MEDISINA EDISI 6

Page 5

Info Khusus

ANTARA SEVEN STAR PHARMACISTS DAN FIVE STAR DOCTORS WHO menetapkan t k “ Five Fi Star St D Doctors t “sebagai pedoman untuk dokter agar bisa lebih efektif menjadi Dokter Keluarga , sedang WHO juga memperkenalkan “ Seven Star Pharmacists “ sebagai pedoman untuk apoteker agar bisa lebih efektif menjadi anggota Tim Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Berikut ini kami muat mengenai Five Star Doctors yang kami kutip dari majalah Pharma Magazine dan Seven Star Pharmacists dari laporan WHO tahun 2006.

SEVEN STAR PHARMACISTS Star -1 : “ Care Giver “ . Dalam memberikan pelayanan, apoteker harus memandang pekerjaan mereka sebagai bagian dan terintegrasi dengan sistem pelayanan kesehatan dan profesi lainnya. Pelayanannya harus dengan kualitas yang tinggi. Star -2 : “ Decision-maker “. Penggunaan sumber daya yang tepat, bermanfaat, aman, dan tepat guna seperti SDM, obat-obatan, bahan kimia, perlengkapan, prosedur dan pelayanan harus merupakan dasar kerja dari apoteker. Pada tingkat lokal dan nasional , apoteker harus memainkan peran dalam penyusunan obat-obatan. Pencapaian tujuan ini memerlukan kemampuan untuk mengevaluasi, mensintesa informasi dan data serta memutuskan kegiatan yang paling tepat. Star -3 : “ Communicator “. Apoteker merupakan posisi ideal dalam mendukung hubungan antara dokter dan pasien untuk memberikan informasi kesehatan dan obat-obatan pada masyarakat. Dia harus memiliki ilmu pengetahuan dan rasa percaya diri dalam berintegrasi dengan profesi lain dan masyarakat. Komunikasi ini dapat dilakukan secara verbal ( langsung) dan non verbal, mendengarkan dan kemampuan menulis. Star -4 : “ Manager “ . Apoteker harus dapat mengelola sumber daya ( SDM, fisik dan keuangan

) dan d iinformasi f i secara efektif. f ktif Mereka M k juga harus senang dipimpin oleh orang lain, apakah pegawai atau pimpinan tim kesehatan. Lebih-lebih lagi teknologi informasi akan merupakan tantangan ketika apoteker melaksanakan tanggung jawab yang lebih besar untuk bertukar informasi tentang obat dan produk yang berhubungan dengan obat serta kualitasnya. Star -5 : “Life-long learner. “. Adalah tak mungkin memperoleh semua ilmu pengetahuan di sekolah farmasi dan masih dibutuhkan pengalaman seorang apoteker dalam karir yang lama. Konsep-konsep, prinsipprinsip , komitmen untuk pembelajaran jangka panjang harus dimulai disamping yang diperoleh di sekolah dan selama bekerja. Apoteker harus belajar bagaimana menjaga ilmu penegtahuan dan ketrampilan mereka tetap “ up to date “. Star -6 : “ Teacher “. Apoteker mempunyai tanggung jawab untuk membantu pendidikan dan pelatihan generasi berikutnya dan masyarakat. Sumbangan sebagai guru tidak hanya membagi ilmu pengetahuan pada yang lainnya, tapi juga memberi peluang pada praktisi lainnya untuk memperoleh pengetahuan dan menyesuaikan ketrampilan yang telah dimilikinya. Star -7. “ Leader “ Dalam situasi pelayanan multi disiplin atau dalam wilayah dimana pemberi pelayanan kesehatan lainnya ada dalam jumlah yang sedikit, apoteker diberi tanggung jawab untuk menjadi pemimpin dalam semua hal yang menyangkut kesejahteraan pasien dan masyarakat. Kepemimpinan apoteker melibatkan rasa empati dan kemampuan membuat keputusan, berkomunikasi dan memimpin secara efektif. Seorang apoteker yang memegang peranan sebagaipemimpin harus mempunyai visi dan kemampuan memimpin. Dimanapun pelayanan kedokteran selalu diikuti dengan pelayanan

kefarmasian, masing-masing k f i karena k i i memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kewenangan yang berbeda tapi samasama dalam pelayanan kesehatan untuk kesembuhan pasien. WHO menghimbau agar keterlibatan apoteker lebih besar dalam sistem pelayanan kesehatan umum dan penggunaan obat, sesuai dengan latar belakang pendidikan akademisnya. Inilah saatnya menyambut himbauan WHO tersebut dimana perubahan besar akan terjadi dalam pelayanan kesehatan dan profesi apoteker. Tidak ada waktu lagi untuk bersantai dan sejarah baru profesi kefarmasian harus dimunculkan dengan penuh tantangan dan peluang.

FIVE STAR DOCTORS Star 1 : “ Care Provider “ Sebagai bagian dari keluarga, dokter melaksanakan pelayanan kedokteran yang komprehensif, terpadu, berkesinambungan pada pelayanan kedokteran tingkat pertama, sebagai penapis menuju ke pelayanan kedokteran tingkat kedua. Star 2 : “ Decision Maker “ Dokter sebagai penentu pada setiap tindakan kedokteran, dengan memperhatikan semua kondisi yang ikut mempengaruhinya. Star 3 : “ Community Leader “ Dokter membantu mengambil keputusan dalam ikhwal kemasyarakatan, utamanya kesehatan dan kedokteran keluarga, penelaah ikhwal kesehatan dan kedokteran keluarga. Star 4 : “ Communicator “ Dokter sebagai pendidik , penyuluh, teman, mediator dan sebagai penasehat keluarga dalam banyak hal dan masalah gizi, narkoba, keluarga berencana, sex, HIV/AIDS , Stress, Kebersihan, Pola Hidup Sehat, Olah Raga, Olah Jiwa, Kesehatan Lingkungan. Star 5 : “ Manager “ Dokter harus mampu untuk berkolaborasi, dalam kemitraan, dalam ikhwal penangan an kesehatan dan kedokteran keluarga. ( A-1 ).

MEDIA INFORMASI FARMASI INDONESIA/EDISI 6/JANUARI-APRIL 2009

5


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.