Jembatan Informasi

Page 3

p eristiwa

jembaran Informasi

SENIN, 27 MEI 2013

3

Pemprov Sumsel dan LSM ASRI Bakti Sosial PALEMBANG,JI–Dengan tajuk memperat persaudaraan dan sebagai sosialiasi bakti sosial kepada masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat Adil Sejahtera Rakyat Indonesia (LSM ASRI) bersama Pemerintah Provinsi, Dinas Kesehatan dan Kasbangpol Sumatera Selatan menyelenggarakan kegiatan sosial. Bakti sosial yang dilakukan tersebut berupa layanan berobat gratis dan sunatan massal di Perumnas Talang Kelapa, Kecamatan Sukarame, Sabtu (25/5). Tak hanya itu kegiatan sosial tersebut juga diisi layanan check up kesehatan gratis bagi ibuibu hamil. Dan, untuk semakin menambah suasana kebersamaan diadakan panggung hiburan musik rakyat yang merupakan rangkaian program kerja sosial LSM ASRI kepada masyarakat. Gubernur Sumatera Selatan diwakili Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, dr. Penti mengatakan, sosialisasi dan bakti sosial kepada masyarakat dalam bekerja sama di bidang pembangunan perlu kerja sama dengan berbagai komponen masyarakat. Untuk itu, dia mengimbau dalam penyelenggaraan programprogram terbaik pemerintah saat ini seperti berobat gratis sejatinya semakin dapat berjalan dengan

baik jika seluruh komponen masyarkat bersama-sama turut berperan dan peduli. “Terkhususnya kegiatan seperti juga bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat secara langsung dan diharapkan dari tujuan utama kegiatan sosial dapat membantu masyarakat di sini,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Pelaksana bakti sosial LSM ASRI, Rudi Macan mengatakan, kegiatan bakti sosial di Perumnas Talang Kelapa ini cukup mandapat antusias dari peserta yang hadir. ‘’Untuk pendaftaran cukup dengan KTP atau Kartu Keluarga, peserta sudah bisa mendapat pelayanan berobat gratis atau sunatan massal. Diharapkan kegiatan bakti sosial ini mampu memberikan manfaat besar bagi warga di sini dan juga sebagai bentuk eksistensi LSM ASRI dalam mengabdikan diri kepada pemerintah dan masyarakat,” tandas Rudi.*Ril

Pemrov dan Lsm Kerja saat menyelenggarakan Bakti sosial

Warung RemangAwalnya Tak Percaya, Remang Tanpa Izin, Tapi Kini Sudah Merasakan Marak di Muba Muba, JI- Bisnis esek-esek atau prostitusi diduga menjamur disejumlah tempat di sepanjang jalan lintas timur Sumatera tepatnya di kecamatan Sungai Lilin hingga kecamatan Bayung Lencir kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Salah satu lokalisasi yang diduga sering disebut-sebut dan cukup dikenal sebagai tempat pelacuran adalah warung remang-remang yang ada didesa Sri Gunung kecamatan Sungai Lilin kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Pantauan dilapangan, beberapa warung remang-remang didesa Srigunung dan beberapa lokasi mulai kecamatan Sungai Lilin hingga Bayung Lencir beberapa waktu terakhir masih ramai dengan pengunjung. Modus usaha warung cafe, karaoke, warung nasi, dan warung kopi, namun dugaan kuat warung tersebut bertransaksi seks yang dilakukan secara terbuka selama 24 jam. Para penjajah cintapun cukup beragam, mulai wanita asal Bandung, Madura dan lain-lain. Salah seorang warga desa sekitar berinisial TP (45) ketika di temui wartawan koran ini mengatakan, bahwa semakin lama didaerahnya semakin ramai bermunculan warung remang-remang, ”kalau tidak di gusur dari sekarang bukan tidak mungkin nantinya akan membawa dampak masalah yang serius terhadap kami sebagai warga desa sini pak,” bebernya. “Saya sependapat dan setuju kalau sebaiknya tempat-tempat pelacuran dan warung remangremang yang ada disini sebaiknya ditutup saja dan digusur sekalian pak, jujur kami sebagai warga penduduk desa malu ka rena banyaknya tempat-tempat pelacuran didesa ini.” keluhnya. Masih menurutnya, bahwa dirinya menduga kalau ada uang yang mengalir ke sejumlah kantong para aparat setempat. “makanya wajar kalau orangorang bebas menjalankan bisnis

pelacuran di desa-desa ini.” ketusnya. Sementara itu, Kepala Sa tuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol-PP) Muba melalui Kasi OP, Sazili, saat dikonfirmasi media ini diruang kerjanya (22/5), mengakui bahwa jumlah cafe alias tempat hiburan malam sepanjang jalan lintas Sungai Lilin hingga Bayung Lencir dalam kabupten Musi Banyuasin kurang lebih berjumlah 114 buah tidak ada yang mengantongi perizinan. sementara ini menurut Sazili pihaknya terus berupaya melakukan pembinaan dan pendataan, dan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membongkar bangunan “liar” tersebut. . Adanya isu miring yang mengatakan adanya oknum dari pihaknya (Pol-PP, red) yang menerima upeti dari warung “esek-esek” atau warung remang-remang tersebut, pihaknya akan memberikan sangsi dan menindak tegas oknum tersebut, “bagi oknum yang menerima upeti dan jika itu ketahuan akan ditindak tegas”, ungkap Sazili. Terkait hal itu, Ketua Fraksi Demokrat, Iin Febrianto SIP saat dikonfirmasi diruang kerja nya (23/5) mengatakan pernyataan tersebut kami komprotir ke anggota dewan. Laporan dan keluhan masyarakat tersebut seharusnya ditindak lanjuti pemerintah kabupaten melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP) Muba selaku penegak Perda untuk menertibkan warung remangremang tersebut sesuai dengan Perda yang ada, karena pembinaan hanya dilakukan 1 sampai 2 kali saja, setelah itu Pol-PP harus mengupayakan ke jalur selanjutnya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Permasalahan ini akan dibawa pada pandangan umum fraksi Demokrat, meminta agar Pemkab Muba menindak lanjuti dalam bentuk upaya hukum, ungkap Iin Febrianto. *ch

Berobat Gratis

PALEMBANG,JI-Banyak warga Sumsel, awalnya tak percaya akan keberadaan dari program berobat gratis yang digulirkan oleh Gubernur Alex Noerdin. Bagi kebanyakan mereka, program tersebut hanya untuk pencitraan diri semata tanpa menyentuh hal yang paling mendasar, yakni kebutuhan dari masyarakat untuk hidup sehat. Hal yang sama juga dirasakan oleh Asianto (24), yang sehari-hari tidak percaya dengan adanya program berobat gratis yang digulirkan oleh Pemprov Sumsel melalui dinas kesehatan. Saat Asianto mendapati kabar nahwa dirinya harus naik meja operasi menjadi titik awal baginya untuk melihat secara nyata dampak program gratis bagi kehidupannya. Siang itu, dokter mengatakan kepada keluarganya, Asianto terkena penyakit TB Tulang Belakang. Satu-satunya

cara agar dia bisa sembuh harus naik meja operasi. “Bagaimana mungkin penghasilan seorang supir akan mampu membiayai operasi tersebut,” imbuhnya. ‘’Jujur, dulu saya tidak percaya dengan adanya program berobat gratis ini. Dan sekarang saya sudah merasakan dan ini memang benar dan sangat bermanfaat. Kini saya percaya program gratis Pemprov Sumsel memang ada,” aku Asianto dengan raut muka senyum bahagia lantaran (Kamis, 22 Mei 2013), selesai menjalani operasi TB Tulang Belakang di Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang. Asianto (24) warga Musirawas, Desa Pauh Kecamatan Musirawas Ilir Kabupaten Musirawas yang kesehariannya berprofesi Sopir Travel Pribadi, kini menjadi salah satu pasien di Rumah Sakit Muhammad

Husein Palembang (RSMH). Asianto saat dibincangi, Jumat (23/5) di ruang Bedah E Kamar 3 RSMH menuturkan, asal sakitnya bermula dari sakit pinggang yang tak berkesudahan, dan ini sudah diidap selama satu tahun lalu. “Saya kira hanya sakit pinggang biasa. Namun tiba-tiba satu bulan lalu, bukan hanya pinggang tetapi kaki terasa tebal hingga akhirnya untuk bergerak pun tak mampu lagi,” ujarnya, masih terbaring di tempat tidur. Kemudian, dia berobat ke puskesmas di Lubuk Linggau lalu dirujuk ke RSMH. “Sesampainya di RSMH, setelah mengurusi administrasi dengan prosedur yang ada, saya langsung dironsen. Dari hasil ronsen, ternyata saya terkena tulang belakang keropos dan harus dilakukan operasi. Alhamdulillah selama 7 jam dioperasi

sekarang sudah mulai terasa sekali dampaknya, meski saat ini belum bisa bebas bergerak,” jelasnya. ‘’Saya mengucapkan terima kasih sekali kepada pemerintah yang sudah menyediakan program berobat gratis ini. “Jujur ini sangat terbantu sekali bagi kami yang kurang mampu seperti kami ini,” ungkapnya. Asianto dan keluarganya, berharap ke depannya program ini dapat berjalan dan dilanjutkan lagi. ‘’Kalau bisa jangan hanya di RSMH saja yang fasilitasnya lengkap sehingga warga yang mungkin mengalami penyakit kritis dapat diatasi di rumah sakit daerah,’’ tegasnya. Yusdarwin (61), kerabat pasien mengatakan, dia membantu pasien dari Musirawas, karena keluarganya tidak ada di Palembang. “Lalu, sebisa kami membantu mengantarkan serta mengurusi segala proses dan prosedur dari keluarga Asianto untuk mendapatkan pelayanan berobat gratis ini. Alhamdulillah, selama dua minggu ini baru kemarin direalisasikannya untuk dioperasi. Jujur saja, jika berobat ini tanpa adanya program berobat gratis dari Pemerintah Provinsi mungkin ada sekitar 70 jutaan uang bisa dikeluarkan,” tambahnya. Syaiful (49) selaku Mertua dari Asianto menuturkan, dia sangat setuju dan mendukung akan program berobat gratis yang ada di Sumsel ini. “Saya melihat sangat bagus, apalagi janji yang akan meningkatkan kualitas ternyata ini sudah mulai berjalan,” ungkapnya. Sementara Kabil Idris (53) paman Asianto, mengutarakan, mereka merasa terbantu akan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi. “Karena sudah memberikan peluang terhadap rakyat kecil untuk dapat menikmati program berobat gratis ini,” ujarnya.*Ril


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.