MEDISINA EDISI 6

Page 18

sajian khusus Kefarmasian Depkes RI dalam peningkatan kompetensi Apoteker Indonesia melalui penerbitan buku – buku panduan diatas dan Rekomendasi Hasil Konprensi Nasional 1. HISFARSI Indonesia Kepada Direktur Jendral Bina Pelayanan Medik DEPKES RI, 1 - 3 Maret 2007 ) dan Rekomendasi Hasil Konprensi Nasional 1 HISFARSI Indonesia di Bali pada Tahun 2007 bahwa praktek magang Apoteker di Rumah Sakit selama 1500 jam atau 20 SKS ( 10 bulan ) yang dapat dibagi dalam lama magang dan kuliah lapangan (Catatan: 1 SKS untuk Praktek Kerja Profesi Apoteker : 75 jam dan 1 SKS untuk materi kuliah lapangan : 50 menit. ). Dalam rangka peningkatan kompetensi Apoteker perlu ada kerjasama yang baik antara Ikatan Sarjana Farmasi (

ISFI ), Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI), Pendidikan Tinggi Farmasi dan Rumah Sakit Pendidikan kelas A/B yang terlibat melaksanakan Praktek Kerja Profesi untuk merumuskan dan standarisasi Materi Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit dan Apotek yang menitik beratkan pelatihan keterampilan/ profesionalisme apoteker untuk mahasiswa peminat bidang Farmasi Komunitas dan Farmasi Rumah Sakit ( merujuk pada Standar Pelayanan Farmasi di Apotek dan Standar Pelayanan Rumah Sakit yang ditetapkan Menkes ). Tidak kalah pentingnya penyiapan RS pendidikan kelas A dan B dengan membentuk SMF Farmasi dan mencukupkan jumlah farmasi ( 1 Apoteker : 30 orang ) Adapun Materi Praktek Kerja Profesi, antara lain :

Melalui Praktek Kerja Profesi yang melibatkan para klinisi, minimal dapat mengurangi ketinggalan 30 tahun apoteker / farmasis Indonesia dari perkembangan iptek farmasi dan para apoteker akan belajar menyamakan langkah dengan perawat dan dokter yang akan menjadi mitra kerja apoteker khususnya yang menerjunkan diri dalam bidang farmasi rumah sakit dan farmasi komunitas. Mungkin ketidakseimbangan keilmuan para apoteker dengan dokter lambat laun akan dapat dijembatani sehingga dapat menjadi mitra kerja. Kolaborasi apoteker, perawat dan dokter yang terjadi selama pendidikan akan sangat menolong apoteker untuk mengembangkan kerjasama yang baik dalam tim kesehatan, berkomunikasi

Tabel 4. Materi Pendidikan & Kemampuan Ilmiah No

MATERI PENDIDIKAN

KEMAMPUAN ILMIAH & KETRAMPILAN KLINIK

Manajemen Farmasi Rumah Sakit A

B

C

D

E

F

G

- Manajemen Umum 1. Undang Undang & Kode Etik Kefarmasian 2. Dasar-dasar Pengelolaan Farmasi Rumah Sakit (Manajemen Persediaan Barang, Manajemen Distribusi, Produksi, Pengawasan Mutu & Evaluasi Obat 3. Pelayanan & Pusat Informasi Obat Farmasetika Lanjutan - Analisa Farmasetika Biofarmasetika & Farmakokinetika Klinik (Bioavaibilitas, Monitoring Kadar Obat) Farmakoterapi - Farmakologi Klinik & Toksikologi - Interaksi & Efek Samping Obat - Evaluasi Obat Patofisiologi (ZDiberikan Dokter Ahli) - Penyakit infeksi - Penyakit Psikiatri - Penyakit Hipertensi - Penyakit Kardiovaskuler - Penyakit Paru - Penyakit Ashtma - Penyakit Renal - Kontrasepsi - Penyakit Pediatrik - Penyakit Diabetika - Penyakit Epilepsi - Panyakit Pain - Penyakit Gangguan - Penyakit Imunologi Rematik - Penyakit Kulit - Penyakit Mata Ilmu Kesehatan Masyarakat ( Diberikan Dokter ) - Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat& Ilmu Kedokteran Pencegahan - Ilmu Kesehatan Keluarga & Aspek Sosial penyakit - Epidemilogi - Ilmu Gizi - Keluarga Berencana Praktek Kerja Lapangan /PKL(Magang) di RS pendidikan Tujuan : 1. Mengembangkan dan menerapkan kemampuan teori yang diperoleh ke praktek yang sebenarnya dilapangan dan mengambil sebanyak- banyaknya dari pengalaman realita yang ada mengenai manajemen farmasi rumah sakit dan farmasi klinik 2. Para calon Apoteker dapat mengenal dan mengetahui lebih dekat mengenai penyakit dan pengobatannya, berinteraksi dengan penderita, dokter dan paramedis lainnya. Kegiatan : a. ( Ilmu penyakit Dalam & Kesehatan Anak, Obgyn, Bedah ) • Visite Farmasi • Pengambilan Sejarah Pengobatan Penderita • Konseling Farmasi ( Penyakit – penyakit kronis: Cardiac heart failure, penyakit jantung iskemik, diabetes, hipertensi, hiperlipedemia, asma, depressi, fibrilasi • artial, ostheoarthritis, arthritis rhematoid, penyakit refluks gastroesofagus, penyakit ulcer peptic atau penyakit paru obstruktif kronis ) • PKMRS • Informasi Obat • Pemantauan Penggunaan Obat • Pengkajian Penggunaan Obat Secara Rational • Monitoring Efek Samping Obat

*Mengenal dari dekat sistem pengelolaan Farmasi Rumah Sakit terutama pengawasan mutu, pengadaan, produksi dan distribusi obat, juga system dan cara kerja Panitia Farmasi dan Terapi *Dapat mensupervisi dan mengelola semua kegiatan distribusi obat, termasuk pengawasan penggunaan obat dan keselamatan penderita *Dapat menseleksi dan mengevaluasi produk obat, jika mungkin memberikan alternatif pemilihan obat yang tepat *Membuat dan meracik sediaan obat tertentu untuk memenuhi kebutuhan spesifik penderita *Menginformasikan kepada penderita bagaimana memilih obat-obat bebas terbatas di Apotik/Depo Farmasi *Mengiventarisasikan & mengevaluasi literature obat untuk keperluan Pusat Informasi Obat *Kemitraan Interaksi antara apoteker, dokter, perawat dan penderita dapat berupa, mencatat untuk didiskusikan mengenai pathofisiologi penyakit dalam hubungan dengan etiologi penyakit, gejala-gejala, test laboratorium dan prognosenya serta pemakaian obat menyangkut antara lain : 1. Menetapkan dosis regiman obat kepada pasien secara individual. Dosis lazim, perlu tidaknya “loading dose”. Dosis pemeliharaan, cara dan jangka waktu pemakaian obat. 2. Total Clearance, waktu paruh biologik, lama kerja dan kadar optimal terapetik obat 3. Penetuan bioavaibilitas & Monitoring kadar obat untuk obatobat tertentu 4. Mendata profil pengobatan pasien (overuse, alergi, kontraindikasi, kemungkinan interaksi obat - obat, obat – makanan, obat – hasil tes laboratorium 5. Faktor-faktor yang menungkinkan perubahan dalam bentuk sediaan obat atau dosis regimen jika dianggap perlu 6. Mendiskusikan bentuk rasional suatu terapi dan pemilihan obat, kalau perlu dapat mengajukan alternatif lain 7. Membantu konseling pada pasien untuk membantu dokter ikut meyakinkan pasien agar patuh mengikuti cara pemakaian obat yang telah dianjurkan ,

b. Magang di Komite Farmasi dan Terapi

Hubeis AA. Pendidikan Farmasi Klinik praktis Dalam Usaha Meningkatkan Profesi Apoteker. PERSI Jakarta 1982

18

MEDIA INFORMASI FARMASI INDONESIA/EDISI 6/JANUARI-APRIL 2009


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.