tahap yaitu; penyelidikan, penindakan, pemeriksaan dan penyelesaian serta penyerahan berkas perkara. Jadi penyidikan berbeda dengan pengawasan dan pengendalian Kalau dalam pemeriksaan sarana kesehatan yang sudah mendapat izin dari Menteri Kesehatan atau institusi yang telah mendapatkan pendelegasian perizinan, maka itu adalah tugas dari suatu institusi dibawah/dikordinasi Departemen Kesehatan, bukan Kepolisian. Kepolisian adalah pengawasan dalam tindak pidana (pelanggaran undang-undang). Pemeriksaan secara rutin sarana kesehatan/kefarmasian adalah tugas dari institusi pengawasan, sedang kalau dicurigai telah terjadi tindak pidana maka penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) dapat memprosesnya dalam bentuk penyidikan pendahuluan dan selanjutnya menyerahkan perkaranya kepada penyidik umum Polri bukan dipanggil menghadap kekantor pengawas. Sanksi dari penyimpangan peraturan biasanya sanksi administratif berupa teguran, peringatan sampai kepada yang tertinggi berupa pencabutan izin.****

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


INFO SEHAT

Olah Raga

Barangkali anda sudah tahu juga bahwa :

1. lahraga dapat meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru yang disebut endurance atau kemampuan kardiovaskuler. 2. Olahraga juga dapat meningkatkan kekuatan otot yang sangat dibutuhkan agar dapat bekerja dengan efisien dan akan mempengaruhi produktivitas kerja. 3. Olahraga juga meningkatkan daya tahan atas penyakit atau kekebalan tubuh. Orang yang cukup berlatih olahraga tidak mudah sakit dan kalau sakit akan cepat sembuh. 4. Olahraga juga dapat mengurangi lemak tubuh, karena dengan olahraga akan membakar lemak menjadi tenaga. Lemak tubuh yang terlalu banyak akan mengganggu kesehatan. 5. Olahraga dapat juga melebarkan pembuluh darah yang menyempit serta menurunkan LDL kolesterol yang tertimbun sehingga pembuluh darah menjadi lebar, dan aliran darah jadi lancar. Ini berarti mengurangi resiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Kalaupun terjadi serangannya agak lebih ringan dan rehabilitasinya lebih cepat. 6. Olahraga juga dapat membantu menurunkan tekanan darah (hipertensi) yang sering terjadi pada penderita yang dengan gaya hidup tidak aktif, merokok dan makan terlalu banyak. 7. Olahraga juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan bagi penderita diabetes, olah raga dapat mengontrol gula darahnya tanpa memakan obat. 8. Olahraga juga dapat membantu memadatkan lagi tulang yang keropos, terutama latihan yang menghentak (seperti lari dan jalan cepat) serta latihan beban. Tentu semua ini harus disertai dengan makanan dengan gizi yang berimbang. 9. Olahraga dapat meningkatkan rasa percaya diri (pede). Dengan bentuk fisik yang ideal, serta jantung dan paru-paru yang sehat, merupakan nilai positif dalam kehidupan sehari-hari yang menunjang rasa percaya diri.

10. Dan last but not least, olah raga akan meningkatkan stamina anda sehingga kemampuan fisik diluar rumah dan didalam kamar tetap tinggi.

Tapi tahukah anda bahwa : - Puncak kemampuan kardiovaskuler terjadi pada orang berumur sekitar 20 tahun dan akan menurun setiap tahun sebesar 1 % dari kemampuannya. - Jadinya olahragawan top dunia, biasanya mencapai puncak prestasi sewaktu berumur 20 tahun, selanjutnya turun dan turun dan digantikan lagi oleh yang lebih muda (A.D)

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

41

Back To


FLASH INFO istimewa/Attar

Lain Lubuk Lain Ikannya, Lain Padang Lain Belalangnya nya

D

i Singapura jumlah bayi yang lahir setiap tahun makin turun bukan makin naik, beda dengan negara kita. Tahun 2004 disana lahir sekitar 35.100 kelahiran padahal dibutuhkan 50.000 kelahiran untuk pergantian penduduk. Di negara kita penduduknya yang pasti sekarang tidak tahu berapa yang pasti, 220 atau 250 juta, karena luasnya dan banyaknya kepulauan kita yang susah disensus. Tahun lalu Pemerintah Singapura menaikkan bonus menjadi Sin.$ 300,- (+Rp.1.750.000,-) bagi setiap bayi yang dilahirkan. Di negara kita sebaliknya ada bayi yang lahir terpaksa disandra di rumah sakit karena tidak sanggup bayar rumah sakit, atau anaknya ada yang sudah di ijon oleh penjual bayi.***

Sumber Penularan Virus Hepatitis - B, C dan HIV- AIDS 1. Suntikan. hampir 60% penularan virus hepatitis B C ini melalui suntikan dan% virus HIV 2. Hubungan seksual tanpa pengaman. Jumlahnya mencapai 15 % ditularkan untuk virus Hepatitis dan % untuk HIV AIDS. 3. Kecelakaan penggunaan jarum suntik, dimana kelompok yang paling beresiko adalah paramedis/perawat. 4. Ibu yang melahirkan. Satu dari 20 bayi de ngan infeksi hepatitis-C lahir dari ibu yang mengidap penyakit tersebut. 5. Tato. Penggunaan jarum tato yang tidak bersih saat membuat tato. 6. Alat cukur. Penggunaan alat cukur atau sikat gigi yang bergantian/ bersama-sama. 7. Transfusi.. Selama 1970-an 1980-1n , sekitar 10% darah dari hasil transfusi tercemar virus hepatitis C. 8. Tidak jelas. Sekitar 10 % penyebab infeksi virus ini tidak diketahui sebabnya.***

42

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


BIO INOVASI

NOSAKAUW

Secercah Harapan Bagi Penderita

NARKOBA Oleh: Oswald T.Tampubolon

Kepala Penelitian dan Pengembangan Produk PT. Reddis Papua

dok. pribadi

M

enurut data terkini penduduk Indonesia yang diterpa kencanduan narkoba sudah mencapai kl. 1,5 % dari total penduduk Indonesia. Maka pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk dapat mengatasi masalah ini. Indonesia mau tidak mau boleh dikatakan adalah negara agraris dimana tesimpan di dalamnya ribuan jenis tanaman obat untuk berbagai penyakit. Banyak yang sudah teruji manfaatnya namun jauh lebih banyak lagi tanaman yang belum terdata maupun teruji kasiatnya, sungguhpun sudah lama dimanfaatkan masyarakat setempat. Dari hasil penelitian pustaka dan rekayasa imajiner tentang kasiat atas kombinasi kandungan zat berkasiat dari beberapa tanaman obat telah ditemukan kombinasi beberapa tanaman obat yang diyakini dapat membantu penanganan penderita narkoba baik dari segi terapi maupun dari segi pembiayaan. Pada awal tahun 2005 saya dikenalkan oleh seorang sahabat lama saya kepada seseorang yang boleh saya sebut disini Bapak Herry Thung. Beliau berasal dari Serui di wilayah Propinsi Papua. Meskipun bukan seorang pharmasist namun beliau ini sangat getol dalam mengadakan penelitian terhadap pemanfaatan bahan alami baik nabati maupun hewani. Namun karena beliau bukan seorang pharmasist, maka beliau meminta bantuan saya untuk dapat mengkaji dan meneliti beberapa tanaman obat yang telah lama digunakan oleh penduduk Papua. Salah satu yang ditugaskan kepada saya adalah untuk meneliti manfaat buah merah (Pandanus conoideus Lamb.)

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

43

Back To


BIO INOVASI istimewa/TEMPO

Mahkota Dewa. Harta karun botani dari negeri Papua, khasiat mengobati berbagai macam penyakit

secara keseluruhan. Dan juga tumbuhan lain yaitu jamur Ling-Zhi. Adapun tujuannya adalah karena ada petani yang minta tolong kepada beliau agar dapat membantu memasarkan jamur yang sudah terlanjur mereka tanam namun sulit untuk dipasarkan. Jadi motivasi beliau menugaskan saya untuk meneliti adalah demi untuk dapat membantu petani. Pengkajian Secara Etnobotani Dari wawancara dengan beberapa anggota masyarakat dan penelusuran pustaka maupun internet beberapa hal yang saya temukan adalah sebagai berikut: Pada saat missionaries mendarat pertama kali di Papua mereka mengeluarkan pernyataan: “Inilah Ujung Dunia dan disini akan diketemukan banyak kekayaan di luar perkiraan orang. Ternyata pernyataan ini adalah benar karena Papua memiliki banyak jenis emas yaitu: Selain emas kuning berupa logam mulia dan juga tembaga dalam jumlah yang sangat besar, juga ada emas hitam berupa minyak, emas hijau berupa stok kayu yang melimpah, dan bahkan sekarang telah dikenal emas baru yaitu emas

44

buah merah adalah buah yang kaya akan betakaroten dan tokoferol yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Di samping itu juga mengandung Ca alami dengan jumlah kandungan yang cukup bermakna. merah berupa buah merah. Setelah beberapa lama mendiami Papua maka para missionaries yang berpengetahuan tentang kesehatan menganjurkan orang Papua, terutama bagi orang yang sedang hamil, agar mengkonsumsi buah merah. Waktu itu tidak dijelaskan alasannya. Baru beberapa tahun ini kita baru sadar tentang manfaat dari buah merah tersebut. Ternyatalah bahwasanya buah merah adalah buah yang kaya akan betakaroten dan tokoferol yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Di samping itu juga mengandung Ca alami dengan jumlah

kandungan yang cukup bermakna. Ling-zhi adalah salah satu tumbuhan berbentuk jamur yang dikenal sejak saat dinasti Chin. Kaisar Shih Huang (221 – 207 S. M) adalah salah satu kaisar pemerhati tumbuhan obat dan dari nama beliaulah maka jamur ini disebut jamur Ling- Zhi. Dari pengkajian atas pemanfaatan jamur ini sebagai obat untuk berbagai macam penyakit maka para cendekia pada saat itu berpendapat bahwa ada obat yang membuat orang menjadi panjang umur atau bahkan akan dapat hidup abadi. Maka Kaisar mengeluarkan anggaran biaya yang amat besar untuk mencari dan memperoleh tumbuhan tersebut. Bahkan ada pendapat bahwasanya tesebarnya pasukan Cina ke berbagai pelosok di dunia salah satu penyebabnya adalah pasukan yang dikirim kaisar untuk mencari tumbuhan tersebut. Karena tidak berhasil dan takut pulang, sementara mereka dibekali dengan bekal harta yang melimpah untuk dapat membeli tumbuhan obat tersebut, mereka lalu menetap di suatu daerah yang jauh dari kekuasaan kaisar. Dari hasil penelusuran pustaka dikatakan bahwa Jamur Ling-zhi da-

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


BIO INOVASI penulis merangkum kasiat dari ketiga tanaman tersebut dan mencoba mengkaji resultante darinya. Setelah membuat beberapa matriks secara imajiner, maka diambil kesimpulan bahwa kombinasi khasiat dari ketiga tanaman ini akan dapat berfungsi di antaranya memperbaiki dan mengoptimalkan fungsi yang berkaitan dengan neurotransmitter, regenerasi sel, proses detoksifikasi dan peningkatan daya kekebalan tubuh karena adanya peningkatan daya fagositosis serta daya anti insomnia dan penulis mencoba mengaitkannya dengan kasus narkoba. Untuk itu dibuatkan sebuah sediaan berbentuk sirup dan dicobakan kepada beberapa pasien

pecandu narkoba. Hasil uji coba Dari beberapa probandus setelah mengkonsumsi Nosakauw Herbal Tonikum dengan dosis 15 ml 1 kali sehari pada malam hari sesudah makan, diperoleh laporan sebagai berikut: - Rasa sugesti hilang - Badan tulang yang biasanya sakit dan ngilu tidak terjadi lagi - Nafsu makan bertambah - Badan merasa lebih fit - Rasa dingin pada tangan dan kaki hilang - Bisa tidur dengan enak dan tidak perlu lagi obat tidur dari

dok. pribadi

pat membantu stimulasi daya kekebalan tubuh dan daya regenerasi sel tubuh. Juga dapat untuk mengatasi insomnia. Mungkin kalau pembaca suka akan cerita pewayangan yaitu kisah tentang Sri Rama (Kisah Ramayana). Pada suatu saat Indrajid (anak Prabu Rahwana) dengan panah sakti yang berupa ular berbisa sempat melumpuhkan dan membunuh semua pasukan keranya Rama. Dalam kesu-litan ini Wibisana adiknya Prabu Rahwana yang memihak Sri Rama menyuruh Hanoman untuk mencari tanaman yang bernama “sambiloto” yang tumbuh di sekitar sebuah gunung. Tanpa pikir panjang Hanoman segera berangkat ke gunung tersebut tanpa menanyakan ciri-ciri tumbuhan tersebut, Karena sudah terlanjur dan Hanoman malu untuk pu-lang dengan tangan hampa, maka gunung tersebut dipotong dengan kuku pancanaka dan gunung tersebut dibawa ke tempat perkemahan Sri Rama . Barulah Wibisana memilih dan mengambil tumbuhan dalam jumlah yang cukup dan potongan gunung tersebut oleh Hanoman dikembalikan pada tempat semula. Sambiloto tersebut diracik sedemikian rupa oleh Wibisana, maka seluruh prajurit kera dapat disembuhkan dan dihidupkan kembali. Sampai sekarang sambiloto diyakini dapat mengobati orang yang keracunan ular. Dan dikembangkan lagi bahwa tanaman ini dapat membantu tubuh dalam proses detoksifikasi. Sambiloto adalah tanaman yang mengandung suatu alkaloid dan sudah lama dikenal di tanah air maupun di India sebagai tanaman obat yang cukup ampuh dalam hal mengobati keracunan. Dari ketiga cerita rakyat di atas yang tentunya tidak timbul begitu saja tanpa alasan. Cerita ini sudah mengalami perjalanan yang amat panjang dan berbagai pengalaman yang mengarah kepada pembuktian kasiat dari tumbuhan dimaksud dalam cerita rakyat ini. Dengan memperhatikan dan mengamati cerita rakyat tersebut di atas

Oswald T Tampubolon. Bangga menunjukkan hasil penelitiannya.

Penelitian melalui pengetahuan etnobotani sangat diperlukan dalam menggali potensi tumbuhan asli dalam hal pengembangannya untuk digunakan sebagai bahan baku obat-obatan

dokter - Gemetaran pada jari tangan hilang - Bangun tidur pada pagi hari dengan perasaan segar dan bersemangat Dari hasil uji coba (sementara) tersebut di atas dapat terlihat bahwasanya perkiraan rekayasa imaginer atas efek farmakologi Nosakauw Herbal Tonikum terhadap penderita narkoba ternyata tidak meleset dan sesuai dengan perkiraan.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

45

Back To


BIO INOVASI Kesimpulan: 1. Meskipun Nosakauw Herbal Tonikum dan belum terbukti secara klinis dapat menyembuhkan penderita narkoba, namun telah terbukti dapat mengatasi beberapa keluhan penderita narkoba seperti mengatasi rasa stress dan insomnia sehingga penderita narkoba tidak lagi mememerlukan obat tidur ataupun obat penenang. 2. Sungguhpun obat ini belum tentu dapat menyembuhkan penderita narkoba, namun kalau dilihat dari segi efektivitas di atas, minimal Nosakauw Herbal Tonikum telah dapat mengurangi penggunaan obat kimiawi (obat tidur dan penenang) yang tentunya bila digunakan terus menerus akan berdampak buruk pada kesehatan penderita. 3. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang sejauh mana Nosakauw Herbal Tonikum dapat menyembuhkan keluhan penderita narkoba. 4. Nosakauw Herbal Tonikum dapat menekan biaya perawatan penderita narkoba karena harganya relatip murah bila dibandingkan dengan obat-obat (terutama obat import) yang sekarang digunakan untuk penanganan penderita narkoba. Penutup Penelitian melalui pengetahuan etnobotani sangat diperlukan dalam menggali potensi tumbuhan asli dalam hal pengembangannya untuk digunakan sebagai bahan baku obat-obatan Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada PT, Rediss Papua sebagai penyandang dana penelitian dan kepada PT. Papua Herbal Sejahtera yang telah menyediakan semua bahan baku alam yang diperlukan untuk penelitian. Catatan: Selanjutnya Nosakauw Harbal Tonikum ini juga akan diproduksi oleh PT. Rediss Papua dengan nama Rednarco Herbal Tonikum.***

46

INFORMASI OBAT

Informasi obat dibagi dua : A. INFORMASI UMUM B. INFORMASI KHUSUS (Obat tertentu saja)

A. INFORMASI UMUM 1. Sebelum menggunakan obat Sebelum Anda mendapatkan obat, sebaiknya Anda ceritakan pada tenaga kesehatan (dokter keluarga Anda) bahwa: a. Jika Anda pernah alergi atau ada reaksi tidak lazim pada beberapa obat, makanan atau zat-zat lain seperti zat warna senyawa,sulfite dll. b. Jika Anda sedang berdiet rendah garam, rendah gula atau diet lainnya. Banyak obat-obat berisi lebih dari 1 zat aktif dan ada juga obat yang berisi alcohol. c. Jika Anda sedang hamil muda atau sedang merencanakan kehamilan. Obat-obat tertentu dapat menyebabkan kerusakan janin atau menimbulkan masalah pada janin. Untuk obat-obat tertentu penggunaan selama hamil belum dikembangkan. Penggunaan obat selama hamil harus telah benar-benar dipertimbangkan dan telah didiskusikan dengan dokter Anda. d. Jika Anda sedang menyusukan bayi, karena ada beberapa obat yang bisa melewati air susu dan dapat menyebabkan efek yang tak diinginkan pada bayi. e. Jika Anda sedang atau baru selesai minum obat atau “food supplement“, juga jangan dilupakan sedang minum obat-obat bebas (OTC ). f. Jika Anda mempunyai problem salah satu obat yang sedang diresepkan. g. Jika Anda kesulitan mengingat sesuatu atau membaca label.

2. Penyimpanan obat. Adalah penting untuk menyimpan obat dengan hati-hati, petunjuk dibawah ini penting diperhatikan dalam menyimpan obat. a. Jauhkan menyimpan obat dari jangkauan anak-anak. b. Simpanlah obat dalam wadah aslinya. c. Lindungi obat dari panas dan cahaya matahari. d. Jangan simpan kapsul atau tablet dalam kamar mandi, dekat dengan dapur atau tempat berdebu. e. Jaga obat cair dari pembekuan. f. Jangan simpan obat dalam lemari pendingin.tanpa petunjuk yang jelas. g. Jangan tinggalkan obat Anda dalam mobil pada masa yang lama. h. Jangan simpan obat yang sudah kadaluwarsa ( E.D. ) atau hampir kadaluwarsa. Pastikan bahwa obat-obat yang rusak jauh dari jangkauan anak-anak. USP-D-17 th edition,1997. (Bersambung edisi yang akan datang).

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


FLASH INFO

OBAT BARU HIV-AIDS

B

adan Pengawas Obat dan Makanan Amerika baru-baru ini (Juni 2006) telah meluluskan obat baru untuk HIV-AIDS yang dibuat oleh Johnson & Johnson. Obat itu dikenal dengan nama PREZISTA dan dikenal juga dengan nama DARUNAVIR. Cara kerjanya dengan menahan protease jenis protein yang diperlukan oleh virus untuk membuat dirinya berkembang lebih banyak.Sejak 1995 sampai saat ini sudah 10 jenis obat protease ini disetujui. Efek samping dari kelompok obat penahan protease ini adalah meningkatnya kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika menyatakan bahwa obat ini sebaiknya digunakan oleh penderita HIV yang tidak memperoleh hasil baik dengan obat-obat sebelumnya.***

Mekarnya Dada Perempuan Cina

lingerie yang berbasis di Hongkong, Embry Group , kini tak lagi memproduksi bra ukuran A, tapi menggenjot produksi ukuran mangkuk C , D dan E. untuk memenuhi permintaan. Sebagaimana dilaporkan China Daily , Embry sudah membuka kios khusus buat pakaian-dalam ukuran besar sejak February 06 lalu dan berencana melebarkan retailnya

istimewa

S

uatu kabar menarik datang dari Cina. Seiring dengan naiknya nutrisi yang paralel dengan melejitnya ekonomi Cina, para produsen bra (BH) atau pakaian dalam wanita dituntut menambah standar ukuran mangkok (cup) bra . Wah ! Pasalnya , kini rata-rata payudara perempuan Cina kian “ positif “ alias membusung. Fakta-fakta itu menyangkut juga hasil penelitian The Beijing Institute of Clothing Technology pecan lalu, yang menyebutkan ukuran dada perempuan Cina sedikitnya mekar 1 centimeter disbanding decade yang lalu. Penelitian itu dilakukan terhadap 3000 perempuan selama enam tahun terakhir. Sejumlah produsen pakaian dalam memang sudah menciptakan merek baru khusus bra ukuran besar. Kini sangat berbeda dibanding dulu saat kebanyakan perempuan muda memakai ukuran mangkuk A dan B , kata marketing Triumph , Zhang Jing , kepada Shanghai Daily , Rabu lalu. Bahkan perusahaan pakaian dalam jenis

di seluruh Cina daratan. Laporan Institut Teknologi pakaian itu menyebut ukuran dada perempuan negeri Tirai Bambu itu melar rata-rata 1 cm, dari 82, 50 cm ke 83, 53 cm . Fenomena ini diduga terkait dengan asupan nutrisi mereka yang lebih baik dan banyak beraktifitas olahraga pula. ( Dikutip dari Koran Tempo tgl 29 April 2006 ). (A.D)

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

47

Back To


Hubungan Industri Farmasi dan Dokter

D

i Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saya memberikan kuliah Hubungan Dokter-Pasien. Mahasiswa kedokteran perlu mempunyai ketrampilan berkomunikasi dan mempunyai empati untuk membina hubungan dokter-pasien yang baik. Hubungan dokter pasien diperlukan untuk mencapai hasil pengobatan yang diinginkan. Dalam mata ajaran dibahas mengenai cara meningkatkan ketrampilan berkomunikasi serta menumbuhkan empati. Jika dokter mampunyai ketrampilan komunikasi yang baik serta mempunyai empati maka ketrampilan tersebut akan merupakan modal utama dalam mengamalkan etik kedokteran. Hubungan dokterpasien dewasa ini merupakan topik yang semakin sering diba-has. Apalagi dengan semakin meningkatnya ketidakpuasan pasien dan keluarga terhadap layanan dokter di Indonesia maka pentingnya hubungan dokter-pasien yang baik semakin dirasakan. Bagaimana pula dengan hubungan industri farmasi dan dokter? Kita dapat memandang hubungan ini dari berbagai segi. Media massa sering memberitakannya sebagai hubungan yang kurang sehat dan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan harga obat di Indonesia semakin tak terjangkau. Industri farmasi melalui perusahaan yang memasarkan obatnya dituduh dengan berbagai cara membujuk dokter untuk meresepkan pro-

48

duknya. Sedangkan dokter diduga telah mengambil keuntungan dari peresepan obat tersebut. Opini publik mengenai hubungan seperti itu cukup kuat seolah memang sebagaian besar dokter melakukannya. Upaya profesi kedokteran dan farmasi untuk menegakkan etik dalam peran masingmasing sebenarnya cukup nyata. Ikatan Dokter Indonesia berkali-kali mengingatkan anggotanya agar berpihak pada masyarakat lemah dan tidak

tergoda bujuk rayu perusahaan farmasi. Di lain pihak profesi kefarmasian serta perhimunan industri farmasi juga telah menyusun etik pemasaran yang pada dasarnya mencegah pemasaran obat dengan cara hubungan tak sehat dengan dokter. Pada panduan pemasaran tersebut jelas disebutkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pemasaran obat yang berkaitan dengan hubungan industri farmasi dengan dokter. Pemberian hadiah apalagi uang dilarang. Perusahaan farmasi dapat mendukung program pengembangan profesi

dokter namun dukungan tersebut tidak dilakukan untuk perorangan tapi untuk pengembangan profesi atau institusi. Jika profesi kedokteran dan kefarmasian sudah mempunyai ramburambu dalam hubungan industri farmasi dan dokter kenapa masih ada kecurigaan masyarakat ? Masyarakat merasakan beban harga obat yang semakin tinggi. Meski mereka memahami biaya untuk penemuan obat baru amat mahal namun mereka juga merasakan bahwa banyak obat sekarang ini yang harganya sudah lebih tinggi daripada emas. Obat yang sudah habis masa patennya di Indonesia tak kunjung turun harganya. Padahal di negeri lain obat tersebut harganya diturunkan secara nyata. Beban yang dipikul masyarakat semakin terasa berat karena sebagian besar anggota masyarakat harus membayar harga tersebut dengan uang dari kantong mereka sendiri. Jumlah peserta asuransi kesehatan di negeri kita belumlah seperti yang diharapkan. Mungkinkan hubungan industri farmasi-dokter dikembangkan untuk kepentingan yang lebih luas yaitu masyarakat. Industri farmasi memproduksi obat yang bermutu serta biaya pemasarannya tidak tinggi. Dokter menggunakan obat secara rasional dan tidak terpengaruh oleh bujukan perusahaan farmasi. Persaingan yang sehat di kalangan industri farmasi akan memperkuat industri farmasi. Sedangkan penggunaan obat secara rasional sesuai dengan prinsip profesi keberpihakkan kepada masyarakat luas (altruisme). Maukah industri farmasi di Indonesia meningkatkan kemampuannya sehingga lebih mampu bersaing? Maukah kalangan kedokteran menghapus berbagai previlege yang mungkin ada selama ini sebagai efek samping persaingan pemasaran obat yang tidak sehat? Nampaknya jawabannya hanya satu yaitu: harus mau. Kalau tidak kepercayaan masyarakat kepada industri farmasi dan profesi kedokteran di negeri kita akan semakin pudar.***

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


TTS MEDISINA No. 01 / 2006 MENDATAR : 1. Obat anti virus herpes. 4. Obat penurun cholesterol. 5. Obat penurun panas. 7. Obat maag. 9. Yang memberikan rangsangan 12. Obat peluruh kencing 13. Obat anti angina pectoris. 15. Obat untuk menurunkan as.urat. 16. Obat depresi (mayor tranquilizer) MENURUN.: 2. Produk nutrisi bayi (7 huruf saja) 3. Antikoagulansia. 5. Sejenis antibiotik. 6. Pengganti elektrolit pada diarhe –berat. 8. Anestesi awal sebelum pembedahan. 10. Penurun lemak dan kolesterol darah. 11. Obat stimulan susunan saraf pusat 14. Obat untuk penyakit typus.

Hadiah sebesar Rp. 400.000,- akan diberikan kepada: a. Satu orang pemenang I sebesar Rp.150.000,b. Satu orang pemenang ke II sebesar Rp. 100.000,c. Tiga orang pemenang ke III masing-masing sebesar Rp.50.000,Jawaban dikirim dengan kartu pos dengan disertakan tempelan kupon kuis TTS yang terdapat di majalah MEDISINA pada halaman 5. Jawaban paling lambat diterima Redaksi 1 bulan sejak penerbitan majalah ini.

Bagaimana pendapat dan saran Anda Kami dengan senang hati menerima saran Anda untuk perbaikan kualitas majalah yg kami sampaikan kehadapan Anda. Kami mohon sedikit waktu Anda untuk menjawab daftar pertanyaan disebelah ini. Dan apabila formulir ini telah terisi mohon kesediaan Anda mengirimkannya ke alamat Redaksi atau fax ke; (021) 5671800 atau E-mail; azwar_daris @ yahoo.com. Kami mengucapkan terima kasih, Anda telah bersedia membantu kami. Doa kami Semoga Anda beserta keluarga dilimpahi kesehatan dan kebahagiaan selalu. Amin.

1. Liputan 2. Artikel 3. Tokoh 4. Berita Organisasi 5. Berita Sampingan 6. Penyegar; tulisan TTS 7. Informasi Pemerintah 8. Rubrik Peraturan 9. Tahukah Anda 10. DLL

Baik Sekali ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Baik ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Sedang ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Kurang ..... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

SARAN-SARAN ................................................................................. .................................................................... ................................................................................. .................................................................... ................................................................................. ....................................................................

................................................................................. .................................................................... ................................................................................. .................................................................... ................................................................................. ....................................................................

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

49

Back To


Bencana Terdahsyat

Pernah Terjadi di Nusantara

N

50

es berakhir. Diperkirakan muntahan gunung Toba sebesar 3000 kilometer kubik ke atmosfeer sama dengan 3000 kali muntahan gunung Sint Helena tahun 1980. Diperkirakan terjadi musim dingin selama 6 tahun di bumi dimana suhu bumi turun 15 oC akibat sinar matahari tertutup debu. Kejadian itu menyebabkan kelaparan dan kematian dari makhluk yang hidup pada saat itu. Sisa yang kita lihat sekarang adalah keindahan danau Toba dengan pulau Samosir ditengahnya. Masih untung kita hidup sekarang. Tapi masih ada ahli berpendapat gunung Toba masih aktif, hanya sedang tidur dan kemungkinan bisa bangun lagi dengan letusan yang bisa memusnahkan kehidupan di planet yang bernama Bumi ini. Yang terhebat kedua terjadi dibumi ini adalah letusan gunung Tambora di pulau Sumbawa pada tahun 1815 . Letusan ini memuntahkan 150 kilometer kubik material dari dalam perut bumi dan sekitar 10.000 orang meninggal saat itu. Lemparan abu ke angkasa mengakibatkan lapisan atas atmosfeer membentuk warna lembayung seperti matahari hendak tenggelam. Suhu global turun diseluruh dunia kemudian di Utara dan Selatan tahun itu tidak ada musim panas . Secara tidak langsung orang meninggal bertambah akibat penyakit dan kelaparan yang terjadi dan jumlah ini mencapai 82.000 orang. Yang terhebat ketiga adalah letusan gunung Thera di dekat pulau Kreta Cyprus, Laut Tengah, terjadi 1630 sebelum Masehi. Yang terhebat ke empat adalah letusan gunung Krakatau di antara pulau Sumatera dan Jawa tahun 1883. Letusan Krakatau memuntahkan 18 kilometer kubik material vulkanis. Letusan gunung ini terdengar sampai Australia dan pulau Rodriogues dekat p. Mauritius. Jumlah korban yang meninggal 35.000 orang. Terjadi Tsunami juga dan ombak besar terjadi di sekitar selat Sunda dan melemparkan kapal Belanda sejauh satu setengah mil kedalam sungai Kuripan di Lampung Sisa dari letusan itu sekarang adalah anak gunung Krakatau yang masih aktif.(A.D) istimewa

egara kita termasuk tanah yang subur dan kaya karena banyak muntahan dari perut bumi terjadi di nusantara ini. Sesudah terjadi peristiwa Tsunami, beberapa gunung di nusantara ini menunjukkan gejala aktif, dimulai dari gunung Talang di Sum. Barat,gunung Krakatau di Selat Sunda, terus ke Jawa Barat, Jawa Tengah, N.T.T., Maluku dan berakhir di Sulawesi Utara (g.Soputan). Diatas munculnya terjadi dibeberapa tempat, tapi dibawah sumbernya satu. Sesudah letusan gunung Agung di Bali maka terkenallah salak Bali. Dengan seringnya muntahnya gunung Merapi di Jawa Tengah maka salak Pondoh jadi banyak dan terkenal. Sekarang (bulan April dan Mei 2006) perhatian kita umumnya terarah ke gunung Merapi di Jawa Tengah, karena gejala-gejala yang diperlihatkannya. Kalau dulu letusan tidak terlalu merepotkan Pemerintah yang ada saat itu, karena jumlah manusia yang hidup di gunung tersebut tidak banyak, tapi sekarang menimbulkan kerepotan karena bukan memindahkan manusia saja tapi juga memindahkan makhluk lain yaitu ternaknya penduduk. Mudah-mudahan sesudah letusan gunung Merapi, selain salak Pondoh juga tanaman obat tumbuh subur disana. Dari penelitian geologis dan catatan sejarah memang menunjukkan sejumlah bencana besar pernah terjadi di Nusantara ini dan terakhir adalah gempa bumi dan gelombang Tsunami di Aceh dan Nias. Bencana dahsyat lainnya yang sering terjadi di nusantara ini adalah letusan gunung berapi. Dari hipotesis, penelitian geologis dan catatan sejarah, setidaknya ada tiga letusan gunung berapi terbesar yang terjadi disini dan menjadi perhatian dunia. Dalam hal ini Negara kita termasuk yang terter- didunia. Dari penelitian ahli geologi dunia disebutkan bahwa letusan gunung api terbesar didunia adalah letusan gunung Toba di Sum. Utara yang meletus 74.000 tahun yang lalu. Dari penelitian para ahli, akibat letusan gunung ini terjadi “ musim dingin vulkanis “ yang merupakan suhu terdingin setelah abad

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


FLASH INFO ISTIMEWA/MEN S HEALTH

B

EREKSI Bebas Penjara

untung tapi untung. Itu yang dialami Maurice Baumann, 32 tahun, yang dihukum satu tahun penjara karena merampok sebuah rumah diasrama militer Inggris di Bielefeld. Belum lama menikmati hotel prodeo , Baumann sudah bisa menghirup udara segar di luar penjara lagi. Tapi menghirupnya bukan dirumahnya sendiri tapi ditempat gratis lagi di rumah sakit. , karena penisnya mengalami masalah darurat, yaitu ereksi ( kajung ) terus menerus. Awalnya pada saat bangun pagi di penjara, senjata nya bangun seperti biasanya setiap pagi. Hanya bedanya sekarang ,bangunnya tidak bisa tidur lagi alias kajung terus. Selanjutnya dipanggilkan ambulance dan Baumann dibawa ke rumah sakit untuk di normalkan kembali. Setelah seminggu di rumah sakit ( lama juga ) , dokter mengaku bahwa mereka hanya bisa membuat kemaluan Baumann setengah ereksi . Laporan kesehatan menyatakan , dokter-dokter hanya berhasil memperkecil ukuran alat vitalnya selama 90 menit, tapi lima menit kemudian ereksinya kembali bangkit ( binangkit ). Dokter juga sudah menyuntikkan obat tapi tetap saja tidak menolong. Akhirnya Pengadilan memutuskan bahwa dia bisa tetap diluar penjara sampai kasus ereksinya selesai. Sebaliknya kepala Kejaksaan Harald Krahmoeller tidak senang atas keputusan Pengadilan tersebut. Krahmoller mengatakan ; Hanya pasien sakit gawat yang bisa tinggal diluar penjara dan saya tidak menganggap kasus Baumann sebagai kasus gawat ( kritis ). Saya harap Pengadilan bisa mengembalikan dia ke penjara lagi dalam dua minggu. ( Dikutip dari Koran Tempo tgl 13 Maret 2006.). Mungkin diantara pembaca ada yang bisa memecahkan masalah kedokteran ini ?

Tagihan Tilpon Bu Guru

C

istimewa

laudia Lee jengkel bukan main. Di masa menikmati hari tua, pensiunan guru berusia 62 tahun itu merasa tak butuh lagi berlangganan TV kabel. Tapi tagihan datang untuk Februari bulan lalu , satu bulan setelah dia menghentikan langganan TV kabel itu. Mata Lee melotot ketika membaca tagihan USD. 1.100 dari TV kabel adalah untuk layanan TV porno. Amit-amit saya bukan penggemar tayangan porno kata nya kepada pihak TV kabel . Tapi pihak TV kabel berdalih , mungkin bukan Lee yang memesan, tapi orang lain di rumahnya.. Lee tambah jengkel . Katanya , dia tinggal sendirian di apartemen. Satu-satunya orang yang pernah mengunjunginya adalah sang Ibu yang sudah berusia 81 tahun. Tapi Lee terpaksa harus membayar dengan dua kali angsuran, maklumlah pensiunan guru., USD. 779 dan USD. 652 . Kalau tidak, layanan telpon, internet , dan televisinya akan diputus. ( Dikutip dari Harian Tempo tgl 1 Mei 2006 ).(A.D)

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

51

Back To


SPESIAL TOPIK

Mengenal Sekilas Keracunan Makanan MEDISINA/DANI

K

ejadian mendadak / luar biasa (out break) yang sering juga terjadi di negara kita adalah keracunan makanan (food poisoning) dan kadang-kadang setiap tahun terjadi atau setahun beberapa kali Karena seringnya kadangkala ada pihak yang bertanggung jawab merasa kebakaran jenggot sehingga yang disalahkan adalah ma-syarakat. Sebenarnya bukan di Negara kita saja out break keracunan makanan itu, di negara maju seperti Ame-rika Serikat juga terjadi, hanya bedanya disana ada datanya, tahu penyebabnya, tahu obatnya dan tidak saling menyalahkan. Keracunan makanan bisa disebabkan oleh tumbuhan bersel satu (bakteri) yang pathogen, hewan bersel sa-

52

tu (protozoa), bisa juga dari bahan kimia seperti logam berat, senyawa sianida, nitrit dan bisa juga dari insektisida, pestisida atau herbisida atau ikan buntal. Pada kesempatan ini kami akan paparkan sekilas tentang keracunan makanan yang sering terjadi dari makhluk bersel satu. A. PHYLLUM PROTOZOA Proto = satu, zoo = hewan, jadi protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri/berkelompok/ koloni. Dari ordo ini bentuk yang menimbulkan penyakit adalah kelas Amuba (Rhizopoda), genus Entamuba spesies Entamuba Hystolitica. Parasit ini pathogen untuk manusia dan tersebar diseluruh dunia, terutama di daerah tropis dan sub tropis. Indonesia merupakan daerah ende-

mik protozoa ini. Penyebarannya bisa melalui lalat, lipas yang menempel ke makanan. Tuan rumah (host) lain selain manusia adalah kucing, anjing, marmot dsb. Sehingga binatang ini bertindak sebagai reservoir–host. Gejala dari amubiasis usus (disentri amuba) adalah; buang air besar 6– 8 kali sehari dengan bau yang menyengat, terdapat darah dan lendir (dari usus) pada tinja penderita. Warna tinja jadinya merah tua dengan adanya darah dan lendir, yang tidak melengket pada dinding dalam kloset. Pengobatan yang paling efisien dan efektif adalah dengan Metronidazol (generic) dengan dosis 3 kali sehari. B. BAKTERI ( = tumbuhan bersel satu ). Bakteri berkembang biak dengan membelah (vegetatif). Ada beberapa spesies yang sering menimbulkan keracunan pada makanan antara lain: 1. CLOSTRIDIUM NGENS

PERFRI-

Sebagai seorang Apoteker di apotik yang harus memberikan informasi pada pasien yang datang dengan penderitaan diarhe (keracunan makanan/out break) maka anda bisa menanyakan gejala-gejala yang terjadi dan memberi advis secara cepat tanpa pemeriksaan laboratorium.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SPESIAL TOPIK bakteri gram (+). Gejala-gejala yang diperoleh dari 181 penderita di California pada September 1977 terdiri dari; Diarhe (96,2 %), kram (kejang) perut (79,7 %) dan hanya 1,7 % yang ada muntahnya. Masa inkubasi 8 22 jam, rata-rata = 11 jam. Pengobatan dengan antibiotic Tetracyclin ,Doxycyclin (single dose). d.l.l. 2.VIBRIO PARAHEMOLYTICUS Senang hidup pada udang, kerang, ikan dll produk dari laut (sea-food). Merupakan bakteri gram (-)Gejalagejala yang diperoleh dari 122 pasien di Lo-uisiana, Januari 1978 terdiri dari Diarhe (95,1% ), kram perut (91,5% ), lemas (90,2%), mual (71,9%), kedinginan (54,9%), sakit kepala (47,7%), dan muntah (12,2%). Masa inkubasi =3 - 7 5 jam, rata-rata= 16,7 jam. Lamanya kesakitan 1 8 jam. Pengobatan dengan antibiotic Doxycyclie (single dose),Tetracyclin d.l.l. 3. STAPHYLOCOCUS AUREUS Menghasilkan racun yang disebut enterotoksin yang menimbulkan sakit. Inilah keracunan yang paling sering terjadi. Banyak terdapat pada kulit dengan luka terbuka, saluran pernafasan d.l.l. Staphylococuus sendiri tak menimbulkan masalah, tapi toksinnya dan sering terkontaminasi pada makanan, karena kecerobohan penjamah makanan. Sesudah kon taminasi tak menimbulkan penyakit, tapi setelah makanan disimpan 8 jam pada temperatur kamar, bakteri akan memproduksi toksin yang menyebabkan sakit. Sakit yang ditimbulkan bakteri

Bisa terkontaminasi bila keadaan terbuka dan dalam tempo 8 jam bisa menimbulkan keracunan.

Sate. Makanan yang cukup banyak penggemarnya ternyata memilki resiko kesehatan yang cukup tinggi.

Sebagai seorang Apoteker di apotik yang harus memberikan informasi pada pasien yang datang dengan penderitaan diarhe (keracunan makanan/ out break) maka anda bisa menanyakan ini di AS mencapai 25 % dari out break. Gejala-gejala; muntah (85%), mual (74%), kram perut bagian bawah (61%), dan diarhe (39%). Masa inkubasi 0,5 6,5 jam rata-rata 3,5 jam. (Lebih cepat dan gejala yang paling banyak adalah muntah). Pengobatan dengan Doxycyclin (single dose) Tetracyclin d.l.l 4. BACILLUS CEREUS Menghasilkan gejala yang sama dengan Staphylococcus aureus, setelah terkontaminasi kurang dari 6 jam. Bacillus cereus menghasilkan toksin yang tahan pemanasan dan ada juga yang tak stabil panas dimana mirip dengan clostridium perfringens. Merupakan bakteri gram (+). Gejala utama; muntah dan kram perut bagian bawah. Tertular dari makanan yang banyak mengandung cerealia (karbohidrat tinggi). Semua bakteri berkembang biak pada temp. 22 35C, selama 7 jam, dari 1

menjadi 2 juta, dan menjadi 7 milyard setelah 12 jam, jika waktu generasinya 20 menit Pencegahan 1. Mengurangi kontaminasi 2. Mencegah pertumbuhan (dengan tempat yang bersih) 3. Membuat kondisi pertumbuhan yang tak menguntungkan, seperti pH, suhu, kelembaban 4. Melakukan proses perusakan seperti pemanasan, irradisi dsb. Farmasi komunitas Sebenarnya tidak ada obat yang spesifik, tapi dapat digunakan golongan Tetracyclin yang mempunyai effek samping membasmi flora usus termasuk bakteri yang sedang berkembang biak disana. Biasanya dengan 1 atau 2 kapsul saja diarhe berhenti. Sebagai seorang Apoteker di apotik yang harus memberikan informasi pada pasien yang datang dengan penderitaan diarhe (keracunan makanan/out break) maka anda bisa menanyakan gejala-gejala yang terjadi dan memberi advis secara cepat tanpa pemeriksaan laboratorium. Jika diarhenya 6 8 kali sehari adalah disentri amuba, tapi jika diarhenya lebih dari 10 kali sehari maka adalah disentri basil. Jika masih belum tajam dapat ditanya lagi apakah tinjanya melekat pada dinding kloset. Jika melekat berarti disentri basil, tapi jika tidak melekat adalah disentri amuba. Jika pasien tidak berak di kloset tapi di pinggir kali atau di kebun, maka tanya lagi baunya. Jika dengan ciri-ciri bau

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

53

Back To


SPESIAL TOPIK

Reproduksi Entamoeba histolytica 1. Karier (tropozoit berubah menjadi kista) 2. Penderita baru (kista menjadi bentuk tropozoit) 3. Bentuk vegetatif memperbanyak diri.

yang menyengat maka kemungkinan besar adalah disentri amuba (bau berasal pembusukan dari darah dan dinding usus yang dimakan oleh amuba). Jika si penderita tidak bisa

mencium bau tinjanya, maka ditanya warnanya. Jika berwarna merah/tua, maka kemungkinan jenisnya adalah disentri amuba, sedang disentri basil Makanan yang lama terbuka bisa dihinggapi oleh berbagai vektor. merah muda/kuning. Untuk lebih spesifik lagi haemolitica. Mungkin sebelumnya walaupun obatnya sama maka dia makan sea-food. jika gejala utamanya muntah Jika diarhe dan kram perut (kemdan mual atau kram juga, bung) saja maka kemungkinan besar maka kemungkinan besar penyebabnya Clostridium perfringens. bakterinya termasuk StaphiJadi jika terjadi disentri amuba lococcus aureus. Mungkin sebe- (b.a.b. nya bau sekali) maka obatnya lumnya dia makan makanan disodorkan Metrodidazol 500 mg yang sudah agak basi/ lama (generic), tapi jika disentri basil detersimpan pada temperatur ngan diarhe atau muntah yang sekamar dan tertular dari penja- ring, b a b.nya tidak bau, sodorkan golongan Tetracyclin (single dose). mahnya. Jika diarhe yang banyak disertai Biasanya 1-2 kapsul saja sudah berdemam dan sakit kepala, kadang- henti diarhenya dengan efek samping kadang muntah maka kemungkinan Tetracyclin. (AD) besar penyebabnya dari Vibrio para

OBAT PENURUN TEKANAN DAN PENCEGAH STROKE PADA PRIA

54

MENÂ’S HEALTH

Lelaki yang senang memandangi kemolekan tubuh wanita yang bukan istri atau pacarnya sering dicap jelalatan. Namun di balik efek negatif jelalatan ini rupanya ada efek positifnya. Asal tidak kedahuluan ditampar orang. Sebuah penelitian yang dilaporkan New England Journal of Medicine menyebutkan, lelaki tua yang senang memandangi kemolekan tubuh wanita 10 menit saja sehari, bisa disejajarkan dengan melakukan olah raga aerobic selama 30 menit. Dr. Karen Weatherby, pakar gerontology (ilmu mengenai usia lanjut), bersama rekannya melakukan penelitian di tiga rumah sakit di Frankfurt, Jerman, mengambil sample 200 pasien lelaki. Separuh pasien ini

(100 orang) setiap hari diinstruksikan untuk menatap payudara wanita yang montok (asyiik deh), sedang separuh lagi hanya mendengarkan cerita (kesian deh) dari yang menatap payudara

wanita itu setiap hari. Nggak jelas berapa lama penelitian ini dilakukan. Hasilnya setelah 5 tahun kemudian, para penatap payudara wanita ini tekanan darahnya justru rendah, detak jantungnya lebih lambat, dan memiliki resiko kecil mengalami penyakit gangguan koroner. Mengapa demikian? Jawabannya: “ Rangsangan seksual membuat jantung memompa darah dan akan meningkatkan sirkulasi darah. ” Kata DR. Weatherby. Studi ini menyimpulkan ; menatap payudara wanita beberapa menit saja akan mengurangi resiko pria menderita stroke dan serangan jantung, kata Dr. Weatherby, dan bila dilakukan secara konsisten, maka setiap lelaki akan berumur lebih panjang 4 – 5 tahun. Sayang penelitian ini belum dilakukan di Indonesia, mungkin banyak sampelnya. ( A.D.)

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


INFO ORGANISASI

BERITA PROMOSI DAN MUTASI JABATAN dok. Depkes

1 1. Pada tanggal 17 April 2006 yang lalu Drs. Chazali Husni Situmorang, Msc, Apt, Wakil Ketua Umum P.P. ISFI telah di promosikan jadi Direktur Jenderal Bina Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial R.I. yang sebelum itu jabatannya adalah Sekretaris Dirjen . 2. Pada tanggal 19 April 2006 Menteri Kesehatan telah melantik pejabat dilingkungan Departemen Kesehatan R.I. yaitu : a. Drs. Richard Panjaitan ,SKM , Apt yang semula Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dilantik menjadi Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. b. Drs. H.M.Krissna Tirtawidjaja , Apt. yang semula Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dilantik menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi. c. DR. Faiq Bahfen, S.H. mantan Sekretaris Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan di lantik menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Mediko Legal. d. Dr. Triono Soendoro, Ph.D. dilantik menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. e. Dr. Fione Amaranta Helena Pangemanan, M Si sebagai Direktur RSU Prof. Dr. R.D. Kandouw, (eselon II ) Manado Sulut . 3. Menteri Kesehatan DR.dr. Siti

2

1

1. Pejabat eselon II Dr. Fione Amaranta Helenea Pengemanan, Msi dilantik sebagai Direktur RSUP Prof. Dr. RD Kanouw Manado.2. Pejabat Baru Eselon I DEPKES diangkat Sumpah pada pelantikan tanggal 19 April 2006 yaitu: Drs. Richard Panjaitan, Apt. SKM sebagai Dirjen Bina Kefarmasian dan Alkes, Dr. Triono Soendoro, Ph.D sebagai Kepala Badan Litbangkes, Drs. H.M. Krissna Tirtawidjaja, Apt sebagai staf Ahli Menkes bidang Tekkes dan Globalisasi, DR. Faiq Bahfen, SH sebagai Staf Ahli Menkes Bidang Mediko Legal.

Fadilah Supari, Sp.Jp (K) pada tanggal 17 Mei 2006 telah melantik Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, M Kes, Sp.K , menggantikan Drs. H. Sampurno MBA, Apt berdasarkan Keppres No. 46 / M Tahun 2006. Pejabat baru Dr. Husniah Rubiana jabatan sebelumnya adalah Direktur Bina Penggunaan Obat Rasional Dirjen Bina Kefarma-

sian dan Alat Kesehatan Depkes R.I. Segenap Pengurus P.P. ISFI dan pengurus PT. ISFI Penerbitan mengucapkan selamat bertugas kepada pejabat baru dan selamat jalan kepada pejabat lama, dan semoga semuanya semakin sukses dimasa yang akan datang dan mendoakan semoga system Kefarmasian di Indonesia menjadi lebih baik dari sekarang.***

SUSUNAN PENGURUS PUSAT MAJELIS PEMBINA ETIKA APOTEKER Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota

: : : :

Drs. H Soekaryo, Apt. Drs. H. Imam Hidayat , Apt. Drs. Sofyarman Tarmizi, MBA,Apt. 1. Dr.Masruchin , Apt, MM. 2. Prof. DR HR Hadiman , Apt. 3. Dra. Hindun , Apt. 4. Drs. PC Prastowo , Apt. 5. Dra. Erni P Kolopaking , Apt, MPPM. 6. Drs. Eddy Lembong , Apt. 7. Dra. Sri Sugati Syamsulhidayat , APU, MM, Ph.D. 8. Drs. Martono WP, Apt. 9. Drs. Ait Lukman, Apt. 10.Drs. Abdul Muchid, Apt

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

55

Back To


SPESIAL TOPIK

APA YANG PERLU ANDA KETAHUI TENTANG MALARIA ?

P

ada awalnya dianggap penyebab malaria adalah udara yang buruk (mal= buruk, aria= udara). Penyakit ini mempunyai berbagai sinonim ada yang menyebutnya penyakit hutan, kuro dan dunia barat menyebutnya paludism. Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit kecil yang disebut protozoa dari genus plasmodium. Ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopeles dari berbagai varietas. Terdapat lebih dari 250 varietas nyamuk Anopheles tapi hanya kira–kira 50 saja yang diketahui dapat menjadi vektor malaria. Nyamuk ini dapat hidup di belahan bumi

56

45 derajat lintang utara sampai 40 derajat lintang selatan. Dari jenis plasmodiumnya dikenal p.falciparum, p.vivax, p.ovale, p. malariae. Plasmodium palciparum disebut juga malignan tertiana, subtertiana, atau estivo-autumnale malaria dan p. vivax menyebabkan malaria vivax, benign tertiana dan p.malarie menyebabkan malariae malaria atau malaria quartana, p.ovale menyebabkan malaria ovale. Plasmodium malariae jarang terdapat pada daerah subtropis. Plasmodium falciparum relatif ditemukan lebih luas di semua wilayah tropis. Plasmodium ovale relatif jarang dilaporkan ada di daerah di Afrika termasuk Asia,Eropa dan Afrika Selatan. P.vivax banyak di-

ISTIMEWA/GATRA

Oleh: Drs.Sarjaini Jamal,MSc(PH),Apt

temukan dari tipe lain, banyak menginfeksi penduduk di daerah panas / tropik. Siklus hidup parasit penyebab malaria dalam tubuh manusia terdiri dari fase eksogenus seksual, pembentukan sporogoni dengan pembiakan dalam tubuh nyamuk dan fase endogenus aseksual, pembentukan schizogoni dengan pembiakan dalam tubuh manusia. Selesainya pembiakan siklus eksogenus dalam tubuh nyamuk berbedabeda tergantung pada jenis plasmodium dan lingkungannya (temperatur dan kelembaban). P.falciparum dan p.vivax memerlukan waktu 7 – 14 hari, p.ovale beberapa hari lebih lama dan p. malariae 3 minggu atau lebih. Fase endogenus atau fase manusia

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


Kasus SPESIAL TOPIK ira setengah jam dalam bentuk eksoeritrosit, selanjutnya parasit masuk dalam sel parenchim hati. Semua bentuk mungkin ditemukan dalam darah dapat diwarnai dengan baik menggunakan pewarna Romanwsky dimana cytoplasma akan bewarna biru dan kromatin serta intinya akan bewarna merah terang. Pigmen yang dihasilkan parasit dalam pertumbuhannya akan menyebabkan warna coklat atau granul kehitaman. Tiap jenis plasmodium memberikan bentuk yang spesifik sehingga dengan pemeriksaan mikroskopis dapat dibedakan antara satu dengan jenis yang lain. Ras negro relatif lebih imun terhadap p.vivax. P vivax dan p.falciparum menghasilkan imunitas yang homologous. Tak ada imunitas silang diantara plasmodium. Imun terhadap p.vivax tidak imun terhadap p.falciparum.Imunitas ini yang diekpresikan oleh toleransi dan premunisi merupakan bagian terpenting dalam mempelajari epidemiologi malaria. Tingkat endemisitas dan transmisi malaria di satu wilayah ditentukan oleh prevalensi malaria pada penduduk, spesies nyamuk malaria yang ada, jumlah manusia yang susceptible sebagai new host, kondis cuaca setempat keadaan geografis dan hidrografis setempat sebagai perindukan nyamuk anopheles. Di daerah pegunungan tropis p.vivax dan p.palcifarum dapat ditemukan di daerah panas dan lembab. Di daerah lebih tinggi p..falciparum jarang ditemukan. P.vivax biasanya endemik didaerah ketinggian 8000 kaki. Tingkat infeksi pada manusia sebagai reservoir dapat diukur melalui spleen rate, adult spleen rate, parasite rate dan transmission index . Tranmisi rendah jika spleen rate dibawah 10 % , endemis 10-25 %, endemis tinggi 25-50 % dan sangat endemis 50 % atau lebih. Indonesia terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi, topografi yang berawa dan penduduk yang dekat dengan lingkungan menyebabkan siklus kehidupan nyamuk vector malaria yang melibatkan manusia dapat berlangsung dengan baik. Daerah kawasan Timur Indonesia (Katimin) merupakan endemik mala-

Nyamuk Anopeles

Nyamuk Aedes Aegypti

Nyamuk biasa (Culex)

Posisi Hinggap

Posisi Jentik

Tempat Bertelur

Bervariasi, Biasanya air payau, kadangkadang di air tawar

Penampungan air seperti pada bak mandi, kaleng bekas dengan air yang jernih

Indonesia terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi, topografi yang berawa dan penduduk yang dekat dengan lingkungan menyebabkan siklus kehidupan nyamuk vector malaria yang melibatkan manusia dapat berlangsung dengan baik. ria dengan penduduk yang jarang dan sarana transportasi yang terbatas. Pertanyaan sekarang adalah mungkinkah malaria dapat dibasmi di daerah ini sebagaimana daerah-daerah lain di Jawa yang sebagian besar telah bebas malaria. Untuk menjawab pertanyaan tersebut ada beberapa hal yang perlu dibahas lebih lanjut . Pertama, masalah malaria bukan hanya masalah bagaimana penderitanya dapat diobati dengan baik tetapi juga bagaimana pencegahan serta pembasmian vector/nyamuk mala-

Genangan air kotor seperti air selokan

ria dilakukan. Kedua, ruang lingkupnya saling kait mengkait ,bersifat lintas sektor dan berhubungan dengan perilaku masyarakat. Upaya pemberantasan malaria bukan hanya menjadi tugas Dep.Kesehatan tetapi juga ,menjadi bagian dari Kementrian pengembangan sarana daerah dan lingkungan hidup, komunikasi dan informasi serta departemen pendidikan. Para pengambil keputusan sudah tahu bahwa masalah pemberantasan malaria bukanlah hal yang mudah, diperlukan biaya, alat , tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Semua harus serentak dilakukan dan potensi daerah harus dapat dimanfaatkan dan dikoordinir secara baik sehingga masyarakat merasa memiliki dan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini. Sejak 2000 tahun yang silam pengobatan malaria dengan ramuan akar, daun dan bunga dari bermacammacam tumbuhan telah dilakukan di Cina daratan maupun oleh orang Indian di benua Amerika. Sebuah laporan yang terkenal tentang pengobatan malaria adalah tentang apa yang dialami oleh seorang putri raja Cinchon dari Peru pada tahun 1630. Putri ini tertolong dari malaria tertiana setelah mendapat pengobatan dari rebusan kulit batang kayu yang

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

57

Back To


SPESIAL TOPIK terdapat di negeri tersebut. Kemudian pada saat penyakitnya kambuh dia meninggal karena tidak membawa kulit kina yang dibutuhkan untuk obat malaria diatas kapal Cartagena dalam perjalanan ke Eropa. Pertamakali yang menulis tentang kina dalam literatur medik Eropa adalah Herman Van Der Heyden pada tahun 1643. Kulit pohon itu dicatat sebagai cortex Peruanus dalam London Pharmacopeae (1677). Pohonnya dinamakan Cinchona oleh ahli biologi Linnacus (1749) berasal dari famili Rubiaceae. Dua ratus tahun sesudah itu (tahun 1820) ilmuwan perancis yang bernama Pierre Pelletier dan Yoseph Caventou berhasil mengekstraksi alkaloida quinine dan cinchonine dari kulit Cinchona. Sejak itu mulailah quinine (kinin) dipakai dalam pengobatan malaria. Sekarang kinin sebagai obat malaria digunakan dalambentuk tablet,injeksi maupun ekstrak. Namun ekstrak yang dulu ditujukan bagi anak-anak sekarang sudah jarang dipakai dan hanya digunakan sebagai campuran pada tonicum sebagai penambah nafsu makan. Di Indonesia sejarah kina dimulai pada tahun 1865, ditanam di Jawa dengan bibit yang dibawa oleh Charles Ledger dari Peru dan tanaman kina itu disebut Cinchona ledgeriana. Biji tersebut juga ditanam di India (Madras ) tapi kadar kinin rendah dan tidak diteruskan. Biji yang ditanam daerah pebukitan di Bandung Selatan yang disebut Pangalengan dengan ketinggian antara 800-1.950 m di atas permukaan laut menghasilkan kina dengan kadar kinin yang lebih baik, dikenal pada waktu itu sebagai kina Jawa. Di daerah Pangalengan sampai sekarang masih terdapat perkebunan kina yang dikelola oleh PT Kimia Farma maupun oleh rakyat sebagai sumber pasokan untuk pabrik kina di Bandung. Jenis yang ditanam adalah Cinchona sucrirubra yang mengandung kadar kinin lebih tinggi. Karena efek sampingnya yang tidak nyaman (gangguan pendengaran, sakit perut, mual dan pusing) menyebabkan kina sudah mulai ditinggalkan sebagai obat antimalaria.

58

Fungsinya digantikan oleh obat-obat sintetis seperti klorokuin, pamaquine dan quinacrine (Atebrine), kombinasi sulfadoksin dengan pyrimethamin, primaquine, doxycycline, artemisin dan turunannya. Tetapi sejak adanya laporan P.falciparum yang sudah resisten terhadap klorokuin dan pyrimethamine, kinin mulai dipakai lagi terutama kinin grips untuk kasus malaria berat yang perlu perawatan. Pencegahan bagi anda yang sering bepergian ke daerah rawan ma-

laria dapat menggunakan klorokuin 3 tablet sekali seminggu atau sulfadoksin kombinasi dengan pyrimethamin 2-3 trablet selama 1-2 hari sebelum berangkat, selama tinggal dan dilanjutkan 2-4 minggu sesudah kembali dari daerah malaria . Berdasarkan pengalaman doxycycline 1 kapsul tiap hari juga dapat digunakan sebagai pencegahan . Perlu diingat obat malaria tidak aman digunakan oleh wanita hamil.***

WASIT WORLD CUP 2006 Barangkali Anda sudah tahu juga bahwa Piala Dunia Jerman 2006 diikuti oleh 32 Tim Sepakbola dengan 736 pemain dalam 64 kali pertandingan, dipimpin oleh 78 orang wasit di 12 kota dan 12 Stadion senilai 15,6 triliun rupiah dan diperkirakan ditonton oleh 1,5 milyard orang per pertandingan. Diantara 23 orang wasit baru yang terpilih oleh FIFA untuk memimpin partai pertandingan ada seorang ras Melayu yang jadi wasit yaitu Shamsul Maidin dari Singapura. Dia didampingi oleh hakim garis Prachya Permpanich (Thailand) dan Elsa Ghuloum (Uni Emirat Arab). Disini dia mendapat honor $ 40.000,- per bulan, sedang jadi wasit dinegeri sendiri (Singapura) setiap memimpin pertandingan mendapat $ 150,- dan maksimum sebulan 20 kali pertandingan. Pendapatan wasit di piala dunia ini jauh dibawah pendapatan pemain sepak bola yang dia pimpin. Para pemain sepakbola Jerman akan mendapat $ 300.000,- per orang kalau bisa menjadi juara dunia. Tapi tahukah Anda bahwa tidak semua wasit piala dunia ini berprofesi sebagai wasit di negaranya dalam pekerjaan utama sehari-hari, seperti berikut ini : 1. Essam Abdul Fattah wasit asal Arab Saudi adalah seorang pilot. 2. Coffi Condjia ( Benin , Afrika )

adalah seorang Inspektur Kelautan 3. Mark Shield ( Australia ) adalah pemilik 2 perusahaan di Brisbane. 4. Massino Bussacca (Swiss) adalah seorang Direktur Pemasaran . 5. Frank De Bleeckere (Belgia) adalah seorang Manajer Humas. 6. Valentin Ivanov (Rusia) adalah seorang guru Olah raga. 7. Lens Medina Cantalyo (Spanyol) adalah seorang penasehat olah raga. 8. Markus Merk (Jerman) adalah seorang Dokter Gigi. 9. Lubas Michel (Slovakia) adalah seorang Manajer. 10. Eric Poulat (Perancis) adalah seorang ahli Komputer. 11. Roberto Rosetti (Italia) adalah seorang Manajer Rumah Sakit. 12. Benito Archundia (Mexico) adalah seorang Pengacara. 13. Rodriguez (Mexico) adalah seorang guru Olah raga. 14. Carlos Amarilla (Paraguay) adalah seorang tukang Listrik. 15. Horacio Elizondo (Argentina) adalah seorang guru Olah raga. 16. Jorgr Larrionda (Uruguay) adalah seorang Juru tulis. 17. Oscar Ruiz (Columbia) adalah seorang Pengacara. 18. Carlos Simon (Brazil) adalah seorang Wartawan.(AD)

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SURAT KEPUTUSAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 069/Menkes/SK/II/2006 TENTANG PENCANTUMAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PADA LABEL OBAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

: a. bahwa banyaknya variasi harga obat yang beredar di apotik maupun di pasaran telah menimbulkan ketidakpastian bagi masyarakat dalam memperoleh obat yang dibutuhkan; b. bahwa untuk memberikan informasi harga obat yang benar dan transparan bagi masyarakat, perlu mencantumkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada label obat; c. bahwa sehubungan dengan pertimbangan huruf a dan huruf b, pencantuman Harga Eceran Tertinggi (HET) pada Label Obat perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan;

Mengingat

:

1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3698); 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3781); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 ten-tang Wajib Daftar Obat Jadi. 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 524/Menkes/Per/IV/2005 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 988/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Pencantuman Nama Generik pada Label Obat. 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

59

Back To


SURAT KEPUTUSAN

MEMUTUSKAN Menetapkan : Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENCANTUMAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PADA LABEL OBAT Kedua

: Pabrik obat selain memenuhi ketentuan mengenai penandaan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, harus mencantumkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada label obat.

Ketiga

: Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dicantumkan pada label obat adalah Harga Netto Apotik (HNA) ditambah PPN 10% ditambah margin apotik 25%.

Keempat

: Pedoman Pencantuman Harga Eceran Tertinggi (HET) pada label obat sebagaimana dimaksud Diktum Ketiga sebagaimana terlampir dalam lampiran Keputusan ini.

Kelima

: Pabrik obat dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya peraturan ini harus sudah mencantumkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada label obat yang diproduksi dan diedarkan.

Keenam

: Apotik dan Pedagang Besar Farmasi yang masih memiliki obat tanpa label Harga Eceran Tertinggi (HET) pada kemasan lama masih boleh memperdagangkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya Keputusan ini.

Ketujuh

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : 7 Februari 2006 MENTERI KESEHATAN, Ttd Dr.dr.SITI FADILAH SUPARI, SpJP(K)

60

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


SURAT KEPUTUSAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 069/Menkes/SK/IU2006 TANGGAL : 7 Februari 2006 PEDOMAN TATA CARA PENCANTUMAN HARGA ECERAN TERTINGGI PADA LABEL OBAT I. PENDAHULUAN 1. Bahwa penandaan obat jadi hams berisi informasi yang lengkap dan objektif yang dapat menjamin penggunaan obat secara tepat, Rasional dan aman. 2. Bahwa setiap barang mempunyai harga dan masyarakat konsumen berhak mendapatkan informasi mengenai harga tersebut. 3. Bahwa masyarakat perlu mendapatkan informasi mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) dari oba tyang dikonsumsinya dalam upaya pembelajaran dan perlindungan konsumen. 4. Bahwa untuk menciptakan iklim usaha dan kompetisi pasar yang terbuka dan lebih sehat perlu kejelasan mengenai harga objek yang diperdagangkan baik bagi provider maupun masyarakat konsumen. 5. Pedoman ini bertujuan untuk memberikan petunjuk serta kejelasan teknis tentang pencantuman HET pada label obat. 6. Bahwa pedoman tata cara pencantuman HET pada label obat digunakan untuk memperjelas dan melengkapi Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pencantuman HET pada Label Obat. 7. Bahwa sebagai pelaksanaan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pencantuman HETpada Label Obat perlu di Tata Cara Pelaksanaannya. II. LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3698); 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3781); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 tentang Wajib Daftar Obat Jadi. 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 524/Menkes/Per/IV/2005 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 988/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Pencantuman Nama Generik pada Label Obat. 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

61

Back To


SURAT KEPUTUSAN III. PENCANTUMAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PADA LABEL OBAT a. Pencantuman HET pada label obat diterapkan sampai pads satuan kemasan terkecil b. Pencantuman HET pada label obat berlaku baik untuk obat bebas maupun obat ethical (obat yang hanya diperoleh dengan resep dokter). c. HET yang dicantumkan pada label obat merupakan harga maksimum per kemasan. Contoh : Untuk kemasan satuan seperti 1 botol sirup, 1 tube krim kulit, 1 ampul obat Suntik, 1 botol infus dicantumkan : HET = Rp. X. Untuk kemasan blister dari 10 tablet, strip terdiri dari 10 kapsul Dicantumkan : HET untuk 10 tablet/kapsul = Rp. X. Untuk kemasan curah dalam kaleng/botol yang berisi 100 tablet dicantumkan : HET untuk 100 tabel/kapsul + Rp. X. d. Pencantuman HET pada label obat dilakukan dengan ukuran yang cukup besar dan warna yang jelas sehingga mudah dibaca. e. Pencantuman HET diletakkan pada tempat yang mudal terlihat. f. Pencantuman HET pada label obat dilakukan dengan dicap menggunakan tinta parmanen tang tidak dapat dihapus atau dicetak pada kemasan. IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Pemerintah Pusat baik Departemen Kesehatan maupun Badan Pengawasan Obat dan Makanan bersama dengan Pemerintah Daerah. V. PERALIHAN 1. Pabrik obat dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya peraturan ini hares sudah mencantumkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada label obat yang diproduksi dan diedarkan. 2. Apotik dan Pedagang Besar Farmasi yang memiliki Obat tanpa label Harga Ecerah Tertinggi pada kemasan lama masih boleh memperdagangkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya keputusan ini. VI. PENUTUP Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : 7 Februari 2006 MENTERI KESEHATAN ttd Dr. Dr. SITI FADILAH SUPARI, Sp.JP (K)

62

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


INTERMEZZO

PENGUASA MERUBAH BULAN

D

alam zaman Romawi sebelum Masehi almanak sudah memakai system Solar ( sesuai dengan perputaran matahari ). Waktu itu jumlah hari tiap bulan bergantian antara 31 dan 29 dan tidak pernah berubah . Nama-nama bulannya antara lain adalah Martinus yang berumur 31 hari , Aprilis = 29 hari , Maius = 31 hari , Iunus = 29 hari , Quintilis = 31 hari , Sextilis = 29 hari. Sewaktu Romawi diperintah oleh Kaisar Julius Caesar pada tahun 44 sebelum Masehi, ia ingin mengabadikan namanya dalam almanak. Lalu ia memerintahkan agar nama bulan Quintilis yang berumur 31 hari diganti dengan namanya , yaitu Julius. Sejak saat itu tidak ada lagi nama bulan Quintilis, yang ada adalah bulan Julius, yang kita kenal dengan nama bulan Juli dalam penanggalan Masehi. Julius Caesar terkenal dalam sejarah Romawi dan memerintah secara diktator dan akhir hayatnya dia dibunuh oleh temannya Brutus. Julius ditikam dari belakang. Ketika Julius tergolek berlumuran darah, Brutus berkata : Bukan aku tak mencintaimu Julius, aku melakukan pembunuhan atas dirimu karena cintaku pada Roma lebih besar dari pada cintaku pada mu . Sebelum

ajal menjemputnya, Julius Caesar menjawab : Pengecut mati beberapa kali sebelum benar-benar mati , pemberani mati hanya satu kali . Brutus tidak berkuasa lama. Anak angkat Julius Caesar yang bernama Octavianus Augustus berusaha untuk membalas dendam. Ia berkomplot dengan Antonius untuk menghancurkan Brutus .Usaha mereka berhasil secara gemilang dan Brutus dapat dibunuh. Namun mereka tidak berhasil membina kerjasama yang langgeng . Antonius berselisih dengan Octavianus Augustus memperebutkan takhta kerajaan. Lantaran kekuatannya tak berimbang, akhirnya Antonius kalah dan melarikan diri ke Mesir kemudian menjadi suami Ratu Mesir yang terkenal kecantikannya itu , Cleopatra. Octavianus Augustus memerintah Roma dengan tenang dan pada akhirnya dia juga ingin melestarikan namanya di kalender pula seperti bapak angkatnya Julius . Kemudian ia memerintahkan kepada administrasi Pemerintahan untuk mengganti nama bulan Sextilis menjadi Augustus yang umur harinya Cuma 29 hari. Karena gengsi iapun memerintahkan untuk menambah hari Augustus menjadi 31 hari sama dengan harinya bulan Julius . (A.D).

Kata-kata Terakhir Antoinette

M

aria Antoinette adalah Ratu Perancis yang tersohor, amat cantik dan anggun. Ia permaisuri Raja Louis XVI, putrid Maharatu Austria. Tiap kali Maria Antoinette berada dalam kereta kencana dengan ditarik 8 ekor kuda pacuan, dengan anggunnya ia tersenyum pada rakyat yang berjubel mengelu-elukannya di sepanjang jalan kota Paris. Tapi saying kenikmatan itu tidak bertahan lama, karena Revolusi Perancis pecah dan menggulingkan Raja Louis XVI. Maria Antoinette ditangkap oleh rakyat, bekas pemujanya sendiri . Ia diadili oleh Mahkamah Revolusi dan dijatuhi hukuman pancung dengan Guillotine . Hari-hari menunggu pelaksanaan

eksekusi , dia ditahan dalam penjara bawah tanah di Paris. Karena beratnya penderitaan batin yang ia hadapi, secara mendadak rambutnya memutih seluruhnya dari tadinya pirang, padahal umurnya waktu itu baru 24 tahun. Sampailah waktu eksekusi ia dibawa dengan kereta kuda menuju tempat hukuman mati . Maria Antoinette disambut dengan ejekan, cemoohan dan lemparan batu serta kotoran. Padahal sebelumnya ia disambut dengan tempik sorak dan lemparan bunga-bunga oleh rakyat Perancis . Itulah Revolusi dan itulah manusia. Ketika ia menaiki tangga panggung guillotine, kaki seorang algojo terinjak tanpa sengaja olehnya. Maria dengan cepat berkata seraya membungkuk hormat ; Maaf tuan , tidak saya sengaja .Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan seorang Ratu sebelum ajalnya.(A.D)

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

63

Back To


KONTEMPLASI

PENDUKUNG KESABARAN

K

64

menggoyahkan pemiliknya ketika ia harus menghadapi situasi sulit akibat dari kebenaran yang ia lakukan. Mungkin seseorang mampu mengatasi tantangan dan sukses melawan rintangan yang menghadang, tapi belum tentu bisa berhasil menghadapi godaan dan kesempatan berbuat kemungkaran. 2. Menigkatkan ilmu pengetahuan. Seseorang dalam hidupnya seharusnya mempunyai visi dan misi. Sebuah misi harus diikuti dengan wawasan keilmuan yang dibawanya. Kekurangan bekal ilmu dapat menyebabkan seseorang terlalu mempermudah suatu masalah atau sebaliknya terlalu mempersulit suatu masalah. 3. Menjaga keteladanan dalam berperilaku.

Masyarakat umumnya sudah kecewa pada pemimpin yang sering memberi nasehat atau berbagai slogan . Masyarakat akan simpati justru pada sikap dan perilaku yang baik yang langsung mereka lihat. 4. Selalu menjaga dan meningkatkan kualitas hubungan dengan orang-orang saleh. Hal ini penting agar jiwa tetap memperoleh suplai semangat hidup dan penyegaran, apalagi saat menghadapi banyak permasalahan dalam hidup. Sebab kalau jarang berhubungan dengan orang-orang saleh, bisa menjadikan kita terbawa dan terseret arus. Hendaknya bisa memilih teman yang baik dalam hidup. 5. Memahami pedoman dan tahapan tugas-tugas. Suatu pola yang berhasil diterapkan oleh orang lain belum tentu bisa diterapkan oleh kita. Sebuah perubahan selalu memerlukan waktu dan waktu itu pada setiap orang tidak sama. Sikap apriori terhadap lingkungan akan menambah panjang rentang waktu perbaikan yang dibutuhkan. 6. Memahami seni bergaul dengan orang lain. Jangan terburu memvonis atau mengklaim suatu kesalahan dalam menghadapi orang lain. Jangan meremehkan orang lain, apalagi merendahkan orang didepan umum. 7. Perluas dan perbanyaklah pengalaman. Seseorang tidak akan menjadi sabar kecuali setelah dia mengalami banyak kesulitan. Dan seseorang tidak akan menjadi bijak kecuali setelah dia memiliki banyak pengalaman. (AD) istimewa/NEBULA

EHIDUPAN SAAT ini terutama dikota besar semakin lama semakin kompleks, banyak sekali godaan dan tantangan baik dari dalam apalagi dari luar. Sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah dijajah 350 tahun oleh Belanda dengan penduduk yang jauh lebih kecil dari penduduk kita pada saat itu, karena nenek moyang kita dulu bisa diadu domba. Sekarang kita sudah lebih dari 50 tahun merdeka , seharusnya kita bukan domba lagi yang mudah di adu tapi kadang-kadang tampaknya ada diantara kita yang lebih dari domba. Rasulullah saw lebih memuji orang yang mau berbaur dengan masyarakat (bersosialisasi) dan mampu bersabar atas resiko dan kesulitan-kesulitan yang terjadi dari pada orangorang yang hidup menyendiri, egois serta tak mampu menjaga kesabaran. Orang yang tak sabar bukannya mampu memberi warna dan pengaruh pada orang lain, tapi dikha-watirkan justru terbawa arus dan terwarnai oleh lingkungannya. Kesabaran itu tak mungkin berdiri sendiri. Ada beberapa pendukung yang dibutuhkan agar seseorang mampu bertahan dalam menghadapi berbagai gejolak dan resiko dalam kehidupan bersama. 1. Memelihara niat yang ikhlas. Ibarat bangunan, keikhlasan adalah fondasi yang sangat menentukan kokoh tidaknya sebuah tembok yang didirikan diatasnya. Fondasi ikhlas yang kokoh mampu tak akan mampu

Media Informasi Farmasi Indonesia / Edisi Perdana, September 2006

Back To


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.