RADAR TEGAL 29 agustus 2013

Page 6

NASIONAL

KAMIS 29 AGUSTUS 2013

7

RADAR TEGAL

131 Napi Masih Berkeliaran Imbas Kerusuhan Dua Lapas di Sumut JAKARTA - Mencari narapidana yang kabur dari dua lapas di Sumut bak mencari jarum di tumpukan jerami. Hal itu dirasakan betul oleh jajaran kepolisian di Sumut dan beberapa polda yang bertetangga dengannya. Hingga kemarin, masih ada 131 narapidana pelarian Lapas Tanjung Gusta, Medan dan Lapas Labuhan Ruku, Batubara, yang masih berkeliaran. Jika dirinci, dari jumlah tersebut 93 orang di antaranya berasal dari Lapas Tanjung Gusta. Lapas itu bobol saat kerusuhan 11 Juli lalu dan membuat 212

narapidana kabur, termasuk sembilan orang narapidana kasus terorisme. Saat ini, dari sembilan orang napi teroris, yang belum tertangkap tinggal Fadli Sadama. Belum usai pengeharan narapidana lapas tersebut, peristiwa serupa terjadi di Lapas Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, 18 Agustus lalu. 82 orang napi berhasil kabur, dan hingga saat ini 44 orang di antaranya telah kembali. Baik menyerahkan diri ataupun ditangkap. Kabagpenum Divhumas Mabes Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, penangkapan napi yang kabur telah diupayakan maksimal. Terakhir pada Selasa (27/8) lalu, saat Subdit Jatanras Polda Riau berhasil membekuk

dua narapidana teroris pelarian lapas Tanjung Gusta. Yakni, Nibras alias Arab dan Abdul Gani Siregar. Menurut Agus, pengungkapan itu berasal dari informasi masyarakat. Keduanya kedapatan meminta air untuk minum kepada warga di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. “Kondisi mereka sangat memprihatinkan,” terang Agus kemarin. Menurut dia, beberapa warga yang bersimpati memutuskan melapor karena curiga. Dari situlah mereka tertangkap. Informasi berbeda datang dari internal Densus 88. Mereka berdua tertangkap atas informasi dari Agus Sunyoto dan Ridwan yang tertangkap pada 22 Agustus di Siak, juga di wilayah hukum

KPU Minta Tambahan Rp 11 Miliar

Polda Riau. Apakah itu berarti Fadli Sadama juga berada di Riau, mantan Kabidhumas Polda Papua itu menjawab diplomatis. “Informasinya masih dikembangkan,” ucapnya. Agus menambahkan, pihaknya meminta masyarakat di Sumut dan sekitarnya lebih proaktif dlam memberikan informasi kepada polisi. Terutama, jika mengetahui keberadaan napi yang kabur atau mendapati orang yang mencurigakan di lingkungannya. Pihaknya juga mengimbau para narapidana untuk menyerahkan diri. Sebagaimana diberitakan, dua lapas di Sumatera utara dilanda kerusuhan yang membuat sebagian penghuninya berhasil kabur. (byu)

Anggap Dinamika Biasa, Hanya Ingin Bekerja dari halaman 1 mengganggu program-program kerjanya selama memimpin di LA (Lenteng Agung). “Setiap pemimpin harus kuat menghadapi tekanan. Begitu seharusnya jiwa seorang pamong,” kata mantan kepala seksi sarana dan prasarana Kelurahan Senen ini. Menurut Susan, setiap perubahan yang terjadi selalu mengandung konsekuensi penerimaan atau penolakan. Pro dan kontra. Dia bisa menerima perbedaan pandangan itu sebagai sebuah kelaziman di tengah masyarakat yang heterogen. Karena itu, istri Revian D. Kaunang ini menganggap bahwa dinamika yang terjadi itu bukan untuk ditakuti, melainkan untuk dihadapi dengan penuh percaya diri. “Karena heterogenitasnya, pasti ada saja gejolak seperti ini,” ujar alumnus Fisip Universitas Indonesia (UI) ini. Sebagaimana diketahui,

pengangkatan Susan menjadi lurah LA pada Juli lalu mendapat reaksi pro dan kontra. Sebagian warga, yang dipimpin salah seorang tokohnya, Mochamad Rusli, menolak kehadiran perempuan 43 tahun itu menjadi lurah. Mereka mengumpulkan sekitar 1.500 KTP dan 2.300 tanda tangan untuk menggalang aksi itu. Meski begitu, Susan bergeming. Dia tidak akan mundur dari jabatan itu karena menjadi pejabat yang sah untuk memimpin kelurahan itu. Menurut Susan, gubernur dan wakil gubernur DKI telah memperhitungkan secara matang mengapa dirinya ditempatkan di Kelurahan LA. Dia pun akan menjalankan amanat dan kepercayaan itu sebaik-baiknya. “Saya hadir di sini untuk mengabdi. Untuk kerja, kerja, dan kerja. Saya nggak mau terganggu karena dinamika yang sudah biasa itu. Saya sadar betul tidak semua orang suka sama saya. Tapi, itu tidak masalah. Lumrah saja,”

kata ibunda Claudia Gabriel Kaunang itu. Memang, kendati baru sebulan menjadi lurah LA, Susan langsung ngetop. Selain lantaran adanya pro dan kontra, dia cantik dan modis. Susan juga tipe perempuan pekerja keras. “Ya, pokoknya saya ingin kerja saja. Saya akan berusaha mengayomi seluruh warga, melayani kebutuhan mereka,” ujar kelahiran Jakarta, 4 April 1970 itu. Untuk meredam gejolak yang terjadi, ibu berdarah PadangManado ini mengaku telah membicarakannya dengan para tokoh masyarakat sekitar. Saat pertemuan itulah dia memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dirinya hanya akan mengabdi sepenuhnya kepada masyarakat tanpa dibatasi oleh sekat perbedaan apa pun. “Saya tegaskan lagi, saya memang Kristen, tapi saya nggak fanatik. Saya di sini hanya per-

panjangan tangan pemerintah di atas,” ujarnya. Pada saatnya nanti, kata dia, masyarakat melihat ketulusannya mengabdi tanpa dibatasi sekat-sekat apa pun. Apalagi, hanya karena perbedaan keyakinan. “Saya tidak terganggu. Nanti mereka juga lihat kerja saya. Sebab, saya ke sini bukan untuk membawa misi agama. Tidak,” tegasnya. Ditanya mengenai program kerja yang akan diwujudkannya, Susan mengaku ada beberapa yang mendesak. Salah satunya mengatur tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) di Jalan Lontar. Sebab, TPSA itu berada di pinggir jalan. Tak jarang sampahnya meluber hingga memakan setengah jalan. Sampahsampah itu menumpuk karena tidak hanya dari masyarakat Kelurahan LA, tetapi juga buangan warga kelurahan lain di Kecamatan Jagakarsa. “Itu sangat mengganggu lalu lintas di sini,” katanya. (*/c2/ari)

KPK Batasi Pembesuk Rudi ngunjung/pembesuk: keluarga, dari halaman 1 rohaniawan, dokter pribadi, Mereka diajak masuk kerabat atau lembaga sosial, wartawan, peorang dari ESDM ke dalam penjara nasihat hukum dan lainnya kunjungan harus disertai surat izin KPK untuk membesuk Rudi. Namun Bambang belum bisa kunjungan dari pihak yang mememastikan apakah kunjungan nahan, bagi yang tidak dilengitu dilakukan wartawan atau kapi dengan surat izin dari pihak bukan. Menurut Bambang, KPK yang menahan, kami tidak akan masih mengkaji siapa yang me- melayani kunjungan Anda”. Pemberitahuan tersebut berngunjungi Rudi kala itu. “Setahu saya mereka mengaku bukan dasarkan Peraturan Pemerintah No 27/1983 tentang pelaksanawartawan,” ungkap Bambang. Pasca kejadian itu, mulai ke- an KUHAP dan Peraturan KPK marin memang terlihat adanya No 01 tahun 2012 tentang Perapengetatan kunjungan tahanan. watan Tahanan pada Rumah Itu terlihat dari adanya pengu- Tahanan KPK. Terkait pengumuman di meja resepsionis KPK. muman itu, Bambang mengaku Di meja yang dijaga dua perem- hal tersebut sebenarnya sudah puan itu terdapat tulisan, “Di- lama. “Peraturan itu sebenarnya beritahukan kepada seluruh pe- sudah lama ada,” katanya.

Sementara itu, terkait kasus yang membelit Rudi, KPK terus melakukan pengembangan perkara. Kemarin (28/8), lembaga antirasuah itu memanggil petinggi PT Kernel Oil Private Limited (KOPL) Indonesia dan sejumlah pejabat di SKK Migas. Petinggi KOPL yang dipanggil ialah Fincenlia Andika (Direktur Utama) dan Ari Kusbiantoro (Komisaris). “Mereka dipanggil untuk tersangka RR (Rudi Rubiandini),” terang Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha. Karyawan bidang Finance KOPL, Prima Hasyim Kardsidik juga ikut diperiksa penyidik. Sementara itu, dari pihak SKK Migas yang menjalani pemerik-

saan antara lain staf divisi komersil minyak, Iman Permana, Ridha Permana, serta Kepala Divisi Komersialisasi Minyak Bumi dan Kondensat SKK Migas Agus Sapto Raharjo. Nama terakhir termasuk dalam daftar cegah KPK sejak 15 Agustus 2013. Dalam daftar pemanggilan untuk kasus SKK migas juga terdapat nama head of sales PT Indobuana Autoraya, Lis Damayanti. Dalam website, PT Indobuana Autoraya merupakan main dealer Indomobil. Informasi yang dihimpun koran ini, petang ini KPK juga melakukan daftar cegah lagi untuk dua orang dari pihak swasta. Namun terkait hal ini Bambang Widjojanto belum bisa dikonfirmasi ulang. (gun)

KPK Kaji Dolar di Pledoi Djoko dakan tersebut lebih dari itu dari halaman 1 (pencemaran nama baik jaksa),” Wakil Ketua KPK Bambang terang Bambang. Widjojanto mengatakan kejadiKPK sendiri berencana meman itu sebagai contempt of court. perpanjang kejadian itu dengan “Atau penghinaan terhadap pe- menyurati Ketua Majelis Hakim ngadilan. Ini bukan masalah dan diteruskan ke Mahkamah sederhana dan tidak boleh dise- Agung. Seperti diberitakan sederhanakan. Apalagi terjadi da- belumnya, JPU sempat menyela lam perkara korupsi,” ujar Bam- pembacaan nota pembelaan bang. Djoko yang dilakukan tim kuasa Mantan advokat itu menye- hukumnya. but, tindakan yang dilakukan Jaksa menyela karena meneDjoko itu tidak sekedar men- mukan selembar USD 100 di bucemarkan nama baik Jaksa Pe- ku profil Direktorat Lalu-Lintas nuntut Umum (JPU) KPK. “Tin- (Ditlantas) Polda Metro Jaya

yang disertakan sebagai lampiran pledoi. Djoko memang membagikan copy pledoi-nya pada tim jaksa penuntut umum. Tim pengacara Djoko, baik Juniver Girsang maupun Tommy Sihotang mengaku kaget dengan temuan uang tersebut. Juniver mengatakan ada tujuh buah buku profil Ditlantas yang dibagikan Djoko sebagai lampiran pledoi. Menurut Juniver, kliennya sudah lama menyimpan buku tersebut. Dan Djoko sendiri mengaku tidak tahu menahu adanya uang di buku tersebut.

“Kita pasti akan cek ricek dulu, kok bisa uang dolar itu nyelip di buku tersebut,” ujarnya. Dalam pembelaannya Djoko sangat berharap dibebaskan dari tuntutan jaksa. Seperti diketahui, Jendral bintang dua itu dituntut 18 tahun penjara dengan denda subsider 1 Miliar. Alumnus Akpol 1984 itu juga dihukum membayar uang pengganti sebesar Rp 32 miliar. Apabila Djoko tidak mampu membayar dan harta yang disita tidak mencukupi dari nilai itu, maka hukuman kurungan ditambah lima tahun. (gun)

Timwas Minta Perincian Aset Century dari halaman 1 Syamsuddin menyebutkan perkiraan nilai aset Bank Century di luar negeri USD 2,084 miliar dan SGD 6.921. Namun, setelah ditelusuri, nilainya tidak sebesar itu. Jumlahnya sekitar Rp 2,1 triliun di Hongkong, Rp 1,5 triliun di Swiss, dan sekitar Rp 175 miliar di Jersey. Dari jumlah itu, tim baru bisa menyelamatkan Rp 75 miliar. “Jumlah yang bisa diselamatkan itu masih jauh dari harapan. Tapi, kami juga mengapresiasi kerja tim,” kata Priyo. Selain itu, kata dia, Timwas meminta tim pendukung pengembalian aset Bank Century memberikan laporan mengenai biaya yang dikeluarkan dalam pengejaran aset tersebut. “Ja-

ngan sampai nanti besar pasak daripada tiang. Biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan aset yang diselamatkan,” imbuh politikus Partai Golkar itu. Tim pendukung pengembalian aset Century bekerja di bawah koordinasi Menkum HAM. Sebelumnya, tim tersebut bernama tim pemburu aset Century di bawah Kementerian Keuangan yang sempat berganti menjadi tim terpadu yang dikomando wakil jaksa agung. Menkum HAM menjelaskan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah untuk mencegah hilangnya aset Century di luar negeri. Misalnya, mengajukan permintaan untuk membekukan aset yang diduga terkait dengan tindak pidana Bank Cen-

tury kepada pemerintah Hongkong. November nanti dijadwalkan sidang untuk menentukan keabsahan aset di Hongkong. Dia menjelaskan, informasi mengenai aset Bank Century di luar negeri diperoleh dari otoritas asing, yaitu Financial Intelligence Unit (FIU) yang diteruskan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PP ATK). Nah, dari situ pemerintah Indonesia meminta agar pemerintah yang ketempatan aset tersebut melakukan pembekuan. “Itu antisipasi untuk mencegah aset berpindah tangan,” katanya. Pemerintah Indonesia juga perlu membuktikan bahwa aset tersebut terkait dengan tindak

pidana untuk bisa menarik kembali ke tanah air. Pembuktian tersebut dilakukan melalui proses hukum yang saat ini berjalan. “Proses hukum di Indonesia diharapkan dapat membuktikan keterkaitan aset-aset itu dengan tindak pidana Bank Century,” terangnya. Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan, jumlah aset yang sudah diselamatkan belum sepenuhnya masuk kas negara. Sebab, putusan yang ada belum memiliki kekuatan hukum tetap. “Karena masih ada upaya hukum, (aset yang diselamatkan) belum disetor ke kas negara,” katanya. Hingga kini, kata Basrief, Kejaksaan Agung menangani 37 berkas perkara terkait dengan kasus Bank Century. (fal/c4/fat)

beliau, jadi saya sampaikan sedari halaman 1 kaligus posisi hukumnya,’’ te’’Maka, kami mengajukan rangnya. Mulai dari permintaan cetak tambahan anggaran sebesar Rp 150 ribu per tenda. Bila dikalikan ulang formulir C1 dari pasangan 71 ribu tenda, maka mencapai Khofifah-Herman, hingga permintaan mereka untuk melakusekitar Rp 11 miliar,’’ terangnya. Menurut Andry, penganggar- kan stikerisasi semua. ’’Saya jelasan untuk tenda seharusnya me- kan bahwa hal tersebut tak ngacu kepada anggaran tenda mungkin, karena alasan teknis. dalam Pilkada DKI Jakarta dan Jadi, kalau ngotot, ya, sama meJawa Barat. Bukan Jawa Tengah. minta Pilgub diundur. Apalagi, ’’Surat permintaan tambahan secara hukum sudah tidak ada tersebut sudah kami kirimkan ke masalah lagi, karena semua sudah ada namanya,’’ terangnya. Pemprov Jatim,’’ ucapnya. Selain itu, Andry juga mengaDalam pertemuan dengan rombongan Kemenkum HAM takan bahwa sejauh ini, belum kemarin, Andry juga menjelas- ada pemilihan gubernur dengan kan soal pencetakan formulir C1. partisipasi pemilih di atas 70 Menurutnya, selama ini me- persen. ’’Tapi, saya harapkan mang apa yang terjadi soal for- bahwa partisipasi masyarakat di mulir C1 kurang bisa dipahami di Pilgub Jatim ini akan lebih dari 70 Jakarta. ’’Mumpung ada beliau- persen,’’ terangnya.

Di bagian lain, Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Judy Hariyanto mengatakan bahwa pihaknya memang langsung menemui KPU Jatim. ’’Karena kami tak mungkin langsung bertemu dengan Gubernur Jatim. Karena beliau juga berpartisipasi dalam Pemilukada,’’ tuturnya. Hanya, nantinya pihaknya akan bertemu dengan Bakesbangpol. Selain itu, Judy juga berharap bahwa suasana aman dan kondusif untuk saat ini tetap akan berlangsung hingga nanti. ’’Karena semua pasangan calon kan sudah menandatangani deklarasi damai dan siap kalah-siap menang,’’ papar Jody. ’’Jadi, sebaiknya ditaati, karena masyarakat akan menilai,’’ terangnya. (ano/ib)

JK Pastikan Tak Ikut Konvensi dari halaman 1 Menurut Suaidi, salah satu alasan yang disampaikan JK berkaitan dengan persoalan etika. Sebagai mantan ketua umum Partai Golkar, ungkap Suaidi, JK merasa tidak pas ikut konvensi partai lain yang tentu saja akan membawa sejumlah konsekuensi politik. “Kalau (terpilih) jadi capres, dia kan harus menjadi kader Partai Demokrat. Karena itu, kami memahami dan hormati alasan itu,” terang anggota Dewan Kehormatan PD tersebut. Kepastian bahwa JK tidak ikut konvensi capres PD disampaikan sehari setelah dua pimpinan komite konvensi mendatangi kediaman mantan Menko Kesra itu. Mereka adalah Ketua Komite Maftuh Basyuni yang didampingi Wakil Ketua Taufiqurrahman Ruki. Keduanya sempat menanyakan kesediaan JK untuk ikut konvensi capres PD. Menurut Suaidi, komite saat itu belum menyampaikan undangan resmi, tapi sebatas melakukan pendekatan nonformal. “Setidaknya saya menerima informasi demikian,” ucap purnawirawan jenderal TNI tersebut. Terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyambut gembira keputusan JK. “Terus terang, dari sisi saya sebagai kader Golkar, saya lega karena Pak JK tetap bersama kami,” kata Priyo di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin. Priyo yakin politikus senior berlatar belakang pengusaha itu punya pertimbangan kuat ketika memutuskan tidak ikut konvensi. “Pak JK punya hak untuk tidak mengikuti konvensi, karenanya semua pihak sepatutnya menghormati itu,” tuturnya. Sementara itu, kemarin komite melanjutkan memanggil sejumlah bakal calon peserta konvensi untuk menjalani wawancara awal. Ada enam kandidat yang memenuhi undangan. Yaitu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo, Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, anggota BPK Ali Masykur Musa, dan Ketua DPR Marzuki Alie. Awalnya presession hari kedua tersebut juga mengagenda-

kan mengundang Menteri BU MN Dahlan Iskan. Dia dijadwalkan menjalani wawancara setelah Marzuki. Namun, di saatsaat akhir, Dahlan mengabarkan tidak bisa datang lantaran harus mengikuti rapat di Kantor Wapres. “Kami mengundang Saudara Dahlan Iskan pukul 20.30 WIB, tapi karena berhalangan, kami jadwal ulang besok (hari ini, Red) pukul 11.30,” jelas Juru Bicara Komite Konvensi Hinca Panjaitan. Pada hari yang sama, Mahfud M.D. juga dijadwalkan datang memenuhi undangan komite. Mantan ketua MK itu hingga beberapa hari terakhir termasuk tokoh yang belum bisa memastikan akan ikut atau tidak. “Iya, besok (hari ini) juga ada Saudara Mahfud M.D. Sedangkan yang lain kita tunggu saja sama-sama besok,” imbuh Hinca. Artinya, jika ditotal, tokoh yang sudah pasti memenuhi undangan komite baru berjumlah 12 orang. Pada hari pertama ada empat tokoh yang datang. Yakni Anies Baswedan, Endriartono Sutarto, Hayono Isman, dan Irman Gusman. Plus, satu orang karena alasan tertentu meminta didahulukan, yaitu Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal. “Sekali lagi, kalau yang lainlain kita ikuti saja besok,” ucap Hinca. ISI PELATIHAN Tak hadir pra konvensi, ternyata Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan bertemu ribuan guru dan siswa madrasah, di aula Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Rabu (28/8). Meski di dalam ruangan, ditambah cuaca terik bertepatan jam makan siang, kondisi itu memang cukup menguras energi. Terlebih, ribuan peserta pelatihan kewirausahaan yang memadati aula Sabuga ITB itu telah mengikuti berbagai kegiatan sejak pagi hari. Kondisi yang dialami peserta itu pun disadari betul oleh Dahlan. Saat diberi kesempatan untuk menaiki panggung, orang nomor satu di Kementerian BU MN itu pun tak banyak bicara. Usai menyapa dan memberi salam, Dahlan langsung meminta panitia untuk memutar musik

pilihannya. Dengan iringan alunan musik tersebut, Dahlan langsung menyontohkan senam yang gerakannya memang cukup unik. Hanya dengan menggerak-gerakan tangan dan kaki layaknya ayam yang sedang mengepakkan sayap, Dahlan terlihat asyik melakukan gerakan tersebut. Usai memberi contoh gerakan senam, Dahlan pun meminta seluruh peserta agar berdiri untuk melakukan gerakan serupa. Ribuan peserta langsung mengikuti gerakan tersebut dengan perasaan senang. Sekitar 15 menit lamanya, senam yang minim gerakan itupun dilakukan berulang-ulang. Usai mengikuti senam ala Dahlan, peserta pelatihan kewirausahaan yang digagas beberapa BUMN itupun kembali bersemangat. Terlebih, saat mantan menteri era orde baru, TB Silalahi, naik ke atas panggung memberi motivasi dan berbagai arahan terkait kewirausahaan. Namun, mengingat jadual yang padat dan keterbatasan waktu, Dahlan tidak bisa naik kembali ke atas panggung untuk memompa semangat dan motivasi peserta dalam berwirausaha. Sejumlah awak media pun hanya bisa mewawancara Dahlan dalam waktu yang singkat. Interaksi awak media dengan menteri tupun dilakukan sambil berjalan, saat Dahlan akan memasuki mobilnya. Kepada sejumlah pemburu berita, Dahlan mengatakan senam tersebut merupakan caranya untuk memacu kembali semangat dan motivasi peserta. “Apalagi ini kan jam makan siang, dan katanya mereka belum makan. Jadi saya pikir ini cara terbaik untuk mengisi kegiatan sambil menunggu makanan datang,” ucapnya. Diakui Dahlan, senam tersebut tidak hanya dilakukan kemarin saja. Bahkan, tambah dia, gerakan tersebut dia lakukan saat mengisi acara di tempat lain. “Tujuannya sama, untuk memacu semangat, mengusir kantuk dan lelah,” singkatnya. Sementara itu, menurut Abdurahman Risky, salah seorang siswa SMP Al Falah Bandung, dia merasa senang ketika mengikuti senam tersebut. (dyn/c9/fat/ agp)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.