Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

Page 1

Salam Pers Mahasiswa Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena tanpa ridhaNya Buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 2 tidak akan bisa terbit seperti sekarang. Kedua kalinya shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW . tidak lupa ucapan terimakasih kepada para kru yang telah bekerja keras demi terbitnya buletin Buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 2 ini. Pada buletin Soeara Pena Spesial MUSMA Edisi 2 ini kami menyajikan 3 tulisan. pertama, kami membahas tentang masalah yang terjadi pada pembahasan Anggaran Dasar. Anggaran Dasar yang dibahas adalah AD tahun 2014, dimana seharusnya menggunakan AD 2015 yang disahkan pada musma tahun lalu. Kedua, kami menyajikan dan menyoroti tentang dibatasinya kru aL-Millah untuk meliput Musma. Terakhir, kami sajikan opini dari kru aL-Millah yang mempertanyakan kesiapan panitia dalam pelaksanaan MUSMA. Semoga buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 2 ini dapat memberi manfaat kepada kita. kami menyadari bahwa buletin ini banyak yang perlu diperbaiki. Atas nama kru, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Susuna redaksi buletin Soera Pena Spesial pra MUSMA 2016 Diterbitkan oleh: LPM aL-Millah STAIN Ponorogo Pelindung: Ketua STAIN Ponorogo Pemimpin Umum: Moh. Ihsan Fauzi Pemimpin Redaksi: Ilyas Nur Kholis Sekretaris Redaksi: Nurul Khusna Lay out: Tim Kreatif Staf Redaksi: Abidin, Wibi, Mandela, Ulfa, Iin, Fatimah, Elmy, Eko, Awaludin, Joko, Hatika, Adhetika, Arina, Rina, Amelia, Amila, Diah, Anjani, Ruli, Ria,Nining, Erma, Ulfi, Salsabila. Alamat Redaksi: Jl. Pramuka 156. Ronowijayan, Siman, Ponorogo. Email: lpmalmillah@gmail.com Contact Person: 085748780446 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

1


BERITA

Polemik Draft MUSMA 2016

Senin, 23 Mei menjadi hari pertama dari serangkaian acara Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) KBM STAIN Ponorogo. Setelah pembahasan mengenai Tata Tertib Musma, Pemilihan presidum yang selesai di bahas pada jam 17.00, dilanjutkan dengan pembahasan Anggaran Dasar pukul 19.00 WIB. Setelah persidangan dimulai, Presidium membacakan Anggaran 2

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Dasar bab I dan memberikan waktu kepada peserta MUSMA untuk melakukan pencermatan selama 1 2 menit. Anggaran Dasar bab 1 pasal 4 menimbulkan pertanyaan dari beberapa peserta MUSMA. Retno Syahril Mubarok, delegasi dari Mapala Pasca pertama kali angkat bicara terkait hal itu. Ia mempermasalahkan bab 1 pasal 4 yang berbunyi “Organisasi ini disahkan pada


BERITA tanggal 20 Maret 2014 untuk waktu yang tidak ditentukan”, bahwasanya tahun yang disebutkan pada pasal tersebut adalah tahun 2014. Sedangkan seharusnya, MUSMA tahun 2016 ini memakai Anggaran Dasar yang disahkan pada Musma 2015. “Draft ini mengacu kepada draft tahun 2014 atau 2015? Kan seharusnya yang benar tahun 2015”, kata Retno. Di situlah mulainya perdebatan mengenai tahun pada pasal 4. Ketua Panitia beralasan bahwa ada kesalahan teknis pada pengetikan tahun. Menanggapi Pernyataan ketua panitia tersebut, Retno mengatakan, “Ada salah ketik, berarti ada pengeditan dan campur tangan dari panitia.”

Di situlah mulainya perdebatan mengenai tahun pada pasal 4. Ketua Panitia beralasan bahwa ada kesalahan teknis pada pengetikan tahun. Menanggapi Pernyataan ketua panitia tersebut, Retno mengatakan, “Ada salah ketik, berarti ada pengeditan dan campur tangan dari panitia.”

Anggaran Dasar bab 1 pasal 4 menimbulkan pertanyaan dari beberapa peserta MUSMA. Retno Syahril Mubarok, delegasi dari Mapala Paska pertama kali angkat bicara terkait hal itu. Ia mempermasalahkan bab 1 pasal 4 yang berbunyi Yudha, delegasi dari Kosma menunjukkan Anggaran Dasar yang dibagikan pada MUSMA tahun lalu yang kebetulan dibawa oleh seorang peserta MUSMA, menurutnya isinya sama dengan lembar Anggaran Dasar yang dibagikan kepada peserta Musma tahun ini. Menanggapi hal tersebut, Presidium kembali meminta kepada panitia untuk memberikan klarifikasi. Setelah tidak menemukan titik temu, Lutfi Habibi meminta Presidium untuk mendatangkan SC. Presidium memberikan opsi kepada peserta mengenai penundaan waktu untuk menunggu SC datang yang kemudian disetujui peserta MUSBulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

3


BERITA MA. Nur Syahid selaku SC memberikan tanggapan terkait dengan tahun yang disebutkan dalam pasal tersebut yang kemudian dipermasalahkan oleh peserta MUSMA. Pihaknya menilai seharusnya hal tersebut tidak perlu diperdebatkan serius karena menurutnya hal tersebut bisa jadi adalah kesalahan dari pihak panitia (sekretaris) MUSMA tahun lalu. “Tidak harus diperdebatkan serius, mungkin ini kesalahan panitia yang

4

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

tahun lalu�, terangnya. Tanggapan Nur Syahid tersebut menimbulkan pertanyaan baru dari para peserta. Mereka mengaku bingung dengan kejelasan draft mana sebenarnya yang dipakai sebagai MUSMA tahun ini. Pasalnya setelah diteliti kembali, bukan hanya lembar Anggaran Dasar saja yang sama dengan tahun lalu. Pada lembar rancangan Tata Tertib yang telah dibahas pada sidang yang digelar sebelumnya ternyata juga sama dengan


BERITA yang tahun lalu. Hal ini yang kemudian menggugah Retno Syahril untuk menanyakan kembali kejelasan tentang draft mana sebenarnya yang digunakan MUSMA tahun ini. “Sebenarnya ini draft tahun berapa yang digunakan?”tanyanya. Suasana kembali memanas, pihak peserta masih belum menemukan titik terang dari pertanyaan mereka. Kemudian pihak Presidium sendiri merasa tidak memiliki kewenangan untuk menjawab pertanyaan peserta. Pihak panitiapun demikian, saat dimintai agar memberikan klarifikasi, Panitia dari MUSMA mengaku tidak tahu menahu terkait hal yang dipermasalahkan dalam lembar pasal 4. Salah satu panitia beralasan bahwa dirinya adalah mahasiswa yang baru semester dua dan mengaku belum pernah mengikuti acara semacam MUSMA sebelumnya. “Disini saya juga masih belajar dan baru pertama ini juga mengikuti MUSMA”, jelasnya di mimbar persidangan. Karena hal ini, Yudha kembali bersuara. Pihaknya masih belum puas terkait jawaban dari semua pihak. Ia mengusulkan opsi untuk mendatangkan panitia MUSMA

tahun lalu yang kemudian opsinya disetujui oleh peserta MUSMA. Skorsing waktu kembali ditawarkan oleh Presidium untuk menunggu kedatangan panitia musma tahun lalu beserta panitia SC. Pembahasan kembali diteruskan, di sisi lain perbincangan peserta MUSMA masih terus berlanjut di luar forum dengan Dewan Presidium. Hingga timbul pernyataan kembali dari Retno. Ia menyesalkan bahwa sepertinya tidak ada keseriusan dari MUSMA yang diadakan tahun ini. Sebab ia melihat baik dari lembar Anggaran Dasar ataupun rancangan Tata Tertib yang dibagikan kepada peserta MUSMA tahun ini berbeda dengan draft yang telah menjadi kesepakatan di MUSMA tahun lalu. “Pembahasan sia-sia, semuanya,”sesal Retno. Sugeng Wibowo hadir memasuki ruang persidangan, setelah sebelumnya suasana hening sempat terjadi. Ia menegaskan terkait forum dan menghimbau agar peserta tidak membuat forum di dalam forum. “Kembali lagi ke forum, kasian yang lain,” tegasnya. Panitian SC beserta panitia MUSMA tahun lalu ke depan mimBulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

5


BERITA

Mengacu pada ungkapan yang telah dilontarkan berbagai pihak, Dewan Presidium menyimpulkan bahwa sampai saat ini data resmi ataupun draft asli dari MUSMA tahun 2015 yang lalu belum ada. “Hanya ada hard copy yang masih dimiliki peserta MUSMA tahun lalu dan itupun belum dapat dipastikan kelengkapannya,” tuturnya. bar memberikan kejelasan terkait draft tata tertib dan Anggaran Dasar MUSMA kali ini. Pihaknya mengaku bahwa draft untuk MUSMA tahun lalu sebenarnya telah hilang beserta laptopnya. “Soft copy-nya sama sekali tidak ada,” ucap Amir memberikan penjelasan. Melihat semua data yang dira6

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

sa kurang lengkap Soim Baroni pun mengajukan opsi kepada Presidium untuk melakukan MUSMA ulang. Menanggapi opsi Soim, Lutfhi Habibi juga sepakat untuk diadakan MUSMA ulang, hanya apabila telah ada data yang autentik. “Kalau tetap tidak ada data yang autentik ya tetap dilanjutkan,”kata Luthfi. Mengacu pada ungkapan yang telah dilontarkan berbagai pihak, Dewan Presidium menyimpulkan bahwa sampai saat ini data resmi ataupun draft asli dari MUSMA tahun 2015 yang lalu belum ada. “Hanya ada hard copy yang masih dimiliki peserta MUSMA tahun lalu dan itupun belum dapat dipastikan kelengkapannya,” tuturnya. Jalan terakhir yang diusulkan oleh Yudha dan kemudian disepakati oleh seluruh peserta MUSMA selanjutnya adalah sidang tetap dilanjut dan draft dari panitia tetap dipakai kemudian segala bentuk revisi diungkapkan dalam bentuk opsi redaksi, mengingat salah satu kekuasaan peserta MUSMA adalah “Meninjau, memperbaiki, dan menetapkan AD/ART KBM STAIN Ponorogo”.*** Rina_Crew


Liputan Dipersulit:

BERITA

Kesadaran Tentang Keterbukaan Informasi Masih Rendah MUSMA adalah sebuah penyelenggaraan kedaulatan tertinggi pada organisasi KBM STAIN Ponorogo, dimana di dalamnya dibahas AD/ART serta laporan pertanggung jawaban dari pengurus sebelumnya kepada seluruh mahasiswa. Akan tetapi pada kenyataannya tidak seluruh mahasiswa bisa mengikuti jalannya acara MUSMA dikarenakan memang untuk peserta MUSMA sendiri dibatasi kuotanya dan hanya berupa pendelegasian dari seluruh kelas semua prodi dan maupun organisasi intra kampus baik itu UKM, SMJ, KOPMA maupun LPM.

(STAIN Ponorogo) Penyelenggaraan Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) KBM STAIN Ponorogo (25/05) telah memasuki hari ke tiga. Acara dimulai sekitar pukul 19.45 WIB dengan pembahasan mengenai Anggaran Rumah Tangga (ART) yang lagi-lagi hanya diikuti oleh segelintir peserta yaitu sekitar 25 orang. Iklim yang terbentuk dalam suasana musyawarah yang seharusnya ‘panas’ malah terkesan “dingin membeku” dikarenakan pasifnya peserta dalam mengikuti jalan­ nya acara. Hal tersebut bisa dilihat dari lempengnya acara dan anggukan-anggukan pasif dari para peserta ketika Presidium membacakan opsi dari peserta. MUSMA adalah sebuah penyelenggaraan kedaulatan tertinggi pada organisasi KBM STAIN Ponorogo, dimana di dalamnya dibahas AD/ART serta laporan pertanggung jawaban dari pengurus sebelumnya kepada seluruh mahasiswa. Akan tetapi pada kenyataanBulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

7


BERITA nya tidak seluruh mahasiswa bisa mengikuti jalannya acara MUSMA dikarenakan memang untuk peserta MUSMA sendiri dibatasi kuotanya dan hanya berupa pendelegasian dari seluruh kelas semua prodi dan maupun organisasi intra kampus baik itu UKM, SMJ, KOPMA maupun LPM. Menurut konfirmasi kami kepada Anis Kriswinarto selaku panitia bahwasanya terbatasnya kuota peserta MUSMA dikarenakan kapasitas Graha Watoe Dhakon sendiri yang tidak memungkinkan untuk menampung seluruh mahasiswa. Hal tersebut juga sejalan dengan ketidakmungkinan untuk mengumpul-

Dengan demikian perlu adanya sebuah media yang menjembatani arus informasi terkait pelaksanaan MUSMA kepada seluruh mahasiswa secara merata. 8

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

kan seluruh mahasiswa mengi­ngat penyelenggaraan MUSMA bertabrakan dengan jadwal perkuliahan sehingga diputuskan untuk pengutusan pendelegasian saja. Dengan demikian perlu adanya sebuah media yang menjembatani arus informasi terkait pelaksanaan MUSMA kepada seluruh mahasiswa secara merata. Hal ini seirama dengan pendapat Novi, salah satu mahasiswi semester 2 prodi Perbankan Syariah, “Saya belum begitu paham sama MUSMA itu apa, apesnya lagi saya nggak ikut acara MUSMA karena sudah ada teman lain yang jadi delegasi. Saya tahunya juga pas baca buletin MUSMA nya LPM Al-Millah. Sedikit banyak tahulah perkembangan yang terjadi di graha ngapain aja.â€? Sangat jelas bahwa peran media khususnya media yang bergerak dibidang pers sangat berperan dalam penyebarluasan informasi kegiatan MUSMA. Akan tetapi pada kenyataannya, saat kru aL-Millah mencoba untuk memasuki Graha guna melakukan liputan, dari pihak panitia MUSMA 2016 menghadang dan mempersulit kru untuk memasuki Graha. Karena panitia hanya mem-


BERITA batasi dua orang saja untuk melakukan liputan. Dalih yang dijadikan alibi diberikan panitia adalah bahwa kesalahan teknis yang dilakukan dari pihak LPM aL-Millah saat pelaksanaan MUSMA hari Senin yaitu mengenai penyerahan surat reportase sejumlah dua anggota, padahal yang diutus untuk masuk sejumlah tiga kru. Hal inilah yang dijadikan alasan pihak panitia MUSMA 2016 untuk ‘menolak’ kedatangan kru aL-Millah untuk meliput. Hal tersebut dikritisi oleh M. Ihsan Fauzi selaku Pemimpin Umum LPM aL-Millah saat Ia berbicara kepada panitia. “Kalau persoalan mengenai surat reportase itu hanyalah bersifat kultural saja, hanya untuk kesopanan, ibarat kata sebagaimana seharusnya kita bersikap ketika kita bertamu ya seyogyanya kita mengucapkan salam kan? Bahkan

tanpa surat reportase pun sebenarnya yang namanya pers itu memiliki kewenangan untuk menginformasikan apa-apa yang perlu diketahui publik, dalam kasus ini yaitu MUSMA. Bukankah MUSMA milik mahasiswa juga? Lantas mengapa kami (Crew Al-Millah.red) tidak diperbolehkan meliput, toh kami tidak mencampuri pelaksanaan MUSMA kami hanya ingin meliput untuk menginformasikannya saja kepada seluruh mahasiswa,�kata Ihsan kepada panitia. Senada dengan penuturan Ihsan Fauzi, berdasarkan Undang-Undang Nomor.40 Tahun 1999 tentang kemerdekaan pers dalam praktiknya undang-undang tersebut mengatur dan memberikan perlindungan terhadap kemerdekaan pers yang merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan sebagai hak asasi

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

9


BERITA

berdasarkan UndangUndang Nomor.40 Tahun 1999 tentang kemerdekaan pers dalam praktiknya undang-undang tersebut mengatur dan memberikan perlindungan terhadap kemerdekaan pers yang merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan sebagai hak asasi warga negara. Dengan kata lain undang-undang tersebut menolak sejumlah ancaman eksternal terhadap kebebasan pers, seperti pembredelan, pelarangan penyiaran serta tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan hak pers untuk mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap panitia MUSMA 2016 yang melarang kru Al-Millah untuk melakukan peliputan 10

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

warga negara. Dengan kata lain undang-undang tersebut menolak sejumlah ancaman eksternal terhadap kebebasan pers, seperti pembredelan, pelarangan penyiaran serta tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan hak pers untuk mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap panitia MUSMA 2016 yang mempersulit kru aL-Millah untuk melakukan peliputan. Setelah melalui proses perdebatan yang cukup pelik, akhirnya delegasi LPM aL-Millah yang diperbolehkan masuk untuk meliput sejumlah 2 kru, sedangkan kru lain harus menunggu di luar untuk menanti keputusan panitia SC apakah seluruh kru yang hendak melakukan liputan diperbolehkan masuk atau tidak. Pada kenyataannya setelah ditunggu selama satu jam orang yang diharapkan memberikan keputusan pun tak kunjung datang. Sehingga kru yang tidak diperbolehkan masuk memutuskan untuk meninggalkan graha karena tidak ada kejelasan dari panitia. *** Hatika_Crew


MUSMA DAGELAN ATAU MUSMA IDEAL? Idealnya sebuah penyelenggaraan kegiatan akan baik, berhasil dan berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai jika dipersiapkan dengan baik dan matang. Tidak dipungkiri bahwa persiapan serta perencanaan dalam kegiatan menjadi faktor penting keberhasilan sebuah event yang akan diselenggarakan. Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan kapasitas untuk mencapainya kemudian memilih araharah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya. Di sini penulis ingin mencoba mengaplikasikan pengetahuan tersebut terhadap perhelatan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan di STAIN Ponorogo, yaitu Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) KBM 2016. Pertanyaan yang muncul adalah sudahkah panitia MUSMA 2016 memenuhi standarisasi dalam melaksanakan prosedur pelaksanaan dengan kesiapan melalui perencanaan yang mantap?. Alih-alih ‘siap

Opini

tempur’ mereka bahkan terkesan ‘bertempur’ tanpa bekal strategi perencanaan sama sekali. Kemoloran waktu pelaksanaannya saja bisa dijadikan bukti bahwa mereka kelabakan dalam mempersiapkan perhelatan MUSMA tahun ini. Alangkah mengkhawatirkannya apabila masih tahap start saja sudah banyak masalah apalagi sampai tahap-tahap selanjutnya saat para ‘calon pemimpin’ terpilih hasil MUSMA mulai menjalankan program kerjanya. Tentu saja hal ini menimbulkan opini pub-

seberapa mantapkah persiapan yang telah dilakukan panitia hingga berani menyelenggarakan acara MUSMA 2016? Teknis yang tidak rapi menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak serius dalam merancang acara MUSMA, apalagi ditambah fakta bahwa hanya dalam seminggu saja mereka merancang keseluruhan program beserta format teknis acaranya Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

11


Opini lik bahwa kinerja mereka ‘sepertin- persiapan dan terkesan asal-asalan. ya’ tidak bisa diandalkan. Sangat ironis memang, mengingat Menilik perdebatan panas yang bahwa MUSMA adalah sebuah hamemakan waktu dua setengah jam jatan akbar mahasiswa yang sangat saat pembahasan Anggaran Dasar penting bagi KBM STAIN Ponorogo KBM STAIN Ponorogo. Anggaran yang membahas masalah AD/ART, Dasar yang dibahas adalah Angga- laporan pertanggung jawaban (LPJ), ran Dasar tahun 2014, dimana se- serta pemilihan Presiden Mahasisharusnya adalah Anggaran Dasar wa dan Senat Mahasiswa sebagai 2015 yang disahkan pada Musma ta- puncaknya. hun lalu. Selain masalah persiapan, panKembali lagi berkaca pada per- itia MUSMA KBM 2016 juga masih soalan di atas, seberapa mantapkah dipertanyakan. Hal tersebut terlipersiapan yang telah dilakukan pan- hat ketika salah satu dari panitia itia hingga berani menyelenggar- menanggapi secara ‘grogi’ permasakan acara MUSMA 2016? Teknis alahan tersebut. Ia mengaku masih yang tidak rapi menunjukkan bah- awam pada apa itu yang disebut wa mereka sama sekali tidak serius MUSMA. Rasionalkah bila orang dalam merancang acara MUSMA, yang tidak tahu-menahu dan tidak apalagi ditambah fakta bahwa hanya paham apa objek yang digarapnya dalam seminggu saja mereka mer- sendiri, tapi justru ikut ‘nyemplung’ ancang keseluruhan program be- dan menjadi panitia yang mengurusi serta format teknis jalannya acara? KaSelain masalah persiapan, acaranya. lau seperti ini siapapanitia MUSMA KBM 2016 Terlebih lagi kah yang patut unjuga masih dipertanyakan. menurut Soim tuk dipersalahkan. Hal tersebut terlihat ketiBahroni, MUSMA Yah, kita lihat saja ka salah satu dari panitia 2016 ini sama seapakah acara MUSmenanggapi secara ‘grogi’ kali tidak layak unMA ini ke depannpermasalahan tersebut. Ia tuk diselenggaraya bisa terlaksana kan dan jauh dari mengaku masih awam pada lancar tanpa ada kata ideal, sampai apa itu yang disebut MUSMA. lagi yang namanya ada usulan untuk Rasionalkah bila orang yang salah teknis atau mengulang Musma tidak tahu-menahu dan tidak malah bermuncuyang telah dilakulan kesalahan-kespaham apa objek yang dikan. Hal tersebut garapnya sendiri, tapi justru alahan teknis yang juga mengindikasi- ikut ‘nyemplung’ dan men- baru.*** kan bahwa MUSMA jadi panitia yang mengurusi ___________ 2016 sangat minim Hatika_Crew jalannya acara? 12

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.